MODUL PERKULIAHAN Creative Fundamental Tingkatan Kreativitas dan Pendekatan Kreatif Periklanan Fakultas Program Studi Tatap Muka Fakultas Ilmu Komunikasi Advertising and Marketing Communication 03 Kode MK Disusun Oleh Ardhariksa Z., M.Med.Kom Abstract Kompetensi Tingkatan kreativitas menurut Calvin Taylor (Ekspresif, Produktif, Inovatif, kreatif, iluminasi) Mahasiswa mampu memahami tingkatan kreatifitas Tingkatan Kreativitas dan Pendekatan Kreatif Periklanan MODEL CALVIN TAYLOR TENTANG TINGKATAN KREATIVITAS Model Model multiple talents ganda merupakan hasil penelitian dan karya dalam bidang kreativitas yang dilakukan oleh calvin taylor dari university of utah. Ia berpendapat bahwa tidak hanya bakat akademis yang perlu dipupuk dan dihargai di Universitas; dalam modelnya ia membedakan enam talenta yang kan di dapat dikembangkan di dunia praktis. Menurut taylor, hampir setiap orang mempunyai bakat atau talenta dalam bidang tertentu dan modelnya dapat digunakan sebagai fundamental dalam menemukan ide kreatif. Ide Kreatif dapat disusun untuk menemukan strategi, kreativitas, keterampilan, merencanakan, komunikasi, prediksi, dan pengambilan keputusan,lihat gambar 1. Kreativitas adalah kemampuan untuk melihat dan memikirkan hal-hal yang luar biasa, yang tidak lazim; memadukan informasi yang nampaknya seperti tidak berhubungan dan mencetuskan solusi-solusi baru atau ide-ide baru. Yang menunujukkan kelancaran, kelenturan, dan orisinalitas dlam berfikir. Merencanakan mencakup pengembangan dan 2016 2 Creative Fundamental Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id keterincian suatu gagasan secara bertahap dan sistematis; menyusun atau mengorganisasi bahan , waktu dan tenaga. Komunikasi meliputi kelancaran dalam kata, dalam ungkapan, dan asosiasi. Prediksi atau peramalan membutuhkan antisipasi konseptual, kesadaran sosial, dan menganalisa kriteria yang berhubungan. Pengambilan keputusan meliputi evaluasi eksperimental, evaluasi logis, dan pemberian pertimbangan. Modifikasi Materi, Proses, Produk, dan Lingkungan Model Talenta Ganda terutama berhubungan dengan menemukan ide, yang dapat dimodifikasi untuk memenuhi kebutuhan advertising. Dalam model Talenta Ganda diperkenalkan bidang-bidang talenta yang tidak tampak pada mdel-model lainnya, seperti prediksi, organisasi, perencanaan, pengambilan keputusan, dan komunikasi. Pada masingmasing bidang talenta dapat dirumuskan ide kreatif perencanaan iklan, tetapi di samping itu dapat pula dirumuskan strategi kreatif. PENDEKATAN KREATIF Pengembangan Strategi Kreatif Kreativitas adalah kemampuan untuk menyajikan gagasan atau ide baru. Dalam kreativitas seringkali terdapat inovasi, yang merupakan aplikasi dari gagasan atau ide baru tersebut. Setiap manusia sesungguhnya merupakan makhluk kreatif, tetapi karena kreativitas ini jarang dipraktikkan secara rutin , maka kemampuan kreatif menjadi tidak berkembang, ibarat otot-otot seseorang yang tidak pernah dilatih. Untuk menciptakan ide yang orisinal memang tidak mudah. Bahkan ada yang mengatakan bahwa ide orisinal itu tidak ada, yang ada adalah pengembangan atau penggabungan dari ide yang pernah ada sebelumnya. Kreativitas hampir selalu digunakan dalam periklanan, karena kreativitas dapat membantu periklanan dalam memberi informasi, membujuk, mengingatkan, atau meningkatkan nilai dari merk produk yang diiklankan. Ide tentang kreativitas periklanan pernah dikatakan oleh David Ogilvy dengan ungkapan “It's not creative, unless it sells.” Jadi, iklan yang kreatif adalah iklan yang mampu atau berhasil menjual produk atau jasa. Seperti kegiatan penyusunan program komunikasi pada umumnya, dalam suatu program kampanye, aspek kreatif merupakan salah satu arahan dalam usaha mencapai 2016 3 Creative Fundamental Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id tujuan yang telah ditentukan. Untuk itu perlu adanya