MODUL PERKULIAHAN Advertising Project Management Perencanaan Strategis Kampanye Periklanan Fakultas Program Studi Tatap Muka Fakultas Ilmu Komunikasi Advertising and Marketing Communication 10 Kode MK Disusun Oleh Ardhariksa Z., M.Med.Kom Abstract Kompetensi Hakikat dan pentingnya perencanaan. Jenis-jenis perencanaan. Proses penyusunan perencanaan dan pendekatannya. Menyusun Anggaran periklanan. Pembagian kerja. Koordinasi dan rentang kendali. Aplikasi perencanaan dan pengorganisasian di bidang periklanan. Mahasiswa mampu memahami fungsi perencanaan, anggaran periklanan dan pengorganisasian (Perencanaan strategis kampanye periklanan). Perencanaan Strategis Kampanye Periklanan Hakikat dan Pentingnya Perencanaan Komunikasi Pemasaran Komunikasi pemasaran adalah salah satu dari empat elemen utama bauran pemasaran perusahaan. Pemasar harus tahu bagaimana menggunakan iklan, promosi penjualan, publisitas dan penjualan personal untuk mengkomunikasikan suatu produk beserta nilainya kepada konsumen yang dituju/target. Komunikasi pemasaran merupakan salah satu kegiatan pemasaran yang berusaha menyebarluaskan informasi, mempengaruhi, dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan maupun produknya agar bersedia menerima, membeli dan setia kepada produk yang ditawarkan produsen Dengan demikian, komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Proses komunikasi itu sendiri terdiri dari sembilan elemen : penyampai pesan, penerima pesan, penyandian, pembaca sandi, pesan, media, tanggapan, umpan balik dan gangguan. Pemasar harus tahu bagaimana cara untuk mencapai khalayak sasaran, berhadapan dengan kecenderungan khalayak pada perhatian selektif, distorsi (pemutarbalikan pesan) dan mengingat pesan. Komunikasi pemasaran juga merupakan perwujudan dari konsep-konsep komunikasi (Smith dalam Wina, 2008). Selanjutnya Smith (2005) menyatakan komunikasi pemasaran adalah fungsi dalam manajemen yang memusatkan perhatian pada produk atau jasa untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Kotler et.all (2003) memberikan empat tahap proses dalam komunikasi pemasaran yakni analisas lingkungan, identifikasi khalayak dan tujuan, pengembangan pendekatan strategis dan mengembangkan rencana implementasi. Smith dalam Wina (2008)memberikan sembilan fase yang dikelompokkan menjadi empat fase dalam komunikasi strategis untuk public relations yakni formative research, strategy, tactic dan evaluation research. Pemasaran yang sukses bergantung pada seberapa kuat hal itu bertumpu pada hal-hal yang fundamental. Tetapi itu bukan berarti semua prinsip marketing adalah sama. Memang skenario pemasaran yang berbeda membutuhkan strategi yang berbeda pula. Mengetahui perbedaan ini, sama juga mengetahui perbedaan antara sukses dan kegagalan. Salah satu dari hal yang menonjol dari pemasaran adalah "global marketing". Menjual produk ke luar negeri membutuhkan perspektif yang jauh berbeda daripada yang digunakan untuk bisnis yang dipasarkan untuk pasar domestik. Yang paling penting di dalam komunikasi adalah diterimanya pesan kita secara jelas, yaitu tersampaikan isi pesannya dengan baik. Dalam marketing juga dikenal istilah push dan 2013 2 Advertising Project Management Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pull model dimana pada push model terjadinya komunikasi diarahkan mulai dari manufacturer kemudian ke wholesaler, retailer, baru ke customer dan consumer. Yang memegang peranan terpenting adalah retailer yang dapat memberikan diskon. Jadi komunikasi pemasaran mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Menyebarluaskan informasi (komunikasi informatif) 2. Mengingatkan audien untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi mengingat-kan kembali) 