MODUL PERKULIAHAN Stakeholder Relations Community Relations Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Public Relations Tatap Muka 08 Kode MK Disusun Oleh 42015 Rika Yessica Rahma,M.Ikom Abstract Kompetensi Pada materi ini akan membahas mengenai program community relations dan media yang digunakan untuk community relations Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan mengerti mengenai program community relations dan media yang digunakan untuk community relations PROGRAM COMMUNITY RELATIONS Community Relation adalah upaya membina hubungan harmonis antara perusahaan/organisasi dengan komunitas masyarakat untuk meningkatkan kepedulian sosial dan saling pengertian. Community Relations pada dasarnya adalah kegiatan public relations, maka langkah-langkah dalam proses public relations pun mewarnai langkahlangkah dalam community relations. Mengingat community relations berhadapan langsung dengan persoalan – persoalan sosial yang nyata dihadapi komunitas sekitar organisasi melalui pendekatan community relations, organisasi bersama-sama dengan komunitas sekitarnya berusaha untuk mengidentifikasi, mencari solusi dan melaksanakan rencana tindakan atas permasalahan yang dihadapi. Dalam hal ini fokusnya adalah permasalahan yang dihadapi komunitas. Bukan permasalahan yang dihadapi organisasi. Namun dampak dari penyelesaian permasalahan yang dihadapi komunitas itu akan dirasakan juga oleh organisasi, mengingat program-program community relations pada dasaranya dikembangkan untuk kepentingan bersama organisasi dan komunitas. Menurut Gregory yang dikutip oleh Yosal Irianta dalam bukunya Community Relations (2004:21), Community Relation atau hubungan komunitas adalah hubungan bisnis yang saling menguntungkan dengan satu atau lebih stakeholders, untuk meningkatkan reputasi perusahaan menjadi sebuah perusahaan yang baik bagi masyarakat. Dalam pelaksanaan fungsi humas, komunitas lokal dipandang sebagai suatu kesatuan dengan perusahaan yang memberi manfaat timbal balik. Prinsip kegiatan humas adalah mengharmonisasikan hubungan antara perusahaan beserta manajer dan karyawannya dengan masyarakat di sekitar perusahaan. Hubungan yang harus dibina oleh humas tidak hanya hubungan jangka pendek, tetapi juga hubungan jangka panjang. Hubungan timbal balik dengan rasa memiliki dibutuhkan oleh perusahaan agar perusahaan memperoleh dukungan komunitas. Community relations pada dasarnya adalah kegiatan public relations. Mengingat community relations berhadapan langsung dengan persoalan-persoalan sosial yang nyata yang dihadapi komunitas sekitar organisasi. Melalui pendekatan community relations itu, organisasi bersama-sama dengan komunitas sekitarnya berusaha untuk mengidentifikasi, mencari solusi dan melaksanakan rencana tindakan atas permasalahan yang dihadapi. 2016 2 Stakeholder Relations Rika Yessica Rahma,M.Ikom PusatBahan Ajar dan eLearning www.mercubuana.ac.id Dalam hal ini, fokusnya adalah permasalahan yang dihadapi komunitas. Bukan permasalahan yang dihadapi organisasi. Namun dampak dari penyelesaian permasalahan yang dihadapi komunitas itu akan dirasakan juga oleh organisasi, mengingat programprogram community relations pada dasarnya dikembangkan untuk kesejahteraan bersama organisasi dan komunitas. Karena kegiatan community relations pada dasarnya adalah kegiatan public relations, maka program dan kegiatan community relations organisasi akan melalui tahap-tahap proses public relations yang dikutip oleh Yosal Irianta dalam Community Relations (2004:14) sebagai berikut : 1. Pengumpulan Fakta 2. Perumusan Masalah 3. Perencanaan dan Pemrograman 4. Aksi dan Komunikasi 5. EvaluasiMenjaga hubungan dengan komunitas lokal atau community relations adalah juga bentuk dari tanggung jawab sosial perusahaan. Perubahan praktik organisasi dalam menjalankan bisnis