MODUL PERKULIAHAN INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS 2 IDENTIFIKASI PENGEMBANGAN PASAR DAN KLASIFIKASINYA (PRODUCT PORTFOLIO) Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Advertising & Marketing Communications Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 04 MK43009 Sari Widuri, SE, MSi. Abstract Kompetensi Modul ini membahas tentang Identifikasi masalah pemasaran yang dihadapi dan mencari solusinya dalam konteks pengembangan pasar, perencanann produk baru (New Product Development) dan klasifikasinya (Product Portfolio) dan tahaptahap perencanaan produk baru, serta persaingan pasar (Market Competitions). Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mengetahui dan memahami mengenai masalah pemasaran yang dihadapi dan mencari solusinya dalam konteks pengembangan pasar, perencanann produk baru (New Product Development) dan klasifikasinya (Product Portfolio) dan tahap-tahap perencanaan produk baru, serta persaingan pasar (Market Competitions). IDENTIFIKASI MASALAH PEMASARAN Masalah Pemasaran atau masalah marketing adalah salah satu dari sekian banyak masalah yang dihadapi perusahaan sehari-hari. Di bidang teknologi para ahli telah banyak menemukan hal-hal yang baru yang kemudian dijelmakan menjadi mesin-mesin dan metoda baru yang mengakibatkan para produsen mampu bekerja secara lebih efisien. Penemuan baru ini mendorong timbulnya usaha-usaha baru di berbagai bidang, dengan menghasilkan produk-produk baru pula. Demikianlah dunia industri makin berkembang dari waktu ke waktu. Para produsen kemudian dihadapkan pada masalah lain, yakni bagai mana menjual hasil produk tersebut agar uang yang telah diinvestasikan dapat segera kembali dengan membawa sejumlah keuntungan. Disinilah masalah pemasaran mulai timbul. Akan sia-sialah segala daya upaya produsen mencari menemukan dan kemudian menerapkan metoda-metoda baru dalam proses produksi apabila tidak disertai dengan kemampuan menjual atau marketing yang memadai. Bukanlah produk yang dihasilkan akan dijual. Tidak ada pilihan lain bagi pengusaha kecuali mencari dan menemukan pembeli bagi produk yang dihasilkan atau dijualnya, yang bersedia membeli dengan harga yang layak. Dalam perekonomian bebas, tentu akan menjadi perebutan yang seru. Masing-masing penjual berusaha untuk mendapatkan tempat di pasar atau kalau mungkin menguasai bagian pasar yang besar. Di lain pihak, pembeli (tepatnya calon pembeli) mempunyai kebebasan untuk memutuskan alokasi uang yang dimilikinya. Makin banyak penjual yang menawarkan produk yang serupa, makin terbuka pula kesempatan mereka untuk memilih. Tentu banyak hal yang mereka pakai sebagai bahan pertimbangan sebelum menentukan produk apa yang dibeli, kapan pembelian dilakukan, di mana tempat membeli, dan berbagai keputusan pembelian yang lain. Ada yang membeli produk karena harga yang murah, mutu yang tinggi, pemeliharaannya mudah, pemakaiannya sederhana, wama yang menarik, ukuran yang sesuai, bentuk yang tepat dan pertimbangan lain. Begitu pula dalam memutuskan tempat membeli, seseorang mungkin mempertimbangkan jarak yang dekat, toko yang lengkap, susunan barang-barang yang menarik, pelayanan yang memuaskan dan sebagainya. Pendek ‘13 2 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kata, pasar yang ada sekarang lebih merupakan Pasar Pembeli. Artinya, “kekuasaan” untuk menentukan terjadinya sesuatu transaksi lebih banyakberada di tangan pembeli. Secara ringkas perlu ditekankan disini bahwa pasar yang dihadapi oleh sebagian besar pengusaha adalah pasar yang rasionil. Tampaknya calon pembeli tidak dapat dijadikan obyek yang pasif, yang secara spontan akan menerima dan mempercayai penjual dan produkproduk yang ditawarkannya. Pepatah “Kalau tidak dapat menipu jangan berdagang” tampaknya sekarang ini sudah tidak berlaku lagi. Pembeli masa kini adalah pembeli yang kritis, yang masing-masing mempunyai prioritas barang-barang mana yang dibutuhkannya, barang-barang apa yang disukainya dan sebagainya. Dengan demikian, di dalam suatu sistem perekonomian di mana pasar digunakan sebagai tempat untuk memperoleh dan menyampaikan barang atau jasa, dan bukan dengan sistem jatah, maka peranan pemasaran tidak boleh diabaikan. ‘13 3 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id PERENCANAAN PRODUK BARU (NEW PRODUCT DEVELOPMENT) Produk baru diartikan sebagai produk baru bagi perusahaan, modifikasi dari produk yang sudah ada, duplikat dari produk pesaing, produk yang diakuisisi dan produk asli innovatif. Produk baru diperkirakan bisa memberi sebuah proporsi yang tinggi bagi pertumbuhan perusahaan dan kadang-kadang memberikan kontribusi utama terhadap laba bisnis keseluruhan. Dalam perencanaan produk, produk harus dipandang sebagai pemecahan masalah bagi konsumen, dimana jika seorang konsumen membeli sebuah produk mereka dapat memperoleh manfaat dari penggunaan produk tersebut. Dan yang terpenting disini adalah bagaimana konsumen percaya bahwa suatu produk dapat memenuhi kebutuhannya, bukan bagaimana penjual memandang produk tersebut. Jika kebutuhan konsumen sudah terpenuhi, diharapkan timbul kepuasan dalam diri mereka sehingga dimasa yang akan datang mereka akan melakukan pembelian berikutnya terhadap produk yang sama. Beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan dalam perencanaan produk baru, yaitu : Pengetahuan tentang kebutuhan dan keinginan konsumen lengkap. Sumber daya yang mendukung terhadap pengembangan produk baru. Perkiraan penyimpangan produk baru dalam memenuhi pasar sasaran Perkiraan biaya yang dibutuhkan dalam pengembangan dan produksi produk baru. Antisipasi terhadap reaksi para pesaing. Kapan waktu yang paling tepat untuk meluncurkan produk baru. Jasa terkait sebagai pendukung produk baru Terdapat empat tipe dasar dalam program pengembangan produk, yaitu : 1. Modifikasi produk lini. 2. Diluar produk lini/ produk substitusi. 3. Produk komplemen 4. Produk Innovasi ‘13 4 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Produk baru berpeluang menawarkan nilai superior ke customer dan secara total produk baru dapat meningkatkan keberadaan produk. 1. Jenis-jenis produk baru : Perkenalan barang atau jasa baru bisa diklasifikasikan menjadi : Benar-benar baru bagi pasar dan luasnya nilai yang disiptakan, menghasilkan jenis-jenis produk baru berikut ini : Innovasi transformasional, produk yang secara radikal baru dan penciptaan nilai yang substansial. Innovasi substansial, produk yang secara significan baru dan menciptakan nilai penting untuk customer. Innovasi incremental, innovasi, produk baru yang menyediakan peningkatan performans atau nilai yang diterima lebih baik (atau biaya lebih rendah). Sebuah perusahaan yang berinisiatip mengembangkan produk baru dapat melakukan innovasi dalam satu atau lebih dari ketiga kategori diatas. Kenyataannya, banyak produk baru merupakan perluasan dari jalur produk yang ada dari total produk baru yang dihasilkan. ‘13 5 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Menemukan peluang nilai customer Kebutuhan customer menjadi informasi penting yang menentukan nilai peluang yang ada dalam pengembangan produk baru. Identifikasi dan analisis segmen pasar membantu untuk mengetahui segmen yang menawarkan peluang produk baru ke organisasi. Kepuasan customer mengindikasikan seberapa baik pengalaman menggunakan produk dibandingkan dengan nilai yang diharapkanoleh pembeli. Nilai customer. Tujuan analisis nilai customer adalah