Manajemen Permintaan dan kapasitas

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Advertising
Project
Management
Manajemen Proyek (1) Dan
Perjanjian Bisnis Untuk
Industri Kreatif
Fakultas
Program Studi
Tatap Muka
Fakultas Ilmu
Komunikasi
Advertising and
Marketing
Communication
06
Kode MK
Disusun Oleh
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Abstract
Kompetensi
Membahas Manajemen Proyek:
 Konsep manajemen permintaan dan
penawaran jasa.
 Peramalan dalam operasi jasa.
 Proses peramalan jasa.
 Metode-metode peramalan.
 Strategi mengelola permintaan dan
penawaran.Prinsip-prinsip Kualitas
Jasa.
Mahasiswa mampu memahami
Manajemen proyek (1) dan Perjanjian
Bisnis untuk industri kreatif
Manajement Proyek dan Perjanjian Bisnis
Konsep Manajemen Permintaan Dan Penawaran Jasa
Istilah produk dapat didefinisikan sebagai “serangkaian atribut tangible dan
intangible, termasuk manfaat atau utilitas fungsional, sosial, dan psikologis” (Pride & Ferrell,
1991). Pine & Gilmore (1998), membedakan lima macam bentuk produk, yaitu komoditas,
barang, jasa, pengalaman, dan transformasi. Kotler (2000) mendefinisikan produk sebagai
“segala sesuatu yang bias ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan”. Dengan
demikian, cakupan produk relatif luas, karena bias berupa barang, jasa, gagasan, tempat,
orang/pribadi, organisasi, maupun kombinasinya.
Kotler (2000) mengidentifikasi adanya keragaman dalam penawaran produk. Menurutnya ada
lima macam kategori penawaran produk sebagai berikut:

1.Produk Fisik Murni
Penawaran semata-mata hanya terdiri atas produk fisik, misalnya pasta gigi,
sabun mandi, sabun cuci, dll, tanpa ada jasa atau pelayanan yang
melengkapinya.

2.Produk Fisik Dengan Jasa Pendukung
Kategori ini berupa produk fisik yang disertai dengan satu atau beberapa jasa
pelengkap untuk meningkatkan daya tarik produk bagi para konsumen.
Contohnya, produsen mobil melengkapi produknya dengan berbagai jasa
pendukung, seperti jasa pemeliharaan dan reparasi, penggantian dan
pemasangan suku cadang, dll.

3.Hybrid
Dalam kategori ini, komponen jasa dan barang sama besar porsinya.

4.Jasa Utama yang Dilengkapi dengan Barang dan Jasa Minor
Penawaran terdiri atas suatu jasa pokok bersama-sama dengan jasa tambahan
(pelengkap) dan/atau barang-barang pendukung. Contoh, sekalipun penawaran
utama perusahaan penerbangan adalah jasa transportasi, produk fisik tetap
dibutuhkan (misalnya pesawat, makanan, minuman, serta bahan bacaan
selama penerbangan).

5.Jasa Murni
Penawaran hampir seluruhnya berupa jasa. Misalnya fisioterapi, konsultasi
psikologi, jasa tukang pijat, dll.
2013
2
Advertising Project Management
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
6.2. Srategi Mengelola Permintaan dan Penawaran.
1.Mengelompokkan Permintaan (Partitioning Demand)
Permintaan akan jasa jarang timbul dari hal – hal yang bersifat homogen. Misalnya
dalam jasa penerbangan, terdapat perbedaan antara penumpang bisnis pada hari – hari kerja
dengan penumpang yang mengadakan perjalanan liburan akhir pekan. Untuk menghindari
keadaan yang tidak pasti, biasanya permintaan dikelompokkan berdasarkan permintaan
regular dengan permintaan yang tidak pasti. Contohnya pada sebuah bank, ada nasabah yang
dikelompokkan sebagai nasabah yang tidak tentu kehadirannya, seperti nasabah individu.