dan tekanan sosial pada organiasasi bisnis untuk memainkan peran yang menunjukkan tanggung jawab sosial, sesungguhnnya melahirkan sejumlah manfaat bagi kedua belah pihak. Praktik community relations yang terfokus pada kegiatan filsantropis sebelumnya dipandang hanya memberikan manfaat bagi komunitas saja sedangkan bagi organisasi dipandang sebagai beban biaya. Tidak ada pandangan, pada waktu itu, bahwa membantu komunitas merupakan investasi yang penting bagi organisasi. Karena organisasi bisnis sebagai satu organisme tentu harus berelasi dengan lingkungan sekitarnya. Dalam menjalankan tugasnya, public relations atau Humas harus berhadapan dengan berbagai macam publik yang memiliki kepentingan yang berbeda dan bermacammacam. Untuk efektifnya komunikasi yang dilakukan dalam membina hubungan dengan mereka itu, para ahli Humas umumnya mengklasifikasikannya menjadi kelompok-kelompok tertentu, yaitu antara lain : Masyarakat sekitar (community relations), pelanggan (customer relations), instansi pemerintah (government relations), media (press relations) dan lain sebagainya (Effendy,1990:137). Salah satu tujuan eksternal Public Relations adalah untuk mengeratkan hubungan dengan orang-orang diluar badan atau instansi, hingga terbentuklah opini publik yang favourable terhadap badan itu. Bagi suatu perusahaan hubungan-hubungan dengan publik diluar perusahaan itu merupakan suatu keharusan didalam usaha-usaha untuk : a. memperluas langganan; b. memperkenalkan produksi; c. mencari modal dan hubungan; 2016 3 Stakeholder Relations Rika Yessica Rahma,M.Ikom PusatBahan Ajar dan eLearning www.mercubuana.ac.id d. memperbaiki hubungan dengan serikat-serikat buruh, mencegah pemogokan- pemogokan; e. memecahkan persoalan-persoalan atau kesulitan-kesulitan yang sedang dihadapi, dll (Abdurachman,1995: 38) Berdasarkan tujuan eksternal Public Relations tersebut, suatu perusahaan atau organisasi harus senantiasa mengadakan hubungan komunikasi dalam rangka membina hubungan baik dengan publik eksternal tersebut, sehingga tujuan perusahaan yang telah direncanakan dapat tercapai dengan baik. Berdasarkan hal itu, tugas penting Public Relations dalam menciptakan hubungan yang serasi dengan orang-orang di luar perusahaan atau organisasi adalah dengan mengadakan komunikasi yang efektif, yang sifatnya informatif dan persuasif. Masyarakat sekitar atau istilah lainnya community, menurut Kasali (1999:127) dalam bukunya “Manajement Public Relations” adalah : Yang dimaksud dengan masyarakat setempat atau komunitas lokal adalah masyarakat yang bermukim atau mencari nafkah di sekitar pabrik, kantor, gudang, tempat pelatihan, tempat peristirahatan, atau disekitar aset tetap perusahaan lainnya. Dalam pelaksanaan fungsi Public Relations, komunitas lokal dipandang sebagai suatu kesatuan dengan perusahaan yang memberi manfaat timbal balik. Sedangkan menurut Grunig dan Hunt dalam bukunya “Managing Public Relations” ada dua macam pengertian komunitas, yaitu: 1. Sebagai lokalitas yaitu orang-orang yang berkumpul karena lokasi geografis 2. Komunitas tidak hanya berdasarkan lokasi geografis tetapi berdasarkan interest (perhatian) yaitu orang-orang yang mempunyai minat yang sama seperti komunitas ilmiah, dan komunitas bisnis.(Moore, 2000:75) Adapun pengertian dari community relations atau hubungan komunitas, dari pendapat Wilbur J. (Bill) Peak dalam karyanya “Community Relations” yang dimuat dalam Lesly’s Public Relations Handbook, mendefinisikan hubungan komunitas sebagai berikut: Community relations, as a public relations function, is a institution’s planned, active, and continuing participation with and within a community to maintain and enhance its environment to the benefit of both the institution and the community (Hubungan dengan komunitas, sebagai fungsi hubungan masyarakat, merupakan