MODUL PERKULIAHAN Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Ilmiah Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Teknik Teknik Mesin 2012 1 Tatap Muka 09 Kode MK Disusun Oleh A41133EL C-420 Drs. Masari, MM Abstract Kompetensi Modul penulisan latar belakang masalah berisi tata cara penulisan latar belakang yang benar dan praktis Mahaisiswa diharapkan memahami dan mampu menulis latar belakang dengan benar dan praktis Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Ilmiah Masari Spd.,MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Standarisasi Modul Latar Belakang Standarisasi Modul ini disusun dan diterapkan untuk 1. Menjadi acuan penulisan latar belakang yang benar dan praktis 2. Memberikan kemudahan dalam penulisan latar belakang secara sistematis 3. Menambah kompetensi sesuai dengan aturan penulisan lataar belakang. 4. Membantu meningkatkan keterampilan menulis bidang ilmiah. Cara Membuat Latar Belakang Masalah Latar Belakang masalah adalah informasi yang tersusun sistematis berkenaan dengan fenomena dan masalah problematik yang menarik untuk di teliti. Masalah terjadi saat harapan ide akan sesuatu hal tidak sama dengan realita yang terjadi. Tidak semua masalah adalah fenomena dan menarik. Masalah yang fenomenal adalah saat menajdi perhatian banyak orang dan di bicirakan di berbagai kalangan di masyarakat. Latar belakang dimaksudkan untuk menjelaskan alasan mengapa masalah dalam penelitian ingin diteliti, pentingnya permasalahan dan pendekatan yang digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut baik dari sisi teoritis dan praktis. Latar belakang penelitian berisi : Alasana rasional dan esensial yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan penelitian berdasarkan fakta-fakta, data, referensi dan temuan penelitian sebelumnya. Gejala-gejala kesenjangan yang terdapat dilapangan sebagai dasar pemikiran untuk memunculkan permasalahan dan bagaimana ketimpangan yang ada berkaitan dengan topik yang diteliti. 2012 2 Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Ilmiah Masari Spd.,MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id penelitian mengisi Kompleksitas masalah jika masalah itu dibiarkan dan akan menimbulkan dampak yang menyulitkan, menghambat, mengganggu bahkan mengancam. Pendekatan untuk mengatasi masalah dari sisi kebijakan dan teoritis. Penjelasan singkat tentang kedudukan atau posisi masalah yang diteliti dalam ruang lingkup bidang studi yang ditekuni peneliti. JENIS LATAR BELAKANG 1. LATAR BELAKANG/LATAR BELAKANG PENELITIAN Penelitiannya untuk mengetahui atau mengukur keadaan riil di lapangan dengan suatu model/ teori tertentu. 2. LATAR BELAKANG MASALAH Paparan mengenai masalah masalah yang melatar belakangi masalah utama yang akan diteliti. Berisi informasi tentang hal hal berikut. a. Paparan masalah masalah berdasarkan fakta dari lingkungan eksternal yang sifatnya makro (misalnya mengenai kondisi politik, ekonomi, social-budaya, teknologi, atau globalidasi. b. Jika penelitian dilakukan pada suatu industry tertentu, paparan dilanjutkan pada masalah masalah berdasarkan fakta dari lingkungan industry. Lingkungan industry didefinisikan sebagai kumpulan perusahaan atau organisasi lain yang menawarkan produk sejenis. Masalah masalah yang dapat dikumpulkan dalam lingkungan industry di antaranya adalah yang berkaitan dengan persaingan. Sudah tentu teori tentang persaingan perlu dipahami terlebih dahulu sebelum menetapkan masalah masalahnya. Jika penelitian dilakukan pada sebuah fungsi di dalam lingkungan internal satu atau sedikit perusahaan /organisasi, misalnya mengenai fungsi SDM, pemasaran, keuangan atau yang lainnya, maka masalah masalah berdasarkan fakta yang perlu dihimpun disesuaikan pula dengan teori teori yang akan digunakan. Cara membuat latar belakang masalah dengan langkah sebagai beikut : 2012 3 Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Ilmiah Masari