komunikasi dalam kepemimpinan

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG
Teori komunikasi adalah satu pandangan dan strategi yang akan
membentuk alat dan rangka kerja untuk sesuatu perkara yang hendak
dilaksanakan Dalam proses komunikasi teori akan membina bentuk dan kaidah
komunikasi yang hendak dibuat. Melalui penulisan ini pejelasan tentang beberapa
teori komunikasi akan dibuat. Komunikasi sangatlah penting bagi pelaksanaan
kepemimpinan. Salah komunikasi, pada suatu waktu dapat berakibat sangat fatal.
Salah komunikasi yang terjadi dalam suatu peperangan, kiranya dapat
digambarkan betapa dasyat akibatnya.
Komunikasi merupakan hubungan antara manusia dan manusia dengan
mempergunakan sarana. Untuk itu perlu adanya pertimbangan, bahwa pelaku
yang berperan dalam proses terjadinya komunikasi itu adalah manusia, karena itu
komunikasi sebenarnya menjelaskan mengapa dan untuk apa hubungan antar
manusia itu terjadi? Tentu dilingkungan suatu organisasi faktor status yang
menyertai seseorang, karena jabatan, pangkat dan yang lain, dapat memberi
pengaruh kepada hubungan antar manusia, baik yang bersifat positif maupun
negatif. Ditinjau dari aspek-aspek manusiawi, tentu setiap manusia memiliki
perasaan, pikiran dan kehendak sendiri. Oleh sebab itu hubungan antar manusia
apabila tidak mempertimbangkan perasaan, pikiran dan kehendak yang lain, itu
berarti bahwa hubungan antar manusia tersebut menjadi tidak manusiawi, padahal
hubungan antar manusia yang benar adalah bersedia menghargai perasaan, pikiran
dan kehendak orang lain.
Komunikasi merupakan faktor yang penting dalam menjalankan proses
administrasi dan interaksi antar elemen suatu lembaga/organisasi, baik internal
maupun eksternal. Tanpa terjalinnya komunikasi yang baik dan benar, besar
kemungkinan semua proses yang terjadi di dalam lembaga/organisasi tidak akan
berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Komunikasi antara pemimpin dan
anggotanya harus dijaga baik agar tidak terjadi komunikasi yang tidak produktif
karena adanya kesalahan antar sesama manusia, misalnya kurangnya adanya sikap
simpatik, terdapat kata-kata yang tidak baik, tindakan yang kurang saling
menghormati sesama manusia, dan sebagainya. Semua unsur yang terdapat dalam
proses komunikasi ikut menentukan berhasil tidaknya komunikasi. Oleh karena
itu, kami akan menjelaskan sedikit tentang komunikasi dalam kepemimpinan
pendidikan.
1.2
RUMUSAN MASALAH
1) Bagaimana pengertian dari komunikasi?
2) Bagaimana proses komunikasi?
3) Bagaimana interaksi leader?
4) Bagaimana prinsip komunikasi?
5) Bagaimana hambatan komuikasi dalam kepemimpinan?
6) Bagaimana teknik berkomunikasi secara efektif?
7) Bagaimana peranan komunikasi dalam kepemimpinan organisasi?
1.3
TUJUAN
1) Untuk mengetahui proses komunikasi
2) Untuk mengetahui interaksi leader
3) Untuk mengetahui prinsip komunikasi
4) Untuk mengetahui hambatan komuikasi
5) Untuk mengetahui teknik berkomunikasi secara efektif
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KOMUNIKASI
Istilah komunikasi berasal dari kata Latin Communicare atau Communis
yang berarti sama atau menjadikan milik bersama. Kalau kita berkomunikasi
dengan orang lain, berarti kita berusaha agar apa yang disampaikan kepada orang
lain tersebut menjadi miliknya. Beberapa definisi komunikasi:
1. Komunikasi adalah kegiatan perilaku atau kegiatan penyampaian pesan atau
informasi tentang pikiran atau perasaan (Roben.J.G).
2. Komunikasi adalah sebagai pemindahan informasi dan pengertian dari satu
orang ke orang lain (Davis, 1981).
3. Komunikasi adalah berusaha untuk mengadakan persamaan dengan orang lain
(Schram,W).
