Perencanaan Strategis Kampanye Periklanan

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Advertising
Project
Management
Perencanaan Strategis
Kampanye Periklanan
Fakultas
Program Studi
Tatap Muka
Fakultas Ilmu
Komunikasi
Advertising and
Marketing
Communication
10
Kode MK
Disusun Oleh
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Abstract
Kompetensi
 Hakikat dan pentingnya
perencanaan.
 Jenis-jenis perencanaan.
 Proses penyusunan perencanaan
dan pendekatannya.
 Menyusun Anggaran periklanan.
 Pembagian kerja.
 Koordinasi dan rentang kendali.
 Aplikasi perencanaan dan
pengorganisasian di bidang
periklanan.
Mahasiswa mampu memahami fungsi
perencanaan, anggaran periklanan dan
pengorganisasian (Perencanaan
strategis kampanye periklanan).
Perencanaan Strategis Kampanye Periklanan
Hakikat dan Pentingnya Perencanaan Komunikasi Pemasaran
Komunikasi pemasaran adalah salah satu dari empat elemen utama bauran
pemasaran perusahaan. Pemasar harus tahu bagaimana menggunakan iklan, promosi
penjualan, publisitas dan penjualan personal untuk mengkomunikasikan suatu produk
beserta nilainya kepada konsumen yang dituju/target. Komunikasi pemasaran merupakan
salah satu kegiatan pemasaran yang berusaha menyebarluaskan informasi, mempengaruhi,
dan/atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan maupun produknya agar bersedia
menerima, membeli dan setia kepada produk yang ditawarkan produsen
Dengan demikian, komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan
misi pemasaran
serta penentu suksesnya pemasaran. Proses komunikasi itu sendiri
terdiri dari sembilan elemen : penyampai pesan, penerima pesan, penyandian, pembaca
sandi, pesan, media, tanggapan, umpan balik dan gangguan. Pemasar harus tahu bagaimana
cara untuk mencapai khalayak sasaran, berhadapan dengan kecenderungan khalayak pada
perhatian selektif, distorsi (pemutarbalikan pesan) dan mengingat pesan.
Komunikasi pemasaran juga merupakan perwujudan dari konsep-konsep komunikasi
(Smith dalam Wina, 2008). Selanjutnya Smith (2005) menyatakan komunikasi pemasaran
adalah fungsi dalam manajemen yang memusatkan perhatian pada produk atau jasa untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen. Kotler et.all (2003) memberikan empat tahap
proses dalam komunikasi pemasaran yakni analisas lingkungan, identifikasi khalayak dan
tujuan, pengembangan pendekatan strategis dan mengembangkan rencana implementasi.
Smith dalam Wina (2008)memberikan sembilan fase yang dikelompokkan menjadi empat
fase dalam komunikasi strategis untuk public relations yakni formative research, strategy,
tactic dan evaluation research.
Pemasaran yang sukses bergantung pada seberapa kuat hal itu bertumpu pada hal-hal
yang fundamental. Tetapi itu bukan berarti semua prinsip marketing adalah sama. Memang
skenario pemasaran yang berbeda membutuhkan strategi yang berbeda pula. Mengetahui
perbedaan ini, sama juga mengetahui perbedaan antara sukses dan kegagalan. Salah satu dari
hal yang menonjol dari pemasaran adalah "global marketing". Menjual produk ke luar negeri
membutuhkan perspektif yang jauh berbeda daripada yang digunakan untuk bisnis yang
dipasarkan untuk pasar domestik.
Yang paling penting di dalam komunikasi adalah diterimanya pesan kita secara jelas,
yaitu tersampaikan isi pesannya dengan baik. Dalam marketing juga dikenal istilah push dan
2013
2
Advertising Project Management
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pull model dimana pada push model terjadinya komunikasi diarahkan mulai dari
manufacturer kemudian ke wholesaler, retailer, baru ke customer dan consumer. Yang
memegang peranan terpenting adalah retailer yang dapat memberikan diskon.
