1.1 Latar Belakang Masalah

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Bahasa Indonesia
dan Tata Tulis
Ilmiah
Modul Standar untuk
digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana
Fakultas
Program Studi
Teknik
Teknik Mesin
2012
1
Tatap Muka
09
Kode MK
Disusun Oleh
A41133EL
C-420
Drs. Masari, MM
Abstract
Kompetensi
Modul penulisan latar belakang
masalah berisi tata cara penulisan latar
belakang yang benar dan praktis
Mahaisiswa diharapkan memahami dan
mampu menulis latar belakang dengan
benar dan praktis
Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Ilmiah
Masari Spd.,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Standarisasi Modul
Latar Belakang
Standarisasi Modul ini disusun dan diterapkan untuk
1. Menjadi acuan penulisan latar belakang yang benar dan praktis
2. Memberikan kemudahan dalam penulisan latar belakang secara sistematis
3. Menambah kompetensi sesuai dengan aturan penulisan lataar belakang.
4. Membantu meningkatkan keterampilan menulis bidang ilmiah.
Cara Membuat Latar Belakang Masalah
Latar Belakang masalah adalah informasi yang tersusun sistematis berkenaan dengan
fenomena dan masalah problematik yang menarik untuk di teliti. Masalah terjadi saat
harapan ide akan sesuatu hal tidak sama dengan realita yang terjadi. Tidak semua
masalah adalah fenomena dan menarik. Masalah yang fenomenal adalah saat menajdi
perhatian banyak orang dan di bicirakan di berbagai kalangan di masyarakat.
Latar belakang dimaksudkan untuk menjelaskan alasan mengapa masalah dalam
penelitian ingin diteliti, pentingnya permasalahan dan pendekatan yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah tersebut baik dari sisi teoritis dan praktis.
Latar belakang penelitian berisi :
Alasana rasional dan esensial yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian berdasarkan fakta-fakta, data, referensi dan temuan penelitian
sebelumnya.
Gejala-gejala kesenjangan yang terdapat dilapangan sebagai dasar pemikiran
untuk
memunculkan
permasalahan
dan
bagaimana
ketimpangan yang ada berkaitan dengan topik yang diteliti.
2012
2
Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Ilmiah
Masari Spd.,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
penelitian
mengisi
Kompleksitas masalah jika masalah itu dibiarkan dan akan menimbulkan dampak
yang menyulitkan, menghambat, mengganggu bahkan mengancam.
Pendekatan untuk mengatasi masalah dari sisi kebijakan dan teoritis. Penjelasan
singkat tentang kedudukan atau posisi masalah yang diteliti dalam ruang lingkup
bidang studi yang ditekuni peneliti.
JENIS LATAR BELAKANG
1. LATAR BELAKANG/LATAR BELAKANG PENELITIAN
Penelitiannya untuk mengetahui atau mengukur keadaan riil di lapangan dengan
suatu model/ teori tertentu.
2. LATAR BELAKANG MASALAH
Paparan mengenai masalah masalah yang melatar belakangi masalah utama
yang akan diteliti.
Berisi informasi tentang hal hal berikut.
a. Paparan masalah masalah berdasarkan fakta dari lingkungan eksternal yang
sifatnya makro (misalnya mengenai kondisi politik, ekonomi, social-budaya,
teknologi, atau globalidasi.
b. Jika penelitian dilakukan pada suatu industry tertentu, paparan dilanjutkan
pada masalah masalah berdasarkan fakta dari lingkungan industry.
Lingkungan industry didefinisikan sebagai kumpulan perusahaan atau
organisasi lain yang menawarkan produk sejenis. Masalah masalah yang
dapat dikumpulkan dalam lingkungan industry di antaranya adalah yang
berkaitan dengan persaingan. Sudah tentu teori tentang persaingan perlu
dipahami terlebih dahulu sebelum menetapkan masalah masalahnya.
Jika penelitian dilakukan pada sebuah fungsi di dalam lingkungan internal satu atau
sedikit perusahaan /organisasi, misalnya mengenai fungsi SDM, pemasaran, keuangan
atau yang lainnya, maka masalah masalah berdasarkan fakta yang perlu dihimpun
disesuaikan pula dengan teori teori yang akan digunakan.
