ISSN 0215 - 8250 45 MEDIA PEMBELAJARAN ASINKRONUS BERBASIS WEB SEBAGAI MEDIA ALTERNATIF PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI JENJANG SEKOLAH DASAR oleh I Nyoman Sukajaya Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan MIPA, IKIP Negeri Singaraja ABSTRAK Pada penelitian ini diimplementasikan rancangan pembelajaran matematika SD kelas 4 menggunakan skrip ASP dengan bahasa pengembang BASIC versi Visual Basic 6.0 Pengimplementasian perangkat lunak pembelajaran matematika berbasis web ini bertujuan menghasilkan rancangan dan implementasi media alternatif pembelajaran matematika di SD yang mampu mengatasi hambatan klasik pada pembelajaran tradisional, yakni dimensi ruang dan waktu. Rancangan pembelajaran ini menganut sistem basis data sebagai pusat pengetahuan yang diimplementasikan melalui simulasi client-server pada sebuah Personal Computer. Basis data pengetahuan dikelola melalui paket aplikasi Microsoft Acces. Produk dari penelitian ini adalah perangkat lunak pembelajaran matematika berbasis web untuk siswa SD kelas 4 yang dikemas dalam sebuah Compact Disk (CD), serta belum di-upload ke jaringan informasi global. Cara pengaksesan melalui CD ditujukan untuk meningkatkan visibilitas penggunaan media dalam proses pembelajaran di Sekolah Dasar. Kata kunci : media, asinkronus, web, pembelajaran matematika ABSTRACT This study implemented mathematics learning design for the fourth grade elementary school using ASP script with Visual Basic 6 of BASIC language programming. The Implementation of this web-based software aimed at preparing an alternative media for mathematics learning at elementary school which had flexibility in access of time or place that was convenient to student. Web-based mathematics learning used database as a center of knowledge which was implemented through client-server simulation at a Personal Computer. Knowledege database was managed ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVII Januari 2004 ISSN 0215 - 8250 46 through Microsoft Access. The Product of this study was a web-based mathematics learning software for the fourth grade student of elementary school, packed in a compact disk. This learning software had not been upload yet to global networking system or internet. The way to access choosen in this study aimed at improving the visibility of media implementation through learning process in elementary school. Keyword : media, asynchronous, web, mathematics learning 1. Pendahuluan Matematika merupakan pelajaran yang tidak disenangi oleh kebanyakan anak didik, padahal matematika merupakan salah satu pengetahuan dasar terpenting untuk sains dan teknologi, dan sangat penting pula bagi pembangunan. Lebih dari itu, dalam kehidupan sehari-hari, tidak ada orang yang terlepas dari matematika. Oleh karena itu, perasaan tidak senang siswa pada matematika dapat mengakibatkan kurang terampilnya siswa dalam bidang matematika dan sekaligus menimbulkan kesulitan atau mengesalkan hati mereka (Soejono, 2001). Salah satu faktor yang disinyalir sebagai pemicu timbulnya perasaan tidak senang pada pelajaran matematika adalah metode penyampaiannya yang kurang tepat, yakni lebih menonjolkan abstraksi tanpa disertai contoh pengaplikasian di dunia nyata. Freudentahl dalam Budiarto-Tatag (2001) menyampaikan bahwa salah satu cara menjadikan siswa tertarik pada matematika, yakni dengan menghubungkan matematika dengan kenyataan yang dekat dengan diri siswa dan relevan dengan kehidupan masyarakat agar memiliki nilai manusiawi. Ada dua alternatif pemenuhan yang mungkin diajukan dalam upaya mendekatkan matematika dengan kenyataan. Pemenuhan pertama yang mungkin dilakukan, yakni dengan mengajak siswa mengamati langsung kegiatan yang relevan dengan materi pembelajaran matematika di dalam kehidupan bermasyarakat. Alternatif pertama ini, walaupun diyakini oleh beberapa ahli memberikan beberapa keuntungan, sebaliknya juga memiliki kelemahan, yakni tidak selalu ditemukannya kegiatan yang relevan dengan materi pembelajaran matematika dalam kehidupan masyarakat atau momennya tidak bersamaan dengan jadwal pembelajaran. Alternatif ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVII Januari 2004 ISSN 0215 - 8250 47 pemenuhan kedua yang mungkin dilakukan yakni dengan bantuan teknologi komputer. Sejalan dengan berkembangnya kemampuan komputer dalam penerapannya di bidang sistem informasi, kegiatan-kegiatan dalam