MODUL PERKULIAHAN DASAR-DASAR MANAJEMEN PEMASARAN PERILAKU PEMBELIAN Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Advertising & Marketing Communications Abstract Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh 05 MK43025 Sari Widuri, SE, MSi. Kompetensi Modul ini membahas tentang Perilaku Setelah mengikuti mata kuliah ini pembelian yang berisi mengenai pasar bisnis diharapkan mahasiswa dapat membedakan (industri) dan pasar konsumen karakteristikpasar konsumen dan pasar bisnis PASAR BISNIS (PASAR INDUSTRI) Pasar adalah perangkat dari semua pembeli aktual dan potensial suatu produk atau jasa. Pasar bisnis / industri terdiri dari semua organisasi yang membeli barang dan jasa untuk dipergunakan dalam memproduksi produk dan jasa lain yang dijual, disewakan, atau dipasokkan kepada organisasi lain. Termasuk juga perusahaan pengecer dan pedagang besar yang membeli barang dengan tujuan dijual lagi atau disewakan kepada pihak lain dengan mengambil untung. Proses pembelian pasar industri adalah proses mengambil keputusan yang dipergunakan oleh pembeli pasar industri menetapkan kebutuhan untuk membeli produk dan jasa, dan mengenali, mengevaluasi, serta memilih merek dan pemasok alternatif. Pasar industri mencakup uang dan jenis barang yang jauh lebih banyak ketimbang pasar konsumen. Jadi, beberapa perangkat pembelian industri dilakukan hanya untuk satu perangkat pembelian konsumen. Pasar bisnis / industri dapat di definisikan menjadi tiga langkah: Pasar bisnis (business market) adalah pembeli yang membeli barang dan jasa untuk digunakan dalam memproduksi produk dan jasa mereka sendiri atau dijual kembali kepada orang lain. Perilaku pembelian bisnis (business buying behaviour) mengacu pada perilaku pembelian organisasi yang membeli barang dan jada untuk digunakan dalam produksi produk dan jasa lain yang dijual, disewakan atau dipasok kepada pihak lain. Perilaku ini termasuk perilaku perusahaan-perusahaan retailing dan wholesaling yang memperoleh barang-barang dan jasa-jasa untuk tujuan dijual kembali atau menyewakannya kepada pihak lain untuk mendapatkan keuntungan/profit. Proses pembelian bisnis (business buying process) adalah proses pengambilan keputusan oleh pembeli bisnis untuk menentukan produk dan layanan yang perlu dibeli oleh organisasi mereka, kemudian menemukan, mengevaluasi dan memilih di antara pemasok serta merek yang tersedia. Marketer business-to-business (B-to-B) harus berbuat yang terbaik untuk memahami pasar bisnis dan perilaku pembeli bisnis (business markets and business buyer behavior). ‘13 2 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Karakteristik Pasar Bisnis / Industri Secara umum kesamaan pasar bisnis / industri dan pasar konsumen sama-sama mencakup orang yang mempunyai peran dalam pembelian dan yang mengambil keputusan pembelian untuk memenuhi kebutuhan. Akan tetapi, banyak faktor pasar bisnis / industri berbeda dari pasar konsumen. Perbedaan utama adalah struktur dan permintaan pasar, sifat dasar dari unit pembelian, dan jenis-jenis keputusan serta proses keputusan yang diperlukan. Bagan 17: Karakteristik Pasar Bisnis / Industri Karakteristik Lain dari pasar bisnis / industri adalah: Pembeli di pasar industri sering kali membeli langsung dari produsen, bukan lewat pedagang eceran atau pedagang besar Pembeli di pasar industri sering kali mempraktekkan imbal beli, membeli dari pemasok yang juga membeli dari mereka Pembeli di pasar industri seringkali menyewa peralatan bukannya membeli langsung ‘13 3 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Struktur Pemasaran dan Permintaan (Market Structure and Demand) Marketer bisnis biasanya berurusan dengan hanya sedikit buyer tetapi buyer-buyer yang (skala) lebih besar dibanding yang ditangani oleh marketer konsumer. Permintaan bisnis yang berasal dari permintaan barang konsumen, oleh karenanya, marketer B-to-B terkadang mempromosikan produknya langsung ke konsumer akhir untuk meningkatkan permintaan bisnis. Banyak pasar-pasar bisnis bersifat “inelastic demand”: yaitu total permintaan untuk banyak produk-produk bisnis tidak banyak dipengaruhi oleh perubahan harga, khususnya untuk jangka pendek. Terakhir, pasar-pasar bisnis memiliki lebih banyak “fluctuating demand”. Permintaan untuk barang-barang dan jasa-jasa bisnis cenderung lebih banyak berubah dan lebih cepat daripada permintaan barang-barang dan jasa-jasa untuk produk konsumen. Struktur unit Pembelian (Nature of Buying Unit) Dibandingkan dengan pasar konsumen, pasar bisnis biasanya melibatkan lebih banyak peserta/partisipan dalam pengambilan keputusan dan lebih banyak usaha pembelian profesional. Seringkali, pembelian bisnis dilakukan oleh agen-agen pembelian yang terlatih yang menggunakan waktu kerjanya mempelajari bagaimana melakukan pembelianpembelian lebih baik. Makin kompleks atau rumit pembelian, makin banyak orang-orang yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan. Komite atau tim pembelian terdiri dari ahli-ahli teknik dan pimpinan puncak yang umumnya terlibat dalam pembelian barangbarang yang penting/besar. Selain itu, banyak perusahaan-perusahaan sekarang ini, melakukan penataan fungsi pembelian menjadi fungsi “supply management” atau manajemen pengadaan atau “supplier development”. Supplier development adalah pengembangan sistemetis jaringan-jaringan patner supplier untuk menjamin pengadaan produk-produk dan material/bahan yang sesuai dan bisa diandalkan yang akan digunakan untuk memproduksi produk-produk perusahaan atau untuk dijual kembali kepada perusahaan lain. Marketer B-to-B sekarang ini dihadapkan pada keadaan baru yang tingkatannya lebih tinggi. Jenis dan Proses penganbilan Keputusan (Types of Decisions and the Decision Process) Pasar bisnis biasanya menghadapi keputusan-keputusan pembelian yang lebih kompleks/sulit dibandingkan pasar konsumen. Pembelian seringkali memerlukan sejumlah besar uang, secara teknik ‘13 4 lebih rumit dan pertimbangan-pertimbangan ekonomi, dan Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id interaksi dengan banyak orang pada berbagai level organisasi. Karena pembelian lebih kompleks, sehingga memerlukan waktu lebih banyak untuk membuat keputusan-keputusan. Proses pembelian bisnis (the business buying process) cenderung lebih formal daripada proses pembelian konsumer (the consumer buying process).Terakhir, dalam proses pembelian bisnis, pembeli dan penjual seringkali sangat tergantung satu sama lain. PERILAKU PEMBELIAN PASAR BISNIS (INDUSTRI) Pada tingkat yang paling mendasar, marketer perlu untuk mengetahui bagaimana perilaku pasar bisnis akan merespon terhadap beragam rangsangan/stimuli pasar. Seperti halnya dengan pembelian barang konsumen, rangsangan pemasaran untuk pembelian di pasar industri terdiri dari empat P: Product, Price, Place,Dan Promotion. Rangsangan yang lain meliputi kekuatan besar dalam lingkungan: ekonomi, teknologi, politik, budaya, dan persaingan. Semua rangsangan ini memasuki organisasi dan berubah menjadi reaksi pembeli: pilihan produk atau jasa, pilihan