pengembangan strategi kreatif . Strategi adalah bagian dari perencanaan yang merupakan suatu susunan cara atau metode untuk mencapai tujuan. Empat Pendekatan kreatif yang banvak digunakan dalam periklanan, vaitu : 1. Unique Selling Proposition (Pernyataan penjualan yang unik) Konsep ini dikembangkan oleh Rosser Reeves dari Ted Bates Agency. Reeves menyatakan bahwa dalam suatu pernyataan produk (product claim) yang disusun berdasarkan konsep USP akan medominasi seluruh "warna" iklan. Hal ini akan diperkuat dengan pengulangan yang dilakukan dalam setiap pemunculan iklannya. Satu hal penting yang perlu dipertimbangkan dalam penggunaan pendekatan ini adalah dikenalnya suatu konsep "ide penjualan utama" (the major selling idea), yaitu bagaimana mendapatkan suatu keunikan produk, keuntungan yang ada atau kelebihan produk, untuk kemudian dapat digunakan dalam penyusunan pernyataan produk (product claim) tersebut. Pendekatan claim ini juga dikenal sebagai pendekatan "hard selling". Tujuan utamanya bukanlah untuk menciptakan iklan yang tidak berselera, tetapi untuk membuat jelas bahwa naskah iklan tidak sekedar ditulis demi keindahan / estetika, tetapi juga untuk menciptakan penjualan. Setiap produk dapat mengembangkan USP nya masing-masing dan menggunakan pengulangan sebanyak yang diperlukan untuk mengkomunikasikan USP kepada khalayaknya. Konsep USP mempunyai tiga karakteristik, yaitu : 1. Setiap iklan harus mampu membuat suatu "usulan" pada pasar sasaran, bukan sekedar permainan kata-kata dan bukan sekedar informasi produk serta tidak sekedar kata-kata yang indah, tetapi iklan tersebut harus mampu mengatakan kepada pasar sasarannya “lakukan apa yang kami katakan, pasti anda akan memperoleh keuntungannya". 2. Usulan tersebut hendaknya merupakan suatu yang tidak dilakukan / dimiliki oleh produk lain / pesaing. Usulan tersebut harus berupa suatu yang nyata-nyata unik, baik berupa kelebihan suatu produk, serta unik dalam bentuk pernyataan produk tersebut. 3. Usulan tersebut juga harus cukup kuat untuk menggerakkan banyak orang agar dapat memperoleh dukungan kuat dari pengguan baru dari produk yang ditawarkan. 2016 4 Creative Fundamental Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Ada tiga prinsip untuk membuat USP, yaitu : 1. Proposisi / pernyataan yang dibuat harus menyangkut manfaat produk, terutama manfaat yang benar benar ada / dimiliki oleh merk produk yang diiklankan. 2. Proposisi / pernyataan yang dibuat harus unik atau berbeda, penyataan yang tidak digunakan oleh merk pesaing. 3. Proposisi / pernyataan yang dibuat harus bersifat menjual. Oleh sebab itu, pernyataan tersebut harus cukup penting bagi konsumen agar dapat mempengaruhi keputusan membelinya. 2. Brand Image (Citra Merk) Brand Image menyangkut pengembangan dan upaya mempertahankan citra baik daris uatu merk dalam pikiran konsumen. Dalam jangka panjang, Brand Image melindungi produk kita dari persaingan yang ketat. Pada beberapa produk atau jasa dalam satu kategori, seringkali hampir-hampir tidak ada perbedaan yang mendasar antara satu produk / merk dengan produk lainnya. Keadaan ini menyebabkan sulit untuk menemukan USP sebagai suatu "janji penjualan". Dalam kenyataannya, terdapat begitu banyaknya produk sejenis yang dipromosikan, sehingga menyebabkan sulitnya mencari "celah" untuk membedakan satu produk dari produk sejenis lainnya. Oleh sebab itu, dikembangkan suatu strategi kreatif yang didasan pacla pengembangan kekuatan dan identitas produk yang mudah diingat atau mempunyai Strategi makna tertentu. ini disebut sebagai strategi pembentukan citra merk (Brand Image Strategy). Sandra Moriarty menggambarkan strategi Brand Image sebagai "Citra yang ditumbuhkan dalam suatu iklan, merambah seluruh bagian persepsi konsumen, mengarahkan pada suatu konsep yang tajam, sederhana atau berupa simbol tertentu. yang lebih ditekankan