ISSN 0215 - 8250 472 PENGEMBANGAN PROFESIONALISME GURU BIOLOGI DI ERA GLOBAL oleh Ida Bagus Putu Arnyana Jurusan Pendidikan Biologi Fakultas MIPA, Universitas Pendidikan Ganesha ABSTRAK Era global merupakan era yang dapat dipandang sebagai menyempitnya dunia dan intensifkasi kesadaran bahwa dunia dipandang sebagai suatu keseluruhan. Era ini ditandai dengan perkembangan yang pesat di bidang teknologi informasi sehingga batas-batas antarnegara menjadi tidak jelas lagi. Era global sangat mempengaruhi perkembangan pendidikan. Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana memanfaatkan global untuk memajukan aspek pendidikan ini. Oleh karena itu, untuk melaksanakan proses pendidikan dalam era global ini, diperlukan guru yang profesional. Guru profesional di Indonesia ditandai dengan (1) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme, (2) memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia, (3) memiliki kualifikasi akademik, profesi, dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas, (4) memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas, (5) memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan, (6) memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja sehingga guru menjadi bangga akan profesi yang digelutinya, (7) dapat memanfaatkan teknologi informasi, (8) mampu berkomunikasi secara luas, dan (9) memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat (long life learning). Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan profeesionalisme guru adalah sebagai berikut. (1) LPTK meningkatkan mutu lulusannya dengan meningkatkan kualitas perkuliahannya, meningkatkan sarana-prasrana, meningkatkan kuaitas dosen, menerapkan sistem penjaminan mutu akademik, meningkatkan _______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007 ISSN 0215 - 8250 473 kemampuan komunikasi, dan meningkatkan kualitas pengelolaan pendidikan. (2) Sekolah meningkatkan kualitas guru di dengan memberikan tugas yang sesuai dengan bidangnya, memberikan jumlah jam mengajar yang cukup, menyediakan kondisi yang menantang guru meningkatkan kualitas dirinya, menegakkan disiplin kerja, selalu memberikan penyegaran dalam bidang pendidikan, melakukan supervisi secara kontinu, dan memberikan insentif yang memadai. Kata kunci : global, guru profesional ABSTRACT Globalization Era is the era which is viewed as world structure and awareness intensification in which world is viewed as a whole. This era is marked by the very fast development of information technology as the limits among the countries become obscure. Globalization era highly affects educational development. How to explore this globalization in order to move the education forward are some kinds of problems that we have to solve. By these reasons, to bring about the educational process in this globalization era, professional teachers is unquestionably needed. Being a professional teacher is marked by (1) have talent, interest, and idealism, (2) have a commitment to improve the education quality, belief in God, godfearing, and august behaviour, (3) have academic qualification, profession, and appropriate educational background, (4) have relevance competency to the duty area, (5) have responsibility toward the duty, (6) have pride as they earn adequate money which is appropriate with their job achievement, teacher, (7) have the ability to use the information technology, (8) have a wide communication ability, (9) have an opportunity to develop their professionalism by doing long life learning. Some efforts which cab be used to improve teacher’s professionalism are : (1) LPTK improves its graduates’ quality by improving its lecturing quality, its facilities, its quality, implementing the system of academic quality assurance staff, the communication ability, and the educational management quality. (2) Teachers’ quality in school by giving them the appropriate duties, enough time to teach, providing them challenging condition to improve their own _______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007 ISSN 0215 - 8250 474 quality, upholding discipline, always give them some