pemasok, jumlah pesanan dan syarat-syarat penyerahan, pemeliharaan serta pembayaran. Agar dapat merancang strategi bauran pemasaran yang baik, pemasar harus paham apa yang terjadi di dalam organisasi untuk mengubah rangsangan menjadi pembelian. Di dalam perusahaan, aktivitas pembelian terdiri dari dua bagian besar: Pusat pembelian, yang terdiri dari semua orang yang terlibat dalam pengambilan keputusan pembelian, dan Proses mengambil keputusan pembelian. ‘13 5 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Bagan 18: Model Perilaku buyer di pasar bisnis / industri Model ini menunjukkan bahwa pusat pembelian dan proses pengambilan keputusan pembelian dipengaruhi oleh faktor-faktor internal organisasi, antarpribadi, dan individual di samping faktor-faktor lingkungan eksternal. Secara keseluruhan perilaku pembeli di pasar bisnis / industri di pengaruhi oleh empat hal: I. SITUASI PEMBELI DI PASAR BISNIS / INDUSRTI II. PARTISIPAN PEMBELI DI PASAR BISNIS / INDUSTRI III. PENGARUH UTAMA PEMBELIAN DI PASAR BISNIS / INDUSTRI IV. PROSES PEMBELIAN DI PASAR BISNIS / INDUSTRI I. SITUASI PEMBELI SI PASAR BISNIS / INDUSRTI Terdapat tiga tipe situasi-situasi pembelian utama di pasar bisnis / industri: 1. Pembelian ulang langsung “The Straight Rebuy”, yaitu situasi pembelian di pasar industri di mana, pembeli secara rutin memesan ulang tanpa modifikasi apa pun. Hal ini biasanya ditangani secara rutin oleh departemen pembelian berdasarkan pada pembelian yang terjadi pada waktu-waktu sebelumnya. Bagi supplier lama (in suppliers) akan berusaha untuk mempertahankan kualitas produk dan layanan. Mereka seringkali menawarkan sistem pemesanan ulang otomatis sehingga agen-agen pembelian akan menyiapkan waktu pemesanan ulang. Bagi yang belum menjadi supplier (out suppliers) akan berusaha untuk ‘13 6 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menawarkan sesuatu yang baru atau mengeksploitir ketidakpuasan atas supplier lain sehingga pembeli akan mempertimbangkan mereka. 2. Pembelian ulang dengan modifikasi “Modified Rebuy”, yaitu situasi pembelian di pasar industri di mana, pembeli ingin memodifikasi spesifikasi produk, harga, persyaratan, atau pemasok. Pembelian ulang yang dimodifikasi biasanya melibatkan lebih banyak peserta untuk mengambil keputusan ketimbang pembelian langsung. Suatu situasi pembelian bisnis dimana pembeli menginginkan modifikasi untuk spesifikasi-spesifikasi tertentu, harga-harga, syaratsyarat, atau supplier-supplier. Bagi supplier lama situasi ini agak mencemaskan dan tekanan karena harus mempertahankan posisi mereka. Sementara bagi calon supplier baru mungkin melihat situasi ini sebagai peluang untuk membuat penawaran lebih baik dan mendapatakn kunsumenbaru. 3. Tugas baru “New Task Situation”, yaitu situasi pembelian di pasar industri di mana, pembeli membeli produk atau jasa untuk pertama kalinya. Dalam hal ini, semakin besar biaya atau resikonya, semakin banyak peserta dalam mengambil keputusan dan semakin besar upaya untuk mengumpulkan informasi. Situasi tugas baru adalah peluang dan tantangan terbesar bagi pemasar. Pemasar tidak hanya mencoba menghubungi sebanyak mungkin pemberi pengaruh kunci pada pembelian, melainkan juga memberi bantuan dan informasi. Pembeli melakukan sedikit pertimbangan untuk mengambil keputusan pada “the straight rebuy,” dan paling banyak memerlukan pertimbangan untuk keputusan-keputusan pada “the new task.” Pada situasi “the new task”, pembeli harus memutuskan spesifikasi-spesifikasi produk, suppliers, batas harga, syarat-syarat pembayaran, jumlah pesanan, waktu-waktu pengiriman, dan syarat pelayanan. Urutan dari keputusan-keputusan di atas berbeda pada setiap situasi, dan perbedaan peserta yang terlibat atau partisipan akan mempengaruhi setiap pilihan. Banyak Pembeli bisnis menyukai membeli paket solusi (a packaged solution) untuk satu masalah dari satu penjual tunggal (single seller). Kita mengenal juga penjualan sistem, sebagai suatu alat pemasaran. Buying a packaged solution to a problem from a single seller, thus avoiding all the separate decisions involved in a ‘13 7 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id complex buying situation.Penjual makin menyadari bahwa pembeli-pembeli lebih menyukai metode ini dan menerima penjualan sistem-sistem sebagai suatu perangkat marketing. Penjualan sistem-sistem atau systems selling adalah suatu proses yang terdiri dari dua langkah: Pertama, supplier menjual sekelompok produk rangkaian. Contohnya, Supplier menjual tidak hanya “glue“, tapi juga “applicators” dan “dryers”. Kedua, supplier menjual sistem produksi, pengendalian sediaan, distribusi dan pelayanan yang lain untuk memenuhi kebutuhan pembeli supaya bisa melakukan operasi yang mulus. Misalnya, inventory, distribusi dan jasa/layanan lainnya, untuk memenuhi kebutuhan pembeli agar operasi berjalan lancar. Penjualan sistem merupakan strategi pemasaran kunci di pasar industri untuk memenangkan dan mempertahankan pelanggan. Kontrak sering dilakukan oleh perusahaan yang menyediakan sistem paling lengkap yang memenuhi kebutuhan pelanggan. II. PARTISIPAN PEMBELI DI PASAR BISNIS / INDUSTRI Dalam organisasi pasar bisnis / industri, unit pengambil keputusan dari organisasi pembeli disebut pusat pembelian, yang didefinisikan sebagai semua individu dan unit yang berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan di pasar bisnis /industri. Pusat pembelian meliputi semua anggota organisasi yang memainkan salah satu dari lima peran dalam proses keputusan pembelian: Pemakai (User) adalah anggota organisasi yang akan menggunakan produk atau jasa. Pada umumnya, pengguna menjadi pencetus usulan pembelian dan membantu menetapkan spesifikasi produk. Pemberi pengaruh (Influencer) adalah orang atau sekelompok yang mempengaruhi keputusan pembelian. Mereka seringkali membantu menetapkan spesifikasi dan juga menyediakan informasi untuk mengevaluasi alternatif yang ada. Pembeli (Buyer) adalah orang yang mempunyai otoritas formal untuk memilih pemasok dan menetapkan persyaratan pembelian. Pembeli dapat membantu menetapkan spesifikasi produk, tetapi mereka memainkan peran penting dalam memilih penjual dan dalam negosiasi. Dalam pembelian yang lebih kompleks, pembeli dapat termasuk pejabat tinggi yang berpartisipasi dalam negosiasi. ‘13 8 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pengambil keputusan (Deciders) adalah mempunyai kekuatan formal dan informal untuk memilih atau menyetujui pemasok akhir. Dalam pembelian rutin, pembeli sering kali juga merupakan pengambil keputusan, atau paling sedikit pemberi persetujuan. Penjaga gawang (Gatekeepers) adalah orang yang mengendalikan arus informasi kepada orang lain. Pusat pembelian tidak bersifat tetap atau unit yang tidak ditetapkan secara formal terusmenerus ada di organisasi pembeli. Tim ini ditetapkan untuk tugas-tugas pembelian yang diasumsikan akan berbeda tim untuk berbeda pembelian. Untuk pembelian yang bersifat rutin, satu orang dikatakan sebagai agen pembelian dapat dianggap bertugas atau