MODUL PERKULIAHAN DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN PEMASARAN JASA Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Advertising & Marketing Communications Abstract Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 08 MK43025 Sari Widuri, SE, MSi. Kompetensi Modul ini membahas mengenai pemahaman Setelah mengikuti mata kuliah ini pemasaran jasa yang meliputi karakteristik diharapkan mahasiswa dapat membedakan jasa, konsep pemasaran jasa, bauran antara produk fisik, gagasan dan Jasa. pemasaran jasa. PENGERTIAN JASA Services atau jasa-jasa telah berkembang sangat pesat di tahun-tahun terakhir ini. Bisnis ini sekarang diperkirakan mencapai 74 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) U.S dan mendekati 60 persen dari pengeluaran konsumen individual. Diperkirakan 55 persen pekerjan-pekerjaan di sektor jasa dari seluruh pekerjaan di U.S pada tahun 1970. Sekarang diperkirakan mencapai 81 persen dari total pekerjaan adalah sektor jasa. Pekerjaan di bagian jasa tumbuh bahkan lebih cepat dalam perekonomian dunia, dan meghasilkan seperempat dari nilai semua perdagangan internasional. Produk dan layanan perusahaan menghasilkan pengalaman mengesankan di hati pelanggan, pada akhirnya perusahaan umumnya mendapatkan berkah yang murah. Biasanya pelanggan yang merasakan memorable experience akan menceritakan apa yang dialaminya pada orang lain. Ini adalah bentuk komunikasi pemasaran yang murah tapi sangat efektif, berlaku untuk produk fisik, gagasan terutama jasa. Ada beberapa pengertian jasa: :A service is any activity of benefit that one party can offer to another that is essentially intangible and does not result in the ownership of anything. Its production may or may not be tied to a physical product.” (Kotler, 1994) Setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apa pun. Produksi jasa bisa berkaitan dengan produk fisik atau sebaliknya. Tujuan utama pemasaran jasa adalah menemukan life time value (LTV) dari pelanggan. Setelah LTV didapat maka selanjutnya adalah bagaimana LTV terus diperbesar dari tahun ke ahun. Setelah itu bagaimana menggunakan laba yang didapat tadi untuk mendapatkan pelanggan baru dengan biaya yang relative murah. Dengan demikian tujuan jangka panjangnya adalah menghasilkan keuntungan terus-menerus dari dua kelompok pelanggan, yaitu pelanggan lama dan pelanggan baru. Berdasarkan observasi dan pengamatan yang dilakukan praktisi sektor jasa, lima kunci sukses di dunia jasa : ‘13 Memperbaharui jasa yang ditawarkan Melokalisasi system point of service Melakukan kontrak layanan untuk mengikat konsumen 2 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Menggunakan kekuatan informasi Menetapkan nilai strategis jasa bagi konsumen. KARAKTERISTIK DAN KLASIFIKASI PEMASARAN JASA Pemasaran jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk barang (fisik). Griffin (1996), menyebutkan karakteristik jasa sebagai berikut : Intangibility (tidak berwujud). Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Nilai penting dari hal ini adalah nilai tak berwujud yang dialami konsumen dalam bentuk kenikmatan, kepuasan atau kenyamanan. Unstrorability (tidak dapat disimpan). Jasa tidak mengenal persediaan atau penyimpanan dari produk yang telah dihasilkan. Karakteristik ini disebut juga inseparability (tidak dapat dipisahkan), mengingat pada umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Customized. Jasa sering kali didesign khusus untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Produk jasa bagaimanapun juga tidak ada yang benar-benar mirip antara satu dengan yang