MODUL PERKULIAHAN Sejarah dan Aliran-Aliran dalam Psikologi Pendekatan Existensialisme dan Humanisme Fakultas Program Studi Psikologi Psikologi TatapMuka 12 Abstract Pendekatan ini berpandangan bahwa manusia memiliki ciri-ciri bebas, spontan, tidak mudah terbawa oleh lingkungan, memiliki tujuan yang jelas, tidak terganggu oleh konflik dan tekanan yang terus menerus, dapat menikmati hidup, dapat menyenangkan orang lain dan dapat membedakan baik atau buruk, benar atau salah. Mereka menerima klien apa adanya dengan kekurangan dan kelebihan potensi diri, memiliki kebebasan memilih karena memiliki tujuan hidup yang baik. Kode MK DisusunOleh 61091 Dra. Anna Amanah, Psi., MSi. Kompetensi Memahami konsep dan teori-teori psikologi Pembahasan Pendekatan existensialisme dan humanisme memandang manusia sebagai suatu kesatuan yang mengalami, menghayati, dan pada dasarnya aktif, punya tujuan, serta harga diri. Pandangan ini juga disebut pandangan holistik. Manusia juga harus dipandang tinggi harga dirinya, perkembangan pribadinya, perbedaan individunya dan dari kemanusiaannya. Penelitian existensialisme dan humanisme meliputi cinta, kreativitas, pertumbuhan, aktualisasi diri, kebutuhan, rasa humor, makna, kebencian, agresivitas, kemandirian, tanggung-jawab dsb. Tokoh-tokoh antara lain Abraham H. Maslow, Rogers, dan lainnya. Abraham H. Maslow Konsep Teori. Teori kepribadian berdasarkan asumsi tentang motivasi. Terdapat 5 motivasi dasar pada manusia, yaitu: motivasi secara holistik, motivasi bersifat kompleks, manusia termotivasi secara terus menerus oleh satu kebutuhan atau kebutuhan lainnya, semua orang dimanapun termotivasi oleh kebutuhan- kebutuhan dasar yang sama, kebutuhan dapat disusun dalam bentuk hirarki. Pandangan tentang Manusia. Manusia pada dasarnya baik. Keadaan fisik memiliki indra, merasa lapar, tumbuh, berkembang biak. Kejiwaan mempunyai kebutuhan, cita-cita, harapan, usaha. Semua baik dan harus dikembangkan semakin baik. Manusia sehat: mengembangkan dirinya berdasarkan kekuatan dari dalam. Orang dengan gangguan jiwa, anti sosial, jahat karena terhambat perkembangannya, frustrasi oleh gangguan luar. Psikoterapi atau konseling mengembalikan ke jalur pengembangan diri melalui potensi dalam dirinya. Hirarki Kebutuhan Maslow 2015 2 Sejarah dan Aliran Psikologi Dra. Anna Amanah, Psi. MSi. PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Self Actualization Esteem Social/Belongingness Safety Physiological Kebutuhan yang rendah harusrs dipuaskan atau minimal terpenuhi sebelum kebutuhan yang lebih tinggi menjadi motivator suatu tindakan. 1. Kebutuhan Dasar (basic needs) spt: udara, makan, minum. Secara ekstrim tidak terpenuhi, perilaku hilang kendali (agresif, tidak malu, tega). Jika terpenuhi, muncul kebutuhan yang lebih tinggi. 2. Rasa Aman (safety needs) spt: rasa aman, stabil, terlindung, teratur, bebas rasa takut dan cemas. Jika tidak terpenuhi, pandangan ttg dunia terpengaruh, perilaku cenderung ke arah negatif. 3. Kebutuhan dimiliki dan dicintai (belongingness & love needs) spt. hubungan yang hangat, akrab, mesra dengan orang lain, mencintai dicintai, setia kawan, menjadi bagian dari keluarga, kampung, sekolah, marga, atau perusahaan. Orang tidak sekolah atau tidak bekerja akan menurunkan harga dirinya. 4. Kebutuhan harga diri (self esteem needs), yaitu kebutuhan akan kekuatan, penguasaan, kompetensi, percaya diri, kemandirian dan kebutuhan akan penghargaan dari orang lain, status, ketenaran, dominansi, kebanggaan, apresiasi dari orang lain. 5. Orang terpenuhi kebutuhan harga diri akan tampil percaya diri, tidak tergantung orang lain, selalu siap berkembang terus mencapai kebutuhan tertinggi yaitu Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization). Kebutuhan lainnya meliputi: Kebutuhan Estetis, kebutuhan akan keindahan & pengalaman2 menyenangkan secara 2015 3 Sejarah dan Aliran Psikologi Dra. Anna Amanah, Psi. MSi. estetis; PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kebutuhan Kognitif, keinginan mengetahui, memecahkan misteri atau persoalan, memahami sesuatu, dan ingin menyelidiki sesuatu. Dibutuhkan untuk memenuhi semua kebutuhan konatif dalam hirarki Maslow; Kebutuhan Neurotik, yaitu kebutuhan mendesak terus menerus gaya hidup tidak sehat & tanpa nilai dalam perjuangan untuk aktualisasi diri, biasanya bersifat