mengidentifikasi kebutuhan : o Produk baru o Peningkatan produk yang ada. o Peningkatan dalam proses produksi o Peningkatan layanan pendukung Kapabilitas yang cocok untuk peluang nilai, Setiap peluang nilai harus dipertimbangkan pada saat organisasi mempunyai kapabilitas untuk membawa nilai customer yang superior. Organisasi secara normal akan mempunyai kapabilitas yang dibutuhkan perluasan lini produk dan tambahan peningkatan. Pengembangan produk untuk sebuah kategori produk baru membutuhkan penilaian pada kapabilitas organisasi mengenai kategori baru. Innovasi transformasional Customer barangkali bukan penuntun yang baik untuk idea produk baru yang secara total mungkin disebut radikal atau penerobosan innovasi sejak mereka membentuk keluarga produk baru atau bisnis baru. Ketika setiap ide dibawah pertimbangan, pelanggan potensial mungkin tidak mengerti bagaimana produk baru akan mengganti produk yang ada. Masalahnya adalah customer tidak mungkin mengantisipasi sebuah preferensi untuk sebuah produk baru yang revolusioner. ‘13 6 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Tahap-Tahap Dalam Perencanaan Produk Baru Perencanaan produk baru mencakup semua kegiatan perencanaan dari produsen dan penyalur untuk menyesuaikan produknya dengan permintaan pasar dan menentukan susunan produk lininya. Adanya perencanaan produk baru ini akan mendorong perusahaan meningkatkan perolehan labanya atau paling tidak membuat laba menjadi stabil. Tahap-tahap dalam perencanaan produk baru terdiri dari : 1. Tujuan perencanaan produk baru. Tujuan dari perencanaan produk baru adalah supaya peluang produk baru dapat sukses dipasar pada tahap komersialisasi menjadi lebih besar. Perusahaan harus menetapkan tujuan dari perencanaan produk baru yang meliputi kesesuaian dengan sumber daya perusahaan, penerimaan penjualan minimum dan pangsa pasar (market share). 2. Pembangkitan ide Ide produk baru dapat berasal dari berbagai macam sumber, seperti dealer, kompetitor, tenaga penjualan dan karyawan lainnya pada perusahaan. Salah satu sumber ide paling potensial berasal dari pelanggan yang merefleksikan masalah mereka terhadap produk yang ada sekarang. Sumber-sumber ide kreatif yang dipertimbangkan secara umum membutuhkan sebuah pendekatan formal untuk menentukan produk baru alternatif. Elemen kritis pada proses pembangkitan ide-ide adalah pengembangan konsep produk baru, salah satu diantaranya adalah menjelaskan tentang analisis struktur keuntungan dari produk baru. 3. Penyaringan Tahap penyaringan ini merupakan keputusan yang paling sulit karena hanya sedikit informasi yang dapat diandalkan tersedia pada pasar produk yang diajukan, biaya dan sifat investasi yang dibutuhkan. Pada tahap penyaringan ide dilakukan melalui proses eliminasi terhadap ide-ide yang terkumpul dengan berbagai pertimbangan untuk memilih sejumlah ide terbaik dan konsisten dengan tujuan pengembangan produk sekarang. Dengan demikian diharapkan ide-ide produk baru yang terpilih dapat sukses dipasar dan dapat mencapai tujuan dan sasaran perusahaan. ‘13 7 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 4. Pengevaluasian Ide-ide yang telah disaring lalu dievaluasi. Pengevaluasian terhadap perencanaan produk baru merupakan aspek keamanan apabila produk ditarik, hutang produk yang cukup tinggi dan menghindari biaya modifikasi yang besar. 