Modul Psikologi Komunikasi [TM1].

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
PSIKOLOGI
KOMUNIKASI
PENGERTIAN DASAR
PSIKOLOGI KOMUNIKASI
Fakultas
Program Studi
FIKOM
MARCOM &
ADVERTISING
Tatap Muka
01
Kode MK
Disusun Oleh
MELLY RIDARYANTHI S.S., M.Soc.Sc.
Abstract
Kompetensi
Modul ini berisi materi dasar ilmu
Psikologi Komunikasi yang mencakup
pemahaman dasar ilmu komunikasi
dan ilmu komunikasi dipahami dari
sudut pandang psikologi.
Setelah mempelajari modul ini,
mahasiswa diharapkan dapat
memahami pengertian komunikasi,
pendekatan psikologi komunikasi dan
tujuan mempelajari psikologi
komunikasi.
PENGERTIAN DASAR PSIKOLOGI
KOMUNIKASI
Definisi Komunikasi secara umum
Komunikasi merupakan proses yang terjadi di tengah-tengah interaksi manusia tanpa
disadari maknanya. Secara etimologis, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu cum
sebuah preposisi yang berarti dengan atau bersama dan kata units yang berarti satu. Kedua
kata itu membentuk kata baru, kata benda, communio yang berarti kebersamaan atau
hubungan. Untuk dapat ber-communio diperlukan adanya usaha dan kerja, oleh karena itu
kemudian terbentuk kata communicate yang berarti membangi sesuatu dengan orang
lainnya, tukar menukar, transaksi, bercakap-cakap, berteman, dan beberapa definisi lain.
Maka, komunikasi diartikan sebagai pemberitahuan, percakapan, pembicaraan, pertukaran
pikiran atau hubungan (Hardjana 2003).
Komunikasi secara sederhana dapat diartikan sebagai satu rangkaian proses
pembentukan, penyampaian, penerimaan dan pengolahan pesan yang terjadi dalam diri
seseorang dan di antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu. Atau secara singkat,
merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan. Konsep
pemahaman komunikasi dari beberapa sarjana memiliki pemahamannya masing-masing
dengan melengkapi definisi dari para sarjana lainnya. Seperti Theodornson & Theodornson
(1969) menyatakan bahwa komunikasi merupakan penyebaran informasi, ide-ide, sikapsikap, atau emosi dari seorang atau kelompok kepada yang lain terutama melalui simbolsimbol. Gerbner (1967) pula menyatakan bahwa komunikasi merupakan interaksi sosial
melalui pesan-pesan. Masih banyak lagi definisi-definisi yang dirumuskan oleh para sarjana
dunia mengenai pemahaman dasar komunikasi ini.
Berikut ini terdapat 7 (tujuh) definisi komunikasi yang dianggap mewakili pandangan para
sarjana komunikasi (S. Djuarsa Sendjaja 2003):
1. Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran seseorang dapat
memengaruhi pikiran orang lainnya (Weaver 1949)
‘13
2
PSIKOLOGI KOMUNIKASI
Melly Ridaryanthi S.S., M.Soc.Sc.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seorang komunikator menyampaikan
stimulus dengan tujuan untuk mengubah atau membentuk perilaku orang-orang
lainnya (khalayak/komunikan) (Hovland, Janis & Kelley 1953)
3. Komunikasi adalah proses yang menghubungkan satu bagian dengan bagian lainnya
dalam kehidupan (Ruesch 1957)
4. Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari yang semula dimiliki
oleh seseorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih
(Gode 1959)
5. Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa,
mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa, dengan akibat apa [who? Says
what? In which channel? To whom? With what effect?] (Lasswell 1960)
6. Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan utnuk mengurangi rasa
ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego
(Barnlund 1964)
7. Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian dan
lain-lain. Melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar,
angka-angka dan lain-lain (Berelson & Stainer 1964)
Dari setiap definisi dapat kita lihat bahwa setiap sarjana mencoba melihat komunikasi
dari sudut pandang yang berbeda-beda. Masing-masing dari mereka memberikan
penekanan pada ruang lingkup dan konteks yang berbeda. Namun secara keseluruhan,
terdapat benang merah antara satu definisi dengan yang lainnya tentang proses
pembentukan pesan dan penyampaiannya dari komunikator kepada komunikan. Dalam
pelaksanaannya, proses ini memungkinkan memberikan efek berupa pengaruh dalam
pemikiran, perilaku dan lain sebagainya dalam interaksi antara individu-individu yang
terlibat.
