Komunikasi Kelompok - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Psikologi Media
dan Komunikasi
Komunikasi Kelompok
Fakultas
Program Studi
Psikologi
Psikologi
Tatap Muka
09
Kode MK
Disusun Oleh
MK 61028
Ayu Windiyaningrum., M.Psi
Abstract
Kompetensi
Interaksi kelompok tentu tidak lepas
dari komunikasi sebagai salah satu
syarat keterikatan individu dalam
kelompok
Mahasiswa
memahami
konsep
komunikasi kelompok serta hal-hal yang
mempengaruhinya
Komunikasi Kelompok
Tidak semua orang yang berkumpul dalam suatu tempat dapat disebut sebagai kelompok.
Kebanyakan ada dalam bentuk crowd (kerumunan). Orang-orang yang berkumpul di pasar,
terminal bis, loket bioskop bukanlah kelompok melainkan agregat.
Supaya agregat dapat menjadi kelompok diperlukan kesadaran dari anggota-anggotanya
akan adanya ikatan yang sama yang mempersatukan mereka.
Kelompok juga memiliki tujuan dan organisasi meskipun tidak selalu dalam bentuk formal
dan melibatkan interaksi di antara anggota-anggotanya. Tanda-tanda kelompok secara
psikologis adalah :

Anggota kelompok merasa terikat dengan kelompok (ada sense of belonging, yang
tidak dimiliki orang yang bukan anggota)

Nasib anggota-anggota saling bergantung, sehingga hasil setiap orang terkait dalam
cara tertentu dengan hasil yang lain
Klasifikasi Kelompok
Kelompok Primer dan kelompok Sekunder
Pembagian ini dikemukakan oleh Charles Horton Cooley. Ditandai dengan adanya
hubungan emosional, personal dan akrab, menyentuh hati seperti hubungan dengan
keluarga, teman sepermainan, tetangga sebelah rumah di pedesaan.
Kelompok sekunder adalah lawan dari kelompok primer, ditandai dengan adanya hubungan
yang tidak akrab, tidak personal dan tidak menyentuh hati seperti organisasi massa,
fakultas, serikat buruh, dan sebagainya.
Dilihat dari karakteristik komunikasinya, perbedaan antara kelompok primer dan sekunder
adalah :
2014
2
Psikologi Media dan Komunikasi
Ayu Windiyaningrum., M.Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Faktor Pembeda
Kelompok Primer
Kelompok Sekunder
Kualitas Komunikasi
Dalam dan luas. Mengungkapkan
Dangkal. Hanya terbatas
hal-hal yang bersifat pribadi
pada bagian luar
dengan menggunakan berbagai
kepribadian, berkenaan
lambang, verbal ataupun non
dengan hal-hal tertentu saja.
verbal
Lambang komunikasi
umumnya verbal dan jarang
melibatkan non verbal
Sifat Komunikasi
Dalam kelompok tersebut. Yang
Yang terpenting adalah
terpenting adalah siapa dia, bukan
materi komunikasinya atau
apakah dia. Kita
isi pesan
mengkomunikasikan seluruh
pribadi kita. Hubungan dengan
anggota kelompok primer bersifat
unik dan tidak dapat dipindahkan
(non transferable)
Penekanan aspek
Lebih menekankan aspek
Menekankan aspek isi
hubungan daripada aspek isi.
daripada hubungan
Komunikasi dilakukan untuk
memelihara hubungan baik, dan isi
komunikasi bukan merupakan hal
yang sangat penting
In Group dan Out Group
In group adalah “kelompok kita” sementara out group adalah “kelompok mereka”. Ingroup
diungkapkan dengan kestiaan, solidaritas, kesenangan dan kerja sama. In group bisa
kelompok primer maupun kelompok sekunder. Keluarga kita adalah in group kelompok
primer sementara fakultas adalah in group kelompok sekunder. Contoh lain ingroup : peer
group (teman satu gangank), dll
2014
3
Psikologi Media dan Komunikasi
Ayu Windiyaningrum., M.Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Untuk membedakan in group dan out group kita membuat batas / boundaries, dengan
menentukan siapa saja yang masuk sebagai orang dalam dan siapa yang masuk sebagai
orang luar.
Batas antara in group dan out group dapat berupa :

