Modul Sejarah dan Aliran Psikologi [TM13]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Sejarah dan
Aliran-Aliran
dalam Psikologi
Pendekatan Existensialisme
dan Humanisme
Fakultas
Program Studi
Psikologi
Psikologi
TatapMuka
12
Abstract
Pendekatan ini berpandangan bahwa
manusia memiliki ciri-ciri bebas, spontan,
tidak mudah terbawa oleh lingkungan,
memiliki tujuan yang jelas, tidak terganggu
oleh konflik dan tekanan yang terus
menerus, dapat menikmati hidup, dapat
menyenangkan orang lain dan dapat
membedakan baik atau buruk, benar atau
salah. Mereka menerima klien apa adanya
dengan kekurangan dan kelebihan potensi
diri, memiliki kebebasan memilih karena
memiliki tujuan hidup yang baik.
Kode MK
DisusunOleh
61091
Dra. Anna Amanah, Psi., MSi.
Kompetensi
Memahami konsep dan teori-teori
psikologi
Pembahasan
Pendekatan existensialisme dan humanisme memandang manusia sebagai suatu
kesatuan yang mengalami, menghayati, dan pada dasarnya aktif, punya tujuan, serta
harga diri. Pandangan ini juga disebut pandangan holistik.
Manusia juga harus dipandang tinggi harga dirinya, perkembangan pribadinya,
perbedaan individunya dan dari kemanusiaannya.
Penelitian existensialisme dan humanisme meliputi cinta, kreativitas, pertumbuhan,
aktualisasi diri, kebutuhan, rasa humor, makna, kebencian, agresivitas, kemandirian,
tanggung-jawab dsb.
Tokoh-tokoh antara lain Abraham H. Maslow, Rogers, dan lainnya.
Abraham H. Maslow
Konsep Teori.
Teori kepribadian berdasarkan asumsi tentang motivasi.
Terdapat 5 motivasi dasar pada manusia, yaitu: motivasi secara holistik, motivasi
bersifat kompleks, manusia termotivasi secara terus menerus oleh satu kebutuhan
atau kebutuhan lainnya,
semua orang dimanapun termotivasi oleh kebutuhan-
kebutuhan dasar yang sama, kebutuhan dapat disusun dalam bentuk
hirarki.
Pandangan tentang Manusia.
Manusia pada dasarnya baik. Keadaan fisik memiliki indra, merasa lapar, tumbuh,
berkembang biak. Kejiwaan mempunyai kebutuhan, cita-cita, harapan, usaha.
Semua
baik
dan
harus
dikembangkan
semakin
baik.
Manusia
sehat:
mengembangkan dirinya berdasarkan kekuatan dari dalam. Orang dengan
gangguan jiwa, anti sosial, jahat karena terhambat perkembangannya, frustrasi oleh
gangguan luar. Psikoterapi atau konseling mengembalikan ke jalur pengembangan
diri melalui potensi dalam dirinya.
Hirarki Kebutuhan Maslow
2015
2
Sejarah dan Aliran Psikologi
Dra. Anna Amanah, Psi. MSi.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Self
Actualization
Esteem
Social/Belongingness
Safety
Physiological
Kebutuhan yang rendah harusrs dipuaskan atau minimal terpenuhi
sebelum
kebutuhan yang lebih tinggi menjadi motivator suatu tindakan.
1.
Kebutuhan Dasar (basic needs) spt: udara, makan, minum. Secara ekstrim tidak
terpenuhi, perilaku hilang kendali (agresif, tidak malu, tega). Jika terpenuhi,
muncul kebutuhan yang lebih tinggi.
2.
Rasa Aman (safety needs) spt: rasa aman, stabil, terlindung, teratur, bebas rasa
takut dan cemas. Jika tidak terpenuhi, pandangan ttg dunia terpengaruh,
perilaku cenderung ke arah negatif.
3.
Kebutuhan dimiliki dan dicintai (belongingness & love needs) spt. hubungan
yang hangat, akrab, mesra dengan orang lain, mencintai dicintai, setia kawan,
menjadi bagian dari keluarga, kampung, sekolah, marga, atau perusahaan.
Orang tidak sekolah atau tidak bekerja akan menurunkan harga dirinya.
4.
Kebutuhan harga diri (self esteem needs), yaitu kebutuhan akan kekuatan,
penguasaan, kompetensi, percaya diri, kemandirian dan kebutuhan akan
penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominansi, kebanggaan,
apresiasi dari orang lain.
5.
Orang terpenuhi kebutuhan harga diri akan tampil percaya diri, tidak tergantung
orang lain, selalu siap berkembang terus mencapai kebutuhan tertinggi yaitu
Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization).
Kebutuhan lainnya meliputi: Kebutuhan Estetis, kebutuhan akan keindahan &
pengalaman2 menyenangkan secara
2015
3
Sejarah dan Aliran Psikologi
Dra. Anna Amanah, Psi. MSi.
estetis;
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kebutuhan Kognitif, keinginan
mengetahui, memecahkan misteri atau persoalan, memahami sesuatu, dan ingin
menyelidiki sesuatu. Dibutuhkan untuk memenuhi semua kebutuhan konatif dalam
hirarki Maslow; Kebutuhan Neurotik, yaitu kebutuhan mendesak terus menerus gaya
hidup tidak sehat & tanpa nilai dalam perjuangan untuk aktualisasi diri, biasanya
bersifat reaktif, kompensasi terhadap kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi.