partisipasi suatu lembaga yang berencana, aktif, dan sinambung dengan dan di dalam suatu komunitas untuk memelihara dan membina lingkungannya demi keuntungan kedua belah pihak, lembaga dan komunitas) (Effendy, 1999:114) Kegiatan hubungan dengan komunitas merupakan suatu program kegiatan Humas dalam suatu perusahaan atau lembaga, dalam rangka menciptakan hubungan komunikasi yang harmonis antara kedua belah pihak. Menurut Grunig dan Hunt : Program hubungan 2016 4 Stakeholder Relations Rika Yessica Rahma,M.Ikom PusatBahan Ajar dan eLearning www.mercubuana.ac.id komunitas adalah program Public Relations yang khusus menyediakan sarana komunikasi bagi organisasi dengan orang-orang di sekitar organisasinya. Program hubungan komunitas ini ada dua macam kegiatan, yaitu: 1. Kegiatan yang membantu manajer atau karyawan perusahaan dalam menumbuhkan komunikasi dengan pemimpin masyarakat dan sekitar (komunitas) 2. Kegiatan yang melibatkan organisasi dalam komunitas, seperti mendukung sekolah, memberi bantuan keuangan pada organisasi yang ada di komunitas (Effendy, 1999:117) Menurut Gregory yang dikutip oleh Yosal Irianta dalam bukunya Community Relations (2004:21), Community Relation atau hubungan komunitas adalah hubungan bisnis yang saling menguntungkan dengan satu atau lebih stakeholders, untuk meningkatkan reputasi perusahaan menjadi sebuah perusahaan yang baik bagi masyarakat. Dalam pelaksanaan fungsi humas, komunitas lokal dipandang sebagai suatu kesatuan dengan perusahaan yang memberi manfaat timbal balik. Prinsip kegiatan humas adalah mengharmonisasikan hubungan antara perusahaan beserta manajer dan karyawannya dengan masyarakat di sekitar perusahaan. Hubungan yang harus dibina oleh humas tidak hanya hubungan jangka pendek, tetapi juga hubungan jangka panjang. Hubungan timbal balik dengan rasa memiliki dibutuhkan oleh perusahaan agar perusahaan memperoleh dukungan komunitas. Community relations pada dasarnya adalah kegiatan public relations. Mengingat community relations berhadapan langsung dengan persoalan-persoalan sosial yang nyata yang dihadapi komunitas sekitar organisasi. Melalui pendekatan community relations itu, organisasi bersama-sama dengan komunitas sekitarnya berusaha untuk mengidentifikasi, mencari solusi dan melaksanakan rencana tindakan atas permasalahan yang dihadapi. Dalam hal ini, fokusnya adalah permasalahan yang dihadapi komunitas. Bukan permasalahan yang dihadapi organisasi. Namun dampak dari penyelesaian permasalahan yang dihadapi komunitas itu akan dirasakan juga oleh organisasi, mengingat programprogram community relations pada dasarnya dikembangkan untuk kesejahteraan bersama organisasi dan komunitas. Karena kegiatan community relations pada dasarnya adalah kegiatan public relations, maka program dan kegiatan community relations organisasi akan melalui tahap-tahap proses public relations yang dikutip oleh Yosal Irianta dalam Community Relations (2004:14) sebagai berikut : 1. Pengumpulan Fakta 2. Perumusan Masalah 3. Perencanaan dan Pemrograman 4. Aksi dan Komunikasi 5. Evaluasi 2016 5 Stakeholder Relations Rika Yessica Rahma,M.Ikom PusatBahan Ajar dan eLearning www.mercubuana.ac.id Menjaga hubungan dengan komunitas lokal atau community relations adalah juga bentuk dari tanggung jawab sosial perusahaan. Perubahan praktik organisasi dalam menjalankan bisnis dan tekanan sosial pada organiasasi bisnis untuk memainkan peran yang menunjukkan tanggung jawab sosial, sesungguhnnya melahirkan sejumlah manfaat bagi kedua belah pihak. Praktik community relations yang terfokus pada kegiatan filsantropis sebelumnya dipandang hanya memberikan manfaat bagi komunitas saja sedangkan bagi organisasi dipandang sebagai beban biaya. Tidak ada pandangan, pada waktu itu, bahwa membantu komunitas merupakan investasi yang penting bagi organisasi. Karena organisasi bisnis sebagai satu organisme tentu harus berelasi dengan lingkungan sekitarnya. Menurut Rogovsky yang dikutip oleh Yosal Irianta dalam Community Relations (2004 : 69) menyusun sebuah tabel tentang manfaat keterlibatan komunitas organisasi bisnis seperti tampak pada tabel berikut : Manfaat Keterlibatan Komunitas Organisasi Komunitas pada Organisasi Organisasi pada Komunitas 1. Reputasi dan citra organisasi 1.Peluang penciptaan kesempatan kerja, yang lebih baik. pengalaman kerja dan pelatihan. 