Modul Sosiologi Komunikasi [TM05]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Sosiologi Komunikasi
Sistem Sosial dan Komunikasi Massa
Program
Studi
Fakultas
Ilmu Public
Komunikasi
Relations
Fakultas
Abstract
TatapMuka Kode MK
DisusunOleh
05
Dr. Heri Budianto, M.Si
Kode MK
Kompetensi
Komunikasi massa Setelah
mengikuti
sebagai
suatu mata
kuliah
sistem
sosial mahasiswa
membahas
diharapkan
mengenai
mengetahui,
pengertian
sistem memahami
dan sistem sosial, mampu
sistem sosial dan menjelaskan
ini
dapat
dan
lingkungan
massa
media mengenai
(media pengertian
sistem
massa: teori pers, dan sistem sosial,
khalayak
sistem
sebagai sistem sosial dan
media lingkungan
massa)
dan massa
keterkaitan
sosial
massa
2012
2
media
dan
sistem keterkaitan
komunikasi sosial
dengan massa
sistem
komunikasi
dengan
sistem-sistem
sistem-sistem
lainnya.
lainnya.
Nama Mata KuliahdariModul
DosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pembahasan
Pokok-Pokok Kajian Sosiologi Komunikasi Massa
“Bagaimana masyarakat eksis dalam komunikasi”.Duchan (1967) mengusulkan, sebagai
langkah pertama adalah meyakini lebih dulu bahwa simbol-simbol memang menegakkan
tatanan sosial. Ia berangkat dari asumsi dasar bahwa bagaimana manusia berhubungan
satu sama lain adalah ditentukan oleh:
a)
Jenis-jenis simbol yang digunakan
b)
Tujuan penggunaan
c)
Jenis atau lapisan manusia yang digunakan
d)
dalam jenis tindakan apa digunakan
Duchan berpendapat bahwa suatu teori sosial komunikasi tidak akan terwujud andaikata
langkah pertama tadi tidak dipenuhi sebelumnya. Alasannya, Andaikata bagaimana kita
berkomunikasi tidak menentukan bagaimana kita berhubungan satu sama lain, berarti masih
ada realitas lain dibalik komunikasi yang menentukan hubungan-hubungan yang terjadi.
Realitas tersebut dapat berupa ekonomi, politik, kesukuan, seksual, filosofis, atau religius,
dan dapat dinyatakan dalam sebuah bentuk kasta, kelas, birokrasi, status, mobilitas social,
dan lain sebagainya.
Selanjutnya dikemukakan, bahwa seandainya bagaimana sesuatu hal diekspresikan tidak
begitu berkaitan dengan bagaimana ia berfungsi dalam menciptakan tatanan sosial, maka
berkomunikasi telah menjadi sesuatu yang bersifat residual, dan bukan termasuk kategori
pengalaman sosial yang menentukan (konstitutif).
Studi Gerbner, berkisar pada permasalahan analisis dan teori tentang hubungan. Pokokpokok permasalahan yang berkenaan dengan hal itu antara lain:
1. Bagaimana media menyusun dan menstrukturkan sistem-sistem pesan mereka pada
waktu yang berbeda dan pada masyarakat yang berlainan.
2012
3
Nama Mata KuliahdariModul
DosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Bagaimana sistem-sistem produksi pesan dan distribusi massa diorganisasikan,
dikelola, dan dikendalikan
3. Perspektif dan pola-pola pilihan-pilihan apa yang oleh sistem-sistem tersebut tadi
yang disediakan bagi publik tertentu
4. Dalam proporsi apa dengan jenis serta tingkat perhatian, penekan, dan daya tarik
yang bagaimana mereka menimbang pilihan-pilihan tersebut
5. Bagaimana sistem umum dan citra publik, dan perspektif bersama mengenai
eksistensi, prioritas, nilai-nilai, dan hubungan yang oleh masing-masing struktur
pilihan tadi cenderung untuk ditanamkan.
Pengertian Suatu Sistem Sosial
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu System. Artinya sehimpunan dari
bagian atau komponen yang saling berhubungan satu sama lain secara teratur dan
merupakan suatu keseluruhan (Narwoko dan Suyanto, 2004:123). Dalam tradisi ilmu sosial
penggunaan istilah sistem lebih sering digunakan untuk merujuk pada pengertian sebuah
sistem organik, yaitu sebuah sistem yang didalamnya terdiri dari beberapa komponen yang
lebih kecil yang memiliki kehidupan (animate). Istilah ini digunakan untuk membedakan
penggunaan istilah yang sama pada ilmu-ilmu eksakta, dimana sebuah sistem anorganik
terdiri dari beberapa komponen yang lebih kecil yang tak berjiwa (in-animate).