Komunikasi ialah proses penyampaian atau penerimaan pesan dari satu
orang kepada orang lain, baik langsung maupun tidak langsung, secara tertulis,
lisan maupun bahasa nonverbal. Orang melakukan kominikasi disebut sebagai
komunikator. Orang yang diajak berkomunikasi disebut sebagai komunikan.
Orang yang mampu berkomunikasi disebut sebagai komunikatif. Orang yang
komunikatif ialah orag yang mampu menyampaikan pesan atau informasi kepada
orang lain, baik secara langsung maupun tidak lagsung, secara tertulis, lisan,
maupun bahasa nonverbal sehingga orang lain dapat menerima informasi (pesan)
sesuai dengan harapan si pemberi informasi (pesan). Sebaliknya, ia mampu
menerima infomasi atau pesan orang lain yang dismapaikan kepadanya, baik
langsung maupun tidak langsung, secara tertulis, lisan, maupun bahasa nonverbal.
Tujuan dan manfaat komunikasi adalah sebagai sarana untuk: 1)
meningkatkan kemampuan manajerial dan hubungan sosial; 2) menyampaikan
dan atau menerima informasi; 3) menyampaikan dan menjawab pertanyaan; 4)
mengubah perilaku (pola fikir, perasaan, dan tindakan) melalui perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan; 5) mengubah keadaan sosial; dan
6) dua hal yang dapat mengubah perilaku dan keadaan sosial adalahkomunikasi
dan pengambilan keputusan.
2.2 PROSES KOMUNIKASI
Unsur-unsur dalam proses kominikasi antara lain sebagai berikut.
1) Pengiriman pesan (sender) atau komunikakator dan materi/isi pesan
Pengrim pesan adalah orang mempunyai satu paket ide untuk disampaikan
kepada orang lain dengan harapan pesannya dapat dipahami oleh penerima pesan
sesuai yang dimaksud. Materi pesan dapat berupa informasi, ajakan, rencana
kerja, pertanyaan, dan tanggapan.
2) Bahasa pesan (coding)
Bahasa pesan bertujuan untuk menyingkat pola pikir pengirim pesan ke
bentuk bahasa, kode, atau lambang lainnya sehingga pesannya dapat dipahami
oleh orang lain. Biasaya leader atau manajer menyampaikan pesannya dalam
bentuk kata-kata, gerakan anggota badan (bahasa tubuh). Tujuan penyampaian
pesan ini adalah untuk mengajak, membujuk, mengubah sikap atau perilaku ke
arah tujuan tertentu.
3) Media
Pilihan media dipengaruhi isi pesan yang harus disampaikan, jumlah
penerima pesan, situasi, dan sebagainya. Media yang dapat digunakan antara lain
telepon, radio, TV, mikrofon, memo, surat, komputer, internet, foto, papan
pengumuman, pertemuan, lokakarya, seminar, rapat kerja, penerbitan, dan
sebagainya.
4) Mengertikan pesan (decoding)
Setelah pesan diterima melalui indra, maka si penerima pesan harus dapat
mengartikan bahasa isyarat sesuai dengan isi pesan yang dimaksud.
5) Penerima pesan (komunikasi)
Penerima pesan ialah orang yang dapat memahami pesan sipengirim
walaupun dalam bentuk snadi tanpa mengurangi arti pesan yang dimaksudkan
oleh si pengirim pesan.
6) Balikan (respon si penerima pesan)
Balikan adalah isyarat atau tanggapan yang berisi kesan dari penerima pesan
ke pengirim pesan dalam bentuk verbal maupun nonverbal. Tanpa balikan seorang
pengirim pesan tidak pernah mengetahui dengan pasti apakah pesannya dapat
diterima sesuai denga yang diharapkan. Balikan dapat disampaikan oleh si
penerima pesan dan atau oleh orang lain bukan menerima pesan. Dalam upaya
balik terjadi komunikasi dua arah. Komunikasi ini perlu terjadi untuk menghindari
kesalah pahaman (misscomunicstion) sehingga dapat diketahui bahwa si penerima
pesan sudah benar-benar memahami pesan.
7) Gangguan yang menghambat komunikasi
Gangguan adlah hal-hal yang merintangi atau menghambat komunikasi dan
merusak konsentrasi sehingga penerima pesan salah menafsirkannya. Gangguan
bukan merupakan bagian dari proses komunikasi, tetapi mempunyai pengaruh
terhadap proses komunikasi.
Proses komunikasi dapat digambarkan seperti berikut.