pada asosiasi psikologis daripada penonjolan / titik berat pada pembedaan produk". David Ogilvy menyatakan bahwa setiap iklan hendaknya dipikirkan sebagai suatu dukungan untuk menciptakan simbol tertentu, yaitu berupa citra produk. Citra produk adalah personalitas yang merupakan hal penting agar produk lebih dikenal dekat oleh konsumennya (sebagaimana konsumen mengenal orang lain / temannya). Kesamaan yang ada diantara berbagai produk sejenis (dalam satu kategori produk yang sama) mendorong perlunya diciptakan personalitas berdasarkan simbol-simbol tertentu 2016 5 Creative Fundamental Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id sebagai citra produk tersebut. Simbol-simbol ini dapat dikaitkan dengan sesuatu yang bersifat kultural atau sosial dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, untuk produk rokok putih seperti misalnya Marlboro atau Lucky Strike, sebagian besar atributnya berciri sama (harga, rasa / aroma, kemasan, bahan baku, dsb), sehingga perlu dikembangkan simbol-simbol tertentu seperti citra kejantanan, citra hidup modern, citra kebebasan, kemandirian, dsb untuk dikaitkan dengan produk rokok tersebut sebagai personalitas (identitas dan asosiasi pada simbol tertentu). 3. Positioning Strategi positioning dapat memberikan fokus dalam pengembangan kampanye periklanan. Strategi ini dapat berisi dan diimplementasikan melalui berbagai cara yang diambil dari obyek, atribut, persaingan, penggunaaan spesifik, jenis konsumen atau karakteristik / kelas produk. Masing-masing aspek tersebut diwakili oleh pendekatanpendekatan yang herheda dalam pengembangan strategi positioning. Terdapat tujuh pendekatan yang dapat digunakan dalam strategi positioning, yaitu : 1. Pendekatan penggunaan produk atau manfaat konsumen Merupakan jenis positioning yang paling sering digunakan. Positioning jenis ini menhubungkan merk dengan salah satu karakteristik atau fitur produk yang diharapkan bisa dirasakan sebagai keunggulan yang diinginkan oleh konsumen. 2. Pendekatan kualitas harga Positioning jenis ini menggunakan perbedaan (atau keunggulan) dari segi harga dibandingkan merk lain. Strategi ini banyak digunakan oleh supermarket grosir atau toko tertentu, dan kadang-kadang digunakan oleh merk produk. 3. Pendekatan penggunaan / penerapan Adalah positioning yang menekankan pada manfaat khas yang akan dinikmati konsumen atau kesempatan penggunaan produk sebagai hal yang spesifik. 4. Pendekatan konsumen pemaikainya Strategi positioning jenis ini mencoba mengaitkan merk produk dengan kelompok pengguna (konsumennya). Untuk itu, perlu dipilih segmen khalayak tertentu yang dianggap potensial untuk dikomunikasikan secara intensif sebagai kelompok pengguna merk tersebut. 2016 6 Creative Fundamental Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 5. Pendekatan kelas produk Kategori produk termasuk cara yang banyak dipilih untuk membuat positioning. Kategori produk yang khas digunakan sebagai pembeda dari merk lain, seperti sabun yang mengandung pelembab, deterjen khusus untuk mesin cuci, dsb. 6. Pendekatan simbol kultural Simbol budaya digunakan sebagai strategi positioning, terutama jika tidak ada karakteristik khas dari produk, segmen pasar atau aspek pemasaran lainnya. 7. Pendekatan persaingan Dalam kondisi persaingan yang ketat, kadang-kadang justru bermanfaat untuk menggunakan posisi bersaing sebagai strategi. Kecenderungan untuk menyebut diri sebagai” yang terbaik” atau “nomor satu” merupakan cara untuk membedakan diri dari pesaing. Cara memilih strategi positioning: 1. Ketahui dan kenali pesaing 2. Pastikan bagaimana merk pesaing dipersepsikan dan dinilai oleh konsumen 3. Pastikan positioning yang digunakan oleh merk pesaing 4. Kenali khalayak sasaran secara jelas 5. Pilih sterategi positioning yang cocok 6. Pantau persepsi khalayak terhadap positioning yang telah dipilih 4. Inherent Drama Pendekatan inherent drama merupakan ekspresi dari filosofi Leo Burnett, pendiri Leo Burnett Agencydi Chicago AS. Burnett memberikan gambaran bahwa pendekatan inherent drama ini seringkali sulit diciptakan, tetapi akan selalu ada. Inherent drama merupakan teknik dramatisasi dari unsur inheren yang menarik dan dapat ditonjolkan dalam tampilan iklan. 