MODUL PERKULIAHAN Management Event Penjelasan Manajemen, Dinamika Bisnis dan Konsep Event Fakultas Program Studi Tatap Muka Fakultas Ilmu Komunikasi Advertising and Marketing Communication 01 Kode MK Disusun Oleh Ardhariksa Z., M.Med.Kom Abstract Kompetensi Pemahaman mengenai Manajemen, Dinamika Bisnis & konsep Event Mahasiswa mampu memahami manajemen, dinamika bisnis dan konsep Event Definisi konsep manajemen Apa yang dilakukan Manajer? Level of management Kompetensi manajerial Pemahaman konsep Event Manajemen, Dinamika Bisnis & Tuntutan Kompetensi 1. Pemahaman mengenai Manajemen, Dinamika Bisnis, dan Tuntutan Kompetensi 1.1. Definisi Konsep Manajemen Menurut para ahli, manajemen itu sendiri berkaitan erat dengan style, seni dan proses yang hidup dan dinamis dalam lingkup organisasi dalam upayanya untuk mencapai tujuan serta bagaimana tujuan tersebut dapat dicapai secara efektif dan efisien. Luther Gulick memberikan definisi manajemen sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerja sama ini lebih baik bermanfaat bagi manusia (Handoko, 1999:9). Sedangkan menurut Stoner manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggotaanggota organisasi dan penggunaan sumberdaya-sumberdaya organisasi agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Ibid, 8). Sedangkan menurut pendapat Mary Parker Fallet, manajemen sebagai seni (art) dalam menyelesaikan suatu pekerjaan melalui orang lain (Ibid, 12). Pada definisi di atas, manajemen dititikberatkan pada usaha memanfaatkan orang lain dalam pencapaian tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka orang-orang didalam organisasi harus jelas wewenang, tanggung-jawab dan tugas pekerjaannya. Sedangkan pengertian manajemen yang dikemukakan oleh Makharita bahwa : Management is the utilization of available or potentials resources in achieving a given ends (Manajemen adalah pemanfaatan sumber-sumber yang tersedia atau yang berpotensial di dalam pencapaian tujuan (Handayaningrat, 1993:10). Definisi manajemen tersebut lebih menitikberatkan pada usaha menggunakan/memanfaatkan sumber yang tersedia atau yang berpotensi 2015 2 Management Event Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dalam pencapaian tujuan. Adapun sumber-sumber tersebut adalah orang, uang, material, peralatan (mesin), metode, waktu dan prasarana lainnya. Dari beberapa defini tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen dapat sebagai ilmu dan seni, proses, dan profesi. Penjelasannya adalah sebagai berikut : Manajemen sebagai ilmu dan seni Manajemen sebagai ilmu karena manajemen telah dipelajarai lama dan telah dikaji, diorganisasikan menjadi suatu rangkaian teori. Manajemen memerlukan disiplin-disiplin ilmu pengetahuan lain dalam penerapannya untuk mencapai tujuan, misal disiplin ilmu ekonomi, akutansi, statistik dan lain-lain. Manajemen dalam upaya mencapai tujuannya berdasarkan kaidah ilmiah dan sistematis. Manajemen sebagai ilmu .mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : Prinsip dan konsep manajemen dapat dipelajari Decion making dapat didekati dengan kaidah-kaidah ilmiah Obyek dan sarana manajemen untuk mencapai tujuan sebagian adalah elemen yang bersifat materi Dalam penerapannya manajemen memerlukan pendekatan dari bidang ilmu lainnya. Manajemen sebagai seni diartikan bahwa manajer dalam mencapai tujuan banyak dipengaruhi oleh ketrampilan-ketrampilan pribadi, bakat dan karakternya. Dan semua ini merupakan seni tersendiri. Manajemen sebagai seni mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : Pencapain tujuan sangat dipengaruhi dan didukung oleh sifat-sifat dan bakat para manajer. Dalam proses pencapaian tujuan sering kali melibatkan unsur naluri, perasaan dan intelektual. Dalam pelaksanaan kegiatan, faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilannya adalah kekuatan pribadi dan kreativitas. 