MODUL PERKULIAHAN DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN PERENCANAAN STRATEGIS PEMASARAN Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Advertising & Marketing Communications Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 02 MK43025 Sari Widuri, SE, MSi. Abstract Kompetensi Modul ini membahas tentang Perencanaan sebagai bagian dari Manajemen; dan Perencanaan Strategis Perusahaan serta Perencanaan Strategis Pemasaran. Setelah mengikuti mata kuliah ini diharapkan mahasiswa mengetahui dan memahami mengenai perbedaan ragam perencanaan sebagai bagian dari Manajemen; dan Perencanaan Strategis Perusahaan serta Perencanaan Strategis Pemasaran. PERENCANAAN STRATEGIS Rencana strategis menentukan bisnis macam apa yang akan dijalankan, serta tujuan untuk masing-masing bisnis tadi. Setelah itu, di dalam masing-masing unti bisnis, perencanaan yang lebih terinci harus ditetapkan. Departeman fungsional pada tiap-tiap unit – pemasaran, keuangan, pembelian, manufaktur, sumber daya manusia dan lain-lain harus bekerja sama untuk mencapai tujuan strategis. Definisi Perencanaan Strategis adalah suatu proses yang mengembangkan dan memelihara strategi yang tepat antara tujuan dan kemampuan organisasi dengan peluang pemasaran yang berubah. Perencanaan strategis meliputi pendefinisian misi perusahaan secara jelas, penetapan tujuan pendukung, penrancangan portofolio bisnis, serta pengkordinasian strategi fungsional. PERENCANAAN STRATEGIS PERUSAHAAN Perencanaan diperlukan sebuah perusahaan karena perencanaan dapat memotivasi manager dalam berfikir jauh ke depan secara sistematis, memaksa perusahaan untuk mempertajam kebijakan dan tujuannya. Perencanaan akan mengarahkan pada kordinasi usaha perusahaan yang lebih baik, memberi standar kinerja pengendalian yang lebih jelas. Perencanaan yang matang membantu perusahaan dalam mengantisipasi dan merespon perubahan lingkungan dengan cepat. Perusahaan biasanya menyiapkan rencana tahunan, rencana jangka panjang dan rencana strategis. Rencana tahunan dan jangka panjang mengikuti bisnis perusahaan yang ada, dan membuat bisnis tetap berjalan. Rencana strategis memerlukan penyesuaian dari perusahaan untuk memanfaatkan peluang yang ada dalam lingkungan yang berubah secara konstan. Perencanaan Pernyataan Misi Pernyataan misi (mission statement) adalah pernyataan mengenai tujuan perusahaan, apa yang ingin dicapai perusahaan dalam lingkungan yang lebih luas. Pernyataan misi yang ‘13 2 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id jelas, berfungsi sebagai “tangan tidak terlihat” yang akan menuntun setiap orang dalam organisasi. Pernyataan Misi, sebaiknya : 1. Lebih berorientasi pasar, apabila memakai batasan produk atau teknologi pada akhirnya akan usang, tetapi kebutuhan dasar pasar akan tetap abadi. Pernyataan misi yang berorientasi pasar mendefinisikan bisnis dalam batasan yaitu memuaskan kebutuhan dasar konsumen. 2. Realistic, jangan terlampau sempit atau terlampau luas . 3. Dinyatakan secara spesifik 4. Sesuai dengan lingkungan pasar. 5. Atas kompetensi keunggulannya, Mie GM, bisa saja memasuki bisnis 6. Harus bisa memberikan motivasi, jangan diungkapkan seperti untuk meningkatkan penjualan Misi perusahaan perlu dirubah menjadi tujuan pendukung yang terinci untuk tiap tingkat manajemen. Setiap divisi harus mempunyai tujuan dan bertanggung jawab untuk mencapai tujuan itu. Itulah yang di sebut tujuan dan sasarn perusahaan. Merancang Portofolio Bisnis Diarahkan oleh misi dan tujuan perusahaan, manajemen harus merencanakan portofolio bisnisnya, serta rangkaian bisnis dan produk yang menyusun sebuah perusahaan. Portofolio yang baik adalah yang paling sesuai