Sosiologi Komunikasi dan Komunikasi Massa

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Sosiologi
Komunikasi
SOSIOLOGI KOMUNIKASI DAN
KOMUNIKASI MASSA
Fakultas
Program Studi
Ilmu Komunikasi
Broadcasting
Tatap Muka
05
Kode MK
Disusun Oleh
85005
Rika Yessica Rahma,M.Ikom
Abstract
Kompetensi
Pokok bahasan yakni mengenai
Karakteristik sosiologi komunikasi
massa, sifat dan karakteristik
komunikator. Disamping itu juga
akan mengkaji sosiologis mengenai
komunikasi masa serta pokok-pokok
kajian sosiologi komunikasi massa
Mahasiswa diharapkan dapat
memahami mengenai Karakteristik
Sosiologi Komunikasi Massa, sifat
dan karakteristik komunikator, telaah
sosiologis mengenai komunikasi
masa serta pokok-pokok kajian
sosiologi komunikasi massa.
Pendahuluan
Media massa sangat berperan penting dalam perubahan sosial. Kita tidak bisa meremehkan
peran media massa terhadap perubahan sosial. Seiring perkembangan teknologi,
perubahan itu terasa semakin cepat. Dan membawa berbagai perubahan pada kehidupan di
tengah masyarakat. Masyarakat dan media massa, dua unit sub sistem sosial dalam realitas
perubahan masyarakat. Pada kenyataannya, media massa dimanfaatkan masyarakat untuk
mengarahkan, mendorong, mengendalikan perubahan sosial budaya. Gejala dinamika
masyarakat dan media massa adalah satu kesatuan issue yang menarik minat Sosiologi
Komunikasi dan Komunikasi Massa. Sosiologi Komunikasi menawarkan sejumlah konsep
maupun teori yang diambil dari pemikiran Sosiologi serta Ilmu Komunikasi Massa – interaksi
dua bidang ilmiah ini membantu bagi kita dalam menganalisa realitas dinamika komunikasi
masyarakat. Di dalam pokok bahasan “dinamika komunikasi masyarakat” turut diperjelas
pula uraian sub pokok bahasan berupa “karakteristik Sosiologi Komunikasi Massa,
karakteristik komunikasi massa, dan pentingnya mengkaji Komunikasi Massa”.
Sosiologi Komunikasi dan Komunikasi Massa
Sejumlah upaya mencoba mengartikan fungsi utama komunikasi massa, yang pada
mulanya dimulai oleh Lasswell (1948) yang memberikan ringkasan/kesimpulan mengenai
fungsi dasar komunikasi sebagai berikut: pengawasan lingkungan; pertalian (korelasi)
2016
2
Sosiologi Komunikasi
Rika Yessica Rahma,M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
bagian-bagian masyarakat dalam memberikan respon terhadap lingkungannya; transmisi
warisan budaya. Fungsi pengawasan sosial merujuk pada upaya penyebaran informasi dan
interpretasi yang obyektif mengenai berbagai peristiwa yang terjadi di dalam dan di luar
lingkungan sosial dengan tujuan kontrol sosial agar tidak terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan. Fungsi korelasi sosial merujuk pada upaya pemberian interpretasi dan informasi
yang menghubungkan satu kelompok sosial dengan kelompok sosial lainnya atau antara
satu pandangan dengan pandangan lainnya dengan tujuan mencapai konsensus. Fungsi
sosialisasi merujuk pada upaya pewarisan nilai-nilai dari satu generasi ke generasi lainnya,
atau dari satu kelompok ke kelompok lainnya. McQuail menyatakan bahwa fungsi
komunikasi massa untuk masyarakat meliputi:
1. Informasi
• Menyediakan informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat dan dunia.
•
Menunjukkan hubungan kekuasaan.
•
Memudahkan inovasi, adaptasi, dan kemajuan
2. Korelasi
• Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi.
• Menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan
• Melakukan sosialisasi.
• Mengkoordinasi beberapa kegiatan. Membentuk kesepakatan.
• Menentukan urutan prioritas dan memberikan status relatif.
3. Kesinambungan
• Mengepresikan budaya dominan dan mengakui keberadaan kebudayaan khusus
(subculture) serta perkembangan budaya baru.