2016 7 Creative Fundamental Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pendekatan inherent drama seringkali dijadikan “senjata pamungkas” saat pendekatan lain sulit untuk digunakan, karena untuk menerapka pendakatan ini cukup mudah, yaitu dengan menggali gagasan yang dapat diperoleh dari ciri atau fitur yang dimiliki oleh produk. Apabila bisa ditemukan, pendekatan ini sangat menarik dan klebih dapat dipercaya daripada pendekatan lain. Burnett merasa bahwa iklan seharusnya didasari pada keuntungan-keuntungan yang bisa diperoleh pasar sasaran melalui penekanan pada elemen dramatis dalam mengekspresikan keuntungan produk tersebut. Pendekatan ini merupakan strategi kreatif yang dilakukan melalui penonjolan sifat-sifat produk secara dramatis atau penonjolan karakteristik produk sehingga mampu membuat pasar sasaran tergerak menggunakan atau membeli produk tersebut. Penerapan strategi inherent drama akan sangat terlihat pada visualisasi iklan yang dramatis atau pengungkapan penonjolan karakteristik produk dalam naskah iklan. Alternatif Pendekatan kreatif lain yang juga digunakan dalam periklanan, vaitu : Selain empat pendekatan kreatif yang telah diuraikan di atas, terdapat sejumlah sistematika pendekatan kreatif lainnya. Berikut ini dapat dilihat tujuh pendekatan kreatif yang dikemukakan oleh Charles Frazer. Sebagian dari pendekatan kreatif yang disebutnya, serupa dengan empat pendekatan yang telah diuraikan di atas. Charles Frazer dalam tulisannya yang berjudul Creative Strategy: A Management Perspective, menyebutkan sejumlah alternatif strategi kreatif yang dapat digunakan untuk membuat eksekusi pesan iklan sebagai berikut. 1. Preemptive Menggunakan atribut umum atau manfaat namun dilakukan sebagai yang pertama kali. Kompetisi ini dapat mengarah pada posisi me-too. 2. Unique Selling Proposition Menggunakan perbedaan yang menyolok dalam atribut produk yang menunjukkan manfaat penting dari produk yang diiklankan bagi konsumen. 2016 8 Creative Fundamental Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Brand Image Menggunakan klaim atau superioritas / perbedaan yang didasarkan pada faktor ekstrinsik (berasal dari luar) produk, seperti perbedaan psikologis kedalam pikiran konsumen 4. Positioning Menciptakan tempat khusus dalam pikiran konsumen yang berhubungan dengan kompetisi antar merk dalam kategori produk 5. Resonance Menggunakan situasi, gaya hidup dan emosi tertentu yang dapat diidentifikasikan 6. Anomalous / Affective Menciptakan kesan emosional, bahkan pesan yang ambigu untuk menembus perbedaan akan persepsi produk 7. Generic Tak ada upaya khusus dalam membuat perbedaan, klaim dapat dibuat oleh khalayak dari segmen pasar manapun dan juga dapat digunakan pada situasi monopolistik Tren baru konsep periklanan di Asia Pasifik Konsep ini lahir dari perkembangan penyampaian informasi dan teknologi mutakhir komunikasi. Tahun 2008 ini, Contagious Ideas baru diluncurkan di wilayah Asia Pasifik sebagai sebuah tren konsep baru dalam dunia periklanan. “Contagious ideas adalah sebuah tools terbaru untuk dunia periklanan di Indonesia. Tahun ini baru diluncurkan di Asia Pasifik. Dan untuk di Indonesia, kami baru mulai untuk perkenalkan konsep ini kepada klien-klien kami,” ucap Henry Saputra, Presiden Direktur dari Publicis Indonesia. Contagious Ideas merupakan sebuah konsep kreatif yang berbeda dengan konsep periklanan yang selama ini beredar di media. Ada 3 unsur penting yang menjadi cirri khas contagious ideas ini. Pertama, story