2.Pendanaan investasi komunitas, pengembangan 2. “Lisensi untuk beroperasi” infrastruktur. secara sosial. 3.Keahlian komersial. 3.Memanfaatkan pengetahuan 4.Kompetensi teknis dan personal individual pekerja dan tenaga kerja lokal. yang terlibat. 4.Keamanan yang lebih 5.Representatif bisnis sebagai juru promosi bagi besar.Infrastruktur dan prakarsa-prakarsa komunitas. lingkungan sosio-ekonomi yang lebih baik. 5.Menarik dan menjaga personel berkaliber tinggi untuk memiliki komitmen yang tinggi. 6.Menarik tenaga kerja, pemasok, pemberi jasa dan mungkin pelanggan lokal yang bermutu. 7.“Laboratorium pembelajaran” untuk inovasi organisasi. Sumber : Rogovsky (2000:5) yang dikutip Yosal Irianta (2004:70) Kita bisa melihat lebih jauh mengenai manfaat community relations dalam tanggung jawab sosial korporat ini pada kasus perusahaan ritel termasyur, Marks & Spencer. Program community relations yang dijalankan lembaga ini adalah keterlibatan karyawan dalam program-program komunitas baik atas penugasan perusahaan maupun dilakukan secara 2016 6 Stakeholder Relations Rika Yessica Rahma,M.Ikom PusatBahan Ajar dan eLearning www.mercubuana.ac.id sukarela. Menurut Rogovsky yang dikutip oleh Yosal Irianta dalam Community Relations (2004 : 69) manfaat program community relations adalah : 1. Manfaat bagi individu pegawai 1. Belajar metode alternatif dalam berbisnis 2. Menghadapi tantangan pengembangan dan bisa berprestasi dalam lingkungan baru 3. Mengembangkan keterampilan yang ada dan keterampilan baru 4. Memperbaiki pengetahuan perusahaan atas komunitas lokal dan memberi kontribusi bagi komunitas lokal 5. Mendapatkan persepsi baru atas bisnis 2. Manfaat bagi organisasi penerima program 1. Mendapatkan keahlian dan keterampilan professional yang tak dimiliki organisasi atau tak memiliki dana untuk mengadakannya. 2. Mendapatkan keterampilan manajemen yang membawa pendekatan yang segar dan kreatif dalam memecahkan masalah. 3. Memperoleh pengalaman dari organisasi besar sehingga melahirkan pengelolaan organisasi seperti menjalankan bisnis. 3. Manfaat bagi perusahaan 1. Memperkaya kapabilitas karyawan yang telah menyelesaikan tugas bekerja bersama komunitas. 2. Peluang untuk menanamkan bantuan praktis pada komunitas 3. Meningkatkan pengetahuan tentang komunitas lokal. 4. Meningkatkan citra dan profil perusahaan karena para karyawan menjadi “duta besar” bagi perusahaan. Uraian tersebut menunjukkan bahwa manfaat community relations yang dibangun berdasarkan visi tanggung jawab sosial korporat itu memang bisa dipetik kedua belah pihak. Ini sejalan dengan prinsip kemaslahatan bersama yang dikembangkan melalui berbagai program dari kegiatan PR. Karena itu penting untuk disadari bahwa program-program community relations bukanlah program dari perusahaan untuk komunitas melainkan program untuk perusahaan dan komunitas. Hal yang mendasar dalam konsep tanggung jawab sosial perusahaan adalah untuk peningkatan ekonomi, peningkatan kualitas hidup dari karyawan dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat secara luas. Dengan demikian perusahaan akan mendapat dukungan penuh dan keberadaannya akan diakui oleh komunitas lokal perusahaan tersebut. Setelah perusahaan memperoleh dukungan publisitas dari masyarakat khususnya, peran dan fungsi Public Relations