kinds of refresh in term of educational aspects, doing continue supervision, and give them adequate intensive. Key words : globalization, professional teacher 1. Pendahuluan Sekolah merupakan institusi yang kompleks (Bafadal, 2004), bahkan paling kompleks di antara seluruh institusi sosial. Kompleksitas tersebut tidak saja dari masukannya yang bervariasi, melainkan dari proses pembelajarannya yang diselenggarakan di dalamnya. Sebagai institusi yang kompleks, sekolah tidak akan menjadi baik dengan sendirinya, melainkan melalui proses peningkatan tertentu. Dalam rangka meningkatkan mutu berbasis sekolah (MBS) diperlukan guru baik secara individual maupun secara kolaboratif untuk melakukan sesuatu, mengubah “status quo” agar pendidikan dan pengajaran menjadi lebih berkualitas (Mulyasa, 2006). Sebenarnya, menuju pendidikan yang berkualitas tidak bergantung pada satu komponen misalnya guru, melainkan sebagai sebuah sistem yang terdiri dari berbagai komponen seperti program pembelajaran, siswa, sarana dan prasrana, dana, lingkungan masyarakat, pimpinan sekolah, dan lainnya. Namun, semua komponen tersebut tidak akan berguna bagi terjadinya perolehan pengalaman belajar maksimal bagi siswa jika tidak didukung oleh keberadaan guru yang profesional. Semua komponen dalam proses pembelajaran (meteri, media, sarana dan prasrana, dan dana) tidak akan memberikan dukungan yang maksimal atau tidak dapat dimanfaatkan secara optimal bagi peningkatan mutu proses dan hasil belajar tanpa didukung oleh guru yang secara kontinu _______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007 ISSN 0215 - 8250 475 berupaya mewujudkan gagasan, ide, dan pemikiran dalam bentuk perilaku dan sikap terunggul dalam tugasnya sebagai pendidik. Guru merupakan unsur manusiawi yang sangat menentukan keberhasilan pendidikan (Imron, 1995). Lebih-lebih guru yang unggul (the excellent teacher) merupakan critical resource in any excellent teaching learning acivities. A school system is only as good as the people make it. Oleh karena itu, dalam membangun pembelajaran berkulaitas di sekolah, guru profesional mutlak diperlukan. Bila kita disuruh memilih satu di antara dua pilihan, sarana yang lengkap atau guru yang profesional, maka posisi tawar guru lebih tinggi daripada sarana. Lebih-lebih di dalam era global, dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat yang didukung oleh berkembang pesatnya teknologi informasi, guru profesional sangat diperlukan untuk mengikuti perkembangan IPTEK yang pesat, mendidik anak agar dapat memanfaatkan kemajuan tersebut, dan sekaligus dapat meminimalisasi dampak dari global yang ditimbulkannya. Globalisasi dapat dipandang sebagai menyempitnya dunia dan intensifikasi kesadaran bahwa dunia sebagai suatu keseluruhan (Suparno, 2002). Dengan ditandai perkembangan yang pesat di bidang teknologi informasi dalam era global sekarang ini, batas-batas antarnegara menjadi sangat tidak jelas lagi. Dalam pengertian ini, persoalan yang menyangkut pendidikan merupakan masalah global yang tidak dapat dibatasi lagi oleh adanya batas geografis. Globalisasi telah menciptakan dunia yang semakin terbuka dan adanya saling ketergantungan antarnegara dan antarbangsa. Oleh karena itu, semua negara akan terbuka pula terhadap pengaruh global tersebut termasuk di dalamnya adalah tatanan nilai yang dianut suatu bangsa. Salah satu implikasi pada tata nilai adalah global samakin membuka lebar hadirnya nilai materialisme, konsumerisme, hedonisme, penggunaan _______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007 ISSN 0215 - 8250 476 kekerasan, narkoba yang dapat merusak moral bangsa khususnya generasi muda. Dengan adanya kemajuan dalam bidang teknologi informasi, nilainilai yang melekat itu sangat tidak mungin untuk dibendung. Permasalahannya sekarang bukan cara membendung pengaruh buruk global, melainkan bagaimana cara manfaatkan global untuk memajukan berbagai aspek kehidupan kehususnya di bidang pendidikan dengan tetap memperhatikan pengembangan martabat manusia Indonesia dalam kerangka pandangan bangsa lain di dunia internasional. Perkembangan teknologi informasi pada era