Batas lokasi geografis

Suku bangsa

Pandangan / ideologi

Profesi

Bahasa

Status sosial
Kelompok Keanggotaan dan kelompok rujukan
Pembagian ini dikemukakan oleh Theodore Newcomb dengan melahirkan istilah
membership group dan reference group.
Kelompok rujukan diartikan sebagai kelompok yang digunakan sebagai alat ukur / standae
untuk menilai diri sendiri dan untuk membentuk sikap. Kelompok ini dapat dijadikan sebagai
kelompok rujukan positif sebagai sumber rujukan bagaimana bersikap. Sebaliknya jika
digunakan sebagai rujukan tentang bagaimana seharusnya tidak bersikap maka menjadi
kelompok rujukan negatif.
Cara-cara menggunakan kelompok rujukan dalam persuasi :

Jika mengetahui kelompok rujukan khalayak kita, hubungkanlah pesan kita dengan
kelompok rujukan kita

Kelompok-kelompok itu mempunyai nilai yang bermacam-macam sebagai kelompok
rujukan. Misalnya bagi sebagian orang, keluarga mungkin lebih penting dari
organisasi, atau sebaliknya. Dalam menyampaikan pesannya, komunikator harus
memperhitungkan relevansi dan nilai kelompok rujukan yang lebih tepat bagi
kelompok tertentu

Kelompok keanggotaan jelas menentukan serangkaian perilaku yang baku bagi
anggota-anggotanya. Standar perilaku ini dapat digunakan untuk menambah
peluang diterimanya pesan kita.
2014
4
Psikologi Media dan Komunikasi
Ayu Windiyaningrum., M.Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Suatu fisik komunikasi dapat menunjukkan kemungkinan satu kelompok rujukan
didahulukan dari kelompok rujukan yang lain

Kadang-kadang kelompok rujukan positif dapat dikutip langsung dalam pesan untuk
mendorong respons positifn dari khalayak
Kelompok Deskriptif dan Kelompok Preskriptif
Pembagian ini menurut John F. Cragan dan david W. Wright. Kategori deskriptif
menunjukkan klasifikasi kelompok dengan melihat proses pembentukannya secara alamiah.
Kategori preskriptif mengklasifikasikan kelompok menurut langkah-langkah rasional yang
harus dilewati oleh angngota kelompok untuk mencapai tujuannya.
Pengaruh Kelompok pada Perilaku
Komunikasi
Pengaruh kelompok pada perilaku komunikasi, meliputi hal berikut :

Konformitas
Adalah perubahan perilaku atau kepercayaan menurut norma kelompok sebagai
akibat tekanan kelompok, baiks ecara real maupun hanya bayangan. Jika
sekelompok orang dalam kelompok mengatakan atau melakukan sesuatu dan orangorang lain cenderung melakukan hal yang sama.

Fasilitas sosial
Peningkatan prestasi individu karena disaksikan kelompok. Misalnya banyak pemain
teater atau penyanyi yang pada saat latihan hanya biasa saja, tetapi pada waktu
pertunjukan akting mereka meningkat dalam arti penghayatan atau penjiwaan
terhadap peran.

Polarisasi
Yang terjadi dalam komunikasi kelompok adalah bahwa sebelum diskusi kelompok
para anggota mempunyai sikap agak mendukung tindakan tertentu, setelah diskusi,
sikap mereka akan semakin kuat mendukung tindakan tersebut.
2014
5
Psikologi Media dan Komunikasi
Ayu Windiyaningrum., M.Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Faktor Situasional Yang Mempengaruhi
Kelompok
Faktor situasional yang mempengaruhi efektifitas komunikasi dalam kelompok sebagai
berikut :
Ukuran Kelompok
Hubungan antara ukuran kelompok dengan prestasi kerja kelompok / performance
tergantung pada jenis tugas yang harus diselesaikan oleh kelompok. Untuk itu tugas
kelompok terbagi menjadi :
o
Koaktif : masing-masing anggota bekerja sejajar dengan yang lain, tetapi
tidak berinteraksi
o
Interaktif : anggota-anggota kelompok berinteraksi secara terorganisasi
untuk menghasilkan produk atau keputusan
Faktor lainnya yang juga mempengaruhi adalah tujuan kelompok. Bila tujuan kelompok
memerlukan kegiatan yang konvergen (mencapai satu pemecahan yang benar), maka
hanya diperlukan kelompok kecil supaya sangat produktif terutama bila tugas yang
dilakukan hanya membutuhkan sumber, keterampilan, dan kemampuan yang terbatas.
Untuk menghasilkan kegiatan yang divergen (lebih beragam kegiatan / gagasan kreatif)
diperlukan jumlah kelompok yang lebih besar.
Jaringan komunikasi
Ada lima macam jaringan komunikasi, yaitu :
o
Jaringan komunikasi Roda
Seseorang biasanya memimpin, menjadi fokus perhatian. Ia dapat berhubungan
dengan semua anggota kelompok, tetapi setiap anggota kelompok hanya bisa
berhubungan dengan pemimpinnya
o
2014
Jaringan komunikasi Rantai
6
Psikologi Media dan Komunikasi
Ayu Windiyaningrum., M.Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Komunikasi berantai atau estafet, misalnya : A berkomunikasi dengan B, B dengan
C, C dengan D, dan seterusnya
o
Jaringan komunikasi Y
Tiga orang anggota dapat berhubungan dengan orang-orang disampingnya seperti
pada model jaringan komunikasi rantai, tetapi ada dua orang yang hanya dapat
berkomunikasi dengan hanya seseorang di sampingnya
o
Jaringan komunikasi Lingkaran
Setiap orang hanya dapat berkomunikasi dengan dua orang di samping kiri dan
kanannya, dengan kata lain di sini tidak ada pemimpin.
o
Jaringan komunikasi Bintang
Disebut juga jaringan komunikasi semua saluran / all channel, setiap anggota dapat
berkomunikasi dengan setiap anggota kelompok yang lain.
Kohesi kelompok
Kohesi kelompok artinya ada semangat kelompok yang tinggi, hubungan interpersonal yang
akrab, kesetiakawanan, dan perasaan “kita” yang dalam.
Kohesi kelompok merupakan kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuk tetap
tinggal dalam kelompok, dan mencegahnya meninggalkan kelompok.
Kohesi kelompok diukur dari :
o
Keterikatan anggota secara interpersonal satu sama lain
o
Ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok
o
Sejauh mana anggota tertarik pada kelompok sebagai alat untuk memuaskan
kebutuhan personalnya
Menurut Bestinghaus ada beberapa implikasi komunikasi dalam kelompok kohesif, sebagai
berikut :