3. Mempengaruhi audiens untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen pesaing agar beralih merek (komunikasi persuasif) 4. Meningkatkan/melakukan penjualan (Komunikasi penjualan) Mengembangkan Komunikasi Pemasaran yang Efektif Delapan langkah dalam mengembangkan program komunikasi dan promosi total yang efektif. Komunikator pemasaran harus: 1. Mengidentifikasi audiens yang dituju 2. Menentukan tujuan komunikasi tersebut 3. Merancang pesan 4. Memilih saluran komunikasi 5. Menentukan total anggaran promosi 6. Membuat keputusan atas bauran promosi (Marketing Mix) 7. Mengukur hasil promosi tersebut 8. Mengelola dan mengkoordinasikan proses komunikasi pemasaran terintegrasi a.d.1 Mengidentifikasi Audiens yang Dituju Audiens dapat diartikan sebagai calon pembeli produk perusahaan, pemakai saat ini, penentu keputusan, atau pihak yang mempengaruhi. Audiens itu dapat terdiri dari individu, kelompok, masyarakat tertentu atau masyarakat umum. a.d.2 Menentukan Tujuan Komunikasi Setelah pasar sasaran dan karakteristiknya di identifikasi, komunikator pemasaran harus memutuskan tanggapan yang diharapkan dari audiens. Tanggapan terakhir yang diharapkan dari audiens adalah pembelian, kepuasan yang tinggi dan cerita dari mulut ke mulut yang baik. a.d 3 Merancang Pesan Setelah menentukan tanggapan yang diinginkan dari audiens komunikator selanjutnya mengembangkan pesan yang efektif. Idealnya, pesan itu harus menarik perhatian 2013 3 Advertising Project Management Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id (attention), mempertahankan ketertarikan (interest), membangkitkan keinginan (desire), dan menggerakkan tindakan (action). Memformulasikan pesan memerlukan pemecahan atas 4 masalah. 1. Isi pesan -> apa yang akan dikatakan 2. Struktur pesan -> bagaimana mengatakannya secara logis. 3. Format pesan -> Bagaimana mengatakannya secara simbolis. 4. Sumber pesan -> Siapa seharusnya mengatakannya. a.d.4 Memilih Saluran Komunikasi Saluran komunikasi terdiri dari 2 jenis yaitu: 1. Saluran komunikasi personal. Mencakup dua orang atau lebih yang berkomunikasi secara langsung satu sama lain. 2. Saluran komunikasi nonpersonal Menyampaikan pesan tanpa melakukan kontak atau interaksi pribadi, tetapi dilakukan melalui media, atmosfer dan acara. a.d.5 Menentukan Total Anggaran Promosi Anggaran promosi merupakan bagian dan anggaran pemasaran. Namun demikian tidak ada standar yang pasti mengenai seberapa besar pengeluaran untuk promosi yang harus dialokasikan. Faktor penyebabnya adalah pengeluaran promosi itu bervariasi tergantung pada produk atau situasi pasar. Meskipun banyak kesulitan yang ditemui dalam menentukan besarnya anggaran promosi ini, banyak praktisi yang membuat rule-of- thumb yang terbukti dapat digunakan dalam penentuan besarnya pengeluaran untuk promosi. 1. Marginal Approach Pendekatan ini memberi jalan keluar bahwa pengeluaran optimal untuk masing-masing metode promosi ditentukan dengan kondisi MR=MC (Marginal Revenue Marginal Cost). 2. Breakdown Method Metode ini terdiri atas beberapa macam, yaitu: a. Percentage-of-Sales Approach Dalam pendekatan ini besarnya anggaran promosi ditentukan berdasarkan persentase tertentu dan penjualan (tahun lalu atau prediksi penjualan tahun depan) atau dan harga jual. 2013 4 Advertising Project Management Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id b. Affordable Method Dalam metode ini, besarnya anggaran promosi ditetapkan berdasarkan perkiraan manajemen mengenai kemampuan keuangan perusahaan. Dalam situasi yang benar-benar tidak pasti penerapan metode ini barangkali paling tepat. Metode ini juga memperhitungkan bahwa pengeluaran promosi mempunyai nilai jangka panjang. Namun pendekatan ini tidak