Balikan
Pengirim
Pesan
Penerima
Pesan
P
Coding
Gambar 2.1 proses dasar komunikasi
Media
Decoding
Gambar 2.2 Proses komunikasi dua arah (kossen, 1993)
Dari proses komunikasi dua arah tampak adanya interaksi dari partisipasi,
baik dari pengirim pesan maupun penerima pesan. Interaksi dan partisipasi
tersebut dapat terjadi berulang-ulang melalui Paraphrasing, cek persepsi,
ungkapan perasaan, balikan dari kedua pihak seperti yang digambarkan pada
Gambar 2.3 berikut.
Gambar 2.3 Interaksi pengirim dan penerimaan pesan
Proses komunikasi yang berhasil seperti paGambar 2.4 dan yang gagal
seperti pada Gambar 2.5.
Gambar 2.4 Proseskomunikasi yang berhasil
Gambar 2.5 Proses komunikasi yang gagal
2.3 INTERAKSI LEADER
Setiap
leader
atau
manajer
pendidikan
sekurang-kurangnya
akan
berinteraksi dan berkomunikasi dengan pihak-pihak, seperti dengan bawahannya,
atasannya, spesialis, kelompok leader atau manajer, masyarakat, kelompok lain,
asosiasi profesi, pemerintah, pelanggan, stockholders, supplier, organisasiorganisasi lain.
berikut.
Chung dan megginson (1981) menggambarkannya seperti
Sementara itu, kepala sekolah berinteaksi dengan wakilnya, guru, staf tata
usaha, dan siswa (intern organisasi sekolah), sedangkan dengan ekstern organisasi
sekolah berinteraksi dengan Kepala Dinas Pendidikan, staf Dinas Pendidikan,
pemerintah, orang tua/wali murid, alumi, pengusaha, masyarakat, kelompok
kepala sekolah, organisasi profesi, dan lain-lainya. Interaksi kepala sekolah
dengan pihak-pihak lain seperti pada Gambar
2.4 PRINSIP-PRISIP KOMUNIKASI
1) PRINSIP 1: KOMUNIKASI ADALAH SUATU PROSES SIMBOLIK
Salah satu kebutuhan pokok manusia, adlah kebutuhan simbolisasi atau
penggunaan lambang. Ernst Cassier mengatakan bahwa keunggulan manusia
atas makhluk lainnya adalah keistimewaan mereka sebagai animal
symbolicum. Lambang atau symbol adalah sesuatu yang digunakan untuk
menunjuk sesuatu lainnya, berdasarkan kesepakatan kelompok orang.
Lambang meliputi kata-kata (pesan verbal), perilaku nonverbal, dan objek
yang maknanya disepakati bersama. Kemampuan manusia menggunakan
lambang verbal memungkinkan perkembangan bahasa dan menangani
hubungan antara manusia dan objek (baik abstrak mau pun nyata) tanpa
kehadirah manusia dan objek tersebut. Lambang adalah salah satu kategori
tanda. Hubungan antara tanda dengan objek dapat juga direpresentasikan oleh
ikon dan indeks. Ikon adalah suatu benda fisik yang menyerupai yang
direpresentasikannya. Representasi ini ditandai dengan kemiripan. Indek
adalah suatu tanda yang secara alamiah merepresntasikan objek lainnya.
Istilah lain yang sering digunakan untuk indeks adalah sinyal (signal), yang
dalam bahasa sehari-hari desebut juga gejala (symptom). Indek muncul
berdasarkan hubungan antara sebab akibat yang punya kedekatan eksistensi.
2) PRINSIP 2: SETIAP PERILAKU MEMPUNYAI POTENSI KOMUNIKASI
Kita tidakdapat tidak berkomunikasi (We cannot not communicate). Tidak
berarti bahwa semua perilaku adalah komunikasi. Komuniikasi terjadi bila
seseorang memberikan makna pada perilaku orang lain atau perilakunya
sendiri.
3) PRINSIP 3 : KOMUNIKASI PUNYA DIMENSI ISI DAN DIMENSI
HUBUNGAN
Dimensi isi disandi secara verbal, sementara dimensi hubungan disandi secara
nonverbal. Dimensi isi menunjukan muatan (isi) komunikasi, yaitu apa yang
dikatakan. Sedangkan dimensi hubungan menunjukan bagaimana cara
mengatakannya yang juga mengisyaraktkan bagaimana hubungan para
peserta komunikasi itu, dan bagaimana seharusnya pesan itu ditafsirkan.