2015 3 Manajemen sebagai proses Management Event Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Manajemen sebagai proses karena dalam mencapai tujuan menggunakan serangkaian kegiatan yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Serangkaian kegiatan tersebut dimulai dari kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan dan mengawasi atau mengendalikan. Manajemen sebagai proses lebih diarahkan pada proses mengelola dan mengatur pelaksanaan suatu pekerjaan, atau serangkain aktivitas dalam rangka mencapai tujuan. Proses manajenen dalam pencapaian tujuan ini juga menggunakan bantuan orang lain yang bekerja sama. Manajemen sebagai profesi Manajemen sebagai profesi penekannya pada kegiatan yang dilakukan sekelompok orang dengan menggunakan keahliankeahlian tertentu. Keahlian-keahlian tersebut diperoleh karena telah memenuhi syarat atau standart tertentu dan diakui oleh masyarakat. Dengan keahlian tersebut seseorang dapat memperoleh suatu status. Sekelompok orang yang bekerja dalam organisasi dengan menggunakan keahlian tertentu dapat dikelompokan dalam organisasi profesional. Ciri-ciri sesuatu sebagai profesi sebagai berikut : Para profesional membuat keputusan atas dasar prinsipprinsip umum Para profesional mendapatkan status mereka karena mencapai standar prestasi kerja tertentu, bukan karena favorit, politik, agama. atau sosial Para profesionalisme harus ditentukan oleh suatu kode etik yang kuat dan disiplin bagi mereka yang menyandang profesi. 1.2. Apa yang dilakukan Manajer ? Peranan manager sangat berpengaruh terhadap kesuksesan sebuah organisasi/perusahaan. Manager merupakan jembatan yang penting antara pihak management dan pekerjanya, dan jika mereka menampilkan peranan 2015 4 Management Event Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kepemimpinan mereka secara profesional dan efektif, mereka akan membuahkan dampak yang luas dan positif terhadap keseluruhan organisasi. Langkah pertama untuk menjadi seorang manager yang sangat profesional adalah memahami peran dan tanggung jawab Anda. Sebagai seorang manager yang profesional, peran dan tanggung jawab utama adalah : Menetapkan standar kerja yang tinggi. Dengan cara menjelaskan kepada staff Anda secara tepat apa yang harus dilakukannya, dan standar kerja yang harus dipenuhi, dan yakin bahwa mereka akan melaksanakannya. Berkomunikasi ke atasan dan ke staff. Banyak masalah didalam organisasi yang disebabkan oleh kurangnya komunikasi yang jelas antara manajemen dan staff. Sebagai seorang manager, Anda harus sangat aktif dan tepat dalam memberikan informasi dari para manager dan staff Anda, dan juga dalam memberikan laporan dari staff ke manager Anda sehingga masalah-masalah dapat diselesaikan. Memonitor penampilan kerja staff. Sebagai seorang manager Anda harus banyak menggunakan waktu Anda di lapangan, memastikan bahwa staff Anda mengerjakan apa yang harus mereka kerjakan, Anda tidak dapat mengontrol secaraa efektif jika Anda mempergunakan seluruh waktu Anda dengan duduk di kantor saja. Melakukan "coaching" dan memberikan umpan balik kepada staff. Ketika Anda memonitor staff Anda, tugas Anda bukanlah untuk mencari kesempatan untuk menghukum kesalahan-kesalahannya. Tugas Anda adalah untuk menghargai pekerjaan yang telah dilakukannya dengan baik, dan membantu staff memperbaiki kesalahan-kesalahan yang telah dibuatnya. Ini berarti