•
4.
Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai.
Hiburan
• Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan sarana relaksasi.
• Meredakan ketegangan sosial.
5. Mobilisasi
• Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik, perang,
ekonomi, pekerjaan, dan kadang kala juga dalam bidang agama.
2016
3
Sosiologi Komunikasi
Rika Yessica Rahma,M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pembangunan
KARAKERISTIK SOSKOMAS
Zaman Komunikasi Massa
1. abad ke-20 motion picture (film bioskop & televise) menjadi media hiburan
keluarga.
2. 1920-an ( radio rumah tangga), 1940-an (televise rumah tangga).
3. Ada dua factor yang menyebabkan pesatnya perkembangan teknologi
komunikasi massa pada waktu itu :
a. “revolusi” kamunikasi yang sedang terjadi sepanjang peradaban manusia
b. Pertumbuhan media massa yang sangat pesat.
4. Penggunaan media baru yang lebih efisien meringkas media lama yang mulai
ditinggalkan seperti internet dan sebagainya.
Karakteristik Komunikasi Massa menurut para pakar komunikasi:
1. Komunikator Melembaga (Institutionalized Communicator) atau Komunikator Kolektif
(Collective Communicator) karena media massa adalah lembaga sosial, bukan orang
per orang.
2. Pesan bersifat umum, universal, dan ditujukan kepada orang banyak.
3. Menimbulkan keserempakan (simultaneous) dan keserentakan (instantaneos)
penerimaan oleh massa.
2016
4
Sosiologi Komunikasi
Rika Yessica Rahma,M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
4. Komunikan bersifat anonim dan heterogen, tidak saling kenal dan terdiri dari pribadipribadi dengan berbagai karakter, beragam latar belakang sosial, budaya, agama,
usia, dan pendidikan.
5. Berlangsung satu arah (one way traffic communication).
6. Umpan Balik Tertunda (Delayed Feedback) atau Tidak Langsung (Indirect
Feedback); respon audience atau pembaca tidak langsung diketahui seperti pada
komunikasi antarpribadi.
Konsep komunikasi massa berikut ini ditawarkan oleh Josep A. Vito, menurutnya
komunikasi massa memuat arti :
“Pertama, komunikasi massa merupakan komunikasi yang ditujukan kepada
massa yang dalam jumlah disituasikan besar jumlahnya. Besaran jumlah
massa sasaran komunikasi massa tidak diartikan seluruh penduduk atau
semua orang yang membaca, atau semua orang yang menonton televisi.
Kedua, komunikasi massa merupakan komunikasi yang disalurkan melalui
pemancar-pemancar audio atau visual. Akan menjadi lebih mudah dipahami
jika komunikasi massa didefinisikan menurut bentuknya yaitu; televisi, radio,
surat kabar, majalah, film, buku, dan pita”
(Vito, dalam Nurudin, 2003:11).
Komunikasi massa berbeda dalam persoalan konteks dengan fenomena komunikasi
lainnya. Perbedaan mendasar dari komunikasi massa terletak pada kuantifikasi audience
yang relatif besar – khalayaknya dapat dikenali sebagai penerima pesan yang luas, anonim,
dan heterogen – masyarakat penerimanya yang diidentifikasi luas, anonim, dan heterogen
berelevansi dengan tidak adanya peristiwa yang dikontekskan tatap muka antar penerima
pesan – melalui komunikasi bermedia-lah, konteks komunikasi massa terjembatani,
khususnya media yang berbasis pada penggunaan teknologi sistem informasi dan
komunikasi.
Pada muaranya, realitas komunikasi massa yang mendayagunakan teknologi telematika ini
menumbuhkan fenomena komunikasi massa yang ‘baru’ suatu keadaan yang ditimbulkan
berkenaan hadirnya reformasi teknologi media baru secara simultan mendorong tumbuhnya
pola-pola komunikasi massa yang berbeda dengan masa sebelumnya. Aktifitas komunikasi
massa yang dilakukan masyarakat pada era teknologi digital ini pada satu titik memerlukan
2016
5
Sosiologi Komunikasi
Rika Yessica Rahma,M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pembahasan komprehensif menyangkut redefinisi ulang konsep maupun teori komunikasi
massa yang dianggap relevan menerangkan fenomena dinamika komunikasi masyarakat.