Walaupun demikian, kedua istilah sistem itu mengarah pada pengertian sistem
sebagai sebuah himpunan kehidupan sosial yang terdiri dari komponen-komponen yang
saling berhubungan satu dengan lainnya secara teratur dan sistematis serta membentuk
suatu kehidupan menyeluruh.
Di masyarakat, sistem digunakan untuk beberapa pengertian sebagai berikut:
1. Sistem ditujukan sebagai gagasan atau ide yang tersusun, terorganisir dan
membentuk suatu kesatuan yang sistematis dan logis, umpamanya adalah filsafat,
nilai, pemerintahan, demoktrasi, kekerabatan, dan sebagainya.
2. Sistem merujuk pada pengertian sebuah kesatuan, kelompok, sebuah himpunan dari
beberapa unit atau komponen yang terpisah-pisah, memiliki hubungan-hubungan
khusus sehingga membentuk sebuah keseluruhan yang utuh, seperti pesawat
terbang, komputer, arloji dan lain sebagainya.
3. Sistem ditujukan untuk menyebutkan sebuah metode, cara, teknik yang digunakan,
seperti sistem belajar, sistem pelatihan, sistem bertindak, dan sebagainya.
2012
4
Nama Mata KuliahdariModul
DosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Talcott Parson membagi karakter sistem sosial menjadi dua:
1. Karakter himpunan, yaitu sistem terdiri dari beberapa komponen yang terdapat
dalam kehidupan masyarakat keseharian.
2. Karakter ekuilibirium, yaitu sistem merupakan sebuah kehidupan yang seimbang
diatur oleh norma dan aturan-aturan dalam masyarakat tersebut (Ritzer dan
Goodman, 2003:240).
Hal-hal yang dapat dimanfaatbkan dari teori sistem adalah :
1. Sistem sebagai suatu teori dapat digunakan untuk semua ilmu-ilmu sosial.
2. Sistem mengandung banyak tingkatan dan dapat diaplikasikan pada aspek dunia
sosial berskala besar maupun kecil, ke aspek ruang paling subjektif dan objektif.
3. Teori sistem tertarik pada keragaman hubungan dari berbagai aspek dunia sosial.
4. Pendekatan sistem cenderung menganggap melihat semua aspek sosiokultural dari
segi proses, khususnya jaringan informasi dan komunikasi.
5. Teori sistem bersifat inheren dan integratif (Ritzer dan Godman, 2003:238)
Semua aktivitas sosial pada hakekatnya merupakan suatu sistem, karena umumnya
kegiatan-kegiatan sosial tersebut terdiri dari sejumlah komponen yang terangkai dalam
suatu untaian fungsi-fungsi yang telah tertentu, dan saling berpengaruh satu dengan lainnya
untuk mencapai tujuan kegiatan yang dimaksud. Dalam arti yang luas, sistem berarti segala
rangkaian elemen-elemen yang saling berkaitan.
Saling berkaitan antara elemen-elemen tersebut menurut Almond (1966) mempunyai ciri-ciri:
Kekomprehensifan, ciri ini menunjukan bahwa sistem yang dimaksud mencakup
semua interaksi antara sesama elemen atau unsur yang memberi sistem yang dimaksud.
Misalnya: Pasar
Interdependensi, berarti bahwa diantara sesama elemen dari suatu sistem terjadi
saling pengaruh mempengaruhi yang menyebabkan saling ketergantungan antar elemen
tersebut. Bila satu elemen mengalami perubahan, maka elemen yang lainpun akan
terpengaruh oleh perubahan tersebut. Intinya sistem itu baru berfungsi bila semua
elemennya juga berfungsi seperti mana mestinya.
2012
5
Nama Mata KuliahdariModul
DosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Adanya batas dari suatu sistem berati terdapatnya titik-titik tertentu dimana system
yang bersangkutan mulai, dan dimana ia berakhir. Misalnya kita dapat membedakan mana
yang dikatakan pasar mana yang disebut warung.
