Merumuskan Strategi Media Planning dan Media Buying

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Media Planning
& Buying
Merumuskan Strategi Media
Planning dan Buying
Fakultas
Program Studi
Tatap Muka
Fakultas Ilmu
Komunikasi
Advertising and
Marketing
Communication
09
Kode MK
Disusun Oleh
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Abstract
Kompetensi
Merumuskan Strategi Media Planning
dan Media Buying
Mahasiswa mampu memahami dan
mengetahui serta Merumuskan Strategi
Media Planning dan Media Buying
Merumuskan Strategi Media Planning dan
Media Buying
Advertising Media Planning
Fungsi media dalam dunia periklanan yaitu membawa dan menghantarkan iklan kepada
individu yang membeli atau memilih media berdasarkan jenis dan kualitas hiburan dan
informasi serta jenis iklan apa saja yang ada di dalam media tersebut. Konsumen telah
mengkategorikan kebutuhan mereka yang kira – kira akan sepadan dengan iklan yang media
bawa, seperti jika seseorang ingin mengetahuilebih lanjut mengenai produk atau brand, dia
akan mencari informasi di media cetak atau berhenti untuk memperhatikan dan membaca
iklan yang dia anggap menarik.Pengiklan harus tahu bahwa mereka sebaiknya merencanakan
pembelian media jauh sebelum mempublikasikan iklannya, karena pembelian media secara
mendadak akan membutuhkan dana yang besar sekali.
Perbedaan antara Media dan Vehicles
Media atau yang dikenal juga dengan medium mengacu pada artian media iklan seperti
televisi, radio, Koran, majalah. Sedangkan Vehicle adalah program atau rubrik (indiviual
carrier) yang berada dalam medium itu sendiri. Contoh :Program televisi Kick Andy dan XFactor, Rubrik beauty pada majalah wanita
Media Planning
Media Planning atau Perencanaan Media terdiri atas serangkaian keputusan guna menjawab
pertanyaan dari pengiklan seperti “Apa jalan terbaik untuk penyampaikan iklan kepada calon
pembeli produk atau layanan saya?”.
Beberapa pertanyaan yang seharusnya dapat dijawab oleh seorang media planner yaitu :
-Berapa banyak prospek yang harus diraih?
-Di medium (dan vehicles) apa seharusnya saya menempatkan sebuahiklan?
-Berapa kali prospek harus melihat iklan tersebut setiap bulannya?
-Di bulan apa iklan seharusnya muncul?
-Di pasar dan daerah mana seharusnya iklan tersebut muncul?
-Berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk setiap medium?
2016
2
Media Planning & Buying
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Ketika semua pertanyaan telah ditanyakan dan keputusan telah diambil,rekomendasi dan
rasionalitas disusun kedalam suatu dokumen bernama Media Plan. Lalu setelah disetujui oleh
pengiklan, Plan ini kemudian menjadi blueprint untuk pemilihan dan penggunaan media.
Seketika setelah pengiklan menyetujui lagi, maka Plan atau rancangan tersebut menjadi
panduan dalam pembelian media. Media Planning harus dianggap sebagai suatu proses atau
serangkaian keputusan yang memberikan jawaban terbaik mungkin untuk satu set masalah,
dan hal itulah yang membuat Media Planning menjadi sebuah aktivitas yang menantang
secara intelektual.
Perubahan Peran Para Perencana Media (M e d i a P l a n n e r s )
Saat ini, media planning mempunyai peran yang sama pentingnya dengan pemasaran dan tim
perencanaan kreatif, namun di masa – masa awal dunia periklanan, media planning terdiri
dari tugas – tugas yang sederhana. Merencanakan media pada saat ini menjadi lebih
kompleks dan penting dibanding dulu. Seorang media planner harus memiliki pengetahuan
dasar yang lebih luas untuk memformulasikan perencanaan media yang membuat seorang
media planner sekarang harus memahami benar akan pemasaran, riset, dan periklanan
dibandingkan para pendahulunya. Para perancang media tidak hanya diperlukan untuk
membuat keputusan, tetapi untuk mempertahankan keputusan tersebut sebagai keputusan
terbaik setelah mempertimbangkan alternative lainnya.
