Fungsi Komunikasi Non Verbal

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Psikologi Media
dan Komunikasi
Komunikasi Verbal dan Non
Verbal
Fakultas
Program Studi
Psikologi
Psikologi
Tatap Muka
04
Kode MK
Disusun Oleh
MK 61028
Ayu Windiyaningrum., M.Psi
Abstract
Kompetensi
Komunikasi verbal merupakan bentuk
komunikasi
yang
menekankan
interaksinya
pada
penggunaan
bahasa. Sedangkan komunikasi non
verbal melibatkan seluruh rangsang
kecuali bahasa dan dapat berfungsi
untuk menegaskan komunikasi verbal
yang dilakukan
Mahasiswa
memahami
konsep
komunikasi verbal dan non verbal
Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal erat kaitannya dengan bahasa. Bahasa merupakan seperangkat kata
yang disusun secara berstruktur sehingga menjadi suatu kalimat (Riswandi, 2009). Fungsi
bahasa dalam hal ini untuk menunjukkan identitas atau penamaan atas sebuah objek,
orang, ataupun peristiwa.
Penamaan adalah dimensi pertama bahasa dan merupakan basis bahasa. Pada awalnya
hal itu dilakukan manusia sesuka mereka, yang kemudian menjadi konvensi (kesepakatan
bersama).
Pada dasarnya bahasa merupakan sarana yang memungkinkan kita untuk dapat
memperoleh ataupun menyampaikan informasi dari satu orang ke orang lain. Bahasa
membantu kita untuk mengembangkan pengetahuan. Bahasa menjadi alat yang penting
untuk dapat memahami lingkungan. Bahasa juga menjadi alat pengikat dalam kehidupan
bermasyarakat sehingga membantu kita dalam mengembangkan pengetahuan.
Fungsi bahasa
Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya tentang fungsi bahasa.
a. Fungsi bahasa menurut Larry L. Barker :
-
Penamaan
Sebagai identifikasi atas suatu objek, orang, ataupun peristiwa yang dapat disebut
namanya sehingga dapat dirujuk dalam komunikasi.
-
Interaksi
Melalui bahasa maka informasi dapat tersampaikan dari satu orang ke orang lain.
-
Transmisi informasi
Melalui bahasa kita menyampaikan informasi, sebaliknya kita juga menerima
informasi.
b. Cassandra L. Book mengemukakan 3 fungsi bahasa :
2014
-
Untuk mengenal dunia di sekitar kita
-
Berhubungan dengan orang lain
2
Psikologi Media dan Komunikasi
Ayu Windiyaningrum., M.Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
-
Untuk menciptakan koherensi dalam hidup kita. Kita menggunakan bahasa dengan
susunan kalimat yang teratur dan menurut kaidah-kaidah yang berlaku umum.
c. Fungsi bahasa menurut Prof Hafied Cangara
-
Untuk mempelajari dunia di sekitar kita
-
Untuk membina hubungan yang baik dengan sesama manusia
-
Untuk menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia
Teori Belajar Bahasa
Dalam mempelajari bahasa, 3 teori yang kerap digunakan antara lain :
a. Operant Conditioning
Teori yang dikembangkan oleh BF Skinner (behavioris) ini menekankan akan adanya
rangsangan Stimulus-Respon. Skinner menyatakan bahwa organisme cenderung
akan bereaksi apabila mendapatkan stimuli dari luar. Dalam konteks belajar bahasa,
anak-anak mengetahui bahasa karena diajar oleh orangtuanya atau meniru apa yang
diucapkan orangtuanya.
b. Teori Kognitif
Dikembangkan oleh ahli psikologi kognitif Noam Chomsky. Teori ini menekankan
kompetensi bahasa pada manusia lebih dari apa yang ditampilkan. Bahasa memiliki
korelasi dengan pikiran. Lebih lanjut ia menyatakan bahwa kemampuan bahasa
seorang anak merupakan pembawaan biologis. Eric Lennerberg (dalam Riswandi,
2009) mengatakan bahwa seorang anak manusia bagaimanapun kondisinya, ia tetap
memiliki potensi untuk bisa berbahasa.
c. Mediating Theory
Teori ini dikembangkan oleh Charles Osgood. Teori ini menekankan bahwa manusia
dalam mengembangkan kemampuannya berbahasa, tidak saja bereaksi terhadap
stimuli yang diterima dari luar tetapi juga dipengaruhi oleh dorongan atau proses
internal dalam dirinya.
Contohnya : Bayi yang lapar akan menangis sambil menyentak-nyentakkan kakinya.
Reaksi anak ini timbul karena dorongan internalnya (lapar).
2014
3
Psikologi Media dan Komunikasi
Ayu Windiyaningrum., M.Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Keterbatasan Bahasa
Secara umum, bahasa hanya menempati porsi 35% dari keseluruhan komunikasi manusia.
