Modul Manajemen Event [TM1]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Management
Event
Penjelasan Manajemen,
Dinamika Bisnis dan Konsep
Event
Fakultas
Program Studi
Tatap Muka
Fakultas Ilmu
Komunikasi
Advertising and
Marketing
Communication
01
Kode MK
Disusun Oleh
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Abstract
Kompetensi
Pemahaman mengenai Manajemen,
Dinamika Bisnis & konsep Event
Mahasiswa mampu memahami
manajemen, dinamika bisnis dan
konsep Event




Definisi konsep manajemen
Apa yang dilakukan Manajer?
Level of management
Kompetensi manajerial
 Pemahaman konsep Event
Manajemen, Dinamika Bisnis & Tuntutan
Kompetensi
1. Pemahaman mengenai Manajemen, Dinamika Bisnis, dan Tuntutan
Kompetensi
1.1.
Definisi Konsep Manajemen
Menurut para ahli, manajemen itu sendiri berkaitan erat dengan style,
seni dan proses yang hidup dan dinamis dalam lingkup organisasi dalam
upayanya untuk mencapai tujuan serta bagaimana tujuan tersebut dapat
dicapai secara efektif dan efisien.
Luther Gulick memberikan definisi manajemen sebagai suatu cabang
ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami
mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan
dan membuat sistem kerja sama ini lebih baik bermanfaat bagi manusia
(Handoko, 1999:9).
Sedangkan menurut Stoner manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggotaanggota organisasi dan penggunaan sumberdaya-sumberdaya organisasi agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Ibid, 8).
Sedangkan menurut pendapat Mary Parker Fallet, manajemen sebagai
seni (art) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan melalui orang lain (Ibid, 12).
Pada definisi di atas, manajemen dititikberatkan pada usaha
memanfaatkan orang lain dalam pencapaian tujuan. Untuk mencapai tujuan
tersebut, maka orang-orang didalam organisasi harus jelas wewenang,
tanggung-jawab dan tugas pekerjaannya.
Sedangkan pengertian manajemen yang dikemukakan oleh Makharita
bahwa : Management is the utilization of available or potentials resources in
achieving a given ends (Manajemen adalah pemanfaatan sumber-sumber
yang tersedia atau yang berpotensial di dalam pencapaian tujuan
(Handayaningrat, 1993:10).
Definisi manajemen tersebut lebih menitikberatkan pada usaha
menggunakan/memanfaatkan sumber yang tersedia atau yang berpotensi
2015
2
Management Event
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dalam pencapaian tujuan. Adapun sumber-sumber tersebut adalah orang,
uang, material, peralatan (mesin), metode, waktu dan prasarana lainnya.
Dari beberapa defini tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa
manajemen dapat sebagai ilmu dan seni, proses, dan profesi. Penjelasannya
adalah sebagai berikut :

Manajemen sebagai ilmu dan seni
Manajemen sebagai ilmu karena manajemen telah dipelajarai lama
dan telah dikaji, diorganisasikan menjadi suatu rangkaian teori.
Manajemen memerlukan disiplin-disiplin ilmu pengetahuan lain
dalam penerapannya untuk mencapai tujuan, misal disiplin ilmu
ekonomi, akutansi, statistik dan lain-lain. Manajemen dalam
upaya mencapai tujuannya berdasarkan kaidah ilmiah dan
sistematis.
Manajemen sebagai ilmu .mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
 Prinsip dan konsep manajemen dapat dipelajari
 Decion making dapat didekati dengan kaidah-kaidah ilmiah
 Obyek dan sarana manajemen untuk mencapai tujuan
sebagian adalah elemen yang bersifat materi
 Dalam penerapannya manajemen memerlukan pendekatan
dari bidang ilmu lainnya.

Manajemen
sebagai seni diartikan
bahwa
manajer
dalam
mencapai tujuan banyak dipengaruhi oleh ketrampilan-ketrampilan
pribadi, bakat dan karakternya. Dan semua ini merupakan seni
tersendiri.
Manajemen sebagai seni mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
 Pencapain tujuan sangat dipengaruhi dan didukung oleh
sifat-sifat dan bakat para manajer.
 Dalam proses pencapaian tujuan sering kali melibatkan
unsur naluri, perasaan dan intelektual.
 Dalam
pelaksanaan
kegiatan,
faktor
yang
dapat
mempengaruhi keberhasilannya adalah kekuatan pribadi
dan kreativitas.