bekerja dengan mereka secara terus menerus untuk meningkatkan penampilan kerja mereka setiap saat. Memecahkan masalah-masalah kerja yang muncul. Ketika Anda menemukan masalah-masalah di tempat kerja, Anda harus melakukan lebih dari sekedar melaporkan masalah-masalah 2015 5 Management Event Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id tersebut kepada atasan Anda, Jika Anda mampu, Anda seharusnya secara aktif menyelesaikan masalah-masalah dengan staff Anda. Seorang manager yang baik adalah seorang pemecah masalah (problem solver), bukan sebagai seorang yang melaporkan masalah saja. Menegakkan disiplin. Seorang manager yang profesional dapat meyakinkan staffnya untuk mengikuti aturan dan kebijakan organisasi. Dia mengoreksi staffnya yang melanggar aturan dengan cara yang manusiawi dan efektif. Menghargai dan menegakkan hak-hak pekerja. Seorang manager yang profesional menyadari bahwa seluruh pekerja mempunyai hak-hak yang harus dilindungi, Para manager bekerja keras untuk meyakinkan bahwa hak-hak pekerjanya dihargai. Apakah peofesional itu? Apakah itu berhubungan dengan profesi seseorang ataukan lebih kepada bagaimana orang tersebut menyikapi pekerjaannya? Dapatkah setiap orang, dari seorang pengacara dan akuntan sampai supir bus dan tukan sapu dapat dikategorikan sebagai orang yang profesional jika meraka memiliki kualitas yang tepat? Sebenarnya, setiap orang dapat dikategorikan senagai seorang yang profesional, tanpa dihubungkan dengan apa jenis pekerjaan yang dilakukannya. Jika mereka dapat membuktikan bahwa mereka memiliki ketiga syarat utama agar dapat dikatakan profesioanal dibawah ini, meraka dapat diklasifikasikan sebagai profesional. Tidak menjadi masalah dengan apa jenis peerjaan yang dilakukannya. Tiga komponen profesinalisme, antara lain: Pengetahuan di bidangnya : Apa yang anda ketahui tentang pekerjaan anda. Anda punya pengetahuan dan konsep-konsep tentang pekerjaan anda. Keterampilan di bidangnya : Kemampuan praktis anda untuk mengerjakan tugas-tugas dengan gesit dan berstandar tinggi. 2015 6 Management Event Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Sikap yang positif : Cara anda menyikapi pekerjaan dan hidup anda secara umum. Haal ini merulapak kecenderungan dalam menilai sesuatu dengan cara yang positif atau negatif. 1.3. Level of Management Salah satu karakteristik yang penting dari badan usaha adalah manajemen yang baik. Jika suatu badan usaha dikelola dengan baik dapat meningkatkan kinerja badan usaha dan akan meningkatkan nilai badan usaha bagi para pemegang saham. Pengelolaan suatu badan usaha pada umumnya dilakukan oleh para manajer. Manajer ialah orang yang memimpin karyawan untuk mencapai tujuan tertentu. Fungsi dari para manajer bervariasi menurut tingkatan setiap di perusahaan. Dalam hal ini, jenjang atau tingkatan manajemen pada badan usaha besar biasanya terdapat tiga tingkatan manajemen, yaitu Manajemen Tingkat Puncak (Top Management) Manajemen tingkat puncak merupakan tingkatan tertinggi dalam manajemen. Biasanya yang menduduki manajemen ini adalah direktur utama, presiden direktur, atau wakil direktur, dan sebagainya. Jika di dalam kelas, maka yang menjadi manajemen tingkat puncak adalah ketua dan wakil ketua. Tugas manajemen tingkat puncak adalah membuat rencana jangka panjang, menetapkan tujuan dan misi organisasi, serta strategi yang digunakan. Manajemen puncak juga harus dapat mengembangkan semua rencana yang telah dibuat dan mengadakan hubungan dengan pihak luar. Manajemen Tingkat Menengah (Middle Management) Posisi manajemen tingkat menengah berada di bawah manajemen puncak. Tugas