Contoh lain adalah apa yang dilakukan oleh University Clinic untuk mengimbangi jumlah
pasien dengan dokter yang tersedia. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Rising dan
kawan – kawan (1973) pada rumah sakit tersebut, ternyata kunjungan pasien paling banyak
adalah pada hari senin, sementara pada hari – hari lain tidak begitu banyak. Karena jumlah
dokter tidak sesuai dengan jumlah pasien, dalam satu minggu diadakan strategi untuk
menyeimbangkan jumlah pasien dengan jumlah dokter yang tersedia. Caranya, setiap pasien
harus membuat perjanjian sebelumnya, sehingga dapat diketahui berapa jumlah pasien yang
harus ditangani setiap hari untuk mempersiapkan dokter yang diperlukan. Untuk mencapai
keseimbangan, para pasien harus mengadakan janji sebelumnya dan rumah sakit dapat
mengatur jadwal sesuai dengan janji yang telah dibuat.
Dengan adanya perubahan strategi yang dilakukan rumah sakit ternyata banyak manfaat yang
diperoleh dalam kurun waktu dua bulan. Manfaat – manfaat tersebut sebagai berikut.

Jumlah pasien meningkat 13,4

Peningkatan jumlah pasien dapat ditangani, meskipun beberapa dokter dijadwal
ulang.

Keseluruhan waktu kerja dokter bertambah 5% karena bertambahnya jumlah
perjanjian.

Waktu tunggu pasien rata – rata menjadi hamper sama.

Tim sosiolog dari rumah sakit menyimpulkan bahwa semangat kerja dokter menjadi
bertambah.
2013
3
Advertising Project Management
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Manajemen Permintaan dan kapasitas
Sifat intangibilitas jasa pada gilirannya menyebabkan persediaan jasa sangat sulit diadakan.
Karena itu pengelolaan kapasitas dan permintaan jasa perlu diagendakan sebagai salah satu
fokus perhatian utama manajemen. Pengelolaan permintaan dan kapasitas jasa akan bisa
dilakukan dengan baik apabila manajemen memahami dengan baik pula factor-faktor yang
mempengaruhi kapasitas dan permintaan jasanya, kemudian disusul dengan strategi-strategi
untuk menyesuaikan permintaan dan kapasitas, manajemen perolehan (yield management),
dan strategi antrian.
A. Kendala Kapasitas
Pemahaman terhadap kendala kapasitas utama, atau kombinasi factor-faktor yang
membatasi kapatasitas, adalah merupakan langkah awal dalam mendesain strategi
permintaan dan penawaran. Manajer yang kreatif, akan mampu memperluas kapasitas
jasa (yang dalam suatu waktu tertentu adalah tetap) yang memilikinya, baik dalam jangka
pendek maupun jangka panjang. Namun, bergantung kepada jenis jasanya, factor-faktor
kritis kapasitas tetapnya meliputi waktu, karyawan, peralatan, fasilitas, uang, atau
kombinasi dari semuanya itu.
1. Waktu
Bagi sejumlah perusahaan jasa, waktu adalah kendala utama untuk proses produksi
jasanya, jasa-jasa utama yang dijual oleh para professional seperti pengacara,
konsultan, piñata rambu, psikiater, biro iklan, adalah waktu. Bila waktu mereka tidak
dipergunakan secara efektif, mereka akan kehilangan keuntungan. Sebaliknya bila
mereka menghadapi permintaan yang berlebihan, mereka tidak bisa menciptakan
waktu untuk memuaskan permintaan itu. Dengan demikinan, dari sisi pandang
pemberi jasa individual tersebut diatas, waktu adalah kendalanya.
2. Karyawan
Organisasi bantuan hukum, sebuah fakultans diperguruan tinggi, organisasi konsultan,
kontraktor, reparasi, biro ikan, bisa saja menghadapi kenyataan bahwa pada suatu
waktu tertentu tidak bisa memenuhi permintaan konsumennya kerena semua
karyawan yang dimilikinya sudah bekerja pada kapasitas maksimum. Sementara pada
waktu lain perusahaan menghadapi masalah kepemimpinan (leadership) atau motivasi
atau kedua-duanya. Jadi penempatan atau alokasi dan tingkat kecapan yang dimiliki
karyawan merupakan kendala utamanya.
2013
4
Advertising Project Management
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Peralatan
Untuk perusahaan angkutan seperti truk atau pesawat terbang, truk maupun
pesawatnya sendiri yang menjadi alat utama untuk menyampaikan jasa yang diminta
konsumen mungkin merupakan pembatas kapatasitasnya. Menjelang hari Iedul Fitri.
Biro Iklan juga akan kebanjiran permintaan pembuatan iklan ketikan ramadhon.