tidak berhenti sampai disini saja. 2016 Namun, 7 diperlukan Stakeholder Relations Rika Yessica Rahma,M.Ikom pembinaan hubungan yang PusatBahan Ajar dan eLearning www.mercubuana.ac.id berkesinambungan dengan masyarakat. Public Relations harus mampu menyajikan informasi tentang kegiatan community relations secara jelas sehingga dapat diterima dan dimengerti oleh semua pihak dan dapat terus membina hubungan baik dengan masyarakat sekitar perusahaan. Menurut Moore (2002:19) Berbagai cara untuk mendukung kegiatan community relations bisa dengan memulai berbagai kegiatan yang membentuk relasi baik dengan lingkungan masyarakat, antara lain: 1. Menggali, membentuk dan membuat sesuatu yang dibutuhkan. 2. Menghilangkan sesuatu yang membuat masalah. 3. Memperkenalkan arti kemandirian. 4. Memanfaatkan secara lebih optimal atas apa yang telah dimiliki dan melibatkan masyarakat tak mampu. 5. Berbagi peralatan, fasilitas dan keahlian professional. 6. Memberi pengajaran, konsultasi dan pelatihan. 7. Membentuk, memperbaiki dan meningkatkan masyarakat. 8. Mempromosikan masyarakat sekitar keluar lingkungan organisasi. 9. Menggerakkan dan mengaktifkan masyarakat, dan sebagainya. Pelaksanaan kegiatan community relations, komunitas dipandang sebagai satu kesatuan dengan perusahaan yang memberikan manfaat timbal balik. Dan hubungan timbal balik itu bukanlah selalu berarti bahwa komunitas adalah kumpulan orang yang saling berbagi dalam memanfaatkan suatu fasilitas saja. Namun, komunitas adalah masyarakat sekitar perusahaan yang saling berinteraksi dan saling mendukung akan jalannya kegiatan community relations. disamping itu, dibutuhkan juga cara untuk mendukung kegiatan community relations agar kegiatan tersebut dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan yaitu dengan membentuk dan membuat sesuatu yang dibutuhkan, menghilangkan sesuatu yang membuat masalah, memperkenalkan arti kemandirian, memanfaatkan secara lebih optimal atas apa yang telah dimiliki dan melibatkan masyarakat tak mampu, berbagi peralatan, fasilitas dan keahlian professional, memberi pengajaran, konsultasi dan pelatihan, membentuk, memperbaiki dan meningkatkan masyarakat, mempromosikan masyarakat sekitar keluar lingkungan organisasi, menggerakkan dan mengaktifkan masyarakat, dan sebagainya. Menurut Moore (2004:418) tujuan dari program Community Relations secara umum adalah: 1. Memberikan informasi kepada komunitas mengenai kebijaksanaan, kegiatan dan masalah organisasi atau perusahaan. Misalnya informasi mengenai jumlah pekerja, besar upah, pembiayaan pajak, berapa besar untuk komunitas, tanggung jawab organisasi atau perusahaan terhadap komunitas, serta sumbangan bagi komunitas. 2016 8 Stakeholder Relations Rika Yessica Rahma,M.Ikom PusatBahan Ajar dan eLearning www.mercubuana.ac.id 2. Memberikan penjelasan atau jawaban terhadap pertanyaan atau tanggapan negatif bagi masyarakat sekitar perusahaan. 3. Memberikan bantuan kepada lingkungan melalui organisasi atau perusahaan setempat. 4. Bekerjasama dengan sekolah dan perguruan tinggi dengan menyediakan bahan-bahan pendidikan serta sasaran dan fasilitasnya. 5. Mendukung program-program kesehatan 6. Mendukung kegiatan olah raga, budaya dan kreasi Tujuan dari program Community Relations sangat dipengaruhi oleh besarnya komunitas dan kebutuhannya, seperti sumber penghasilan dan sasaran hubungan masyarakat. Adapun yang mendukung program-program hubungan komunitas adalah organisasi atau perusahaan itu sendiri. Sedangkan tujuan dari program Community Relations secara umum adalah memberikan informasi kepada komunitas mengenai kebijaksanaan, kegiatan dan masalah organisasi atau perusahaan, memberikan penjelasan atau jawaban terhadap pertanyaan atau tanggapan negatif bagi masyarakat sekitar perusahaan, memberikan bantuan kepada lingkungan melalui