dengan kekuatan serta kelemahan perusahaan dalam menghadapi peluang yang ada di lingkungannya. Dalam merancang portfolio perusahaan harus melakukan: 1. melakukan analisis terhadap portofolio bisnis saat ini, 2. mengembangkan strategi pertumbuhan untuk menambah produk atau bisnis baru ke dalam portofolio. Aktivitas utama dalam perencanaan strategis adalah melakukan analisis portofolio bisnis, di mana manajemen mengevaluasi bisnis yang membentuk perusahaan. Perusahaan akan bersedia untuk menempatkan sumber dayanya yang lebih besar ke dalam bisnis yang lebih menguntungkan dan mengurangi atau menghentikan bisnis yang lemah. Langkah-langkah ‘13 3 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id aanalisa yang dilakukan adalah mengidentifikasi bisnis kunci, hal ini disebut unit bisnis strategis. Unit ini adalah sebuah unit bisnis di perusahaan (strategic business unit – SBU) yang mempunyai misi dan tujuan terpisah dan dapat direncanakan secara independen dari bisinis lain dalam perusahaan. Di dalam analisis portofolio bisnis adalah daya tarik dari berbagai SBU dan memutuskan seberapa besar dukungan yang harus diberikan untuk masing-masing SBU. Di samping melakukan evaluasi terhadap bisnis yang sekarang, juga harus mengenali peluang pertumbuhan, salah satu cara yang dapat digunakan dalam mengenali peluang pertumbuhan adalah “kisi-kisi ekspansi produk/pasar’, yaitu alat untuk merencanakan suatu portofolio dengan mengidentifikasikasi peluang pertumbuhan perusahaan melalui penetrasi pasar, perluasan pasar, pengembangan produk atau diversifikasi. Langkah-langkah Kisi-kisi yang diterapkan dalam ekspansi produk/pasar: 1. Penetrasi Pasar, suatu strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan meningkatkan penjualan produk yang ada saat ini kepada segmen pasar yang sekarang ada tanpa merubah produk. 2. Perluasan Pasar (market development), suatu strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan mengidentifikasi dan memperluas segmen pasar yang baru untuk produk yang sudah ada. Dapat pula mempertimbangkan pasar geografik baru. 3. Pengembangan Produk (product development), suatu strategi untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk yang telah dimodifikasi atau produk baru kepada segmen pasar saat ini. Produk Levi yang sekarang dapat ditawarkan dalam model, warna baru atau dapat juga menawarkan merek baru. 4. Diversifikasi, suatu strategi untuk pertumbuhan pasar dengan memulai atau menemukan bisnis di luar produk dan pasar yang sekarang. ‘13 4 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id PERENCANAAN STRATEGIS PEMASARAN Peran Pemasaran dalam Perencanaan Strategis sangatlah penting. Pemasaran memberikan sebuah filosofi panduan –konsep pemasaran- yang menyarankan strategi perusahaan agar memperhatikan kebutuhan kelompok konsumen. Pemasaran memberikan masukan identifikasi peluang pasar yang menarik dan mengujur potensi pasar untuk memanfaatkan peluang yang ada. Garis besar strategi marketing perusahaan ialah bagaimana perusahaan akan melayani dan menciptakan nilai untuk konsumen-nya. Perusahaan memusatkan perhatian dalam pelayanan serta pemuasan konsumen sasarannya. Perusahaan merancang bauran pemasaran yang disusun oleh factor-faktor di bawah kendalinya. Untuk mendapatkan bauran pemasaran yang baik dan dapat melaksanakannya, perusahaan turut serta dalam analisis pemasaran, perencanaan, implementasi dan pengawasan. Melalui kegiatan-kegiatan ini, perusahaan pengamatan dan penyesuaian terhadap lingkungan pemasaran. Perangkat bauran pemasaran utama diklasifikasikan ke dalam 4 kelompok besar yang disebut “The Four Ps Of Marketing: “Product, Price, Place, And Promotion”, yang