memperhitungkan pengaruh promosi terhadap penjualan. Selain itu anggaran promosi setiap tahunnya menjadi tidak menentu sehingga menyulitkan perencanaan pemasaran jangka panjang. c. Return-On-Investment Approach Dalam pendekatan ini pengeluaran promosi dianggap sebagai investasi. Oleh karena itu besarnya anggaran promosi yang sesuai ditentukan dengan membandingkan tingkat return yang diharapkan (expected return) dan tingkat return yang diinginkan (desired return). Expected return dihitung dengan menggunakan present value dan return masa depan. Validitas dan kebaikan metode ini memang tidak dapat dibantah, namun metode ini juga mempunyai masalah. Pertama, penentuan hasil metode promosi dan waktu ke waktu sulit dilakukan. Kedua, seberapa besar porsi expected return yang layak dan investasi promosi? Keterbatasan ini menimbulkan hambatan-hambatan dalam pemakaiannya. d. Competitive-Parity Approach Dalam metode ini, anggaran promosi suatu perusahaan harus sesuai atau sama dengan pengeluaran promosi pesaingnya. Asumsi dalam pendekatan ini adalah: 1) Anggaran promosi berhubungan langsung dengan pangsa pasar. Dengan demikian agar pangsa pasarnya tidak berubah, maka pengeluaran promosi perusahaan harus dalam proporsi yang sama dengan pengeluaran promosi pesaingnya. 2) Pengeluaran pesaing merupakan kebijakan yang kolektif dan suatu industri. 3) Dengan mempertahankan kesamaan, maka perang promosi dapat dihindari. Apabila mempertimbangkan sifat persaingan, rasanya pendekatan ini masuk akal. Akan tetapi ada sejumlah keterbatasan pada metode ini. Pertama, pendekatan ini mensyaratkan adanya pemahaman mengenai pandangan pesaing terhadap promosi, padahal informasi seperti itu jarang bisa diperoleh. Kedua, pesaing sewaktu-waktu bisa saja menambah anggaran promosinya, sehingga tidak mungkin bagi perusahaan untuk memantau pesaing tersebut satu per satu mengenai anggaran promosinya. Ketiga, sumber daya, tujuan, dan peluang setiap perusahaan juga berbeda-beda. Keempat, tidak ada jaminan bahwa anggaran promosi yang sama bisa mencegah perang promosi. 2013 5 Advertising Project Management Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Build-Up Method (Objective-and-Task Method) Penentuan anggaran promosi dilakukan dengan cara menentukan tujuan-tujuan iklan, personal selling, dan sales promotion dan setiap lini produk, menentukan tugas-tugas yang harus dilakukan dan besarnya biaya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Jumlah biaya total dan tugas-tugas pencapaian tujuan tersebut merupakan biaya promosi perusahaan. Dengan metode ini manajer dapat menganalisis secara ilmiah peranan promosinya dan kontribusi promosi tersebut terhadap pencapaian tujuan pemasaran. Pengeluaran promosi juga dapat dikendalikan. Akan tetapi metode ini dikritik terlalu ilmiah dan kaku. a.d.6 Membuat keputusan atas bauran promosi (Marketing Mix) Perusahaan harus mendistribusikan total anggaran promosi untuk lima alat promosi yaitu: Iklan, merupakan model komunikasi yang dapat menjangkau public secara luas. Iklan dapat digunakan untuk membangun image jangka panjang dan juga mempercepat quick sales. Selain itu iklan juga bersifat baku dan dapat ditayangkan berulang-ulang serta dapat memperoleh efek dramatisasi dari iklan yang telah ditayangkan tersebut. Namun iklan hanya dapat membawa pesan secara monolog (komunikasi satu arah). Promosi penjualan, komunikasi dimana merupakan sarana untuk menarik perhatian dan memeberikan informasi yang akhirnya mengarahkan konsumen kepada produk. Hal tersebut memberikan kontribusi nilai tambah kepada konsumen dan juga dapat secara aktif mengajak konsumen membeli produk yang ditawarkan. Public Relation dan publisitas, alat promosi ini dapat menarik perhatian