2015
3
Manajemen sebagai proses
Management Event
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Manajemen sebagai proses karena dalam mencapai tujuan
menggunakan serangkaian kegiatan yang tidak dapat dipisahkan
satu dengan yang lainnya. Serangkaian kegiatan tersebut dimulai
dari kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan
dan mengawasi atau mengendalikan. Manajemen sebagai proses
lebih diarahkan pada proses mengelola dan mengatur pelaksanaan
suatu pekerjaan, atau serangkain aktivitas dalam rangka mencapai
tujuan. Proses manajenen dalam pencapaian tujuan ini juga
menggunakan bantuan orang lain yang bekerja sama.

Manajemen sebagai profesi
Manajemen sebagai profesi penekannya pada kegiatan yang
dilakukan sekelompok orang dengan menggunakan keahliankeahlian tertentu. Keahlian-keahlian tersebut diperoleh karena
telah memenuhi syarat atau standart tertentu dan diakui oleh
masyarakat.
Dengan
keahlian
tersebut
seseorang
dapat
memperoleh suatu status. Sekelompok orang yang bekerja dalam
organisasi
dengan
menggunakan
keahlian
tertentu
dapat
dikelompokan dalam organisasi profesional.
Ciri-ciri sesuatu sebagai profesi sebagai berikut :
 Para profesional membuat keputusan atas dasar prinsipprinsip umum
 Para profesional mendapatkan status mereka karena
mencapai standar prestasi kerja tertentu, bukan karena
favorit, politik, agama. atau sosial
 Para profesionalisme harus ditentukan oleh suatu kode etik
yang kuat dan disiplin bagi mereka yang menyandang
profesi.
1.2.
Apa yang dilakukan Manajer ?
Peranan manager sangat berpengaruh terhadap kesuksesan sebuah
organisasi/perusahaan. Manager merupakan jembatan yang penting antara
pihak management dan pekerjanya, dan jika mereka menampilkan peranan
2015
4
Management Event
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kepemimpinan mereka secara profesional dan efektif, mereka akan
membuahkan dampak yang luas dan positif terhadap keseluruhan organisasi.
Langkah pertama untuk menjadi seorang manager yang sangat
profesional adalah memahami peran dan tanggung jawab Anda. Sebagai
seorang manager yang profesional, peran dan tanggung jawab utama adalah :

Menetapkan standar kerja yang tinggi.
Dengan cara menjelaskan kepada staff Anda secara tepat apa yang
harus dilakukannya, dan standar kerja yang harus dipenuhi, dan
yakin bahwa mereka akan melaksanakannya.

Berkomunikasi ke atasan dan ke staff.
Banyak masalah didalam organisasi yang disebabkan oleh
kurangnya komunikasi yang jelas antara manajemen dan staff.
Sebagai seorang manager, Anda harus sangat aktif dan tepat dalam
memberikan informasi dari para manager dan staff Anda, dan juga
dalam memberikan laporan dari staff ke manager Anda sehingga
masalah-masalah dapat diselesaikan.

Memonitor penampilan kerja staff.
Sebagai seorang manager Anda harus banyak menggunakan waktu
Anda di lapangan, memastikan bahwa staff Anda mengerjakan apa
yang harus mereka kerjakan, Anda tidak dapat mengontrol secaraa
efektif jika Anda mempergunakan seluruh waktu Anda dengan
duduk di kantor saja.

Melakukan "coaching" dan memberikan umpan balik kepada staff.
Ketika Anda memonitor staff Anda, tugas Anda bukanlah untuk
mencari kesempatan untuk menghukum kesalahan-kesalahannya.
Tugas Anda adalah untuk menghargai pekerjaan yang telah
dilakukannya dengan baik, dan membantu staff memperbaiki
kesalahan-kesalahan yang telah dibuatnya. Ini berarti bekerja
dengan mereka secara terus menerus untuk meningkatkan
penampilan kerja mereka setiap saat.