selanjutnya untuk diterjemahkan ke dalam “Value Proposition”. Bagan 06: Marketing Mix ‘13 5 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Untuk mencapai kesuksesan dalam persaingan pada saat ini, perusahaan harus berorientasi pada pelanggan, memenangkan pelanggan dari pesaing dan mempertahankan mereka dengan memberikan nilai yang lebih besar. Sebelum dapat memuaskan konsumen, hal pertama yang harus dilakukan perusahaan adalah memahami kebutuhan dan keinginan mereka. Dalam hal ini, pemasar memerlukan analisis yang cermat terhadap konsumen. Perusahaan mengetahui bahwa mereka tidak dapat memuaskan seluruh konsumen. Terlalu banyak konsumen dengan beragam kebutuhan yang berbeda, maka perusahaan harus memilih segmen yang lebih menguntungkan. Proses ini terdiri dari tiga langkah, yaitu : Segmentasi Pasar, membagi suatu pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli yang berbeda-beda berdasarkan kebutuhan dasar, karakteristik, atau perilaku yang mungkin memerlukan produk dan bauran pemasaran yang berbeda. Segmen pasar, suatu kelompok konsumen yang memberikan respon dengan cara yang sama terhadap serangkaian usaha-usaha pemasaran tertentu. Menetapkan Pasar Sasaran (market targeting), proses mengevaluasi daya tarik dari masing-masing segmen pasar dan memilih satu atau lebih segmen untuk dimasuki. Menempatkan Posisi (Positioning), Mengatur sebuah produk agar mendapatkan tempat yang jelas, dapat dibedakan, serta lebih diharapkan ketimbang produk pesaing dalam benak konsumen sasaran. Merancang strategi pemasaran yang kompetitif dimulai dengan melakukan analisis terhadap pesaing. Perusahaan secara terus menerus membandingkan nilai dan kepuasan pelanggan dengan nilai yang diberikan oleh produk, harga, distribusi, dan promosi terhadap pesaing dekatnya. Dengan cara ini, perusahaan dapat melihat seberapa besar keuntungan dan kerugian potensial. Maka timbul pertanyaan: Siapa pesaing kita?, Bagaimana perusahaan lain akan bereaksi terhadap strategi kompetisi yang mungkin kita gunakan? Strategi pemasaran kompetitif yang diambil oleh perusahaan tergantung pada posisi industrinya. Setelah memutuskan strategi pemasaran kompetitifnya secara keseluruhan, perusahaan mulai menyiapkan perencanaan bauran pemasaran yang rinci. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran taktis dan terkontrol - produk, harga, promosi, distribusi- yang dipadukan untuk menghasilkan respon yang diinginkan pasar sasaran. Untuk mendelivery penawaran (proposition) suatu nilai/value: ‘13 6 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Perusahaan harus menciptakan produk (product) yang memenuhi atau memuaskan suatu kebutuhan pelanggan. Perusahaan harus memutuskan berapa biaya atau harga yang akan dibebankan (price). Selanjutnya bagaimana membuat produk tersebut tersedia bagi konsumen target (place). Terakhir, bagaimana mengkomunikasikan kepada konsumen target mengenai penawaran dan membujuk mereka terkait dengan manfaat-manfaat dari produk atau jasa yang ditawarkan (promotion). Rencana Pemasaran Rencana pemasaran bisnis dalam sebuah industri (profit) meliputi: I. Ringkasan eksekutif (Executive Summary). Meyajikan ringkasan dan tujuan dan rekomendasi rencana untuk penelaahan manajemen, membantu manajemen puncak supaya bisa menemukan dengan segera topik utama dari rencana. Isi table harus mengikuti ringkasan eksekutif. II. Strategi pemasaran saat ini (Market Strategy). Menggambarkan pasar sasaran dan posisi perusahaan di dalamnya, termasuk informasi mengenai pasar, kinerja produk, persaingan serta distribusi. Bagian ini meliputi: a. Gambaran pasar yang mendefinisikan pasar dan segmen utama, kemudian menelaah kebutuhan