Cara membuat latar belakang masalah dengan langkah sebagai beikut :
2012
3
Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Ilmiah
Masari Spd.,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pada bagian awal latar belakang adalah gambaran umum tentang masalah yang
akan di angkat. Dengan model piramid terbalik buat gambaran umum tentang
masalah mulai dari hal global sampai mengerucut fokus pada masalah inti, objek
serta ruang lingkup yang akan di teliti.
Pada bagian tengah unkapkan fakta, fenomena, data-data dan pendapat ahli
berkenaan dengan pentingnya masalah dan efek negatifnya jika tidak segera di
atasi dengan di dukung juga teori dan penelitian terdahulu.
Bagian akhir di isi dengan alternatif solusi yang bisa di tawarkan (teoritis dan
praktis) dan akhirnya munculah judul.
Contoh Latar Belakangnya sebagai Berikut :
INTEGRATED SYSTEM OF CULTURAL EDUCATION (ISCED) INDONESIA
:MENGEMBANGKAN KREATIVITAS PELAJAR BERBASIS LOCAL WISDOM
DI ERA GLOBAL
Naskah Karya Tulis Ini Disusun
dalam Rrangka Mengikuti Lomba Karya Tulis Nasional di
Universitas Muhammadiyah Makasar
ADE SUYITNO, MALIATUL & ERNA Y
Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki suku bangsa, bahasa serta
agama yang bervariasi. Hal ini disebabkan karena Indonesia merupakan negara yang
terdiri dari beberapa pulau besar dan ribuan pulau kecil serta didukung oleh faktor
ragam suku, ras, agama dan budaya.Kebudayaan lokal Indonesia yang sangat
beranekaragam
menjadi
suatu
kebanggaan
sekaligus
tantangan
untuk
mempertahankan serta mewariskan kepada generasi selanjutnya. Lebih dari 20 suku
terdapat di Indonesia dan lebih dari 100 kebudayaan ada di Indonesia.
2012
4
Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Ilmiah
Masari Spd.,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Perubahan kebudayaan yang mulai terjadi di Indonesia saat ini nampak jelas dengan
adanya pergeseran budaya dari kebudayaan lokal menjadi kebudayaan luar yang lebih
diminati oleh masyarakat Indonesia. Hal tersebut merupakan salah satu dampak
adanya globalisasi. Ilmu pengetahuan, teknologi, komunikasi dan sarana transportasi
internasional telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa. Hal ini dibuktikan
dengan berkembangnya budaya pop Korea (Hallyu) dan budaya barat (westwernisasi)
di negara-negara Asia Timur dan beberapa negara Asia Tenggara termasuk Indonesia.
Semakin gencarnya ekspos dunia luar melalui media elektronik seperti televisi maupun
internet menjadikan masyarakat seakan tidak peduli dengan budayanya sendiri. Pola
pikir masyarakat khususnya generasi muda dapat dengan mudah dirusak, masyarakat
lebih cenderung melupakan kebudayaan sendiri dan beralih ke budaya luar.
Bangsa Indonesia dewasa ini di dalam memasuki era globalisasi menghadapi suatu
masa yang kritis karena masyarakat mengalami krisis kebudayaan. Krisis kebudayaan
bisa menyebabkan krisis sosial, krisis ekonomi, krisis psikologi dan berbagai jenis krisis
lainnya. Fenomena globalisasi mempengaruhi dinamika masyarakat, dinamika tersebut
mengubah tingkahlaku manusia dan juga berakibat pada kaburnya nilai-nilai
kemanusiaan, agama dan budaya. Globalisasi membawa 4 ciri utama, yakni DuniaTanpa-Batas (Borderless World), Kemajuan Ilmu dan Teknologi, Kesadaran terhadap
HAM serta Kewajiban Asasi Manusia dan Masyarakat Mega Kompetisi. Adanya
kekhawatiran dari dampak globalisasi adalah pada generasi muda Indonesia karena
generasi muda yang mash mencari jati diri dengan filter diri yang seadanya sangat
rentan untuk terpengaruh dari budaya luar.
Data Badan Pusat Statistik (BPS), kependudukan hasil sesnsus 2010 menyatakan
bahwa penduduk Indonesia berjumlah 237,6 juta jiwa. Jumlah penduduk yang termasuk
kelompok generasi muda yaitu kelompok umur 14-20 tahun menempati jumlah yang
banyak yaitu 64 juta jiwa. Kelompok generasi muda tersebut dinyatakan memiliki
permasalahan. Berdasarkan outlook Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan
Rakyat tahun 2010 dalam Kebijakan Nasional Pengembangan Karakter Bangsa, bahwa
masalah bangsa ini adalah bergesernya nilai etika dalam berbangsa dan bernegara,
2012
5
Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Ilmiah
Masari Spd.,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
memudarnya kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa, melemahnya kemandirian
bangsa.
