CONTOH-CONTOH PENYAKIT PADA SAPI 1. CALF SCOURS :

advertisement
CONTOH-CONTOH PENYAKIT
PADA SAPI
1. CALF SCOURS :
Penyakit
diare yang akut pada pedet.
Pedet yang diare terus menerus akan
banyak kehilangan cairan  mati
Etiologi
Escherichia coli (menyerang anak sapi
umur < 3 bulan)
Gejala :
 Mendadak sapi lesu, tidak ingin menyusu
induknya
 Temperatur tinggi
 Diare warna kuning, bau busuk.
Pencegahan :
 Jaga kebersihan kandang, sering
mengganti alas lantai dan selalu
membersihkan ambing induknya dengan
air hangat dicampur dengan desinfektan.
Therapy :
 Sulfaguanidin bolus 2 – 16 gr/kg BB
 Oralit 1 bungkus dalam 1000 ml air hangat
 Neomycin sulfa bolus
 Supronal boli
Cairan rehidrasi oral buatan sendiri :

Gula merah
6 sendok teh

Garam
½ sendok teh

Soda kue
¼ sendok teh

Air hangat
1 liter
2. RADANG PUSER (NAVEL ILL)
 Penyakit
berkaitan dengan pemotongan
puser anak sapi setelah dilahirkan
disebabkan alat tidak steril atau setelah
pemotongan tercemar infeksi dari kandang
kotor, dapat menyebabkan kematian.
Etiologi :
 Streptococcus, Staphylococcus,
Actinomyces necrophorus dan Eschericia
coli (menyerang pedet umur 3 – 7 hari)
Gejala :
 Pembengkaan pada sekitar puser, panas dibekas
potongan tali pusat, sekeliling puser warna merah,
bila diraba sakit.
Pencegahan :

Alat pemotong tali pusat steril, bekas luka
diolesi dengan Yodium tincture
Therapy :
 Antibiotik, Sulfa
 Tali pusat dikompres dengan Rivanol/campuran
larutan asam acidum dan Barium.
3. PENYAKIT CACAR MULUT
(DIPHTHERIA)

Bahaya karena anak sapi tidak dapat menyusu
 mati.
Etiologi :
 Actynomyces necrophorus (menyerang sapi
umur < 3 bulan)
Gejala :
 Akut, demam tinggi, sukar bernafas, lidah
terjulur, mulut bau asam, mulut banyak keluar
cairan.
Pencegahan :
 Dianjurkan agar mulut sering dikontrol
secara berkala, karena luka kecil yang
terkontaminasi bakteri dapat menjadi awal
terjadinya penyakit ini.
Therapy :
 Obat sulfapyridin, Sulfamerazine, Trypyron,
Penicillin.
 Pada rongga mulut, luka diolesi dengan
Yodium tincture atau PK 10%
4. PENYAKIT TETANI
 Adalah
gangguan pada pertukaran zat
dalam tubuh (penyakit metabolisme),
sehingga mengakibatkan
ketidakseimbangan fungsi syaraf.
Etiologi :
 Defisiensi Calcium dan Magnesium
(menyerang sapi umur 3 mgg – 3 bulan)
Gejala :
 Gelisah, timbul kejang-kejang pada beberapa otot
bahkan dapat seluruh tubuh.
Pencegahan :
 Control pemberian air susu pengganti dan makanan
penguat dengan nutrisi
Therapy :
 Harus dilakukan tindakan cepat, menempatkan
anak sapi ditempat gelap, suntik dengan larutan
Glukonas calcicus dan Magnesium 200 – 300 ml
Gluconas calcicus dan 400 ml MgSO4 25% (SC)
5. ANTRAX (RADANG LIMPA)

Penyakit zoonosis, penularan cepat.
Etiologi : Bacillus anthracis.
Gejala :
 Suhu tubuh tinggi (41 – 42oC), dari lubang
hidung dan dubur keluar cairan bercampur
darah, nadi berjalan cepat, tubuh gemetar,
nafsu makan hilang.
Pencegahan :
 Vaksinasi dengan vaksin spora (Max Sterne)
dengan dosis 1 cc, dilakukan setiap selang 6
bulan sekali dengan serum antianthrax
dengan dosis 50 – 100 cc per ekor.
Therapy :
 Bisa diusahakan dengan suntikan antibiotika
Procain Penicillin G dengan dosis 6000 –
10.000 IU/kg BB.
Pada manusia terjadi :
1.
2.
3.
Bentuk kutan : nyeri, bungkul merah pucat,
jaringan tegang bengkak  mati karena
septisemi.
Bentuk usus : hemorhagie, nyeri, muntahmuntah, kolik.
Bentuk pernafasan : pleuritis dan
bronchopneumonia.
6. PENYAKIT MULUT DAN KUKU
(AE, APTHAE EPIZOOTICA)

