Klasifikasi Kelainan Jiwa • F00-F09 = gangguan mental organik (+ simptomatik); ciri khas: etiologi organik/fisik jelas, primer/sekunder. • F10-F19 = gangguan mental dan perilaku akibat zat psikoaktif; ciri khas: adanya riwayat penggunaan zat psikoaktif. • F20-F29 = skizofrenia, gangguan skizotipal dan gangguan waham; ciri khas: gejala psikotik, etiologi organik tidak jelas. • F30-F39 = gangguan suasana perasaan (afektif/mood); ciri khas: gejala gangguan afek (psikotik dan nonpsikotik). Klasifikasi Kelainan Jiwa (2) • F40-F48 = gangguan neurotik, gangguan somatoform, dan gangguan terkait stress; ciri khas: gejala non-psikotik, etiologi non-organik. • F50-F59 = sindrom perilaku akibat gangguan fisiologis atau fisik; ciri khas: gejala disfungsi fisiologis, etiologi non-organik. • F60-F69 = gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa ; ciri khas: gejala perilaku, etiologi non-organik. Klasifikasi Kelainan Jiwa (3) • F70-F79 = retardasi mental; ciri khas: gejala perkembangan IQ, onset masa kanak. Pembagian dimulai dari retardasi mental ringan, sedang, berat, sangat berat, dan retardasi mental lainnya serta retardasi mental yang tidak tergolongkan. • F80-F89 = gangguan perkembangan psikologis; ciri khas: gejala perkembangan khusus, onset masa kanak • F90-F98 = gangguan perilaku dan emosional dengan onset masa kanak dan remaja; ciri khas: gejala perilaku/emosional, onset masa kanak. Pemeriksaan Penunjang dalam Psikiatri Tes neuroendokrin • Tes fungsi tiroid tes untuk tiroksin (T4) oleh pengikatan protein kompetitif (T4D)dan dengan radioimmunoassay (T4RIA) mengecek hipotiroidisme (karena kemiripan dengan depresi) • Tes supresi dexamethason Membantu konfirmasi kelainan depresif mayor • Katekolamin Metabolit serotonin 5-HIAA (asam 5hidroksiindoleasetik) yang rendah dikaitkan dengan perilaku kekerasan dan suicidal. Kadar norepinefrin dan epinefrin urin yang tinggi ditemukan pada beberapa pasien dengan kelainan stress pasca trauma • Tes fungsi ginjal BUN dan kreatinin serum perlu diawasi pada pemberian lithium • Tes fungsi hati Kerusakan hepar memperpanjang waktu paruh beberapa obat, termasuk kelas benzodiazepam • Tes darah untuk Infeksi Menular Seksual Tes darah dapat mengkonfirmasi HIV positif maupun sifilis (VDRL) • Pungsi lumbal Digunakan terutama bila muncul gejala neurologis, seperti pada infeksi sistem saraf pusat. • Tes urin