MODUL PERKULIAHAN Sosiologi Komunikasi EFEK SOSIAL KOMUNIKASI MASSA Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Broadcasting Tatap Muka 08 Kode MK Disusun Oleh Rika Yessica Rahma,M.Ikom Abstract Kompetensi Pokok bahasan ini mengenai telaah sosiologis mengenai pengertian efek serta mengenai efek yang diharapkan dan efek sosial. Berbagai efek dari terpaan media massa berkonsekuensi pada perubahan individual maupun masyarakat. Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan memaparkan mengenai pengertian efek serta mengenai efek yang diharapkan dan efek sosial. Berbagai efek dari terpaan media massa berkonsekuensi pada perubahan individual maupun masyarakat. EFEK KOMUNIKASI MASSA Membicarakan efek media massa juga memerlukan perbedaan yang jelas antara yang dimaksud sebagai efek yang segera (immediate effect) ataukah efek yang baru kelihatan kemudian (delayed effect). Komunikasi massa secara praktis dan akademis diyakini membawa pengaruh, dampak, atau efek. Efek komunikasi massa terhadap khalayak memuat keragaman permasalahan yang menimbulkan ketidaksepakatan sebab banyaknya persoalan dari efek kecil hingga efek berdampak besar yang tidak terhitung jumlahnya. Efek yang segera merupakan akibat langgsung yang terjadi sesudah seseorang mengkonsumsi media massa, sebagai contoh seorang laki-laki yang menjadi kesal dan marah kemudian menendang meja dan kursi, membanting bantal saat menyaksikan club sepak bola kesayangannya gagal melaju ke babak final. Sedangkan efek yang baru muncul belakangan terjadi beberapa waktu kemudian setelah seseorang mengkonsumsi media massa, contohnya setelah melihat adanya bencana alam beberapa pemuda berinisiatif mengumpulkan dana bantuan social. Perlunya pembedaan tersebut terutama karena ternyata efek media massa bisa berlainan satu dengan lain, menurut : 1. Situasi terjadinya komunikasi 2. Intensitas peristiwa komunikasi tersebut 3. Luas jangkauan media yang menyampaikan informasi 4. Efek yang disengaja/dimaksudkan (intended) atau efek tidak disegaja (unintended). Telah banyak dilakukan penelitian untuk membuktikan jika media menjadi penyebab satusatunya bagi dampak sosial tertentu sekalipun dikatakan McQuail tidak mudah mengasumsikan media sebagai fakta tunggal penyebab efek tententu bagi masyarakat, oleh sebab luasnya cakupan persoalan yang tidak terhitung jumlahnya (McQuail, 1987:228). Persoalan-persoalan dampak sosial yang diakibatkan pengaruh media massa dilatari berbagai faktor lingkungan berupa kepentingan pemerintah, kebutuhan industri, kepentingan kelompok penekan, propaganda politik maupun komersial, tekanan opini publik, dan model Ilmu Sosial. 2016 2 Sosiologi Komunikasi Rika Yessica Rahma,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id EFEK YANG DIHARAPKAN DAN EFEK SOSIAL Komunikasi massa berkonsekuensi terhadap khalayaknya baik secara disengaja maupun tidak disengaja. Kerja lembaga media dikatakan efesien manakala institusi media dapat mencapai tujuan tententu sesuai dengan pedoman kerja yang telah ditetapkan di dalam organisasi bisnisnya. Tentunya, setiap institusi media bertujuan seragam yakni tercapainya sasaran pesan yang dapat membawa efek perubahan kognitif, afektif, dan konatif pada khalayak luas. Segenap perubahan ini berimbas pada tercapainya tujuan komersial ketika sebagian besar orang membeli satu produk yang diiklankan melalui televisi, ini hanya satu contoh kecil dari efek komunikasi massa. Efek yang diharapkan adalah efek yang sengaja diciptakan oleh media massa dengan tujuan dan maksud tertentu seperti misalnya rekayasa pertengkaran Antara Dewi Persik dan Julia Peres dengan tujuan untuk menaikkan Rating film yang dibintangi oleh kedua artis tersebut, merekayasa kedekatan Antara pasangan pemain dalam sebuah film di dunia nyata demi menaikkan rating atau sebagai ajang promosi merupakan hal yang lumrah dan sering kita temui. Terpaan iklan setiap harinya mendorong setiap orang memperoleh referensi ide tentang sesuatu hal hingga