berperan sebagai pusat pembelian dan menjadi satu-satunya orang yang terlibat pada keputusan pembelian. Untuk pembelian yang lebih kompleks, pusat pembelian bisa melibatkan 20 atau 30 orang dari berbagai level dan departemen berbeda di organisasi. Konsep pusat pembelian (the buying center concept) merupakan tantangan besar marketing. Marketer bisnis harus mempelajari siapa-siapa yang terlibat dalam keputusan-keputusan yang relatif berpengaruh dari masing-masing partisipan, dan kriteria-kriteria evaluasi apa saja untuk setiap keputusan. III. PENGARUH UTAMA PEMBELIAN DI PASAR BISNIS / INDUSTRI Pembeli di pasar industri menjadi subjek dari banyak pengaruh ketika mereka mengambil keputusan pembelian, antara lain: Faktor-faktor lingkungan (Environment) Pembeli di pasar industri amat dipengaruhi oleh faktor-faktor dalam lingkungan ekonomi saat ini dan yang diperkirakan, seperti tingkat permintaan primer, ramalan ekonomi, dan bunga pinjaman. Kalau ketidakpastian ekonomi meningkat, pembeli di pasar industri akan membatalkan investasi baru dan mencoba mengurangi sediaan. Faktor lain juga adalah kondisi pasokan. Banyak perusahaan yang bersedia membeli dan menyimpan sediaan produk langka dalam jumlah besar untuk memastikan pasokan yang memadai. Pembeli di pasar industri juga dipengaruhi oleh teknologi, perkembangan politik, dan perkembangan persaingan. Pemasar di pasar industri ‘13 9 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id harus mengawasi faktor-faktor ini, menentukan bagaimana mereka akan mempengaruhi pembeli, dan mencoba mengubah tantangan ini menjadi peluang. Faktor-faktor organisasi Setiap organisasi mempunyai sasaran, kebijakan, prosedur, struktur, dan sistem sendiri-sendiri, yang harus dipahami oleh pemasar di pasar industri. Pertanyaan seperti ini muncul: Berapa orang yang terlibat dalam keputusan pembelian? Siapa saja mereka? Apa kriteria evaluasi yang mereka pakai? Apa yang merupakan kebijakan dan limit perusahaan pada para pembeli? Selain itu, pemasar di pasar industri harus tanggap terhadap kecenderungan organisasi berikut ini dalam bidang pembelian. o Peningkatan fungsi pembelian. Bagian pembelian seringkali menempati posisi rendah dalam hierarki manajemen, walaupun mereka seringkali mengelola lebih dari separuh pengeluaran perusahaan. Akan tetapi, banyak perusahaan yang sekarang meningkatkan fungsi bagian pembelian. Beberapa perusahaan menggabungkan beberapa fungsi seperti pembelian, pengendalian sediaan, penjadwalan produksi, dan pengangkutan, menjadi fungsi tingkat tinggi yang disebut manajemen material strategik. o Pembelian tersentralisasi. Dewasa ini beberapa perusahaan besar mencoba untuk mensentralisasikan pembelian. Kantor pusat menentukan materi yang dibeli oleh beberapa divisi dan membelinya secara terpusat. Sentralisasi pembelian memberikan kekuatan pembelian bagi perusahaan, yang dapat menghasilkan penghematan cukup besar. o Kontrak jangka panjang. Pembeli di pasar industri semakin banyak yang mencari kontrak jangka panjang dengan pemasok. o Evaluasi kinerja pembelian. Beberapa perusahaan menetapkan sistem insentif dengan memberi penghargaan kepada manajer pembelian untuk prestasi pembelian yang amat baik, seperti layaknya wiraniaga menerima bonus untuk prestasi penjualan yang amat baik. o Sistem produksi just-in-time. Sekarang ini bisnis di seluruh dunia telah mengadopsi konsep manufaktur inovatif seperti just-in-time (JIT). Misalnya, just-in-time berarti bahwa materi produksi tiba di pabrik pelanggan tepat ketika dibutuhkan untuk produksi, bukannya disimpan oleh pelanggan sampai ‘13 10 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dipergunakan. Ini membutuhkan koordinasi erat antara jadwal produksi pemasok dan pelanggan, sehingga keduanya tidak perlu mempunyai sediaan dalam jumlah besar. Faktor-faktor antarpribadi (interpersonal) Pasar industri biasanya melibatkan banyak peserta yang saling mempengaruhi. Faktor-faktor hubungan antarpribadi yang berpengaruh pada tingkah laku membeli di pasar industri biasanya dipengaruhi oleh, wewenang, status, empati, dan kemampuan membujuk. Faktor-faktor individual Setiap peserta dalam proses keputusan pembelian di pasar industri membawa serta motif, persepsi, dan pilihan pribadi. Faktor-faktor individual ini dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur, pendidikan, penghasilan, posisi pekerjaan, kepribadian dan sikap terhadap resiko. Bagan 19: Pengaruh perilaku pembeli pasar bisnis / industri Sebagian kecil marketer beranggapan bahwa faktor yang paling utama yang mempengaruhi pembeli ialah faktor ekonomi. Marketer menilai “buyer” lebih senang kepada suppliers yang menawarkan harga lebih murah atau produk paling baik peayanan/service terbaik. Mereka berkonsentrasi pada penawaran benefits atau manfaat-manfaat ekonomi yang paling terbaik kepada pembeli/buyers. Sebaliknya, pembeli bisnis sebenarnya merespon terhadap baik faktor ekonomi maupun juga faktor pribadi/personal. Pembeli-pembeli bisnis adalah manusia biasa dan juga makhluk sosial. Mereka bereaksi baik kepada logika maupun emosi. Sekarang ini umumnya marketer B-to-B telah memahami bahwa emosi memainkan peranan ‘13 11 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id penting dalam keputusan-keputusan pembelian bisnis. Sewaktu penawaran supplier umumnya sama atau mirip, maka pembeli-pembeli bisnis mempunyai sedikit dasar rasional untuk memilih secara cermat atau ketat. Karena semua penawaran dapat memenuhi sasaran atau tujuan organisasi dengan supplier manapun. Akan tetapi, bila persaingan produkproduk berbeda sangat tajam, pembeli-pembeli bisnis akan lebih teliti dengan pilihan mereka dan cenderung akan lebih memperhatikan faktor-faktor ekonomi. IV. PROSES PEMBELIAN DI PASAR BISNIS / INDUSTRI Pembeli-pembeli yang menghadapi “a new task buying situation” biasanya akan melalui semua tahapan proses pembelian ini. Pembeli yang melakukan modifikasi atau “straight rebuy” kemungkinan tidak seluruhnya melakukan tahapan-tahapan ini. Berikut pembahasan langkah-langkah umumnya untuk situasi pembelian “new-task”. Hal ini terlihat dalam proses pembelian di pasar bisnis / industri. Ada delapan proses pembelian di pasar industri: Bagan 20: Bagan proses pembelian di pasar bisnis / industri 1. Mengenali masalah (Problem Recognition) Proses pembelian dimulai ketika seseorang di Problem recognition bisa dihasilkan dari stimuli atau rangsangan dari internal atau eksternal. Secara internal, perusahaan mungkin memutuskan akan melansir satu produk baru yang mebutuhkan peralatan dan materialmaterial produksi baru. Atau sebuah mesin mungkin rusak dan perlu suku cadang baru. Atau barangkali seorang manajer pembelian kurang senang dengan kualitas produk, jasa, atau harga-harga suplaier sekarang ini. Secara eksternal, pembeli mungkin mendapatkan beberapa gagasan-gagasan baru dari suatu pameran dagang, melihat suatu iklan atau ‘13 12 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menerima sebuah telepon dari seseorang penjual yang menawarkan satu produk lebih baik, atau harga lebih rendah. Sebetulnya, dalam advertising, para marketer bisnis seringkali mengingatkan para kustomer terhadap masalah-masalah potensial dan kemudian memperlihatkan bagaimana produk-produk mereka memberikan solusi. 