lain. Untuk memudahkan ruang lingkup bisnis jasa diklasifikasikan. Berikut bisnis-bisnis jasa berdasarkan klasifikasi Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sesuai dengan GATS/WTOCentral Product Classification/MNT.GNS/W/120 : ‘13 Jasa Bisnis Jasa Komunikasi Jasa Konstruksi dan Jasa Teknik Jasa Distribusi Jasa Pendidikan Jasa Lingkungan Hidup Jasa Keuangan Jasa kesehatan dan Jasa Sosial Jasa Kepariwisataan dan Jasa Perjalanan Jasa Rekreasi, Budaya dan Olahraga Jasa Trasportasi 3 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Jasa Lain-lain Setiap perusahaan harus mempertimbangkan empat karakteristik jasa yang khas bila merancang program-program marketing. Bagan 33: Empat Karakter Service Produk berupa jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk berupa barang. Menurut Kotler terdapat 4 karakteristik yang dimiliki oleh jasa, yaitu: Intangibility: Tidak berwujud. Jasa adalah sesuatu yang tidak berwujud. Tidak seperti produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Misalnya seseorang yang menjalani “perawatan kesehatan” tidak dapat melihat hasilnya sebelum membeli jasa tersebut. Untuk mengurangi ketidakpastian, pembeli akan mencari tanda atau bukti dari mutu jasa tersebut. Konsumen akan mengambil kesimpulan mengenai mutu jasa tersebut dari tempat, orang, peralatan, alat komunikasi, dan harga yang mereka lihat. Inseparability: Tidak dapat dipisahkan. Jasa umumnya diproduksi secara khusus dan dikonsumsi pada waktu yang bersamaan, sehingga mutu dari suatu jasa terjadi pada saat pemberian jasa. Interaksi yang terjadi antara penyedia jasa dan konsumen sangat mempengaruhi mutu dari ‘13 4 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id jasa yang diberikan. Terdapat beberapa strategi yang dapat dilakukan oleh penyedia jasa untuk menjaga mutu pelayanannya yaitu: o Bekerja dengan kelompok yang lebih besar, jadi pelayanan yang biasanya diberikan orang per orang sekarang langsung beberapa orang. o Bekerja lebih cepat. o Melatih lebih banyak karyawan dan membina keyakinan pada diri konsumen. Variability: Keragaman. Jasa sangat beragam, artinya memiliki banyak variasi jenis dan kualitas tergantung pada siapa, kapan, dan di mana jasa tersebut disediakan. Para pemakai jasa sangat peduli dengan keragaman yang tinggi ini dan seringkali mereka meminta pendapat orang lain sebelum memutuskan untuk memilih. Untuk menjaga mutu pelayanan dapat dilakukan melalui: o Investasi dalam seleksi dan pelatihan personalia yang baik. o Melakukan standardisasi terhadap proses kinerja di seluruh organisasi tersebut. o Memonitor kepuasan konsumen baik melalui sistem pesan dan kesan, survei konsumen, dan sebagainya. Perishability: Tidak tahan lama. Jasa tidak dapat disimpan karena sifatnya yang tidak berwujud fisik. Ini tidak menjadi masalah bila permintaannya stabil karena mudah untuk melakukan persiapan pelayanan sebelumya. Tetapi jika permintaan berfluktuasi maka akan menimbulkan masalah. KONSEP PEMASARAN JASA Mengingat keterlibatan dan interaksi antara konsumen dan produsen jasa begitu tinggi pada sebagian besar bisnis jasa, sehingga pendekatan pemasaran yang hanya berorientasi pada transaksi (transactional/traditional marketing) dengan sasaran penjualan dalam jangka pendek, akan kurang mendukung pada praktek bisinis jasa. Pemasaran jasa sangat relevan dengan pemasaran relasional (relationship marketing), karena relationship marketing ‘13 5 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menekankan recruitment dan mempertahankan pelanggan melalui peningkatan hubungan perusahaan dengan pelanggannya. Dalam