global telah memfungsikan dirinya sebagai penyedia informasi yang luas. Dengan demikian, ada banyak sumber informasi (sumber belajar) bagi para siswa. Sekolah tidak lagi menjadi satu-satunya tempat untuk belajar (menemukan pengetahuan). Oleh karena itu, pendidikan di sekolah harus diselaraskan dengan berupaya sedemikian rupa sehingga hasilnya dapat menjadi dasar bagi siswa untuk mengembangkan diri di luar sekolah. Pendidikan di sekolah harus berorientasi pada peningkatan kemampuan siswa untuk dapat menentukan diri yang mampu membuat banyak pilihan serta mampu membuat keputusan terbaik yang selaras dengan pengembangannya sebagai manusia yang utuh. Pemanfatan informasi dari internet maupun media masa memerlukan arahan, perencanaan, pengkajian, evaluasi, dan refleksi oleh guru yang profesional, sehingga peran guru lebih sebagai fasilitator dan pembimbing. Dengan cara ini, informasi yang tersaji dapat secara maksimal digunakan dalam konteks belajar. Dari uraian di atas, tampak bahwa peranan guru yang profesional sangat dibutuhkan untuk mengarahkan, merencanakan, mengkaji, menilai berbagai informasi sehingga dapat bermanfaat bagi peningkatan kualitas pendidikan di era global. _______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007 ISSN 0215 - 8250 477 2. Pembahasan 2.1 Guru Biologi Profesional di Era Global Bafadal (2004) mengemukakan guru yang profesional adalah guru yang mampu mengelola dirinya sendiri dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari. Menjadikan guru profesional merupakan suatu proses yang bergerak dari ketidaktahuan menjadi tahu, dari ketidakmatangan menjadi matang, dan dari diarahkan orang lain menjadi mengarahkan diri sendiri. Peningkatan mutu pendidikan berbasis sekolah di era global mempersyaratkan adanya guru yang memiliki pengetahuan luas, kematangan, keimanan dan ketaqwaan, dan mampu menggerakkan dirinya sendiri dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di sekolah dengan selalu mengikuti perkembangan ilmu dan teknologi khususnya teknologi informasi yang ada. Lebih lanjut, dikemukakan guru akan bekerja secara profesional bilamana guru tersebut memiliki kemampuan (ability) dan motivasi (motivation) yang tidak terpisahkan. Maksudnya adalah seorang guru akan bekerja secara profesional bila mana memiliki kemampuan kerja yang tinggi dan kesungguhan hati untuk mengerjakan tugas-tugasnya dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya, seorang guru tidak akan bekerja secara profesional bila hanya memenuhi salah satu dari dua persyaratan di atas. Jadi, betapapun tingginya kemampuan seseorang ia tidak akan bekerja secara profesional bila tidak memiliki motivasi kerja yang tinggi. Sebaliknya, betapapun tingginya motivasi seseorang ia tidak akan sempurna dalam menyelesaikan tugas-tugas bilamana tidak didukung oleh kemampuan. Sesuai dengan pemikiran di atas, seorang guru dapat dikatakan profesional bila memiliki kemampuan tinggi (high level of abstract) dan motivasi kerja tinggi (high level of commitment). Komitmen lebih luas daripada concern sebab komitmen itu mencakup waktu dan usaha. Tingkat _______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007 ISSN 0215 - 8250 478 komitmen guru terbentang dari yang paling rendah menuju yang paling tinggi. Guru yang memiliki komitmen rendah biasanya kurang perhatian pada siswa, demikian pula waktu dan tenaga yang dikeluarkan untuk meningkatkan mutu pembelajaran pun sangat sedikit. Sebaliknya, seorang guru yang memiliki komitmen tinggi biasanya perhatiannya pada siswa tinggi, demikian pula waktu yang disediakan untuk meningkatkan pendidikan sangat banyak. Tingkat abstraksi adalah tingkat kemampuan guru dalam mengelola tugas pembelajaran, mengklarifikasi masalahmasalah dalam tugas pembelajaran, menentukan alternatif pemecahannya, dan berupaya untuk mengikuti perkembangan sesuai dengan tuntutan jaman. Menurut UU No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, guru di Indonesia adalah guru yang profesional melakukan pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan tujuh hal, yaitu (1) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan idealisme, (2) memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketaqwaan, dan akhlak mulia, (3) memiliki kualifikasi akademik, profesi, dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas, (4) memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas, (5) memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan, (6) memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja sehingga guru menjadi bangga akan profesi yang digelutinya, dan (7) memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat (long life learning). Terkait dengan kompetensi, guru diharapkan memiliki 4 kompetensi yaitu: kompetensi pedagogik, keperibadian, profesional, dan sosial (UU No. 20/2003; PP No. 19/2005). _______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007 ISSN 0215 - 8250 479 2.1.1 Kompetensi Pedagogik. Guru memiliki kemampuan memahami karakteristik peserta didik yang diwujudkan dalam kemampuan mengidentifikasi perkembangan peserta didik (kognitif, humanistik, dan spiritual), potensi khusus anak, ciriciri kepribadian anak, dan gaya belajar anak. Pemahaman akan berbagai dimensi perkembangan siswa sebagai manusia yang utuh menjadikan guru dapat menerapkan berbagai strategi pembelajaran dengan tidak sematamata mengembangkan aspek intelektual, namun juga memperhatikan dimensi lain untuk membantu siswa menjadi manusia yang berkembang utuh dan bernilai sesuai dengan potensinya. Guru (khususnya guru biologi) yang prefesional adalah guru yang mampu merancang dan menerapkan pembelajaran sesuai dengan perkembangan ilmu kependidikan. Oleh karena itu guru harus mengasai berbagai teori belajar, pendekatan pembelajaran model maupun strategistrategi pembelajaran biologi, berbagai metode pembelajaran, dan mampu merancang dan menerapkan authenthic assessmet (Arnyana, 2006a; 2006b). Penguasaan strategi pembelajaran menjadi bagian penting bagi guru terutama strategi pembelajaran yang menekankan siswa aktif mencari pengetahuan secara mandiri dengan mempertimbangkan kekhasan siswa dengan mempertimbangkan pengetahuan awal. Oleh karena itu, guru juga memiliki bekal kemampuan untuk mengaktifkan orang lain. Dengan adanya kemajuan di bidang information and comunication technology (ICT), guru juga dituntut menguasai dan dapat memanfaatkannya, baik sebagai sarana belajar (untuk mengikuti perkembangan biologi terbaru maupun strategi pembelajaran terbaru) maupun merancang pembelajaran berbasis teknologi informasi (khususnya komputer atau e-learning), dan memanfaatkan teknologi multimedia. _______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007 ISSN 0215 - 8250 480 Dengan adanya internet sebagai media komunikasi, guru maupun siswa dapat memanfaatkan internet sebagai media komunikasi, yaitu komunikasi antarsiswa maupun guru dalam berbagai kelompok diskusi yang bernuansa akademik bersama komunitas akademik berbasis internet di seluruh dunia. Dalam pembelajaran, guru dapat memanfaatkan internet untuk menyajikan informasi kepada siswa dan masyarakat dan siswa dapat menyampaikan hasil kerjanya kepada guru melalui internet pula. Menyadari berkembangnya ilmu kependidikan dan dalam meningkatkan kemampuan guru biologi dalam melaksanakan pendidikan di sekolah, guru biologi selalu mengembangkan riset dan kerjasama atau komunikasi secara terus menerus dengan lembaga-lembaga lain (seperti LPTK) terutama mengenai riset pembelajaran. 2.1.2 Kompetensi Kepribadian. Guru yang memiliki kepribadian yang baik adalah guru yang memiliki kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif dan bijaksana, berwibawa, dan berakhlak mulia sehingga menjadi panutan di masyarakat khususnya masyarakat sekolah. Guru memiliki kepribadian mantap, yang ditunjukkan dengan kecenderungan bersikap dan bertindak sesuai dengan norma hukum yang ada, menaati tata tertib serta memiliki komitmen terhadap tugas dan menunjukkan disiplin dalam menjalankan tugas. Keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan dalam menjalankan ajaran agamanya dengan baik dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan ajaran agama merupakan kepribadian yang perlu dimiliki oleh guru. Ini penting dalam era global karena pada era ini nilai materialisme, konsumerisme, hedonisme, penggunaan kekerasan, narkoba yang merangsang seseorang untuk berbuat _______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007 ISSN 0215 - 8250 481 jahat dan ini hanya dapat diredam dengan peningkatan ketaqwaan dan penghayatan serta pelaksanaan ajaran agama yang baik. Guru menunjukkan rasa bangga sebagai pendidik yang ditunjukkan oleh guru yang otonom dan profesional. Untuk menjadi guru yang otonom dan profesional diperlukan insentif yang memadai. Ini telah diadaptasi melalui Undang-Undang Guru dan Dosen (UU No. 14 Tahun 2005). 