SIFAT DAN KARAKTERISTIK KHALAYAK & KOMUNIKATOR
Kita dapat menggambarkan konteks komunikasi dengan merumuskan pertanyaan sebagai
berikut :
Who Says What In which Channel To Whom With What Effect?
Pertanyaan ini dapat kita sebut sebagai Rumus Lasswell (dikutip dari Sendjaja, 1999:7,
Wiryanto, 2003:9). Penjelasan mendalamnya dapat kita uraikan melalui lima elemen
pembentuk konteks komunikasi massa, yaitu :
(1).
Elemen Who (sumber atau komunikator)
Komunikator selaku sumber utama komunikasi massa merupakan sekelompok orang
yang bernaung dalam lembaga. Lembaga dalam hal ini dijelaskan sebagai tempat
bertemunya orang-orang yang bekerja merumuskan, membuat keputusan, mengelola
beragam ide menjadi simbol berupa pesan (sumber informasi) berdasarkan
kesepakatan bersama. Lembaga dimaknai sebagai institusi yang mengorganisir status
dan peran orang-orang merujuk pada sistem tertentu – dikatakan sistem ketika setiap
anggota lembaga saling terikat (interdependensi) satu dengan lainnya untuk satu
tujuan bersama. Menyoal interdependensi diartikan apabila setiap anggota dari sistem
kelembagaan berkegiatan dengan berpedoman pada aturan institusi yang dirumuskan
bersama-sama.
Berarti, komunikator dalam komunikasi massa adalah “lembaga media massa”.
Seorang presenter televisi dalam status personalnya bukan sebagai seorang
komunikator dalam komunikasi massa. Perannya sebagai sumber komunikasi massa
ketika ia memberitakan suatu informasi mengacu pada sistem yang disepakati
lembaga media massa terkait.
Kita mengenal gatekeeper atau pentapis informasi, dalam konteks komunikasi massa
sekelompok orang berstatus sebagai palang pintu atau penjaga gawang yang
perannya menambah, mengurangi, menyederhanakan, mengemas informasi agar
lebih mudah dipahami khalayaknya. Pentapis informasi tidak diperlukan dalam konteks
komunikasi antarpersonal – analoginya, gatekeeper berfungsi strategis sebagaimana
2016
6
Sosiologi Komunikasi
Rika Yessica Rahma,M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
komunikasi massa membutuhkan saluran media massa berupa peralatan mekanik
yang memproduksi, mendistribusikan pesan.
(2).
Elemen says what (pesan)
Pesan-pesan yang disampaikan kepada khalayak “bersifat terbuka untuk umum atau
publik” artinya informasi yang disebarkan idealnya tidak secara khusus ditujukkan
kepada kelompok sosial tertentu tetapi menyasar kepada khalayak heterogen.
Terdapat stasiun radio dengan segmentasi perempuan namun bukan berarti pesan
yang disampaikan selalu mengetengahkan issue perempuan, hal ini penting dipahami
kalau esensi dasar siaran radio idealnya bersifat sebagai saluran komunikasi massa.
Pesan-pesannya “bersifat rapid”, artinya dirancang mencapai khalayak luas dalam
waktu singkat, dan simultan.
Pesan-pesan komunikasi massa “sifatnya transient”, dibuat memenuhi kebutuhan
segera atau ‘sekali pakai’ dengan tidak bertujuan permanen. Dikecualikan pada bukubuku, film, transkripsi-transkripsi radio, dan rekaman audio visual sebagai dokumenter.
(3).
Elemen in which channel (saluran atau media)
Saluran
dikonsepkan
sebagai
“peralatan
mekanik
yang
dipakai
dalam
mendistribusikan pesan-pesan komunikasi massa” – saluran ini diperlukan, tanpa
saluran maka informasi massa tidak dapat disebarkan secara cepat, luas, dan
simultan. Saluran yang memfasilitasi kemampuan serupa itu berupa media cetak,
media elektronik, media dotcom (media berbasis teknologi informasi dan komunikasi).