bisnis jasa, fokus pada pelanggan (customer centric) menjadi pilihan tepat untuk menjalankan aktivitas pemasaran. Pelayanan purnajual kepada pelanggan adalah perwujudan terciptanya layanan konsumen. Hal ini juga menjadi salah satu cara untuk mempertahankan pelanggan. Oleh karena itu relationship marketing menjadi sangat penting dalam bisnis jasa. Aspek Traditional Marketing Relational Marketing Fokus Penjualan Mempertahankan konsumen Orientasi Karakteristik produk Manfaat produk Skala waktu Jangka pendek Jangka panjang Komitmen pada konsumen Terbatas Tinggi Kontak dengan konsumen Rendah Tinggi Kualitasjasa Bagian operasi Semua departement Bagan 34 : Perbedaan Traditional/Transactional Marketing vs Relationship Marketing Terdapat beberapa konsep inti dalam jasa relationship marketing. Diantaranya menurut Little dan Marandi (2003) adalah sebagai berikut : Horizon/Orientasi Jangka Panjang Orientasi jangka panjang merupakan ciri utama relationship marketing. Hal ini diukur dari seberapa lama pelanggan terjaga dalam hubungan dan seberapa besar bagian customer’s wallet (share of wallet) yang diperoleh. Memandang pelanggan sebagai mitra sehingga mendorong kolaborasi serta penciptaan nilai mutual dan win-win situation. Komitment dan Pemenuhan Janji Pentingnya pemeliharaan sikap percaya dan komitment untuk menjaga integritas masing-masing melalui pemenuhan janji dan empati diantara kedua belah pihak. Sehingga dapat menyatukan arah pada pencapaian tujuan yang diinginkan. ‘13 6 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pangsa Konsumen, bukan Pangsa Pasar Tidak lagi terkonsentrasi pada pencapaian pangsa pasar tetapi pada upaya mempertahankan pelanggan dan meningkatkan share of wallet dengan menjual lebih banyak produk yang sama atau penjualan silang kepada pelanggan. Customer Lifetime Value (CLV) Tidaklah ekonomis untuk menginvestasikan hubungan jangka panjang dengan seluruh pelangan (terkait biaya yang cukup besar). Perusahaan perlu mengidentifikasikan pelanggan-pelanggan yang berpotensi menjalin hubungan jangka panjang dan kemudian menghitung CLV agar menguntungkan perusahaan. Dialog Dua Arah Diperlukan dialog dan komunikasi dua arah. Relationship marketing bukan sekedar basis data atau pemasaran langsung. Customized Relationship marketing memberikan pemahaman yang lebih baik akan tuntutan dan keinginan konsumen, sehingga memungkinkan penyediaan produk yang sesuai dengan spesifikasi pelanggan. Diferensiasi Pemasaran Jasa Akhir-akhir ini persaingan harga begitu ketat, marketer jasa seringkali mengeluh mengenai sulitnya mendiferensiasi jasa-jasa mereka dari para kompetitor. Solusi untuk persaingan harga ialah mengembangkan suatu penawaran delivery dan citra yang terdiferensiasi. Penawaran bisa meliputi fitur-fitur inovatif yang membedakan suatu penawaran perusahaan dengan penawaran-penawaran dari kompetitor. Perusahaan-perusahaan jasa dapat mendiferensiasi delivery jasa (services), dengan: lebih banyak memiliki orang-orang yang bisa diandalkan untuk melakukan kontak dengan kustomer, mengembangkan lingkungan fisik yang unggul dimana produk jasa dideliverikan atau dengan merancang proses-proses delivery yang superior/unggul. Terakhir, perusahaanperusahaan jasa juga dapat melakukan diferensiasi citra mereka melalui simbol-simbol atau branding. ‘13 7 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Salah satu dari cara-cara penting perusahaan jasa dapat mendiferensiasikan dirinya ialah dengan mendeliveri secara konsisten kualitas yang lebih, dibandingkan apa yang dilakukan para pesaingnya. Ingatan konsumen mungkin