MODUL PERKULIAHAN Komunikasi Antar Budaya Fungsi Komunikasi Antar Budaya Fakultas Program Studi FIKOM MARKETING & ADV. Tatap Muka 04 Kode MK Disusun Oleh MELLY RIDARYANTHI, S.S., M.Soc.Sc. Abstract Kompetensi Modul ini menjelaskan tentang memahami perbedaan-perbedaan budaya. Setelah mempelajari modul ini, mahasiswa diharapkan dapat memahami fungsi dan karakteristik KAB serta sistem budaya dalam KAB Fungsi Komunikasi Antar Budaya 1. Fungsi Pribadi Fungsi ini menjelaskan bahwa fungsi komunikasi dutujukan melalui perilaku dalam proses komunikasi yang bersumber dari seorang individu dan ditujukan kepada individu lainnya dalam sebuah interaksi manusia. Dari proses komunikasi yang berlangsung itu memiliki beberapa tujuan sebagai berikut: a. Menyatakan identitas sosial: dalam proses komunikasi antar budaya, individu berperilaku yang mengandung pesan untuk menyatakan identitas sosial perilakunya melalui caranya berbahasa verbal dan menyampaikan pesan nonverbal. Dari pesan-pesan melalui perilakunya itu kemudian dapat diketahui latar belakang seorang individu atau dinilai identitas dirinya pada tataran interaksi sosial. ‘13 2 Komunikasi Antar Budaya Melly Ridaryanthi S.S., M.Soc.Sc. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id b. Menyatakan integrasi sosial: integrasi sosial berkaitan dengan menerima kesatuan dan persatuan antar pribadi, antar kelompok, namun dalam waktu bersamaan mengakui adanya perbedaan yang dimiliki oleh setiap unsur. Perbedaan kajian komunikasi antar budaya dan bidang kajian komunikasi yang lainnya adalah pada fokus perbedaan latar budaya antara individu yang terlibat. Untuk mencapai komunikasi yang efektif, para komunikator harus dapat memastikan bahwa pesan yang disampaikan dapat dimaknai secara sama oleh komunikannya. Oleh karena itu, penempatan diri komunikan untuk dapat mememperlakukan komunikan sebagaimana budayanya memperlakukannya adalah penting, jadi pusatnya adalah komunikator paham bahwa ada perbedaan latar yang dapat menjadi ‘gangguan’ dalam proses komunikasi itu. Dengan memahami perbedaan, maka komunikasi akan semakin efektif. Dengan demikian, komunikaotr dan komunikan dapat meningkatkan integrasi sosial di antara mereka. c. Menambah pengetahuan: Melalui interaksi individu yang berbeda laar belakang budaya, masing-masing individu yang terlibat secara tidak langsung saling belajar satu sama lain mengenai budaya masing-masing. Di sinilah pengetahuan para individu dapat bertambah. d. Melepaskan diri atau jalan keluar: interaksi dan komunikasi dengan orang lain terkadang bisa menjadi melepaskan diri atau keluar dari masalah yang sedang dihadapi. Komunikasi seperti ini berfungsi untuk menciptakan hubungan yang komplementer dan simetris. Hubungan komplementer dilakukan oleh dua pihak yang memiliki perilaku berbeda. Perilaku seseorang berfungsi sebagai stimulus perilaku komplementer dari yang lain. Dalam hubungan komplementer, perbedaan di antara dua pihak dimaksimalkan. Sementara, hubungan simetris dilakukan oleh dua orang yang saling bercermin pada perilaku lainnya dan kemudian perilaku satu orang tercermin pada perilaku yang lainnya. 2. Fungsi Sosial Proses komunikasi akan berefek kepada individu secara pribadi dan pada hubungan sosialnya di masyarakat. Di sini fungsi sosial berperan. Berikut ini beberapa fungsi sosial dari komunikasi antar budaya: a. Pengawasan: dalam interaksi manusia, fungsi ini bermanfaat untuk menginformasikan perkembangan lingkungan yang banyak disebar luaskan ‘13 3 Komunikasi Antar Budaya Melly Ridaryanthi S.S., M.Soc.Sc. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id melalui media massa. Dengan demikian, setiap individu yang terlibat dalam komunikasi antar budaya seolah ‘saling mengawasi’ tentang perkembangan budaya yang ada. b. Menjembatani: dalam interaksi sosial, komunikasi digunakan sebagai instrument untuk dapat menjembatani individu satu dengan yang lain. Begitu pula dengan komunikasi antar budaya, yaitu untuk menjembatani adanya perbedaan di antara komunikator dan komunikan dengan budaya yang berbeda agar tetap bisa berinteraksi dan saling bertukar pesan dengan efektif. c. Sosialisasi nilai: sosialisasi di sini memiliki fungsi untuk mengajarkan serta memperkenalkan nilai-nilai budaya pada suatu masyarakat kepada masyarakat lainnya. d. Menghibur: fungsi menghibur: seperti juga komunikasi massa, fungsi menghibur juga menjadi bagian dari komunikasi antar budaya seperti menonton tari-tarian dari daerah lain dan lain sebagainya. Karakteristik Budaya dalam Komunikasi Antar Budaya Budaya sebagai alat yang dipergunakan untuk dapat memahami perilaku manusia seringkali tidak dimaksimalkan dalam pemanfaatannya. Perspektif yang objektif hendaknya senantiasa digunakan untuk mengimbangi subjektifitas individu dalam menilai adanya perbedaan dalam budaya. Budaya tidak muncul secara kebetulan, namun hasil dari proses adaptif manusia terhadap lingkungan fisik dan biologisnya. Budaya yang sudah solid kemudian diturunkan dan diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi menjadi warisan dalam wujud kebudayaan. Hal ini menyebabkan individu cenderung menerima dan mempercayai apa yang telah dipelajarinya saja, sehingga terkadang mengabaikan objektifitas kemungkinan adanya perbedaan dengan budaya yang lain. Keadaan ini menjadikan banyaknya anggota masyarakat yang menolak akan “kebenaran” budaya yang dirasakan bertentangan atau berbeda dengan apa yang ‘13 4 Komunikasi Antar Budaya Melly Ridaryanthi S.S., M.Soc.Sc. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id diyakininya. Oleh karena itu, kemunculan prasangka kerap terjadi, hingga wujud etnosentrisme di kalangan individu-individu dengan latar budaya yang berbeda. Masyarakat multibudaya seperti Indonesia ini perlu adanya literasi dan pemahaman oleh masyarakatnya bahwa perbedaan budaya itu wujud. Semakin individu mengenal budaya lainnya, semakin ia memahami bahwa yang berbeda itu wujud, maka semakin terampillah mereka. Dengan menjadi individu yang terampil karena memahami tentang perbedaan karakteristik budaya yang ada sehingga dapat memudahkan untuk mencapai tahapan komunikasi yang efektif. Berikut ini adalah beberapa karakterisitk budaya yang jadi sorotan dalam kajian Komunikasi Antar Budaya: 1. Komunikasi dan bahasa Sistem komunikasi, pesan verbal dan nonverbal, merupakan unsure yang membedakan satu kelompok dengan kelompok lainnya. Terdapat sekitar 15 bahasa utama atau bahkan lebih yang tiap-tiapnya terdapat dialek, logat, jargon dan ragam lainnya yang membedakan dengan yang digunakan oleh tiap kelompok masyarakat. Pesan verbal memiliki makna yang berbeda-beda atau bahkan tidak tersedia pada budaya lainnya. Sementara itu, pesan nonverbal mungkin dapat dilihat sebagai bahasa yang sifatnya universal, namun secara kontekstual akan berbeda antara budaya-budaya yang ada. 2. Pakaian dan penampilan: pakaian dan penampilan di sini meliputi pakaian, perhiasan dan dandanan individu yang mencirikan penampilan mereka. Pakaian ini menjadi ciri yang menandakan seseorang berasal dari daerah mana dan berlatar belakang seperti apa. Seperti dandanan, lukisan pada muka, atau ciri dandanan tertentu memerikan informasi dari mana individu itu berasal. 3. Makanan dan kebiasaan makan: Ciri ini meliputi pemilihan, cara penyajian dan cara makan. Ada masyarakat tertentu yang lebih memilih makan menggunakan tangan, hal ini berbeda dengan kumpulan masyarakat lainnya. 