2. Uraian kebutuhan secara umum (General Need Description) Pada tahap ini, perusahaan menggambarkan karakteristik-karakteristik dan jumlah item yang dibutuhkan. Untuk item-item standar, proses ini menimbulkan beberapa masalah. Untuk item-item yang kompleks pembeli mungkin harus bekerja dengan pihak-pihak lain – para insinyur, pengguna, konsultan-konsultan – untuk menentukan item-item. Tim mungkin perlu untuk merengking pentingnya reliabilitas, durabilitas, harga, dan atribut-atribut lain yang dikehendaki dari suatu item. Pada tahap ini, kewaspadaan marketer bisnis dapat membantu para pembeli menetapkan kebutuhan-kebutuhan mereka dan menyediakan informasi mengenai nilai dari karakteristik-karakteristik produk berbeda. 3. Spesifikasi produk (Product Specification) Pada tahap ini, organisasi pembelian memutuskan dan menspesifikasi karakteristikkarakteristik produk teknis terbaik untuk item yang dibutuhkan. Organisasi pembelian selanjutnya mengembangkan spesifikasi produk teknis , seringkali dengan bantuan tim enjiniring analisa value. Analisa value ialah suatu pendekatan untuk pengurangan biaya dimana komponen-komponen dipelajari secara cermat untuk menentukan apakah produk tersebut bisa dirancang ulang, terstandarisasi, atau dibuat dengan metoda-metoda produksi yang tidak mahal. Tim memutuskan karakteristik-karakteristik produk terbaik dan menspesifikasinya dengan benar. 4. Pencarian pemasok (Supplier Search) Pada tahap ini, proses pembelian bisnis dimana pembeli berupaya mencari vendors terbaik. Pembeli melakukan pencarian (search) suplaier untuk mendapatkan vendor-vendor terbaik. Pembeli bisa mengkompilasi daftar para suplaier yang kualifaid dengan memeriksa buku petunjuk alamat para penjual, melakukan pencarian melalui komputer, atau menelepon perusahaan-perusahaan lain untuk mendapat rekomendasi-rekomendasi. Sekarang ini makin banyak perusahaan memanfaatkan Internet untuk mencari para suplaier. Bagi para marketer, tahap ini seperti arene bermain, internet memberikan para suplaier kecil, banyak peluangpeluang yang sama dengan kompetitor-kompetitor besar. ‘13 13 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 5. Permintaan proposal (Proposal Socilitation) Dalam tahap pengumpulan proposal dari proses pembelian di pasar industri, pembeli mengundang pemasok yang memenuhi persyaratan untuk mengajukan usulan. Sebagai reaksinya, beberapa pemasok akan mengirimkan katalog atau seorang wiraniaga. Akan tetapi kalau barangnya kompleks atau mahal, pembeli biasanya akan meminta usulan rinci tertulis atau presentase formal dari setiap pemasok potensial. Pemasar di pasar industri harus terampil dalam melakukan riset, menulis, dan menyajikan proposal untuk menaggapi pengumpulan proposal pihak pembeli. Proposal sebaiknya merupakan dokumen pemasaran, bukan hanya dokumen teknis. Presentase harus mencerminkan keyakinan dan harus membuat perusahaan pemasar lebih menonjol dari para pesaing. 6. Seleksi pemasok (Supplier Selection) Tahap dimana dalam proses pembelian bisnis, pembeli mempelajari proposal-proposal dan memilih satu suplaier atau lebih. 7. Spesifikasi pesanan rutin (Order Routine Specification) Tahap ini dimana pembeli memutuskan permintaan atau order final ke suplaier terpilih. Pembeli menyiapkan spesifikasi ”order-routine”. Termasuk order final dengan suplaier atau banyak suplaier terpilih dan daftar-daftar item seperti: spesifikasi-spesifikasi teknis, jumlah yang diperlukan, waktu delivery yang dikehendaki, kebijakan-kebijakan pengembalian, dan garansi-garansi. Dalam hal maintenan, repair, dan item-item operating, para pembeli mungkin menggunakan ”blanket contracts” daripada order-order pembelian periodik. Blanket contracts menghasilkan hubungan-hubungan jangka panjang dimana suplaier menginginkan untuk mensuplai ulang pembelian jika diperlukan pada harga-harga yang disepakati untuk periode waktu tertentu. Blanket order menghilangkan proses-proses renegosiasi yang mahal setiap waktu pembelian sewaktu stok dibutuhkan. 8. Penilaian kinerja (Performance Review) Dalam tahap ini, pembeli menilai prestasi pemasok. Pembeli dapat menghubungi pemakai dan meminta mereka mengutarakan tingkat kepuasan mereka. Hasil dari penilaian kinerja dapat membuat pembeli melanjutkan, memodifikasi, atau membatalkan kontrak. Tugas penjual adalah memantau faktor-faktor sama yang dipergunakan oleh pembeli untuk memastikan bahwa penjual memberikan kepuasan yang diharapkan. ‘13 14 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id PASAR KONSUMEN Pasar Konsumen adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau mendapatkan barang atau jasa untuk konsumsi pribadi dan bukan untuk diproses lebih lanjut. Model Penilaian konsumen adalah suatu cara atau proses yang dilakukan oleh setiap konsumen sebelum mereka melakukan keputusan untuk membeli suatu barang atau menggunakan suatu jasa untuk memenuhi kepuasan mereka. Macam-macam model penilaian konsumen atau proses penilaian yang dilakukan konsumen untuk mengambil keputusan: Penilaian “Complex Decision Making” Penilaian ini terjadi bila keterlibatan tertinggi pada pengambilan keputusan terjadi. Contoh penilaian konsumen untuk membeli mobil. Dalam kasus seperti ini, konsumen secara aktif mencari informasi untuk mengevaluasi dan mempertimbangkan pilihan beberapa merek dengan menetapkan kriteria tertentu seperti kemudahan dibawa dan resolusi untuk sistem kamera elektronik, dan untuk mobil adalah hemat, daya tahan tinggi, dan peralatan. Penilaian “Brand Loyalty” Konsumen belajar dari pengalaman masa lalu dan membeli merek yang memberikan kepuasan dengan sedikit atau tidak ada proses penilaian yang membandingkan dalam pengambilan keputusan. Penilaian “Limited Decision Making “ Konsumen kadang-kadang melakukan penilaian untuk mengambil keputusan walaupun mereka tidak memiliki keterlibatan kepentingan yang tinggi, mereka hanya memiliki sedikit pengalaman masa lalu dari produk tersebut. Pencarian informasi dan evaluasi terhadap pilihan merek lebih terbatas dibanding pada proses pengambilan keputusan yang komplek. Pengambilan keputusan terbatas juga terjadi ketika konsumen mencari variasi. Penilaian tidak direncanakan, biasanya dilakukan pada saat itu juga. Seorang konsumen mungkin terlibat kepentingan memilih produk makanan sereal dewasa karena nilai nutrisinya, konsumen lain mungkin lebih menekankan kepada kecantikan dan menggeser merek dalam mencari variasi. Penilaian “ Inertia“ Tingkat kepentingan dengan sebuah produk rendah dan penilaian ini tidak ada pengambilan keputusan. Inertia berarti konsumen membeli merek yang sama bukan karena loyal kepada ‘13 15 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id merek tersebut, tetapi karena tidak ada waktu yang cukup dan ada hambatan untuk mencari alternatif, proses pencarian informasi pasif