ability. Yakni kemampuan sebuah pesan untuk bisa diceritakan. Kedua, social currency, yakni memiliki sudut pandang dan dampak yang sesuai dengan lingkungannya dan dipahami konsumennya. Ketiga, unsur co-creation. Unsur terakhir ini cukup menggelitik respon khalayak ramai, karena dengan unsur ini, siapapun bisa jadi sang creator. Dengan cara, menciptakan 2016 9 Creative Fundamental Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kreasi ulang bagi pesan-pesan yang disampaikan. Dengan keunggulan dan kenuikan konsep ini, diprediksi akan mampu meraih respon dan target pemasaran terbaik. “Brand yang bisa co-create, akan mampu menaikkan respon dan nilai salesnya sebesar 12%. Jadi, konsep ini juga akan menguntungkan pihak produsen,” ungkap Kiky, salah satu staf manajerial di Publicis Indonesia. Karena menurut para pakar periklanan, merek / brand terbaik adalah merek / brand yang mampu membuat jalur dua arah untuk media promosi produknya. Di Indonesia, konsep Contagious Ideas ini mulai disosialisasikan oleh Publicis Indonesia. Sebuah perusahaan agensi periklanan yang berafiliasi dengan Publicis Worldwide (grup perusahaan terbesar ke-4 di dunia dalam bidang konsultasi media dan media buyer yang tersebar di 82 negara). Publicis Indonesia menggelar acara launching Contagious Ideas ala Publicis Indonesia, disebut dengan nama ‘Contagious REthinkLIFE.’ Sebuah kampanye yang menyebarkan wacana penghematan energi dengan angle yang sangat variatif. 2016 10 Creative Fundamental Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Pustaka: 1. Bearden, W.O., T.N. Ingram and R.W. Laforge (1995), Marketing : Principles & Perspective. Chicago : Irwin. 2. Collis, D.J and C.A Montgomery (1998), Corporate Strategy : Resource Based Approach. Boston, Massachesets : Irwin/Mc Graw-Hill. 3. George E. Belch and Michael A. Belch “Advertising and Promotion: An Integrated Marketing Communications Perspective”, Sixth Edition, , McGraw-Hill Irwin, 2004. 4. William Wells, John Burnett and Sandra Moriarty, “Advertising: Principles and Practice”, Fifth EditionPrentice-Hall, 2000. 5. “Kleppner’s Advertising Procedure”, Sixteenth Edition, W. Ronald Lane, Karen Whitehill King, and J. Thomas Russell, Prentice-Hall, Inc., 2005. 6. Chaffey, Dave, Richard Mayer, Kevin Johnston & Fiona Ellis-Chadwick., (2000) Internet Marketing : Strategy, Implementation and Practice ., Harlow, England : Prentice Hall, Inc. 7. Lievrouw, Leah A. & Sonia Livingstone., (2006) The Handbook of New Media: Updated Student Edition, London: Sage Publications Ltd. 8. Sandra E. Moriarty., Creative Advertising: Theory & Practice ., Englewood Cliffs, New Jersey: Mc Graw Hill., 2003 9. Jerome Jewler., Creative Strategy in Advertising., Wadsworth Series in Mass Communication and Journalism., 2004 10. Jim Atchinson., Cutting Edge Advertising. Pearson Education South Asia Pte Ltd; 3rd Revised edition edition, 2007 11. Ronald Lane, Karen Whitehill King & Thomas Russel., Kleppner’s Advertising Procedure. Pearson International edition, 2008 12. William Wells, John Burnet & Sandra E. Moriarty., Advertising Principles and Practice., 2000 13. Stephen Baker., Systematic Approach to Advertising Creativity.New York: The Free Press, 1981. 14. Courtlan Bovee & William Arens., Contemporary Advertising., Englewood Cliffs, New Jersey: Mc Graw Hill., 2001 15. Philip Kotler., Principles of Marketing., Englewood Cliffs, New Jersey: Mc Graw Hill., 2001 16. Dave Chaffey, Fiona Ellis-Chadwick, Kevin Johnston, and Richard Mayer., Internet Marketing: Strategy, Implementation and Practice (4th Ed), , 2009. 17. Tom Alstiel & Jean Grow., Advertising Strategy., London: Sage Publication., 2006. 18. Michael Newman., Creative Leaps., New York: Joh Wiley & Sons., 2003 19. www.branchannel.com 2016 11 Creative Fundamental Ardhariksa Z., M.Med.Kom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id