Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan asset yang sangat berharga atau sebuah investasi besar yang akan menjadi faktor utama yang menentukan suatu keberhasilan sebuah negara ataupun sebuah organisasi. Pengelolaan Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) yang tepat bagi sebuah negara dan sebuah organisasi akan menjadi faktor utama dan membawa kesuksesan yang maksimal. Suatu bangsa yang unggul memiliki SDM‐ SDM tangguh yang akan mampu membawa bangsa tersebut menuju kesuksesan dan mendapat nilai lebih di mata bangsa lain. Misalnya saja Negara Jepang dan Singapore, mereka cukup disegani di antara bangsa‐bangsa Asia umumnya dikarenakan keunggulan SDM mereka. Walaupun dari segi sumber daya alam mereka tidak sekaya sumber daya alam yang dimiliki bangsa kita, namun kemajuan ke‐dua negara tersebut begitu pesat dan diperhitungkan oleh negara‐negara di dunia ini. Dengan orientasi yang difokuskan untuk membangun manusia Indonesia, nantinya kita tidak hanya menjadi penonton orang‐orang luar yang mengolah kekayaan alam negeri ini, tetapi justru SDM Indonesia yang akan mengolahnya demi kepentingan bangsa sendiri. Indonesia sebagai bangsa yang kaya akan berbagai sumber daya alam, pada prakteknya belum bisa mengoptimalkan kekayaan tersebut secara maksimal, karena Indonesia memiliki keterbatasan kualitas SDM. Banyak sumber daya alam bangsa ini tereksploitasi tanpa timbal balik kesejahteraan masyarakat yang setara. Disisi lain banyak juga SDM Indonesia yang akhirnya harus bekerja di negeri tetangga dengan konsekwensi banyaknya kasus‐kasus pelecehan SDM yang bermunculan. Kecenderungan seperti itulah yang harus menjadi isyarat bagi bangsa kita untuk terus menerus belajar dan siap untuk meningkatkan kualitas SDM‐nya. Menurut Laporan UNDP1 (United Nations Development Programmed) di dalam Human Development Report 2010, Indeks pembangunan manusia atau kualitas SDM Indonesia masih berada di urutan ke 108. Jika dibandingkan negara tetangga terdekat kita yaitu Singapore yang sudah berada di urutan ke 27. Perbedaan yang cukup luar biasa. Pengukuran kualitas manusia ini menegaskan bahwa pengelolaan SDM secara benar merupakan subjek dari sebuah pembangunan. Sebuah organisasi atau perusahaan juga akan mampu memenangkan persaingan di dunia global dan mampu menunjukan eksistensinya jika didukung oleh SDM‐SDM yang berkualitas dan potensial didalam organisasinya tersebut. SDM‐SDM di dalam sebuah organisasi tersebut merupakan keunggulan dari organisasi yang bersangkutan, dan merupakan sebuah asset besar yang tak ternilai harganya. SDM atau karyawan di dalam sebuah organisasi ini sangat penting peranannya dalam keberhasilan sebuah organisasi atau perusahaan, fasilitas canggih dan lengkap belum tentu merupakan jaminan kesuksesan sebuah organisasi jika tidak diimbangi kualitas SDM yang mampu memanfaatkan fasilitas tersebut. Jadi, secanggih apapun teknologi sebuah organisasi, tetaplah diperlukan SDM yang cakap untuk mengoperasikannya. Contoh sederhana adalah banyak perusahaan yang hanya mempekerjakan sedikit karyawan saja namun bisa mencapai sukses dan menghasilkan produk barang atau jasa yang lebih baik jika dibandingkan beberapa perusahaan nasional yang memiliki banyak karyawan dan banyak fasilitas pula. Hal ini di karenakan kualitas SDM yang berbeda. SDM di dalam sebuah organisasi memerlukan pengelolaan yang optimal disertai pengembangan dan peningkatan kualitas yang terus menerus agar hasil kerja juga bisa terus menerus meningkat. Itulah sebabnya diperlukan sebuah departemen atau unit atau divisi khusus yang akan menangani SDM ini, biasanya dikenal dengan divisi atau departemen SDM. Dimana divisi ini akan dikelola oleh seseorang yang biasanya disebut dengan Manager atau Direktur SDM. Sedangkan penerapan