Suatu sistem sosial, menurut Reading (1977) merupakan suatu sistem dari elemenelemen sosial. Oleh Mitchell (1977) dijelaskan bahwa sistem sosial pada dasarnya terdiri
dari dua orang atau lebih individu yang melahirkan interaksi secara langsung atau tidak
langsung, di dalam suatu situasi kebersamaan. Suatu sistem sosial merupakan sistem yang
terbuka, dalam arti mempunyai hubungan timbal balik dengan sistem-sistem sosial yang
lain. Misalnya, pasar sebagai sistem sosial berhubungan timbal balik dengan sistem
tranfortasi, pertanian, perikanan, dan juga sistem pemukiman.
Menurut Ogbun dan Nimkoff (1960), sistem adalah suatu rangkaian atau tatanan
yang teratur. Sebagai ilustrasi, tubuh manusia dapat dilihat sebagai suatu sistem.
Suatu sistem sosial dapat didefinisikan sebagai suatu pluralitas individu-individu
yang berinteraksi pada dasarnya berupa orang-orang, tapi dapat pula kelompok organisasi
atau orang-orang di lingkungan sustu sistem. Semua organisasi sosial merupakan sistemsistem sosial karena terdiri dari individu-individu yang berinteraksi.
Pada suatu organisasi sosial seperti organisasi keagamaan, masing-masing individu
yang berinteraksi mempunyai suatu fungsi untuk dijalankan. Manakala fungsi-fungsi itu
diakui atau dikenali dan diapreasiasi secara publik, maka disebut sebagai peran-peran.
Makanya kita tahu siapa yang berperan sebagai pendeta, setiap individu memiliki beberapa
peran untuk dijalankan. Misalnya, selain kiai juga karyawan, petani dan sebagainya.
Dalam membicarakan pengertian konsep sistem sosial, perlu diperhatikan beberapa
prinsip yang menandai setiap sistem sosial, yaitu (ogbum dan Nimkoff, 1960):
Harmoni sosial, yang mempelajari satu diri sejumlah istilah yang dipakai untuk
menyatakan atau menggambarkan hubungan antar bagian. Banyak istilah yang dipakai
untuk mencarikan hubungan antar bagian-bagian tersebut selain interaksi dan interelasi,
juga impersonal.
Penyesuaian bagian-bagian. Dalam suatu struktur sistem sosial, bagian-bagian
ditandai oleh ciri saling menyesuaikan diri. Sebagai contoh dapat dilihat pada bagian-bagian
dari sebuah jam.
Keseimbangan. Hal lainnya menggambarkan inetraksi antara unit-unit dalam suatu
sistem adalah keseimbangan sistem tubuh yang disebutnya homeo statis. Pengalamam
2012
6
Nama Mata KuliahdariModul
DosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dalam
sistem
sosial
menunjukan
suatu
keseimbangan
diantara
unit-unit
yang
memungkinkan sistem tersebut beroperasi.
Faktor-faktor manusiawi, yang mempengaruhi jalan yang harmonis dari suatu
sistem sosial. Karena unit-unit dari suatu sistem sosial adalah person-person individual,
maka interaksi mereka berkomplikasi dengan faktor-faktor personal seperti ambisi, tidak,
atau animosity, karena kenyataannya manusia merupakan suatu makhluk psikologis dan
tidak semata-mata sebagai sebuah roda dari suatu mesin.
KOMUNIKASI SEBAGAI SUATU SISTEM SOSIAL
Dengan membahas komunikasi massa sebagai suatu sistem sosial memudahkan
kita memahami hubungan antara isi media massa dengan selera publik. Seterusnya kita
lebih mengerti tentang bagian-bagian yang membentuk beroperasi media massa, dan
bagaimana interaksi diantara bagian-bagian tersebut.
Dari interaksi tadi kita dapat
melihat bagaimana bagian yang satu berpengaruh kepada bagian yang lain, dan bagaimana
lingkungan yang ada di luar sistem itu sendiri berpengaruh pula kepada sistem sosial yang
dibicarakan. Dengan meletakkan komunikasi massa sebagai suatu sistem sosial, sekaligus
menyadarkan kita bahwa sistem itu sendiri pada hakekatnya tidak lain suatu bagian dari
sistem yang lebih luas dan lebih kompleks lagi, yaitu masyarakat atau kehidupan ini sendiri
secara keseluruhan.
Komponen-komponen yang membentuk komunikasi massa sebagai suatu sistem,
dapat diperinci sebagai berikut:

Sumber-sumber informasi bagi media massa,
Sumber informasi adalah sumber berita bagi media massa. Sumber berita tersebut
adalah nara sumber berupa pakar /ilmuan, tokoh masyarakat, politisi, pemerintah
atau birokrat, kalangan LSM, dan sebagainya. Sumber informasi lainnya adalah
berupa peristiwa atau kejadian yang menarik minat media massa untuk
memberitakannya misalnya peresmian mega proyek oleh presiden SBY, antrian
minyak tanah, bencana alam, dan sebagainya.

