Stuktur Penulisan Pesan Iklan

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Creative
Advertising
Struktur Penulisan Pesan
Iklan
Fakultas
Program Studi
Tatap Muka
Fakultas Ilmu
Komunikasi
Advertising and
Marketing
Communication
02
Kode MK
Disusun Oleh
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Abstract
Kompetensi
Penyusunan struktur penulisan pesan
iklan mengkaji beberapa bagian, antara
lain :
Mahasiswa memahami dan mampu
memilih struktur pesan yang tepat untuk
membuat pesan iklan
1. Tipe daya tarik pesan iklan
(Emotional, Rational, Moral Fear
Appeals).
2. Struktur dan format penulisan pesan
(Argumen, kesimpulan, urutan
penyajian, perbandingan, dsb)
Stuktur Penulisan Pesan Iklan
Prinsip-prinsip dan Jenis-jenis Iklan
Sebagai salah satu bentuk promosi, jelas bahwa iklan memiliki prinsip-prinsip dasar. Prinsipprinsip dasar iklan tersebut perlu diketahui sebelum membuat atau mengiklankan usaha bisnis
agar iklan yang dibuat nantinya tidak melenceng dari tujuan.
Ada beberapa prinsip dasar iklan antara lain:
1.
Adanya pesan tertentu.
Dalam sebuah iklan pasti ada pesan tertentu yang tersirat untuk pihak lain. Iklan tidak
akan ada tanpa adanya pesan, itu berarti tanpa pesan iklan tidak akan berwujud. Pesan yang
disampaikan dalam sebuah iklan, dapat berbentuk perpaduan antara pesan verbal dan pesan
non verbal.
Pesan verbal adalah pesan yang disampaikan berupa kata-kata. Dalam pesan verbal, iklan
merupakan rangkaian kata-kata yang tersusun dari huruf vokal dan konsonan yang
membentuk makna tertentu. Betuk pesan verbal lisan dapat disampaikan melalui media audio
maupun audio visual. Sementara pesan verbal tulisan dapat disampaikan melalui media cetak
dan audio visual.
Komunikasi nonverbal adalah proses komunikasi dimana pesan disampaikan tidak
menggunakan kata-kata. Contoh komunikasi nonverbal ialah menggunakan gerak isyarat,
bahasa tubuh, ekspresi wajah dan kontak mata, penggunaan objek seperti pakaian, potongan
rambut, dan sebagainya, simbol-simbol, serta cara berbicara seperti intonasi, penekanan,
kualitas suara, gaya emosi, dan gaya berbicara.
Para ahli di bidang komunikasi nonverbal biasanya menggunakan definisi “tidak
menggunakan kata” dengan ketat, dan tidak menyamakan komunikasi non-verbal dengan
komunikasi nonlisan. Contohnya, bahasa isyarat dan tulisan tidak dianggap sebagai
komunikasi nonverbal karena menggunakan kata, sedangkan intonasi dan gaya berbicara
tergolong sebagai komunikasi nonverbal. Komunikasi nonverbal juga berbeda dengan
komunikasi bawah sadar, yang dapat berupa komunikasi verbal ataupun nonverbal.
Semua pesan yang bukan pesan verbal ádalah pesan non verbal. Sepanjang bentuk non
verbal tersebut mengandung arti, maka ia dapat disebut sebagai sebuah pesan komunikasi.
Pesan non verbal dapat berupa non verbal visual, non verbal auditif dan non verbal non
2013
2
Creative Advertising
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
visual. Pesan non verbal visual adalah pesan yang dapat diterima khususnya melalui indra
mata. Pesan non verbal visual secara umum terdapat tiga jenis, yaitu berbentuk kinestik,
proksemik dan artifaktual. Pesan non verbal visual kinestik berwujud gerakan-gerakan
tubuh/badan. Ia dapat berupa gerakan dari sebagian atau seluruh badan.
2.
Dilakukan oleh komunikator (sponsor)
Pesan iklan ada karena dibuat oleh komunikator. Sebaliknya, bila tidak ada komunikator,
maka tidak akan ada pesan iklan. Dengan demikian, ciri sebuah iklan adalah bahwa pesan
tersebut dibuat dan disampaikan oleh komunikator atau sponsor tertentu secara jelas.