Dalam kehidupan, komunikasi amat penting bagi pertumbuhan kepribadian manusia
karena proses komunikasi yang dialami manusia berkaitan dengan perilaku dan
pengalaman kesadaran manusia. Dengan komunikasi, manusia dapat memenuhi kebutuhan
hidupnya bahkan yang paling dasar sekalipun. Coba Anda ingat-ingat, pernah kah manusia
tidak berkomunikasi? Bahkan dengan dirinya sendiri pun manusia melakukan komunikasi,
‘13
3
PSIKOLOGI KOMUNIKASI
Melly Ridaryanthi S.S., M.Soc.Sc.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
menyampaikan dan menerima pesan. Bayi lahir pun sudah mulai menyampaikan pesan
yang ada di benaknya dengan tangisan, baik itu meminta karena kelaparan, mengantuk,
kepanasan dan lain sebagainya.
Sebagai sarjana komunikasi, kita perlu mengetahui apa saja yang terlibat dalam
proses komunikasi tersebut. Harold Lasswell merumuskan satu model komunikasi yang
dapat dirujuk untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian ilmiah bagaimana proses
komunikasi terjadi. Dalam proses terjadinya, komunikasi dapat dilihat berdasarkan jawaban
atas pertanyaan yang diformulakan oleh Harold Laswell sebagai berikut: WHO – SAYS
WHAT – IN WHICH CHANNEL – TO WHOM – WITH WHAT EFFECT. Berikut ini contoh
model Lasswell:
Sumber gambar: http://tinyurl.com/96lce43
Model ini biasa digunakan sebagai panduan dasar pelaksanaan penelitian komunikasi
sebagai komponen yang bisa digunakan untuk menjawab berbagai jenis penelitian, seperti
berikut:
Who – digunakan dalam ‘Control Analysis’ untuk mengkaji siapa yang menjadi subjek
penyampai pesan
Says what – digunakan dalam ‘Content Analysis’ untuk mengkaji kandungan pesan yang
disampaikan oleh komunikator
In which channel – digunakan dalam ‘Media Analysis’ untuk mengkaji medium yang
digunakan untuk penyampaian pesan
To Whom – digunakan dalam ‘Audience Analysis’ untuk mengkaji siapa yang menjadi
komunikan penerima pesan
‘13
4
PSIKOLOGI KOMUNIKASI
Melly Ridaryanthi S.S., M.Soc.Sc.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
With what effect – digunakan dalam ‘Effect Analysis’ untuk mengkaji apa dampak dari
berlangsungnya proses ini, proses di mana pesan disampaikan kepada komunikan
Model ini bukanlah model yang sempurna, karena masih mengabaikan adanya
gangguan yang mungkin muncul dalam setiap proses komunikasi. Namun sebagai panduan
dasar, model ini cukup mudah dan sederhana bagi para sarjana untuk pendekatan awal
dalam mendalami ilmu komunikasi.
Dari penjelasan di atas dapat dilihat bahwa ilmu komunikasi sangat luas, dapat
diketahui dari definisi yang tidak sederhana namun dapat disederhanakan. Selain itu, ilmu ini
tidak hanya melihat siapa yang mengirim dan menerima pesan, namun lebih jauh lagi dapat
digunakan untuk mengkaji isi pesan, medium penyampaian pesan, efek proses tersebut
bahkan pada lapisan kedua dan ketiga yang melibatkan bidang keilmuan lainnya seperti
psikologi, antropologi, politik dan lainnya. Bagaimana motif komunikator ketika merumuskan
pesan, dapat dilihat dari latar belakang budaya yang dianutnya dan kondisi psikologisnya
sehingga isi pesan yang disampaikannya penuh rasa emosi, misalnya demikian.
Dengan demikian, ilmu komunikasi tidaklah berdiri sendiri, namun akan berkaitan
dengan bidang keilmuan lainnya, termasuk psikologi. Bagaimana seseorang bereaksi,
membentuk persepsi, membentuk opini, bersikap sebagai bentuk pesan nonverbal dan ciri
lainnya yang merupakan bagian dari kondisi psikologis seseorang memengaruhi interaksi
komunikasinya. Berikutnya akan dibahas bagaimana definisi komunikasi dari perspektif ilmu
psikologi.