Filosofi In Which Channel bukan sebatas saluran sebagaimana saluran, namun
saluran dipahami sebagai media yang mengarahkan khalayak pada satu tujuan
psikologi sosial tertentu. Ketika seseorang memiliki kebiasaan membaca berita melalui
surat kabar akan berbeda efeknya ketika ia ‘dipaksa’ membaca koran melalui enewspaper.
(4).
Elemen to whom (penerima atau khalayak)
Bagian ini menampilkan “sasaran-sasaran komunikasi massa” yaitu pembaca,
pendengar, dan pemirsa – yang melakukan aktifitas komunikasi massa seperti
membaca modul kelima materi Sosiologi Komunikasi, mendengarkan sandiwara radio,
menonton film di bioskop, berselancar pada mesin pencari google, dan sebagainya.
(5).
Elemen with what effect (efek atau akibat)
Bagian ini sesungguhnya melekat pada khalayak, bahwa elemen akibat didefinisikan
sebagai “perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri audience sebagai akibat
keterpaan
pesan-pesan
media
massa
(media
exposure)”.
Media
massa
berkemampuan mempengaruhi kognitif (nilai-nilai yang diyakini), afektif (emosi atau
2016
7
Sosiologi Komunikasi
Rika Yessica Rahma,M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
perasaan), dan konatif (persinggungan antara efek kognitif dan afektif yang
menghasilkan tindakan atau perilaku) orang banyak.
Sasa Sendjaja (2003), memberikan ilustrasi tentang fungsi komunikasi massa dari Lasswell
sebagai berikut:
Kita ambil contoh pemberitaan tentang “konflik” yang sekarang sangat dominan
dikemukakan oleh berbagai media elektrolit maupun media cetak. Pemberitaan konflik yang
terjadi, menurut fungsi pengawasan sosial, seharusnya ditujukan agar masyarakat waspada
dan mencegah agar konflik tersebut tidak meluas. Penyajian opini dari elit-elit atau
kelompok-kelompok yang bertikai, menurut fungsi kaorelasi sosial, seharusnya dikorelasikan
dengan opini-opini dari berbagai kalangan masyarakat lainnya. Ini berarti, isi pemberitaan
jangan hanya menyajikan pandangan dari pihak-pihak yang bertengkar saja. Pandanganpandangan dari berbagai kalangan masyarakat baik yang berasal dari lapisan atas,
menengah atau kalangan masyarakat bawah, perlu disajikan secara eksplisit termasuk
dampak konflik terhadap kondisi kehidupan nyata sehari-hari. Tujuannya mencapai
konsensus agar konflik dapat segera berakhir karena yang akan menjadi nkorban adalah
masyarakat. Sementara itu, media massa juga seharusnya menjalankan fungsi sosialisasi.
Pesan utama yang perlu disosialisasikan dalam konteks konflik yang terjadi sekarang ini
adalah
perlunya
menjaga
integrasi
bangsa.
Pesan-pesan
lainnya
yang
relevan
disosialisaikan antara lain adalah toleransi dan apresiasi terhadap perbedaan pandangan,
perlunya menegakkan supremasi hukum, serta anti segala bentuk tindakan kekerasan.
Sifat Khalayak
Komunikasi massa ditujukan ke arah khalayak luas, yang heterogen dan
anonim. Di sini, pesan-pesan yang ditujukan kepada individu-individu tertentu biasanya
2016
8
Sosiologi Komunikasi
Rika Yessica Rahma,M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dipandang sebagai komunikasi massa. Yang termasuk kriteria ini misalnya : surat, telepon,
telegram, dan semacamnya. Hal ini bukan berarti menolak kenyataan bahwa sistem pos dan
telekomunikasi memainkan peranan penting dalam jaringan kerja komunikasi dalam setiap
masyarakat. Malahan sistem tersebut penting sekali. Dalam beberapa hal, sistem sistem itu
seringkali tercakup pada media massa, yang melaksanakan fungsi-fungsi penting dalam
proses komunikasi dan membantu, misalnya dalam penyebaran informasi ke berbagai
masyarakat atau segmen segmen penduduk yang tidak tercapai oleh media massa.
Namun istilah komunikasi massa dipakai untuk aktivitas-aktivitas lain.