Komunikator dalam iklan dapat datang dari perseorangan, kelompok masyarakat, lembaga
atau organisasi bahkan negara.
3.
Dilakukan dengan cara non personal.
Dari pengertian iklan yang diberikan, hampir semua menyepakati bahwa iklan merupakan
penyampaian pesan yang dilakukan secara non personal, meskipun ada juga iklan secara
personal. Non personal artinya tidak dalam bentuk tatap muka secara langsung melainkan
melalui sebuah media atau saluran. Penyampaian pesan dapat disebut iklan bila dilakukan
melalui media baik itu media cetak seperti koran, brosur dan lainya ataupun audio seperti
radio dan televisi.
4.
Disampaikan untuk khalayak tertentu.
Untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal dalam beriklan, sebaiknya khalayak
sasarannya bersifat khusus yaitu ditujukan untuk khalayak tertentu saja. Pesan yang
disampaikan dalam sebuah iklan tidak diberikan kepada semua orang, melainkan kelompok
target audience tertentu sesuai dengan produk yang dijual. Sasaran khalayak yang dipilih
tersebut didasarkan pada keyakinan bahwa pada dasarnya setiap kelompok khusus audience
memiliki keinginan, kebutuhan, kesukaan, karakteristik dan keyakinan yang khusus. Dengan
demikian, pesan yang diberikan harus dirancang khusus yang sesuai dengan target khalayak.
5.
Dalam penyampaian pesan tersebut, dilakukan dengan cara membayar.
Penyampaian pesan yang dilakukan dengan cara bukan membayar oleh kalangan
pengiklan, dianggap bukan iklan. Pesan komunikasi yang disampaikan dengan cara tidak
membayar, akan dimasukkan dalam kategori kegiatan komunikasi yang lain. Pesan
komunikasi yang disampaikan dengan cara tidak membayar, akan dimasukkan dalam
kategori kegiatan komunikasi yang lain. Dalam kegiatan periklanan, istilah membayar
sekarang ini harus dimaknai secara luas. Sebab, kata membayar tidak saja dilakukan dengan
alat tukar uang, melainkan dengan cara barter berupa ruang, waktu dan kesempatan.
2013
3
Creative Advertising
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
6.
Penyampaian pesan tersebut, mengharapkan dampak tertentu.
Dalam sebuah visualisasi iklan, seluruh pesan dalam iklan semestinya merupakan pesan
yang efektif, artinya pesan tersebut mampu menggerakkan khalayak. Semua iklan yang
dibuat oleh pengiklan dapat dipastikan memiliki tujuan tertentu, yaitu berupa dampak tertentu
di tengah khalayak misalnya agar khalayak mengikuti pesan iklan, seperti membeli barang
dengan segera, tetap setia menggunakan produk yang diiklankan dan lain-lainya.
Iklan digunakan untuk:
 Mempromosikan produk atau organisasi
 Merangsang permintaan primer & selektif
 Menyaingi/mengimbangi iklan pesaing (mengurangi efek dari iklan pesaing)
 Membuat kerja team sales jadi lebih efektif (fitur & manfaat produk dijelaskan melalui
iklan)
 Meningkatkan penggunaan produk
 Mengingatkan & memperkuat keyakinan pelanggan (menjaga top of mind)
 Mengurangi fluktuasi penjualan (meningkatkan penjualan dimasa low season)
TIPE-TIPE DAYA TARIK PESAN IKLAN
Aspek penting pada tahap persiapan proses kreatif, secara rasional, adalah menentukan
isi pesan atau penentuan keunggulan produk yang dijadikan sebagai informasi inti dalam
pesan periklanan.
Sebagai contoh, belakangan ini pengiklan produk mobil seringkali menitik beratkan pada
atribut-atribut penampilan, jaminan dan nilai jual kembali. hal ini disebabkan hasil riset yang
menunjukkan bahwa kriteria terpenting bagi konsumen dalam memilih mobil adalah nilai
ekonomis dan efisiensi dalam pemakaian bahan bakar.