merupakan pengukur kualitas terbaik, kemampuan perusahaan jasa berpatokan pada kustomer-kustomernya tergantung bagaimana pendeliverian nilai secara konsisten kepada mereka. Perusahaan-perusahaan jasa terkenal menetapkan standar kualitas jasa yang tinggi. Mereka mengamati kinerja pelayanan dengan teliti baik milik sendiri begitupun pesaing. Mereka tidak setuju dengan layanan yang bagus semata-mata, mereka mencoba mencapai 100 persen jasa bebas cacat (100 percent defect-free service). Bahkan perusahaan-perusahaan terbaik sewaktu-waktu akan mengalami: late delivery, burned steak, atau karyawan yang galak/ketus. Akan tetapi, perbaikanperbaikan jasa yang baik akan mengubah kustomer yang marah menjadi kustomer yang loyal. STRATEGI PEMASARAN JASA Seperti bisnis manufaktur, perusahaan-perusahaan jasa yang berhasil, menggunakan marketing untuk memposisikan diri mereka dengan kuat dalam pasar-pasar target terpilih. Contoh: Ritz-Carlton Hotels memposisikan dirinya sebagai hotel yang menawarkan “suatu pengalaman yang tak terlupakan (a memorable experience) yang mencerahkan pikiran, membangitkan gairah hidup, dan memenuhi bahkan keinginan-keinginan dan kebutuhankebutuhan yang tak terungkap dari para tamu. Perusahaan membangun posisi-posisi mereka melalui aktivitas-aktivitas bauran pemasaran tradisional. Perusahaan-perusahaan jasa yang berhasil memfokuskan perhatian mereka pada dua hal yaitu kustomer-kustomer dan para karyawan sendiri. Mereka memahami “the service-profit chain,” yang mengkaitkan keuntungan-keuntungan perusahaan jasa dengan karyawan dan kepuasan kustomer. Rantai ini terdiri dari lima bagian terkait (five links): 1. Internal service quality: seleksi dan pelatihan karyawan yang superior, lingkungan kerja berkualitas, dan dukungan kuat pihak-pihak atau orang-orang yang berurusan dengan kustomer, yang menghasilkan….. ‘13 8 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Satisfied and productive service employee: lebih puas, setia dan karyawan-karyawan pekerja keras, yang menghasilkan … 3. Greater service value: lebih efektif dan efisien dalam mendelivery jasa dan penciptaan nilai pelanggan, sehingga berakibat…. 4. Satisfied and loyal customers: pelanggan-pelanggan yang puas yang tetap loyal, melakukan pembelian kembali, dan mengajak kustomer-kustomer lain, sehingga menghasilkan….. 5. Healthy service profits and growth: kinerja perusahaan jasa yang superior. Oleh karenanya, meraih tujuan-tujuan profit dan keuntungan jasa lain, dimulai dengan peduli kepada orang-orang yang bertanggung jawab dengan konsumen. Oleh sebab itu, marketing jasa perlu lebih daripada hanya marketing eksternal tradisional dengan menggunakan “The four Ps.”, memperlihatkan bahwa marketing jasa juga perlu marketing internal dan marketing interkatif. Bagan 35: Tipe jasa pemasaran ‘13 9 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pemasaran Eksternal (External Marketing) Strategi pemasaran eksternal menggambarkan pekerjaan normal yang dilakukan oleh perusahaan untuk menyiapkan, memberi harga, mendistribusikan, dan mempromosikan jasa itu kepada konsumen. Pemasaran Internal (Internal Marketing) Untuk Pemasaran Jasa tidak cukup hanya dengan pemasaran eksternal (4P) tetapi harus diikuti dengan peningkatan kualitas atau keterampilan para personil yang ada dalam perusahaan. Selain itu, juga harus ada kekompakan atau suatu team yang tangguh dari personil yang ada dalam perusahaan tersebut, khususnya dalam menghadapi para pelanggan sehingga membawa kesan tersendiri yang meyakinkan pelanggan. Pemasaran Interaktif (Interactive Marketing) Kepuasan