Tidak semua orang menyadari bahwa pesan yang sama bisa ditafsirkan
berbeda bila disampaikan dengan cara berbeda. Dalam komunikasi massa,
dimensi isi merujuk pada isi pesan sedangkan dimensi hubungan merujuk
kepada unsur2 lain terlasuk juga jenis saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan tersebut. Pengaruh suatu pesan juga akan berbeda bila
disjikan dengan media yang berbeda.
4) PRINSIP 4 : KOMUNIKASI ITU BERLANGSUNG DALAM BERBAGAI
TINGKAT
KESENGAJAAN
Komunikasi dilakkan dalam berbagai tingkat kesengajaan, dari komunikasi
yang tidak sengaja sama sekali (missal ketika anda melamun sementara orang
memperhatikan anda) hingga komunikasi yang benar-benar direnacanakan
dan disadari (ketika anda menyampaikan suatu pidato). Kesengajaan
bukanlah syarat untuk terjadinya komunikasi. Meskipun kita sama sekali
tidak bermaksud menyampaikan pesan kepada orang lain, perilaku kita
potensial untuk ditafsirkan atau tidak menafsirkan perilaku kita. Dalam
berkomunikasi., kesadaran kita lebih tinggi dalam situasi khusus alih-alih
dalam
situasi
rutin.
Dalam
komunikasi
sehari-hari
terkadang
kita
mengucapkan pesan verbal yang tidak kita sengaja. Namun lebih banyak
pesan nonverbal yang kita tunjukan tanpa kita sengaja. Komunikasi telah
terjadi bila penafsiran telah berlangsung. Terlepas dari apakah anda
menyengaja perilaku tersebut atau tidak. Kadang-kadang komunikasi yang
disengaja dibuat tampak tidak sengaka. Jadi, niat kesengajaan bukanlah syarat
mutlak bagi seseorang untuk berkomunikasi. Dalam komunikasi antara orangorang berbeda budaya ketidak sengajaan berkomunikasi ini lebih relevan lagi
untuk kita perhatikan.
5) PRINSIP 5 : KOMUNIKASI TERJADI DALAM KONTEKS RUANG DAN
WAKTU
Makna pesan juga bergantung pada konteks fisik/ruang, waktu, sosial, dan
psikologis.Waktu juga mempengaruhi makna terhadap suatu pesan, misalnya
orang menelpon dini hari dengan siang hari akan berbeda. Kehadiran orang
lain, sebagai konteks sosial juga akan mempengaruhi orang-orang
berkomunikasi, misalnya dua orang yang berkonflik akan canggung jika ada
disituasi berdua tidak ada orang, namun dengan adanya orang ketiga,
keeadaan akan bisa lebih mencair. Suasana psikologis peserta komunikasi
tidak pelak mempengaruhi suasana komunikasi
6) PRINSIP 6 : KOMUNIKASI MELIBATKAN PREDIKSI PESERTA
KOMUNIKASI
Ketika orang-orang berkomunikasi , mereka meramalkan efek perilaku
komunikasi mereka, dengan kata lain, komunikasi juga terikat oleh aturan
atau tatakrama. Artinya, orang orang memilih strategi tertentu berdasarkan
bagaimana orang yang menerima pesan akan merespons. Prediksi ini tidak
selalu disadari, dan sering berlamgsung cepat. Kita dapat memprediksi
perilaku komunikasi orang lain berdasarkan peran sosialnya. Prinsip ini
mengasumsikan bahwa hingga derajat tertentu ada keteraturan pada perilaku
komunikasi manusia, dengan kat alain perilaku manusia minimal secara
parsial dapat diramalkan.
7) PRINSIP
7
:
KOMUNIKASI
ITU
BERSIFAT
SISTEMIK
Setiap individu adalah suatu system yang hidup ( a living system ).