Apakah yang mendasari perubahan ini? Berikut beberapa alas an yang mendasari perubahan
kerja seorang Media Planner :
-Sebagian besar adalah karena adanya kebangkitan konsep pemasaran yang merubah media
planning dari aktifitas yang terisolasi menjadi aktifitas yang paling dekat dengan perencanaan
pemasaran. Satu cara untuk mengevaluasi suatu Perencanaan Media adalah menghitung
bagaimana keefektifan perencanaan media ini untuk membantu mencapai tujuan pemasaran.
-Pengembangan baru terhadap teknik dan definisi riset audiens. Hasilnya, ada lebih banyak
data yang terkumpul untuk membantu seorang perencana media dalam memilih di antara
alternatif -alternative tersebut.
-Meningkatnya belanja iklan perusahaan – perusahaan dengan rasio keuntungan lebih kecil
untuk beban penjualan. Begitu pula dengan harga media iklan yang juga meningkat sehingga
menyebabkan media menjadi sangat mahal untuk dibeli para pengiklan.
Lalu, Media Planning tidak semata-mata hanya untuk menjawab pertanyaan sederhana seperti
dimana iklan akan ditempatkan atau berapa kali iklan akan ditampilkan setiap minggunya,
media planner pada masa sekarang harus mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai
2016
3
Media Planning & Buying
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pemahaman pemasaran,terbiasa melakukan riset, kesadaran dalam membangun creative
planning dan kecerdasan media untuk melakukan pekerjaan ini secara komplit.
Kelas Media
*Media Massa
Beberapa contoh media massa yakni Koran, majalah, radio dan televise. Perencana media
menganggap media massa itu amat penting karena :
-Dapat menghantarkan iklan ke audiens yang luas dengan harga rendah
-Dapat menghantarkan iklan ke jenis audiens tertentu yang tertarik pada editorial atau
program yang ada pada suatu medium.
-Dapat membangun loyalitas yang kuat diantara audiens yang kembali menyaksikan atau
mengkonsumsi media yang mereka favoritkan.
Namun media massa juga memiliki kekurangan seperti audiens tidak melihat, mendengar
atau membaca medium itu semata karena adanya iklan(mereka mempunyai kecenderungan
dan kesempatan berpindah ke medium lain ketika ada iklan). Koran mempunyai isi berita,
hiburan,informasi dan katalog harga bagi pembacanya, memuat berbagai informasi harga dan
promosi yang seringkali menjadi acuan pembacanya untuk berbelanja, sehingga Koran bisa
menjadi media penjualan yang efektif. Kebanyakan pembaca majalah mencari materi
editorial yang menarik dibandingkan dengan informasi produk. Iklan radio memiliki
karakter yang intrusive
*Media Tradisional vs. Media Non-Tradisional
Media Tradisional : Media yang telah digunakan secara tradisional untuk mencapai audiens,
biasanya media massa. Contoh : Koran, televise,majalah, radio
Media Non Tradisional : media yang berdasarkan kepada kebutuhan untuk mencapai audiens
yang tidak biasa dan sudah merubah gaya hidupnya sehari-hari.
*Media yang terspesialisasi
Disebut juga sebagai niche media. Media ini eksis secara eksklusif untuk tujuan tertentu dari
penyampaian iklan. Media ini tidak memiliki editoriall dan tidak dijual kepada pembaca
seperti yang terjadi di media lainnya namun berorientasi pada iklan. Contoh : Billboard,
handbills, direct mail,dan katalog. Walaupun katalog seringkali menjadi permintaan
bagikonsumen, tapi mereka tidak akan melihat katalog sesering mereka melihat media massa.
Banyak pengiklan yang menyadari katalog itu produktif karena konsumen seringkali
menggunakan nya sebagai panduan berbelanja.
2016
4
Media Planning & Buying
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Prosedur Umum dalam Perencanaan Media
Beberapa hal yang perlu disiapkan sebelum membuat suatu Perencanaan Media (Media
Planning) adalah :
-Pertama, analisa terhadap situasi pemasaran yang berguna agar kedua perencana pemasaran
dan perencana media dapat melihat secara keseluruhan bagaimana perusahaan telah
beroperasi selama ini dan bersaing melawan competitor di pasar secara total. Mempelajari
mengenai apa saja detil masalah yang ada, apa saja kemungkinan solusinya dan dimana
perusahaan dapat memperoleh kelebihan untul mengalahkan competitor di pasar.