kehidupan masyarakat yang relevan dengan penerapan konsep matematika dapat dikemas menjadi media pembelajaran matematika yang berwawasan lingkungan sehingga siswa tidak melulu menerima penyampaianpenyampaian abstrak dari konsep yang disajikan. Kegiatan-kegiatan yang relevan dikemas dalam bentuk media interaktif dengan menyertakan komponen Real Audio-Video, citra statik, dan teks. Penerapan media ini diharapkan dapat mengarahkan siswa mendapatkan informasi yang utuh terkait dengan penerapan konsep matematika dalam kehidupan bermasyarakat yang sesungguhnya. Kondisi penyiapan media dengan cara demikian diharapkan dapat mengatasi kendala fisik, yaitu tidak ditemukannya kegiatan yang relevan dengan pembelajaran konsep yang terkait pada jadwal yang ditetapkan. Selain itu, perlu juga dipikirkan langkah mengantisipasi dampak proses globalisasi pada cara perolehan informasi di dunia pendidikan, yakni bagaimana siswa dapat memperoleh informasi tanpa terbatas oleh ruang dan waktu. Pada era perkembangan teknologi informasi, fleksibilitas perolehan informasi sangat mungkin diimplementasikan dalam bentuk media pembelajaran berbasis web memanfaatkan jaringan informasi global. Media pembelajaran matematika Sekolah Dasar berbasis web merupakan salah satu pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran yang interaktif. Pemanfaatan teknologi informasi sebagai media pembelajaran yang berbasis web mengintegrasikan citra statik, citra dinamik (video), dan suara (audio) dalam tatanan nonlinier dan nonsekuensial, sehingga memungkinkan individu siswa menempuh langkah belajar yang bervariasi dan didasarkan pada kemampuan individunya. Dengan demikian, media pembelajaran berbasis web dapat diterapkan pada pembelajaran siswa yang memiliki kemampuan rendah ataupun tinggi. Di samping itu, dengan adanya pilihan langkah pemahaman konsep yang lebih bervariasi, media pembelajaran ini mendukung model pembelajaran konstruktivis yang menuntut siswa mengorganisasikan sendiri konsep yang ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVII Januari 2004 ISSN 0215 - 8250 48 dipelajari. Melalui pengembangan media pembelajaran ini, diharapkan tersedia alternatif solusi untuk meningkatkan kualitas pembelajaran matematika di Sekolah Dasar, meningkatnya kualitas komunikasi antara pendidik dengan peserta didik melalui visualisasi permasalahan matematika dalam kehidupan bermasyarakat, serta permasalahan keabstrakan matematika dapat dikurangi. Penelitian ini bertujuan mendapatkan rancangan dan implementasi pembelajaran asinkronus berbasis web untuk pembelajaran matematika di jenjang Sekolah Dasar, sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran dan pada akhirnya bermuara pada terjadinya peningkatan prestasi belajar matematika. 2. Metode Penelitian Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian perpustakaan (library research) dengan tujuan untuk menghasilkan rancangan dan implementasi media pembelajaran matematika berbasis web untuk siswa Sekolah Dasar. Tahapan-tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi tiga tahap utama, yaitu : (a) tahap pendefinisian, (b) tahap pengembangan, dan (c) tahap pemeliharaan. Pada tahap pendefinisian dilakukan kegiatan analisis kebutuhan melalui observasi pembelajaran matematika di SD, diskusi dengan pakar dan praktisi pendidikan matematika, dan studi literatur. Tahap kedua, yaitu tahap pengembangan meliputi perancangan, pengkodean, dan pengujian. Tahap ketiga, yaitu kegiatan pemeliharaan meliputi revisi rancangan atau implementasi yang belum menghasilkan kebenaran logika atau kebenaran hasil. Dasar pelaksanaan revisi adalah studi kasus yang sudah dipetakan pada tahap pendefinisian dan pengembangan. Proses dan tahapan pengembangan media pemebelajaran matematika berbasis web, digambarkan pada Gambar 1. ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVII Januari 2004 ISSN 0215 - 8250 49 TAHAP PENDEFINISIAN Diskusi dg Pakar / Praktisi Observasi Studi literatur TAHAP PENGEMBANGAN Kegiatan Perancangan Mulai Stop Pengumpulan kebutuhan & Perbaikan Rekayasa produk Perbaikan prototipe Desain cepat Membangun Prototipe Evaluasi prototipe oleh pengguna Kegiatan Pengkodean Kegiatan Pengujian TAHAP PEMELIHARAAN Gambar 1. Proses dan Tahapan Pengembangan Pembelajaran Matematika Berbasis Web 3. Hasil dan Pembahasan 3.1 Hasil 3.1.1 Realitas dan Pembelajaran Matematika Konsep-konsep matematika banyak digali dari kegiatan-kegiatan yang relevan dalam kehidupan bermasyarakat. Matematika tumbuh dan berkembang di masyarakat karena mereka menghadapi masalah yang harus dicarikan solusinya. Oleh karena itu, untuk memahami konsep matematika, siswa dituntut memiliki pengalaman nyata yang terkait dengan konsep. Upaya memberikan pengalaman nyata pada siswa SD yang notabene tingkat ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVII Januari 2004 ISSN 0215 - 8250 50 perkembangan mentalnya berada pada tahap operasional konkret dapat dilakukan melalui manipulasi objek yang berwawasan lingkungan (Ruseffendi, 1992). Pelibatan secara langsung media yang berwawasan lingkungan dalam pembelajaran matematika di SD juga didukung pendapat Freudentahl yang dikutip dalam Budiarto-Tatag (2001) yang menyatakan bahwa matematika harus dihubungkan dengan kenyataan, berada dekat dengan siswa dan relevan dengan kehidupan masyarakat agar memiliki nilai manusiawi. Keterlibatan media yang berwawasan lingkungan memiliki kelebihan dibandingkan dengan media lainnya dalam hal : (a) dapat dan mungkin dijangkau oleh semua guru dan siswa, (b) tidak asing bagi siswa, sehingga dapat diharapkan bahwa siswa tidak merasa ragu-ragu menggunakannya, dan (c) tidak banyak memerlukan biaya, karena guru dapat langsung menugaskan siswa untuk mencari atau membuatnya dengan benda-benda di sekitar mereka. (Sadra, 1992). Zamroni (2000) menyatakan bahwa dalam mekanisme pembelajaran, sesungguhnya yang penting bukan saja pengetahuan atau keterampilan, melainkan juga bagaimana cara memperoleh pengetahuan dan keterampilan tersebut. Lebih lanjut disampaikan bahwa sekolah dan guru harus senantiasa mengembangkan kaitan antara apa yang dipelajari di sekolah dengan kehidupan riil di masyarakat. Siswa dibiasakan dan dilatih untuk mencermati apa yang terjadi di lingkungannya serta menyusun laporan sebagai hasil dari pengamatan tersebut. 3.1.2 Konsep Pembelajaran Berbasis Teknologi Web Pembelajaran berbasis teknologi web dirancang sebagai alat bantu kegiatan pembelajaran jarak jauh, sehingga penyajian materi dapat dilakukan dengan baik serta pemerataan penyebaran pendidikan dapat lebih cepat tercapai. Aspek lain yang dipikirkan sebagai alasan pengembangan pembelajaran berbasis teknologi web yakni upaya mengatasi permasalahan yang ditimbulkan sebagai akibat dari keterbatasan tenaga pengajar yang berkualitas (Cahya Utama dkk., 2000). Konsep pembelajaran ini dapat menggunakan salah satu dari dua sistem pembelajaran, yaitu : (a) real-time, melakukan pengajaran secara langsung ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVII Januari 2004 ISSN 0215 - 8250 51 dan (b) knowledge-based, menggunakan sistem sebagai tempat pemusatan pengetahuan. Sistem pengajaran langsung (real time) membutuhkan dukungan aplikasi Java Chat, Java Whiteboard, Java Projector, dan Java Newsticker; sedangkan pengimplementasian fungsi sebagai tempat pemusatan pengetahuan (knowledge-based) dapat menggunakan aplikasi manajemen dokumen yang selanjutnya akan dipilih sebagai strategi dalam penelitian ini. Dalam strategi pembelajaran yang memanfaatkan sistem sebagai pusat pembelajaran, diperlukan suatu media sebagai tempat pemusatan pengetahuan atau knowledge, di mana peserta didik dapat berdiskusi dengan peserta didik lainnya maupun mendiskusikan materi yang belum dipahaminya kepada pengajar. Media di sini dirancang mampu menangani pengumpulan pengetahuan secara otomatis dan pengguna sistem dapat memperoleh informasi terakhir tentang kumpulan pengetahuan tersebut secara dinamis. Tugas-tugas otomatisasi yang dapat dilakukan melalui bantuan media yang dibangun meliputi : (a) pemasukan informasi pengumuman oleh pengajar, (b) pengiriman file-file tugas, dan (c) autentifikasi pengguna situs. Sistem database dalam aplikasi ini memanfaatkan paket Microsoft Access dan atarmuka antara web browser dengan sistem database menggunakan teknologi script ASP (Active Server Pages). Script ini selain mengatur informasi-informasi yang akan disimpan ke database juga mengatur penempatan arsip-arsip dalam lokasi penyimpanan. Lokasi ini diperbaharui secara otomatis setiap kali ada penambahan atau pengurangan jumlah file. Arsitektur strategi pembelajaran berbasis teknologi web yang dirancang diberikan seperti pada Gambar 2. Kiriman Query Browser Kiriman hasil dalam format HTML COMMON GATEWAY INTERFACE (CGI) Structure Query Language (SQL) BASIS DATA PENGETAHUAN Respon dari