Komunikasi juga menyangkut suatu system dari unsur-unsurnya. Setidaknya
dua system dasar beroprasi dalam transaksi komunikasi itu: system internal
dan eksternal. Sistem internal adalah seluruh system nilai yang dibawa oleh
seorang individu ketika ia berpartisipasi dalam komunikasi, yang ia serap
selama sosialisasinya dalam berbagai lingkungan sosialnya. Pendeknya
system internal ini mengandung semua unsur yang membentuk individu yang
unik, termasuk ciri-ciri kepribadiannya, intelegensi, pendidikan, pengetahuan,
agama, bahasa, motif keinginan, cita2, dan semaua pengalaman masalalunya,
yang pada dsarnya tersembunyi. Kita haya dapat menduganya lewat kata yang
ia ucapkan dan atau perilaku yang ia tunjukan. Setiap individu adalah system
internal. Sistem Eksternal terdiri dari unsur-unsur dalam lingkungan di luar
individu, termasuk kata-kat ayng ia pilih utk berbicara, isyarakat fisik peserta,
dan temperatur ruangan. Elemen-elemen ini adalah stimuli public yang
terbuka bagi setiap peserta komunikasi dalam setiap transasks komunikasi.
8) PRINSIP 8 : SEMAKIN MIRIP LATAR BELAKANG SOSIAL BUDAYA
SEMAKIN
EFEKTIFLAH
KOMUNIKASI
Komunikasi yang efektif adalah komunikasi yang hasilnya sesuai dengan
harapan para pesertanya (orang-orang yang sedang berkomunikasi).
9) PRINSIP
9
:
KOMUNIKASI
BERSIFAT
NONSEKUENSIAL
Meskipun terdapat banyak modal komunikasi linier atau satu arah,
sebenarnya komunikasi manusia dalam bentuk dasarnya bersifat dua
arah.Beberapa pakar komunikasi mengakui sifat sirkuler atau dua arah
komununikasi ini. Misalnya Frank Dance, Kincaid, dan Schramm yang
mereka sebut model komunikasi antarrmanusia yang membusat, dan Tubbs.
Komunikasi
1.
2.
sirkuler
Orang-roang
Proses
ditandai
yang
Komunikasi
dengan
beberapa
berkomunikasi
berjalan
timbale
hal
berikut
dianggap
balik
(dua
:
setara
arah)
3. Dalam praktiknya, kita tidak lagi membedakan pesan dengan umpan balik.
4. Komunikasi yang terjadi sebenernya jauh lebih rumit.
10) PRINSIP 10 : KOMUNIIKASI BERSIFAT PROSESUAL DINAMIS, DAN
TRANSAKSIONAL
Komunikasi tidak mempunyai awal dan akhir, melainkan merupakan proses
yang sinambung (continues). Komunikasi sebagai proses ini dapat
dianalogikan dengan apa yang dikatakan Heraclitus enam abad sebelum
Masehi bahwa: “Seorang manusia tidak akan pernah melangkah di sungai
yang sama dua kali”. Komunikasi terjadi sekali waktu dan kemudian mwnjadi
bagian dari sejarah kita. Dalam proses komunikasi, para peserta komunikasi
saling mempengaruhi, seberapa kecil pun pengaruh itu, baik lewat
komunikasi verbal maupun nonverbal. Pernyataan bahwa komunikasi telah
terjadi sebenarnya bersifat artificial dalam arti bahwa kita mencoba
menangkap suatu gambaran diam (statis) dari proses tersebut dengan maksud
untuk menganalisis kerumitan peristiwa tsb, dengan menonjolkan komponen2
atau aspek2 yang penting.
11) PRISNSIP
11
:
KOMUNIKASI
BERSIFAT
IRRESVERSIBLE
Sekali adna mengirimkan suatu pesan, anda tidak dapat mengendalikan
pengaruh pesan tersebut bagi khalayyak apalagi menghilangkan efek
persantersebut sama sekali. Sifat irreversible ini adalah implikasi dari
komunikasi sebagai suatu proses yang selalu berubah. Prinsip ini seharusnya
menyadarkan kita bahwa kita harus berhati2 untuk menyampaikan suatu
pesan kepad aorang lain, sebab yaitu tadi, efeknya tidak bisa ditiadakan sama
sekali. Meskipun kita berusaha meralatnya, apalagi bila penyampaian pesan
itu dilakukan untuk pertama kalinya Dalam kkomunikasi massa, sekali
wartawan menyiarkan suatu berita yang tanpa disengaja mecemarkan nama
baiks eseorang
12) PRINSIP
12
:
KOMUNIKASI
MENYELESAIKAN
BUKAN
PANASEHAT
BERBAGAI
UNTUK
MASALAH
Bayak persoalan dan konflik antarmanusia disebabkan oleh masalah
komunikasi. Namun komunikasi itu sendiri bukanlah panasea (obat mujarab)
untuk menyelesaikan persoalan atau konflik itu. Karena persoalan atau
konflik tsb mungkin berkaitan dengan masalah structural. Agar komunikasi
efektif, kendala structural ini juga harus diatasi.