-Perancangan Strategi dan Rencana Pemasaran yang disusun dari hasil analisis yang
menyatakan tentang tujuan pemasaran berikut beserta rincian aktivitas untuk mencapai
tujuan– tujuan tersebut.
-Menentukan Strategi Periklanan Kreatif yang terdiri dari keputusan tentang apa saja yang
perlu dikomunikasikan kepada audien, bagaimana bentuk komunikasi tersebut di eksekusi
dan tujuan apa yang seharusnya dicapai. Keputusan dalam membentuk Media Planning
bergantung pada Strategi Periklanan Kreatiff karena beberapa strategi kreatif terkadang hanya
akan cocok untuk medium tertentu. Misal jika suatu produk membutuhkan demonstrasi maka
televisi mempunyai kemungkinan sebagai medium terbaik.
Setelah menyelesaikan analisis, strategi pemasaran dan strategi periklanan kreatif, barulah
media planner memulai bekerja membuat Media Planning. Ha lyang pertama dilakukan
dalam menyusun Perencanaan Media ini adalah membuat pernyataan mengenai tujuan media.
Beberapa tujuan itu termasuk :
-Target audiens mana yang paling penting?
-Berapa banyak target audiens yang ingin dicapai?
-Dimana dan kapan iklan ditempatkan secara focus?
Dengan tahap-tahap itulah implementasi dari Media Plan dimulai.Keputusan dalam media
planning ini termasuk pemilihan di vehicle mana iklan akan ditempatkan, banyak iklan yang
akan ditempatkan disetiap vehicle, ukurantiap iklan, dan posisi spesifik iklan di dalam suatu
vehichle dimana iklan itu akan ditempatkan.
2016
5
Media Planning & Buying
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Prinsip – Prinsip dalam Memilih Media Vehicles
Para perancang perencanaan media cenderung memilih satu atau lebih vehicles yang
mencapai prospek optimal secara efektif, dengan prinsip :
-Dengan jumlah frekuensi dan pengulangan yang optimal
-Dengan biaya terendah yang dapat mencapai per seribu prospek
-Dengan anggaran belanja yang spesifik
Perencanaan Media Dapat Dirubah
Sebuah rencana media dirancang secara tegas untuk memenuhi kebutuhan pengiklan pada
titik waktu tertentu untuk tujuan pemasaran tertentu. Lalu mengapa Perencanaan Media itu
dapat di rubah? Karena pasar merupakan pusat kegiatan yang dinamis, yang tidak selalu sama
dari tahun ke tahun. Kompetitor jarang sekali terus berada pada strategi market yang itu-itu
saja, mereka mengubah pesan komunikasi mereka, merubah anggaran belanja pemasaran,
memperkenalkan produk baru, atau menghentikan produksi brand lama. Konsumen juga
berubah seiring berjalannya waktu, mereka pindah ke area geografis yang berbeda,
mendapatkan pekerjaan baru, pensiun, menikah, melakukan aktifitas baru yang berbeda dari
sebelumnya atau membeli produk baru.
Sebagai hasilnya, situasi pemasaran yang berubah seperti ini membuat pengiklan
mendapatkan kesempatan dan masalah dalam waktu yang bersamaan.Maka dari itu, ke
fleksibelan suatu Perencanaan Media diperlukan dalam hal ini untuk menyesuaikan kondisi
pasar yang ada.
Masalah Dalam Perencanaan Media
Walaupun Media Planning telah menjadi pekerjaan yang penting di dunia agen periklanan,
terkadang pekerjaan ini tidak terselesaikan secara effisien seperti yang telah direncanakan.
Para perancang media dihadapkan dengan banyak macam masalah yang membuatnya sulit
untuk menentukan keputusan. Beberapa masalah tersebut antara lain :
-Bertumbuhnya Berbagai Macam Media secara cepat
jumlah media pada saat ini berkembang secara pesat dan jumlah opsi media yang ada juga
meningkat. Pada satu sisi,keadaan ini memungkinkan perancang perencanaan media dengan
mudah menemukan vehicle yang sangat tepat untuk menempatkan iklan. Di sisi lain,
perancangan perencanaan media menghadapi 2 masalah besar, pertama, media baru ini belum
memiliki ukuran jumlah audiens yang pasti. Kedua seiring meningkatnya jumlah media yang
2016
6
Media Planning & Buying
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
ada, menyebabkan kemungkinan terjadi kekacauan pada periklanan. Begitu banyaknya iklan
dan media yang ada akan dikhawatirkan menurunkan jumlah iklan yang benar – benar dilihat.