Setiap kriteria yang dicantumkan di sini untuk khalayak luas adalah relatif dan
memerlukan spesifikasi lebih lanjut. Misalnya, berapa besar khalayak yang dikatakan “luas”
itu ? Keadaan yang mudah diklasifikasi adalah khalayak televisi yang terdiri dari jutaan
orang adalah luas; khalayak suatu perkuliahan yang terdiri dari beberapa ribu orang adalah
kecil. Tetapi, bagaimana dengan suatu khalayak yang terdiri dari beberapa ratus orang yang
mendengarkan pembicaraan seorang penginjil dalam sebuah tenda ? Nyatalah titik
batasnya bersifat arbiter ( tidak semena-mena dilakukan selama suatu periode waktu
tertentu dan selam periode waktu tersebut komunikator tidak dapat berinteraksi dengan
khalayaknya secara tatap muka.
Sifat yang kedua adalah bahwa khalayak suatu komunikasi massa bersifat heterogen.
Jadi komunikasi yang semata-mata diarahkan kepada khalayak elit atau eksklusif tidak
termasuk komunikasi massa. Misalnya, transmisi berita ( dengan alat apa pun ) yang jelasjelas diperuntukkan bagi para anggota suatu partai pemerintahan atau kelas tertentu
bukanlah merupakan komunikasi massa. Berita yang dikomunikasikan untuk massa berarti
berita itu diberikan kepada sekumpulan individu dengan berbagai posisi di dalam
masyarakat, orang-orang yang terdiri dari berbagai usia, pria maupun wanita, berbagai
tingkatan pendidikan, dari berbagai lokasi geografis, dan sebagainya.
Akhirnya, kriteria anonimitas berarti bahwa anggota-anggota khalayak secara
individual tidak dikenal atau tidak diketahui oleh komunikatornya. Hal ini bukan berarti
bahwa mereka terisolasi. Sudah tentu, terdapat bukti bahwa banyak komunikasi massa yang
2016
9
Sosiologi Komunikasi
Rika Yessica Rahma,M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
mengambil tempat atau berlangsung di dalam kelompok-kelompok kecil masyarakat; dan
bahkan kalau terisolasi secara fisik, anggota khalayak itu terliput pada sejumlah
pengelompokan sosial primer dan sekunder yang dapat memodifikasi reaksinya terhadap
pesan. Tetapi sehubungan dengan komunikator, pesan ditujukan kepada “siapa yang
memerlukan”.
Sifat Komunikator
Komunikasi massa adalah komunikasi yang terorganisasikan. Tidak seperti
seorang artis atau penulis, seorang komunikator di media massa bekerja melalui sebuah
organisasi yang kompleks yang mengandung suatu pembagian kerja yang ekstensif dan
suatu biaya tertentu bersamaan dengan pekerjaan tersebut. Seseorang hanya perlu
mengingat struktur organisasi yang luar biasa yang meliputi produksi sebuah film Hollywood
atau kompleksitas birokrasi dari produksi jaringan kerja televisi untuk menyadari ketidak
samaan antara bentuk komunikasi tersebut dengan bentuk komunikasi yang lebih kuno.
Perbedaan-perbedaan ini bukannya semata-mata penting, namun juga dari sini timbul
akibat-akibat penting dari proses komunikasi yang perlu diperhatikan. Kekompleksan media
massa modern telah menjauhkan para artis kreatif dari produk ahir mereka. Lebih jauh lagi,
biaya produksi yang sangat besar diperlukan agar suatu media komunikasi dapat
menjangkau publik luas.
Singkatnya, perkembangan teknologi akhir-akhir ini telah memungkinkan suatu bentuk
komunikasi manusia yang baru (Bentuk baru dari komunikasi massa ini dapat dibedakan
dari jenis-jenis yang lebih tua dengan karakteristik utama sebagai berikut : komunikasi ini
ditujukan ke arah khalayak yang relative luas, heterogen, dan anonim; pesan-pesannya
disampaikan secara umum, seringkali dapat menjangkau khalayak luas secara serempak,
dan bersifat selintas; komunikatornya cenderung sebagai, atau beroperasi di dalam suatu
organisasi yang kompleks sehingga boleh jadi melibatkan pembiayaan yang besar. Kondisi-
2016
10
Sosiologi Komunikasi
Rika Yessica Rahma,M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kondisi komunikasi ini mempunyai akibat-akibat komunikasi yang penting untuk aktivitas
aktivitas tradisional yang dilaksanakan oleh komunikator-komunikator dalam masyarakat.