Dalam konsep isi pesan, penggunaan tipe.himbauan sebagai daya tarik isi pesan terdiri
dari dua jenis, yaitu :
1. Daya Tarik Rasional
2. Daya Tarik Emosional
2013
4
Creative Advertising
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daya Tarik Rasional
Daya tarik rasional adalah jenis daya tarik dalam penyusunan pesan iklan yang
mengemukakan sejumlah informasi
yang ditujukan pada proses berpikir logis dari
khalayaknya. Pesan iklan yang menggunakan daya tarik rasional biasanya digunakan pada
iklan pruduk yang bersifat teknis / menonjolkan spesifikasi teknis.
Daya tarik rasional cenderung memberikan informasi nyata. Pengiklan menggunakan
pendekatan ini umumnya mencoba untuk menunjukkan suatu kenyamanan bagi konsumen
terhadap suatu produk, dengan menawarkan keuntungan tertentu. hal terpenting adalah
bagaimana produk tersebut bisa memuaskan kebutuhan konsumen. Tujuan pengiklan adalah
untuk memberikan kenyamanan pada khalayak sasaran, agar mau membeli produk yang
diiklankan.
Beberapa bentuk himbauan vang dijadikan daya tarik adalah :
1. Feature Appeal
Adalah iklan yang menggunkan daya tarik keistimewaan produk atau ciri-ciri khsus
produk, dengan menonJDlkan kelengkapan atau karakteristik tertentu dari produk tersebut
Beberapa tipe daya tarik rasional, cenderung memberikan informasi yang kuat dan
mencoba untuk menunjukkan pada khalayak sasaran sejumlah karakteristik produk atau
keuntungan produk. Hal ini dapat digunakan sebagai dasar bagi konsumen untuk membuat
keputusan rasional dalam pembelian. produk-produk teknis atau "high involvement
product" sering menggunakan tipe himbauan ini.
2. Competitive Advance Appeal
Apabila suatu daya tarik rasional digunakan dengan menonjolkan keuntungan produk
dibandingkan dnegan produk pesaing, pengiklan akan membuat perbandingan langsung
maupun tidak langsung dengan merk lain. Biasanya dilakukan dengan membuat claim
iklan yang lebih baik (superior) atau kelengkapan produk yang lebih baik.
2013
5
Creative Advertising
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Favourable Appeal
Iklan yang memanfaatkan daya tarik rasional melalui harga yang menarik, merupakan
iklan dengan pendekatan harga sebagai faktor utama dalam inti pesan. Iklan dengan daya
tarik harga sering dipergunakan oleh penjual untuk mengumumkan penawaran khusus,
atau program discount (potongan harga). Di samping itu, pendekatan harga juga digunakan
untuk mempromosikan penjualan produk tertentu, seperti mobil, dengan menonjolkan isi
pesan yang terfokus pada penawaran harga yang menarik.
4. News Appeal
Daya tarik publisitas adalah bentuk pesan iklan yang didominasi oleh pemberitaan /
publisitas. Tipe himbauan ini bisa digunakan untuk produk baru guna menginformasikan
keberadan produk tersebut di pasar kepada khalayak sasarannya. Selain itu, tipe himbauan
ini juga digunakan untuk memperluas pasar / pemakai produk sebagai hasil modifikasi
atau pengembangan produk.
5. Product Popularity Appeal
Daya atarik popularitas produk ditekankan pada penggunaan popularitas produk, dengan
penonjolan faktor-faktor utama, seperti misalnya : banyaknya konsumen yang
menggunakan produk tersebut atau banyak konsumen yang beralih menggunakan produk
ini, atau produk tersebut adalah produk utama yang sangat unggul dibandingkan produk
lainnya.
Hal pokok pada tipe himbauan ini adalah penggunaan yang luas dan populer (disukai
masyarakat) dari produk, sebagai bukti bahwa produk tersebut memang bagus dan disukai
konsumen. Diharapkan konsumen lain akan tertarik dan menggunakan produk itu.
6. Generic Appeal
Adalah salah satu tipe daya tarik rasional, yaitu tipe daya tarik umum. Tipe himbauan ini
merupakan daya tarik yang digunakan untuk mempromosikan suatu kelas atau kategori
produk tertentu, yang lebih ditekankan untuk mempromosikan produk secara umum,
dibandingkan dengan daya tarik suatu merk tertentu.