Spd.,MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pada bagian awal latar belakang adalah gambaran umum tentang masalah yang akan di angkat. Dengan model piramid terbalik buat gambaran umum tentang masalah mulai dari hal global sampai mengerucut fokus pada masalah inti, objek serta ruang lingkup yang akan di teliti. Pada bagian tengah unkapkan fakta, fenomena, data-data dan pendapat ahli berkenaan dengan pentingnya masalah dan efek negatifnya jika tidak segera di atasi dengan di dukung juga teori dan penelitian terdahulu. Bagian akhir di isi dengan alternatif solusi yang bisa di tawarkan (teoritis dan praktis) dan akhirnya munculah judul. Contoh Latar Belakangnya sebagai Berikut : INTEGRATED SYSTEM OF CULTURAL EDUCATION (ISCED) INDONESIA :MENGEMBANGKAN KREATIVITAS PELAJAR BERBASIS LOCAL WISDOM DI ERA GLOBAL Naskah Karya Tulis Ini Disusun dalam Rrangka Mengikuti Lomba Karya Tulis Nasional di Universitas Muhammadiyah Makasar ADE SUYITNO, MALIATUL & ERNA Y Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki suku bangsa, bahasa serta agama yang bervariasi. Hal ini disebabkan karena Indonesia merupakan negara yang terdiri dari beberapa pulau besar dan ribuan pulau kecil serta didukung oleh faktor ragam suku, ras, agama dan budaya.Kebudayaan lokal Indonesia yang sangat beranekaragam menjadi suatu kebanggaan sekaligus tantangan untuk mempertahankan serta mewariskan kepada generasi selanjutnya. Lebih dari 20 suku terdapat di Indonesia dan lebih dari 100 kebudayaan ada di Indonesia. 2012 4 Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Ilmiah Masari Spd.,MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Perubahan kebudayaan yang mulai terjadi di Indonesia saat ini nampak jelas dengan adanya pergeseran budaya dari kebudayaan lokal menjadi kebudayaan luar yang lebih diminati oleh masyarakat Indonesia. Hal tersebut merupakan salah satu dampak adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan, teknologi, komunikasi dan sarana transportasi internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Hal ini dibuktikan dengan berkembangnya budaya pop Korea (Hallyu) dan budaya barat (westwernisasi) di negara-negara Asia Timur dan beberapa negara Asia Tenggara termasuk Indonesia. Semakin gencarnya ekspos dunia luar melalui media elektronik seperti televisi maupun internet menjadikan masyarakat seakan tidak peduli dengan budayanya sendiri. Pola pikir masyarakat khususnya generasi muda dapat dengan mudah dirusak, masyarakat lebih cenderung melupakan kebudayaan sendiri dan beralih ke budaya luar. Bangsa Indonesia dewasa ini di dalam memasuki era globalisasi menghadapi suatu masa yang kritis karena masyarakat mengalami krisis kebudayaan. Krisis kebudayaan bisa menyebabkan krisis sosial, krisis ekonomi, krisis psikologi dan berbagai jenis krisis lainnya. Fenomena globalisasi mempengaruhi dinamika masyarakat, dinamika tersebut mengubah tingkahlaku manusia dan juga berakibat pada kaburnya nilai-nilai kemanusiaan, agama dan budaya. Globalisasi membawa 4 ciri utama, yakni DuniaTanpa-Batas (Borderless World), Kemajuan Ilmu dan Teknologi, Kesadaran terhadap HAM serta Kewajiban Asasi Manusia dan Masyarakat Mega Kompetisi. Adanya kekhawatiran dari dampak globalisasi adalah pada generasi muda Indonesia karena generasi muda yang mash mencari jati diri dengan filter diri yang seadanya sangat rentan untuk terpengaruh dari budaya luar. Data Badan Pusat Statistik (BPS), kependudukan hasil sesnsus 2010 menyatakan bahwa penduduk Indonesia berjumlah 237,6 juta jiwa. Jumlah penduduk yang termasuk kelompok generasi muda yaitu kelompok umur 14-20 tahun menempati jumlah yang banyak yaitu 64 juta jiwa. Kelompok generasi muda tersebut dinyatakan memiliki permasalahan. Berdasarkan outlook Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat tahun 2010 dalam Kebijakan Nasional Pengembangan Karakter Bangsa, bahwa masalah bangsa ini adalah bergesernya nilai etika dalam