reaktif, kompensasi terhadap kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi. Kebutuhan aktualisasi berisi 17 meta-kebutuhan tidak secara hirarki, yaituL • Kebenaran, * Kebaikan, • Keindahan, * Keseluruhan, • Dikhotomi-transendensi, * Berkehidupan, • Keunikan, * Kesempurnaan, • Keniscayaan, * Penyelesaian, • Keadilan, * Keteraturan, • Kesederhanaan, * Kekayaan, • Tanpa susah payah, * Bermain, • Mencukupi diri sendiri. Carl R. Rogers Mengembangkan metode Socrates yang menggali informasi tentang diri sendiri dari orang itu sendiri dan mengambil pendapat Adler yang menyatakan bahwapenjelajahan sejarah hidup masa lalu tidak perlu dalam psikoterapi, dan Rogers mengubah orientasi metode psikoterapi. Pandangan tentang Manusia Manusia pada dasarnya baik. Manusia punya kecenderungan aktualisasi diri. Mempersepsi dunia dengan cara yang baik dan berbeda dengan orang lain. Persepsi-persepsi ini membentuk Phenomenal Field. Phenomenal Field terdiri dari persepsi conscious dan unconscious sebagai penentu perilaku pada individu. Struktur Kepribadian 1. Self. Bagian phenomenal field yang dilihat oleh individu sebagai dirinya. Self tidak mengontrol perilaku, hanya set persepsi yang terorganisir dan konsisten self control. Self bisa disadari. 2. Ideal Self. Merupakan konsep diri yang dimiliki individu, termasuk didalamnya persepsi dan makna yang secara potensial relevan bagi self dan yang memilih nilai tinggi bagi individu. 2015 4 Sejarah dan Aliran Psikologi Dra. Anna Amanah, Psi. MSi. PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Real Self. Merupakan kualitas sebenarnya dari individu, termasuk kecenderungan mengaktualisasikan Proses dan Dinamika Self Actualization kearah menuju yang diinginkan. Kecenderungan mendasar dari individu untuk mewujudkan, memelihara dan meningkatkan dirinya. Self Consistency & Congruence. Kondisi kesesuaian atau tidak ada diskrepansi antara self dengan experience atau antara ideal self dg real self. Tiap individu berupaya mempertahankan struktur dirinya. Individu membentuk sistem nilai. Individu berperilaku secara konsisten engan konsep dirinya, dan selalu berupaya membuat congruence antara apa yang dirasakan dengan bagaimana mereka memandang dirinya. Incongruence & Defensive Processes. Kondisi ketidaksesuaian atau ada diskrepansi antara self dengan experience atau antara ideal self dengan real self. Defensive adalah respon terhadap ancaman karena menyadari adanya konflik. Bentuk proses defensive adalah distortion dan denial. Teknik Terapi Rogers mencetuskan teknik client centered therapy/ person centered therapy yt terapi yang berpusat pada klien atau orang itu sendiri. Teknik ini juga dikenal sebagai psikoterapi non-direktif (non-directive therapy), karena dalam psikoterapinya selalu menghindari pengarahan (directive). Istilah client digunakan menggantikan pasien untuk menunjukkan adanya hubungan sejajar terapis dan klien dan ia adalah orang sehat bukan orang sakit. Kesenjangan antara konsep diri dan realitas sebabkan gangguan jiwa dan perlu upaya penyesuaian atau penyeimbangan. Yang dimaksud tumbuh sehat adalah: Incongruence & Defensive, Dlm kehidupan sehat, jika incongruence namun tidak mencapai defensiveness, tidak akan menyangkal tapi mengakui bahwa manusia itu pasti kadang-kadang jatuh. Positive Regard, dapat mencakup Unconditional positive regard (tidak bersyarat),dan Conditional positive regard. Tumbuh Tidak Sehat adalah: Orang yang tidak sehat, konsep diri jadi kaku dan tidak cocok dengan apa yang dialami oleh individu. Pengalaman yang dianggap tidak sesuai dengan konsep diri 2015 5 Sejarah dan Aliran Psikologi Dra. Anna Amanah, Psi. MSi. PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id akan dianggap sebagai ancaman dan ia akan berusaha untuk melakukan denial atau distorsi. Hasilnya adalah orang yang kaku dan selalu defensive terhadap pengalaman yang mengancam keutuhan self-nya. DaftarPustaka 1. Feist, J. & Feist, G. J. (2006). Theories of personality. (6th ed.). New York: McGraw-Hill. (Yudi Santoso, S.Fil. penerj.). 2. Friedman, H. S. & Schustack, M. W. (2006). Personality: Classic theories and modern research. (3rd ed.). Boston: Allyn and Bacon. (Fransiska Dian Ikarini, S.Psi. penerj.). 2015 6 Sejarah dan Aliran Psikologi Dra. Anna Amanah, Psi. MSi. PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id