2.5 HAMBATAN KOMUNIKASI DALAM KEPEMIMPINAN
Ada beberapa hal yang dapat menjadi penghambat atau pengahalang dalam
proses berkomunikasi. Penghambat tersebut dikenal dengan istilah barrier, noises,
atau bottle neck communication.
a.
Hambatan dalam proses komunikasi pada umumnya
·
Hambatan yang bersifat geografis
Proses komunikasi yang terjadi antar dua individu atau lebih akan mudah
berlangsung jika kedu-duanya berada dalam tempat yang tidak berjauhan.
Tetapi bila berjauhan maka aka nada kesulitan-kesulitan yang akan
dihadapi.
·
Hambatan yang bersifat biologis
Yaitu dikarenakan perbedaan biologis manusia contohnya panca indra, tidak
semua punya panca indra lengkap/normal.
·
Hambatan yang bersifat teknis
Didapati pada alat-alat komunikasi massa yang tidak selamanya bekerja dengan
normal/sempurna
·
Hambatan yang bersifat sosil-budaya
Ada pertentangan paham/ideology di antara golongan dalam masyarakat sehingga
sulit dipertemukan.
b.
·
Hambatan komunikasi yang berhubungan dengan penugasan kerja
Apa yang di katakana kepada bawahan
Komunikasi biasanya akan lancer bila menyangkut kepentingan pribadi/nasib
bawahan dan sebaliknya
·
Kapan hal itu dikatakan
Apabila informasi disampaikan dalam waktu yang sudah kadaluarsa maka
komunikasi tidak akan berhasil baik
·
Cara mengatakan
Apabila informasi disampaikan dengan kata-kata yang baik, ramah, menaruh
kepercayaan pada bawahan maka komunikasi akan berjalan dengan baik
begitu pula sebaliknya.
2.6 TEKNIK BERKOMUNIKASI SECARA EFEKTIF
Komunikasi
Kepentingan
sangat
itulah
penting
diperlukan
untuk
teknik
berjalanya
komunikasi
suatu
yang
organisasi.
efektif
dalam
penyampaianya. Ada beberapa teknik ykomunikasi yang efektif yaitu:
a) Sampaikan pesan dengan jelas
Pastikan apa yang ingin Anda komunikasikan tercermin dengan tepat dalam
komunikasi. Apakah Anda mengatakan dengan jelas tenang apa yang ingin Anda
katakan, informasi yang ingin Anda sampaikan, dan hasil seperti apa yang Anda
harapkan dalam menyampaikan komunikasi tersebut.
b) Siapkan komunikasi
Tentukan metode komnikasi apa yang akan Anda gunakan. Apakah Anda perlu
menggunakan lebih dari satu metode. Misalnya, komunikasi langsung adalah yang
terbaik untuk mempengaruhi orang lain, tetapi komunikasi tertulis merupakan
metode terbaik menyangkut informasi yang terperinci.
c) Menyampaikan informasi
Kapan dan di mana Anda harus bertemu dengan orang tersebut untuk berdiskusi
secara langsung. Apakah komunikasi tertulis harus menggunakan surat, faksimili,
e-mail. Ada rutinitas dalam kebanyakan organisasi untuk mentransmisikan
informasi. Anda harus memikirkan metode yang paling tepat.
d) Penerimaan
Pikirkan bagaimana pesan akan diterima. Apakah saat itu setiap orang hadir dalam
rapat, apakah pesan Anda akan sampai tepat waktu, apakah mereka akan
membaca memo yang Anda tulis. Jika tidak, pesan yang Anda kirim tidak akan
sampai.
e) Reaksi terhadap pesan
Tahap ini merupakan tahap yang paling penting. Anda menginginkan agar
penerima pesan mengambil tindakan sebab jika tidak, komunikasi tidak ada
gunanya. Hal ini bergantung pada dua faktor, yakni kemampuan dan disposisi
pihak penerima.