pelanggan dan factor-faktor dalam lingkungan pemasaran yang mungkin mempengaruhi pembelian pelanggan. b. Penelaahan produk yang menggambarkan penjualan, harga, dan marjin kotor c. Penelaahan persaingan, mengidentifisikasikan pesaing utama, dan menilai posisi serta strategi pasar mereka untuk 4 P’s. III. Analisis ancaman dan peluang (Analisys). Menilai ancaman dan peluang yang akan dihadapi produk, membantu manajemen untuk mengantisipasi perkembangan baik positif maupun negatif yang mungkin berdampak terhadap perusahaan dan strateginya. ‘13 7 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id IV. Tujuan dan Isu (Objective). Menyatakan tujuan pemasaran yang ingin diraih perusahaan selama jangka waktu yang direncanakan dan membahas masalah penting yang akan mempengaruhi pencapaian tujuan tersebut. Misalkan, jika tujuannya adalah untuk menguasai pangsa pasar sebesar 15%, bagian ini memperlihatkan bagaimana tujuan ini bisa tercapai. V. Strategi Pemasaran (Marketing Strategy). Menguraikan logika pemasaran secara luas yang digunakan perusahaan dengan harapan agar unit bisnis mampu mencapai tujuannya, serta pasar sasaran spesifik, penetapan posisi dan pengeluaran pemasaran. Strategi pemasaran menguraikan strategi untuk setiap elemen bauran pemasaran dan menjelaskan bagaimana masingmasing bauran pemasaran merespon ancaman, peluang, dan masalah penting yang dinyatakan pada bagian awal rencana. VI. Program Tindakan (Action Program). Menyatakan bagaimana strategi pemasaran akan diubah menjadi program tindakan spesifik yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Apa yang akan dilakukan? Kapan? Siapa yang bertanggung jawab? Berapa biaya yang akan dikeluarkan? VII. Anggaran (Budget). Anggaran menunjukkan jumlah pendapatan yang diharapkan dan biaya yang diharapkan. Selisih antara pendapatan dengan biaya adalah laba proyeksi. VIII. Pengendalian (Treatment). Menguraikan pengendalian yang akan digunakan untuk memonitor kemajuan dan memungkinkan manajemen yang lebih tinggi untuk menelaah hasil implementasi dan menyortir produk yang tidak memenuhi tujuan mereka. Pengendalian pemasaran, yaitu proses mengukur dan mengevaluasi hasil dari rencana dan strategi pemasaran, serta mengambil tindakan koreksi untuk menjamin bahwa tujuan pemasaran telah tercapai. IX. Implementasi Pemasaran (Implementations). Implementasi pemasaran adalah proses yang mengubah rencana pemasaran menjadi tindakan pemasaran dalam rangka mencapai tujuan pemasaran strategis. Implementasi meliputi aktivitas harian, bulanan, yang secara efektif membuat rencana pemasaran bisa terwujud. Bila perencanaan pemasaran memfocuskan pada apa dan ‘13 8 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id mengapa aktivitas pemasaran, maka implementasi memfocuskan pada siapa, di mana, kapan, dan bagaimana. Proses Pemasaran Tiga langkah pertama dalam proses marketing, memahami pasar dan kepentingan pelanggan, merancang strategi pemasaran berdasarkan pelanggan dan membuat programprogram pemasaran, semua mengarah kepada langkah ke 4 dan langkah paling penting: membangun hubungan pelanggan yang menguntungkan. I. Customer Relationship Management (CRM) CRM secara sederhana didefinisikan sebagai kegiatan pengelolaan data pelanggan. Dalam pengertian yang lebih luas CRM adalah keseluruhan proses membangun dan memelihara hubungan pelanggan yang menguntungkan dan memberikan kepuasan serta nilai pelanggan yang superior. (Relationship Building Blocks: Customer Value and Satisfaction. Kunci untuk membangun hubungan pelanggan jangka panjang adalah dengan memberikan kepuasan dan nilai pelanggan yang superior: Customer Satisfaction (CS) CS tergantung pada kinerja