Klub-klub kesehatan juga akan menghadapi saat-saat seperti ini, khususnya pada
waktu-waktu tertentu mejelang kerja, pada jam makan siang, dan setelah jam kerja
usai, dan pada bulan-bulan tertentu dalam setahun. Perusahaan telekomunikasi
menghadapi kendala peralatan bila semua pelanggannya ingin menggunakan saluran
telepon pada jam-jam sibuk. Jadi peralatan yang tersedia bisa juga menjadi kendala
utama. Seperti alat editing video pada sebuah perusahaan periklanan ketika
banyaknya permintaan mengalami pengantrian untuk mengedit sebuah video iklan.
4. Fasilitas
Hotel mempunyai jumlah kamar yang terbatas untuk dijual, dalam sebuah pesawat
terbang hanya tersedia jumlah tempat duduk yang terbatas, lembaga pendidikan
mempunyai kendala jumlah kelas yang dimilikinya serta jumlah tempat duduk di
masing-masing kelas, dan restoran hanya memiliki meja dan tempat duduk yang
terbatas. Demikian juga fasilitas telepon, mesin kassa, dan alat detector metal di
pelabuhan udara, semuanya menghadapi kendala fasilitas. Jadi sejumlah perusahaan
jasa menghadapi kendala utama berupa fasililitas fisik. Dalam biro iklan kadangkadang jumlah kamera, lampu-lampu studio, alat-alat editing mempunyai jumlah
yang terbatas.
B. Pola Permintaan
Ada banyak faktor yang mempengaruhi fluktuasi pola permintaan sebuah jasa. Karena
itu, perusahaan jasa perlu memahami pola-pola permintaan jasanya. Pemahaman terhadap
pola-pola permintaan itu diarahkan kepada jawaban dari pertanyaan : mengapa
permintaan jasa bervariasi? Segmen pasar yang mana saja yang melakukan permintaan
pada suatu titik waktu tertentu?. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini sangat penting
karena jarang sekali terjadi permintaan suatu jasa datang dari suatu sumber yang sama.
Meskipun demikian, secara umum, pola permintaan ini dapat dikelompokkan ke dalam
perintaan yang dapat diprediksi maupun permintaan yang random.
Pada intinya manajemen permintaan adalah proses penggeseran waktu (timing)
permintaan sehingga puncak permintaan dapat “dipotong” dan lembahnya “diurug”
2013
5
Advertising Project Management
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sehingga kapasitas mengganggunya relative lebih sedikit jika dibanding dengan kalau
tidak ada upaya pengelolaan permintaan
Langkah-langkah dalam memahami pola permintaan jasa adalah
1. Penggambaran pola-pola permintaan dalam sebuah bagan
Pertama-ta,a, organisasi kiranya perlu membuat bagan yang menggambarkan tingkattingkat permintaan pada setiap periode waktu yang relevan. Komputerisasi data
konsumen akan sangat membantu organisasi dalam menyusun system informasi
tentang konsumen secara akurat. Organisasi lain mungkin hanya memerlukan bagan
pola permintaan yang informal. Tingkat-tingkat permintaaan harian, mingguan, dan
bulanan harus senantiasa dicermati, dan bila permintaan itu bersifat musiman, maka
grafik akan sangat membantu memudahkan pembacaan untuk permintaaan yang
terjadi, paling sedikit, setahun yang lalu. Untuk beberapa jasa, seperti restoran atau
perawatan kesehatan, flukutasi perjam dalam sehari mungkin menjadi data yang
relevan. Kadang-kadang pola permintaan dapat diperkirakan secara intuitif, namun
dalam kasus lain pola permintaan tidak akan terlihat sampai dengan data itu
ditampilkan dalam bagan.
2. Siklus permintaan yang bisa diperkirakan
Grafik yang dibuat berkenaan dengan tingkat-tingkat permintaan harus mampu
menampilkan informasi mengenai pola permintaan jasa. Informasi pola permintaan
mana yang akan diamati bergantung kepada kebutuhan manajer, apakah pola
permintaan harian (variasi yang muncul per jam), mingguan (variasi yang muncul
setiap hari), bulanan (variasi yang muncul setiap hari atau minggu), dan/atau tahunan
(variasi yang muncul setiap bulan atau musim)
Dalam sejumlah kasus, pola permintaan yang bisa dipridiksi mungkin muncul setiap
periode. Contoh, pada industry restoran, khususnya pada musim liburan, permintaan
bisa bervariasi secara bulana, mingguan, harian, bahkan perjam. Jasa yang diberikan
kepada anak-anak dan keluarga merespon kepada jam-jam sekolah dan masa-masa
liburan. Jasa telekomunikasi dan eceran mempunyai periode puncak pada hari-hari
liburan dan waktu-waktu tertentu dalam seminggu atau sehari. Nila pola yang
diperkirakan muncul, biasanya satu atau lebih sebab dapat diidentifikasi.