2012
Khalayak yang mengkonsumsi media massa.
7
Nama Mata KuliahdariModul
DosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Khalayak atau audience media massa adalah individu atau kelompok masyarakat
yang menjadi pembaca surat kabar, majalah, ataupun media cetak lainnya. Untuk
media audio (radio) adalah para pendengar radio, dan pemirsa televisi serta individu
atau kelompok masyarakat yang megakses internet.

Media massa sendiri sebagai suatu saluran, yang dapat diperinci lagi organisasinya,
personalianya,
fasilitas produksi,
distribusi,
kebijakan-kebijakan yang ditempuh,
cita-cita atau ide yang diperjuangkan dan sebagainya.

Aturan hukum dan perundang-undangan, norma-norma dan nilai-nilai yang mengatur
operasinya.

Organisasi atau lembaga yang tumbuh karena adanya kegiatan komunikasi massa,
seperti percetakan,
periklanan, production house,
badan sensor, dan sebagainya.

Pihak-pihak yang mengendalikan berlangsungnya komunikasi massa, pemodalan,
penguasa,
kekuatan politik,
kelompok kepentingan.

unsur-unsur penunjang yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan komunikasi
massa misalnya pengecer koran dan majalah.
Analisis sistem sosial berperhatian pada pola tindakan atau pattern of action dari
individu atau kelompok yang berhubungan satu sama lain dalam system dimaksud. Dalam
kaitan ini, suatu sistem sosial merupakan suatu abstraksi tetapi yang tidak terlalu jauh dari
perilaku yang dapat diamati dan secara empiris telah teruji dari orang-orang yang
melakukan tindakan tersebut.
Sistem sosial merupakan suatu tindakan yang stabil, berulang-ulang dan terpola, dan
sebagian merupakan manifestasi dari budaya yang dimiliki oleh aktor dan sebagian lagi
2012
8
Nama Mata KuliahdariModul
DosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
merupakan manifestasi dari orientasi psikologis si aktor (yang pada gilirannya berkembang
dari budaya itu sendiri).
Khalayak Sebagai Komponen Dalam Komunikasi Massa Sebagai Sistem Sosial
De Fleur mengatakan komponen penting dari sistem sosial komunikasi massa
adalah khalayak. Yang penting diperhatikan, bahwa khalayak merupakan komponen yang
kompleks. Khalayak komunikasi massa terdiri dari berbagai lapisan (stratifikasi), yang
berbeda-beda (diferensiasi), dan saling berkaitan dalam banyak hal (interrelasi). Beberapa
teori telah dikembangkan para ahli untuk menjelaskan hal ini, seperti teori perbedaan
individual (individual differences theory), teori kategori social (social categories theory) dan
lain-lain yang semuanya menunjukkan kepada mekanisme perilaku yang menentukan
perhatian, penafsiran , dan respon dari suatu khalayak kepada isi jenis tertentu dari media
massa.
Tipologi isi media secara garis besar ada kaitannya dengan khalayak pembacanya.
Misalnya, media yang isinya tergolong ‘berselera rendah’, ternyata juga memiliki khalayak
yang karakteristiknya sesuai dengan isinya. Hal itu logis, karena hubungan antara media
dengan khalayaknya bersifat timbal balik, dalam arti media berusaha menyajikan sesuatu
yang disukai khalayak, sedang khalayak memilih suatu media karena media itu menyajikan
sesuatu yang disukainya.
Hubungan antara khalayak dengan distributor sepintas tampaknya bersifat searah
(one way link). Distributor menyediakan isi , tapi khalayak membalas sedikit secara
langsung. Komunikator massa mengalami kesulitan menegakkan hubungan dengan
khalayaknya yang anonim dan berjarak jauh. Namun menurut Martel dan McCall, ada pula
organisasi media dan bentuk-bentuk komunikasi massa yang tetap hidup sepanjang waktu
berusaha memelihara hubungan yang dekat, antara isi mereka dengan karakteristik yang
menonjol (dalam arti nilai-nilai, keyakinan, posisi social) dari kelompok khalayak utama
mereka.