terhadap evaluasi dan pemilihan merek. PERILAKU PEMBELIAN PASAR KONSUMEN Dari sisi marketing secara ringkas pemasarmeakukan proses agar konsumen menghasilkan respon pilihan / pembelian tertentu. Pemasar harus mencari tahu apa yang ada dalam "kotak hitam" (keiginan tertentu) konsumen dan bagaimana rangsangan yang akan berubah menjadi tanggapan. Rangsangan pemasaran terdiri dari: Empat P: produk, harga, tempat, dan promosi. Kekuatan dan peristiwa besar dalam lingkungan pembeli: ekonomi, teknologi, politik, dan budaya. Semua masukan ini masuk ke dalam "kotak hitam" (keiginan tertentu) konsumen, hal ini akan berubah menjadi sebuah tanggapan konsumen, dalam prosesnya konsumen akan mengamati: pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian, dan harga. Rangsangan lain masuk "kotak hitam" (keiginan tertentu) konsumen dan menghasilkan pilihan tertentu / tanggapan pembelian. Proses marketing memiliki dua bagian: Pertama, karakteristik pembeli mempengaruhi bagaimana dia merasakan dan bereaksi terhadap rangsangan. Kedua, proses pengambilan keputusan pembeli itu sendiri mempengaruhi perilaku pembeli. Bagan 21: Model Perilaku buyer di pasar konsumen ‘13 16 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Secara keseluruhan perilaku pembeli di pasar bisnis / industri di pengaruhi oleh tiga hal: I. SITUASI PEMBELI DI PASAR KONSUMEN II. PARTISIPAN PEMBELI DI PASAR KONSUMEN III. PENGARUH UTAMA PEMBELIAN DI PASAR KONSUMEN IV. PROSES PEMBELIAN DI PASAR KONSUMEN I. SITUASI PEMBELI DI PASAR KONSUMEN Perilaku konsumen adalah suatu tingkah laku dari konsumen, dimana mereka dapat mengilustrasikan pencarian untuk membeli, menggunakan, mengevaluasi dan memperbaiki suatu produk dan jasa mereka. Intinya perilaku konsumen adalah bagaimana individu membuat keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka yang telah tersedia untuk mengkonsumsi suatu barang. Selain itu, ada beberapa pengertian perilaku konsumen menurut para ahli, antara lain Menurut Shiffman dan Kanuk (2000) adalah “Consumer behavior can be defined as the behavior that customer display in searching for, purchasing, using, evaluating, and disposing of products, services, and ideas they expect will satisfy they needs”. Pengertian tersebut berarti perilaku yang diperhatikan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan mengabaikan produk, jasa, atau ide yang diharapkan dapat memuaskan konsumen untuk dapat memuaskan kebutuhannya dengan mengkonsumsi produk atau jasa yang ditawarkan. Menurut Ebert dan Griffin (1995) perilaku konsumen dijelaskan sebagai: “The various facets of the decision of the decision process by which customers come to purchase and consume a product”. Dapat dijelaskan sebagai upaya konsumen untuk membuat keputusan tentang suatu produk yang dibeli dan dikonsumsi. Ada dua wujud konsumen yaitu : Personal Consumer: konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk penggunaannya sendiri. Organizational Consumer: konsumen ini membeli atau menggunakan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan dan menjalankan organisasi tersebut. ‘13 17 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Berdasarkan landasan teori tersebut ada dua faktor dasar yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu : Faktor eksternal adalah merupakan faktor yang meliputi pengaruh keluarga, kelas sosial, kebudayaan, marketing strategy, dan kelompok referensi. Kelompok referensi merupakan kelompok yang memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung pada sikap dan perilaku konsumen. Kelompok referensi akan mempengaruhi perilaku seseorang dalam pembelian dan sering dijadikan pedoman oleh konsumen dalam bertingkah laku Faktor internal adalah merupakan faktor yang termasuk adalah motivasi, persepsi, sikap, gaya hidup, kepribadian dan belajar. Belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Seringkali perilaku manusia diperoleh dari mempelajari sesuatu. Konsumen mengambil banyak macam keputusan membeli setiap hari. Kebanyakan perusahaan besar meneliti keputusan membeli konsumen secara amat rinci untuk menjawab pertanyaan mengenai apa yang dibeli konsumen, dimana mereka membeli, bagaimana dan berapa banyak mereka membeli, serta mengapa mereka membeli. Strategi pemasaran bukan hanya disesuaikan dengan konsumen, tetapi juga mengubah apa yang dipikirkan dan dirasakan oleh konsumen tentang diri mereka sendiri, tentang berbagai macam tawaran pasar, serta tentang situasi yang tepat untuk pembelian dan penggunaan produk. Titik tolak memahami pembeli adalah : Karakteristik pembeli mempengaruhi bagaimana dia mempersepsikan dan bereaksi terhadap rangsangan. Proses pengambilan keputusan pembelian itu sendiri mempengaruhi perilaku pembeli. ‘13 18 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id II. PARTISIPAN PEMBELI DI PASAR KONSUMEN Tipe perilaku pembelian konsumen berdasarkan tingkat keterlibatan pembelian dan tingkat perbedaan diantara merek, yang terdiri dari: 1. Perilaku Pembelian Kompleks Perilaku pembelian konsumen dalam situasi kompleks, ketika mereka sangat terlibat dalam suatu pembelian dan menyadari adanya perbedaan nyata antara berbagai merek. Keterlibatan konsumen yang sangat tinggi dalam membeli dan adanya persepsi yang signifikan mengenai perbedaan diantara merek. 2. Perilaku Pembelian Pengurangan ketidak-sesuaian (Disonansi). Perilaku pembelian dalam situasi dimana pembeli mempunyai keterlibatan yang tinggi tetapi melihat hanya sedikit perbedaan antar merek. 3. Perilaku Pembelian Kebiasaan Suatu situasi dimana konsumen mempunyai keterlibatan rendah dan perbedaan yang tidak jauh antar merek. 4. Perilaku Pembelian Pencarian Variasi. Perilaku pembelian konsumen dalam situasi dimana konsumen mempunyai tingkat keterlibatan yang rendah tetapi mempersepsikan adanya perbedaan merek yang signifikan. III. PENGARUH PEMBELIAN DI PASAR KONSUMEN Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (1996) keputusan pembelian dari pembeli sangat dipengaruhi oleh faktor budayaan, sosial, pribadi dan psikologi dari pembeli. A. Faktor-faktor Budaya Faktor budaya dibagi menjadi tiga pengertian dasar: 1. Kultur (kebudayaan) adalah determinan paling fundamental dari keinginan dan perilaku seseorang anggota masyarakat dari keluarga dan instansi penting lain (serangkaian tata nilai, persepsi, preferensi dan perilaku melalui keluarganya dari lembaga-lembaga kunci lain). 