organisasi atau perusahaan setempat, bekerjasama dengan sekolah dan perguruan tinggi dengan menyediakan baha-bahan pendidikan serta sasaran dan fasilitasnya, mendukung program-program kesehatan, mendukung kegiatan olah raga, budaya dan kreasi. Pelaksanaan kegiatan Community Relations bagi suatu organisasi atau perusahan, bisa dijadikan suatu strategi untuk meningkatkan citra yang positif dari suatu organisasi atau perusahaan terhadap masyarakat sekitar perusahaan. Community relations sebagai salah satu wujud penerapan tanggung jawab sosial dimaknai sebagai "an institution’s planned, active, and continuing participation with and within a community to maintain and enhance its environment to the benefit of both the institution dalam dua tipe.Tipe program yang pertama merupakan program yang fokus pada aktivitas untuk membantu komunikasi organisasi dengan pemimpin komunitas lokal.Sementara itu program kedua fokus pada aktivitas yang melibatkan organisasi pada aktivitas komunitas, seperti dukungan terhadap proses pendidikan dan sekolah, maupun memberikan donasi pada organisasi lokal.Program community relations dilaksanakan untuk mencapai beberapa tujuan (Cutlip, Center & Broom, 2000), yaitu: 1) memberikan informasi pada komunitas tentang organisasi itu sendiri, produk yang dihasilkan, pelayanan yang diberikan serta aktivitas yang dilakukan; 2) meluruskan kesalahpahaman dan menanggapi kritikan publik disertai upaya menggalang dukungan dan opini yang positif; 3) mendapatkan dukungan secara hukum yang akan mempengaruhi iklim kerja komunitas; 4) mengetahui sikap, pengetahuan dan harapan komunitas; 5) mendukung sarana kesehatan, pendidikan, rekreasi dan aktivitas budaya; 6) mendapatkan pengakuan yang baik dari pemerintah setempat; 7) membantu perkembangan ekonomi lokal dengan membeli barangbarang 2016 9 Stakeholder Relations Rika Yessica Rahma,M.Ikom PusatBahan Ajar dan eLearning www.mercubuana.ac.id kebutuhan dari wilayah setempat.Dari ketujuh tujuan tersebut dapat dilihat bahwa program community relations sesungguhnya tidak hanya masalah perbaikan ekonomi, namun disertai juga upaya pemberdayaan akses informasi dan komunikasi. Penentuan tujuan itu sendiri dipengaruhi oleh karakter komunitas. Ada beberapa karakter komunitas yang perlu diidentifikasi sebelum melaksanakan program community relations (Baskin et.al, 2004), yaitu: Pertama, struktur komunitas, meliputi: tingkat homogenitas atau heterogenitas; struktur kepemimpinan formal maupun informal; nilai-nilai yang ada dan berkembang dalam komunitas; dan media komunikasi.Kedua, kelebihan dan kekurangan komunitas, meliputi: identifikasi permasalahan yang dihadapi komunitas; situasi dan kondisi ekonomi politik;dan sumber daya yang dimiliki komunitas, baik sumber daya manusia, alam, maupun budaya.Ketiga, pemahaman dan sikap komunitas terhadap organisasi, meliputi:pemahaman komunitas akan produk, jasa, aktivitas maupun kebijakan organisasi; sikap dan perasaan komunitas akan keberadaan organisasi; adakah kesalahpahaman terjadi; dam harapan komunitas terhadap organisasi.Perlu ditekankan bahwa harapan komunitas terhadap organisasi tidak hanya sesuatu yang tangible seperti gaji, lapangan kerja, dan pajak namun juga intangible, seperti partisipasi organisasi, stabilitas dan keamanan, serta rasa bangga akan keberadaan organisasi. Selain itu, perlu pula mengidentifikasi pola hubungan komunitas dengan organisasi. Menurut Esman (dalam Grunig & Hunt, 1984) ada empat bentuk hubungan organisasi dengan komunitas, yaitu: 1) enabling linkage, merupakan bentuk hubungan antara organisasi dengan kelompok sosial yang memberikan otoritas dan kontrol yang memungkinkan organisasi eksis, termasuk hubungan dengan pemerintah lokal, khususnya dengan orang-orang kunci; 2) functional linkage, ada dua pola hubungan yaitu input