Bahasa memiliki beberapa keterbatasan, yaitu :
-
Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili obyek.
Kata-kata adalah kategori-kategori
yang merujuk pada objek tertentu, benda,
peristiwa, sifat, perasaan, kondisi, dan sebagainya. Kata-kata dalam bahasa
cenderung
dikotomis :
hitam-putih,
rajin-malas,
pintar-bodoh.
Realita yang
sebenarnya beberapa konsep atau objek berada diantara dikotomi kata-kata
tersebut.dan tidak ada kata-kata yang mewakilinya secara tepat.
-
Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual
Bersifat ambigu karena dipersepsi atau diinterpretasi secara berbeda oleh orang
yang berbeda, terutama berbeda dalam latarbelakang sosial budaya.
-
Kata-kata mengandung bias budaya
Bahasa terikat konteks budaya dan merupakan perluasan budaya. Teori relativitas
linguistik
Sapir
Whorf
mengemukakan
bahwa
sebenarnya
setiap
bahasa
menunjukkan suatu dunia simbolik yang khas, yang menunjukkan realitas pikiran,
pengalaman batin, dan kebutuhan pemakainya.
Benjamin Lee Whorf mengemukakan pokok pikirannya, sebagai berikut :
a. Tanpa bahasa kita tidak dapat berpikir
b. Bahasa mempengaruhi persepsi
c. Bahasa mempengaruhi pola berpikir
Contoh : orang eskimo memiliki 20 kata untuk melukiskan salju.
-
Pencampuradukkan fakta, penafsiran dan penilaian
Hal ini timbul karena kekeliruan persepsi orang. Salah satu contohnya pada jam
10.00 pagi kita melihat seorang pria sedang membelah kayu. Apakah pria tersebut
sedang bekerja atau bersantai? Sebagian besar kita akan menjawabnya sedang
bekerja. Namun, hal ini tergantung pada konteks yang dimaksud :
a. Apa yang dimaksud dengan bekerja?
b. Apa pekerjaan (kegiatan untuk mencari nafkah) yang dilakukan pria tersebut?
2014
4
Psikologi Media dan Komunikasi
Ayu Windiyaningrum., M.Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Jika pria tersebut profesinya adalah pedagang, maka yang ia lakukan tidak termasuk
dalam kategori bekerja (akivitas untuk mencari nafkah).
Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal mencakup semua rangsang (kecuali verbal) dalam suatu setting
komunikasi yang dihasilkan oleh individu dan penggunaan lingkungan oleh individu, yang
mempunyai nilai pesan potensial bagi pengirim atau penerima (Samovar & Porter dalam
Riswandi, 2009).
Fungsi Komunikasi Non Verbal
Komunikasi non verbal memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
a. Mengulangi / repetisi perilaku verbal
b. Memperteguh, menekankan, atau melengkapi perilaku verbal
c. Menggantikan / substitusi perilaku verbal
d. Meregulasi perilaku verbal
e. Membantah atau bertentangan (kontradiksi) dengan perilaku verbal
Klasifikasi Komunikasi Non Verbal
Larry A. Samovar dan Richard E. Porter mengklasifikasi pesan-pesan nonverbal menjadi 2
kategori utama :
-
Perilaku yang terdiri dari penampilan dan pakaian, gerakan dan postur tubuh,
ekspresi wajah, kontak mata, sentuhan, bau-bauan dan parabahasa
-
Ruang, waktu dan diam
Sementara itu, John R. Wenburg dan William W. Wilmot mengemukakan klasifikasi lain,
yaitu :
- Isyarat-isyarat non verbal perilaku (behavioral)
- Isyarat-isyarat non verbal bersifat publik seperti ukuran ruangan dan faktor-faktor
situasi lainnya
2014
5
Psikologi Media dan Komunikasi
Ayu Windiyaningrum., M.Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dalam komunikasi non verbal erat kaitannya dengan bahasa tubuh. Ilmu yang berhubungan
dengan bahasa tubuh adalah kinesika (kinesics). Istilah ini pertama kali dikenalkan oleh
seorang ahli bahasa non verbal, Ray L. Birdwhistell. Menurutnya, seluruh anggota tubuh
dapat digunakan sebagai isyarat simbolik. Bahasa tubuh antara lain ditunjukkan dengan :
-
Isyarat tangan
Saat berbicara, seringkalitangan kita bergerak-gerak untuk memberikan suatu
tanda. Bahkan saat lawan bicara kita tidak hadir secara langsung (berbicara di
telepon). Isyarat tangan atau “berbicara dengan tangan” disebut emblem,
mempunyai makna dalam suatu budaya. Desmon Moris, et al (dalam Riswandi,
2009) mengumpulkan 20 isyarat tangan yang sama tapi mempunyai makna yang
berbeda dalam budaya yang berbeda.