Degradasi pada moral remaja diperlihatkan bukan hanya dalam cara berpakaian dan
tawuran, namun masih banyak lagi. Contohnya: dunia narkoba dan seks bebas akhirakhir ini memang sangat ngetren dikalangan remaja. Ini tandanya ada bukti lagi bahwa
moral remaja masa kini memang sudah menurun. Akhir bulan september 2012 dunia
pendidikan kita menoreh tinta hitam karena terjadi tawuran antar pelajar di berbagai
daerah di Indonesia yang menjadi pusat perhatian adalah tawuran antara SMA 6 dan
SMA 70 Jakarta yang berakhir meninggalnya satu orang siswa dan pencabulan siswa di
gorontalo di awal tahun 2013. Degradasi moral ini akan membuat generasi muda tidak
produktif dalam karya dan akan menurunkan tingkat kemandirian pelajar di masa
depan, padahal ditangan pelajar bangsa ini kedepan akan dipimpin.
Kemudian berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS, 2012) memperlihatkan
bahwa tingkat pengangguran terbuka berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan
di Indonesia mencapai 7,244,956 orang. Dengan didominasi jumlah dari lulusan
universitas 438,210 orang, Diploma 196,780 orang, SMTA (Umum dan Kejuruan)
2.873.374 orang. Hal ini sangat ironi sekali mengingat generasi muda yang terdidik dan
terpelajar malah menjadi beban dan berkontribusi tinggi terhadap angka pengangguran
di Indonesia. Kurangnya softskill jadi salah satu penyebab utama.
Permasalahan yang terjadi pada generasi muda dan ditambah dampak negatif dari
globalisasi
ini
menyebabkan
persoalan
budaya
dan
karakter
bangsa.
Krisis
multidimensional, yang bermuara pada krisis moral, dan krisis kepercayaan diri telah
membuat generasi bangsa enggan dan malu menunjukkan jatidiri sebagai bangsa
Indonesia. Akibat krisis ini persoalan pun muncul di masyarakat seperti korupsi, gaya
hidup instan, perkelahian massa, kehidupan ekonomi yang konsumtif, kehidupan politik
yang tidak produktif dan lainnya dimana menjadi pembahasan hangat di media massa,
seminar, serta ruang publik lainnya (Kementerian Pendidikan Nasional, 2010:1).
2012
6
Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Ilmiah
Masari Spd.,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Jika masalah-masalah diatas terus dibiarkan maka lambat laun Indonesia akan
mengalamimiss cultural atau kepunahan budaya. Masyarakat Indonesia akan
kehilangan aset terbesar warisan alam dan nenek moyang yang dimilikinya. Indonesia
juga akan kehilangan jati dirinya sebagai bangsa multikultural. Hal ini akan berimbas
kepada generasi muda yang di mana sekarang mulai menyukali budaya yang sedang
tren di dunia dan mulai melupakan kebudayaan serta nilai-nilai luhur kearifan budaya
lokal.
Kehandalan potensi pendidikan sebagai agen konstruktif perbaikan masyarakat ini
menjadi suatu kenyataan, suatu realita yang tidak hanya sekedar mengembangkan
intelektualitas anak-siswa dan pemuda, namun juga masyarakat masa depan di mana
mereka akan menjadi unsur utama dan bagian dari budaya. Pendidikan berperan
menanamkan
nilai-nilai
budaya,
kebijakan
lokal,
nilai-nilai
kebangsaan
dan
mengembangkan potensi.
Pendidikan dan kebudayaan memiliki hubungan yang sangat erat dalam arti keduanya
berkenaan dengan suatu hal yang sama yaitu pengembangan nilai. Dalam konteks
kebudayaan pendidikan memainkan peranan dalam agen pengajaran nilai-nilai budaya.