2. Sub kultur (Budaya) adalah serangkaian nilai, persepsi, keinginan, dan perilaku dasar yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari keluarga dan instansi, terdiri dari sub-sub kultur yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi ‘13 19 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id anggotanya yang lebih spesifik (kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis) 3. Kelas Sosial adalah bagian-bagian yang relatif homogen dan tetap dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara hirarkis dan anggota-anggotanya memiliki tata nilai, minat dan perilaku yang mirip. Karakteristik kelas-kelas sosial : o Orang-orang dalam masing-masing kelas sosial cenderung untuk berperilaku yang lebih mirip daripada orang-orang dari dua kelas sosial yang berbeda. o Orang-orang dipandang mempunyai posisi yang lebih tinggi atau rendah menurut kelas sosial mereka. o Kelas sosial seseorang ditandakan oleh sejumlah variabel (pekerjaan, penghasilan, kekayaan, pendidikan, dan orientasi nilai) bukan oleh salah satu variabel tunggal tertentu. o Individu-individu dapat bergerak dari satu kelas sosial ke yang lain –naik atau turun– selama hidup mereka. Tujuh kelas sosial Amerika: a. Atas Atas: golongan elit sosial yang hidup dalam kekayaan yang diwariskan dan mempunyai keluarga terkenal. b. Atas Bawah: orang-orang yang mempunyai penghasilan atau kekayaan besar melalui kemampuan yang luar biasa dalam profesinya atau dalam dunia usaha. c. Menengah atas: golongan ini tidak memiliki status keluarga ataupun kekayaan khusus. Mereka umumnya memperhatikan “karier”. Contoh: Profesional, usahawan, manajer. d. Menengah: pekerja berkerah putih dan biru dengan penghasilan sedang yang hidup di “sisi kota yang lebih baik” dan berusaha untuk “melakukan hal-hal yang baik”.Berkerah biru, penghasilan sedang. e. Kelas Pekerja: pekerja berkerah biru dengan penghasilan sedang dan pekerjapekerja lain yang mempunyai “gaya hidup kelas pekerja” terlepas dari berapa penghasilan, latar belakang pendidikan atau pekerjaan mereka. f. Bawah Atas: kelompok pekerja yang tidak menerima bantuan kesejahteraan pemerintah, walaupun standar kehidupan mereka sedikit di atas kemiskinan. ‘13 20 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id g. Bawah bawah: kelompok penduduk yang menerima bantuan kesejahteraan pemerintah, walaupun standar kehidupan mereka sedikit di atas kemiskinan. B. Faktor-faktor Sosial Yang termasuk faktor sosial adalah: 1. Grup (Kelompok acuan). Sikap dan perilaku seseorang dipengaruhi oleh banyak grup-grup kecil yang berinteraksi untuk memenuhi tujuan individu atau tujuan bersama, semua kelompok tersebut mempunyai pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap pendirian atau perilaku seseorang (keluarga, tetangga, rekan kerja).Kelompok orang tersebut berada yang mempunyai pengaruh langsung disebut membership group. Membership group terdiri dari dua: o Primary groups (keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja) dan o Secondary grup yang lebih formal dan memiliki interaksi rutin yang sedikit (kelompok keagamaan, perkumpulan profesional dan serikat dagang). (Kotler, Bowen, Makens,2003), Kelompok ini mempengaruhi perilaku konsumen melalui kelompok aspirasional (yang diinginkan) dan kelompok disasosiatif (yang ditolak). Kelompok ini mempengaruhi perilaku konsumen melalui: o Menghubungkan seorang individu dengan perilaku dan gaya hidup mereka, o Mempengaruhi pendirian dan konsep pribadi seseorang dan o Menciptakan tekanan untuk keseragaman yang mungkin mempengaruhi pilihan produk dan merek seseorang yang sebenarnya. 2. Keluarga. Anggota keluarga merupakan kelompok primer yang paling berpengaruh, organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat. Keluarga memberikan pengaruh yang besar dalam perilaku pembelian. Para pelaku pasar telah memeriksa peran dan pengaruh suami, istri, dan anak dalam pembelian produk dan servis yang berbeda. Anak-anak sebagai contoh, memberikan pengaruh yang besar dalam keputusan yang melibatkan restoran fast food. (Kotler, Bowen, Makens, 2003). Pola yang terjadi dalam pengaruh keluarga dalam perilaku konsumen adalah: ‘13 21 o Dominan Suami : Asuransi jiwa, kendaraan, televisi o Dominan Isteri : Mesin cuci, karpet lantai, perabotan, peralatan dapur o Sama dominan: Liburan, perumahan, hiburan luar Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Peran dan Status. Posisi orang dalam setiap kelompok. Seseorang memiliki beberapa kelompok seperti keluarga, perkumpulan-perkumpulan, organisasi. Sebuah role terdiri dari aktivitas yang diharapkan pada seseorang untuk dilakukan sesuai dengan orang-orang di sekitarnya. Tiap peran membawa sebuah status yang merefleksikan penghargaan umum yang diberikan oleh masyarakat (Kotler, Amstrong, 2006). Peran terdiri dari kegiatan-kegiatan yang diharapkan dilakukan oleh seseorang. Setiap peran membawa suatu status. C. Faktor-faktor Pribadi (Personal) Yang termasuk faktor pribadi (personal) adalah: 1. Usia dan tahap siklus hidup. Orang-orang membeli barang dan jasa yang berbeda sepanjang hidupnya. Rasa makanan, baju-baju, perabot, dan rekreasi seringkali berhubungan dengan umur, membeli juga dibentuk oleh family life cycle. Mereka memakan makanan bayi pada tahun-tahun awal, memakan segala jenis makanan pada tahun-tahun pertumbuhan dan dewasa, dan memakan makanan diet khusus pada tahun-tahun berikutnya. Faktor-faktor penting yang berhubungan dengan umur sering diperhatikan oleh para pelaku pasar. Ini mungkin dikarenakan oleh perbedaan yang besar dalam umur antara orang-orang yang menentukan strategi marketing dan orang-orang yang membeli produk atau servis. Siklus Hidup Keluarga: o Tahap membujang. o Pasangan muda yang baru menikah, belum mempunyai anak. o Keluarga penuh I, anak terkecil berusia kurang dari enam tahun. o Keluarga penuh II, anak terkecil berusia enam tahun atau lebih. o Keluarga penuh III, pasangan suami isteri berusia lebih tua dengan anak-anak yang mandiri. o Keluarga kosong I : pasangan suami isteri berusia lebih tua, tidak ada anak yang tinggal bersama mereka, teratas dalam angkatan kerja o Kepemilikan rumah mencapai puncak. Kebanyakan merasa puas dengan posisi keuangan dan uang yang ditabung. Membeli: liburan, barang mewah, dan penyempurnaan rumah. o Keluarga kosong II, telah menikah dan berusia lebih tua. Tidak ada anak yang tinggal. ‘13 22 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id o Hidup sendirian, masih bekerja. o Hidup sendirian, pensiun. 2. Pekerjaan. Pekerjaan seseorang juga mempengaruhi pola konsumsinya. Presiden sebuah perusahaan akan membeli pakaian mahal, perjalanan udara, keanggotaan country club, dan kapal layar besar. Contohnya, pekerja konstruksi sering membeli makan siang dari catering yang datang ke tempat kerja. Bisnis eksekutif, membeli makan siang dari full service restoran, sedangkan pekerja kantor membawa makan siangnya dari rumah atau membeli dari restoran cepat saji terdekat. 