5. Analisis bisnis Analisis bisnis meliputi kegiatan untuk memastikan produk akan dibeli oleh konsumen dan berapa perolehan keuntungan yang mampu dihasilkan oleh produk baru. Yang menjadi pertimbangan adalah : o Perkiraan penjualan. o Pola penjualan dan biaya o Produk baru berpotensi sebagai produk substitusi untuk pengganti produk yang ada sekarang. o Persyaratan fasilitas produksi untuk produk baru. 6. Pengembangan Pada tahap pengembangan, produk yang telah dianalisis secara bisnis diproduksi secara besar-besaran dan mengembangkan lini produk. Produk baru akan lebih diperhitungkan jika dalam memproduksinya didukung dengan penggunaan fasiltas produksi, tenaga kerja dan manajemen yang baik. 7. Komersialisasi Produk yang telah diproduksi kemudian siap untuk dipasarkan kepada konsumen yang membutuhkan. Membentuk sebuah budaya innovative adalah sebuah fondasi penting untuk innovasi. Menetapkan beberapa batasan tipe-tipe produk baru yang dipertimbangkan untuk pengembangan yang mungkin. Tahapan dalam proses pengembangan produk baru terdiri dari : I. Pengembangan sebuah budaya dan strategi untuk innovasi. Komunikasi terbuka diseluruh organisasi dan termasuk tingkat tertinggi dari pekerja dan minat adalah karakteristik budaya innovative. ‘13 8 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Strategi innovasi organisasi menguraikan pilihan manajemen untuk peluang produk baru. Penciptaan atau kekuatan sebuah budaya innovasi bisa didorong oleh beberapa inisiatif manajemen yang saling berhubungan, seperti : o Perencanaan dan implementasi workshop dua hari untuk eksekutif puncak untuk mengembangkan sebuah rencana innovasi. Disini terdiri dari tim lintas fungsi, alokasi sumber daya, rewards, metriik perfomans innovasi. o Mengembangkan sebuah deklarasi acara innovasi yang penting mengenai tujuan perusahaan dan peran dan tanggungjawab senior manajer. o Mengadakan program training innovasi bagi pekerja dan manajer untuk meningkatkan komitmen dan keterlibatan. o Mengkomunikasikan innovasi prioritas melalui artikel, newsletters dan presentasi ke pekerja, pemegang saham dan customers. o Skedul pembicara innovasi pada sebuah basis regular untuk menyingkap wewenang innovasi pekerja. Sebuah strategi produk baru yang berhasil meliputi empat aspek berikut : o Menetapkan yang spesifik, menulis tujuan produk baru (penjualan, konstribusi profit, pasar dan bagian pasar dan lain-lain) o Komunikasi ke seluruh bagian organisasi mengenai peran produk baru dalam menyumbang terhadap sasaran bisnis. o Mendefenisikan area focus strategis perusahaan yang berkenaan dengan scope produk, pasar dan teknologi. o Termasuk jangka panjang, transformasi proyek pada portfolio bersama-sama dengan peningkatan proyek. II. Pengembangan proses perencanaan produk baru yang efektif Innovasi harus dicapai melalui proses memasukan pada tempat di organisasi. Pengembangan yang berhasil dari sebuah produk baru membutuhkan perencanaan sistematis, untuk mengkoordinasikan banyak keputusan, kegiatan-kegiatan dan fungsi-fungsi penting untuk menggerakkan idea produk baru ke keberhasilan komersial. Berikut ini dapat digambarkan sebuah proses perencanaan produk baru : ‘13 9 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Keberhasilan perencanaan produk baru membutuhkan : o Membangkitkan sebuah aliran ide produk baru berkelanjutan yang akan memuaskan kebutuhan organisasi untuk produk baru o Meletakkan proses dan metode penempatan untuk mengevaluasi ide produk baru seperti pergerakan melalui setiap tahapan perencanaan. III. Tanggung jawab perencanaan produk baru Pengembangan sebuah produk baru menyangkut fungsi bisnis berbeda seperti : marketing, keuangan, operasi, sumberdaya manusia dan R&D, jalan yang mendorong interaksi dan koordinasi menjadi perlu sekali. Interaksi dan koordinasi yang diperlukan dalam pengembangan produk baru yang berhasil terdiri dari : o Koordinasi kegiatan-kegiatan produk baru melalui seorang manajer bisnis tingkat tinggi. o Koordinasi antar fungsi melalui sebuah tim dari representative perencanaan produk baru. o Membentuk proyek lintas