Memecahkan masalah-masalah kerja yang muncul.
Ketika Anda menemukan masalah-masalah di tempat kerja, Anda
harus melakukan lebih dari sekedar melaporkan masalah-masalah
2015
5
Management Event
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
tersebut kepada atasan Anda, Jika Anda mampu, Anda seharusnya
secara aktif menyelesaikan masalah-masalah dengan staff Anda.
Seorang manager yang baik adalah seorang pemecah masalah
(problem solver), bukan sebagai seorang yang melaporkan masalah
saja.

Menegakkan disiplin.
Seorang manager yang profesional dapat meyakinkan staffnya
untuk mengikuti aturan dan kebijakan organisasi. Dia mengoreksi
staffnya yang melanggar aturan dengan cara yang manusiawi dan
efektif.

Menghargai dan menegakkan hak-hak pekerja.
Seorang manager yang profesional menyadari bahwa seluruh
pekerja mempunyai hak-hak yang harus dilindungi, Para manager
bekerja keras untuk meyakinkan bahwa hak-hak pekerjanya
dihargai.
Apakah peofesional itu? Apakah itu berhubungan dengan profesi
seseorang ataukan lebih kepada bagaimana orang tersebut menyikapi
pekerjaannya? Dapatkah setiap orang, dari seorang pengacara dan akuntan
sampai supir bus dan tukan sapu dapat dikategorikan sebagai orang yang
profesional jika meraka memiliki kualitas yang tepat?
Sebenarnya, setiap orang dapat dikategorikan senagai seorang yang
profesional,
tanpa dihubungkan dengan apa
jenis
pekerjaan
yang
dilakukannya. Jika mereka dapat membuktikan bahwa mereka memiliki
ketiga syarat utama agar dapat dikatakan profesioanal dibawah ini, meraka
dapat diklasifikasikan sebagai profesional. Tidak menjadi masalah dengan
apa jenis peerjaan yang dilakukannya. Tiga komponen profesinalisme, antara
lain:

Pengetahuan di bidangnya : Apa yang anda ketahui tentang
pekerjaan anda. Anda punya pengetahuan dan konsep-konsep
tentang pekerjaan anda.

Keterampilan di bidangnya : Kemampuan praktis anda untuk
mengerjakan tugas-tugas dengan gesit dan berstandar tinggi.
2015
6
Management Event
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Sikap yang positif : Cara anda menyikapi pekerjaan dan hidup
anda secara umum. Haal ini merulapak kecenderungan dalam
menilai sesuatu dengan cara yang positif atau negatif.
1.3.
Level of Management
Salah satu karakteristik yang penting dari badan usaha adalah
manajemen yang baik. Jika suatu badan usaha dikelola dengan baik dapat
meningkatkan kinerja badan usaha dan akan meningkatkan nilai badan
usaha bagi para pemegang saham. Pengelolaan suatu badan usaha pada
umumnya dilakukan oleh para
manajer. Manajer ialah orang yang
memimpin karyawan untuk mencapai tujuan tertentu. Fungsi dari para
manajer bervariasi menurut tingkatan setiap di perusahaan. Dalam hal ini,
jenjang atau tingkatan manajemen pada badan usaha besar biasanya terdapat
tiga tingkatan manajemen, yaitu

Manajemen Tingkat Puncak (Top Management)
Manajemen tingkat puncak merupakan tingkatan tertinggi dalam
manajemen. Biasanya yang menduduki manajemen ini adalah
direktur utama, presiden direktur, atau wakil direktur, dan
sebagainya. Jika di dalam kelas, maka yang menjadi manajemen
tingkat puncak adalah ketua dan wakil ketua. Tugas manajemen
tingkat puncak adalah membuat rencana jangka panjang,
menetapkan tujuan dan misi organisasi, serta strategi yang
digunakan. Manajemen puncak juga harus dapat mengembangkan
semua rencana yang telah dibuat dan mengadakan hubungan
dengan pihak luar.