3. Fluktuasi permintaan yang random
Kadang-kadang pola permintaan terkesan random, sehingga tidak menampakkan
siklus yang bisa dipridiksi. Meskipun demikian, sebab-sebabnya sering bisa
2013
6
Advertising Project Management
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
diidenfikasi. Sebagai contoh, perubahan cuaca dari hari ke hari bisa saja
mempengaruhi penggunaan fasilititas rekreasi, tempat belanja (shopping), dan
pertunjukkan. Sementara cuaca tidak bisa diperkirakan jauh sebelumnya, namun tetap
ada kemungkinan untuk mengantisipasi permintaan sehari atau dua hari yang akan
datang. Kejadian-kejadian yang berkaitan dengan kesehatan juga tidak bisa dipridiksi.
Kecelakaan serangan jantung, dan kelahiran semuanya menyebabkan meningkatnya
permintaan untuk rumah sakit, tetapi level permintaan secara umum tidak bisa
ditentukan terlebih dahulu. Bencana alam seperti banjir, kebakaran, dan angin topan
secara dramatis meningkatkan jasa seperti asuransi, telekomunikasi, dan perwatan
kesehatan.
4. Pola permintaan segmen pasar
Bila sebuah perusahaan mempunyai catatan transaksi konsumen secara rinci, ia bisa
saja memecah (disaggregate) permintaan dengan mensegmen pasar, mengungkap pola
dalam pola, atau analisis yang dilakukan mungkin mengungkapkan bahwa permintaan
dari satu segmen adalah bisa dipridiksi, sementara permintaan dari segmen lain
relative random. Contoh, untuk sebuah bank, kunjungan dari pelanggan komersialnya
bisa saja muncul pada hari-hari yang bisa dipridiksi, sementara pelanggan personal
atau family mungkin mengunjungi bank dalam pola yang terkesan random. Untuk jasa
yang mempunyai pola siklus, berpuncak pada saat-saat yang dulunya merupakan saat
permintaan puncak, dapat dikunjungi oleh random dan/atau kunjungan dengan
kesepakatan atau janji untuk ketemu (appointment) lebih dahulu.
C. Strategi-strategi untuk menyesuaikan permintan dan kapasitas
Bila organisasi telah memahami kendala kapasitas dan pola-pola permintaannya, maka
organisasi itu sudah berada dalam posisi yang sangat baik untuk mengembangkan
strategi-strategi untuk menyesuaikan permintaan dan penawarannya. Ada dua pendekatan
umum untuk melakukan penyesuaian, pertama adalah untuk mempersempit fluktuasi
permintaan itu sendiri dengan cara menggeser permintaan agar sesuai dengan penawaran
yang tersedia. Jadi “lembah” permintaan akan dinaikkan, sementara puncaknya akan
“diturunkan” sampai ke sedekat mungkin denga garis kapasitas horizontal optimum.
Strategi umum kedua adalah penyesuaian kapasitas agar sejalan dengan fluktuasi
permintaan. Ini mengimplikasikan penggeseran garis kapasitas horizontal agar sesuai
dengan kenaikan dan penurunan kurva permintaan.
Jika disarikan, strategi-strategi yang digunakan untuk menyesuaikan kapasitas permintaan
jasa adalah seperti tersaji pada gambar dibawah ini
2013
7
Advertising Project Management
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Strategi-stretegi untuk menyesuaikan permintaan dan penawaran jasa
Pengelolaan Kapasitas Jasa
Pengelolaan
Penawaran
Pengelolaan
Permintaan
Pengebangan
Jasa Pelengkap
Pengebangan
Sistem reservasi
Positioning
Permintaan
Berbagi
Kapasitas
Menetapkan
Intesif Harga
Cross-training
karyawan
Melancarkan promosi
saat permintaan rendah
Menggunakan
karyawan
Part-time
Peningkatan
partisipasi
konsumen
Penjadwalan
shift kerja
Menciptakan
kapasitas yang
bisa disesuikan
Yield Management
1. Penggeseran permintaan agar sesuai dengan kapasitas
Strategi ini mengisyaratkan organisasi agar berupaya menggeser permintaan konsumen
dari periode dimana permintaan melebihi kapasitas ke periode yang permintaanya rendah.