perlahan-lahan gagasan baru diterima di dalam akalnya hingga mendorong kepekaan sikap tertentu dan akibat akhirnya diputuskan satu perilaku untuk mengkonsumsi ide tersebut dalam aktifitas kehidupannya. Hal ini adalah fenomena sosial kehidupan masyarakat industri yang lekat dengan media massa sebagai saluran transformasi pengetahuan utama. Tanpa mengabaikan media distribusi pengetahuan lain seperti keluarga, lingkungan teman bermain maupun pekerjaan, dan institusi pendidikan – namun, perlu kita sadari bersama jika media massa memiliki kekuatan yang relatif kuat 2016 3 Sosiologi Komunikasi Rika Yessica Rahma,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id mempengaruhi cara kita memperoleh pengetahuan. Berkenaan dengan realitas serupa inilah, maka komunikasi massa dinilai memiliki efek yang perlu kita bersama perhatikan. Dikatakan Zulkarinein Nasution (2004:7.4), media massa dianggap selaku agen transformasi informasi yang dianggap bertanggung jawab dalam hal : (1). Membentuk budaya massa (2). Meningkatkan kenakalan remaja (3). Penyumbang perilaku non-konformis (4). Mengarahkan opini publik bagi kepentingan politik (5). Menekan kreativitas Sedangkan Efek sosial adalah efek yang tidak diharapkan sebelumnya, namun kemudian menjadi sebuah eksploitasi hingga menimbulkan dampak sosial dan melebar. Sebagai contoh kasus prita balita yang menderita gagal ginjal awalnya hanyalah kasus biasa, kemudian menjadi pembicaraan dari mulut ke mulut saat beberapa rumah sakit menolak dengan alasan kekurangan daa sehingga kasus social ini menggugah rasa ingin tahu masyarakat dan mulai ramai diperbincangkan. Media massa kemudian menangkap kesempatan ini dan mengeksplor setiap aktivitas social yang dilaksanakan demi membantu kesembuhan prita. Gerakan “koin untuk prita” mendapat perhatian masyarakat luas karena peran media massa yang menginformasikan dan memberitakan secara jor-joran di media massa baik cetak dan elektronik. De Fleur (1970) menunjukkan bahwa media massa dianggap bertanggung jawab mengenai terjadinya lima gejala dalam masyarakat, yaitu : 1. Membuat selera budaya masyarakat menjadi rendah. 2. Menaikkan tingkat kenakalan 3. Ikut menyumbang kerusakan moral secara umum. 4. Menjinakkan massa untuk kepentingan politik. 5. Menekan kreativitas. Bahkan Fucha dan Lyle (1972) berpandangan bahwa sensasi (dimana unsur kekerasan dan kejahatan amat menonjol) selamanya akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari isi media massa. Hal ini seolah-olah tidak lagi bisa dielakkan, karena fungsi media massa sendiri dalam kehidupan masyarakat. Secara teoritis, ahli kriminologi Tart dan England (1964) mengajukan suatu kerangka konseptual tentang pengaruh surat kabar atas kejahatan. Mereka mendaftar kemungkinankemungkinan tersebut Antara lain sebagai berikut : 2016 4 Sosiologi Komunikasi Rika Yessica Rahma,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id a. Surat kabar mengajarkan teknik-teknik kejahatan. Factor interaksi merupakan factor penting yang harus diperhitungkan dalam menjelaskan latar belakang kejahatan termasuk didalamnya proses belajar kejahatan secara tidak langsung melalui berbagai media komunikasi. b. Gambaran tentang aspek-aspek yang menunjukkan betapa menarik, menegangkan dan menguntungkannya suatu kejahatan yang sering kali tersaji dalam surat kabar juga dipandang mempunyai pengaruh yang tidak sedikit pada masyarakat pembaca. c. Surat kabar tidak jarang secara langsung mengetengahkan aspek-aspek yang mengandung simpati dan pemujaan terhadap pelaku kejahatan tertentu yang dapat menanamkan suatu citra untuk identifikasi. Pelaku kejahatan trtentu juga sering kali ditampilkan dalam gambaran yang mempunyai prestice. d. Surat kabar memberikan gambaran tentag unsur-unsur yang memberikan dukungan budaya atas kejahatan. e. Seringkali disajikan pemberitaan yang cenderung merendahkan penegak hukum ataupun penyajian yang bersifa memvonis atau trial by the newspaper. Komunikasi massa merupakan sejenis kekuatan sosial yang dapat menggerakan proses sosial ke arah suatu tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Akan tetapi untuk mengetahui secara tepat dan rinci mengenai kekuatan sosial yang di miliki oleh komunikasi massa dan hasil yang dapat dicapainya dalam menggerakan proses sosial tidaklah mudah. Oleh karena itu efek atau hasil yang dapat dicapai oleh komunikasi yang dilaksanakan melalui berbagai media perlu dikaji melalui metode tertentu yang bersifat analisis psikologi dan analisis sosial. Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pada umumnya kita lebih tertarik kepada apa yang di lakukan media pada kita daripada apa yang kita lakukan pada media. Sebagai contoh, kita ingin mengetahui untuk apa kita membaca surat kabar, mendengarkan radio siaran, menonton televisi dan seterusnya, tetapi kita tidak mau tahu bagaimana surat kabar, radio siaran dan televisi dapat menambah pengetahuan, mengubah sikap atau menggerakan perilaku kita. Donald K. Robert mengungkapkan, ada yang beranggapan bahwa “efek hanyalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa”. Oleh karena fokusnya pesan, maka efek harus berkaitan dengan pesan yang disampaikan media massa. Menurut Steven M. Chaffee efek media massa dapat dilihat dari tiga pendekatan. Pendekatan pertama adalah efek dari media massa yang berkaitan dengan pesan ataupun media itu sendiri. Pendekatan kedua adalah dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak komunikasi massa yang berupa perubahan sikap, perilaku dan perasaan 2016 5 Sosiologi Komunikasi Rika Yessica Rahma,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id atau dengan istilah lain dikenal sebagai perubahan kognitif, afektif, dan behavioral. Pendekatan ketiga yaitu observasi terhadap khalayak yang dikenai efek komunikasi massa. Pada bab ini hanya akan dibahas dua pendekatan saja, yaitu efek dari media massa yang berkaitan dengan pesan atau media serta jenis perubahan yang terjadi pada khalayak yang terdiri atas efek kognitif, afektif, dan behavioral. a. Efek Kehadiran Media Massa Mc Luhan mengemukakan the medium is the message, media adalah pesan itu sendiri. Oleh karena itu, bentuk media saja sudah memengaruhi khalayak. Seperti telah di jelaskan bahwa yang memengaruhi khalayak bukan apa yang disampaikan oleh media, tetapi jenis media komunikasi yang digunakan oleh khalayak tersebut, baik tatap muka maupun melalui media cetak atau elektronik. Menurut Steven M. Chaffee, ada lima jenis efek kehadiran media massa sebagai benda fisik, yaitu : efek ekonomis, efek sosial, efek pada penjadwalan kegiatan, efek penyaluran/ menghilangkan perasaan tertentu, dan efek pada perasaan orang terhadap media. 1. Efek ekonomi Kehadiran media massa ditengah kehidupan manusia dapat menumbuhkan berbagai usaha produksi, distribusi dan konsumsi jasa media massa. Kehadiran surat kabar berarti menghidupkan pabrik yang mensuplai kertas Koran, menyuburkan pengusaha percetakan dan grafika, membuka lapangan kerja bagi para wartawan, perancang grafis, pengedar, pengecer, pencari iklan dan sebagainya. Keberadaan televise baik televise pemerintah maupun televise swasta dapat memberi lapangan kerja kepada sarjana ilmu komunikasi , para juru kamera, pengarah acara, juru rias, dan profesi lainnya. 2. Efek sosial Efek sosial berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial sebagai akibat dari kehadiran media massa. Sebagai contoh, misalnya kehadiran televise dapat meningkatkan status sosial dari pemilikinya. Majalah yang beredar telah menuntun pembacanya untuk memilih majalah yang menjadi kebutuhnannya, misalnya majalah gadis umumnya di konsumsi oleh para remaja putri, majalah otomotif dikonsumsi oleh para pecinta otomotif, dan sebagainya. Dipedesaan yang baru diterpa oleh kehadiran televise telah terbentuk jaringan interaksi sosial yang baru. Koran masuk desa telah mengubah perilaku masyarakat desa, juga telah menjadi pusat jaringan sosial. Mereka menghimpun warga disekitarnya untuk