relatif yang dipersepsikan pada produk yang dapat memenuhi harapan pelanggan. Jika kinerja produk gagal memenuhi harapan, pelanggan menjadi tidak puas. Jika kinerja selaras dengan harapan-harapan, pelanggan akan terpuaskan. Jika kinerja melampui harapan-harapan, pelanggan sangat puas. Pelanggan-pelanggan yang sangat puas melakukan pembelian kembali dan menceritakan kepada yang lain mengenai pengalaman-pengalaman yang baik tentang produk (perusahan). Kuncinya ialah memenuhi harapan pelanggan dengan kinerja perusahaan. Perusahaan yang cerdas bertujuan untuk memyenangkan pelanggan dengan menjanjikan hanya apa yang mereka bisa berikan, selanjutnya memberikan lebih dari yang mereka janjikan. Meskipun untuk itu perlu keseimbangan meskipun sulit: “The marketer must continue to generate more customer value and satisfaction but not “ give away the house”. ‘13 9 Customer Value Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pelanggan membeli dari perusahaan yang menawarkan nilai yang dipersepsikan tertinggi oleh pelanggan (the highest customer perceiped value) evaluasi pelanggan akan berbeda terhadap semua manfaat dan biaya relatif penawaran marketing yang dilakukan oleh perusahaan maupun oleh pesaing. Perusahaan dapat membangun hubungan pelanggan pada berbagai level, tergantung pada sifat dan target pasar. Dalam kondisi ini, perusahaan dengan (jumlah) pelanggan yang banyak hanya memberi margin rendah (low margin customers) sebagai cara pengembangan hubungan dengan pelanggan . Dalm kondisi yang lain, pasar dengan beberapa pelanggan yang memberi margin tinggi, maka marketer menciptakan kerjasama penuh dengan pelanggan-pelanggan penting. Selain menawarkan secara konsisten nilai dan kepuasan yang tinggi, marketer dapat menggunakan cara-cara pemasaran (tools) tertentu untuk membangun ikatan yang lebih kuat dengan konsumer. Sebagai contoh, banyak perusahaan-perusahaan sekarang ini menawarkan “frequency marketing programs”, yang menghargai pelanggan-pelanggan yang membeli lebih sering atau dalam jumlah besar. Perusahaan penerbangan menawarkan program-program bagi pengguna penerbangan berulang kali, hotel-hotel memberikan kamar-kamar khusus untuk tamu-tamu yang sering menginap, dan supermarket memberikan diskon langganan kepada pelanggan-pelanggan yang sangat penting. II. The Changing Nature of Customer Relationships Berikut beberapa kecenderungan penting dalam cara perusahaan berhubungan dengan pelanggan-pelanggannya: Relating with More Carefully Selected Customers Saat ini, umumnya marketer menyadari bahwa mereka tidak ingin berhubungan dengan semua tipe pelanggan. Oleh karenanya, perusahaan-perusahaan mentargetkan sedikit menguntungkan. jenis Disebut pelanggan “selective yaitu relationship pelanggan yang management”, lebih banyak perusahaan saat ini menggunakan analisa profitabilitas pelanggan untuk mengurangi kustomer-kustomer yang tidak menguntungkan dan memilih atau menetapkan target pelanggan tertentu untuk diutamakan atau dilayani. Setelah ‘13 10 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id mereka teridentifikasi sebagai kustomer yang menguntungkan, perusahaan dapat menjalankan penawaran-penawaran yang menarik dan penanganan-penanganan khusus untuk mendapatkan kustomer ini dan memperoleh loyalitas mereka. Industri perbankan telah melakukan cara ini. Relating for the Long - Term Perusahaan menjalankan manajemen hubungan kustomer (customer relationship management) untuk mempertahankan pelanggan-pelanggan yang ada dan membangun hubungan-hubungan jangka panjang yang menguntungkan dengan mereka. Pandangan baru bahwa marketing ialah ilmu dan seni mendapatkan, mempertankan, dan meningkatkan