fungsi yang bertanggung jawab terhadap perencanaan produk baru. ‘13 10 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id o Perancangan perencanaan koordinasi antar departemen untuk seorang manajer produk baru. o Formasi sebuah struktur organisasi untuk mengintegrasikan perencanaan produk baru dengan fungsi-fungsi bisnis. o Membentuk sebuah pusat desain yang sama dengan konsep untuk sebuah tim produk baru, kecuali pusat adalah bagian permanen dari sebuah organisasi. Pengumpulan Ide dalam Sebuah Produk Baru Sumber-sumber ide, ide produk baru datang dari berbagai sumber. Ide dikumpulkan dari riset internal dan kegiatan pengembangan dalam berbagai pendekatan yang dilakukan oleh banyak perusahaan. Sumber ide produk baru meliputi : R&D laboratory, pekerja, customers, pesaing, penemu diluar perusahaan, akuisisi dan anggota rantai nilai. Metode pengumpulan ide, dapat dilakukan dengan : Mencari melalui publikasi yang tersedia dari perusahaan yang menjual atau lesinsi idea dimana mereka yang tidak berharap mengkomersialkan. Marketing riset, surve pengguna produk membantu mengidentifikasi kebutuhan yang bisa dipuaskan melalui produk baru. Pengembangan internal dan eksternal, didalam perusahaan melalui laboratorium dan diluar perusahaan dari hasil penemuan ahli, pemerintah dan laboratorium swasta. Metode pengumpulan ide lainnya, memberikan insentif yang bisa berguna untuk mendapatkan ide-ide produk baru dari pekerja, perantara pemasaran dan customer. Pengembangan Ide dalam Sebuah Produk Baru Keberhasilan dalam membangkitkan dan memproses ide produk baru dengan berbagai kendala dan hambatan yang dihadapi tergantung pada kemampuan perusahaan mengorganisasikan upaya-upaya pencarian ide tersebut dengan baik, sejauh mana kehatihatian strategi produk perusahaan dinyatakan dan sumber daya apa yang digunakan. ‘13 11 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kepentingan relatif dari sumber-sumber gagasan produk baru berbeda-beda, tergantung pada perusahaan, industri, dan sejauh mana produk tersebut benar-benar dianggap baru. Selain timbul secara kebetulan sumber-sumber gagasan produk baru timbul dari hal-hal berikut ini : Pelanggan merupakan sumber penting terutama untuk menghasilkan gagasan mengenai produk-produk industrial baru. Dibidang instrument ilmiah dan proses manufaktur sebagian besar inovasi dihasilkan dari masukan para pemakai. Perusahaan juga bisa mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dengan menggunakan riset pemasaran, laporan penjualan, diskusi kelompok pengguna dan dengan mendengarkan keluhan tentang kinerja produk sekarang. Personnel perusahaan seringkali memberikan saran yang bermanfaat untuk produk baru terutama tambahan lini produk dan perbaikan produk. Sumber didalam perusahaan yang paling penting adalah anggota-anggota dari staf litbang atau ‘13 12 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kerekayasaan, personel penjualan, manajer produk, personel periklanan dan peneliti pemasaran. Saluran distribusi, seperti distributor yang bekerja sama dengan pelanggannya bisa sangat membantu dalam menyarankan modifikasi produk atau perluasan lini produk bagi produk-produk yang ada. Gagasan ini kemudian dapat dicek dengan pelanggan pengguna akhir. Pesaing juga merupakan sumber gagasan produk baru. Dalam banyak kasus perusahaan tidak memiliki banyak pilihan kecuali merespon produk kompetitif dengan salah satu produk yang diproduksinya. Kantor pemerintah, penemuan-penemuan riset yang diumumkan oleh kantor pemerintah juga dapat memperbaharui gagasan produk baru. Sumber-sumber lain adalah dari majalah bisnis, asosiasi perdagangan, biro iklan, perusahaan riset pemasaran, konsultan, laboratorium komersil, serta laboratorium