pengantar manajemen - Universitas Narotama

advertisement
UNIVERSITAS NAROTAMA
SURABAYA

Penulis : 1. Tangguh Fajar Anugrah (01214250)
2. Feri Adrianto (01214207)
Jumlah Halaman : 15 Slide
Dalam pandangannya, manajemen, personalia
dapat dipahami dari dua kategori fungsi yaitu
fungsi manajemen dan fungsi operasional.
Fungsi manajemen mengacu pada proses
planning,
organizing,
directing,
dan
controlling. Sedangkan fungsi operasional
meliputi kegiatan pengadaan tenaga kerja,
pengembangan,
kompensasi,
integrasi,
pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja.
Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) sebagian
bagian dari bidang manajemen memiliki peranan
yang sangat penting dalam mencapai tujuan
organisasi. Sebagai contoh, kualitas , pelayanan,
pada bagian pemasaran di tentukan oleh
seberapa tinggi kualitas sumber daya manusia
yang direkrut.
Luasnya pemasalahan di dalam bidang sumber
daya manusia (SDM) mengharuskan organisasi
membatasi ruang gerak dan aktifitasnya pada
aspek – aspek penting dari manajemen sumber
daya manusia itu sendiri.
Mengingat manajemen sumber daya manusia
(MSDM) merupakan bagian dari sebuah
lingkungan manajemen maka pengertian
MSDM dapat disimpulkan bahwa manajemen
sumber daya manusia merupakan kegiatan
yang mengatur tentang cara pengadaan tenaga
kerja, melakukan pengembangan, memberikan
kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan
pemisahan tenaga kerja melalui proses –
proses manajemen dalam rangka mencapai
tujuan organisasi.
Secara
umum
peran
MSDM
dapat
dikelompokan dalam tiga peran utama yaitu
a. Peran Operasional
Peran operasional lebih mengacu pada
aktifitas – aktifitas penyelengaraan dan
mempersiapkan
kebutuhan
organisasi
terhadap pegawai. Tugas pokok MSDM dalam
hal ini adalah merencanakan perekrutan,
menerima
lamaran,
melakukan
seleksi,
mengusun
anggaran
gaji,
mengadakan
pelatihan dan pengembangan.
b. Peran Administrasi
lebih ditekankan pada upaya memproses
dan menyimpan catatan peran admistrasi
menjadikan SDM sebagai tenaga mencatat dan
tidak memberikan kontribusi sesuai dengan
peran yang sebenarnya
c. Peran Strategis
peran strategis menekankan pada kondisi
SDM untuk jangka waktu yang panjang guna
meningkatkan nilai kompetitif organisasi
dalam persaingan usaha.
Beberapa persoalan penting yang akan dibahas dalam
kaitannya dengan proses menejemen sumber daya
manusia itu mengangkut :
a.
penarikan tenaga kerja yang berkualitas, mengelola
perencanaan, rekrutmen, dan seleksi tenaga kerja.
b.
Mengembangan tenaga kerja yang berkualitas,
mengelola orientasi, pelatihan dan pengembangan,
serta perencanaan dan pengembangan pegawai.
c.
Mempertahanan tenaga kerja yang berkualitas
mengelola penahanan dan pergantian, penilaian
tenaga kerja, kompensasi, benefit dan hubungan
tenaga kerja menejemen.
Perencanaan SDM
Pelatihan dan
pengembangan
Penilaian prestasi kerja
Penarikan
Seleksi
Sosialisasi
Promosi, Transfer,
Demosi, dan PHK
Perencanaan sumber daya manusia merupakan
proses dimana manjemen menjamin bahwa
organisasi memiliki jumlah dan jenis tenaga
yang tepat ditempat – tempat yang tepat, dan
pada saat yang tepat, yang memiliki
kemampuan untuk menyelesaikan tugas –
tugas yang akan menolong organisasi tersebut
mencapai
sasaran
–
sasaran
secara
keseluruhan secara efektif dan efisien. Dalam
pengertian praktis, bahwa semua manajer
harus memastikan bahwa semua pekerjaan
dalam area tanggung jawab mereka selalu diisi
dengan orang – orang yang berkompeten yang
dapat melakukannya secara tepat.