2.1.3 Kompetensi Profesional. Guru menguasai bahan ajar biologi secara luas dan cukup mendalam tentang materi biologi yang menjadi bidangnya. Penguasaan bahan ajar bagi guru sangat penting dan tidak bisa ditawar. Untuk dapat menguasai bahan dengan baik, guru harus memiliki kebiasaan menelusuri pustaka dan sumber belajar lain (internet) secara mandiri. Internet dapat dijadikan sumber materi pelajaran sesuai dengan perkembangan IPTEK terbaru. Penelusuran mengenai perkembangan ilmu menjadi suatu keharusan. Dalam eksplorasi melalui intenet, hampir semua informasi dapat diperoleh oleh siapa pun dan dari mana pun mereka berada. Oleh karena itu, guru memiliki kemampuan untuk mendorong siswa memanfaatkan internet untuk memperoleh informasi tentang materi pelajaran biologi, pengetahuan, hasil penelitian terbaru di bidang biologi, dan berbagai metode pembelajaran terbaru. Internet dapat pula digunakan sebagai sarana mengkomunikasikan berbagai ide ke segala penjuru dunia. 2.1.4 Kompetensi Sosial Guru yang memiliki kompetensi sosial adalah guru yang memiliki kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan peserta didik, teman sejawat, dan masyarakat, sehingga dapat diterima oleh kelompok masyarakat mana pun di dalam lingkungannya. _______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007 ISSN 0215 - 8250 482 Untuk melakukan komunikasi yang efektif, diperlukan kemampuan berbahasa yang baik, tidak saja bahasa Indonesia, juga bahasa dunia, khususnya bahasa Inggris. Kemampuan berbahasa Inggris merupakan kemampuan berbahasa yang mutlak diperlukan di era global karena semakin “menyempitnya” dunia yang didukung oleh teknologi informasi dan transportasi yang sangat canggih memungkinkan terjadinya interaksi antarbangsa di dunia. Di samping itu, sumber belajar yang tersedia lebih banyak dalam bahasa Inggris. Untuk itu, diperlukan kemampuan berbahasa Inggris yang baik. Di samping kompetensi yang harus dikuasai seperti di atas, guru biologi di Indonesia juga memahami dan menerapkan kode etik guru yang dapat mendukung pelaksanaan tugasnya. Adapun kode etik guru di Indonesia adalah: (1) guru membimbing anak didik seutuhnya sehingga menjadi manusia Indonesia yang ber-Pancasila; (2) guru memiliki kejujuran profesional dalam menerapkan kurikulum yang berlaku; (3) guru selalu mencari informasi tentang anak didik, namun tidak menyalahgunakannya; (4) guru menciptakan kehidupan sekolah yang harmonis dan menjalin hubungan baik dengan orang tua murid; (5) guru menjalin hubungan baik dengan masyarakat; (6) guru secara mandiri dan/atau secara bersama-sama meningkatkan mutu profesinya; (7) guru menjaga hubungan antar sesama guru; (8) guru meningkatkan mutu organisasi profesi; dan (9) guru menjalankan segala kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan. Mengadaptasi pendapat Trilling and Hood, (1999), Galbreath (1999) mengemukakan bahwa untuk sukses sebagai tenaga kerja pada abad pengetahuan (abad 21), guru harus memiliki kemampuan berpikir kritis, kreatif, kolaborasi, memahami berbagai budaya, komunikasi, menguasai elearning, dan mampu mengendalikan diri sendiri untuk belajar sepanjang hayat. _______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007 ISSN 0215 - 8250 483 a. Berpikir kritis Pekerja (guru) di abad ini dituntut memiliki kemampuan berpikir kritis, yaitu kemampuan mengidentifkasi masalah dalam pekerjaannya, melakukan analisis, evaluasi, melakukan pemecahan masalah, mengambil keputusan untuk diterapkan, yang didukung oleh pemanfaatan on line