Komunikasi massa yang berhasil adalah yang terbuka bagi pengaruh dari
khalayaknya. Respon dan keinginan khalayak senantiasa menjadi perhatian penting si
pengelola media massa
Hubungan antara komunikasi massa dengan khalayak adalah jelas suatu hubungan
timbal balik, bagaimana pun berliku-liku dan latennya sarana untuk mencapai hubungan
tersebut.
2012
9
Nama Mata KuliahdariModul
DosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Gambar Beberapa komponen yang membentuk media media massa: Sumber diolah
Penulis, diambil dari beberapa sumber
Interaksi sistem Komunikasi Massa dengan Sistem Ekonomi
Tujuan suatu sistem ekonomi yang tergantung pada media sebagai sumber informasi antara
lain :
a. menanamkan nilai-nilai kebebasan berusaha (free enterprise)
b. menegakkan
dan
memelihara
pertautan
penjual
dengan
konsumer,
menginformasikan dan merangsang konsumen membeli produk tersebut
c. mengendalikan konflik internal , seperti antara manajemen dengan serikat
pekerja .
Dengan demikian kelihatan bahwa media dan sistem ekonomi tergantung pada
sumber masing-masing untuk mencapai tujuan. Dalam berinteraksi dengan sistem ekonomi,
dapat timbul pengaruh yang tak diinginkan kedua belah pihak. Kehidupan media massa
sedikit banyak harus mengikuti prinsip-prinsip bisnis.
2012
10
Nama Mata KuliahdariModul
DosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Jika sistem ekonomi terpusat pada beberapa tangan saja, maka
media akan
mengalami kesulitan dalam meraih iklan, suatu sumber pemasukan yang mutlak ada guna
menjalankan media.
Di dalam sistem komunikasi sendiri, terjadi interaksi antar sistem yang ada, kalau
media massa tidak memiliki kebebasan yang diperlukan, maka akan mempengaruhi sistem
komunikasi antar pribadi.
KOMUNIKASI MASSA DAN MASYARAKAT MASSA
Media Massa dan Masyarakat Massa
Dalam modul ini kita menempatkan media massa sebagai suatu pranata sosial untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berkomunikasi. Kelembagaan media massa kita
sejajarkan dengan berbagai pranata sosial lain seperti pranata pendidikan, ekonomi, politik,
hukum dan sebagainya.
Setiap pranata tumbuh untuk memfungsikan dirinya di tengah masyarakat. Dalam
perkembangannya telah terjadi perluasan fungsi media massa baik itu dengan mengambil
alih sebagian fungsi yang tadinya diemban oleh pranata sosial lain, atupun berbagi secara
bersama-sama menjalankan fungsi tersebut.
Transfer fungsi di antara pranata-pranata sosial memang sesuatu yang wajar terjadi seiring
dengan berkembangnya kehidupan masyaakat. Ada panata yang tadinya berfungsi tunggal
sekarang jadi berfungsi ganda. Sebaiknya ada yang tadinya berfungsi ganda tapi karena
satu per satu fungsi tadi ditransfer ke pranata lain, maka ia sendiri berubah menjadi panata
berfungsi tunggal.
Namun tampaknya transfer atau pengalihan fungsi tersebut tidak sampai mengubah total
fungsi semula dari pranata yang bersangkutan, namun berpengaruh bagi penampilannya di
tengah masyarakat luas.
Komunikasi Massa dan Budaya Massa
Sebagai pranata sosial media massa berfungsi melakukan pengendalian sosial (social
control) di tengah kehidupan masyarakat. Efektif atau tidaknya social control yang dilakukan
oleh media massa, akan tergantung pada integritas media massa itu sendiri serta tingkat
kepercayaan masyarakat terhadap media massa yang bersangkutan.
2012
11
Nama Mata KuliahdariModul
DosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Media massa sendiri menjadi objek pengendalian sosial yang dilakukan oleh masyarakat.
Untuk keperluan itu bahkan diadakan sejumlah pranata lain seperti badan sensor, dewan
kehormatan pers dan sebagainya. Jadi pengawasan sosial yang berlangsung sifatnya dalah
timbal balik antara media massa dengan menyasarakat itu sendiri.
DaftarPustaka
1. Sosiologi Komunikasi-Perspektif Teoritik, Sutaryo, Arti BumiI ntaran, Yogyakarta, 2005.
2. Nasution, Zulkarimen, SosiologiKomunikasi Massa, UT, Jakarta, 1993.
2012
12
Nama Mata KuliahdariModul
DosenPenyusun
PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download