-Tidak Tercukupinya Data Media Perencana
Media hampir selalu membutuhkan lebih banyak data tentang pasar dan media daripada yang
tersedia. Beberapa data tidak akan tersedia, baik karena penonton tidak dapat diukur ataudata
terlalu mahal untuk mengumpulkan.
-Tekanan Waktu
Masalah yang mempengaruhi perencanaan media dalam cara yang sama sekali berbeda
adalah bahwa dari tekanan waktu yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Ketika
lembaga dan pengiklan siap untuk memulai program iklan mereka, perencana seringkali
dihadapkan dengan kurangnya waktu yang cukup untuk menyelesaikan masalah secara
menyeluruh.Masalah lain yang terkait dengan waktu adalah jumlah terbatas kalisiaran dan
program yang tersedia untuk dibeli oleh pengiklan padawaktu tertentu. Masalah ini
diperparah jika klien lambat untuk menyetujui anggaran, dalam hal periode waktu yang
paling diinginkan dan siaran atau program dapat dilamar sebelum pengiklan memasuki pasar.
-Pengaruh Eksternal dalam Keputusan Memilih Media
Setidaknya ada dua factor eksternal yang mempengaruhi keputusan pemilihan media, yaitu
(1) Adanya tuntutan untuk menghasilkan Perencanaan Media yang kreatif (2) Adanya campur
tangan institusi atau klien dalam pemilihan suaru media.
-Kurangnya objektifitas
Ketidak objektifitas perancang strategi pemasaran ataupun periset akan menjadi kendala bagi
media planner dimana kemungkinan data-data yang didapat kurang objektif sehingga sulit
untuk mengambil keputusan sesuai yang diperlukan
-Mengukur Efektivitas Iklan
Karena tidak adanya cara yang valid untuk mengukur keefektifan suatu iklan, seringkali sulit
bagi seorang media planner untuk membuktikan bahwa keputusan pemilihan media yang dia
ambil akan menjadi efektif.
2016
7
Media Planning & Buying
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Integrated Marketing Communication, Database Pemasaran dan Media Planning
Integrated Marketing Communication
Pada
dasarnya,
saat
ini
para
pemasar
menggunakan
variasi
yang
lebih
luas
untuk mengkomunikasi kan pesan dibanding waktu dulu. Penggunaan iklan tidak melulu
iklan, melainkan ditambah dengan public relation, direct marketing, sales promotion, dan
kombinasi dari semuanya yang disebut dengan Integrated Marketing Communication.
Dimensi Integrated Marketing Communication
Awal mula Integrated Marketing Communication adalah diagnose masalah dalam pemasaran
yang menghadapi suatu brand dan kemudian mencari solusi terbaik yang kemudian solusi itu
adalah menggunakan iklan tradisional dan sebagainya. Dimana public relation, sales
promotion dan atau direct marketing harus dipertimbangkan sebagai alternative yang dapat
terus dikembangkan. Integration berarti memadukan jenis komunikasi yang berbeda menjadi
satukesatuan yang tidak terlihat. Karena sebagian besar konsumen mempersepsikan semua
jenis kegiatan komunikasi pemasaran adalah iklan. Namun penggunaan IMC ini memerlukan
keterlibatan semua karyawan yang ada dalalm perusahaan.
Bagaimana Media Planning menyesuaikan dengan IMC
IMC dapat mempengaruhi efek dalam media dan media planning karena dua alasan :
-Masing-masing dari 4 konsep komunikasi kemungkinan memerlukan jenis media yang
berbeda, digunakan dengan carayang berbeda dari sebelumnya.
-Jumlah media yang tersedia untuk konsumen telah bertambah menjadi proporsi yang besar.
Sebagai konsekuensinya, Departemen Media dalam agen periklanan memegang peranan yang
lebih penting di masa mendatang.