information. b. Kreatif Dalam menyajikan pelajaran, guru diharapkan selalu menyajikan ide-ide baru, baik terkait dengan materi pembelajaran maupun strategi yang digunakan. Guru yang kreatif adalah guru yang disenangi oleh siswa karena siswa tidak merasa bosan dalam belajar atau belajar menjadi menyenangkan. c. Kolaborasi Bekerja bersama-sama akan memudahkan dalam memecahkan berbagai persoalan. Guru yang bekerja sama dengan tim (minimal dalam MGMP) akan menemukan cara pemecahan masalah yang baik, menemukan strategi pembelajaran yang lebih baik, merancang media atau sumber belajar yang lebih kreatif, dan merencanakan cara penilaian yang lebih baik. Dalam pembelajarannya, guru sangat baik melakukan kajian pembelajaran (lesson study) bersama beberapa guru di sekolahnya. d. Memahami berbagai budaya. Di era global dengan kemajuan teknologi informasi, semua pekerja (termasuk guru) harus memahami berbagai budaya yang ada di muka bumi ini. Hal ini penting dalam pergaulan atarbangsa. Namun sebelum memahami budaya orang lain, guru harus terlebih dahulu memahami _______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007 ISSN 0215 - 8250 484 budaya lokal tempat guru tersebut mengajar. Budaya lokal ini akan memberikan identitas terhadap seseorang. Oleh karena itu, guru harus mampu mengintegrasikan budaya lokal dalam pembelajarannya. Dengan memahami budaya lokal, guru dapat merancang pembelajaran (materi biologi, dan strategi pembelajaran) yang langsung menyentuh dan mendukung pelestarian budaya setempat. e. Komunikasi Di atas telah diuraikan bahwa guru di era global harus menguasai dan mampu menggunakan bahasa dunia (salah satunya bahasa Inggris). Dengan menguasai bahasa Inggris dengan baik, guru dapat mengajar dengan menggunakan bahasa Inggris maupun bahasa nasional (bahasa Indonesia), mampu megakses informasi dari berbagai sumber, menyampaikan informasi kepada semua orang, dan mampu berkomunikasi dengan sesama guru biologi di seluruh dunia. Dengan kemampuan seperti ini, guru tersebut akan menjadi ideal yang selalu mampu meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya. f. Penguasaan E-learning Penguasaan e-learning oleh guru biologi di era global merupakan sesuatu yang tidak dapat ditawar. Dengan menguasai e-learning, guru dapat merencanakan pembelajarannya berbasis komputer termasuk di dalamnya pembelajaran berbasis information communication technology (ICT). Guru dan siswa dapat menggunakan internet sebagai fasilitas belajar, sehingga materi dan kegiatan pembelajaran selalu baru dan mengikuti perkembangan yang terjadi di seluruh dunia. _______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007 ISSN 0215 - 8250 485 g. Mengelola Diri Sendiri untuk Belajar Sepanjang Hayat Perkembangan IPTEK sangat pesat, apalagi didukung oleh berbagai peralatan yang canggih, penemuan-penemuan di bidang biologi menjadi sangat pesat. Oleh karena itu, guru biologi harus memiliki komitmen untuk selalu belajar secara mandiri (long life learning) sehingga tidak tertinggal oleh perkembangan biologi yang menjadi tanggung jawabnya dalam kehidupan karirnya. 2.2 Kiat-Kiat Meningkat Profesionalisme Guru Peningkatan profesionalisme guru biologi harus dilakukan secara sistematis, mulai dari mereka masih duduk di bangku luliah sampai mereka menjadi guru di sekolah, dalam arti direncanakan secara matang, dilaksanakan secara taat asas, dan dievaluasi secara objektif. Lahirnya seorang profesional tidak bisa hanya dari proses perkuliahan di kampus yang asal-asalan (asal lulus, asal kuliah, asal memenuhi jumlah sks, asal bayar, dan asal-asal yang lain) dan hanya melalui bentuk penataran dalam waktu tiga hari, supervisi dalam sekali atau dua kali dalam setahun, dan studi banding hanya dua hari. Di sinilah letak pentingnya pengelolaan perkuliahan di kampus dan manajemen guru di lapangan. 