Beberapa negara dikenal orang-orangnya dengan “berbicara dengan tangan”,
yaitu ; Perancis, Italia, Spanyol, Mexico, Arab dan India. Sementara itu negara
yang termasuk “hemat isyarat bicara” adalah beberapa suku di Bolivia. Oleh
karena iklimnya dingin, mereka meletakkan tangan mereka di bawah syal atau
selimut,dan oleh karena itu lebih mengandalkan ekspresi wajah dan mata.
-
Gerakan kepala
Arti anggukan kepala bisa berbeda-beda pada beberapa negara ataupun
budaya. Misalnya, di Bulgaria anggukan kepala berarti “tidak”, sementara isyarat
“ya” diberikan dengan menggelengkan kepala. Di Yunani Timur dan Tengah, kata
“tidak” diisyaratkan dengan cara menyentakkan kepala ke belakang dan
menengadahkan wajah. Sebagian orang di Arab dan Italia mengatakan “tidak”
dengan mengangkat dagu, sementara di Maori Selandia baru, isyarat ini berarti
“ya”. Di India Selatan, gelengan kepala berati “ya” dan di Indonesia berarti “tidak”.
Di Uni Emirat Arab, menggelengkan kepala berarti “ya”.
-
Postur tubuh dan kaki
William Sheldon (dalam Riswandi, 2009) menyatakan bahwa bentuk tubuh dan
temperamen memiliki hubungan. Misalnya endomorph (gemuk) berhubungan
dnegan sifat malas dan tenang. Bentuk atletis (mesomorph) berhubungan
dengan sifat asertif dan percaya diri. Sedankan bentuk tubuh kurus (ectomorph)
berhubungan dengan sifat introvert yang lebih senang dengan aktivitas mental
daripada aktivitas fisik.
2014
6
Psikologi Media dan Komunikasi
Ayu Windiyaningrum., M.Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
-
Busana
Sebagian orang berpandangan bahwa pilihan orang terhadap busana yang
dikenakannya mencerminkan kepribadiannya.
-
Orientasi ruang dan jarak pribadi
Pengelompokkan Komunikasi Non Verbal menurut Prof Hafied
Cangara
1. Kinesics
Merupakan kode non verbal yang ditunjukkan oleh gerakan-gerakan badan yang bisa
dibedakan menjadi :
a. Emblem. Isyarat yang mempunyai arti langsung pada simbol yang dibuat oleh
gerakan badan. Misalnya mengangkat jari berbentuk V artinya Victory atau menang.
b. Ilustrator. Isyarat yang dibuat dengan gerakan-gerakan badan untuk menjelaskan
sesuatu, misalnya untuk menggambarkan besarnya barang, dll
c. Affect Displays. Isyarat yang terjadi karena adanya dorongan emosional sehingga
berpengaruh pada ekspresi muka, misalnya menangis, senyum, mencibir, dll.
d. Regulators. Gerakan tubuh yang terjadi pada daerah kepala, misalnya mengangguk
atau menggelengkan kepala.
e. Adaptory. Gerakan badan yang dilakukan sebagai tanda kejengkelan, misalnya
menggerutu, mengepalkan tinju, dll.
2. Gerakan Mata
4 fungsi gerakan mata adalah sebagai berikut :
a. Memperoleh umpan balik dari lawan bicara
b. Menyatakan terbukanya saluran komunikasi untuk bicara
c. Sinyal untuk menyalurkan hubungan
d. Pengganti jarak fisik
3. Sentuhan (Touching)
Menurut bentuknya terbagi 3 :
a. Kinesthetic. Ditunjukkan dengan bergandengan tangan sebagai simbol
keakraban.
b. Sosiofugal. Isyarat yang ditunjukkan dengan jabat tangan dan saling rangkul.
c. Thermal. Isyarat yang ditunjukkan dengan sentuhan badan.
2014
7
Psikologi Media dan Komunikasi
Ayu Windiyaningrum., M.Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
d. Paralanguage. Isyarat yang ditimbulkan dari tekanan atau irama suara sebagai
peneerima pesan dapat memahami sesuatu dibalik apa yang diucapkannya.
4. Diam. Sebagai isyarat nonverbal, diam dapat berarti menyetujui sesuatu ataupun
sebaliknya.
2014
8
Psikologi Media dan Komunikasi
Ayu Windiyaningrum., M.Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Morissan, M. A (2010); Psikologi Komunikasi, Bogor: Ghalia Indonesia
Rakhmat, Jalaludin (1996): Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya Offset
Riswandi (2009); Ilmu Komunikasi, Yogyakarta: Graha Ilmu
Ruben, B.D (1984); Comunication & Human Behavior, New York: Mc Milan Publishing
Company
Sears, D.O, Freedman, J.L, Peplau, L.A (1985); Social Pshycology; Prentice-hall, Inc
Giles, David. (2003). Media Psychology; New Jersey: Lawrence Erlbaum Associates,
Publishers
2014
9
Psikologi Media dan Komunikasi
Ayu Windiyaningrum., M.Psi
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download