4. Waktu dan kesadaran akan waktu: ciri ini berkaitan dengan bagaimana cara pandang seseorang mengenai waktu; tepat waktu dan merelatifkan waktu. Waktu dan kesadaran akan waktu juga terkait dengan norma yang berlaku; waktu untuk menghubungi seseorang, waktu untuk mengucap salam, waktu untuk menyampaikan pesan hingga kedisiplinan. ‘13 5 Komunikasi Antar Budaya Melly Ridaryanthi S.S., M.Soc.Sc. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 5. Hubungan-hubungan: budaya mengatur hubungan manusia dan organisasi. Hubungan dapat diatur berdasarkan usia, jenis kelamin, status, kekeluargaan, kekayaan, kekuasaan dan lain sebagainya. 6. Penghargaan dan pengakuan: cara mengamati budaya dapat dilakukan dengan memerhatikan cara dan metode memberikan pujian. Penghargaan dan pengakuan terhadap eksistensi orang lain merupakan bagian dari interaksi sosial yang tidak dapat dihindarkan. 7. Nilai dan norma: nilai yang terkandung dalam suatu budaya berbeda dengan yang ada pada budaya lainnya. Dengan berdasarkan pada nilai itu, suatu budaya menetapkan norma perilaku dalam masyarakat bersangkutan. 8. Rasa diri dan ruang: ekspresi budaya akan kenyamanan akan berbeda antara satu budaya dan yang lainnya. Seperti jarak ruang pribadi individu adalah berbeda-beda berdasarkan budaya yang diamalkan. 9. Proses mental dan belajar: pikiran adalah budaya yang terinternalisasikan. Beberapa budaya menekankan untuk pengembangan otak berbanding yang lainnya. Oleh karena itu, akan ada perbedaan mengenai bagaimana proses berpikir dan belajar dari masyarakat yang berbeda latar budaya. 10. Kepercayaan dan sikap: pada budaya tertentu, kepercayaan dapat memengaruhi sikap. Pada tataran spiritual, kepercayaan yang dianut dapat memengaruhi bagaimana suatu kelompok masyarakat bersikap. Dapat dikatakan bahwa budaya merupakan gaya hidup yang unik dari suatu kelompok masyarakat. Bahwa suatu kelompok masyarakat akan memiliki jenis bahasa, cara hidup dan norma yang berbeda dengan budaya yang lainnya akan menjadikan mereka yang bukan bagian dari kelompok itu merasa asing dan menganggap budaya yang tidak dikenal itu sebagai suatu yang unik. Padahal, budayanya pun dipandang unik oleh kelompok masyarkat lainnya. Budaya merupakan pengetahuan yang dapat ditransfer melalui komunikasi. Sifat perilaku dipelajari yang juga ada pada anggota kelompok sosial dan berwujud pada lembaga-lembaga, artefak dan ciri budaya lainnya. Pengetahuan ini menyangkut bagaimana ‘13 6 Komunikasi Antar Budaya Melly Ridaryanthi S.S., M.Soc.Sc. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menghadapi dan beradaptasi dengan tantangan hidup yang ada seperti kelahiran, pertumbuhan, hubungan sosial dan bahkan kematian. Sehingga setiap orang akan mengalami apa yang disebut dengan proses adaptasi sepanjang hidupnya. Budaya mengajarkan kita untuk dapat memahami lingkungan tempat tinggal dan planet yang kita duduki. Kita mungkin menganggap asing sesuatu yang di luar lingkungan kita, tapi kemudian coba berpikir juga bahwa mereka di luar kelompok kita pun berpikiran demikian tentang budaya yang kita anut. Oleh karena itu, mempelajari dan memahami setiap budaya yang “bersinggungan” dengan budaya sendiri adalah penting untuk mencapai interaksi yang harmonis dan komunikasi yang efektif. ‘13 7 Komunikasi Antar Budaya Melly Ridaryanthi S.S., M.Soc.Sc. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Andrik Purwasito. Komunikasi Multikultural. 2003. Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hal. 123 Fred E. Jandt. Intercultural Communication, An Introduction. 1998. London. Sage Publication. Hal. 36 Alo Liliweri. Dasar-Dasar Komunikasi Antarbudaya. 2003. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. Hal. 11-12,36-42 Joseph A. Devito. Komunikasi Antarmanusia. Kuliah Dasar. Jakarta. Professional Books. Hal. 479-488 ‘13 8 Komunikasi Antar Budaya Melly Ridaryanthi S.S., M.Soc.Sc. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id