Matakuliah II Tahun : CB122 / Character Building : 2007 Komunikasi Sosial Pertemuan 05 Pengertian Komunikasi Sosial Secara umum : Suatu bentuk interaksi antar individu atau kelompok yang dilakukan dengan cara verbal maupun non-verbal, dengan maksud untuk menyampaikan sesuatu pesan dengan cara yang dapat dipahami oleh kedua belah pihak, dan yang mampu menghasilkan tanggapan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak. Bina Nusantara • Setiap bentuk tingkah laku seseorang yang mengandung pesan tertentu dapat disebut komunikasi dalam arti luas • Secara sempit komunikasi merupakan pesan yang dikirimkan seseorang kepada satu atau lebih penerima dengan maksud sadar untuk mempengaruhi tingkah laku si penerima Bina Nusantara Pentingnya Komunikasi • Membantu perkembangan intelektual dan sosial kita • Kita semakin mengenal diri kita, dan sekaligus membentuk identitas kita • Memperbaiki pemahaman kita tentang sesuatu hal • Memperbaiki kesehatan mental Bina Nusantara Komunikasi Yang Efektif • Komunikasi disebut efektif apabila si penerima pesan menginterpretasikan pesan yang diterimanya sebagaimana dimaksudkan oleh pengirim pesan • Penting memperhatikan kaitan budaya dan komunikasi, karena perilaku seseorang, termasuk perilaku komunikasinya, sangat dipengaruhi oleh budayanya • Perlu komunikasi dua arah yang lebih menjamin adanya umpan balik • Mendengarkan sambil memahami : mendengarkan dengan penuh perhatian apa yang diungkapkan orang lain serta memahaminya dari sudut pandang orang itu. Bina Nusantara Beberapa Kesalahan Umum Dalam Berkomunikasi Dari pihak pengirim pesan • Cepat-cepat berbicara tanpa dengan baik menyusun pikiran terlebih dahulu • Memasukkan terlalu banyak gagasan dalam pesan kita • Merumuskan pernyataanpernyataan terlalu pendek • Tidak menyesuaikan rumusan pesan kita dengan sudut pandang penerima Bina Nusantara Dari pihak penerima • Tidak menaruh perhatian pada pengirim pesan • Sudah merumuskan jawaban sebelum mendengarkan • Cenderung mendengar detail-detail, dan bukan mendengarkan pesan • Memberikan penilaian benar atau salah sebelum memahami sepenuhnya pesan • Bukan pendengar yang baik. Dengan gampang Hambatan-hambatan Bagi Terjadinya Komunikasi • Hal yang bersifat emosional dan kultural • Memberikan penilaian dan menghakimi si pembicara • Kurang memahami budaya dan asumsi yang berkembang pada pihak penerima pesan • Gagal menangkap maksud konotatip di samping arti denotatif • Hanya mengartikan kata atau kalimat secara murni • Tidak saling mempercayai, yang mengakibatkan terjadinya distorsi • Adanya stereotip antar suku • Perbedaan temperamen • Adanya gangguan fisik Bina Nusantara Hambatan-hambatan lain lagi : • Iklim komunikasi yang tertutup • Struktur organisasi yang besar di puncak • Terjadinya penyaringan atas informasi yang disampaikan • Adanya kekurang-percayaan • Adanya persaingan yang kurang sehat antara orang-orang yang berkomunikasi • Takut menjadi ancaman balik Bina Nusantara Taraf Kedalaman Komunikasi • Taraf kelima : Basa basi (sangat dangkal) • Taraf keempat : Membicarakan orang lain • Taraf ketiga : Menyatakan gagasan dan pendapat • Taraf kedua : Taraf hati dan perasaan • Taraf pertama : Hubungan puncak Bina Nusantara Mengungkapkan Perasaan • Salah satu segi paling membahagiakan dalam berkomunikasi adalah ketika kita berkesempatan untuk saling berbagi perasaan. • Perasaan selalu merupakan pengalaman internal, dan kita menggunakan bentuk-bentuk tingkah laku terbuka tertentu untuk mengkomunikasikannya kepada orang lain. Misalnya kita bersorak untuk mengungkapkan perasaan gembira. • Tidak jarang orang kesulitan mengungkapkan perasaan atau menyembunyikan perasaannya • Kegagalan mengungkapkan perasaan sering menjadi penghambat dalam membangun hubungan yang baik dengan orang lain. Bina Nusantara • Mengungkapkan perasaan secara verbal – Menggunakan kata-kata untuk mendeskripsikan perasaan yang kita alami – Untuk mengungkapkan perasaan dengan baik: • Kita harus menyadarinya • Kemudian menerimanya, • Lalu mengungkapkannya (dengan mendeskripsikannya) secara wajar dan terkontrol – Kemampuan mendeskripsikan perasaan dengan baik, membawa manfaat: • Menambah keinsyafan tentang perasaan sebenarnya yang sedang dialami • Membuka dialog yang akan meningkatkan hubungan kita dengan orang lain. Bina Nusantara • Mengungkapkan perasaan secara non-verbal – Mengungkapkan perasaan tidak dengan deskripsi yang jelas secara verbal (kata), melainkan menggunakan isyarat lain, seperti: sorot mata, raut muka, gerak tubuh, volume dan intonasi suara, dsb. – Tindakan / perbuatan (=non-verbal) pada dasarnya berbicara lebih banyak dari pada kata-kata lisan. – Cara orang lain mengartikan isyarat-isyarat nonverbal jarang bisa tepat seperti yang dialami sendiri oleh pelakukanya. – Merupakan ungkapan perasaan yang sebenarnya, bersifat sangat pribadi, dan harus selalu diartikan dalam konteksnya – Arti yang kita berikan harus kita pandang sebagai sementara, sampai mendapatkan kepastian. Bina Nusantara • Pesan verbal harus sejalan dengan pesan nonverbal – Dalam kenyataan sehari-hari, kedua cara penyampaian perasaan (verbal dan nonverbal) berjalan bersamaan. – Untuk efektifnya komunikasi, disamping pesan verbal harus juga memperhatikan pesan-pesan non-verbal. – Pesan-pesan non-verbal paling jelas dan paling kuat mengkomunikasikan aneka perasaan – Dibandingkan bahasa verbal, perilaku nonverbal lebih terbatas kemampuannya, bersifat kabur dan bahkan bisa bertentangan dengan pesan verbal. Bina Nusantara • Mempersepsikan perasaan orang lain Untuk mempersepsikan perasaan orang lain kita perlu mencari penjelasan atau memastikan dari orang yang bersangkutan, apa yang sebenarnya sedang dirasakan • Karena perasaan ada yang diungkapkan (surface feelings) dan ada yang tidak diungkapkan(underlying feelings ) Bina Nusantara • Oleh karenanya sebelum menanggapi perasaan seseorang terlebih dahulu kita perlu menyelidikinya untuk memastikan bahwa kita benar-benar tahu apa yang dirasakan orang itu • Johnson menyebutnya sebagai perception check atau pengujian persepsi yang meliputi 3 unsur: - mendeskripsikan dugaan kita tentang perasaan yang sedang dialami oleh lawan komunikasi kita - menanyakan kepada yang bersangkutan apakah persepsi kita itu tepat - menahan diri dari membenarkan atau menyalahkan perasaan-perasaan lawan komunikasi kita Bina Nusantara