TELAAH SOSIOLOGIS MENGENAI KOMUNIKASI MASSA
Terlambatnya perkembangan sosiologi komunikasi massa, menurut McQuail
disebabkan oleh adanya dua dominasi besar, yakni :
1. Kepentingan politik dan kebudayaan masyarakat massa.
2. Penggunaan dana dan daya dalam jumlah besar sehingga berefek pada opini, sikap
dan perilaku masyarakat.
Selain itu, analisis sosilogi komuikasi selama ini dirasa belum berhasil mengupas
interaksi yang terjadi diantara sesame khalayak komunikasi massa, hal ini dikarenakan :
a. Luasnya cakupan dan banyaknya ragam kegiatan komunikasi sehingga menurut
McQuail, terdapat kesulitan dalam menetapkan dimana kajian itu dimulai dan dimana
batas tempat berhentinya.
b. Di awal kemunculannya, komunikasi lebih banyak terpengaruh oleh konsep
matematis dan psikologis dilihat dari para ahli komunikasi yang pada tahap awal
kebanyakan berlatar belakang pendidikan matematika dan psikologis.
c. Sulitnya mengkonsepkan sebuah defenisi yang dapat digunakan secara general
karena terkungkung budaya dan tradisi yang berbeda-beda sementara kajian
komunikasi lebih menitikberatkan pada persamaan makna dari proses komunikasi.
Tahap awal ini kemudian merumuskan tiga point utama yang dalam kajian sosiologi
komunikasi massa yaitu :
2016
11
Sosiologi Komunikasi
Rika Yessica Rahma,M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Teori Masyarakat Massa
“Teori ini berpendapat bahwa telah terbentuknya suatu khalayak yang
bersifa “mass” sebagai produk dari eksistensi media massa dan system
produksi massal di abad modern”
Intinya, terbentuknya masayarakat massa disebabkan oleh terpaan informasi yang
mengubah pola kehidupan dimana keentingan dan kebutuhan masyarakat telah dimonopoli
dan disetting sedemikian rupa oleh media dan tekhnologi. Masyarakat massa terbentuk
bukan lagi pada kondisi saling membutuhkan antara satu dengan lainnya melainkan
tingginya ketergantungan masyarakat terhadap tekhnologi dan perubahan dunia yang
disebar luaskan oleh media.
Pendekatan Sistem Sosial Terhadap Komunikasi Massa
Dalam menerapkan pendekatan system social, Riley dan Riley mengemukakan
sejumlah permasalahan :
1. Bagaimana proses komunikasi massa menjadi pas kedalam suatu proses social
yang lebih luas ?
2. Pada titik mana arus komunikasi massa disuplemen (dilengkapi) oleh arus
komunikasi antarpribadi, atau oleh transfer barang atau uang atau oleh gerakan
orang?
3. Apa fungsi komunikasi massa bagi system social secara keseluruhan?
Parson dan White (1960) mengemukakan agar system system komunikasi massa
dilihat sebagai suatu system social yang khas. Lebih lanjut Prason dan White melihat
terdapatnya perubahan structural pada system komunikasi massa, yaitu :
a. Eksistensi atau perluasan, yakni semakin meningkatnya penjangkauan system
komunikasi massa akan bahan-bahan kultural.
2016
12
Sosiologi Komunikasi
Rika Yessica Rahma,M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
b. Diferensiasi, yakni meningkatnya jumlah media yang tersedia berikut spesialisasi
yang tinggi dalam corak dan isinya.
c. Upgrading atau peningkatan, yaitu membaiknya mutu dari media yang ada baik
ditinjau dari segi kuantitatif maupun kualitatif.