konsumen tidak hanya terletak pada mutu jasa, misalnya, restaurant yang megah dan makanannya yang bergizi. Tetapi, juga harus dipadukan dengan service quality improvement, supaya peningkatan pelayanan benar-benar meyakinkan. BAURAN PEMASARAN JASA Bauran pemasaran (marketing mix) pada produk barang yang selama ini kita kenal berbeda dengan pemasaran untuk produk jasa. Hal ini terkait dengan perbedaaan karakteristik jasa dan barang. Marketing mix produk barang mencakup 4P: product, price, place dan promotion. Sedangkan untuk jasa, para pakar pemasaran menambahkan lagi unsur : people, process dan customer service. Ketiga hal ini terkait dengan sifat jasa pada umumnya dimana tahap operasi hingga konsumsi merupakan suatu rangkaian yang tidak dapat dipisahkan serta mengikutsertakan konsumen dan pemberi jasa secara langsung (adanya interaksi secara langsung). Sebagai suatu bauran, unsur-unsur tersebut saling mempengaruhi satu sama lain, sehingga bila salah satu tidak tepat pengorganisasiannya akan mempengaruhi strategi pemasaran secara keseluruhan. Dengan demikian, unsur bauran pemasaran jasa terdiri atas tujuh hal, yatu : ‘13 10 Product : jasa seperti apa yang ingin ditawarkan. Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Price : bagaimana strategi penentuan harga. Promotion : bagamana promosi yang harus dilakukan. Place : bagaimana system penyampaian jasa yang akan diterapkan. People : jenis kualitas dan kuantitas orang yang akan terlibat dalam pemberian jasa. Process : bagaimana proses dalam operasi jasa tersebut. Customer Service : tingkat jasa yang bagaimana yang akan diberikan kepada konsumen. 1. Product Konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk tetapi manfaat dan nilai dari produk yang disebut “the offer”. Keunggulan produk jasa terletak pada kualitasnya, yang mencakup keterandalaan, ketanggapan, kepastian dan empati. Kembangkan added value produk selain keistimewaan dasarnya, agar dapat dibedakan dengan produk lain yang memiliki citra tersendiri. Dengan demikian, produk akan mampu bersaing. Fokus ada konsep The Brand to Commodity Continuum. Arahkan agar produk muncul dengan merek yang berbeda sehingga memberi kesan special. 2. Price Keputusan dalam penentuan harga harus konsisten dengan strategi pemasaran. Strategi penentuan harga harus memperhatikan tujuan penentuan harga, yaitu : bertahan, memaksimalkan laba, memaksimalkan penjualan, gengsi/prestise, pengembalian atas investasi (ROI). Faktor-faktor seperti positioning jasa, siklus hidup jasa dan kapasitas jasa merupakan hal yang mempengaruhi penentuan harga dalam bisnis jasa. 3. Place Tempat dalam bisnis jasa dimaksdkan sebagai cara penyampaian jasa (delivery system) kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis. Ada tiga pihak sebagai kunci keberhasilan yang perlu dilibatkan dalam penyampaian jasa, yaitu penyedia jasa, perantara dan konsumen. Pilih tempat yang strategis dengan system penjualan langsung, jika pasar menginginkan pengiriman yang cepat, tepat waktu dan sifat barang yang tidak tahan lama. 4. Promotion Keberhasilan dalam promosi jasa tergantung pada: ‘13 11 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id o Kemampuan mengidentifikasi TA / TM sesuai segmen pasar. o Kemampuan menentukan tujuan promosi: apakah untuk menginformasikan, mempengaruhi atau mengingatkan. o Kemampuan mengembangkan pesan yang disampaikan: terkait dengan isi pesan (apa yang harus disampaikan), struktur pesan (bagaimana menyampaikan pesan secara logis), gaya pesan ( ciptakan bahasa yang kuat) dan sumber pesan ( siapa yang harus menyampaikannya). o Kemampuan memilih bauran komunikasi : apakah komunikasi personal atau komunikasi nonpersonal. 