Pendidikan yang berlangsung adalah suatu proses pembentukan kualitas manusia
sesuai dengan kodrat budaya yang dimiliki. Nilai-nilai kebudayaan bukanlah hanya
sekedar dipindahkan dari satu bejana ke bejana yang lain yaitu kegenerasi
mudanya,tetapi dalam proses interaksi antara pribadi dengan kebudayaan betapa
pribadi merupakan individu yang kreatif bukan pasif. Globalisasi merupakan entitas, jika
entitas tersebut dapat menjadi lifestyle dan symbol kemodernenan. Ia dapat mengubah
kebiasaan hidup seseorang bahkan tak jarang menilai agama dan pendidikan sebagai
suatu yang ketinggalan zaman.
Globalisasi seharusnya direspons dengan mengkaji ulang format pendidikan yang
sesuai dengan konteks globalisasi itu sendiri. Salah satunya lewat pendidikan
kewirausahaan dan kreativitas berbasis budaya yang di sekolah di Indonesia baik di
kelas dan diekstrakulikuler. Kontinuitas budaya akan memungkinkan hanya jika
pendidikan memelihara warisan akar-akar pembentukannya dengan meneruskan
2012
7
Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Ilmiah
Masari Spd.,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kebenaran-kebenaran yang telah dihasilkan pada masa lampau kepada generasi baru,
mengembangkan suatu background dan loyatitas-loyalitas cultural.
Generasi muda memiliki kedudukan dan peranan penting dalam pelestarian seni dan
budaya daerah. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa generasi muda merupakan anak
bangsa yang akan menjadi penerus kelangsungan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara Indonesia. Sebagai generasi yang kelak menjadi pemimpinpemimpin bangsa, pada diri generasi muda harus bersemayam suatu kesadaran
kultural sehingga keberlanjutan bangsa Indonesia dapat dipertahankan. Pembentukan
kesadaran kultural generasi muda antara lain dapat dilakukan dengan pengoptimalan
peran dalam pelestarian seni dan budaya daerah.
Oleh karena itu, dari pemaparan diatas penulis akan mengangkat penelitian yang
berkenaan dengan program
kewirausahaan
dan
pengembangan
kreativitas
karakter pelajar melalui pendidikan
berbasis Local
Wisdom
untuk
memplajari,
mengembangkan dan mempublikasikan produk kreatif pada pasar global. Dalam
penelitian ini penulis mengangkat judul “Integrated System of Cultural Education
(ISCED) Indonesia : “Mengembangkan Kreativitas Pelajar Berbasis Local Wisdom
di Era Global”
1.1. Latar Belakang Penelitian
Manajemen adalah salah satu ilmu yang dipelajari secara luas di Indonesia. Banyak buku
yang menginformasikan atau menyajikan berbagai teori manajemen sekarang ini. Buku-buku
tersebut beredar dimana-mana di seluruh Indonesia. Mahasiswa Jurusan Magister Manajemen
khususnya Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yang mempelajari ekonomi secara umum
2012
8
Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Ilmiah
Masari Spd.,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
maupun khusus diharapkan dapat mengerti manajemen dengan baik. Ini bertujuan untuk mengerti
dan memahami pengetahuan atau informasi mengenai manajemen selengkap mungkin.
Hal ini penting bagi masyarakat, khususnya karyawan diberbagai bidang usaha untuk
mengetahui banyak tentang MSDM. Namun mereka masih mendapatkan berbagai kendala teoritikal
karena tidak equivalen dengan realita yang terjadi. Mempelajari MSDM tidak sama seperti
mempelajari manajemen keuangan. Ketika seseorang mempelajari manajemen keuangan mereka
akan mendapatkan cara atau rumus yang sudah permanen sama dengan realitasnya. Kendala itu
bisa dilihat dari MSDM itu sendiri yang mengacu pada kebijakan, pelaksanaan, dan sistem yang
mempengaruhi tingkah laku, sikap, dan penampilan karyawan. Wright (2006:5). Sedangkan kalau
kita separasi pengertian antara MSDM dan Manajemen menurut pandangan Stone (2005:4) akan
berbeda arti, MSDM adalah manajemen, tetapi manajemen lebih dari MSDM. MSDM adalah bagian
dari manajemen yang berhubungan dengan masyarakat (tingkah laku) secara langsung. Sementara
manajemen itu sendiri termasuk pemasaran, sistim informasi manajemen, produksi, penelitian dan
pengembangan, dan pembukuan dan keuangan.