Jadi komunikasi pemasaran mempunyai tujuan sebagai berikut :
1. Menyebarluaskan informasi (komunikasi informatif)
2. Mengingatkan audien untuk melakukan pembelian ulang (komunikasi mengingat-kan
kembali)
3. Mempengaruhi audiens untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen pesaing
agar beralih merek (komunikasi persuasif)
4. Meningkatkan/melakukan penjualan (Komunikasi penjualan)
Mengembangkan Komunikasi Pemasaran yang Efektif
Delapan langkah dalam mengembangkan program komunikasi dan promosi total yang
efektif. Komunikator pemasaran harus:
1. Mengidentifikasi audiens yang dituju
2. Menentukan tujuan komunikasi tersebut
3. Merancang pesan
4. Memilih saluran komunikasi
5. Menentukan total anggaran promosi
6. Membuat keputusan atas bauran promosi (Marketing Mix)
7. Mengukur hasil promosi tersebut
8. Mengelola dan mengkoordinasikan proses komunikasi pemasaran terintegrasi
a.d.1 Mengidentifikasi Audiens yang Dituju
Audiens dapat diartikan sebagai calon pembeli produk perusahaan, pemakai saat ini,
penentu keputusan, atau pihak yang mempengaruhi. Audiens itu dapat terdiri dari
individu, kelompok, masyarakat tertentu atau masyarakat umum.
a.d.2 Menentukan Tujuan Komunikasi
Setelah pasar sasaran dan karakteristiknya di identifikasi, komunikator pemasaran harus
memutuskan tanggapan yang diharapkan dari audiens. Tanggapan terakhir yang
diharapkan dari audiens adalah pembelian, kepuasan yang tinggi dan cerita dari mulut ke
mulut yang baik.
a.d 3 Merancang Pesan
Setelah menentukan tanggapan yang diinginkan dari audiens komunikator selanjutnya
mengembangkan pesan yang efektif. Idealnya, pesan itu harus menarik perhatian
2013
3
Advertising Project Management
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
(attention), mempertahankan ketertarikan (interest), membangkitkan keinginan (desire),
dan menggerakkan tindakan (action). Memformulasikan pesan memerlukan pemecahan
atas 4 masalah.
1. Isi pesan -> apa yang akan dikatakan
2. Struktur pesan -> bagaimana mengatakannya secara logis.
3. Format pesan -> Bagaimana mengatakannya secara simbolis.
4. Sumber pesan -> Siapa seharusnya mengatakannya.
a.d.4 Memilih Saluran Komunikasi
Saluran komunikasi terdiri dari 2 jenis yaitu:
1. Saluran komunikasi personal.
Mencakup dua orang atau lebih yang berkomunikasi secara langsung satu sama lain.
2. Saluran komunikasi nonpersonal
Menyampaikan pesan tanpa melakukan kontak atau interaksi pribadi, tetapi
dilakukan melalui media, atmosfer dan acara.
a.d.5 Menentukan Total Anggaran Promosi
Anggaran promosi merupakan bagian dan anggaran pemasaran. Namun demikian tidak ada
standar yang pasti mengenai seberapa besar pengeluaran untuk promosi yang harus
dialokasikan. Faktor penyebabnya adalah pengeluaran promosi itu bervariasi tergantung pada
produk atau situasi pasar. Meskipun banyak kesulitan yang ditemui dalam menentukan
besarnya anggaran promosi ini, banyak praktisi yang membuat rule-of- thumb yang terbukti
dapat digunakan dalam penentuan besarnya pengeluaran untuk promosi.
1. Marginal Approach
Pendekatan ini memberi jalan keluar bahwa pengeluaran optimal untuk masing-masing
metode promosi ditentukan dengan kondisi MR=MC (Marginal Revenue
Marginal Cost).
2. Breakdown Method
Metode ini terdiri atas beberapa macam, yaitu:
a. Percentage-of-Sales Approach
Dalam pendekatan ini besarnya anggaran promosi ditentukan berdasarkan persentase tertentu
dan penjualan (tahun lalu atau prediksi penjualan tahun depan) atau dan harga jual.