Manajemen Tingkat Menengah (Middle Management)
Posisi manajemen tingkat menengah berada di bawah manajemen
puncak. Tugas manajemen menengah adalah mengalihkan rencana,
misi, dan tujuan yang dibuat oleh manajemen puncak ke dalam
program yang lebih spesifik. Biasanya yang termasuk manajemen
menengah adalah manajer, kepala devisi, kepala cabang, dan
sebagainya.

Manajemen Tingkat Pertama (First Line Management atau
Supervisory)
2015
7
Management Event
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Manajemen tingkat pertama merupakan tingkatan yang paling
rendah. Manajemen tingkat pertama dapat juga disebut supervisor.
Tugas dari manajemen ini adalah membawahi langsung pekerja
dan bertanggung jawab atas tugas mereka. Mereka juga yang
selalu memberikan motivasi pada karyawan dan menetapkan
prestasi yang layak diterima karyawan. Manajemen tingkat
pertama terdiri atas supervisi, ketua kelompok, dan sebagainya
1.4.
Kompetensi Manajerial
Manajemen atau pengelolaan dapat berarti macam-macam tergantung
kepada siapa yang membicarakannya. Istilah manajemen sendiri berasal dari
“manage” yang padanan dalam bahasa Indonesia adalah kelola.
Kompetensi Manajerial, yang termasuk di dalam kompetensi ini
adalah mengembangkan orang lain (pendekatan dengan bawahan untuk
mengembangkan
ketrampilan
mereka),
Directiveness
(dengan
tegas
memberikan perintah secara langsung), Teamwork and Cooperation (dapat
bekerjasama dalam satu kelompok), Team Leadership (mulai dari mampu
mengendalikan
suatu
pertemuan
yang
mulai
memanas
sampai
memberikan/menunjukkan kharisma dalam kata-kata yang diucapkan
sehingga dapat membangun motivasi dan komitmen terhadap anggota
organisasi).
1.5.
Pemahaman Konsep Kompetensi
Menurut Spencer and Spencer, (1993 : 9) Kompetensi adalah
sebagai karakteristikyang mendasari seseorang dan berkaitan dengan
efektifitas
kinerja
individu
dalam
pekerjaannya
(an
underlying
characteristic’s of an individual which is causally related to criterion –
referenced effective and or superior performance in a job or situation).
Underlying Characteristics mengandung makna kompetensi adalah bagian
dari kepribadian yang mendalam dan melekat kepada seseorang serta
perilaku yang dapat diprediksi pada berbagai keadaan dan tugas pekerjaan.
Causally
Related
memiliki
arti
kompetensi
adalah
sesuatu
yang
menyebabkan atau memprediksi perilaku dan kinerja. Criterion Referenced
2015
8
Management Event
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
mengandung makna bahwa kompetensi sebenarnya memprediksi siapa yang
berkinerja baik, diukur dari kriteria atau standar yang digunakan.
Menurut Poerwadarminta (1993:518). Kompetensi adalah kekuasaan
(kewenangan) untuk menentukan/memutuskan suatu hal. Menurut Suparno
(2001:27), Kompetensi adalah kecakapan yang memadai untuk melakukan
suatu tugas atau sebagai memiliki ketrampilan & kecakapan yang
diisyaratkan.
Sedangkan kompetensi menurut Van Looy, Van Dierdonck, and Gemmel
(1998:212) menyatakan kompetensi adalah sebuah karakteristik manusia
yang berhubungan dengan efektifitas performa, karakteristik ini dapat dilihat
seperti gaya bertindak, berperilaku, dan berpikir.
Karakteristik kompetensi menurut Spencer and Spencer (1993 : 10)
kompetensi terdiri dari 5 (Lima) Karakteristik yaitu :

Motives
Adalah sesuatu dimana sesorang secara konsisten berfikir sehingga
ia melakukan tindakan. Spencer (1993) menambahkan bahwa
motives adalah “drive, direct and select behavior toward certain
actions or goals and away from others “. Misalnya seseorang yang
memiliki motivasi berprestasi secara konsisten mengembangkan
tujuan – tujuan yang memberi suatu tantangan pada dirinya sendiri
dan bertanggung jawab penuh untuk mencapai tujuan tersebut serta
mengharapkan semacam “ feedback “ untuk memperbaiki dirinya.