khalayak ramai jika memiliki kredibilitas yang tinggi dan tidak memasukkan unsure penjualan, jadi hanya sebagai pemberi informasi. Public Relation dan publisitas juga dapat memperoleh efek dramatisasi seperti yang terjadi pada iklan. Personal Selling, merupakan alat promosi yang paling efektif pada siklus terakhir dari proses pembelian. Hal ini terjadi karena personal selling dapat membuat hubungan interaktif secara dekat sehingga dapat mengnenal konsumen secara lebih dalam dan lebih baik sehingga dapat memberikan respon yang tepat. Direct Marketing, alat promosi ini hanya dapat menjangkau konsumen yang spesifik. Namun pesan yang disampaikan melalui direct marketing dapat disesuaikan dengan karakter dan respon konsumen yang dituju serta dapat diperbaharui secara cepat 2013 6 Advertising Project Management Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pula.Perusahaan selalu mencari cara untuk meperoleh efisiensi dengan mensubtitusi satu alat promosi dengan yang lainnya. a.d.7 Mengukur Hasil Promosi Setelah menerapkan rencana promosi, komunikator harus mengukur dampaknya pada audiens sasaran. Hal ini mencakup menanyakan audiens sasaran apakah mereka mengenali atau mengingat pesan yang telah disampaikan, beberapa kali mereka melihatnya, hal-hal apa saja yang mereka ingat, bagaimana perasaan mereka tentang pesan tersebut, dan sikap mereka sebelumnya dan sekarang tentang produk dan perusahaan itu. a.d.8 Mengelola dan mengkoordinasikan Proses Komunikasi Pemasaran Terintegrasi (Integrated Marketing Communication, IMC) Banyak perusahaan masih sangat mengandalkan satu atau dua alat komunikasi untuk mencapai tujuan komunikasinya. Praktik ini terus berlangsung, meski sekarang ini terjadi disintegrasi dari pasar massal ke banayak pasar kecil, masing-masing memerlukan pendekatan komunikasi tersendiri, berkembangannya berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen. Alat komunikasi, pesan, dan audiens yang sangat lebih modern. Integrated Marketing Communication Secara operasional IMC dapat didefinisikan sebagai sebuah konsep perencanaan marketing komunikasi yang melibatkan semua bentuk tools dalam berkomunikasi untuk mempengaruhi konsumen sehingga bisa mendapatkan efek komunikasi yang jauh lebih besar, tentu saja harus dipastikan semua aspek komunikasi tersebut satu suara, maksudnya memiliki message yang sama. Bentuk komunikasi dalam komunikasi pemasaran terpadu itu meliputi iklan, PR, jaringan distribusi, sales promotion, direct marketing, CRM dan bentuk bentuk marketing komunikasi lainnya yang terus berkembang seiring dengan semakin berkembangnya ilmu ini, yaitu online marketing yang melibatkan internet. 2013 7 Advertising Project Management Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Konsep Integrated Marketing Communication(IMC) Secara umum, IMC bisa dikatakan sebagai suatu aktifitas komunikasi yang paling lengkap. IMC tidak hanya seputar kegiatan memasarkan produk yang berupa barang ataupun jasa saja, tetapi juga merupakan suatu bentuk komunikasi antara perusahaan dengan publik. IMC merupakan bauran komunikasi pemasaran terpadu yang menggabungkan tentang promotional mix, seperti advertising, sales promotion, direct selling, Public Relations, dan marketing tentunya. Advertising and Promotional Tools Disini terlihat bahwa iklan merupakan salah satu elemen yang ikut menentukan sukses atau tidaknya marketing komunikasi sebuah brand/produk, tetapi sesuai yang dibicarakan dalam buku "The fall of Advertising, and The Rise of PR", maka dapat kita simpulkan bahwa iklan tidaklah memegang peranan utama dalam sebuah komunikasi pemasaran. Dalam konsep IMC, keberhasilan tidak bisa di klaim sebagai buah kerja keras salah satu bentuk komunikasi