berbangsa dan bernegara, 2012 5 Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Ilmiah Masari Spd.,MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa, melemahnya kemandirian bangsa. Degradasi pada moral remaja diperlihatkan bukan hanya dalam cara berpakaian dan tawuran, namun masih banyak lagi. Contohnya: dunia narkoba dan seks bebas akhirakhir ini memang sangat ngetren dikalangan remaja. Ini tandanya ada bukti lagi bahwa moral remaja masa kini memang sudah menurun. Akhir bulan september 2012 dunia pendidikan kita menoreh tinta hitam karena terjadi tawuran antar pelajar di berbagai daerah di Indonesia yang menjadi pusat perhatian adalah tawuran antara SMA 6 dan SMA 70 Jakarta yang berakhir meninggalnya satu orang siswa dan pencabulan siswa di gorontalo di awal tahun 2013. Degradasi moral ini akan membuat generasi muda tidak produktif dalam karya dan akan menurunkan tingkat kemandirian pelajar di masa depan, padahal ditangan pelajar bangsa ini kedepan akan dipimpin. Kemudian berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS, 2012) memperlihatkan bahwa tingkat pengangguran terbuka berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan di Indonesia mencapai 7,244,956 orang. Dengan didominasi jumlah dari lulusan universitas 438,210 orang, Diploma 196,780 orang, SMTA (Umum dan Kejuruan) 2.873.374 orang. Hal ini sangat ironi sekali mengingat generasi muda yang terdidik dan terpelajar malah menjadi beban dan berkontribusi tinggi terhadap angka pengangguran di Indonesia. Kurangnya softskill jadi salah satu penyebab utama. Permasalahan yang terjadi pada generasi muda dan ditambah dampak negatif dari globalisasi ini menyebabkan persoalan budaya dan karakter bangsa. Krisis multidimensional, yang bermuara pada krisis moral, dan krisis kepercayaan diri telah membuat generasi bangsa enggan dan malu menunjukkan jatidiri sebagai bangsa Indonesia. Akibat krisis ini persoalan pun muncul di masyarakat seperti korupsi, gaya hidup instan, perkelahian massa, kehidupan ekonomi yang konsumtif, kehidupan politik yang tidak produktif dan lainnya dimana menjadi pembahasan hangat di media massa, seminar, serta ruang publik lainnya (Kementerian Pendidikan Nasional, 2010:1). 2012 6 Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Ilmiah Masari Spd.,MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Jika masalah-masalah diatas terus dibiarkan maka lambat laun Indonesia akan mengalamimiss cultural atau kepunahan budaya. Masyarakat Indonesia akan kehilangan aset terbesar warisan alam dan nenek moyang yang dimilikinya. Indonesia juga akan kehilangan jati dirinya sebagai bangsa multikultural. Hal ini akan berimbas kepada generasi muda yang di mana sekarang mulai menyukali budaya yang sedang tren di dunia dan mulai melupakan kebudayaan serta nilai-nilai luhur kearifan budaya lokal. Kehandalan potensi pendidikan sebagai agen konstruktif perbaikan masyarakat ini menjadi suatu kenyataan, suatu realita yang tidak hanya sekedar mengembangkan intelektualitas anak-siswa dan pemuda, namun juga masyarakat masa depan di mana mereka akan menjadi unsur utama dan bagian dari budaya. Pendidikan berperan menanamkan nilai-nilai budaya, kebijakan lokal, nilai-nilai kebangsaan dan mengembangkan potensi. Pendidikan dan kebudayaan memiliki hubungan yang sangat erat dalam arti keduanya berkenaan dengan suatu hal yang sama yaitu pengembangan nilai. Dalam konteks kebudayaan pendidikan memainkan peranan dalam agen pengajaran nilai-nilai budaya. Pendidikan yang berlangsung adalah suatu proses pembentukan kualitas manusia sesuai dengan kodrat budaya yang dimiliki. Nilai-nilai kebudayaan bukanlah hanya sekedar dipindahkan dari satu bejana ke bejana yang lain yaitu kegenerasi mudanya,tetapi dalam proses interaksi antara pribadi dengan kebudayaan betapa pribadi merupakan individu yang kreatif bukan pasif. Globalisasi merupakan entitas, jika entitas tersebut dapat menjadi lifestyle