2.2.1 Peningkatan Mutu Lulusan Calon Guru LPTK sebagai produsen calon guru berupaya untuk selalu meningkatkan mutu lulusan yang mampu bersaing dalam dunia kerja. Tugas lain dari LPTK adalah selalu memberikan bantuan dan mendorong guru di lapangan agar selalu mengembangkan dirinya sesuai dengan tuntutan zamannya. Beberapa upaya yang dilakukan LPTK dalam meningkatkan kualitas guru/calon guru adalah sebagai berikut. (1) Meningkatkan mutu lulusan dengan selalu menyesuaikan kurikulum _______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007 ISSN 0215 - 8250 486 (menentukan standar, struktur, dan isi) sehingga sesuai dengan tuntutan pasar (stakeholders), kebutuhan profesional dengan tidak meninggalkan identitas daerah dan nasional. Setiap matakuliah menentukan isi perkuliahan yang disesuaikan dengan perkembangan biologi dan teknologi. (2) Meningkatkan kemampuan berkomunikasi lulusan, dengan meningkatkan kemampuan berbahasa (bahasa dunia yang salah satunya bahasa Inggris) sehingga dapat berkomunikasi dengan sesama guru biologi di dunia internasional. (3) Meningkatkan kualitas proses perkuliahan sesuai dengan tuntutan global yang didukung teknologi informasi dalam suasana akademik (academic atmosphere) yang kondusif. Yang dimaksud dengan suasana akademik adalah suasana yang tercipta didasarkan pada etik, etika, moral dan tanggung jawab. Terciptanya suasana akademik yang kondusif akan melatih sikap mahasiswa menjadi baik dan punya tanggung jawab. (4) Meningkatkan sarana dan prasrana (termasuk media pembelajaran) yang mendukung proses perkuliahan sesuai tuntutan dunia global. (5) Meningkatkan kualitas dosen dengan mendorong para dosen untuk selalu melakukan penelitian, mengikuti perkembangan IPTEK baik secaca mandiri maupun mengikuti pendidikan (degree maupun non-degree training). (6) Meningkatkan kualitas penilaian sehingga, produk LPTK menunjukkan kualitas yang sesuai dengan tuntutan era global. (7) Meningkatkan kualitas pengelolaan pendidikan di LPTK sehingga tercipta iklim kerja yang sehat dan kondusif yang mendorong terjadinya kolaborasi yang baik dalam meningkatkan pelaksanaan pendidikan di kampus. (8) Mengupayakan sumber dana yang memadai sehingga semua kebutuhan dalam melaksanakan proses pendidikan berjalan dengan baik. (9) Menyediakan layanan konsultasi bagi mahasiswa termasuk guru dalam meningkatkan profesionalisme di lapangan. (10) Memberikan kompetensi vocasional tambahan yang dapat mendukung profesinya sebagai guru _______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007 ISSN 0215 - 8250 487 biologi. (11) Menerapkan sistem penjaminan mutu pelaksanaan pendidikan di kampus, termasuk penjaminan mutu lulusannya sehingga mampu bersaing di pasar global. (12) Meningkatkan IMTAQ mahasiswa sehingga mahasiswa (guru) selalu berpikir, berkata, dan berbuat yang benar sesuai ajaran agama yang dianutnya. 2.2.2 Manajemen Guru Manjemen guru diartikan sebagai keseluruhan proses kerjasama (antar berbagai komponen) dalam meningkatkan profesionalisme guru biologi dalam rangka mencapai tujuan pendidikan sesuai dengan tuntutan zaman. Manajeman guru untuk meningkatkan profesionalisme di era global adalah sebagai berikut. (1) Menentukan jumlah guru yang cukup, artinya bila jumlah guru kurang memadai, beban mengajar guru sangat tinggi akan mengakibatkan guru tersebut tidak dapat mempersiapkan dirinya dalam melaksanakan pembelajaran, mengakses kemajuan biologi yang menjadi bidangnya. Hal ini dapat dilakukan dengan pengangkatan guru baru. (2) Guru diberikan tugas sesuai dengan bidang dan kemampuannya. (3) Menyediakan kondisi agar guru produktif inovatif, dan mandiri dengan selalu mendorong agar para guru memperbaharui materi ajarnya sesuai perkembangan dengan menyediakan sarana dan prasrana teknologi di sekolah. (4) Memberikan insentif yang memadai sehingga dapat diharapkan para guru terdorong untuk meningkatkan kemampuan dan komitmennya. (5) Menegakkan disiplin kerja sesuai dengan aturan yang berlaku, baik aturan yang dikeluarkan pemerintah atau peraturan yang disusun dan disepakati bersama di sekolah. (6) Mengadakan pelatihan tentang kompetensi-kompetensi baru sesuai dengan tuntutan jaman, seperti meningkatkan kreativitas, kemampuan berbahasa asing, orientasi berbagai budaya, pelatihan penggunaan teknologi informasi/ICT, dan pelatihan lain _______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007 ISSN 0215 - 8250 488 yang mendukung mereka menjadi guru yang profesional di jamannya. (7) Melakukan supervisi secara kontinu yang diikuti dengan pembinaan dan penghargaan. 