2013
6
Creative Advertising
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daya Tarik Emosional
Daya tarik emosional berkaitan dengan kebutuhan psikologis atau kebutuhan sosial dari
kahalayak sasaran yang dituju dalam membeli produk. Beberapa motivasi khalayak sasaran
dalam menentukan keputusan pembelian adalah motivasi emcsional. Seringkali konsumen
merasakan bahwa memiliki produk lebih penting daripada pengetahuan terhadap
keistimewaan produk tersebut.
Dasar daya tarik rasional atau informasional dipandang oleh beberapa pengiklan sebagai
sesuatu yang sangat tumpul untuk diterapkan pada beberapa jenis produk tertentu, sehingga
sukar untuk menarik perhatian konsumen.
Daya tarik emosional menjadi populer dalam periklanan seperti pengakuan para
produsen bahwa beberapa keputusan pembelian dibuat atas dasar perasaan dan emosi.
Disamping itu, adanya beberapa merk yang produknya tidak jauh berbeda menyebabkan
konsumen menjadi bingung dan memilih berdasarkan pertimbangan irasional, antara lain
dengan memilih merk produk yang dirasanya "dekat di hati".
Beberapa daya tarik emosional didasari pada keadaan psikologis dalam diri konsumen
yang berlangsung pada saat ia mempertimbangkan untuk membeli, seperti misalnya
kenikmatan, kegairahan atau sesuatu yang lebih ditekankan pada orientasi sosial seperti
kebutuhan akan status sosial dan pengakuan masyarakat.
Pengiklan dapat menggunakan daya tarik emosional dalam kreatif iklan, seperti rasa
humor, rasa iri atau bahkan rasa takut yang diolah sedemikian rupa agar dapat membuat
khalayak menerimanya sebagai pertimbangan pribadinya ketika mengambil keputusan
membeli. Hal ini menunjukkan bahwa keadaan perasaan konsumen yang diciptakan melalui
iklan mempunyai dampak terhdap pemilihan atau evaluasi konsumen pada suatu merk produk
tertentu.
Alasan lain dalam menggunakan daya tarik emosional adalah untuk mempengaruhi
interpretasi konsumen melalui pengalaman mereka dalam penggunaan suatu produk. Suatu
cara dalam hal ini adalah melalui penggunaan apa yang dalam periklanan dikenal sebagai
"transformational advertising".
2013
7
Creative Advertising
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Iklan transformasional adalah salah satu bentuk asosiasi antara pengalaman penggunaan
suatu produk yang diiklankan dengan kondisi karakteristik psikologis konsumen, yang
merupakan pengalaman dalam penggunaan produk, pada tingkat tertentu, meskipun tanpa
adanya terpaan iklan.
Iklan transformasional dapat menciptakan perasaan, citra, makna dan kepercayaan
terhadap suatu produk, yang artinya tergerak ketika konsumen menggunakan produk tersebut.
Konsumen mentransfer interpretasi terhadap iklan pada pengalaman menggunakan produk.
Christopher
Puto dan William Wells
menjelaskan
bahwa
suatu
iklan
transformasional harus memiliki dua karakteristik, yaitu :
1. Harus menunjukkan pengalaman penggunaan suatu kelengkapan produk, kehangatan,
lebih menarik atau lebih nikmat, dibandingkan dengan hanya merupakan penggambaran
tujuan produk yang diiklankan.
2. Harus berkaitan antara pegnalaman yang dikemukakan pada iklan dengan pengalaman
penggunaan suatu merk produk. Konsumen tidak dapat mengingat merk-merk tanpa
pengulangan pengalaman yang ditonjolkan dalam iklan
Daya tarik Kreatif dan Tipe-tipe penvampaian pesan :
Apabila salah satu pola "ide penjualan" telah disepakati, maka selanjutnya perhatian
diarahkan pada penentuan daya tarik (appeal), atau pendekatan serta gaya pelaksanaan
(execution style) sebagai pengembangan konsep kreatif.
Daya tarik dalam periklanan digunakan untuk memperoleh tanggapan dari khalayak
sasaran atau untuk mempengaruhi perasaan khalayak sasaran terhadap suatu produk atau jasa
tertentu. Gaya implementasi mengacu pada satu daya tarik tertentu, untuk kemudian
dituangkan dalam suatu bentuk pesan yang akan dipresentasikan pada khalayak sasaran.