dan symbol kemodernenan. Ia dapat mengubah kebiasaan hidup seseorang bahkan tak jarang menilai agama dan pendidikan sebagai suatu yang ketinggalan zaman. Globalisasi seharusnya direspons dengan mengkaji ulang format pendidikan yang sesuai dengan konteks globalisasi itu sendiri. Salah satunya lewat pendidikan kewirausahaan dan kreativitas berbasis budaya yang di sekolah di Indonesia baik di kelas dan diekstrakulikuler. Kontinuitas budaya akan memungkinkan hanya jika pendidikan memelihara warisan akar-akar pembentukannya dengan meneruskan 2012 7 Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Ilmiah Masari Spd.,MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kebenaran-kebenaran yang telah dihasilkan pada masa lampau kepada generasi baru, mengembangkan suatu background dan loyatitas-loyalitas cultural. Generasi muda memiliki kedudukan dan peranan penting dalam pelestarian seni dan budaya daerah. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa generasi muda merupakan anak bangsa yang akan menjadi penerus kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia. Sebagai generasi yang kelak menjadi pemimpinpemimpin bangsa, pada diri generasi muda harus bersemayam suatu kesadaran kultural sehingga keberlanjutan bangsa Indonesia dapat dipertahankan. Pembentukan kesadaran kultural generasi muda antara lain dapat dilakukan dengan pengoptimalan peran dalam pelestarian seni dan budaya daerah. Oleh karena itu, dari pemaparan diatas penulis akan mengangkat penelitian yang berkenaan dengan program kewirausahaan dan pengembangan kreativitas karakter pelajar melalui pendidikan berbasis Local Wisdom untuk memplajari, mengembangkan dan mempublikasikan produk kreatif pada pasar global. Dalam penelitian ini penulis mengangkat judul “Integrated System of Cultural Education (ISCED) Indonesia : “Mengembangkan Kreativitas Pelajar Berbasis Local Wisdom di Era Global” 1.1. Latar Belakang Penelitian Manajemen adalah salah satu ilmu yang dipelajari secara luas di Indonesia. Banyak buku yang menginformasikan atau menyajikan berbagai teori manajemen sekarang ini. Buku-buku tersebut beredar dimana-mana di seluruh Indonesia. Mahasiswa Jurusan Magister Manajemen khususnya Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yang mempelajari ekonomi secara umum 2012 8 Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Ilmiah Masari Spd.,MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id maupun khusus diharapkan dapat mengerti manajemen dengan baik. Ini bertujuan untuk mengerti dan memahami pengetahuan atau informasi mengenai manajemen selengkap mungkin. Hal ini penting bagi masyarakat, khususnya karyawan diberbagai bidang usaha untuk mengetahui banyak tentang MSDM. Namun mereka masih mendapatkan berbagai kendala teoritikal karena tidak equivalen dengan realita yang terjadi. Mempelajari MSDM tidak sama seperti mempelajari manajemen keuangan. Ketika seseorang mempelajari manajemen keuangan mereka akan mendapatkan cara atau rumus yang sudah permanen sama dengan realitasnya. Kendala itu bisa dilihat dari MSDM itu sendiri yang mengacu pada kebijakan, pelaksanaan, dan sistem yang mempengaruhi tingkah laku, sikap, dan penampilan karyawan. Wright (2006:5). Sedangkan kalau kita separasi pengertian antara MSDM dan Manajemen menurut pandangan Stone (2005:4) akan berbeda arti, MSDM adalah manajemen, tetapi manajemen lebih dari MSDM. MSDM adalah bagian dari manajemen yang berhubungan dengan masyarakat (tingkah laku) secara langsung. Sementara manajemen itu sendiri termasuk pemasaran, sistim informasi manajemen, produksi, penelitian dan pengembangan, dan pembukuan dan keuangan. MSDM, disamping berhubungan dengan tingkah laku manusia, harus dilengkapi dengan kompetensi manusia itu sendiri. Kompetensi tersebut berperan sesuai dengan bagiannya secara professional. Sebagaimana Wright, (2006:8) mengemukakan bahwa ”ada empat peran kompetensi yang dibutuhkan oleh MSDM