MODUL PERKULIAHAN ACCOUNT MANAGEMENT Proses Kreatif Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Periklanan Tatap Muka 14 Kode MK Disusun Oleh Tri Diah Cahyowati, M.Si Abstract Kompetensi Modul ini menjelaskan teknik-teknik Setelah membaca modul ini, Anda diharapkan dapat: melakukan pitching dengan baik untuk melakukan suatu pitching Pertimbangan Kreatif dalam proses Periklanan Konsep Kreatif • Sandra Moriarty dalam bukunya Creative Advertising: Theory and Practice menyebutkan bahwa berpikir kreatif ditujukan untuk mengembangkan big idea menjadi konsep kreatif. • Pada setiap kampanye, selalu ada ide sentral yang menerjemahkan strategi menjadi sebuah iklan yang mempunyai dampak. • Konsep kreatif yang diwujudkan dari Big Idea harus mampu dikomunikasikan secara jelas, harus mampu menarik perhatian, mudah diingat, menarik dan dapat dipercaya. • Tanpa konsep kreatif, sebuah iklan hanya akan terasa datar saja, tidak menarik. Prinsip dalam Konsep Kreatif Periklanan Konsep kreatif adalah inti dari sebuah iklan. Oleh sebab itu, konsep kreatif harus tercermin dengan kuat dalam pesan / naskah iklan. Konsep kreatif harus terwujud dalam bentuk pesan iklan yang mudah dipahami oleh khalayak. Konsep kreatif yang efektif diwujudkan dalam pesan iklan yang mampu menarik perhatian, minat dan diingat oleh kalayak. Konsep kreatif diterapkan secara tepat (pas) dalam pesan iklan, dalam pengertian sesuai / cocok antara produk dengan khalayaknya serta penggambaran situasinya. Konsep kreatif yang efektif mampu mengkomunika-sikan gagasan melalui sinergi dari penggunaan simbol visual dan verbal dalam pesan iklan. ‘13 2 Account Management Tri Diah Cahyowati Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Konsep kreatif yang baik mengaitkan antara merk produk yang diiklankan dengan hal-hal yang baik dan indah. Penulisan naskah iklan Dalam penyusunan naskah iklan, penulis dapat menggunakan beberapa cara penulisan atas dasar tipologi penyusunan pesan yang terdiri dari isi pesan, struktur pesan dan format pesan. Isi pesan menyangkut jenis himbauan pesan yang digunakan dalam penulisan pesan. Struktur pesan menyangkut alur penulisan pesan dan teknik penempatan argumen dalam naskah iklan. Format pesan adalah mengenai bentuk penulisan naskah iklan disesuaikan dengan media periklanan. 1. Isi Pesan terdiri dari: Himbauan rasional, yaitu pesan yang berisi informasi faktual yang diharapkan dapat mempengaruhi/membujuk konsumen berdasarkan rasio/akal sehatnya. Penggunaan himbauan rasional ini harus memperhatikan minat khalayak yang dituju (khalayak sasaran) serta mampu menunjukkan manfaat yang dibutuhkan konsumen dari produk yang ditawarkan dalam iklan. Himbauan Emosional, yaitu pesan yang berisi informasi yang diharapkan dapat mempengaruhi/membujuk konsumen dengan membangkitkan gejolak perasaan/emosi konsumen untuk memebeli produk yang diiklankan. Penggunaan himbauan emosiaonal ini harus mampu menciptakan dorongan emosi khalayak yang dituju (khalayak sasaran), baik secara positif (misalnya rasa bangga, gembira, dsb) maupun negatif (rasa takut, rasa bersalah, dsb). Himbauan Moral, yaitu pesan yang berisi informasi yang diharapkan dapat mempengaruhi/membujuk konsumen dengan menggugah tanggung jawab moral dari khalayak sehingga terdorong untuk membeli produk atau mengikuti anjuran yang tertulis dalam iklan. ‘13 3 Account Management Tri Diah Cahyowati Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Naskah iklan yang menggunakan himbauan moral diarahkan agar menyentuh kalbu/perasaan khalayak dan membangkitkan motivasi. Penulisan pesannya biasanya berbentuk upaya menyadarkan masyarakat/konsumen mengenai apa yang benar dan apa yang salah. Himbauan moral ini banyak digunakan dalam iklan layanan masyarakat guna memotivasi orang untuk mendukung pemecahan/penanganan masalah-masalah sosial. 2. Struktur Pesan, merupakan tata urutan penulisan yang terdiri dari: Kesimpulan, yaitu dengan teknik penulisan naskah yang diakhiri dengan kesimpulan, atau tanpa kesimpulan (biarkan khalayak yang menarik kesimpulan sendiri). Argumen, yaitu penggunaan satu sisi argumen (hanya menyajikan sisi positifnya saja), atau dua sisi (menyajikan sisi positif dan negatifnya). Posisi argumen terkuat, yaitu apakah argumen terkuat diletakan pada akhir urutan isi pesan (klimaks) atau pada awal pesan (antiklimaks) 3. Format Pesan, dimana penyusunan format pesan akan disesuaikan dengan media periklanannya, yaitu: Iklan di media cetak (surat kabar, majalah), yang terdiri dari judul. naskah. ilusrasi, pemilihan huruf (tipografi), tata letak & tata warna. Iklan di media radio, yang selain masalah naskah, juga perlu memperhatikan aspek intonasi suara, kualitas vokal, efek suara, gaya bahasa, latar belakang suara/musik, dsb. Selain masalah isi pesan, struktur dan formatnya, penulisan pesan iklan juga perlu disesuaikan dengan kategori tema iklannya, yaitu apakah naskah iklan tersebut ditulis untuk ‘13 4 Account Management Tri Diah Cahyowati Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id iklan produk, iklan korporat (Perusahaan) atau iklan layanan masyarakat. Tema iklan yang akan dibuat naskahnya perlu ditegaskan terlebih dahulu, karena ada perbedaan mendasar pada bentuk pesan dan pendekatan penulisan pesan pada ketiga jenis tema tersebut. Naskah untuk iklan produk biasanya ditulis dengan menekankan pada keunggulan kualitas, harga atau fitur / atribut produk lainnya. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan mengaitkan produk salah satu tokoh atau orang terkenal/popular dengan mencantumkan pernyataan (testimoni) dari tokoh tersebut mengenai pengalamannya menggunakan produk yang diiklankan. Penulisan naskah iklan bertema korporat (mengiklankan perusahaan), biasanya dilakukan dengan cara pengungkapan data dan fakta mengenai keberhasilan perusahaan dalam menyediakan produk yang lengkap dan berguna atau prestasi-prestasi spektakuler yang berhasil diraih, seperti penghargaan atas kualitas produk. dsb. Ide lain yang juga sering digunakan dalam penulisan naskah iklan korporat adalah dengan menonjolkan kepedulian perusahaan tersebut terhadap kepentingan masyarakat luas (misalnya, tentang apa yang dilakukan perusahaan dalam upaya peestarian lingkungan) atau masalah sosial yang sedang dihadapi masyarakat pada saat itu (misalnya, mengenai bantuan perusahaan kepada masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan atau pemberian bea siswa bagi anak-anak yang putus sekolah). Untuk tema iklan layanan masyarakat, pada umumnya naskah iklan berbentuk himbauan kepada masyarakat untuk melakukan tindakan yang baik/benar dan mengurangi tindakan yang merugikan, seperti anjuran membuang sampah di tempat sampah atau menggunakan air dengan hemat. Bentuk lainnya adalah dengan cara menghimbau masyarakata untuk peduli terhadap suatu masalah sosial tertentu, seperti misalnya masalah perlunya keadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan dan kesehatan keluarga. KREATIVITAS PERIKLANAN DAN ETIKA Iklan mengomunikasikan manfaat yang spesifik melalui suatu cara yang kreatif, dan pada umumnya bersifat persuasif. Konsumen akan lebih mudah menerima pesan yang persuasif dibandingkan sekedar informatif. Penyampaian pesan lebih menekankan manfaat tidak hanya bagi pemasar tetapi utamanya adalah bagi konsumen. Dengan demikian iklan akan ‘13 5 Account Management Tri Diah Cahyowati Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dapat mengarahkan dan memberikan petunjuk yang tepat tentang tidakan spesifik yang harus diambil konsumen. Iklan yang baik harus memahami bahwa konsumen tidak membeli ptoduk, tetapi manfaatnya. Kreativitas periklanan harus menemukan suatu cara yang unik untuk dapat menonjol diantara kesesakan informasi. Pemasang iklan saling bersaing unuk dapat menarik perhatian konsumen. Iklan yang baik tidak pernah menjanjikan melebihi dari kemampuan produknya. Hal ini jelas, baik dalam sudut pandang etika maupun bisnis, Konsumen cepat belajar jika mereka telah diperdaya. Iklan tidak dapat dinilai kreatif hanya karena berbeda, tetapi juga harus mengemukakan adanya alasan mengapa konsumen harus memilih dan membeli produk yang diiklankan. Iklan yang baik juga tidak akan melampaui batas-batas strategi periklanan secara menyeluruh. Tujuan iklan adalah untuk memperkenalkan, membujuk dan memengaruhi, tidak sekedar menarik, lucu, atau menghibur. Iklan harus mencerminkan pemahaman dan pemikiran, serta mengutamakan kebutuhan dan keinginan konsumen. Pengiklan dan khalayak sasaran dapat membangun dan membina hubungan jangka panjang melalui iklan. Karakter merek dan citra merek yang sudah diketahui, menimbulkan perasaan mengenal produk.Merek tersebut membantu konsumen untuk merasa nyaman dan mendorong konsumen untuk membeli lagi. Promosi merek juga menciptakan ingatan yang mendalam, membentuk preferensi atau kecenderungan, kebiasaan dan kesetiaan. Halhal inilah yang memberikan motivasi suatu hubungan, dan menggerakan khalayak sasaran untuk loyal kepada merek. Kesimpulan (dicopy dari Rudy Harjanto) Kreativitas periklanan sangat penting, karena beberapa alasan berikut : Merupakan suatu ase bagi rencana komunikasi pemasaran menyeluruh, menjadi kerangka penyusunan pesan, serta sebagai dasar untuk membangun kegiatan promosi, hubungan masyarakat dll Dapat membantu kegiatan periklanan untuk menca[ai tujuannya dengan memberi informasi kepada khalayak sasarannya. Dapat menjadi pembeda merek, terutama bagin produl-produk yang nyaris serupa. Membuat pesan periklanan menjadi lebih hidup, sehingga dapat menarik perhatian, menumbuhkan minat, dan merangsang konsumen untuk berpangling. ‘13 Iklan yang kreatif dapat menciptakan kesadaran, bahkan ekuitas merek. Iklan yang kreatif adalah iklan yang secara etika juga bail. 6 Account Management Tri Diah Cahyowati Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Sumber Bacaan : “Creative Advertising: Principles and Practice”, Sandra Moriarty, Prentice-Hall, 1997. “Advertising: Principles and Practice”, Fifth Edition, William Wells, John Burnett and Sandra Moriarty, Prentice-Hall, 2000. Prinsip-Prinsip Periklanan, Rudy Harjanto, 2009, Jakarta, Dewan Perguruan Periklanan Indonesia ‘13 7 Account Management Tri Diah Cahyowati Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id