DEFINISI KOMUNIKASI DARI PERSPEKSI PSIKOLOGI
Sejarah perkembangan ilmu komunikasi tidak terlepas dari peranan para sarjana psikologi
pada masa awal perkembangannya. Terdapat tiga peneliti psikologi yang dikenal sebagai
pengembang bidang keilmuan komunikasi seperti Kurt Levin seorang ahli psikologi dinamika
kelompok. Kemudian Paul Lazarsfeld adalah ahli psikologi yang banyak dipengaruhi oleh
cabang ilmu psikologi, psikoanalisis yang merupakan studi fungsi dan perilaku psikologis
manusia. Ada lagi Carl I. Hovland ahli ilmu psikologi yang juga mengembangkan
pemikirannya berkenaan dengan ilmu komunikasi di mana definisi yang dirumuskannya
banyak dirujuk dalam pengajaran komunikasi pada tingkat universitas. Walaupun banyak
sarjana ilmu psikologi yang menjadi pengembang bidang keilmuan komunikasi, namun
komunikasi bukanlah cabang dari psikologi. Sebagai satu ilmu yang banyak menembus
‘13
5
PSIKOLOGI KOMUNIKASI
Melly Ridaryanthi S.S., M.Soc.Sc.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
berbagai disiplin, komunikasi juga menyentuh aspek gejala perilaku manusia yang dapat
dilihat dari sudut pandang psikologi.
Dari pendekatan yang dilakukan para sarjana tentang bagaimana ciri psikologis
manusia dapat memengaruhi proses interaksi komunikasinya, maka berikut ini beberapa
definisi komunikasi dari perspektif psikologi yang diambil dari Dictionary of Behavioral
Science (dikutip dalam Jalaluddin Rakhmat 2011: 3):
1. Komunikasi adalah penyampaian perubahan energy dari suatu tempat ke tempat
yang lain seperti dalam sistem syaraf atau penyampaian gelombang-gelombang
suara
2. Komunikasi adalah penyampaian atau penerimaan sinyal atau pesan oleh manusia
3. Komunikasi adalah pesan yang disampaikan
4. Komunikasi adalah proses yang dilakukan suatu sistem untuk memengaruhi sistem
lainnya melalui pengaturan sinyal-sinyal yang disampaikan
5. Komunikasi adalah pengaruh satu wilayah pribadi pada wilayah persona lain,
sehingga perubahan dalam satu wilayah menimbulkan perubahan yang berkaitan
pada wilayah lainnya
6. Komunikasi adalah pesan pasien kepada pemberi terapi dalam psycho-teraphy
Keenam definisi di atas tidak berhenti sampai di situ saja, namun masih banyak lagi
definisi yang dapat dirujuk dengan kaitannya antara komunikasi dan psikologi. Jika
diperhatikan, dalam ilmu psikologi, komunikasi memiliki makna yang luas yang meliputi
segala penyampaian energi, gelombang suara, tanda, sistem tubuh dan manusia sebagai
organisme (Jalaluddin Rakhmat 2011: 4). Dapat dikatakan bahwa dalam ilmu psikologi,
komunikasi dinyatakan sebagai penyampaian energi dari alat-alat indera ke otak pada
proses penerimaan dan pengolahan informasi, dan terjadi proses saling memengaruhi
antara berbagai sistem dan antara organisme yang terlibat. Pada diri komunikator, ilmu
psikologi menganalisis karakteristik manusia komunikan serta faktor-faktor dalaman dan
luaran manusia yang memengaruhi perilaku dan interaksi komunikasinya. Selain dari itu,
ilmu psikologi juga mendalami dan melacak sifat-sifat organisme untuk kemudian dicari tahu
‘13
6
PSIKOLOGI KOMUNIKASI
Melly Ridaryanthi S.S., M.Soc.Sc.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sebab satu sumber komunikasi dapat berhasil memengaruhi orang lain, tertentu, sementara
yang lainnya tidak terpengaruh.