Kebutuhan aktualisasi berisi 17 meta-kebutuhan tidak secara hirarki, yaituL
•
Kebenaran,
* Kebaikan,
•
Keindahan,
* Keseluruhan,
•
Dikhotomi-transendensi,
* Berkehidupan,
•
Keunikan,
* Kesempurnaan,
•
Keniscayaan,
* Penyelesaian,
•
Keadilan,
* Keteraturan,
•
Kesederhanaan,
* Kekayaan,
•
Tanpa susah payah,
* Bermain,
•
Mencukupi diri sendiri.
Carl R. Rogers
Mengembangkan metode Socrates yang menggali informasi tentang diri sendiri dari
orang
itu
sendiri
dan
mengambil
pendapat
Adler
yang
menyatakan
bahwapenjelajahan sejarah hidup masa lalu tidak perlu dalam psikoterapi, dan
Rogers mengubah orientasi metode psikoterapi.
Pandangan tentang Manusia
Manusia pada dasarnya baik. Manusia punya kecenderungan aktualisasi diri.
Mempersepsi dunia dengan cara yang baik dan berbeda dengan orang lain.
Persepsi-persepsi ini membentuk Phenomenal Field. Phenomenal Field terdiri dari
persepsi conscious dan unconscious sebagai penentu perilaku pada individu.
Struktur Kepribadian
1.
Self.
Bagian phenomenal field yang dilihat oleh individu sebagai dirinya. Self tidak
mengontrol perilaku, hanya set persepsi yang terorganisir dan konsisten  self
control. Self bisa disadari.
2.
Ideal Self.
Merupakan konsep diri yang dimiliki individu, termasuk didalamnya persepsi dan
makna yang secara potensial relevan bagi self dan yang memilih nilai tinggi bagi
individu.
2015
4
Sejarah dan Aliran Psikologi
Dra. Anna Amanah, Psi. MSi.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3.
Real Self.
Merupakan kualitas sebenarnya dari individu, termasuk kecenderungan
mengaktualisasikan
Proses dan Dinamika
Self Actualization kearah menuju yang diinginkan. Kecenderungan mendasar dari
individu untuk mewujudkan, memelihara dan meningkatkan dirinya.
Self Consistency & Congruence. Kondisi kesesuaian atau tidak ada diskrepansi
antara self dengan experience atau antara ideal self dg real self. Tiap individu
berupaya mempertahankan struktur dirinya. Individu membentuk sistem nilai.
Individu berperilaku secara konsisten engan konsep dirinya, dan selalu berupaya
membuat congruence antara apa yang dirasakan dengan bagaimana mereka
memandang dirinya.
Incongruence & Defensive Processes. Kondisi ketidaksesuaian atau ada
diskrepansi antara self dengan experience atau antara ideal self dengan real self.
Defensive adalah respon terhadap
ancaman karena menyadari adanya konflik.
Bentuk proses defensive adalah distortion dan denial.
Teknik Terapi
Rogers mencetuskan teknik client centered therapy/ person centered therapy yt
terapi yang berpusat pada klien atau orang itu sendiri. Teknik ini juga dikenal sebagai
psikoterapi non-direktif (non-directive therapy), karena dalam psikoterapinya selalu
menghindari pengarahan (directive). Istilah client digunakan menggantikan pasien
untuk menunjukkan adanya hubungan sejajar terapis dan klien dan ia adalah orang
sehat bukan orang sakit. Kesenjangan antara konsep diri dan realitas sebabkan
gangguan jiwa dan perlu upaya penyesuaian atau penyeimbangan.
Yang dimaksud tumbuh sehat adalah:
Incongruence & Defensive, Dlm kehidupan sehat, jika incongruence namun tidak
mencapai defensiveness, tidak akan menyangkal tapi mengakui bahwa manusia itu
pasti kadang-kadang jatuh.
Positive Regard, dapat mencakup Unconditional positive regard (tidak bersyarat),dan
Conditional positive regard.
Tumbuh Tidak Sehat adalah:
Orang yang tidak sehat, konsep diri jadi kaku dan tidak cocok dengan apa yang
dialami oleh individu. Pengalaman yang dianggap tidak sesuai dengan konsep diri
2015
5
Sejarah dan Aliran Psikologi
Dra. Anna Amanah, Psi. MSi.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
akan dianggap sebagai ancaman dan ia akan berusaha untuk melakukan denial atau
distorsi.
Hasilnya adalah orang yang kaku dan selalu defensive terhadap pengalaman yang
mengancam keutuhan self-nya.
DaftarPustaka
1. Feist, J. & Feist, G. J. (2006). Theories of personality. (6th ed.). New York:
McGraw-Hill. (Yudi Santoso, S.Fil. penerj.).
2. Friedman, H. S. & Schustack, M. W. (2006). Personality: Classic theories and
modern research. (3rd ed.). Boston: Allyn and Bacon. (Fransiska Dian Ikarini,
S.Psi. penerj.).
2015
6
Sejarah dan Aliran Psikologi
Dra. Anna Amanah, Psi. MSi.
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download