Komunikator dengan mudah berhasil memperoleh dukungan kelompok jika
gagasannya sesuai dengan mayoritas anggota kelompok
2014
7
Psikologi Media dan Komunikasi
Ayu Windiyaningrum., M.Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Pada umumnya kelompok yang lebih kohesif lebih mungkin dipengaruhi persuasi.
Ada tekanan ke arah uniformitas dalam pendapat, keyakinan dan tindakan

Komunikasi dengan kelompok yang kohesif harus memperhitungkan distribusi
komunikasi di antara anggota-anggota kelompok.

Dalam situasi pesan tampak sebagai ancaman kepada kelompok, kelompok yang
lebih kohesif akan cenderung menolak pesan

Sebagai konsekuensi dari poin diatas, maka komunikator dapat meningkatkan kohesi
kelompok agar kelompok mampu menolak pesan yang bertentangan
Kepemimpinan
Kepemimpinan merupaka faktor yang paling menentukan keefektifan komunikasi kelompok.
Tiga gaya kepemimpinan yaitu :

Otoriter

Demokratis

Laissez faire
Faktor Personal Yang Mempengaruhi
Kelompok
Faktor personal yang mempengaruhi kelompok, meliputi :

Kebutuhan personal
William C. Shultz merumuskan teori FIRO (Fundamental Interpersonal Relation Orientation),
yaitu seseorang memasuki kelompok didorong oleh 3 kebutuhan interpersonal :

Inclusion : ingin masuk, menjadi bagian dari kelompok

Control : ingin mengendalikan orang lain dalam suatu tatanan hirarkis

Affection : ingin memperoleh keakraban emosional dari anggota kelompok yang lain

Tindakan komunikasi
Bila kelompok bertemu, terjadilah pertukaran informasi. Setiap anggota berusaha
menyampaikan atau menerima informasi, baik secara verbal maupun non verbal.
2014
8
Psikologi Media dan Komunikasi
Ayu Windiyaningrum., M.Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Peranan
Seperti halnya tindakan komunikasi, peranan yang dimainkan oleh anggota kelompok dapat
membantu penyelesaian tugas kelompok, memelihara hubungan emosional yang baik, atau
hanya menampilkan kepentingan individu saja.
Daftar Pustaka
Morissan, M. A (2010); Psikologi Komunikasi, Bogor: Ghalia Indonesia
Rakhmat, Jalaludin (1996): Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya Offset
Riswandi (2009); Ilmu Komunikasi, Yogyakarta: Graha Ilmu
Ruben, B.D (1984); Comunication & Human Behavior, New York: Mc Milan Publishing
Company
Sears, D.O, Freedman, J.L, Peplau, L.A (1985); Social Pshycology; Prentice-hall, Inc
Giles, David. (2003). Media Psychology; New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates,
Publishers
2014
9
Psikologi Media dan Komunikasi
Ayu Windiyaningrum., M.Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download