Sebagai penjelasan lebih rinci, pada saat Anda sedang membaca, retina mata akan
bereaksi terhadap cahaya dan kemudian menyampaikan pesan yang terbaca pada cabangcabang saraf yang menyambungkan mata dengan saraf optik yang menyambungkan impuls
ke saraf. Kemudian sel pada otak Anda terangsang oleh impuls yang datang dari saraf
dilanjutkan dengan proses selanjutnya yaitu pembentukan persepsi. Proses penangkapan
pesan, pengiriman impuls sampai dengan pembentukan persepsi itu adalah proses panjang
yang dapat dikaitkan dengan keberlangsungan proses komunikasi. Bahkan manusia dan
organ di dalamnya pun melakukan proses komunikasi dengan sendirinya, satu sama lain
organ dalam tubuh saling mengirim dan menerima sinyal untuk kemudian menggerakkan
organ yang dibutuhkan atau memberi reaksi terhadap rasa yang diterima. Apakah
komunikasi dalam ilmu psikologi hanya sebatas itu saja? Sebatas neuron yang menerima
impuls? Tentu tidak.
Psikologi juga memusatkan pemerhatian pada komunikasi antara individu tentang
bagaimana pesan dari seorang individu dapat menjadi stimulus yang menimbulkan respons
terhadap individu lainnya. Ilmu psikologi juga memusatkan penelitian pada lambanglambang yang disampaikan, faktor personal dan situasional yang memengaruhi penerimaan
pesan, proses komunikasi, menjelaskan keberlangsungan proses komunikasi dan corak
komunikan ketika berada dalam konteks komunikasi intrapribadi, antarpribadi atau
kelompok.
Psikologi meneliti kesadaran dan pengalaman manusia berkenaan dengan perilaku
manusia dan proses kesadaran yang menyebabkan perilaku manusia terjadi. Bahkan dalam
dunia psikoterapi, terdapat teknik pemulihan jiwa dengan menggunakan metode komunikasi
terapeutik yang mengarahkan kounikasi sedemikian rupa sehingga pasien dihadapkan pada
situasi dan pertukaran pesan yang dapat menimbulkan hubungan sosial yang bermanfaat
(Jalaluddin Rakhmat 2011: 5). Metode ini melihat bahwa gangguan jiwa disebabkan oleh
adanya gangguan komunikasi, yaitu berkenaan dengan ketidakmampuan pasien untuk
mengungkapkan dirinya.
Dari penjelasan di atas, dapat dilihat bagaimana kondisi psikologis seseorang dapat
memengaruhi bagaimana mereka bersikap, menyampaikan pesan, menerima pesan dan
bahkan membawa diri untuk berinteraksi. Semua ini bersumber pada interaksi komunikasi,
namun lebih dalam faktor-faktor penyebab dan akibat dilihat secara analitikal menggunakan
‘13
7
PSIKOLOGI KOMUNIKASI
Melly Ridaryanthi S.S., M.Soc.Sc.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sudut pandang psikologi. Dalam kehidupan masa kini, komunikasi tidak hanya berdasarkan
interaksi sosial, teknologi komunikasi juga berperan di dalamnya. Oleh karena itu, interaksi
komunikasi semakin luas definisinya dan ruang lingkupnya, dengan begitu, sebab dan
akibatnya dilihat dari sudut pandang psikologi pun akan semakin kompleks.
CIRI PENDEKATAN PSIKOLOGI KOMUNIKASI
Seperti telah dijelaskan bahwa ilmu psikologi memusatkan pemerhatiannya pada perilaku
manusia dan menganalisis juga menyimpulkan proses kesadaran yang menyebabkan
terjadinya perilaku yang terjadi. Terdapat 4 (empat) ciri pendekatan psikologi dalam
komunikasi sebagai berikut:
1. Penerimaan stimuli secara indrawi
Stimuli di sini bisa berupa orang, pesan, suara, warna dan segala hal yang dapat
memengaruhi manusia yang dapat ditangkap oleh indera
2. Proses yang mengantarai stimuli dan respon
Stimuli yang diterima diolah dalam tubuh kita melalui ‘perangkat’ yang tidak bisa
benar-benar kita ketahui bagaimana keberlangsungan prosesnya. Setelah proses
yang panjang, akan muncul respon.