atau pengelolaannya di dalam sebuah organisasi dikenal dengan MSDM. Bisa dikatakan bahwa MSDM merupakan sebuah ilmu atau cara untuk mengatur serta mengelola SDM yang dimiliki secara maksimal sehingga dapat mencapai tujuannya (goal) dengan tepat. Konsep MSDM yang selanjutnya 1 Human Development Report 2010, The Real Wealth of Nations: Pathways to Human Development, UNDP akan di bahas di dalam buku ini adalah penerapan dan pengelolaan MSDM di dalam sebuah organisasi, baik itu organisasi profit maupun organisasi non‐profit di era globalisasi ini. MSDM meliputi semua keputusan dan praktek‐praktek manajemen yang mempengaruhi dan berpengaruh langsung terhadap SDM di dalam sebuah organisasi. Konsep yang mendasari MSDM di dalam sebuah organisasi ini adalah bahwa semua karyawan adalah “manusia” dan bukan mesin serta alat untuk produksi barang atau jasa saja. Konsep MSDM yang jelas dan tepat akan mampu membantu pengelolaan SDM di dalam sebuah organisasi menjadi lebih efektif, dan pada akhirnya akan berpengaruh kepada kinerja akhir organisasi tersebut. Akan terjadi kekacauan di dalam pengelolaan organisasi apabila manajemen sebuah organisasi hanya membuat kebijakan bagi seluruh karyawan dan meningggalkannya tanpa pengawasan dan tidak memonitor bagaimana semua kebijakan itu berjalan. SDM dapat dikatakan sebagai sebuah asset besar dan tak ternilai harganya bagi sebuah organisasi dikarenakan SDM yang berkualitas akan mampu mendorong kreativitas dan inovasi‐inovasi baru yang berkelanjutan di dalam organisasi, sehingga organisasi akan terus menerus berkembang untuk melakukan inovasinya dalam kaitan untuk mencapai sukses yang berkelanjutan. Sebagai sebuah investasi besar, SDM yang bermutu di dalam sebuah organisasi juga akan mampu membantu untuk merancang dan menghasilkan barang atau jasa dengan baik, mengawasi mutu barang atau jasa ataupun output yang akan dihasilkan, memasarkan barang atau jasa tersebut, mengelola sumber daya finansial sebuah organisasi, dan juga akan mampu membantu merumuskan strategi‐ strategi dan tujuan sebuah organisasi. MSDM yang efektif mengharuskan untuk menemukan cara yang terbaik untuk merencanakan SDM, mengorganisasikan SDM, mengarahkan SDM, mengembangkan SDM dan mengevaluasi Kinerja SDM di dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan tersebut. Pendayagunaan pengelolaan MSDM ini juga menyangkut pemahaman terhadap kebutuhan‐kebutuhan individual karyawan agar potensi SDM di dalam diri karyawan tersebut dapat digali dan dimanfaatkan secara penuh. Namun, SDM juga bisa menjadi masalah di dalam sebuah organisasi. Dengan memiliki SDM yang berkinerja rendah, maka bisa dipastikan bahwa organisasi tersebut akan berkinerja kurang maksimal. Oleh karena itu, konsep MSDM tersebut dibutuhkan sebuah organisasi untuk memastikan bahwa SDM yang berkinerja kurang maksimal tersebut mampu bertransformasi menjadi SDM‐SDM yang mempunyai kinerja yang baik dan berkualitas, dan juga memiliki loyalitas terhadap sebuah organisasi. Tanpa SDM yang kompeten dan cakap sebuah organisasi sangatlah sulit mencapai tujuannya. Pada dasarnya SDM inilah yang akan membantu menggerakan dan mengatur pengelolaan sumber daya lainnya di dalam sebuah organisasi. SDM yang berdedikasi tinggi serta mempunyai komitmen terhadap organisasi sangat dibutuhkan, sehingga organisasi akan berjalan lancar dalam mencapai tujuan yang telah direncanakannya. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa fokus dari konsep MSDM adalah bagaimana mengelola hubungan antara karyawan dan pemberi kerja (organisasi), khususnya untuk hal‐hal yang menyangkut peningkatan produktivitas karyawan dalam kaitannya untuk membantu sebuah organisasi mencapai tujuan strategisnya dengan tetap mempertimbangkan kepuasan dari karyawan tu sendiri.