saja melainkan kerja keras dari semua elemen karena masing-masing elemen memiliki tugas yang berbeda, tetapi pada hakikatnya saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Pesan yang terintegrasi tentunya juga membantu untuk mencapai brand building sehingga juga bisa memaintain hubungan yang baik dengan customers Peranan Integrated Marketing Communication IMC memiliki peran yang sangat penting terhadap penentuan dari tujuan pemasaran, salah satunya adalah menyukseskan kegiatan beriklan karena dari penjabaran fungsi di atas, terlihat bahwa iklan menjadi tidak mengena ketika tidak di'support oleh distribusi yang bagus, kerja keras dari direct marketing , sales promotion dan tim-tim yang lain.Iklan membantu untuk mendorong timbulnya aksi pembelian untuk mencoba produk XY tersebut, serta juga kemudian untuk membantu menguatkan keinginan untuk melakukan pembelian berikutnya. IMC tidak dapat dilihat dari satu aspek komunikasi saja, tetapi dalam prakteknya kita bisa melakukan analisis untuk dapat mengetahui aspek IMC yang manakah yang paling dominan dalam mencapai efektifitas dan efisiensi dari program komunikasi pemasaran perusahaan. Disini terlihat bahwa iklan merupakan salah satu elemen yang ikut menentukan sukses atau tidaknya marketing komunikasi sebuah brand/produk. Dalam konsep IMC, 2013 8 Advertising Project Management Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id keberhasilan tidak bisa di klaim sebagai buah kerja keras salah satu bentuk komunikasi saja melainkan kerja keras dari semua elemen karena masing masing elemen memiliki tugas yang berbeda yang saling berintegrasi. Konsepsi komunikasi pemasaran ini pada dasarnya berkaitan dengan konsespsi ekonomi tentang unsur-unsur klasik pemasaran yang lazim disebut dengan formula 4P yakni Product, Price, Place, and Promotion. Komunikasi tentang 4p ini kemudian dijabarkan lagi menjadi beberapa konsep sentral yang meliputi: 1. Segmentasi dan Cakupan Pangsa Sasaran: Niching Segmentasi dan cakupan pangsa pasar sasaran perlu berubah orientasinya, dari yang semula berskala domestik/nasional menjadi berskala lintas nasional dan global. Kotler berpendapat bahwa salah satu strategi yang tepat untuk menembus situasi persaingan global adalah dengan melakukan niching yakni dengan memfokuskan perhatian pada suatu daerah tertentu yang potensial dan aman.Implikasi dari konsep niching ini adalah pertama, segmentasi pasar sasaran perlu difokuskan pada kelompok-kelompok tertentu (misalnya kelas social lapisan atas saja, atau lapisan bawah saja). Kedua Cakupan geografis pangsa pasar perlu diarahkan ke negara-negara atau kawasan tertentu. 2. Uniformitas Global dalam hal positioning, Brand Name, Packaging, Pricing dan advertising Strategy. Strategi komunikasi pemasaran yang diarahkan kepada upaya menembus situasi persaingan dalam era pasar global, menuntut Keegan, adanya pola uniformitas (keseragaman) yang relatif berskala global atau universal dalam beberapa aspek. Aspek-aspek komunikasi pemasaran yang perlu mengikuti pola uniformitas global ini terutama meliputi: strategi posisi, penamaan merk, penentuan harga dan strategi periklanan. 3. Diferensiasi dalam Sales Promotion, Selling approach, distribution dan Customer Service. Pola diferensiasi berdasarkan kondisi pangsa pasar dikawasan tertentu. Menurut Keegan, pendekatan penjualan dan promosi penjualan (termasuk yang menyangkut tenaga personelnya) akan efektif dan efisien apabila dirancang dengan menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan di daerah-daerah atau kawasan tertentu.Aspekaspek komunikasi pemasaran yang perlu mengikuti pola diferensiasi ini terutama meliputi: promosi penjualan, pendekatan penjualan. 