II. Perekrutan Pegawai
Penarikan tenaga kerja merupakan suatu proses atau
tindakan yang dilakukan oleh perusahan untuk mendapatkan
tambahan tenaga kerja melalui beberapa tahapan yang
mencakup indentifitasi dan efaluasi sumber – sumber
penarikan tenaga kerja, menentukan kebutuhan tenaga kerja
yang diperlukan, proses seleksi, penempatan dan orientasi
tenaga kerja.
III. Seleksi
Seleksi adalah proses untuk memutuskan apakah calon
yang sudah melamar dapat diterima atau tidak dalam
kenyataannya proses seleksi sering kali tidak objektif sehingga
berdampak pada kualitas SDM organisasi. Tujuan dari proses
seleksi adalah untuk memilih pegawai yang cocok dengan
pekerjaan dan organisasi. Pada dasarnya seleksi dilakukan
untuk memberikan masukan bagi organisasi dalam rangka
mendapatkan pegawai sesuai dengan kebutuhan organisasi.
IV. Sosialisasi atau Orientasi
Setelah calon pekerja itu diterima sebagai karyawan
dalam perusahaan, maka langkah selanjutnya adalah
melakukan orientasi, yaitu pengenalan pekerja baru pada
pekerjaan dan organisasinya. Langkah ini dirancang untuk
mengakrabkan pegawai – pegawai baru dengan pekerjaan
mereka, rekan kerja mereka, dan aspek – aspek kunci dari
organisasi secara keseluruhan.
V. Pelatihan dan Pengembangan
Istilah pelatihan mengacu pada serangkaian kegiatan
yang
memberikan
peluang
untuk
mendapatkan
dan
meningkatkan keterampilan yang berkaitan dengan pekerjaan.
Progam pelatihan diberikan baik kepada karyawan yang baru
diterima maupun kepada karyawan yang telah ada, dengan
maksud untuk menghadapi situasi – situasi yang berubah.
VI. Penilaian Prestasi
Prestasi kerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Tujuan penilaian prestasi adalah untuk
mengetahui apakah karyawan telah bekerja sesuai dengan
standart – standart yang telah ditentukan sebelumnya. Apabila
karyawan telah memenuhi standart yang ditetapkan, berarti
karyawan itu memiliki prestasi yang baik, demikian juga
selanjutnya.
VII. Promosi, Transfer, dan Demosi
perwujudan dan prinsip yang tepat pada jabatan yang
tepat, baik dengan jalan promosi, penurunan, pemindahan, dan
pemutusan hubungan kerja (PHK) memberikan manfaat besar
bagi organisasi maupun karyawan itu sendiri. Karyawan akan
merasa senang untuk bekerja karena mereka berada dalam
posisi yang sesuai.
Dalam struktur organisasi, kedudukan manajemen
sumber daya manusia berada dalam hubungan lini,
yaitu kedudukan yang memperoleh wewenang
tertentu untuk mengarahkan dan mengendalikan
para
pegawai
dalam
organisasi.
Mereka
bertanggung jawab untuk menasehati manajer lini
di bidang bidang seperti perekrutan, pemerintah
kerja, dan kompensasi.
Sejumlah tanggung jawab manajemen sumber daya manusia secara
lini dapat disebutkan sebagai berikut :
1.
Menempatkan orang yang benar pada pekerjaan yang tepat.
2.
Memperkenalkan pegawai baru dalam organisasi
3.
Melatih karyawan untuk jabatan bagi mereka yang masih baru.
4.
Meningkatkan kinerja jabatan setiap orang.
5.
Mengendalikan biaya tenaga kerja.
6.
Menciptakan dan mempertahankan semangat kerja.
7.
Melindungi kesehatan dan fisik pegawai.
Manajemen SDM dapat menjalankan salah satu dari tiga fungsi
berikut.
a.
Fungsi lini, yaitu mengarahkan kegiatan dari orang – orang
didalam departemennya sendiri dan dalam bidang – bidang jasa.
b.
Fungsi koordinatif, yaitu sebagai koordinator kegiatan personil .
c.
Fungsi staf, yaitu membantu dalam hal pelatihan, penilaian,
pengimbalan, penyuluhan, promosi, dan pemecatan karyawan.
Download