Traits
Adalah watak yang membuat orang untuk berperilaku atau
bagaimana
seseorang
merespon
sesuatu dengan cara tertentu. Sebagai contoh seperti percaya diri,
kontrol diri, ketabahan atau daya tahan.

Self
Concept
Adalah sikap dan nilai – nilai yang dimiliki seseorang. Sikap dan
nilai diukur melalui tes kepada responden untuk mengetahui nilai
yang dimiliki seseorang dan apa yang menarik bagi seseorang
untuk melakukan sesuatu.
2015
9
Management Event
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Knowledge
Adalah
informasi
yang
dimiliki
seseorang
untuk
bidang
tertentu.Pengetahuan merupakan kompetensi yang kompleks. Tes
pengetahuan mengukur kemampuan peserta untuk memilih
jawaban yang paling benar tetapi tidak bias melihat apakah
sesorang dapat melakukan pekerjaan berdasarkan pengetahuan
yang dimilikinya.

Skills
Adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu baik
secara
fisik
maupun
mental.
Dengan mengetahui tingkat kompetensi maka perencanaan sumber
daya manusia akan lebih baik hasilnya.
Kategori kompetensi dapat dibagi atas dua kategori yaitu “Threshold”
dan “Differentiating“ (Spencer and Spencer 1993 : menurut kriteria yang
digunakan untuk memprediksi kinerja suatu pekerjaan. “Threshold
competencies adalah karakteristik utama, yang biasanya berupa pengetahuan
atau keahlian dasar seperti kemampuan untuk membaca yang harus dimiliki
seseorang agar dapat melaksanakan pekerjaannya. Tetapi kategori yang ini
tidak untuk menentukan apakah seseorang tersebut berkinerja tinggi atau
tidak. Kategori ini jika untuk menilai karyawan hanyalah untuk mengetahui
apakah ia mengetahui tugas–tugasnya, bisa mengisi formulir dan lain
sebagainya. Sedangkan “Differentiating competencies” adalah faktor–faktor
yang membedakan individu yang berkinerja tinggi dan rendah. Karena
seseorang yang memiliki motivasi yang tinggi maka ia akan mampu
menetapkan target atau tujuan yang jauh lebih ketimbang kinerjanya pada
tingkat rata–rata. (Milton Fogg, 2004 :27).
1.6.
Struktur Organisasi Periklanan
Biro iklan (advertising agency) diartikan sebagai suatu organisasi usaha
yang memiliki keahlian untuk merancang, mengkoordinasi, mengelola, dan
atau memajukan merek, pesan, dan atau komunikasi pemasaran untuk dan
atas nama pengiklan dengan memperoleh imbalan atas layanannya tersebut.
2015
10
Management Event
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dengan demikian, perusahaan periklanan adalah termasuk kategori
perusahaan jasa

Departemen Layanan Klien (Client Service Departement)
Dalam bahasa Inggris disebut juga Account Service Departement. Di
dalamnya terdapat Account Executive, Account Supervisor, Account
Director berada. Ada juga perusahaan yang menggunakan istilah
account manager yang fungsinya (dilihat dari arti katanya) mestinya
lebih bersifat administratif dari pada operasional.

Departemen Kreatif (Creative Departement)
Departemen ini dipimpin oleh creative director. Departemen kreatif
sering disebut sebagai “dapurnya” periklanan. Di dalamnya terdapat
Copywritter (keahlian menulis), Art Director (keahlian menggambar
atau merancang tata letak atau layout iklan). Art Director harus
memiliki pengetahuan atau berlatar belakang pendidikan rancang grafis
(Graphic Design). Profesi dengan keahlian menggambar ini sering
disebut Visualizer. Copywritter dan Art Director merupakan tim
yangbekerja di bawah Creative Director.