Salah satunya adalah dengan cara dengan penetapan harga yang lebih rendah pada
periode permintaan rendah. Tujuannya ialah mendorong permintaan laten menjadi
permintaan riil, atau perusahaan hendaknya dapat lebih baik lagi dalam memanfaatkan
2013
8
Advertising Project Management
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
sumber-sumber terbatasnya. Yang harus diingat adalah bahwa cara ini hanya mungkin
untuk sejumlah konsumen, dan tidak untuk konsumen yang lain, contoh, para pelaku
bisnis tidak bisa menggeser kebutuhannya untuk terbang dengan pesawat terbang,
menyewa mobil, dan jasa hotel ke waktu yang lain; sebaliknya para wisatawan bisa
mengubah jadwal perjalanan maupun kunjungannya ke suatu tempat yang diminati.
Konsumen yang tidak bisa mengubah waktu penerbangannya dan tidak bisa diakomodasi
oleh suatu perusahaan penerbangan, akan mencari penerbangan lain, dan itu berarti
kerugian bagi perusahaan yang tidak akomodatif tersebut.
Selama permintaan rendah, organasisasi mestinya berupaya menarik lebih banyak
konsumen tetapnya dan/atau konsumen yang berbeda untuk mengisi kapasitas
produktifnya. Berbagi pendekatan untuk menggeser atau meningkatkan permintaan akan
diuraikan dibawah ini. Sebuah perusahaan jasa dapat saja mengkombinasikan beberapa
alternative pendekatan seperti menawarkan harga insentif, modifikasi waktu pelayanan,
mendirikan lokasi pelayanan alternative, melakukan promosi pada waktu permintaan
rendah, penjadwalan ahift kerja harian/ mingguan, meningkatkan partisipasi konsumen,
dan menggunakan system revervasi dan penanganan problem kelebihan pesanan.
a) Menawarkan harga intensif
b) Modifikasi waktu pelayanan, mendirikan lokasi pelayanan alternative, atau
penjadwalan shift kerja harian/mingguan
c) Melancarkan promosi pada periode permintaan rendah atau menggunakan system
revervasi dan penanganan problem kelebihan pesanan
d) Meningkatkan partisipasi konsumen atau pengembangan jasa pelengkap
2. Mengubah kapasitas agar sesuai dengan permintan
Pendekatan strategic kedua untuk menyesuaikan penawaran dengan permintaan berfokus
kepada penyesuaian atau perubahan kapasitas. Ide dasar untuk strategi ini adalah untuk
menyesuaikan, memperluas atau menambah, menyusun kapasitas untuk memenuhi
permintaan konsumen. Selama periode permintaan puncak organisasi berupaya untuk
memperpanjang atau menambah kapasitasnya sebanyak mungkin. Sumber-sumber
kapasitas jasa yang ada secara temporer bisa diperluas agar sesuai dengan permintaan.
Tekanan dari strategi ini adalah untuk membuat karyawan, fasilitas, dan peralatan bekerja
labih keras dan dalam waktu yang lebih lama. Jadi bukannya menambah sumber-sumber
baru. Focus dari penambahan atau perluasan kapasitas tersebut adalah kepada waktu,
karyawan, fasilitas, dan peralatan.
a) Memperpanjang waktu pelayanan
2013
9
Advertising Project Management
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
b) Menambah karyawan
c) Menambah fasilitas atau peralatan
3. Mengatur kapasitas sejalan dengan fluktuasi permintaan
Strategi ini mencakup penggunaan pekerja paruh-waktu, pemberin pelatihan silang,
berbagi kapasitas, modifikasi kapasitas atau peralatan, dan merencakan waktu istirahat
selama periode permintaan rendah
a) Menggunakan pekerja paruh-waktu
b) Memberi pelatihan silang
c) Berbagi kapasitas
d) Modifikasi kapasitas atau peralatan
e) Merencanakan waktu istirahat selama periode permintaan rendah
D. Manajemen perolehan
Manajemen perolehan (yield management) adalah suatu istilah berkenaan dengan
berbagai cara untuk menyesuaikan permintaan dan kapasitas terhadap jasa yang
mempunyai kendala kapasitas. Dengan menggunakan model manajemen perolehan,
banyak organisasi, pada suatu waktu tertentu, dapat menemukan keseimbangan yang
paling baik antara harga yang ditetapkan, segemen yang disasarkan, dan kapasitas yang
digunakan. Tujuan dari manajemen perolehan adalah memperoleh profit optimum dengan
kapasitas tersedia yang terbatas. Secara khusus, manajemen perolehan dapat diartikan
sebagi “proses pengalokasian jenis kapasitas yang benar untuk jenis konsumen ynag
benar pada harga yang benar sedemikian rupa sehingga memaksimumkan perolehan atau
yield.