menciptakan interaksi sosial yang baru. 3. Penjadwalan kegiatan sehari-hari Sebelum pergi ke kantor, masyarakat kota pada umumnya membaca Koran dahulu. Anak-anak sekolah dasar yang biasanya selalu mandi pagi pada hari minggu, setelah hadirnya acara televise untuk anak-anak pada pagi hari, mengubah jadwal mandi pagi 2016 6 Sosiologi Komunikasi Rika Yessica Rahma,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menjadi jadwal menonton televisi. Pada waktu magrib, anak-anak yang biasanya mengaji setelah sholat menjadi lebih senang menonton televisi setelah stasiun televise menyajikan acara hiburan tertentu pada waktu tersebut. 4. Efek hilangnya perasaan tidak nyaman Orang menggunakan media untuk memuaskan kebutuhan psikologisnya dengan tujuan untuk menghilangkan perasaan tidak nyaman, misalnya untuk menghilangkan perasaan kesepian, marah, kesal, kecewa dan sebagainya. Seorang gadis yang sedang dimabuk cinta akan mendengarkan lagu-lagu yang bertema cinta atau melankolis dari radio siaran maupun tape recorder. Orang yang tertimpa musibah akan menghilangkan perasaan dukanya dengan mendengarkan radio siaran atau menonton televise yang menayangkan acara-acara siraman rohani, misalnya mendengarkan acara dakwah. 5. Efek menumbuhkan perasaan tertentu Kehadiran media massa bukan saja dapat menghilangkan perasaan tidak nyaman pada diri seseorang, tetapi dapat juga menumbuhkan perasaan tertentu. Terkadang seseorang akan mempunyai perasaan positif atau negative terhadap media tertentu. Misalnya, seseorang akan mempunyai perasaan positif terhadap harian kompas dari pada media Indonesia. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tumbuhnya perasaan senang atau percaya pada suatu media massa tertentu erat kaitannya dengan pengalaman individu bersama media massa tersebut. b. Efek pesan Penelitian tentang efek ini telah menjadi pusat perhatian berbagai pihak, baik para praktisi maupun para teoritisi. Mereka berusaha untuk mencari dan menemukan media yang paling efektif untuk memengaruhi khalayak. Dalam bagian ini akan dibahas mengenai efek pesan media massa : 1. Efek kognitif Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informative bagi dirinya. Melalui media massa, kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung. Menurut Mc Luhan, media massa adalah perpanjangan alat indra kita. Dengan media massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum pernah kita lihat atau belum pernah kita kunjungi secara langsung. Realitas yang ditampilkan oleh media adalah realitas yang sudah diseleksi. Media massa memberikan manfaat yang dikehendaki oleh masyarakat. 2. Efek Afeksi Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak 2016 7 Sosiologi Komunikasi Rika Yessica Rahma,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya. Contohnya adalah, setelah mendengar atau membaca berita, maka muncul perasaan sebal, jengkel, marah atau senang pada diri khalayak. Factor-faktor yang memengaruhi intensitas rangsangan emosional pesan media massa adalah : suasana emosional, skema kognitif, suasana terpaan, predisposisi individual dan identifikasi khalayak dengan tokoh dalam media massa. a. Suasana emosional Respon kita terhadap sebuah film, sinetron televisi atau sebuah novel akan dipengaruhi oleh suasana emosional kita. b. Skema kognitif Skema kognitif merupakan naskah yang ada dalam pikiran kita yang menjelaskan tentang alur peristiwa. c. Suasana terpaan Kita akan merasa takut atau ketakutan ketika menyaksikan film horror jika kita menontonnya sendirian di rumah tua. Apalagi jika saat itu turun hujan lebat yang diiringi suara petir dan sebagainya. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Weiss menunjukan bahwa anak-anak lebih ketakutan menonton televise dalam keadaan sendirian ditempat yang gelap. d. Predisposisi individual Mengacu kepada karateristik khas individu. Orang yang melankolis cenderung menanggapi tragedy lebih emosional dari pada orang yang periang. Orang yang mempunyai sifat sensitive akan sulit untuk diajak bercanda. Orang yang periang dan mempunyai sifat terbuka akan senang bila melihat adegan-adegan lucu atau film-film komedi daripada orang yang melankolis. Beberapa penelitian membuktikan bahwa acara yang sama bisa ditanggapi berlainan oleh orang-orang yang berbeda. e. Factor identifikasi Menunjukan sejauh mana orang merasa terlibat dengan tokoh yang ditonjolkan dalam media massa. Dengan identifikasi, penonton, pembaca atau pendengar menempatkan dirinya dalam posisi tokoh, ia merasakan apa yang dirasakan oleh tokoh tersebut. 3. Efek Behavioral Efek ini merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Adegan kekerasan dalam televisi atau film akan menyebabkan orang menjadi beringas. Siaran kesejahteraan keluarga yang banyak disiarkan dalam televise menyebabkan para ibu rumah tangga memiliki keterampilan baru. Pernyataan- 2016 8 Sosiologi Komunikasi Rika Yessica Rahma,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pernyataan ini mencoba mengungkapkan tentang efek komunikasi massa pada perilaku, tindakan dan gerakan khalayak yang tampak dalam kehidupan mereka sehari-hari. Media massa secara pasti memengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak. Bukti sederhana terjadi pada seorang remaja laki-laki yang mengenakan topi seperti yang dipakai actor dalam satu tayangan komedi televise. Anak-anak lainnyapun dengan segera menirunya. Budaya, sosial dan politik dipengaruhi oleh media (Agee. 2011). Media membentuk opini public untuk membawanya pada perubahan yang signifikan. Kampanye nasional larangan merokok di tempat-tempat umum memiliki kekuatan pada pertengahan tahun 1900-an dengan membanjirinya berita-berita tentang bahaya merokok bagi kesehatan bagi perokok pasif. Public pun mendukung presiden Clinton yang mengemukakan isu nasional tahun 1995, yaitu Diberlakukannya peraturan pemerintah federal tentang larangan merokok bagi anak remaja. Kampanye serupa tentang pencegahan penyakit AIDS dilakukan melalui media massa. Disini secara instan media massa dapat membentuk kristalisasi opini public untuk melakukan tindakan tertentu. Kadang-kadang kekuatan media massa hanya sampai ranah sikap. Dominick (2000) menyebutkan tentang dampak komunikasi massa pada pengetahuan, persepsi dan sikap orang-orang. Media massa terutama televise, yang menjadi agen sosialisasi (penyebaran nilai-nilai) memainkan peranan penting dalam transmisi sikap, persepsi dan kepercayaan. Ketika kita berbicara tentang pengaruh atau dampak, maka akan ada dua sisi yang saling bertolak belakang yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Tak terkecuali dalam peran media massa dalam kehidupan masyarakat yang mempunyai dampak keduanya itu. Secara umum media massa dewasa ini merupakan sarana penyampaian informasi yang bisa dikatakan paling efektif dan juga cepat dibandingkan media lainnya, karena pada dasarnya hampir setiap aspek kegiatan manusia, baik yang dilakukan secara pribadi maupun bersama-sama selalu mempunyai hubungan dengan aktivitas komunikasi massa. Selain itu, adanya ketertarikan individu atau masyarakat yang tinggi terhadap program 2016 9 Sosiologi Komunikasi Rika Yessica Rahma,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id komunikasi melalui media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, film dan internet menjadikan setiap saat individu atau masyarakat tidak terlepas pemanfaatan media massa tersebut. Dengan adanya sebuah media massa tersebut maka akan mengahasilkan komunikasi massa. Banyak ahli komunikasi yang menyatakan bahwa saat ini kita hidup dalam apa yang dinamakan masyarakat komunikasi massa. Secara sederhana, masyarakat komunikasi massa adalah satu masyarakat yang kehidupan kesehariannya tidak bisa dilepaskan dari media massa. Masyarakat komunikasi massa, menjual dan membeli barang melalui media massa, mencari informasi mutakhir, mencari bahan untuk pendidikan, mencari hiburan dan bahkan mencari jodoh pun melalui media massa. Masuknya informasi oleh