manajemen menengah adalah mengalihkan rencana, misi, dan tujuan yang dibuat oleh manajemen puncak ke dalam program yang lebih spesifik. Biasanya yang termasuk manajemen menengah adalah manajer, kepala devisi, kepala cabang, dan sebagainya. Manajemen Tingkat Pertama (First Line Management atau Supervisory) 2015 7 Management Event Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Manajemen tingkat pertama merupakan tingkatan yang paling rendah. Manajemen tingkat pertama dapat juga disebut supervisor. Tugas dari manajemen ini adalah membawahi langsung pekerja dan bertanggung jawab atas tugas mereka. Mereka juga yang selalu memberikan motivasi pada karyawan dan menetapkan prestasi yang layak diterima karyawan. Manajemen tingkat pertama terdiri atas supervisi, ketua kelompok, dan sebagainya 1.4. Kompetensi Manajerial Manajemen atau pengelolaan dapat berarti macam-macam tergantung kepada siapa yang membicarakannya. Istilah manajemen sendiri berasal dari “manage” yang padanan dalam bahasa Indonesia adalah kelola. Kompetensi Manajerial, yang termasuk di dalam kompetensi ini adalah mengembangkan orang lain (pendekatan dengan bawahan untuk mengembangkan ketrampilan mereka), Directiveness (dengan tegas memberikan perintah secara langsung), Teamwork and Cooperation (dapat bekerjasama dalam satu kelompok), Team Leadership (mulai dari mampu mengendalikan suatu pertemuan yang mulai memanas sampai memberikan/menunjukkan kharisma dalam kata-kata yang diucapkan sehingga dapat membangun motivasi dan komitmen terhadap anggota organisasi). 1.5. Pemahaman Konsep Kompetensi Menurut Spencer and Spencer, (1993 : 9) Kompetensi adalah sebagai karakteristikyang mendasari seseorang dan berkaitan dengan efektifitas kinerja individu dalam pekerjaannya (an underlying characteristic’s of an individual which is causally related to criterion – referenced effective and or superior performance in a job or situation). Underlying Characteristics mengandung makna kompetensi adalah bagian dari kepribadian yang mendalam dan melekat kepada seseorang serta perilaku yang dapat diprediksi pada berbagai keadaan dan tugas pekerjaan. Causally Related memiliki arti kompetensi adalah sesuatu yang menyebabkan atau memprediksi perilaku dan kinerja. Criterion Referenced 2015 8 Management Event Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id mengandung makna bahwa kompetensi sebenarnya memprediksi siapa yang berkinerja baik, diukur dari kriteria atau standar yang digunakan. Menurut Poerwadarminta (1993:518). Kompetensi adalah kekuasaan (kewenangan) untuk menentukan/memutuskan suatu hal. Menurut Suparno (2001:27), Kompetensi adalah kecakapan yang memadai untuk melakukan suatu tugas atau sebagai memiliki ketrampilan & kecakapan yang diisyaratkan. Sedangkan kompetensi menurut Van Looy, Van Dierdonck, and Gemmel (1998:212) menyatakan kompetensi adalah sebuah karakteristik manusia yang berhubungan dengan efektifitas performa, karakteristik ini dapat dilihat seperti gaya bertindak, berperilaku, dan berpikir. Karakteristik kompetensi menurut Spencer and Spencer (1993 : 10) kompetensi terdiri dari 5 (Lima) Karakteristik yaitu : Motives Adalah sesuatu dimana sesorang secara konsisten berfikir sehingga ia melakukan tindakan. Spencer (1993) menambahkan bahwa motives adalah “drive, direct and select behavior toward certain actions or goals and away from others “. Misalnya seseorang yang memiliki motivasi berprestasi secara konsisten mengembangkan tujuan – tujuan yang memberi suatu tantangan pada dirinya sendiri dan bertanggung jawab penuh untuk mencapai tujuan tersebut serta mengharapkan semacam “ feedback “ untuk memperbaiki dirinya. Traits Adalah watak yang membuat orang untuk berperilaku atau bagaimana seseorang merespon sesuatu dengan cara tertentu. Sebagai contoh seperti percaya diri, kontrol diri, ketabahan atau daya tahan. Self Concept Adalah sikap dan nilai – nilai yang dimiliki seseorang. Sikap dan nilai diukur melalui tes kepada responden untuk mengetahui nilai yang dimiliki seseorang dan apa yang menarik bagi seseorang untuk melakukan sesuatu. 