Kekuatan Pendorong di Belakang Integrasi
Saat ini konsumen dibanjiri oleh ribuan pesan iklan setiap harinya. Angka ini meningkat
secara dramatis sejak 30 tahun terakhir. Sebagai hasilnya, konsumen tidak seresponsif dulu
saat melihat iklan. Sekarang lebih mudah bagimereka untuk mengumpulkan informasi produk
yang mereka inginkan ketika mereka menginginkannya. Konsumen lebih terindependen
dalam memilih produk dibanding dahulu.
2016
8
Media Planning & Buying
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Implikasi IMC untuk Media Planning
Bagaimana media planning akan berubah untuk mengakomodasi cara baru IMC
1.Kepercayaan terhadap media massa akan menurun seiring dengan makin tingginya target
media yang terintegrasikan ke Media Plan
2.Data numeric akan lebih dibutuhkan untuk membandingkan alternative media
3.Ketercapaian audiens dan frekuensi akan lebih sering digunakan
4.Biaya per seribu orang akan mempunyai peran lebih lanjut di Media Planning
5.Perancang butuh lebih banyak tahu mengenai alat – alat komunikasi penasaran daripada
sebelumnya.
6.Kontrol “komunikasi tidak terlihat” akan lebih dibutuhkan untuk mengimplementasikan
proses IMC.
7.Media Planning kreatif akan lebih dibutuhkan untuk bias sesuai dengankonsep IMC.
8.Perancang media akan lebih membutuhkan untuk mengevaluasi nilai alat komunikasi dalam
hubungannya dengan media tradisional.
Database Marketing dan Media Planning
Database Marketing adalah penggunaan daftar yang terkomputerisasi yang menunjukkan
sejarah pembelian konsumen yang telah membeli produk brand. List ini merupakan dasar atas
konsumen mana dengan potensi penjualan terbaik yang dipilih untuk kepentingan komunikasi
pemasaran. Saat ini database marketing terkarakterisasi oleh beberapa fitur seperti :
-Menemukan konsumen yang telah mengetahui nilai suatu brand karena mereka sudah
membeli produk itu
-Database tersebut lebih komplit daripada data yang dikumpulkan bagian riset yang telah
ditunjuk perusahaan
-Informasi mengenai hubungan individual konsumen dengan perusahaan dapat dilihat.
-Membantu memprediksi siapa yang lebih ingin membeli produk tertentu, membantu
mengidentifikasi dan merubah perilaku konsumen
-Database tadinya hanya digunakan oleh pemasaran langsung, namun sekarang database
marketing mempunyai peran yang lebih penting.
2016
9
Media Planning & Buying
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Informasi Dasar yang Ada di Database
Pada dasarnya database adalah daftar informasi pribadi tentang konsumen yang telah
dimasukkan ke dalam komputer. Setiap orang di daftar ini dikenaldengan nama,, alamat
nomor telepon, dan / atau anggota keluarga yang lain membeli sejarah. Informasi pembelian
akan mencantumkan nama, nomor model, harga, jumlah yang dibeli dan tanggal ketika dibeli
selama jangka waktu yang panjang sebagai bagian dari sejarah pembelian.
Beberapa informasi cara untuk database diperoleh:
1)Pembelian pengukuran perilaku dicatat dan dimasukkan pada daftar. Data seperti nama
individu, alamat, nomor telepon, dan informasi pribadi lainnya diperoleh dari survei yang
dilakukan oleh pemasang iklan.Informasi lain yang ditemukan pada saat pembelian, atau
dengan kuesioner yang dikirim kepada pembeli setelah itu. Semua informasi ini ditawarkan
secara sukarela.
2)Pertanyaan yang diberikan konsumen kepada kantor pusat perusahaan tentang produk.
Perusahaan sering menggunakan 1-800 nomor telepon dan meminta konsumen untuk
menelpon jika mereka memiliki masalah dengan produk mereka, atau jika mereka hanya
ingin tahu lebih banyak.
3)Banyak perusahaan meminta setiap pembeli baru untuk mengisi kartu informasi (ditemukan
dalam kotak di mana produk itu dikemas). Kartu ini dapat menjadi bagian dari garansi, atau
hanya menjadi pertanyaan jika pembeli meminta untuk diberi pasokan.