2013
4
Advertising Project Management
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
b. Affordable Method
Dalam metode ini, besarnya anggaran promosi ditetapkan berdasarkan perkiraan manajemen
mengenai kemampuan keuangan perusahaan. Dalam situasi yang benar-benar tidak pasti
penerapan metode ini barangkali paling tepat. Metode ini juga memperhitungkan bahwa
pengeluaran promosi mempunyai nilai jangka panjang. Namun pendekatan ini tidak
memperhitungkan pengaruh promosi terhadap penjualan. Selain itu anggaran promosi setiap
tahunnya menjadi tidak menentu sehingga menyulitkan perencanaan pemasaran jangka
panjang.
c. Return-On-Investment Approach
Dalam pendekatan ini pengeluaran promosi dianggap sebagai investasi. Oleh karena itu
besarnya anggaran promosi yang sesuai ditentukan dengan membandingkan tingkat return
yang diharapkan (expected return) dan tingkat return yang diinginkan (desired return).
Expected return dihitung dengan menggunakan present value dan return masa depan.
Validitas dan kebaikan metode ini memang tidak dapat dibantah, namun metode ini juga
mempunyai masalah. Pertama, penentuan hasil metode promosi dan waktu ke waktu sulit
dilakukan. Kedua, seberapa besar porsi expected return yang layak dan investasi promosi?
Keterbatasan ini menimbulkan hambatan-hambatan dalam pemakaiannya.
d. Competitive-Parity Approach
Dalam metode ini, anggaran promosi suatu perusahaan harus sesuai atau sama dengan
pengeluaran promosi pesaingnya. Asumsi dalam pendekatan ini adalah:
1) Anggaran promosi berhubungan langsung dengan pangsa pasar. Dengan demikian
agar pangsa pasarnya tidak berubah, maka pengeluaran promosi perusahaan harus
dalam proporsi yang sama dengan pengeluaran promosi pesaingnya.
2) Pengeluaran pesaing merupakan kebijakan yang kolektif dan suatu industri.
3) Dengan mempertahankan kesamaan, maka perang promosi dapat dihindari.
Apabila mempertimbangkan sifat persaingan, rasanya pendekatan ini masuk akal. Akan
tetapi ada sejumlah keterbatasan pada metode ini. Pertama, pendekatan ini mensyaratkan
adanya pemahaman mengenai pandangan pesaing terhadap promosi, padahal informasi
seperti itu jarang bisa diperoleh. Kedua, pesaing sewaktu-waktu bisa saja menambah
anggaran promosinya, sehingga tidak mungkin bagi perusahaan untuk memantau pesaing
tersebut satu per satu mengenai anggaran promosinya. Ketiga, sumber daya, tujuan, dan
peluang setiap perusahaan juga berbeda-beda. Keempat, tidak ada jaminan bahwa anggaran
promosi yang sama bisa mencegah perang promosi.
2013
5
Advertising Project Management
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Build-Up Method (Objective-and-Task Method)
Penentuan anggaran promosi dilakukan dengan cara menentukan tujuan-tujuan iklan,
personal selling, dan sales promotion dan setiap lini produk, menentukan tugas-tugas yang
harus dilakukan dan besarnya biaya untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Jumlah biaya
total dan tugas-tugas pencapaian tujuan tersebut merupakan biaya promosi perusahaan.
Dengan metode ini manajer dapat menganalisis secara ilmiah peranan promosinya dan
kontribusi promosi tersebut terhadap pencapaian tujuan pemasaran. Pengeluaran promosi
juga dapat dikendalikan. Akan tetapi metode ini dikritik terlalu ilmiah dan kaku.
a.d.6 Membuat keputusan atas bauran promosi (Marketing Mix)
Perusahaan harus mendistribusikan total anggaran promosi untuk lima alat
promosi yaitu:

Iklan, merupakan model komunikasi yang dapat menjangkau public secara luas. Iklan
dapat digunakan untuk membangun image jangka panjang dan juga mempercepat quick
sales. Selain itu iklan juga bersifat baku dan dapat ditayangkan berulang-ulang serta dapat
memperoleh efek dramatisasi dari iklan yang telah ditayangkan tersebut. Namun iklan
hanya dapat membawa pesan secara monolog (komunikasi satu arah).

Promosi penjualan, komunikasi dimana merupakan sarana untuk menarik perhatian dan
memeberikan informasi yang akhirnya mengarahkan konsumen kepada produk. Hal
tersebut memberikan kontribusi nilai tambah kepada konsumen dan juga dapat secara
aktif mengajak konsumen membeli produk yang ditawarkan.