pelanggan-pelanggan yang menguntungkan. Perusahaan-perusahaan sekarang menghadapi realitas-realitas marketing yang baru: perubahan demografik, pesaing-pesaing yang lebih berpengalaman, kelebihan kapasitas di banyak industri yang berarti ada sedikit pelanggan untuk dibagi-bagi. Sehingga, sekarang ini kebanyakan perusahaan bertarung atau berjuang untuk memperebutkan pangsa pasar yang flat/datar atau jenuh. Akibatnya, biaya-biaya untuk menarik konsumer-konsumer baru meningkat. Berdasarkan fakta, secara rata-rata biayanya lima hingga sepuluh kali lebih banyak untuk menarik seorang pelanggan baru dibandingkan dengan mempertahankan seorang kustomer yang ada dan puas terhadap perusahaan. Menghadapi realitas baru ini perusahaan-perusahaan melakukan ekspansi keluar (mencari pasar-pasar baru) untuk mempertahanlan pelanggan dan sekuat tenaga untuk mempertahankan pelanggan-pelanggan yang menguntungkan. Relating Directly Pemasaran langsung sudah mem’booming’. Konsumer-konsumer sekarang ini sebenarnya dapat membeli setiap produk tanpa harus ke toko by telephone, mail order katalogs, kiosks, and online. Beberapa perusahaan menjual hanya melalui saluran-saluran langsung ‘13 11 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id III. Partner Relationship Management (PRM) Saat ini para marketer menyadari bahwa mereka tidak bisa bekerja sendiri. Mereka harus bekerja dengan beragam partner pemasaran. Lebih-lebih lagi untuk berhasil dalam “customer relationship management” marketer juga harus berhasil dalam “partner relationship management.” Partner Relationship Management: Working closely with partners in other company departments and outside the company to jointly bring greater value to customers.” Ada 2 jenis partner dalam sebuah industri: Partner Inside the Company Pemikiran lama, bahwa marketing hanya dilakukan oleh marketing, penjualan, dan orang-orang yang terlibat dengan pelanggan. Sekarang ini, dimana dunia telah terhubung satu sama lain (more connected world), marketing tidak lagi sendiri atau satu-satunya yang berinteraksi dengan kustomer. Setiap wilayah fungsional di dalamorganisasi dapat berinteraksi dengan kustomer, khususnya secara electronic. Pemikiran baru, bahwa setiap karyawan harus berfokus kepada pelanggan. Perusahaan harus mengkaitkan semua departemen dalam tugas pencapaian nilai pelanggan dengan membentuk tim lintas fungsi yang melayani pelanggan. Marketing Partners Outside the Firm Marketing channels terdiri dari distributor, retailer dan lain-lain yang menghubungkan perusahaan dengan pembeli-pembelinya. “The Supply Chain” menggambarkan distribusi yang panjang mulai dari bahan mentah menjadi komponen-komponen dan menjadi produk akhir, yang selanjutnya dibawa kepembeli akhir. Mengelola “The Supply Chain” untuk memperkuat koneksi mereka dengan semua partner yang terlibat dalam rantai suplai. Mereka menyadari bahwa masa depan mereka terletak tidak hanya seberapa baik kinerja mereka. Keberhasilan membangun hubungan kustomer juga terletak pada seberapa baik kinerja “supply chain” mereka secara keseluruhan dibandingkan “supply chain” kompetitor. ‘13 12 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Tujuan Proses Pemasaran Langkah terakhir adalah menbangun hubungan customer dengan menciptakan dan mendelivery atau memberikan nilai pelanggan yang superior (creating and delivering superior customer value), termasuk memperoleh kembali nilai (capturing value in return), dalam bentuk penjualan sekarang dan yang akan datang, pangsa pasar, dan profit. Sebagai imbalan dari pelanggan yang sangat puas ialah mereka tetap loyal dan akan menceritakan hal-hal baik kepada yang lain mengenai perusahaan dan