MSDM, disamping berhubungan dengan tingkah laku manusia, harus dilengkapi dengan
kompetensi manusia itu sendiri. Kompetensi tersebut berperan sesuai dengan bagiannya secara
professional. Sebagaimana Wright, (2006:8) mengemukakan bahwa ”ada empat peran kompetensi
yang dibutuhkan oleh MSDM profersional yaitu partner strategis (strategic partner), ahli
administrasi (administrative expert), advokat karyawan (employee advocate), dan agen perubahan
(change agent)”. Partner strategis adalah peran yang sangat penting yang dijalankan oleh MSDM,
yaitu persekutuan strategi MSDM dengan strategi bisnis untuk membantu organisasi memutuskan
strategi bisnisnya. Sebagai ahli administratif MSDM memerlukan perancangan dan penerapan sistim
MSDM yang efektif dan efisien termasuk proses dan prakteknya yang meliputi seleksi, pelatihan,
2012
9
Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Ilmiah
Masari Spd.,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pengembangan, penilaian, dan penghargaan pada karyawan. Sebagai penasehat karyawan harus
mengikuti pengelolaan komitmen dan kontribusi para karyawan. Sedangkan sebagai agen
perubahan MSDM membantu mentransformasikan organisasi untuk memenuhi keadaan persaingan
yang baru.
Stone (2004:4) menyatakan bahwa fokus MSDM adalah mengatur hubungan antara
perusahaan dengan karyawan. Secara khusus manajemen tersebut melibatkan pemanfaatan orang
secara produktif dalam mencapai tujuan-tujuan perusahaan dan kepuasan yang dibutuhkan oleh
karyawan. MSDM bisa menjadi bagian dari masalah atau menjadi bagian dari solusi dalam mencapai
kontribusi karyawan yang produktif.
Kompleksitas MSDM di atas menunjukan bahwa MSDM lebih mengarah pada
sosiokultural yang tidak permanen seperti ilmu manajemen lainnya. Oleh karena itu kontribusi
MSDM dalam suatu organisasi tidak bisa dinomorduakan dalam era globalisasi. Lebih dari itu MSDM
sangat penting dipelajari untuk menambah kekayaan pengetahuan kita. Artinya apapun organisasi
yang kita jalani tidak akan terlepas dari MSDM.
Anggapan pentingnya mempelajari manajemen secara utuh, khususnya Manajemen
Sumber Daya Manusia (MSDM), pada saat ini, MSDM menjadi perlu bagi masyarakat untuk
mempelajarinya. Manajemen diterapkan diberbagai bidang organisasi; perusahaan pemerintah
maupun swasta, rumah sakit pemerintah maupun swasta, sekolah pemerintah maupun swasta,
singkatnya organisasi yang menghasilkan produk maupun layanan/jasa. Perusahaan maupun
organisasi jasa saat ini telah mengintegrasikan antara SDM dengan perangkat teknologi yang
berhubungan dengan informasi maupun administrasi. Salah satunya Program Administrasi Sekolah.
2012
10
Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Ilmiah
Masari Spd.,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Program administrasi yang merupakan dokumen kerja sekolah, baik oleh guru melalui
pembuatan program pembelajaran hingga pada proses pembuatan rapot hasil belajar siswa dan tata
usaha yang membuat data base siswa, dulunya dikerjakan secara manual. Proses atau cara kerja ini
membutuhkan banyak dokumen tertulis dan waktu pembuatannya yang cukup memakan waktu.
Beberapa tahun belakangan, cara tersebut diubah menjadi proses komputerisasi yang dikerjakan
secara off-line.
Cara komputerisasi off-line belum menjadi solusi yang tepat sehingga dibuatlah
perangkat atau program yang dibisa diakses atau dikerjakan secara On-Line. Sistem On-Line ini
membuat kerja administrasi guru dan karyawan menjadi lebih efektif. Bidang pelayanan atau jasa,
khususnya di sekolah sekolah saat ini telah memanfaatkan perangkat lunak untuk pengolahan
pengajaran maupun administrasi. Para guru maupun karyawan sekarang dituntut untuk menguasai
teknologi yang dapat mempermudah kerja mereka. Teknologi yang dibuat ,misalnya, berupa
Program Sistim Administrasi Sekolah On-Line (SAS On-Line). Program ini menggunakan komputer
sebagai alatnya dan internet sebagai jaringannya. Jaringan/situs dibuat secara khusus oleh pusat
Informasi dan Teknologi (IT) Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi (DIKMENTI) Jakarta.