2013 9 Advertising Project Management Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Konsep sentral yang terakhir adalah Customer Service (pelayanan pelanggan).Tujuannya adalah untuk memelihara dan meningkatkan hubungan psikologis antara produsen dan pelanggan serta memantau berbagai keluhan dari para pelanggan. Pemeliharaan loyalitas dari para pelanggan perllu tetap dijaga agar mereka tidak beralih ke produk pesaing. Bahkan para pelanggan ini merupakan mediaotr yang efektif dalam komunikasi pemasaran karena memiliki Safety Credibility (kepercayaan keamanan). Upaya komunikasi pemasaran dalam menembus pasar global ini juga perlu ditunjang dengan upaya-upaya pembenahan dalam berbagai aspek yang menyangkut system organisasi dan manajemen perusahaan, serta didukung oleh kebijakan politik dan ekonomi pemerintah. 4. Promosi Promosi meliputi penggunaan saluran komunikasi. Bauran promosi (promotion mix) yang lengkap meliputi 6 (enam) saluran: Advertising, personnal selling, word-ofmouth, sales promotion, publicity dan public relations. Saluran advertising meliputi iklan-iklan yang dipasang dalam berbagai bentuk media massa. Personal selling mencakup kegiatan penjualan langsung ke konsumen secara personal oleh para penjual atau melalui sistem jaringan. 2013 10 Advertising Project Management Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Pustaka: 1. Zeng, Mand W Reinartz. Beyond Online Search : The Road to Profitability”. California Management Review Vol 45 . 2003 2. Bearden, W.O., T.N. Ingram and R.W. Laforge (1995), Marketing : Principles & Perspective. Chicago : Irwin. 3. Collis, D.J and C.A Montgomery (1998), Corporate Strategy : Resource Based Approach. Boston, Massachesets : Irwin/Mc Graw-Hill. 4. George E. Belch and Michael A. Belch “Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspective”, Sixth Edition, , McGraw-Hill Irwin, 2004. 5. William Wells, John Burnett and Sandra Moriarty, “Advertising: Principles and Practice”, Fifth EditionPrentice-Hall, 2000. 6. “Kleppner’s Advertising Procedure”, Sixteenth Edition, W. Ronald Lane, Karen Whitehill King, and J. Thomas Russell, Prentice-Hall, Inc., 2005. 7. Chaffey, Dave, Richard Mayer, Kevin Johnston & Fiona Ellis-Chadwick., (2000) Internet Marketing : Strategy, Implementation and Practice ., Harlow, England : Prentice Hall, Inc. 8. Lievrouw, Leah A. & Sonia Livingstone., (2006) The Handbook of New Media: Updated Student Edition, London: Sage Publications Ltd. 9. Sandra E. Moriarty., Creative Advertising: Theory & Practice ., Englewood Cliffs, New Jersey: Mc Graw Hill., 2003 10. Jerome Jewler., Creative Strategy in Advertising., Wadsworth Series in Mass Communication and Journalism., 2004 11. Jim Atchinson., Cutting Edge Advertising. Pearson Education South Asia Pte Ltd; 3rd Revised edition edition, 2007 12. Ronald Lane, Karen Whitehill King & Thomas Russel., Kleppner’s Advertising Procedure. Pearson International edition, 2008 13. William Wells, John Burnet & Sandra E. Moriarty., Advertising Principles and Practice., 2000 14. Stephen Baker., Systematic Approach to Advertising Creativity.New York: The Free Press, 1981. 15. Courtlan Bovee & William Arens., Contemporary Advertising., Englewood Cliffs, New Jersey: Mc Graw Hill., 2001 16. Philip Kotler., Principles of Marketing., Englewood Cliffs, New Jersey: Mc Graw Hill., 2001 17. Dave Chaffey, Fiona Ellis-Chadwick, Kevin Johnston, and Richard Mayer., Internet Marketing: Strategy, Implementation and Practice (4th Ed), , 2009. 18. Tom Alstiel & Jean Grow., Advertising Strategy., London: Sage Publication., 2006. 19. Michael Newman., Creative Leaps., New York: Joh Wiley & Sons., 2003 2013 11 Advertising Project Management Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id