3. Prediksi respon
Respon di sini berkaitan dengan bagaimana hal yang terjadi pada masa lalu dapat
meramalkan respon yang akan datang. Kita harus mengetahui sejarah respon
sebelum meramalkan respon individu pada masa sekarang.
4. Peneguhan respon
Peneguhan respon di sini adalah respon lingkungan atau individu lain terhadap
individu yang asli, respon ini dapat disebut sebagai umpan balik.
Bagaimana penggunaan psikologi komunikasi dalam menganalisis peristiwaperistiwa yang terjadi dalam interaksi manusia yang berhubungan dengan aksi dan reaksi?
Berikut ini beberapa pendekatan yang digunakan oleh para sarjana psikologi:
‘13
8
PSIKOLOGI KOMUNIKASI
Melly Ridaryanthi S.S., M.Soc.Sc.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1. Menyingkirkan semua sikap memihak dan semua usaha menilai secara normatif
(mana yang benar dan mana yang salah) kemudian mencari prinsip-prinsip umum
yang menjelaskan pendekatan tersebut.
2. Merumuskan prinsip-prinsip umum dengan tidak menguraikan suatu peristiwa
sebagai satuan-satuan kecil untuk dianalisis.
3. Psikologi
komunikasi
berusaha
menganalisis keadaan internal
memahami
peristiwa
komunikasi
dengan
atau suasana batiniah setiap individu. Psikologi
mencoba mencari apa yang mendasari apa yang terjadi pada interaksi komunikasi
manusia.
Psikologi komunikasi adalah ilmu yang menguraikan, meramalkan dan mengendalikan
peristiwa mental dan perilaku yang terlibat dalam interaksi komunikasi manusia. George A.
Miller menjelaskan dua peristiwa berikut sebagai bagian dari interaksi komunikasi:
1. Peristiwa mental yang merupakan proses yang mengantarai stimuli dan respon
akibat berlangsungnya komunikasi; seperti juga ciri yang telah dikemukakan
sebelumnya
2. Peristiwa perilaku yang merupakan hal yang tampak pada saat seseorang
berkomunikasi.
Belum ada kesepakatan yang jelas mengenai cakupan psikologi komunikasi ini.
Banyak sarjana yang memusatkan pemerhatian pada perilaku yang tampak saja,
sementara masih ada sarjana lainnya yang mengabaikan peristiwa mental padahal bagian
itu sangat penting. Tapi dapat kita ketahui bahwa komunikasi adalah bagian dari psikologi
sosial karena komunikasi merupakan peristiwa sosial yang melibatkan hal-hal sebagai
berikut ini:
1. Proses belajar atau penerimaan pesan pada aspek kognitif dan afektif
2. Proses penyampaian dan penerimaan lambang-lambang dalam proses komunikasi
3. Mekanisme penyesuaian diri seperti sosialisasi, identifikasi, permainan peran,
proyeksi dan lain sebagainya.
PENGGUNAAN PSIKOLOGI KOMUNIKASI: UNTUK KOMUNIKASI YANG EFEKTIF
‘13
9
PSIKOLOGI KOMUNIKASI
Melly Ridaryanthi S.S., M.Soc.Sc.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Psikologi komunikasi berkaitan dengan komunikasi yang efektif. Komunikasi yang efektif itu
tidak hanya sebatas pesan disampaikan oleh komunikator kepada komunikan kemudian
selesai pembicaraan. Lebih daripada itu, komunikasi efektif itu adalah serangkaian proses
komunikasi yang dapat menimbulkan setidaknya 5 (lima) hal berikut (Stewart L. Tubbs &
Sylvia Moss 1974 dalam Jalaluddin Rakhmat 2011: 13-16):
1. Pengertian
Penerimaan yang cermat dari isi stimulus seperti yang dimaksudkan oleh
komunikator. Kegagalan menerima isi pesan secara cermat disebut kegagalan
komunikasi primer.
2. Kesenangan
Tidak semua komunikasi yang ditujukan untuk menyampaikan informasi dan
membentuk pengertian. Terkadang ketika mengucapkan ‘Selamat pagi, apa kabar’
kita tidak benar-benar bermaksud untuk mengumpulkan informasi tentang kabar
orang yang kita ajak bicara, namun lebih kepada tujuan menimbulkan kesenangan.