5. People ‘Orang’ berfungsi sebagai penyedia jasa sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Untuk mencapai kualitas diperlukan pelatihan staf sehingga karyawan mampu memberikan kepuasan kepada konsumen. ’Orang’ dalam pemasaran jasa berkaitan erat dengan pemasaran internal, merupakan interaksi setiap karyawan dan department dalam suatu perusahaan sebagai konsumen internal dan pemasok internal. Tujuannya untuk mendorong orang dalam kinerja customer satisfaction oriented. 6. Process Proses dalam pemasaran jasa terkait dengan kualitas jasa yang diberikan, terutama dalam hal system penyampaian jasa. Terdapat pilihan-pilihan dalam unsur proses untuk menghasilkan kualitas jasa, yaitu : o Kemampuan membangun proses yang menghasilkan pengurangan biaya, peningkatan produktivitas dan kemudahan distribusi. Hal ini terkait dengan unsur mengurangi keragaman (standarisasi). o Kecenderungan memperbanyak kustomisasi dan fleksibilitas dalam produksi yang mampu menimbulkan naiknya harga. Aktivitas ini terkait dengan unsur menambah keragaman. o Kecenderungan menciptakan spesialisasi yang terkait dengan unsur mengurangi kompleksitas. o Kemampuan melakukan penetrasi pasar dengan cara menambah pelayanan yang diberikan . Hal ini terkait dengan menambah kompleksitas. 7. Customer Service ‘13 12 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Layanan konsumen mengarah pada aktivitas pelayanan pra-transaksi, saat transaksi dan pasca-transaksi. Tujuan dari aktivitas ini adalah agar konsumen memberi respons yang positif dan menunjukkan loyalitas yang tinggi. Lakukan strategi layanan konsumen dengan mengenali tugas jasa, menentukan sasaran dari layanan konsumen, merumuskan strategi dan menerapkan strategi layanan konsumen yang dipilih. Dengan makin meningkatnya biaya-biaya, perusahaan-perusahaan jasa menghadapi tekanan besar untuk meningkatkan produktivitas jasa. Perusahaan-perusahaan melakukannya dengan berbagai cara. Mereka bisa melatih karyawan-karyawan yang ada dengan lebih baik, atau mempekerjakan orang-orang baru yang akan bekerja lebih keras atau lebih terampil, dengan meningkatkan kwantitas jasa-jasa mereka dengan mengorbankan atau menurunkan beberapa kualitas. Perusahaan dapat mengindutrialisasikan jasa dengan menambah peralatan dan menstandarisasi produksi, seperti di Mc.D dengan pendekatan “assmebly line” untuk makanan cepat sajinya (fast food retailing). Terakhir, penyedia jasa (the service provider) bisa menggunakan kehebatan atau kekuatan teknologi. ‘13 13 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id DAFTAR PUSTAKA 1. Kotler P., & Amstrong, G., “Principles of Marketing”, Pearson International Edition, 2006 New Jersey, Eleventh Edition. 2. Kotler P., et al. Marketing Management, An Asian Perspektif, Prentise Hall, 1996 Singapore. 3. Kotler, P., & Keller, K.L., “Marketing Management, 12e”, Pearson International Edition, 2006, New Jersey. 4. Schiffman, Leon G. & Leslie Lazar Kanuk, Consumer Behavior; Global Edition. Tenth Edition. Pearson Education, Inc. 2010 5. Kasali, Rhenald, (cetakan ketiga, 1999), Membidik Pasar Indonesia, Segemnetasi, Targeting dan Positioning, Jakarta PT Gramedia 6. Kotler, Philip., Amstrong Gary (Edisi Bahasa Indonesia, 1997) 7. Rambat Lupiyoardi – A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, Salemba Empat, Edisi 2, Jakarta 2006. 8. Kartajaya, Hermawan (MarkPlus&Co), Marketing in Venus, Gramedia, Jakarta 2003 ‘13 14 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id