Banyak komunikasi organisasi dipersiapkan secara teknis. Misalnya, ramalan
pemasaran, analisis finansial, atau laporan-laporan teknis lainnya yang mungkin
tidak dimengerti oleh penerima. Disposisi penerima (seperti penolakan atau
ketidak pedulian) dapat membuat pihak penerima tidak mau mengambil tindakan
positif sebagai akibat dari komunikasi tersebut. Banyak memo yang dikirim dalam
organisasi menjadi terabaikan.
f) Umpan-balik
Periksalah pihak penerima untuk memastikan bahwa komunikasi telah dimengerti
dan dilaksanakan. Setiap proses komunikasi yang tidak memiliki lingkaran
umpan-balik tidak begitu berarti karena pihak pengirim tidak tahu apakah pesan
tersebut telah dimengerti dan dilaksanakan dengan benar.
2.7 PERANAN KOMUNIKASI KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
Sebagai komunikator, seorang pemimpin organisasi, manajer, atau
administrator harus memilih salah satu berbagai metode dan teknik komunikasi
yang disesuaikan dengan situasi pada waktu komunikasi dilancarkan. Sebagai
komunikator, seorang manajer harus menyesuaikan penyampaian pesannya
kepada peranannya yang sedang dilakukannya. Dalam hubungan ini, Henry
Mintzberg seorang profesor manajemen pada McGill University di MontrealKanada, menyatakan wewenang formal seorang manajer menyebabkan timbulnya
tiga peranan: peranan antarpersona; peranan informasi; dan peranan memutuskan.
1) Peranan antarpersona seorang manajer meliputi tiga hal.
a) Peranan tokoh. Kedudukan sebagai kepala suatu unit organisasi, membuat
seorang manajer melakukan tugas yang bersifat keupacaraan. Karena ia
merupakan seorang tokoh, maka selain memimpin berbagai upacara di
kantornya, ia juga diundang oleh pihak luar untuk menghadiri berbagai
upacara. Dalam peranan ini seorang manajer berkesempatan untuk
memberikan penerangan, penjelasan, imbauan, ajakan, dan lain-lain.
b) Peranan pimpinan. Sebagai pemimpin, seorang manajer bertanggung
jawab atas lancar-tidaknya pekerjaan yang dilakukan bawahannya.
Beberapa kegiatan bersangkutan langsung dengan kepemimpinannya pada
semua
tahap
manajemen:
penentuan
kebijaksanaan,
perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, dan penilaian. Ada juga
kegiatan-kegiatan
yang
tidak
langsung
berkaitan
dengan
kepemimpinannya, antara lain memotivasi para karyawan agar giat
bekerja. Untuk melaksanakan kepemimpinananya secara efektif, maka ia
harus mampu melaksanakan komunikasi secara efektif. Dalam konteks
kepemimpinan, seorang manajer berkomunikasi efektif bila ia mampu
membuat para karyawan melakukan kegiatan tertentu dengan kesadaran,
kegairahan, dan kegembiraan. Dengan suasana kerja seperti itu akan dapat
diharapkan hasil yang memuaskan.
c) Peranan penghubung. Dalam peranan sebagai penghubung, seorang
manajer melakukan komunikasi dengan orang-orang di luar jalur komando
vertikal, baik secara formal maupun secara tidak formal.
2) Peranan informasi.
Dalam organisasinya, seorang manajer berfungsi sebagai pusat informasi. Ia
mengembangkan pusat informasi bagi kepentingan organisasinya. Melalui
komunikasi seorang manajer memberikan informasi kepada bawahanya. Peranan
informasional meliputi peranan-peranan sebagai berikut.
a) Peranan monitor. Dalam melakukan peranannya sebagai monitor, manajer
memandang lingkungan sebagai sumber informasi. Ia mengajukan
berbagai pertanyaan kepada rekan-rekannya atau kepada bawahannya, dan
ia menerima informasi pula dari mereka tanpa diminta berkat kontrak
pribadinya yang selalu dibinanya.
b) Peranan penyebar. Dalam peranannya sebagai penyebar ia menerima dan
menghimpun informasi dari luar yang penting artinya dan bermanfaat bagi
organisasi, untuk kemudian disebarkan kepada bawahannya.
c) Peranan juru bicara. Peranan ini memiliki kesamaan dengan peranan
penghubung, yakni dalam hal mengkomunikasikan informasi kepada
khalayak luar. Perbedaannya ialah dalam hal caranya: jika dalam
peranannya sebagai penghubung ia menyampaikan informasi secara
antarpribadi dan tidak selalu resmi, namun dalam peranannya sebagai juru
bicara tidak selamanya secara kontak pribadi, tetapi selalu resmi.