4)Setiap kali produk dikembalikan untuk perbaikan atau penggantian,informasi tentang
pembeli mungkin akan tersedia.
Pemasar sekarang dapat menempatkan semua informasi ini ke dalam database komputer, dan
ketika perusahaan ingin tahu siapa yang membeli, dimana mereka tinggal, nomor telepon
mereka, atau apa yang mereka pikirkan suatu produk tertentu, informasi yang ada untuk
memungkinkan untuk berkomunikasilangsung dengan pembeli. Media yang digunakan bisa
surat, surat pribadi, panggilan telepon, dan media yang dipilih yang mewakili favorit
konsumen. Data dapat digunakan untuk program-program pemasaran untuk membangun
loyalitas, dan / atau merangsang percobaan. Pengguna merek dapat ditawarkan barang
dagangan, tiket acara, laporan berkala, dan diskon untuk menjaga konsumen setia. Iklan
2016
10
Media Planning & Buying
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Database juga digunakan ketika ada perasaan bahwa media massa tidak dapat sebagai
langsung sebagai sebuah program database.
2016
11
Media Planning & Buying
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Pustaka:
1. Bearden, W.O., T.N. Ingram and R.W. Laforge (1995), Marketing : Principles &
Perspective. Chicago : Irwin.
2. Collis, D.J and C.A Montgomery (1998), Corporate Strategy : Resource Based
Approach. Boston, Massachesets : Irwin/Mc Graw-Hill.
3. George E. Belch and Michael A. Belch “Advertising and Promotion: An Integrated
Marketing Communications Perspective”, Sixth Edition, , McGraw-Hill Irwin, 2004.
4. William Wells, John Burnett and Sandra Moriarty, “Advertising: Principles and
Practice”, Fifth EditionPrentice-Hall, 2000.
5. “Kleppner’s Advertising Procedure”, Sixteenth Edition, W. Ronald Lane, Karen
Whitehill King, and J. Thomas Russell, Prentice-Hall, Inc., 2005.
6. Chaffey, Dave, Richard Mayer, Kevin Johnston & Fiona Ellis-Chadwick., (2000)
Internet Marketing : Strategy, Implementation and Practice ., Harlow, England :
Prentice Hall, Inc.
7. Lievrouw, Leah A. & Sonia Livingstone., (2006) The Handbook of New Media:
Updated Student Edition, London: Sage Publications Ltd.
8. Sandra E. Moriarty., Creative Advertising: Theory & Practice ., Englewood Cliffs, New
Jersey: Mc Graw Hill., 2003
9. Jerome Jewler., Creative Strategy in Advertising., Wadsworth Series in Mass
Communication and Journalism., 2004
10. Jim Atchinson., Cutting Edge Advertising. Pearson Education South Asia Pte Ltd; 3rd
Revised edition edition, 2007
11. Ronald Lane, Karen Whitehill King & Thomas Russel., Kleppner’s Advertising
Procedure. Pearson International edition, 2008
12. William Wells, John Burnet & Sandra E. Moriarty., Advertising Principles and
Practice., 2000
13. Stephen Baker., Systematic Approach to Advertising Creativity.New York: The Free
Press, 1981.
14. Courtlan Bovee & William Arens., Contemporary Advertising., Englewood Cliffs, New
Jersey: Mc Graw Hill., 2001
15. Philip Kotler., Principles of Marketing., Englewood Cliffs, New Jersey: Mc Graw Hill.,
2001
16. Dave Chaffey, Fiona Ellis-Chadwick, Kevin Johnston, and Richard Mayer., Internet
Marketing: Strategy, Implementation and Practice (4th Ed), , 2009.
17. Tom Alstiel & Jean Grow., Advertising Strategy., London: Sage Publication., 2006.
18. Michael Newman., Creative Leaps., New York: Joh Wiley & Sons., 2003
19. www.branchannel.com
20. Sissors, Jack Z and Bumba, Lincoln., 1996. Advertising Media Planning. Fifth
Edition. Chicago: NTC Business Books.
21. Kasali, Rhenald., 1992, Management Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di
Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.
22. Subakti, Baty., 2002. Advertising Media Planning, ITKP
2016
12
Media Planning & Buying
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download