profersional yaitu partner strategis (strategic partner), ahli administrasi (administrative expert), advokat karyawan (employee advocate), dan agen perubahan (change agent)”. Partner strategis adalah peran yang sangat penting yang dijalankan oleh MSDM, yaitu persekutuan strategi MSDM dengan strategi bisnis untuk membantu organisasi memutuskan strategi bisnisnya. Sebagai ahli administratif MSDM memerlukan perancangan dan penerapan sistim MSDM yang efektif dan efisien termasuk proses dan prakteknya yang meliputi seleksi, pelatihan, 2012 9 Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Ilmiah Masari Spd.,MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pengembangan, penilaian, dan penghargaan pada karyawan. Sebagai penasehat karyawan harus mengikuti pengelolaan komitmen dan kontribusi para karyawan. Sedangkan sebagai agen perubahan MSDM membantu mentransformasikan organisasi untuk memenuhi keadaan persaingan yang baru. Stone (2004:4) menyatakan bahwa fokus MSDM adalah mengatur hubungan antara perusahaan dengan karyawan. Secara khusus manajemen tersebut melibatkan pemanfaatan orang secara produktif dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan dan kepuasan yang dibutuhkan oleh karyawan. MSDM bisa menjadi bagian dari masalah atau menjadi bagian dari solusi dalam mencapai kontribusi karyawan yang produktif. Kompleksitas MSDM di atas menunjukan bahwa MSDM lebih mengarah pada sosiokultural yang tidak permanen seperti ilmu manajemen lainnya. Oleh karena itu kontribusi MSDM dalam suatu organisasi tidak bisa dinomorduakan dalam era globalisasi. Lebih dari itu MSDM sangat penting dipelajari untuk menambah kekayaan pengetahuan kita. Artinya apapun organisasi yang kita jalani tidak akan terlepas dari MSDM. Anggapan pentingnya mempelajari manajemen secara utuh, khususnya Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM), pada saat ini, MSDM menjadi perlu bagi masyarakat untuk mempelajarinya. Manajemen diterapkan diberbagai bidang organisasi; perusahaan pemerintah maupun swasta, rumah sakit pemerintah maupun swasta, sekolah pemerintah maupun swasta, singkatnya organisasi yang menghasilkan produk maupun layanan/jasa. Perusahaan maupun organisasi jasa saat ini telah mengintegrasikan antara SDM dengan perangkat teknologi yang berhubungan dengan informasi maupun administrasi. Salah satunya Program Administrasi Sekolah. 2012 10 Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Ilmiah Masari Spd.,MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Program administrasi yang merupakan dokumen kerja sekolah, baik oleh guru melalui pembuatan program pembelajaran hingga pada proses pembuatan rapot hasil belajar siswa dan tata usaha yang membuat data base siswa, dulunya dikerjakan secara manual. Proses atau cara kerja ini membutuhkan banyak dokumen tertulis dan waktu pembuatannya yang cukup memakan waktu. Beberapa tahun belakangan, cara tersebut diubah menjadi proses komputerisasi yang dikerjakan secara off-line. Cara komputerisasi off-line belum menjadi solusi yang tepat sehingga dibuatlah perangkat atau program yang dibisa diakses atau dikerjakan secara On-Line. Sistem On-Line ini membuat kerja administrasi guru dan karyawan menjadi lebih efektif. Bidang pelayanan atau jasa, khususnya di sekolah sekolah saat ini telah memanfaatkan perangkat lunak untuk pengolahan pengajaran maupun administrasi. Para guru maupun karyawan sekarang dituntut untuk menguasai teknologi yang dapat mempermudah kerja mereka. Teknologi yang dibuat ,misalnya, berupa Program Sistim Administrasi Sekolah On-Line (SAS On-Line). Program ini menggunakan komputer sebagai alatnya dan internet sebagai jaringannya. Jaringan/situs dibuat secara khusus oleh pusat Informasi dan Teknologi (IT) Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi (DIKMENTI) Jakarta. Para guru yang mengajar dan staf administrasi telah memanfaatkan program ini selama dua tahun terakhir. Selama kurun waktu dua tahun proses pembuatan program pembelajaran dan data yang bersifat administrative dikelola dan diproses secara komputerisasi dan internetisasi. Program SAS On-Line tersebut dalam pelaksanaannya telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan dilakukan untuk menyempurnakan program tersebut. DIKMENTI yang memanajemeni sistem ini mempunyai anggapan bahwa dengan program ini akan mempermudah dan memperlancar proses kerja guru dan karyawan sehingga kerja menjadi efektif baik secara individu maupun unit kerja. 