Departemen Media (Media Departement)
Inilah departemen yang mengevaluasi, merencanakan dan memilih di
media apa, kapan, dan berapa sering pesan iklan itu harus dimuat atau
dipasang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Di departemen ini
terdapat Media Planner, Media Buyer, dan Media Director atau Media
Manager. Mereka bersama-sama Account Director dan Creative
2015
11
Management Event
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Director merancang dan menentukan media strategy. Departemen
media ini sesungguhnya merupakan profit center bagi biro iklan,
sehingga ada biro iklan yang menjadikan departemen ini sebagai badan
usaha yang terpisah dan berdiri sendiri.

Departemen keuangan (Finance department)
Bagian ini mengatur lalu lintas pekerjaan dari Client Service
Departement ke Creative Departement. Di samping itu, Traffic bersama
Creative Director harus mampu membagi beban pekerjaan secara
merata kepada setiap petugas di Creative Departement.

Departemen Recearch dan Monitoring
Tidak banyak biro iklan di Indonesia yang memiliki departemen ini.
Biasanya mereka meminta bantuan pihak ketiga untuk melakukan riset
dan monitoring bagi upaya kampanye periklanannya. Ini bisa dipahami
karena biaya untuk pekerjaan riset dan pemantauan (monitoring) ini
tergolong mahal dan sistem kerjanya menggunakan metodologi yang
melibatkan sumber daya manusia yang terlatih secara khusus.