Public Relation dan publisitas, alat promosi ini dapat menarik perhatian khalayak ramai
jika memiliki kredibilitas yang tinggi dan tidak memasukkan unsure penjualan, jadi hanya
sebagai pemberi informasi. Public Relation dan publisitas juga dapat memperoleh efek
dramatisasi seperti yang terjadi pada iklan.

Personal Selling, merupakan alat promosi yang paling efektif pada siklus terakhir dari
proses pembelian. Hal ini terjadi karena personal selling dapat membuat hubungan
interaktif secara dekat sehingga dapat mengnenal konsumen secara lebih dalam dan lebih
baik sehingga dapat memberikan respon yang tepat.

Direct Marketing, alat promosi ini hanya dapat menjangkau konsumen yang spesifik.
Namun pesan yang disampaikan melalui direct marketing dapat disesuaikan dengan
karakter dan respon konsumen yang dituju serta dapat diperbaharui secara cepat
2013
6
Advertising Project Management
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pula.Perusahaan selalu mencari cara untuk meperoleh efisiensi dengan mensubtitusi satu
alat promosi dengan yang lainnya.
a.d.7 Mengukur Hasil Promosi
Setelah menerapkan rencana promosi, komunikator harus mengukur dampaknya pada
audiens sasaran. Hal ini mencakup menanyakan audiens sasaran apakah mereka
mengenali atau mengingat pesan yang telah disampaikan, beberapa kali mereka
melihatnya, hal-hal apa saja yang mereka ingat, bagaimana perasaan mereka tentang
pesan tersebut, dan sikap mereka sebelumnya dan sekarang tentang produk dan
perusahaan itu.
a.d.8 Mengelola dan mengkoordinasikan Proses Komunikasi Pemasaran
Terintegrasi (Integrated Marketing Communication, IMC)
Banyak perusahaan masih sangat mengandalkan satu atau dua alat komunikasi untuk
mencapai tujuan komunikasinya. Praktik ini terus berlangsung, meski sekarang ini terjadi
disintegrasi dari pasar massal ke banayak pasar kecil, masing-masing memerlukan
pendekatan komunikasi tersendiri, berkembangannya berbagai jenis media baru dan
semakin canggihnya konsumen. Alat komunikasi, pesan, dan audiens yang sangat lebih
modern.
Integrated Marketing Communication
Secara operasional IMC dapat didefinisikan sebagai sebuah konsep perencanaan
marketing komunikasi yang melibatkan semua bentuk tools dalam berkomunikasi untuk
mempengaruhi konsumen sehingga bisa mendapatkan efek komunikasi yang jauh lebih
besar, tentu saja harus dipastikan semua aspek komunikasi tersebut satu suara,
maksudnya memiliki message yang sama.
Bentuk komunikasi dalam komunikasi pemasaran terpadu itu meliputi iklan, PR,
jaringan distribusi, sales promotion, direct marketing, CRM dan bentuk bentuk marketing
komunikasi lainnya yang terus berkembang seiring dengan semakin berkembangnya ilmu
ini, yaitu online marketing yang melibatkan internet.
2013
7
Advertising Project Management
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Konsep Integrated Marketing Communication(IMC)
Secara umum, IMC bisa dikatakan sebagai suatu aktifitas komunikasi yang paling
lengkap. IMC tidak hanya seputar kegiatan memasarkan produk yang berupa barang
ataupun jasa saja, tetapi juga merupakan suatu bentuk komunikasi antara perusahaan
dengan publik. IMC merupakan bauran komunikasi pemasaran terpadu yang
menggabungkan tentang promotional mix, seperti advertising, sales promotion, direct
selling, Public Relations, dan marketing tentunya.
Advertising and Promotional Tools
Disini terlihat bahwa iklan merupakan salah satu elemen yang ikut menentukan sukses
atau tidaknya marketing komunikasi sebuah brand/produk, tetapi sesuai yang dibicarakan
dalam buku "The fall of Advertising, and The Rise of PR", maka dapat kita simpulkan
bahwa iklan tidaklah memegang peranan utama dalam sebuah komunikasi pemasaran.