2012 11 Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Ilmiah Masari Spd.,MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Semua komponen sekolah diperkenalkan dengan program ini melalui proses sosialisasi Program SAS On-Line. Sosialisasi dilakukan secara bertahap melalui penataran dan pelatihan di tempat (In House Training) secara khusus di sekolah. Akhir dari pelatihan tersebut mereka diharapkan dapat menguasai perangkat SAS On-Line. Namun tidak semua komponen sekolah yang langsung memahami program ini, sehingga, dalam prakteknya, tidak semua komponen sekolah dapat membuat program pengajaran maupun kerja administrative melalui program ini. Bahkan tidak semua sekolah memanfaatkan program ini dalam proses pengolahan program pembelajaran dan kerja administratif. Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut, penulis meneliti ”Pengaruh Program Administrasi Sekolah dan Fasilitas On-Line terhadap Efektivitas Kerja Administrasi Guru dan Karyawan”. Latar belakang masalah yaitu dasar atau titik tolak untuk memberikan pemahaman pada pembaca atau juga pada pendengar mengenai apa yang ingin kita sampaikan. Latar belakang yang benar harus disusun dengan sejelas mungkin dan bila perlu disertai dengan data atau fakta yang mendukung. Berikut ini contoh latar belakang masalah makalah Internet : 1.1 Latar Belakang Masalah Cikal bakal Internet sesungguhnya diawali dari Uni Soviet, ketika pada tahun 1957 mereka meluncurkan sebuah satelit bernama Sputnik. Peluncuran Sputnik ini dirasakan 2012 12 Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Ilmiah Masari Spd.,MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id sebagai “ancaman” oleh musuh besar mereka, yaitu Amerika Serikat. Presiden Dwight D. Eisenhower menyatakan perlunya membangun sebuah teknologi yang membuat AS tetap sebagai negara superior. Kemudian dibentuklah sebuah badan yang disebut Advanced Research Projects Agency (ARPA). ARPA bernaung di bawah Departemen Pertahanan Amerika Serikat atau Department of Defense (DoD). Pada tahun 1969, DoD memberi tugas kepada ARPA untuk membangun sebuah mata rantai komunikasi antara DoD dengan militer yang tidak dapat disabot oleh musuh mereka. Jaringan komunikasi yang diciptakan ini disebut ARPAnet. Pada awalnya, ARPAnet hanya menghubungkan empat buah situs saja, yaitu : Stanford Research Institute (SRI) University of California at Santa Barbara (UCSB) University of California at Los Angeles (UCLA) University of Utah Pada tahun 1970, penelitian yang dilakukan di Stanford University menghasilkan sebuah protokol yang disebut TCP/IP. Protokol TCP/IP inilah yang berkembang terus hingga sekarang dan menjadi protokol standar dalam Internet. Demikian contoh penulisan latar belakang masalah, semoga membantu! 2012 13 Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Ilmiah Masari Spd.,MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka : Badan Pusat Statistik RI. 2012. Data Tingkat Pengangguran Terbuka di Indonesia berdasarkan Tingkat Pendidikan. Jakarta Badan Pusat Statistik RI. 2010. Data Sensus Penduduk Nasional Indonesia 2010. Jakarta Kemendiknas. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta Kemenko Kesra. 2010. Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa. Jakarta 2012 14 Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Ilmiah Masari Spd.,MM Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id