Dalam peranannya sebagai juru bicara itu ia juga harus mengkomunikasikan
informasi kepada orang-orang yang berpengaruh yang melakukan pengawasan
terhadap organisasinya.
Kepada khayalak di luar organisasinya. Ia meyakinkan khalayak bahwa organisasi
yang dipimpinnya telah melakukan tanggung jawab sosial sebagaimana mestinya.
Ia meyakinkan pula para pejabat pemerintah bahwa organisasinya berjalan sesuai
dengan peraturan sebagaimana mestinya.
3) Peranan memutuskan.
Seorang manajer memegang peranan yang sangat penting dalam sistem
pengambilan keputusan dalam organisasinya. Ada empat peranan yang dicakup
pada peranan ini.
a) Peranan wiraswasta. Seorang manajer berusaha memajukan organisasinya
dan mengadakan penyesuaian terhadap perubahan kondisi lingkungannya.
Ia senantiasa memandang ke depan untuk mendapatkan gagasan baru. Jika
sebuah
gagasan
muncul,
maka
ia
mengambil
prakarsa
untuk
mengembangkan
sebuah
proyek
yang
diawasinya
sendiri
atau
didelegasikannya kepada bawahannya.
b) Peranan pengendali gangguan. Seorang manajer berusaha sebaik mungkin
menanggapi setiap tekanan yang menimpa organisasi, seperti buruh
mogok, para pelanggan menghilang, dsb.
c) Peranan penentu sumber. Seorang manajer bertanggung jawab untuk
memutuskan pekerjaan apa yang harus dilakukan, siapa yang akan
melaksanakan, dan bagaimana pembagian pekerjaan dilangsungkan.
Manajer juga mempunyai kewenangan mengenai pengambilan keputusan
penting sebelum implementasi dijalankan. Dengan kewenangan itu,
manajer dapat memastikan bahwa keputusan-keputusan yang berkaitan
semuanya berjalan melalui pemikiran tunggal .
d) Peranan perunding. Manajer melakukan peranan perunding bukan saja
mengenai hal-hal yang resmi dan langsung berhubungan dengan
organisasi, melainkan juga tentang hal-hal yang tidak resmi dan tidak
langsung berkaitan dengan kekayaan. Bagi manajer, perundingan
merupakan gaya hidup karena hanya ialah yang mempunyai kewenangan
untuk menanggapi sumber-sumber organisasional pada waktu yang tepat
dan hanya ialah yang merupakan pusat jaringan informasi yang sangat
diperlukan bagi perundingan yang penting.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Komunikasi ialah proses penyampaian atau penerimaan pesan dari satu
orang kepada orang lain, baik langsung maupun tidak langsung, secara tertulis,
lisan maupun bahasa nonverbal. Komunikasi pastinya dilakukan oleh dua orang
atu lebih yang saling berkomunikasi. Tujuan dan manfaat komunikasi adalah
sebagai sarana untuk: 1) meningkatkan kemampuan manajerial dan hubungan
sosial; 2) menyampaikan dan atau menerima informasi; 3) menyampaikan dan
menjawab pertanyaan; 4) mengubah perilaku (pola fikir, perasaan, dan tindakan)
melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan; 5)
mengubah keadaan sosial; dan 6) dua hal yang dapat mengubah perilaku dan
keadaan sosial adalahkomunikasi dan pengambilan keputusan. Dalam suatu
oerganisasi, komunikasi sangat diperlukan oleh seorang pemimpin kepada
bawahanya karena pemimpin bertugas sebagai motivator, pengawas dan pemberi
informasi tentang tugas yang harus diselesaikan oleh pekerjanya.
3.2 Saran
Dalam
melakukan
komunikasi
seorang
pemimpin
harus
dapat
menyampaikan dengan baik. Komunikasi yang baik dapat dilakukan dengan
penyampaian yang jelas sehingga informasi yang didapat tepat dakn akurat.
DAFTAR RUJUKAN
Soetopo, Hendyat & Soemanto, Wasty. 1982. Kepemimpinan dalam Pendidikan.
Surabaya. Usaha Nasiona.
Soewarso & Sjafioedin. 1984. Kepemimpinan Sekolah. Jakarta. PT. New Aqua
Press.
Usman,Husaini. 2006. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta.
Bumi aksara.
Download