Dalam praktek, manajemen perolehan dapat melibatkan model-model matematika (seperti
linear programming, forecasting dan sebagainya) atau program-program computer yang
rumit. Namun demikian, prinsip pengukuran efektifitasnya adalah berupa rasio dari
perolehan actual dengan perolehan potensial selama periode pengukuran tertentu, yaitu :
Perolehan Aktual
Perolehan =
Perolehan Potensial
Dimana
Perolehan actual = kapasitas actual yang digunakan X harga rata-rata actual
Perolehan potensial = kapasitas total X harga maksimum.
2013
10
Advertising Project Management
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Persamaan diatas menunjukkan bahwa yield adalah fungsi dari hargadan kapasitas yang
digunakan. Kita sudah tahu bahwa kendala kapasitas bisa berupa waktu, karyawan,
peralatan dan fasilitas. Secara prinsip perolehan suatu ukuran penggunaan sumber-sumber
untuk mencapai potensi perolehan yang mungkin bisa dicapai secara maksimum.
Perolehan dapat ditingkatkan dengan meningkatkan penggunaan kapasitas atau
menaikkan harga, dan pembatas (trade-off) nya akan segera kelihatan.
Misalnya, sebuah hotel yang mempunyai 200 kamar yang dapat disewakannya pada harga
$100 per malam (jadi perolehan potensialnya adalah $20.000). suatu malam hotel ini
berhasil menjual seluruh kamarnya dengan harga $50 permalam, menghasilkan perolehan
$10,000. Meskipun kapasitasnya telah digunakan secara maksimum pada malam itu, yield
nya hanya 50% ($10,000/$20,000). Bila hotel tersebut tetap menjual kamarnya dengan
harga penuh ($100), hotel itu mungkin hanya bisa menjual 40% dari seluruh kamarnya
karena konsumen sensitive terhadap harga. Yield dalam kondisi semacam ini hanya akan
mencapai
40%
($8,000/$20,000).
Pada
haraga
$100,
hotel
tersebut
telah
memaksimumkan tariff per kamarnya, tetapi bukan yield potensial untuk keseluruhan
kamar hotelnya. Mungkin kombinasi dua tariff untuk kamar-kamarnya akan menjadi
solusi terbaik. Sebagai contoh, bila hotel tersebut dapat menjual 40% kamarnya pada
harga $100 per malam, dan 60% lainnya pada harga $50, penerimaannya akan sebesar
$14,000, atau menghasilkan yield sebesar 70% ($14,000/$20.000), dan ini jelas lebih baik
daripada dua alternative tersebut diatas.
E. Strategi antrian
Adakalanya, walaupun upaya maksimum telah dilakukan, penyesuaian permintaan
dengan kapasitas, atau sebaliknya, toh akhirnya mentok juga. Padahal, sebagaimana
sudah diuraikan diatas, penambahan kapasitas memerlukan biaya yang tidak sedikit.
Contoh, bagi kebanyakan klinik kesehatan penambahan fasilitas atau dokter yang
diperlukan untuk mengatasi permintaan puncak, seperti pada musim diare atau flu, secara
ekonomis tidak layak. Karenanya pasien harus menunggu untuk dilayani. Bisa juga suatu
saat tersedia permintaan yang tidak terduga sementara kapasitas jasa tersedia sangat tidak
fleksibel. Kadang-kadang menunggu merupakan satu-satunya pilihan ketika permintaan
menumpuk akibat adanya variabilitas waktu pelayanan per konsumen. Contoh, meskipun
pasien sebuah klinik kesehatan sudah mengatur kesepakatan waktu pertemuan
(appointment), sering terjadi bahwa si pasien tersebut tetap harus menunggu beberapa
2013
11
Advertising Project Management
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
saat karena ada sejumlah pasien yang dilayani lebih lama dari waktu pelayanan yang
disediakan untuk yang lain.