Para guru yang mengajar dan staf administrasi telah memanfaatkan program ini selama
dua tahun terakhir. Selama kurun waktu dua tahun proses pembuatan program pembelajaran dan
data yang bersifat administrative dikelola dan diproses secara komputerisasi dan internetisasi.
Program SAS On-Line tersebut dalam pelaksanaannya telah mengalami beberapa kali perubahan.
Perubahan dilakukan untuk menyempurnakan program tersebut. DIKMENTI yang memanajemeni
sistem ini mempunyai anggapan bahwa dengan program ini akan mempermudah dan memperlancar
proses kerja guru dan karyawan sehingga kerja menjadi efektif baik secara individu maupun unit
kerja.
2012
11
Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Ilmiah
Masari Spd.,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Semua komponen sekolah diperkenalkan dengan program ini melalui proses sosialisasi
Program SAS On-Line. Sosialisasi dilakukan secara bertahap melalui penataran dan pelatihan di
tempat (In House Training) secara khusus di sekolah. Akhir dari pelatihan tersebut mereka
diharapkan dapat menguasai perangkat SAS On-Line. Namun tidak semua komponen sekolah yang
langsung memahami program ini, sehingga, dalam prakteknya, tidak semua komponen sekolah
dapat membuat program pengajaran maupun kerja administrative melalui program ini. Bahkan tidak
semua sekolah memanfaatkan program ini dalam proses pengolahan program pembelajaran dan
kerja administratif.
Berdasarkan pada latar belakang masalah tersebut, penulis meneliti ”Pengaruh Program
Administrasi Sekolah dan Fasilitas On-Line terhadap Efektivitas Kerja Administrasi Guru dan
Karyawan”.
Latar belakang masalah yaitu dasar atau titik tolak untuk memberikan pemahaman
pada pembaca atau juga pada pendengar mengenai apa yang ingin kita sampaikan.
Latar belakang yang benar harus disusun dengan sejelas mungkin dan bila perlu
disertai dengan data atau fakta yang mendukung. Berikut ini contoh latar belakang
masalah makalah Internet :
1.1 Latar Belakang Masalah
Cikal bakal Internet sesungguhnya diawali dari Uni Soviet, ketika pada tahun 1957
mereka meluncurkan sebuah satelit bernama Sputnik. Peluncuran Sputnik ini dirasakan
2012
12
Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Ilmiah
Masari Spd.,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sebagai “ancaman” oleh musuh besar mereka, yaitu Amerika Serikat. Presiden Dwight
D. Eisenhower menyatakan perlunya membangun sebuah teknologi yang membuat AS
tetap sebagai negara superior. Kemudian dibentuklah sebuah badan yang disebut
Advanced Research Projects Agency (ARPA). ARPA bernaung di bawah Departemen
Pertahanan Amerika Serikat atau Department of Defense (DoD).
Pada tahun 1969, DoD memberi tugas kepada ARPA untuk membangun sebuah
mata rantai komunikasi antara DoD dengan militer yang tidak dapat disabot oleh musuh
mereka. Jaringan komunikasi yang diciptakan ini disebut ARPAnet. Pada awalnya,
ARPAnet hanya menghubungkan empat buah situs saja, yaitu :

Stanford Research Institute (SRI)

University of California at Santa Barbara (UCSB)

University of California at Los Angeles (UCLA)

University of Utah
Pada tahun 1970, penelitian yang dilakukan di Stanford University menghasilkan
sebuah protokol yang disebut TCP/IP. Protokol TCP/IP inilah yang berkembang terus
hingga sekarang dan menjadi protokol standar dalam Internet.
Demikian contoh penulisan latar belakang masalah, semoga membantu!
2012
13
Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Ilmiah
Masari Spd.,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka :
Badan Pusat Statistik RI. 2012. Data Tingkat Pengangguran Terbuka di Indonesia
berdasarkan Tingkat Pendidikan. Jakarta
Badan Pusat Statistik RI. 2010. Data Sensus Penduduk Nasional Indonesia 2010.
Jakarta
Kemendiknas. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta
Kemenko Kesra. 2010. Kebijakan Nasional Pembangunan Karakter Bangsa. Jakarta
2012
14
Bahasa Indonesia dan Tata Tulis Ilmiah
Masari Spd.,MM
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download