2015 9 Management Event Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Knowledge Adalah informasi yang dimiliki seseorang untuk bidang tertentu.Pengetahuan merupakan kompetensi yang kompleks. Tes pengetahuan mengukur kemampuan peserta untuk memilih jawaban yang paling benar tetapi tidak bias melihat apakah sesorang dapat melakukan pekerjaan berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya. Skills Adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu tugas tertentu baik secara fisik maupun mental. Dengan mengetahui tingkat kompetensi maka perencanaan sumber daya manusia akan lebih baik hasilnya. Kategori kompetensi dapat dibagi atas dua kategori yaitu “Threshold” dan “Differentiating“ (Spencer and Spencer 1993 : menurut kriteria yang digunakan untuk memprediksi kinerja suatu pekerjaan. “Threshold competencies adalah karakteristik utama, yang biasanya berupa pengetahuan atau keahlian dasar seperti kemampuan untuk membaca yang harus dimiliki seseorang agar dapat melaksanakan pekerjaannya. Tetapi kategori yang ini tidak untuk menentukan apakah seseorang tersebut berkinerja tinggi atau tidak. Kategori ini jika untuk menilai karyawan hanyalah untuk mengetahui apakah ia mengetahui tugas–tugasnya, bisa mengisi formulir dan lain sebagainya. Sedangkan “Differentiating competencies” adalah faktor–faktor yang membedakan individu yang berkinerja tinggi dan rendah. Karena seseorang yang memiliki motivasi yang tinggi maka ia akan mampu menetapkan target atau tujuan yang jauh lebih ketimbang kinerjanya pada tingkat rata–rata. (Milton Fogg, 2004 :27). 1.6. Struktur Organisasi Periklanan Biro iklan (advertising agency) diartikan sebagai suatu organisasi usaha yang memiliki keahlian untuk merancang, mengkoordinasi, mengelola, dan atau memajukan merek, pesan, dan atau komunikasi pemasaran untuk dan atas nama pengiklan dengan memperoleh imbalan atas layanannya tersebut. 2015 10 Management Event Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dengan demikian, perusahaan periklanan adalah termasuk kategori perusahaan jasa Departemen Layanan Klien (Client Service Departement) Dalam bahasa Inggris disebut juga Account Service Departement. Di dalamnya terdapat Account Executive, Account Supervisor, Account Director berada. Ada juga perusahaan yang menggunakan istilah account manager yang fungsinya (dilihat dari arti katanya) mestinya lebih bersifat administratif dari pada operasional. Departemen Kreatif (Creative Departement) Departemen ini dipimpin oleh creative director. Departemen kreatif sering disebut sebagai “dapurnya” periklanan. Di dalamnya terdapat Copywritter (keahlian menulis), Art Director (keahlian menggambar atau merancang tata letak atau layout iklan). Art Director harus memiliki pengetahuan atau berlatar belakang pendidikan rancang grafis (Graphic Design). Profesi dengan keahlian menggambar ini sering disebut Visualizer. Copywritter dan Art Director merupakan tim yangbekerja di bawah Creative Director. Departemen Media (Media Departement) Inilah departemen yang mengevaluasi, merencanakan dan memilih di media apa, kapan, dan berapa sering pesan iklan itu harus dimuat