Ternak mati karena tidak mampu mengkonsumsi
makanan. Mortalitas rendah, menurunkan
produksi dan perlu pembatasan lalu lintas
ternak.
Etiologi : Virus Picorna
erosi
lidah
Gejala :
 Temperature tinggi, gusi dan permukaan lidah
melepuh, berisi cairan jernih, celah-celah kuku
nekrosa (pincang)
Pencegahan :
 Vaksinasi dengan vaksin AE selang 6 bulan dan
lapor pada Dinas Peternakan.
Therapi :
 Bersihkan luka dengan larutan Aluminium Sulfat 5%
 Merendam kuku pada larutan formalin atau larutan
Natrium karbonat 4 %
 Suntik Penicillin 3.000.000 IU/vial 1 ml/25 kg BB.
Pemotongan dibawah pengawasan dokter hewan 
dilayukan 24 jam  sisa pemotongan
dikubur/dibakar.
7. TUBERCULOSE (RADANG
PARU-PARU)
Etiologi : Micobacterium tuberculose
Gejala :
 Pembesaran lymphoglandula pharyngealis
dan supramamaria, mendengkur bila
bernafas, nafsu makan hilang, badan
kurus, bulu kusam, kering tidak mengkilap,
sulit bernafas, sering batuk-batuk dan
mengeluarkan lendir campur darah.
Pencegahan :
 Melaksanakan sanitasi dengan baik.
Therapy : Belum ada obatnya.
Kuman peka terhadap Streptomycin,
pemotongan dibawah pengawasan dokter
hewan.
8. PENYAKIT NGOROK (SE,
SEPTICHAEMIA EPIZOOTICA)
Etiologi : Pasteurella multocida.
Gejala :
 Lidah bengkak, menjulur keluar, mulut
menganga, keluar lender berbuih, sulit
bernafas, sehingga ngorok (mendengkur)
Pencegahan : Vaksinasi SE
Therapi :
 Injeksi Oxytetracycline 12 – 20 ml/100 kg
BB
9. PENYAKIT KELURON MENULAR
(BRUCELLOSIS ABORTUS BANG)
Dapat menyebabkan keguguran, rusaknya alat-alat
reproduksi ternak (mandul).
Etiologi : Brucella abortus bang.
Gejala :
 Radang alat kelamin, keguguran, rusaknya alatalat reproduksi, anak tidak sehat.
Pencegahan : Vaksinasi Strain 19 (Str. Buck)
Therapi : belum ada.
10. MASTITIS
Etiologi ;

Escherichia coli

Corynebacterium pyogenes

Staphylococcus

Streptococus sp.
Gejala :
 E. coli : ambing membengkak, terasa sakit.
Air susu kemerahan, bau tidak segar, berisi
kepingan-kepingan fibrin, ternak demam.
 C. pyogenes : hanya satu ambing yang
terserang, bengkak keras, tetapi tidak sakit,
mengeluarkan cairan yang berlendir, warna
abu-abu kekuningan sampai kehijau-hijauan.
 Staphylococcus : satu atau dua ambing yang
terserang, demam dan sepsis.
 Streptococcus sp. : kronis, air susu terasa
asin dan memperlihatkan gumpalangumpalan yang sangat halus. Air susu kadang
bercampur darah dan nanah.
Pencegahan :

Jagalah kebersihan, hindarkan
timbulnya luka pada ambing.
Therapy :

Luka disalep dengan salep sulfa.

Supermastikort atau Masticillin-C
TUGAS
 Jelaskan
Cara mengatasi penyakit
navel ill, penyakit tetani dan
tuberculose pada sapi !
 Jawaban
dikirim ke e-mail
 [email protected] paling
lambat tanggal 5 Januari 2015
Download