universitas atau institute. Teknik menghasilkan ide dalam Sebuah Produk Baru Ide cemerlang merupakan hasil perpaduan dari ilham, keringat dan teknik. Berikut ini terdapat sejumlah teknik “kreatifitas” yang bisa membantu menghasilkan gagasan yang lebih baik. Membuat daftar rincian attribute Menentukan hubungan masing-masing barang dengan barang lainnya. Analisis struktur terkait dengan produk yang dihasilkan, misalnya dimensi-dimensi yang terkait dengan produk baru. Identifikasi masalah dan kebutuhan, dari ketiga teknik diatas sama sekali tidak melibatkan masukan dari konsumen untuk menghasilkan ide. Sebaliknya identifikasi masalah dan kebutuhan diawali dari konsumen. Konsumen ditanya mengenai persoalan atau kesulitan yang mereka hadapi dalam mengkonsumsi produk atau kelompok produk tertentu. Teknik ini bisa juga dilakukan dengan cara sebaliknya yaitu konsumen diberi kesulitan dan diminta untuk menunjukkan jenis barang mana yang masing-masing membawa kesulitan. ‘13 13 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id PERSAINGAN PASAR (MARKET COMPETITIONS) Dalam persaingan sendiri terdapat persaingan langsung atau persaingan primer dan persaingan tidak langsung atau sekunder. Persaingan langsung (primer) adalah persaingan sesama produk yang memiliki karakteristik hampir sama. Sedangkan persaingan tidak langsung (sekunder) lebih kepada kompetisi dengan barang subtitusi. Dalam analisa kompetitif yang ingin diketahui adalah keuntungan kompetitif, yakni apa yang bisa diberikan suatu perusahaan dibanding kompetitor. Selain itu situasi kompetisi harus diperhatikan karena reaksi kompetitor dapat berubah-ubah. Untuk mempersiapkan strategi pemasaran yang efektif, perusahaan harus mempelajari pesaing serta pelanggan aktual dan potensial. Pesaing-pesaing terdekat adalah mereka yang berusaha memuaskan pelanggan dan kebutuhan yang sama serta mengajukan tawaran yang sama. Perusahaan juga harus memperhatikan pesaing latennya, yang mungkin menawarkan cara yang baru atau cara yang lain untuk memuaskan kebutuhan yang sama. Perusahaan ‘13 14 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id harus mengidentifikasi dengan menggunakan analisis industri dan analisis berdasarkan pasar. Jenis-jenis persaingan pasar yang ada adalah sebagai berikut: I. Persaingan Pasar Sempurna Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau industri dimana ada banyak penjual dan pembeli,dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat mempengaruhi pasar. Ciri-ciri pasar persaingan sempurna antara lain : a) Perusahaan adalah price taker Price taker atau Pengambil harga artinya suatu perusahaan yang ada di dalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah harga pasar. Apa pun tindakan perusahaan di dalam pasar tidak akan menimbulkan perubahan ke atas harga pasar yang berlaku. Harga pasar ditentukan oleh interaksi antara keseluruhan pembeli dan keseluruhan penjual. b) Tiap perusahaan mudah keluar atau masuk Sekiranya perusahaan rugi,dan ingin meninggalkan industri tersebut,maka langkah ini dengan mudah dilakukan. Sebaliknya apabila ada perusahaan yang ingin melakukan kegiatan di industri itu,produsen dengan mudah melakukan kegiatan yang diinginkannya. c) Menghasilkan barang homogen Maksudnya adalah tidak terdapat perbedaan yang nyata diantara barang-barang yang dihasilkan suatu perusahaan dengan perusahaan lainnya. Sehingga barangbarang ini tidak mudah dibeda-bedakan. Karenanya,pembeli tidak dapat membedakan manakah produksi dari perusahaan A dan manakah produksi dari perusahaan B. d) Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar Dalam pasar persaingan sempurna ini dimisalkan bahwa jumlah pembeli adalah sangat banyak. Tapi dimisalkan juga