Seperti yang dikatakan William Weilbacher bahwa suatu daya tarik dapat dikatakan
sebagai garis bawah dari isi pesan, sedangkan tipe / gaya pelaksanaan merupakan cara atau
jalan untuk mempresentasikan isi pesan itu. Daya tarik dan gaya pelaksanaan biasa dibahas
tersendiri, yang masing-masing bisa diimplementasikan dalam eksekusi.
2013
8
Creative Advertising
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Meskipun dari satu pilihan daya tarik, bisa juga diimplementasikan dalam berbagai gaya
pelaksanaan. Daya tarik cenderung lebih bisa mengadaptasi diri kedalam berbagai bentuk
media, baik media cetak maupun media elektronik, sedangkan gaya pelaksanaan lebih
ditujukan pada pemanfaatan media tertentu.
Daya tarik periklanan
Banyak literatur yang membahas berbagai daya tarik, yang biasa digunakan dalam
pengembangan isi pesan. Tetapi secara umum, daya tarik dibedakan dalam beberapa kategori
sesuai tipologi penyusunan isi pesar, sebagai berikut:
1.
Isi Pesan terdiri dari:
• Himbauan rasional, yaitu pesan yang berisi informasi faktual yang diharapkan dapat
mempengaruhi / membujuk kcnsumen berdasarkan rasio / akal sehatnya. Penggunaan
himbauan rasional ini harus memperhatikan minat khalayak yang dituju (khalayak
sasaran) serta mampu menunjukkan manfaat yang dibutuhkan konsumen dari produk
yang ditiwarkan dalam iklan.
3.
Format Pesan, dimana penyusunan format pesan akan disesuaikan dengan media
periklanannya, yaitu :
• Iklan di media cetak (surat kabar, majalah), yang terdiri dari judul, naskah, ilustrasi,
pemilihan huruf (tipografi), tata letak &tata warna.
• Iklan di media radio, yang selain masalah naskah, juga perlu memperhatikan aspek
intonasi suara, kualitas vokal, efek suara,gaya bahasa, latar belakang suara/musik, dsb.
• Iklan di media televisi, yang selain masalah naskah dan visualisasi, juga perlu
memperhatikan aspek ekspresi wajah, pakaian, model rambut, tata warna,
pencahayaan, gerakan, bentuk, dsb
• Iklan di media luar ruang yang memerlukan kriteria naskah yang singkat dan jelas,
ilustrasi yang sederhana dan menerik, dsb.
2013
9
Creative Advertising
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Cara Menilai Kreativitas
Menilai kreativitas pesan iklan dapat dilakukan dengan banyak cara. Berikut ini sejumlah
cara yang dapat dipilih untuk mengevaluasi apakah sebuah pesan iklan dapat dianggap cukup
kreatif atau tidak.
1.
Ide Orisinal
Merupakan ide yang orisinal atau asli, tidak sekedar meniru atau meperbaharui konsep
yang sudah ada.
2.
Provokating
Menaruh perhatian pada ide yang meyeluruh sebagai unsur penawaran. Suatu ide
tunggal bisa mencakup keseluruhan pengemasan iklan dan produk. Jadi ide yang
ditampilkan merupakan kesatuan dari unsur-unsur produk yang ditawarkan dengan
konsep kreatif.
3.
Relevansi
Kreatif iklan harus memberikan keuntungan yang relevan dengan kebutuhan konsumen
atas fungsi produk tersebut.
4.
Menonjol
Kreatif iklan hendaknya menonjolkan salah satu unsur dari atribut produk yang
dianggap penting oleh konsumen, agar mudah diingat..
5.
Demonstratif
Memunculkan peragaan (demo) untuk meyakinkan konsumen. Metode demonstrasi
biasanay dipilih, terutama jika menghadapi persaingan ketat dengan merk lain yang
sejenis. Teknik ini cocok untuk produk seperti sabun deterjen.
6.
Masuk Akal
Ide kreatif hendaknya ilmiah dan dapat diterima akal sehat konsumen dalam arti sesuai
dengan kenyataan.
2013
10
Creative Advertising
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
7.
Start 5 detik, ending
Diharapkan dengan spot sepanjang 5 detik, iklan sudah bisa menumbuhkan efek
pengetahuan yang kuat, sehingga eksekusi ikan mampu menyampaikan pesan dengan
waktu yang singkat, tidak bertele-tele.