media massa tersebut akan membawa dampak perubahan sosial dalam kehidupan masyarakat. Dengan demikian Informasi memiliki kekuatan baik yang dapat membangun atau merusak. Adapun contoh dalam kehidupan sehari-hari tentang pengaruh dan dampak media massa terhadap kehidupan masyarakat, yaitu : A. Dampak Positif dari Media Massa Dengan adanya media massa tersebut maka masyarakat dapat memperoleh informasi secara luas sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara bersamaandan cepat dari berbagai sumber-terutama dari media media massa, apakah dari siaran televisi dan radio (media elektronik), surat kabar dan majalah (media cetak), komputer pribadi, atau bahkan dari internet yang bisa menjangkau tempat pelosok sekalipun. Contoh : Kita dapat mengetahui perolehan hasil Pemilu 2014 dengan cepat dan menjangkau hampir semua wilayah di Indonesia melalui media massa (baik cetak atau elektronik). Tidak hanya berita dalam negeri saja, tetapi berita di luar negeri seperti hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH370 dapat kita pantau terus perkembangannya. Dengan pemanfaatan media atau jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter saya dapat berkomunikasi dengan teman saya ataupun keluarga yang letaknya jauh, dengan menggunakan fasilitas chat atau berkitim pesan. Dengan adanya media massa kita dapat memanfaatkannya untuk belanja barangbarang on-line seperti halnya belanja sepatu ataupun tas. B. Dampak Negatif dari Media Massa Dengan adanya media massa sebagai agen sosialisasi, selain dampak positif akan muncul juga suatu dampak negatifnya yaitu seperti mengubah gaya hidup masyarakat, dengan adanya Iklan-iklan yang ditayangkan melalui media massa mempunyai potensi untuk mengubah pola konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat. Media massa pun sering digunakan untuk mempengaruhi dan bahkan membentuk pendapat umum. Dengan adanya media massa juga akan membuat seseorang bisa menjadi ketergantungan yang membuat seseorang akan sangan sedikit sekali bersosialisasi dengan orang-orang di kehidupan yang nyata. Contoh : 2016 Budaya luar akan sangat mudah sekali dilihat dan bahkan diterapkan oleh kita, yang tentunya dalam hal ini budaya tersebut tidak sesuai dengan budaya dan kebiasaan kita. Misalnya kebiasaan hang-out yang banyak dilakukan remaja Indonesia belakang ini, yang terkadang terjerumus kedalam hal-hal yang negatif seperti freesex atau menjadi pecandu narkoba. 10 Sosiologi Komunikasi Rika Yessica Rahma,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2016 Banyaknya tontonan televisi yang tidak layak untuk ditonton oleh anak-anak. Misalnya saja acara Smack Down, yang apabila dilihat anak-anak tentu tidak baik apalagi anak-anak selalu melakukan apa yang telah dilihatnya itu tanpa mengetahui akibat baik buruknya. Selain itu contoh lainnya yaitu adanya iklan rokok yang terkadang anak-anak di bawah umur pun ingin ikut-ikutan merokok. Oleh karena itu, dalam hal ini peran orang tua sangat diperlukan sekali dalam hal mengawasi anakanaknya agar tidak terjerumus kedalam hal-hal yang negatif. Internet sebagai bagian dari media massa juga terdapat pengaruh negatif. Contohnya yaitu peredaran film-film porno yang “gratis”, berlimpah dan dapat diunduh oleh kalangan remaja belakangan ini. Apalagi di luar negeri sana film-film seperti ini sudah dijadikan sebagai sebuah industri dan bisnis yang sangat menguntungkan. 11 Sosiologi Komunikasi Rika Yessica Rahma,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka McQuail, Dennis.1987. Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Edisi Kedua, Penerbit Erlangga. Nasution, Zulkarimein. 2002. Sosiologi Komunikasi Massa. Universitas Terbuka: Jakarta. Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Raja Grafindo Persada: Jakarta Syam, Nina. 2012. Sosiologi Sebagai Akar Ilmu Komunikasi, Simbiosa Rekatama Media; Bandung 2016 12 Sosiologi Komunikasi Rika Yessica Rahma,M.Ikom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id