Penerapan Analisis Fungsionalis Terhadap Komunikasi Massa
Penerapan analisis fungsional terhadap komuniksi massa dimulai oleh Lasswell
(1948) ketika ia mengetengahkan masalah struktur dan fungsi komunikasi dalam
masyarakat. Kemudian Wright (1969) memperluasnya dengan mengembangkan tiga
dimensi dan fungsi-fungsi tersebut terhadap :
1. Individu
2. Kelompok
3. Masyarakat.
Analisis fungsionalis menekankan pada kemampuan individu dalam menjalankan
peran dan statusnya dalam sebuah struktur sehingga fungsi dan tujuan dari struktur tersebut
dapat terpenuhi dengan baik.
POKOK-POKOK KAJIAN SOSIOLOGI KOMUNIKASI MASSA
Duncan (1967), manusia satu berhubungan dengan manusia lainnya ditentukan oleh empat
hal :
1. Jenis-jenis symbol yang digunakan.
2. Tujuan penggunaan
3. Jenis atau lapisan manusia yang enggunakan
4. Dalam jenis tindakan seperti apa digunakan.
Lebih lanjut Duncan mengemukakan:
“kita harus menciptakan suatu model tentang manusia seagai komunikator.
Persis seperti para ekonom, ilmuwan politik, sosiolog agama, dan psikolog,
2016
13
Sosiologi Komunikasi
Rika Yessica Rahma,M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
telah menciptakan model-model mereka tentang manusia ekonomi, politik,
religious dan seksual. Dan model yang diciptakan itu harus sosiologis”
Gerbner (1967) berpandangan bahwa cara-cara manusia merefleksikan diri pada
masalah-masalah kebendaan, bertindak atas sesuatu persoalan, dan berinteraksi satu sama
lain, adalah berakar pada kemampuan mereka menata citra, memproduksi pesan-pesan,
dan menggunakan system-sistem symbol yang kompleks. Karena itu komunikasi dapat
didefenisikan sebagai interaksi social melalui pesan-pesan. Beberapa pokok permasalahan
yang berkenaan dengan hal tersebut antara lain:
a. Bagaimana media menyusun dan mensrukturkan system-sistem pesan mereka pada
waktu yang berbeda dan pada masyarakat yang berlainan.
b. Bagaimana system-sistem produksi pesan dan distribusi massa diorganisasikan,
dikelola dan dikendalikan.
c. Perspektif dan pola pilihan-pilihan apa yang oleh system-sistem tersebut tadi yang
disediakan bagi public tertentu.
d. Dalam proposisi apa dan dan dengan jenis serta tingkat perhatian, penekanan dan
daya tarik yang bagaimana mereka menimbang pilihan-pilihan tersebut.
e. Bagaimana system umum dari citra public, dan apa perspektif bersama mengenai
eksistensi, prioritas, nilai-nilai dan hubungan yang oleh masing-masing struktur
pilihan tadi cenderung untuk ditanamkan.
Seharusnya sosiologi komunikasi massa mengkaji secara mendalam masalahmasalah pokok yang begitu luas, mengenai interaksi media massa dengan masyarakat
media massa dengan institusi social yang lain, dan system komunikasi massa dengan
system-sistem social lainnya. Selain dengan tatanan masyarakat secara keseluruhan,
meliputi :
1. Riset yang memetakan secara detail pola yang menyeluruh dari perilaku
komunikasi baik bagi seperangkat individu maupun lokasi tertentu.
2016
14
Sosiologi Komunikasi
Rika Yessica Rahma,M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2. Riset yang berkenaan dengan hubungan antara model komunikasi.
3. Riset yang berkenaan dengan distribusi kebutuhan komunikasi.
4. Riset yang lebih memperhatikan masalah bahasa komunikasi selain lisan dan
tulisan.
5. Riset yang secara sistematik menggali dan memonitor system pengawasan dan
pengendalian serta pemilikan fasilitas-fasilitas komunikasi.
2016
15
Sosiologi Komunikasi
Rika Yessica Rahma,M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
Dennis, McQuail.1987. Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar, Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Nasution, Zulkarimein. 2002. Sosiologi Komunikasi Massa. Universitas Terbuka: Jakarta.
Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Raja Grafindo Persada: Jakarta
Syam, Nina. 2012. Sosiologi Sebagai Akar Ilmu Komunikasi, Simbiosa Rekatama Media;
Bandung
2016
16
Sosiologi Komunikasi
Rika Yessica Rahma,M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download