3. Keadaan ekonomi. Pilihan produk sangat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi seseorang. Keadaan ekonomi meliputi pendapatan yang dapat dibelanjakan, tabungan, kekayaan, hutang, kekuatan untuk meminjam, dst. Situasi ekonomi seseorang amat sangat mempengaruhi pemilihan produk dan keputusan pembelian pada suatu produk tertentu 4. Gaya hidup. Adalah pola hidup seseorang di dunia yang diungkapkan dalam kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Orang-orang yang berasal dari sub kultur kelas sosial, dan pekerjaan yang sama mungkin saja mempunyai gaya hidup yang berbeda. Pola kehidupan seseorang yang diekspresikan dalam aktivitas, ketertarikan, dan opini orang tersebut dengan menggunakan dimensi AIO – activities, interests, opinions. Klasifikasi gaya hidup VALS (menurut hasil riset SRI Consulting Business Inteligence) menggolongkan orang berdasarkan karakteristik psikologi dan 4 kondisi demografi yang berhubungan dengan perilaku pembelian: bagaimana mereka menghabiskan waktu dan uang mereka. o Metode yang dipergunakan untuk mengklasifikasikan konsumen menurut gaya hidupnya. o o Membagi konsumen berdasar 2 dimensi utama: Motivasi utama dan Sumber daya Berdasarkan motivasi utama, konsumen dibagi: Idealisme, konsumen yang sangattermotivasi oleh idealisme dituntun oleh pengetahuan dan prinsip ‘13 23 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pencapaian, konsumen pencapaianmencari produk yang dan jasa sangattermotivasi oleh yang mendemonstrasikan keberhasilanmereka kepada teman-temannya Ekspresi diri, konsumen yang sangattermotivasi oleh ekspresi diri, menginginkan aktivitas sosial atau fisik, variasi dan resiko o Klasifikasi berdasarkan sumber daya membagi konsumen menjadi apakah mereka memiliki tingkat pendapatan, pendidikan, kesehatan, kepercayaan diri yang tinggi atau rendah. o Klasifikasi gaya hidup (VALS = Value and Lifesyles). VALS terbagi menjadi dua dimensi. Dimensi pertama, konsumen dibagi berdasarkan tiga motivasi utama (primary motivation), yaitu: o Motivasi ideal (ideals motivation). Motivasi penghargaan (achievement motivation). Motivasi ekspresi diri (self-expression motivation). Dimensi kedua berdasarkan sumber daya (resources) dan inovasi (innovation), yang menunjukkan kemampuan konsumen untuk meraih orientasi diri mereka yang dominan. Sumber daya dan inovasi (dari tertinggi hingga terendah) mengacu pada lingkup psikologis, fisik, demografik serta kapasitas dan kekayaan materi yang dapat dimanfaatkan, termasuk pendidikan, pendapatan, kepercayaan diri, kesehatan, semangat membeli, tingkat energi, serta kecenderungan atau hasrat konsumen mencoba produk baru. ‘13 24 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Bagan 21: Model Vals Innovators. Setiap orang yang termasuk dalam kelompok ini merupakan orang yang sukses, canggih, aktif, memimpin orang lain dengan kepercayaan diri tinggi dan sumber daya melimpah. Seorang innovator termotivasi dari cita-cita, penghargaan dan ekspresi diri. Thinkers. Konsumen motivasi ideal, memiliki sumber daya tinggi. Thinkers bersifat dewasa, merasa puas, merasa nyaman, orang yang reflektif yang menghargai perintah, pengetahuan dan tanggung jawab. Mereka cenderung memiliki tingkat pendidikan yang tinggi dan secara aktif mencari informasi dalam proses pembuat keputusan. Mereka menyukai produk yang tahan lama, memiliki fungsi dan nilai. Believers. Konsumen motivasi ideal, namun memiliki sumber daya rendah. Konsumen ini adalah orang yang konservatif, konvensional ‘13 25 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dengan memegang keyakinan dan kepercayaan atas dasar kode-kode tradisional dan sudah didirikan, seperti keluarga, gereja, komunitas dan Negara. Achievers. Konsumen motivasi atas penghargaan, sumber daya tinggi. Seorang achiever memiliki gaya hidup berorientasi pada tujuan yang mengacu pada keluarga dan karir. Termasuk orang yang sukses dalam karir dan berorientasi pada pekerjaan yang sering kali merasa dirinyalah yang mengkontrol hidupnya. Mereka menghargai kesepakatan, prediktabilitas dan stabilitas atas resiko, keintiman dan penemuan diri. Strivers. Konsumen motivasi atas penghargaan, sumber daya rendah. Mereka adalah orang yang trendi dan menyenangkan. Mereka berpenghasilan rendah, pendidikan terbatas dan cenderung memiliki minat yang terbatas. Mereka menyukai produk yang penuh gaya untuk menandingi atau meniru pembelian orang – orang yang memiliki kekayan materi lebih besar. Uang berarti sukses bagi mereka. Strivers memiliki kepercayaan diri yang rendah dibanding achievers. Experiencers. Konsumen motivasi ekspresi diri, sumber daya tinggi. Termasuk orang yang muda, penting, antusias, impulsive dan pemberontak. Mereka mencari keragaman dan kegembiraan, menikmati hal baru, aneh dan penuh resiko. Saat berada di tahap ini, mereka berlaku netral secara politis, tidak mengetahui, dan bersikap bertentangan dengan yang diyakininya. Makers. Konsumen motivasi ekspresi diri, sumber daya rendah. Merupakan orang yang praktis yang memiliki kemampuan membangun dan menghargai kemandirian diri. Mereka memilih aktivitas konstruktif menggunakan tangan dan menghabiskan waktu luangnya dengan keluarga dan teman dekat mereka. Survivors. Konsumen yang termasuk dalam kelompok ini hidup dalam pendapatan yang terbatas tetapi relatif puas. Kebanyakan usia tua dan sangat memerhatikan kesehatan, keamanan mereka serta untuk berada di keluarga mereka, juga tidak aktif di pasar. Survivors tidak ‘13 26 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menunjukkan motivasi utamanya dan terkadang merasa tidak berdaya. Mereka cenderung loyal terhadap brand dan membeli barang potongan harga. 5. Kepribadian dan Konsep diri. Kepribadian adalah sebuah karakteristik psikologis yang berbeda dari seseorang yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan tetap terhadap lingkungannya. Biasanya dijelaskan dengan ciri-ciri bawaan seperti: kepercayaan diri, dominasi, otonomi, perbedaan, kondisi sosial, keadaan pembelaan diri, dan kemampuan beradaptasi. Kepribadian dapat menjadi variabel yang berguna dalam menganalisis perilaku konsumen bila tipe-tipe kepribadian dapat dikelompokkan dan bahwa terdapat korelasi yang kuat antara tipe kepribadian tertentu dengan pilihan produk atau merek. D. Faktor-faktor Psikologis Yang termasuk faktor Psikologis adalah: 1. Motivasi, adalah kebutuhan yang mendorong seseorang secara kuat mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut. Memuaskan kebutuhan tersebut mengurangi rasa ketegangannya. Teori Motivasi Freud mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis riil yang membentuk perilaku orang sebagian besar bersifat tidak sadar. Sedangkan Teori Motivasi Maslow menjelaskan mengapa orang-orang terdorong oleh kebutuhan-kebuthan tertentu pada waktu tertentu. Hirarki kebutuhan Maslow terdiri dari (berdasarkan urutan pentingnya kebutuhan tersebut) adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan keamanan, kebutuhan sosial, kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Teori Motivasi Herzberg mengembangkan sebuah teori motivasi “dua faktor” yang membedakan antara dissatisfier (faktor yang menyebabkan ketidakpuasan) dan satisfier (faktor yang menyebabkan kepuasan). Ketika kebutuhan yang paling mendesak itu sudah terpuaskan, kebutuhan tersebut berhenti menjadi motivator, dan orang tersebut akan kemudian mencoba untuk memuaskan kebutuhan paling penting berikutnya 2. Persepsi, adalah proses dimana seseorang memilih, mengorganisasi, dan menerjemahkan informasi untuk membentuk sebuah gambaran yang berarti dari dunia. Orang dapat membentuk berbagai macam persepsi yang berbeda dari rangsangan yang sama ‘13 27 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Pengetahuan, mengatakan bahwa pengetahuan seseorang dihasilkan melalui suatu proses yang saling mempengaruhi dari dorongan, stimuli, petunjuk, tanggapan, dan penguatan. Pembelajaran adalah suatu proses, yang selalu berkembang dan berubah sebagai hasil dari informasi terbaru yang diterima (mungkin didapatkan dari membaca, diskusi, observasi, berpikir) atau dari pengalaman sesungguhnya, baik informasi terbaru yang diterima maupun pengalaman pribadi bertindak sebagai feedback bagi individu dan menyediakan dasar bagi perilaku masa depan dalam situasi yang sama. 4. Keyakinan dan Sikap, keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dipertahankan seseorang mengenai sesuatu. Sikap merupakan evaluasi, perasaan dan kecenderungan yang konsisten atas suka atau tidak seseorang terhadap suatu obyek atau ide). Bagan 23: Pengaruh perilaku pembeli pasar konsumen IV. PROSES PEMBELIAN DI PASAR KONSUMEN Dalam proses pengambilan keputusan pembli di pasar konsumen mengidentifikasi dalam lima tahap, yaitu: 1. Pengenalan kebutuhan. Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah atau kebutuhan. Pemebli merasakan adanya perbedaan antara keadaan dia yang nyata dengan keadaan yang diinginkan 2. Pencarian informasi. ‘13 28 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Tahap yang merangsang konsumen untuk mencari informasi lebih banyak, konsumen mungkin hanya meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi dari sumber-sumber atau beberapa alternatif. Sumber-sumber informasi konsumen terdiri dari empat kelompok: Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, kenalan Sumber komersial: Iklan, tenaga penjual, pedagang perantara, pengemasan. Sumber pengalaman: Penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk Sumber publik: media massa, organisasi rating konsumen 3. Pengevaluasian alternatif. Tahap ketika konsumen menggunkan informasi untuk mengevaluasi merek alternative dan perangkat pilihan. 4. Keputusan pembelian. Tahap, ketika konsumen benar-benar membeli produk. Setelah mengevaluasi alternatif yang ada dan mempelajarinya agar meyakinkan untuk mengambil suatu keputusan. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan pembelian adalah: Sikap atau pendirian orang lain Faktor situasi yang tidak diantisipasi 5. Perilaku setelah pembelian. Tahap ketika konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas dan tidak puas. Sehingga dapat mengevaluasi alternatif lain yang ada setelah melakukan transaksi.Konsumen juga akan melakukan tindakan setelah pembelian dan menggunakan produk tersebut yang mendapat perhatian dari pemasar. Tiga tahap dalam proses ini adalah: Kepuasan Setelah Pembelian: Setelah membeli suatu produk, seorang konsumen mungkin menemukan suatu kekurangan atau cacat. Sebagian pembeli tidak akan mau produk yang cacat, sementara yang lain mungkin indiferen terhadap kekurangan tersebut, sebagian lagi bahkan mungkin melihat kekurangan tersebut menambah nilai produknya. Tindakan Setelah Pembelian: Kepuasan atau ketidak-puasan konsumen dengan suatu produk akan mempengaruhi perilaku selanjutnya. Jika ‘13 29 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id konsumen merasa puas, dia akan menunjukkan probabilitas yang lebih tinggi untuk membeli produk itu lagi. Penggunaan dan Pembuangan Setelah Pembelian: Para pemasar juga memonitor bagaimana pembeli menggunakan dan membuang suatu produk. Jelas bahwa proses pembelian berlangsung jauh sebelum pembelian aktual dan berlanjut jauh sesudahnya. Pasar perlu berfokus pada seluruh proses pengambilan keputusan pembelian bukan hanya pada proses pembeliannya saja. PASAR LEMBAGA DAN PEMERINTAH Selain pasar bisnis / industri dan pasar konsumen ada juga pasar lain yang memperngaruhi pemasaran. Dua jenis pasar yang lain adalah pasar lembaga (Institutional market) dan pasar pemerintah (Goverment market.) Pasar Lembaga Pasar lembaga terdiri dari sekolah, rumah sakit, rumah jompo, penjara, dan lembaga lain yang menyediakan barang dan jasa bagi orang-orang yang berada dalam perhatian mereka. Pasar ini pada umumnya mempunyai anggaran rendah dan pelanggan sudah pasti yang hanya dapat berhubungan dengan lembaga tersebut. Banyak pemasar mendirikan divisi terpisah untuk melayani karakteristik dan kebutuhan khusus dari pembeli lembaga. Misalnya, Heinz membuat, mengemas, dan menetapkan harga kecap dan produk lainnya secara terpisah agar dapat lebih baik melayani permintaan pasar rumah sakit, perguruan tinggi dan lembaga lain. Pasar Pemerintah Pasar pemerintah juga besar dan amat berbeda. Pembeli pemerintah membeli produk dan jasa untuk pertahanan, pendidikan, kesejahteraan masyarakat dan kebutuhan masyarakat yang lain, biasanya lewat lelang terbuka atau proses kontrak yang dinegosiasikan. Seperti pembeli konsumen dan pembeli di pasar industri, pembeli pemerintah dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan, organisasi, antarpribadi, dan individu. Satu hal unik mengenai pembelian pemerintah adalah proses ini diikuti secara cermat oleh masyarakat yang mempunyai kepentingan dalam cara pemerintah membelanjakan uang dari para pembayar ‘13 30 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pajak. Karena keputusan mereka untuk membelanjakan menjadi bahan tinjauan masyarakat, organisasi pemerintah banyak dibebani oleh pekerjaan administrasi. Tingkat birokrasinya tinggi dan pemasar harus mengikuti jalur ini. Praktek pembelian pemerintah seringkali kompleks menyangkut banyaknya pekerjaan administrasi dan birokrasi, peraturan yang tidak perlu, penekanan pada tawaran rendah, keputusan yang tertunda, seringnya pergeseran personel pembelian, dan terlalu banyaknya perubahan kebijakan. Banyak perusahaan yang menjual kepada pemerintah belum berorientasi pada pemasaran karena sejumlah alasan. Total pengeluaran pemerintah ditentukan oleh petugas yang diangkat bukannya oleh usaha pemasaran dalam bentuk apa pun untuk mengembangkan pasar ini. Iklan atau penjualan pribadi tidak berpengaruh banyak untuk memenangkan lelang yang didasarkan pada lelang terbuka. ‘13 31 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id DAFTAR PUSTAKA 1. Kotler P., & Amstrong, G., “Principles of Marketing”, Pearson International Edition, 2006 New Jersey, Eleventh Edition. 2. Kotler P., et al. Marketing Management, An Asian Perspektif, Prentise Hall, 1996 Singapore. 3. Kotler, P., & Keller, K.L., “Marketing Management, 12e”, Pearson International Edition, 2006, New Jersey. 4. Hawkins, Del I. & David L. Mothersbaugh, Consumer Behavior: Building Marketing Strategy. Eleventh Edition. McGraw-Hill Irwin. 2010 5. Mowen, John C. and Michael Minor, Consumer Behavior. Fifth Edition. Prentice Hall International. 1998 6. Schiffman, Leon G. & Leslie Lazar Kanuk, Consumer Behavior; Global Edition. Tenth Edition. Pearson Education, Inc. 2010 7. http://www.strategicbusinessinsights.com/vals/ustypes.shtml 8. http://consumerchanneldynamics.wordpress.com ‘13 32 Integrated Marketing Communications 2 Sari Widuri, Se, Msi. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id