8.
Sound Effect / Visual Effect
Penggunaan efek suara atau efek gambar yang diterapkan pada iklan radio atau televisi
dapat membantu menciptakan dramatisasi dan menimbulkan kesan yang kuat.
9.
Leader - follower
Leader merupakan pemimpin pasar, karena itu kreatif iklan hendaknya ditentukan
dengan jelas tentang posisinya sebagai leader pada tema iklan maupun pada
eksekusinya.
10.
Kontinuitas
Kreatif iklan sebagiknya memiliki kontinuitas antara satu versi dengan versi lainnya,
atau antara satu periode kampanye dengan periode berikutnya. Dengan adanya
kontinuitas akan memudahkan konsumen untuk mengenali iklan produk tersebut.
11.
Penghargaan
Kreatif iklan hendaknya mampu memberikan penghargaan pada konsumen, dengan
menunjukkan bahwa bagi produsen / pengiklan, konsumen dianggap sangat berharga,
seperti misalnya dengan menghibur, menyentuh perasaan, dll.
Jenis-jenis pendekatan iklan yang sering digunakan :
1. Problem - solution
6. Presenter
2. Demonstration
7. Testimonial
3. Comparison
8. Slice of life
4. Analogy
9. Slice of movie
5. Visual Symbol
10. Music.
2013
11
Creative Advertising
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Pustaka:
1. Zeng, Mand W Reinartz. Beyond Online Search : The Road to Profitability”. California
Management Review Vol 45 . 2003
2. Bearden, W.O., T.N. Ingram and R.W. Laforge (1995), Marketing : Principles &
Perspective. Chicago : Irwin.
3. Collis, D.J and C.A Montgomery (1998), Corporate Strategy : Resource Based
Approach. Boston, Massachesets : Irwin/Mc Graw-Hill.
4. George E. Belch and Michael A. Belch “Advertising and Promotion: An Integrated
Marketing Communications Perspective”, Sixth Edition, , McGraw-Hill Irwin, 2004.
5. William Wells, John Burnett and Sandra Moriarty, “Advertising: Principles and
Practice”, Fifth EditionPrentice-Hall, 2000.
6. “Kleppner’s Advertising Procedure”, Sixteenth Edition, W. Ronald Lane, Karen
Whitehill King, and J. Thomas Russell, Prentice-Hall, Inc., 2005.
7. Chaffey, Dave, Richard Mayer, Kevin Johnston & Fiona Ellis-Chadwick., (2000)
Internet Marketing : Strategy, Implementation and Practice ., Harlow, England :
Prentice Hall, Inc.
8. Lievrouw, Leah A. & Sonia Livingstone., (2006) The Handbook of New Media:
Updated Student Edition, London: Sage Publications Ltd.
9. Sandra E. Moriarty., Creative Advertising: Theory & Practice ., Englewood Cliffs, New
Jersey: Mc Graw Hill., 2003
10. Jerome Jewler., Creative Strategy in Advertising., Wadsworth Series in Mass
Communication and Journalism., 2004
11. Jim Atchinson., Cutting Edge Advertising. Pearson Education South Asia Pte Ltd; 3rd
Revised edition edition, 2007
12. Ronald Lane, Karen Whitehill King & Thomas Russel., Kleppner’s Advertising
Procedure. Pearson International edition, 2008
13. William Wells, John Burnet & Sandra E. Moriarty., Advertising Principles and
Practice., 2000
14. Stephen Baker., Systematic Approach to Advertising Creativity.New York: The Free
Press, 1981.
15. Courtlan Bovee & William Arens., Contemporary Advertising., Englewood Cliffs, New
Jersey: Mc Graw Hill., 2001
16. Philip Kotler., Principles of Marketing., Englewood Cliffs, New Jersey: Mc Graw Hill.,
2001
17. Dave Chaffey, Fiona Ellis-Chadwick, Kevin Johnston, and Richard Mayer., Internet
Marketing: Strategy, Implementation and Practice (4th Ed), , 2009.
18. Tom Alstiel & Jean Grow., Advertising Strategy., London: Sage Publication., 2006.
19. Michael Newman., Creative Leaps., New York: Joh Wiley & Sons., 2003
20. www.branchannel.com
Download