Untuk kebanyakan jasa, menunggu adalah bagian dari kehidupan jasa pada suatu waktu
tertentu. Menunggu dapat terjadi dibuah bank, kantor pos, rumah sakit. Sudah tentu
menunggu akan memicu ketidaksenangan psikologis konsumen, sehingga memunculkan
perasaan-perasaan dan implikasinya sebagai yang digambarkan dibawah ini, yang
semuanya memerlukan empati dari si pemberi jasa agar hendaknya dapat mengelola
antrian dengan cara yang sebaik-baiknya sehingga kekecawan konsumen dapat
diminimalkan.
Stategi alternative untuk mengatasi antrian
a) Menetapkan urutan operasi yang logis
b) Banyaknya susunan antrian
c) Menetapkan proses pemesanan
d) Membedakan jenis konsumen yang menunggu
2013
12
Advertising Project Management
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Pustaka:
1. Zeng, Mand W Reinartz. Beyond Online Search : The Road to Profitability”. California
Management Review Vol 45 . 2003
2. Bearden, W.O., T.N. Ingram and R.W. Laforge (1995), Marketing : Principles &
Perspective. Chicago : Irwin.
3. Collis, D.J and C.A Montgomery (1998), Corporate Strategy : Resource Based
Approach. Boston, Massachesets : Irwin/Mc Graw-Hill.
4. George E. Belch and Michael A. Belch “Advertising and Promotion: An Integrated
Marketing Communications Perspective”, Sixth Edition, , McGraw-Hill Irwin, 2004.
5. William Wells, John Burnett and Sandra Moriarty, “Advertising: Principles and
Practice”, Fifth EditionPrentice-Hall, 2000.
6. “Kleppner’s Advertising Procedure”, Sixteenth Edition, W. Ronald Lane, Karen
Whitehill King, and J. Thomas Russell, Prentice-Hall, Inc., 2005.
7. Chaffey, Dave, Richard Mayer, Kevin Johnston & Fiona Ellis-Chadwick., (2000)
Internet Marketing : Strategy, Implementation and Practice ., Harlow, England :
Prentice Hall, Inc.
8. Lievrouw, Leah A. & Sonia Livingstone., (2006) The Handbook of New Media:
Updated Student Edition, London: Sage Publications Ltd.
9. Sandra E. Moriarty., Creative Advertising: Theory & Practice ., Englewood Cliffs, New
Jersey: Mc Graw Hill., 2003
10. Jerome Jewler., Creative Strategy in Advertising., Wadsworth Series in Mass
Communication and Journalism., 2004
11. Jim Atchinson., Cutting Edge Advertising. Pearson Education South Asia Pte Ltd; 3rd
Revised edition edition, 2007
12. Ronald Lane, Karen Whitehill King & Thomas Russel., Kleppner’s Advertising
Procedure. Pearson International edition, 2008
13. William Wells, John Burnet & Sandra E. Moriarty., Advertising Principles and
Practice., 2000
14. Stephen Baker., Systematic Approach to Advertising Creativity.New York: The Free
Press, 1981.
15. Courtlan Bovee & William Arens., Contemporary Advertising., Englewood Cliffs, New
Jersey: Mc Graw Hill., 2001
16. Philip Kotler., Principles of Marketing., Englewood Cliffs, New Jersey: Mc Graw Hill.,
2001
17. Dave Chaffey, Fiona Ellis-Chadwick, Kevin Johnston, and Richard Mayer., Internet
Marketing: Strategy, Implementation and Practice (4th Ed), , 2009.
18. Tom Alstiel & Jean Grow., Advertising Strategy., London: Sage Publication., 2006.
19. Michael Newman., Creative Leaps., New York: Joh Wiley & Sons., 2003
20. www.branchannel.com
21. http://id.shvoong.com/business-management/management/1754361-fungsimanajemen-stratejik/
http://raitetsu.wordpress.com/2010/01/05/pengertian-fungsi-manajemen-strategi/
Reff:http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_strategis
http://mukhyi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18077/Pengertian+Dan+Ruang+
Lingkup+Manajemen+Strategik.pdf
2013
13
Advertising Project Management
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download