3. Memengaruhi sikap
Memengaruhi sikap ini adalah bagian dari tujuan komunikasi untuk tujuan membujuk
atau persuasi. Komunikasi ini memerlukan pemahaman tentang faktor-faktor pada
diri komunikator dan menimbulkan efek pada komunikan.
4. Hubungan sosial yang baik
Komunikasi ditujukan juga untuk menumbuhkan hubungan sosial yang baik, di sini,
manusia sebagai bagian dari kehidupan sosial dan makhluk sosial tidak mungkin jika
tidak berkomunikasi. Untuk kelangsungan hidup, manusia akan membutuhkan orang
lain untuk pemenuhan kebutuhan hidupnya; kebutuhan fisiologis, eksistensi dan
lainnya. Oleh karena itu, menjalin hubungan yang baik amatlah penting demi
kelangsungan hidup. Di sini komunikasi akan berperan sebagai alat untuk menjalin
hubungan sosial yang baik tersebut.
5. Tindakan
Seperti juga komunikasi dengan tujuan persuasi, menumbuhkan pengertian pada
lawan bicara bukanlah hal yang mudah. Namun ada lagi yang lebih sulit, yaitu
memengaruhi sikap lawan bicara atau orang-orang di sekitar. Efektif atau tidaknya
proses penyampaian pesan dapat dilihat dari tindakan nyata yang dilakukan oleh
komunikan. Bagaimana komunikan tersebut kemudian terpengaruh atau tidak oleh
pesan yang disampaikan. Apakah seorang calon pembeli kemudian membeli barang
atau tidak. Apakah rakyat di wilayah A kemudian memilih calon legislatif X atau tidak.
Tindakan dari komunikan bisa menjadi tolok ukur apakah proses penyampaian
pesan itu efektif atau tidak.
‘13
10
PSIKOLOGI KOMUNIKASI
Melly Ridaryanthi S.S., M.Soc.Sc.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Keefektifan komunikasi dapat diatasi dengan proses individu menjadi mindful
terhadap proses komunikasi tersebut. Mindful adalah bahwa kita paham betul kita sedang
melakukan apa, sehingga akan fokus terhadap apa yang kita lakukan. Dalam
berkomunikasi, kita akan fokus pada penyampaian pesan, pada proses mendengarkan,
proses mencerna pesan yang diterima, mengambil kesimpulan dan merumuskan persepsi
hingga tahu bagaimana mengatasi konflik yang terjadi. Kita tahu pesan apa yang akan
disampaikan, kepada siapa dan dalam situasi apa, sehingga kita tahu bagaimana
menempatkan diri dan pesan secara benar. Bahasa apa yang harus kita gunakan,
bagaimana cara menyampaikan pesan dengan mempertimbangkan siapa yang sedang
diajak berbicara dan lain sebagainya.
Mindful ini berhubungan dengan bagaimana kita mempelajari pengalaman
berinteraksi dan berkomunikasi sebelumnya. Selain itu, mindful juga berhubungan dengan
bagaimana kita mengkoordinasi stimulus dalam diri dan proses komunikasi dalam diri
sebelum kita melakukan interaksi dengan dunia luar. Menjadi individu yang mindful bukanlah
hal yang mudah, namun untuk mencapai target komunikasi yang efektif, ada baiknya kita
belajar untuk menjadi komunikator dan komunikan yang mindful.
‘13
11
PSIKOLOGI KOMUNIKASI
Melly Ridaryanthi S.S., M.Soc.Sc.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Aw, S. (2010). Komunikasi Sosial Budaya. Yogyakarta: Graha Ilmu
Bungin, B. (2006). Sosiologi Komunikasi. Teori, Paradigma, dan Diskursus Teknologi
Komunikasi di Masyarakat. Jakarta: Kencana
Fudyartanta, K. (2011). Psikologi Umum 1&2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Haryanto, D., & Nugrohadi, E. (2011). Pengantar Sosiologi Dasar. Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher
Pearce, B. W. (1989). Communication and the Human Condition. Illinois: Southern Illinois
University Press.
Rakhmat, J. (2001). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Vivian, J. (2007). The Mass of Media Communication. Boston: Allyn and Bacon
‘13
12
PSIKOLOGI KOMUNIKASI
Melly Ridaryanthi S.S., M.Soc.Sc.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download