Departemen Produksi (Production Departement)
Bagian produksi ada kalanya berada di bawah Departemen keuangan
(Finance Departement). Tugasnya tentu saja sebagai kepanjangan
tangan dari Departemen Kreatif.
2. Pengertian Manajemen Marketing Event
Event
organizer
penyelenggaraan
(EO) adalah
acara
yang
istilah
secara
sah
untuk
penyedia
ditunjuk
oleh
jasa
profesional
clientnya,
guna
mengorganisasikan seluruh rangkaian acara, mulai dari perencanaan, persiapan,
eksekusi hingga evaluasi, dalam rangka membantu mewujudkan tujuan yang
diharapkan client dalam membuat acara.
Pada dasarnya, tugas dari EO adalah membantu kliennya untuk dapat
menyelenggarakan acara yang diinginkan. Bisa jadi hal ini karena keterbatasan
sumber daya atau waktu yang dimiliki client, namun penggunaan jasa EO juga
2015
12
Management Event
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dimungkinkan dengan alasan agar penyelenggaraannya profesional sehingga hasilnya
lebih bagus daripada bila dikerjakan sendiri.
Event Organizer (EO) sebagai penyelenggara perhelatan atau kegiatan apapun
bentuknya, memerlukan suatu kemampuan managemen penyelenggaraan event yang
profesional.
Pengertian Event Management
Event managemen dapat didefinisikan sebagai mengorganisir sebuah event
yang dikelola secara professional, sistematis, efisien dan efektif yang kegiatannya
meliputi dari konsep (perencanaan) sampai dengan pelaksanaan hingga pengawasan.
Dalam event management, semua orang harus bekerja keras dengan visi yang
sama untuk menghasilkan event yang sesuai dengan harapan. Sangatlah diperlukan
kekompakan pada setiap orang yang terlibat dalam tim. Dengan kata lain, Event
organizer berati tidak hanya satu orang yang merasa dirinya paling hebat dalam
menjalankan tugas tapi semuanya saling bergantung satu sama lain.
Menurut Scott M. Cutlip, Allen H. Center & Glen M. Broom (٢٠٠٦:٦)
mengatakan bahwa fungsi manajemen ialah membangun dan mempertahankan
hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang
mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan dari organisasi tersebut. Definisi ini juga
mengidentifikasi pembentukan dan pemeliharaan hubungan baik yang saling
menguntungkan antara organisasi dengan publik sebagai basis moral dan etis.
Prinsip dalam membuat event (٥ W + ١ H)
2015
·
Why
: Alasan event itu dibuat
·
What
: Apa bentuk event itu
·
Where : Dimana akan dilaksanakan
13
Management Event
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
·
When : Kapan dan berapa lama event tersebut dilaksanakan
·
Who
: Siapa saja yang akan terlibat dalam event tersebut
·
How
: Bagaimana cara melaksanakannya
Dasar pengelolaan Event
·
Menjalankan ide.
·
Ide yang diwujudkan ke dalam sebuah konsep event.
·
Konsep yang dapat dinyatakan dan mampu untuk dilaksanakan.
·
Konsep tersebut dapat diterima oleh semua pihak yang terlibat dalam event.
Perencanaan Sebuah Event
· Perlu melakukan penelitian awal mengenai kelayakan dari suatu event termasuk
di dalam mengenai besarnya anggaran dan minat dari masyarakat terhadap
event tersebut.
· Sesuai Target konsumen dari Event yang digelar dan mampu berinteraksi
dengan audience.
· Harus bisa menciptakan experience.
· Berbasis Kreatifitas, inovasi dan original.
2015
14
Management Event
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Pustaka:
1. Zeng, Mand W Reinartz. Beyond Online Search : The Road to Profitability”. California
Management Review Vol 45 . 2003
2. Bearden, W.O., T.N. Ingram and R.W. Laforge (1995), Marketing : Principles &
Perspective. Chicago : Irwin.
3. Collis, D.J and C.A Montgomery (1998), Corporate Strategy : Resource Based
Approach. Boston, Massachesets : Irwin/Mc Graw-Hill.
4. George E. Belch and Michael A. Belch “Advertising and Promotion: An Integrated
Marketing Communications Perspective”, Sixth Edition, , McGraw-Hill Irwin, 2004.
5. William Wells, John Burnett and Sandra Moriarty, “Advertising: Principles and
Practice”, Fifth EditionPrentice-Hall, 2000.
6. “Kleppner’s Advertising Procedure”, Sixteenth Edition, W. Ronald Lane, Karen
Whitehill King, and J. Thomas Russell, Prentice-Hall, Inc., 2005.
7. Chaffey, Dave, Richard Mayer, Kevin Johnston & Fiona Ellis-Chadwick., (2000)
Internet Marketing : Strategy, Implementation and Practice ., Harlow, England :
Prentice Hall, Inc.
8. Lievrouw, Leah A. & Sonia Livingstone., (2006) The Handbook of New Media:
Updated Student Edition, London: Sage Publications Ltd.
9. Sandra E. Moriarty., Creative Advertising: Theory & Practice ., Englewood Cliffs, New
Jersey: Mc Graw Hill., 2003
10. Jerome Jewler., Creative Strategy in Advertising., Wadsworth Series in Mass
Communication and Journalism., 2004
11. Jim Atchinson., Cutting Edge Advertising. Pearson Education South Asia Pte Ltd; 3rd
Revised edition edition, 2007
12. Ronald Lane, Karen Whitehill King & Thomas Russel., Kleppner’s Advertising
Procedure. Pearson International edition, 2008
13. William Wells, John Burnet & Sandra E. Moriarty., Advertising Principles and
Practice., 2000
14. Stephen Baker., Systematic Approach to Advertising Creativity.New York: The Free
Press, 1981.
15. Courtlan Bovee & William Arens., Contemporary Advertising., Englewood Cliffs, New
Jersey: Mc Graw Hill., 2001
16. Philip Kotler., Principles of Marketing., Englewood Cliffs, New Jersey: Mc Graw Hill.,
2001
17. Dave Chaffey, Fiona Ellis-Chadwick, Kevin Johnston, and Richard Mayer., Internet
Marketing: Strategy, Implementation and Practice (4th Ed), , 2009.
18. Tom Alstiel & Jean Grow., Advertising Strategy., London: Sage Publication., 2006.
19. Michael Newman., Creative Leaps., New York: Joh Wiley & Sons., 2003
20. www.branchannel.com
21. http://id.shvoong.com/business-management/management/1754361-fungsimanajemen-stratejik/
http://raitetsu.wordpress.com/2010/01/05/pengertian-fungsi-manajemen-strategi/
Reff:http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_strategis
http://mukhyi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18077/Pengertian+Dan+Ruang+
Lingkup+Manajemen+Strategik.pdf
2015
15
Management Event
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download