kalau mereka memiliki pengetahuan yang sama mengenai keadaan pasar,yaitu mereka mengetahui tingkat harga yang berlaku dan perubahan-perubahan ke atas harga tersebut. Dampaknya,para produsen tidak bisa menjual produknya dengan harga yang lebih tinggi dari harga pasar. ‘13 15 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id II. Pasar Monopoli Ada beberapa ciri dan sifat dasar pasar monopoli. Ciri utama pasar ini adalah adanya seorang penjual yang menguasai pasar dengan jumlah pembeli yang sangat banyak. Ciri lainnya adalah tidak terdapatnya barang pengganti yang memiliki persamaan dengan produk monopolis; dan adanya hambatan yang besar untuk dapat masuk ke dalam pasar. Hambatan itu sendiri, secara langsung maupun tidak langsung, diciptakan oleh perusahaan yang mempunyai kemampuan untuk memonopoli pasar. Perusahaan monopolis akan berusaha menyulitkan pendatang baru yang ingin masuk ke pasar tersebut dengan dengan beberapa cara; salah satu di antaranya adalah dengan cara menetapkan harga serendah mungkin. Dengan menetapkan harga ke tingkat yang paling rendah, perusahaan monopoli menekan kehadiran perusahaan baru yang memiliki modal kecil. Perusahaan baru tersebut tidak akan mampu bersaing dengan perusahaan monopolis yang memiliki kekuatan pasar, image produk, dan harga murah, sehingga lama kelamaan perusahaan tersebut akan mati dengan sendirinya. Cara lainnya adalah dengan menetapkan hak paten atau hak cipta dan hak eksklusif pada suatu barang, yang biasanya diperoleh melalui peraturan pemerintah. Tanpa kepemilikan hak paten, perusahaan lain tidak berhak menciptakan produk sejenis sehingga menjadikan perusahaan monopolis sebagai satu-satunya produsen di pasar. III. Pasar monopolistis (Monopolistik) Pasar Monopolistik adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Ciri-ciri Pasar persaingan monopolistik: a. Banyak pembeli dan banyak penjual b. Produk yang terdiferensiasi. Penjual atau pengusaha dari suatu produk banyak, serta jenis produk yang beragam. c. Ada produk substitusinya. Dapat digantikan penggunaannya secara sempurna oleh produk lain. Ada produk lain yang serupa yang dapat memberikan kepuasan yang sama. ‘13 16 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id d. Free entry, Keluar atau masuk ke industri relative mudah. e. Produsen/penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga. f. IV. Relatif murah keluar masuk pasar. Pasar Oligopoli Adalah pasar yang antara perusahaannya terdapat ketergantungan. Sehingga masingmasing perusahaan tidak dapat mengubah harga seenaknya. Dapat diartikan juga yaitu keadaan dimana pasar hanya terdapat beberapa penjual yang saling bersaing dengan jumlah pembeli yang banyak. Contohnya adalah pasar mobil, motor, dan pembuatan pesawat terbang. Ciri-cirinya adalah: a. Hanya ada beberapa perusahaan yang mendominasi pasar. b. Jenis produk ada yang terdeferensiasi dan ada yang tidak. c. Terdapat rintangan yang kuat untuk masuk ke pasar oligopoli karena investasinya yang tinggi. d. Persaingan melalui iklan sangat kuat. Kelebihan pasar oligopoli adalah terdapat sedikit penjual karena dibutuhkan biaya investasi yang besar, jumlah penjual yang sedikit membuat penjual dapat mengendalikan harga dalam tingkat tertentu, dan bila terjadi perang harga, konsumen akan diuntungkan. DAFTAR PUSTAKA 1. Keegan Warren J: Manajemen Pemasaran Global, Edisi keenam, Prenhallindo, Jakarta, 2003 2. Kerin Roger A, Peterson Robert A. (2004): Strategic Marketing Problems; Cases and Comment, Tenth edition, Pearson education, New Jersey, 3. Kotler Philip and Kevin Lane Keller. (2007): Marketing Management 12e, Pearson Education, International Edition. ‘13 17 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id