3. Penutup Simpulan yang dapat di ambil dari uaraian di atas adalah bahwa di era global diperlukan guru biologi yang profesional dengan ciri-ciri : (1) memiliki kompetensi di bidang tugasnya (pedagogik, kepribadian, profesional, dan sosial), (2) memiliki motivasi berprestasi dalam kerjanya, (3) memiliki komitmen dalam memajukan pendidikan, (4) memiliki bakat dan minat sebagai guru, (5) memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan profesi sesuai dengan bidang tugas, (6) memiliki tanggung jawab atas tugas keprofesinalannya, (7) mampu belajar sepanjang ayat dan memanfatkan ICT sebagai sarana belajar, (8) mampu berkomunikasi dengan baik antar guru biologi di seluruh dunia; dan (8) menguasai teknologi informasi. Peningkatan priofesionalisme guru ini dilakukan melalui (1) pendidikannya di LPTK, yaitu dengan penyesuaian kurikulum, peningkatan kemampuan komunikasi, peningkatan kualitas perkuliahan, peningkatan sarana prasrana perkuliahan, peningkatan kualitas dosen, peningkatan kualitas pengelolaan LPTK, meningkatkan dana pendidikan, menyediakan layanan konsultasi, memberikan kompetensi tambahan yang mendukung profesinya, menerapkan sistem jaminan mutu akademik, dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, (2) manajemen guru di lapangan dengan menentukan jumlah guru yang memadai, guru mengajar sesuai dengan bidang kemampuannya, menyediakan kondisi yang menantang guru agar produktif dan ninovatif, memberikan insentif yang memadai, menegakkan disiplin kerja, memberikan pelatihan-pelatihan pendukung profesinya, dan melakukan supervisi yang berkelanjutan. _______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007 ISSN 0215 - 8250 489 Saran yang dapat diajukan adalah (1) kepada semua guru agar selalu meningkatkan profesionalismenya dengan mengelola diri sendiri untuk belajar sepanjang dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, (2) kepada lembaga LPTK hendaknya selalu meningkatkan kualitas lulusannya dan selalu membantu guru yang ada di sekolah dalam meningkatkan profesionalismenya. DAFTAR PUSTAKA Arnyana, I.B.P. 2006a. Strategi Belajar Mengajar. Singaraja: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA Udiksha. Arnyana, I.B.P 2006b. Pengembangan Pembelajaran Inovatif. Makalah Disajikan pada Penataran Dosen Muda Undiksha. Di Undiksha. Bulan Mei Bafadal, I. 2004. Peningkatan Profersionalisme Guru Sekolah Dasar (Dalam Rangka Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah). Jakarta: Bumi aksara. Depdiknas. 2005. Praktek Baik dalam Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi. (Buku II, III, V, VI, X). Jakarta: Dirjen Dikti. Galbreath, J. 1999. Preparing the 21st Cebtury Worker: The Link Between Computer-Based Technology and Future Skill Sets. J. Educational Technology. November-December. Imron. A. 1995. Pebinaan Guru di Indonesia. Jakarta: Pustaka Jaya. Kariadhnata, R. . 2006. The Use of Multimedia Technology in Matemathic Teaching and LearningL: One of The Learning Alternatives. Makalah Disampaikan dalam International Conference on Science and Matematic Education Tanggal 29-39 Nopember. _______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007 ISSN 0215 - 8250 490 Mulyasa, E. 2006. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. PP No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan. Suparno, P., dkk. 2002. Reformasi Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius. Sutadiputra, B. 1985. Berbagai Problema Guru. Bandung: Angkasa. Tilaar, H.A.R. 2004. Paradigma baru Pendidikan Nasional. Jakarta: Rineka Cipta. Trillingh, B. & Hood, P. 1999. Learning, Technology, and Education Reform in Knowledge Ege. J. Educational Technology. Mei-Juni. UU RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Yuniawati, R.P. 2006. The Potencies of E-learning in Matematic Teaching Learning. Makalah Disampaikan dalam International Conference on Science and Matematic Education Tanggal 29-39 Nopember. _______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXX Mei 2007