atau dipasang untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Di departemen ini terdapat Media Planner, Media Buyer, dan Media Director atau Media Manager. Mereka bersama-sama Account Director dan Creative 2015 11 Management Event Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Director merancang dan menentukan media strategy. Departemen media ini sesungguhnya merupakan profit center bagi biro iklan, sehingga ada biro iklan yang menjadikan departemen ini sebagai badan usaha yang terpisah dan berdiri sendiri. Departemen keuangan (Finance department) Bagian ini mengatur lalu lintas pekerjaan dari Client Service Departement ke Creative Departement. Di samping itu, Traffic bersama Creative Director harus mampu membagi beban pekerjaan secara merata kepada setiap petugas di Creative Departement. Departemen Recearch dan Monitoring Tidak banyak biro iklan di Indonesia yang memiliki departemen ini. Biasanya mereka meminta bantuan pihak ketiga untuk melakukan riset dan monitoring bagi upaya kampanye periklanannya. Ini bisa dipahami karena biaya untuk pekerjaan riset dan pemantauan (monitoring) ini tergolong mahal dan sistem kerjanya menggunakan metodologi yang melibatkan sumber daya manusia yang terlatih secara khusus. Departemen Produksi (Production Departement) Bagian produksi ada kalanya berada di bawah Departemen keuangan (Finance Departement). Tugasnya tentu saja sebagai kepanjangan tangan dari Departemen Kreatif. 2. Pengertian Manajemen Marketing Event Event organizer penyelenggaraan (EO) adalah acara yang istilah secara sah untuk penyedia ditunjuk oleh jasa profesional clientnya, guna mengorganisasikan seluruh rangkaian acara, mulai dari perencanaan, persiapan, eksekusi hingga evaluasi, dalam rangka membantu mewujudkan tujuan yang diharapkan client dalam membuat acara. Pada dasarnya, tugas dari EO adalah membantu kliennya untuk dapat menyelenggarakan acara yang diinginkan. Bisa jadi hal ini karena keterbatasan sumber daya atau waktu yang dimiliki client, namun penggunaan jasa EO juga 2015 12 Management Event Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dimungkinkan dengan alasan agar penyelenggaraannya profesional sehingga hasilnya lebih bagus daripada bila dikerjakan sendiri. Event Organizer (EO) sebagai penyelenggara perhelatan atau kegiatan apapun bentuknya, memerlukan suatu kemampuan managemen penyelenggaraan event yang profesional. Pengertian Event Management Event managemen dapat didefinisikan sebagai mengorganisir sebuah event yang dikelola secara professional, sistematis, efisien dan efektif yang kegiatannya meliputi dari konsep (perencanaan) sampai dengan pelaksanaan hingga pengawasan. Dalam event management, semua orang harus bekerja keras dengan visi yang sama untuk menghasilkan event yang sesuai dengan harapan. Sangatlah diperlukan kekompakan pada setiap orang yang terlibat dalam tim. Dengan kata lain, Event organizer berati tidak hanya satu orang yang merasa dirinya paling hebat dalam menjalankan tugas tapi semuanya saling bergantung satu sama lain. Menurut Scott M. Cutlip, Allen H. Center & Glen M. Broom (٢٠٠٦:٦) mengatakan bahwa fungsi manajemen ialah membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan dari organisasi tersebut. Definisi ini juga mengidentifikasi pembentukan dan pemeliharaan hubungan baik yang saling menguntungkan antara organisasi dengan publik sebagai basis moral dan etis. Prinsip dalam membuat event (٥ W + ١ H) 2015 · Why : Alasan event itu dibuat · What : Apa bentuk event itu · Where : Dimana akan dilaksanakan 13 Management Event Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id · When : Kapan dan berapa lama event tersebut dilaksanakan · Who : Siapa saja yang akan terlibat dalam event tersebut · How : Bagaimana cara melaksanakannya Dasar pengelolaan Event · Menjalankan ide. · Ide yang diwujudkan ke dalam sebuah konsep event. · Konsep yang dapat dinyatakan dan mampu untuk dilaksanakan. · Konsep tersebut dapat diterima oleh semua pihak yang terlibat dalam event. Perencanaan Sebuah Event · Perlu melakukan penelitian awal mengenai kelayakan dari suatu event termasuk di dalam mengenai besarnya anggaran dan minat dari masyarakat terhadap event tersebut. · Sesuai Target konsumen dari Event yang digelar dan mampu berinteraksi dengan audience. · Harus bisa menciptakan experience. · Berbasis Kreatifitas, inovasi dan original. 2015 14 Management Event Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Pustaka: 1. Zeng, Mand W Reinartz. Beyond Online Search : The Road to Profitability”. California Management Review Vol 45 . 2003 2. Bearden, W.O., T.N. Ingram and R.W. Laforge (1995), Marketing : Principles & Perspective. Chicago : Irwin. 3. Collis, D.J and C.A Montgomery (1998), Corporate Strategy : Resource Based Approach. Boston, Massachesets : Irwin/Mc Graw-Hill. 4. George E. Belch and Michael A. Belch “Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspective”, Sixth Edition, , McGraw-Hill Irwin, 2004. 5. William Wells, John Burnett and Sandra Moriarty, “Advertising: Principles and Practice”, Fifth EditionPrentice-Hall, 2000. 6. “Kleppner’s Advertising Procedure”, Sixteenth Edition, W. Ronald Lane, Karen Whitehill King, and J. Thomas Russell, Prentice-Hall, Inc., 2005. 7. Chaffey, Dave, Richard Mayer, Kevin Johnston & Fiona Ellis-Chadwick., (2000) Internet Marketing : Strategy, Implementation and Practice ., Harlow, England : Prentice Hall, Inc. 8. Lievrouw, Leah A. & Sonia Livingstone., (2006) The Handbook of New Media: Updated Student Edition, London: Sage Publications Ltd. 9. Sandra E. Moriarty., Creative Advertising: Theory & Practice ., Englewood Cliffs, New Jersey: Mc Graw Hill., 2003 10. Jerome Jewler., Creative Strategy in Advertising., Wadsworth Series in Mass Communication and Journalism., 2004 11. Jim Atchinson., Cutting Edge Advertising. Pearson Education South Asia Pte Ltd; 3rd Revised edition edition, 2007 12. Ronald Lane, Karen Whitehill King & Thomas Russel., Kleppner’s Advertising Procedure. Pearson International edition, 2008 13. William Wells, John Burnet & Sandra E. Moriarty., Advertising Principles and Practice., 2000 14. Stephen Baker., Systematic Approach to Advertising Creativity.New York: The Free Press, 1981. 15. Courtlan Bovee & William Arens., Contemporary Advertising., Englewood Cliffs, New Jersey: Mc Graw Hill., 2001 16. Philip Kotler., Principles of Marketing., Englewood Cliffs, New Jersey: Mc Graw Hill., 2001 17. Dave Chaffey, Fiona Ellis-Chadwick, Kevin Johnston, and Richard Mayer., Internet Marketing: Strategy, Implementation and Practice (4th Ed), , 2009. 18. Tom Alstiel & Jean Grow., Advertising Strategy., London: Sage Publication., 2006. 19. Michael Newman., Creative Leaps., New York: Joh Wiley & Sons., 2003 20. www.branchannel.com 21. http://id.shvoong.com/business-management/management/1754361-fungsimanajemen-stratejik/ http://raitetsu.wordpress.com/2010/01/05/pengertian-fungsi-manajemen-strategi/ Reff:http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_strategis http://mukhyi.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/18077/Pengertian+Dan+Ruang+ Lingkup+Manajemen+Strategik.pdf 2015 15 Management Event Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id