produk-produknya. Studi-studi memperlihatkan perbedaan besar dalam hal customer yang loyal yang kurang puas, agak puas (somewhat satisfied), dan benar-benar puas (completely satisfied). Meskipun sedikit turun dari sangat puas akan menyebabkan jatuhnya loyalitas luar biasa. Sehingga tujuan manajemen hubungan customer (customer relationship management) ialah tidak hanya untuk menghasilkan kepuasan customer, tapi juga kesenangan customer (customer delight).Perusahaan-perusahaan yang menyadari bahwa kehilangan satu pelanggan berarti kehilangan lebih banyak tidak hanya sekedar kehilangan satu penjualan. Ini berarti kehilangan keseluruhan arus pembelian yang pelanggan akan lakukan selama hidupnya. Selain mempertahankan pelanggan-pelanggan yang baik untuk memperoleh “customer lifetime value” manajemen hubungan pelanggan yang baik mendukung marketer untuk meningkatkan “Their share of customer”, bagian yang diperoleh organisasi dari pembelian pelanggan terhadap produk. Banyak marketer sekarang ini, kurang memberikan waktu untuk memperhitungkan bagaimana meningkatkan pangsa pasar, untuk meningkatkan share of customer, perusahaan –perusahaan dapat meningkatkan hubungan pelanggan dengan menawarkan lebih beragam kepada pelanggan-pelanggan yang ada. Dalam membangun hubungan dengan pelanggan perlu pemikiran jangka panjang. Perusahaan-perusahaan tidak hanya mengingingkan mendapatkan pelanggan yang menguntungkan tapi memiliki mereka untuk selamanya, menangkap nilai seumur hidup pelanggan dan mendapatkan share terbesar dari pembelian mereka. Beberapa yang dapat dilakukan untuk membangun kesetian pelanggan: ‘13 13 Customer Equity Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Adalah kombinasi gabungan nilai-nilai seumur hidup pelanggan dari semua kustomer perusahaan. Tujuan akhir dari manajeman hubungan pelanggan adalah untuk menghasilkan equitas kustomer yang tinggi. Jadi jelas, makin loyal pelanggan-pelanggan yang menguntungkan perusahaan, makin tinggi equitas kustomer perusahaan. Equitas kustomer dapat menjadi lebih baik diukur dari kinerja perusahaan . Building the Right Relationship with the Right Customers Perusahaan-perusahaan harus menangani equitas pelanggan dengan hati-hati. Mereka harus dipandang sebagai aset yang diperlukan untuk dikelola dan dimaksimalkan. Meskipun tidak semua pelanggan, bahkan pelanggan loyal sekalipun belum tentu adalah investor yang baik. Meski mengagetkan, beberapa pelanggan yang loyal tidak selalu memberikan keuntungan dan beberapa pelanggan yang kurang loyal bahkan dapat memberikan keuntungan. Pelanggan-pelanggan mana yang sebaiknya perusahaan perlu dapatkan dan pertahankan? Perusahaan dapat mengklasifikasikan pelanggan-pelanggan berdasarkan keuntungan potensial mereka dan mengelola hubungan-hubungan dengan cermat. Bagan 07: Customer Loyalty Classifications Model ‘13 14 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pengklasifikasian pelanggan-pelanggan ke dalam empat kelompok hubungan, sesuai dengan profitabilitas dan proyeksi loyalitas palanggan. Setiap group perlu strategi manajemen hubungan yang berbeda. “Strangers“ memperlihatkan probitabilitas dan proyeksi loyalitas sedikit atau rendah. Ada sedikit kecocokan antara penawaran-penawaran perusahaan dan kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Strategi manajemen hubungan untuk kustomer seperti ini adalah sederhana : don’t invest anything in them. “Butterflies” adalah pelanggan menguntungkan tapi tidak loyal. Ada kecocokan yang baik antara penawaran-penawaran perusahaan dengan kebutuhankebutuhan pelanggan. Akan tetapi seperti kupu-kupu sesungguhnya , kita menyenangi mereka hanya untuk sesaat dan selanjutnya mereka