Dalam konsep IMC, keberhasilan tidak bisa di klaim sebagai buah kerja keras
salah satu bentuk komunikasi saja melainkan kerja keras dari semua elemen karena
masing-masing elemen memiliki tugas yang berbeda, tetapi pada hakikatnya saling
melengkapi satu dengan yang lainnya. Pesan yang terintegrasi tentunya juga membantu
untuk mencapai brand building sehingga juga bisa memaintain hubungan yang baik
dengan customers
Peranan Integrated Marketing Communication
IMC memiliki peran yang sangat penting terhadap penentuan dari tujuan pemasaran,
salah satunya adalah menyukseskan kegiatan beriklan karena dari penjabaran fungsi di
atas, terlihat bahwa iklan menjadi tidak mengena ketika tidak di'support oleh distribusi
yang bagus, kerja keras dari direct marketing , sales promotion dan tim-tim yang
lain.Iklan membantu untuk mendorong timbulnya aksi pembelian untuk mencoba produk
XY tersebut, serta juga kemudian untuk membantu menguatkan keinginan untuk
melakukan pembelian berikutnya.
IMC tidak dapat dilihat dari satu aspek komunikasi saja, tetapi dalam prakteknya
kita bisa melakukan analisis untuk dapat mengetahui aspek IMC yang manakah yang
paling dominan dalam mencapai efektifitas dan efisiensi dari program komunikasi
pemasaran perusahaan.
Disini terlihat bahwa iklan merupakan salah satu elemen yang ikut menentukan
sukses atau tidaknya marketing komunikasi sebuah brand/produk. Dalam konsep IMC,
2013
8
Advertising Project Management
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
keberhasilan tidak bisa di klaim sebagai buah kerja keras salah satu bentuk komunikasi
saja melainkan kerja keras dari semua elemen karena masing masing elemen memiliki
tugas yang berbeda yang saling berintegrasi.
Konsepsi komunikasi pemasaran ini pada dasarnya berkaitan dengan konsespsi
ekonomi tentang unsur-unsur klasik pemasaran yang lazim disebut dengan formula 4P
yakni Product, Price, Place, and Promotion. Komunikasi tentang 4p ini kemudian
dijabarkan lagi menjadi beberapa konsep sentral yang meliputi:
1. Segmentasi dan Cakupan Pangsa Sasaran: Niching
Segmentasi dan cakupan pangsa pasar sasaran perlu berubah orientasinya, dari yang
semula berskala domestik/nasional menjadi berskala lintas nasional dan global. Kotler
berpendapat bahwa salah satu strategi yang tepat untuk menembus situasi persaingan
global adalah dengan melakukan niching yakni dengan memfokuskan perhatian pada
suatu daerah tertentu yang potensial dan aman.Implikasi dari konsep niching ini
adalah pertama, segmentasi pasar sasaran perlu difokuskan pada kelompok-kelompok
tertentu (misalnya kelas social lapisan atas saja, atau lapisan bawah saja). Kedua
Cakupan geografis pangsa pasar perlu diarahkan ke negara-negara atau kawasan
tertentu.
2. Uniformitas Global dalam hal positioning, Brand Name, Packaging, Pricing dan
advertising Strategy.
Strategi komunikasi pemasaran yang diarahkan kepada upaya menembus situasi
persaingan dalam era pasar global, menuntut Keegan, adanya pola uniformitas
(keseragaman) yang relatif berskala global atau universal dalam beberapa aspek.
Aspek-aspek komunikasi pemasaran yang perlu mengikuti pola uniformitas global ini
terutama meliputi: strategi posisi, penamaan merk, penentuan harga dan strategi
periklanan.
3. Diferensiasi dalam Sales Promotion, Selling approach, distribution dan Customer
Service.
Pola diferensiasi berdasarkan kondisi pangsa pasar dikawasan tertentu. Menurut
Keegan, pendekatan penjualan dan promosi penjualan (termasuk yang menyangkut
tenaga personelnya) akan efektif dan efisien apabila dirancang dengan menerapkan
pola regionalisasi atau diterapkan di daerah-daerah atau kawasan tertentu.Aspekaspek komunikasi pemasaran yang perlu mengikuti pola diferensiasi ini terutama
meliputi: promosi penjualan, pendekatan penjualan.