linkage dan output linkage. Input linkage meliputi hubungan dengan karyawan lokal, kelompok/asosiasi lokal, dan penyedia bahan-bahan mentah, uang, yang menyediakan input bagi organisasi. Output linkage berkaitan dengan hubungan organisasi dengan organisasi lain yang menggunakan produknya, seperti para konsumen; 3) normative linkage, merupakan hubungan organisasi dengan organisasi lain yang menghadapai masalah yang sama atau memiliki nilai-nilai yang sama, organisasi lokal dengan kepentingan yang sama dengan organisasi; 4) diffused linkage, merupakan bentuk hubungan dengan elemen dalam masyarakat yang berperan dalam penyebaran opini publik, seperti hubungan dengan media lokal dan para pemuka pendapat lokal. Pencapaian tujuan community relations juga akan dipengaruhi oleh cara pandang dan perlakuan organisasi terhadap komunitasnya. Dalam hal ini peran public relations dalam organisasi menjadi penting. Wilson (2001) mengidentifikasi adanya empat aktivitas penting yang perlu dijalankan seorang public relations. Yang pertama adalah mereka membantu organisasi agar para pimpinan memandang penting 2016 10 Stakeholder Relations Rika Yessica Rahma,M.Ikom PusatBahan Ajar dan eLearning www.mercubuana.ac.id relasi dengan komunitas dan melihat pentingnya peran organisasi dalam komunitas. Mereka perlu meyakinkan tanggung jawab organisasi untuk terlibat dalam upaya pembangunan dan kemajuan komunitas. Tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas hidup komunitas ini perlu dilakukan bukan karena akan mendatangkan profit, namun merupakan tanggung jawab moral organisasi. Peran seorang public relations yang kedua adalah membantu menyadarkan organisasi bahwa komunitas tidak hanya sekedar terdiri dari para investor (stockholder), namun mereka juga terdiri dari para stakeholders, yaitu karyawan, konsumen, pesaing, pemasok bahan, dan kelompok publik lain di mana hubungan perlu dikembangkan. CONTOH KEGIATAN COMMUNITY RELATIONS YANG DILAKUKAN PT CHEVRON. Kebijakan PT Freeport Indonesia Dalam Mencegah Dampak Negatif Aktivitas Pertambangan PT Freeport Indonesia (PTFI) berkomitmen untuk mengelola dan meminimalisasi dampak kegiatan operasinya terhadap lingkungan, menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan serta meningkatkan kinerja perusahaan secara berkesinambungan. Sebagai bagian dari Kebijakan Lingkungan, PTFI menggunakan strategi pengelolaan risiko berdasarkan data yang sah dan ilmu pengetahuan yang mumpuni. · PT Chevron Membangun Kemandirian Masyarakat Melalui Program CD Salah satu bentuk kontribusi PT Chevron Indonesia dalam pengembangan lingkungan di sekitar wilayah operasinya yaitu melalui kegiatan Community Development (CD). Kegiatan tersebut telah dilakukan sejak awal beroperasinya di tahun 1970-an (dulu Unocal Indonesia Company), meski masih terbatas dalam bentuk charity (sumbangan). Baru pada tahun 1990-an, ketika wacana Corporate Social Responsibility (CSR) mulai didengungkan, terjadi perubahan orientasi dimana pihak Chevron mulai proaktif melakukan pendekatan untuk lebih memahami apa yang menjadi kebutuhan masyarakat di sekitarnya. Serangkaian dialog dengan masyarakat setempat, kemudian berhasil dirumuskan berbagai program melalui pola kemitraan (partnership). Dalam hal ini masyarakat ditempatkan sebagai subyek, dalam rangka penguatan kapasitas (capacity building) menuju kemandirian. Bentuk nyata program ini bisa dilihat dari kegiatan-kegiatan pelatihan dan penyuluhan misalnya kepada para petani dan peternak, pemberian bantuan-bantuan kepada masyarakat sekitar, dan lain sebagainya. Penyempurnaan pelaksanaan CD terus dilakukan antara lain dengan dibentuknya divisi khusus di bawah Community Relations Department yang bertanggung jawab atas pelaksanaan program CD, pada tahun 2001. Melalui divisi khusus itu dimaksudkan agar pelaksanaan CD lebih fokus, terprogram dan bisa dievaluasi. Sejak bergabungnya Unocol ke dalam Chevron, kini program CD berada di bawah Government & Public Affair Department. 