pergi. Suatu contoh adalah investor pasar saham yang sering berdagang saham dan dalam jumlah besar, tanpa perlu membangun hubungan secara teratur dengan setiap perusahaan broker. Usaha-usaha untuk merubah (pelanggan) kupu-kupu menjadi pelanggan yang loyal jarang sekali berhasil. Oleh karenanya perusahaan sebaiknya menikmati kupu-kupu untuk sesaat. Perusahan sebaiknya menggunakan promosi sesaat untuk menarik mereka mendapatkan kepuasan dan transaksi-transaksi menguntungkan dan selanjutnya melepaskan mereka (investasi) hingga pada putaran berikutnya. “True Friends” adalah pelanggan loyal dan menguntungkan. Ada kecocokan yang kuat antara kepentingan–kepentingan mereka dan penawaran-penawaran perusahaan. Perusahaan perlu melakukan investasi hubungan berkelanjutan untuk menyenangkan mempertahankan dan pelanggan-pelanggan menumbuhkan mereka. ini dan Perusahaan memelihara, perlu untuk mengarahkan mereka menjadi sahabat sesungguhnya --“true believers”, yang akan datang kembali secara teratur dan menceritakan kepada yang lain mengenai pengalaman yang baik tentang perusahaan. ‘13 15 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id “Barnacles” adalah sangat loyal tapi sangat tidak menguntungkan. Ada keterbatasan kecocokan perusahaan. Contoh antara kepentingan pelanggan dan penawaran untuk ini, adalah pelanggan-pelanggan bank yang berurusan dengan bank secara teratur tapi tidak cukup memberikan keuntungan untuk menutup biaya-biaya mempertahankan rekening mereka. Seperti Bernacles pada lambung kapal, mereka lekat tapi tidak bisa menghasilkan tarikan. Bernacles barangkali pelanggan paling problematik. Perusahaan dapat memperbaiki keuntungan mereka dengan menjual lebih banyak kepada pelanggan tipe ini, meningkatkan biaya atau ongkos, mengurangi pelayanan. Akan tetapi jika mereka tidak dapat memberikan keuntungan, sebaiknya mereka diputus/dihentikan. Point penting disini adalah tipe-tipe pelanggan yang berbeda membutuhkan strategi-strategi manajemen hubungan yang berbeda. Tujuannya adalah untuk membangun hubungan yang tepat dengan pelanggan-pelanggan yang tepat. Ketika dunia berputar menuju dekade pertama abad 21, perubahan-perubahan dramatis terjadi di pasar (marketplace). Kecepatan perubahan yang begitu pesat sehingga kemampuan untuk berubah sekarang menjadi suatu keunggulan bersaing (a competitive advantage) bagi perusahaan. Pada bagian ini, akan dibahas kecenderungan dan kekuatankekuatan yang merubah lanskap marketing dan tantangan strategi marketing.. Ada empat perkembangan penting: Era digital baru (the New Digital Age), Globalisasi yang cepat (Rapid Globalization), Meningkatnya tuntutan etika dan tanggung jawab sosial (the Call for More Marketing and Social responsibility), dan Pertumbuhan marketing bukan untuk profit (and the Growth in not-for-profit Marketing). ‘13 16 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Model Proses Marketing Secara keseluruhan marketing secara mendasar adalah proses membangun-hubungan pelanggan yang menguntungkan dengan menciptakan nilai untuk pelanggan dan menerima nilai dari pelanggan sebagai imbalan. Bagan 08: An Expanded of the Marketing Process Model ‘13 17 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id DAFTAR PUSTAKA 1. Kotler P., & Amstrong, G., “Principles of Marketing”, Pearson International Edition, 2006 New Jersey, Eleventh Edition. 2. Kotler P., et al. Marketing Management, An Asian Perspektif, Prentise Hall, 1996 Singapore. 3. Kotler, P., & Keller, K.L., “Marketing Management, 12e”, Pearson International Edition, 2006, New Jersey. 4. http://consumerchanneldynamics.wordpress.com ‘13 18 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id