2013
9
Advertising Project Management
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Konsep sentral
yang terakhir
adalah
Customer
Service
(pelayanan
pelanggan).Tujuannya adalah untuk memelihara dan meningkatkan hubungan
psikologis antara produsen dan pelanggan serta memantau berbagai keluhan dari para
pelanggan. Pemeliharaan loyalitas dari para pelanggan perllu tetap dijaga agar mereka
tidak beralih ke produk pesaing. Bahkan para pelanggan ini merupakan mediaotr yang
efektif dalam komunikasi pemasaran karena memiliki Safety Credibility (kepercayaan
keamanan). Upaya komunikasi pemasaran dalam menembus pasar global ini juga
perlu ditunjang dengan upaya-upaya pembenahan dalam berbagai aspek yang
menyangkut system organisasi dan manajemen perusahaan, serta didukung oleh
kebijakan politik dan ekonomi pemerintah.
4.
Promosi
Promosi meliputi penggunaan saluran komunikasi. Bauran promosi (promotion mix)
yang lengkap meliputi 6 (enam) saluran: Advertising, personnal selling, word-ofmouth, sales promotion, publicity dan public relations. Saluran advertising meliputi
iklan-iklan yang dipasang dalam berbagai bentuk media massa. Personal selling
mencakup kegiatan penjualan langsung ke konsumen secara personal oleh para
penjual atau melalui sistem jaringan.
2013
10
Advertising Project Management
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Pustaka:
1. Zeng, Mand W Reinartz. Beyond Online Search : The Road to Profitability”. California
Management Review Vol 45 . 2003
2. Bearden, W.O., T.N. Ingram and R.W. Laforge (1995), Marketing : Principles &
Perspective. Chicago : Irwin.
3. Collis, D.J and C.A Montgomery (1998), Corporate Strategy : Resource Based
Approach. Boston, Massachesets : Irwin/Mc Graw-Hill.
4. George E. Belch and Michael A. Belch “Advertising and Promotion: An Integrated
Marketing Communications Perspective”, Sixth Edition, , McGraw-Hill Irwin, 2004.
5. William Wells, John Burnett and Sandra Moriarty, “Advertising: Principles and
Practice”, Fifth EditionPrentice-Hall, 2000.
6. “Kleppner’s Advertising Procedure”, Sixteenth Edition, W. Ronald Lane, Karen
Whitehill King, and J. Thomas Russell, Prentice-Hall, Inc., 2005.
7. Chaffey, Dave, Richard Mayer, Kevin Johnston & Fiona Ellis-Chadwick., (2000)
Internet Marketing : Strategy, Implementation and Practice ., Harlow, England :
Prentice Hall, Inc.
8. Lievrouw, Leah A. & Sonia Livingstone., (2006) The Handbook of New Media:
Updated Student Edition, London: Sage Publications Ltd.
9. Sandra E. Moriarty., Creative Advertising: Theory & Practice ., Englewood Cliffs, New
Jersey: Mc Graw Hill., 2003
10. Jerome Jewler., Creative Strategy in Advertising., Wadsworth Series in Mass
Communication and Journalism., 2004
11. Jim Atchinson., Cutting Edge Advertising. Pearson Education South Asia Pte Ltd; 3rd
Revised edition edition, 2007
12. Ronald Lane, Karen Whitehill King & Thomas Russel., Kleppner’s Advertising
Procedure. Pearson International edition, 2008
13. William Wells, John Burnet & Sandra E. Moriarty., Advertising Principles and
Practice., 2000
14. Stephen Baker., Systematic Approach to Advertising Creativity.New York: The Free
Press, 1981.
15. Courtlan Bovee & William Arens., Contemporary Advertising., Englewood Cliffs, New
Jersey: Mc Graw Hill., 2001
16. Philip Kotler., Principles of Marketing., Englewood Cliffs, New Jersey: Mc Graw Hill.,
2001
17. Dave Chaffey, Fiona Ellis-Chadwick, Kevin Johnston, and Richard Mayer., Internet
Marketing: Strategy, Implementation and Practice (4th Ed), , 2009.
18. Tom Alstiel & Jean Grow., Advertising Strategy., London: Sage Publication., 2006.
19. Michael Newman., Creative Leaps., New York: Joh Wiley & Sons., 2003
2013
11
Advertising Project Management
Ardhariksa Z., M.Med.Kom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download