2016 11 Stakeholder Relations Rika Yessica Rahma,M.Ikom PusatBahan Ajar dan eLearning www.mercubuana.ac.id Beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh PT Chevron Indonesia untuk mencegah dampak negatif aktivitas pertambangan, antara lain berdasarkan ”Formulir Aplikasi Persetujuan Nasional Untuk Proyek Mekanisme Pembangunan Bersih” yang telah diajukan oleh PT Chevron Indonesia dan disetujui negara. Dalam formulir ini ditegaskan bahwa pengembangan proyek PT Chevron Indonesia telah memenuhi semua indikator nasional, baik dalam hal PDD (Project Desain Document) dan AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)[15]. Berikut secara garis besar diketengahkan kebijakan dalam rangka mencegah dampak negatif dari aktivitas pertambangan: · Menerapkan Konservasi atau Diversifikasi Pemanfaatan Sumber Daya Alam Untuk Keberlanjutan Lingkungan, misalnya dengan mengoptimalkan penggunaan sumberdaya alam yang punya potensi besar, namun ramah lingkungan seperti panas bumi · Tidak melebihi ambang batas baku mutu lingkungan yang berlaku, nasional dan lokal (tidak menimbulkan pencemaran udara, air dan tanah) · Menjaga keanekaragaman hayati (genetik, spesies dan ekosistem), serta menghindari terjadinya pencemaran genetika dengan tidak melakukan eksplorasi di kawasan taman nasional dan hutan lindung · Dipatuhinya peraturan tata guna lahan atau tata ruang · Kebijakan kesehatan, lindungan dan keselamatan bagi seluruh orang yang berada di wilayah kerja · Adanya prosedur yang terdokumentasi yang menjelaskan usaha-usaha yang memadai untuk mencegah kecelakaan dan mengatasi bila terjadi kecelakaan · Adanya proses konsultasi ke masyarakat lokal · Adanya tanggapan dan tindak lanjut terhadap komentar atau keluhan masyarakat lokal · Proyek tidak merusak integritas sosial masyarakat · Tidak menimbulkan ketergantungan terhadap pihak asing dalam hal pengetahuan dan pengoperasian alat (know-how) Selain itu, PT Chevron Indonesia juga memperhatikan secara khusu masalah kesehatan, lingkungan, dan keselamatan. Misalnya, dengan membangun Berau Marine Protected Area, kemudian melakukan kerja sama dengan National Geography Indonesia untuk memetakan kekayaan alam di kepulauan Berau. Selain itu melakukan kerja sama dengan LSM-LSM yang bergerak di bidang lingkungan, misalnya dengan Yayasan PEKA, dan lain sebagainya. 2016 12 Stakeholder Relations Rika Yessica Rahma,M.Ikom PusatBahan Ajar dan eLearning www.mercubuana.ac.id Salah satu contoh peduli lingkungan Khitanan gratis bagi anak yayasan dari PT Chevron 2016 13 Stakeholder Relations Rika Yessica Rahma,M.Ikom PusatBahan Ajar dan eLearning www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Irianta, Yosal. 2004. Community Relations. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Jefkin, Franks. 1992. Public Relations edisi keempat, Alih Bahasa: Haris Munandar, Jakarta: Erlangga. Kriyantono, Rachmat. 2008. Public Relations Writing. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Soemirat, Soleh dan Elvinaro Ardianti. 2003. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Untung, Hendrik Budi.2008. Corporate Social Responsibility. Jakarta: Grafika Offset. Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR. Gresik: Fascho Publishing. Cutlip, Scott M., Allen H. Center, & Glen M. Broom. 2011. Effective Public Relations. Jakarta: Kencana Prada Media Group. Moore, Frazier, Humas Membangun Citra dan Komunikasi, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung. 2004 Muller, J Daniel, Mengukur sikap sosial, PT. Bumi Aksara, Jakarta. 1996 2016 14 Stakeholder Relations Rika Yessica Rahma,M.Ikom PusatBahan Ajar dan eLearning www.mercubuana.ac.id