basis data Gambar 2. Arsitektur Sistem Pembelajaran Berbasis Web ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVII Januari 2004 ISSN 0215 - 8250 52 Informasi-informasi yang disimpan dalam sistem database dapat meliputi teks, citra statik, maupun citra dinamis dalam bentuk Real Audio Video. Citra dinamis yang direkam terkait dengan pembangunan media pembelajaran ini meliputi situasi kegiatan riil dalam kehidupan masyarakat yang menerapkan konsep-konsep matematika atau kegiatan riil yang membutuhkan solusi penerapan konsep matematika. Teks dan citra statik yang disertakan memuat informasi tambahan yang dibutuhkan untuk mempercepat pemahaman konsep terkait. 3.1.3 Modus Pembelajaran Asinkronus Modus akses peserta didik ke dalam sistem pembelajaran menurut Bourne, McMaster, Rieger, dan Campbell, seperti dikutip oleh Crumpacker dikategorikan ke dalam tiga modus, yaitu : (a) lokal : tempat dan waktu yamg sama, (b) sinkronus : tempat sama tetapi waktu berbeda, dan (c) asinkronus : tempat dan waktu berbeda. (Crumpacker, 2001) Modus lokal diimplementasikan dalam bentuk kelas tradisional dimana pendidik dan peserta didik bertemu dalam satu ruangan untuk melakukan transfer informasi dari pendidik ke peserta didik. Kelas tradisional dinilai memiliki beberapa kelemahan, di antaranya mobilitasnya rendah, tidak fleksibel, serta pembelajarannya terfokus pada guru (Fitzpatrick, 2001). Model pembelajaran yang terfokus pada guru sudah tidak relevan lagi diterapkan pada era global karena sumber pengetahuan sudah tersebar di mana-mana dan setiap orang dapat dengan mudah memperolehnya (Onno, 2000). Paradigma ini dikenal dengan istilah distributed knowledge. Peran guru pada era global juga bergeser dari peran sebagai sumber ilmu pengetahuan menjadi mediator atau fasilitator. Paradigma distributed knowledge merupakan penerapan modus asinkronus dengan melibatkan kemajuan di dunia teknologi informasi yang memberikan peluang cukup besar untuk melakukan transfer pengetahuan secara cepat dan akurat serta mampu menembus dimensi ruang dan waktu. Paradigma distributed knowledge pada era global lebih dikenal dengan pembelajaran jarak jauh (distance learning). Pembelajaran jarak jauh yang menyertakan penerapan teknologi informasi mendukung model pembelajaran ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVII Januari 2004 ISSN 0215 - 8250 53 konstruktivis di mana siswa dituntut aktif menemukan, mengonstruksi, mempraktikkan, dan melakukan validasi pengetahuan melalui penjelajahan dan kolabarasi sosial yang interaktif (Crumpacker, 2001). Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Wegner dijelaskan bahwa siswa yang mengikuti proses pembelajaran melalui internet memperoleh perasaan yang lebih positif dari sisi pengalaman dibandingkan dengan mereka yang diajar melalui kelas tradisional (Wegner, 1999). Perasaan positif ini didukung oleh beberapa keuntungan yang ditawarkan oleh format pembelajaran jarak jauh, yaitu : (a) fleksibel, (b) waktu akses 24 jam, (c) hemat waktu dan mobilitas, (d) pilihan cara akses ke sistem pembelajaran lebih bervariasi (Perrin, 2000). Beragam keuntungan yang ditawarkan oleh format pembelajaran jarak jauh mendorong pesatnya peningkatan keterlibatan siswa pada sistem, seperti pernyataan yang dikutip oleh O'Donoghue dari Gilbert : "...the growth in the number of distance education students is due to their desire to engage in learning that is flexible: that is anytime and anywhere education" (O'Donoghue,2000). Di sisi lain, keuntungan yang ditawarkan oleh pembelajaran jarak jauh mesti diikuti dengan peningkatan disiplin diri siswa karena tidak adanya jadwal pasti yang ditetapkan secara bersama antara pendidik dengan peserta didik. Di samping itu, siswa selalu dituntut mengerjakan hal yang terbaik karena minimnya kesempatan melakukan komparasi kemajuan dengan siswa lain. Meskipun pembelajaran jarak jauh dinilai memberikan pemikiran positif ke siswa, hasil studi McKenzie mengungkapkan bahwa di antara pilihan yang tersedia, lebih diharapkan terjadinya kolaborasi antara kelas tatap muka dan pembelajaran on-line dengan alasan kelas tatap muka memberikan kesempatan lebih besar kepada semua komponen untuk berinteraksi dan saling mengenal satu sama lainnya (McKenzie,2000). Dengan demikian, minimnya interaksi antarkomponen sistem pembelajaran jarak jauh dapat ditanggulangi melalui pelaksanaan kelas tatap muka. 3.1.4 Landasan Psikologis Pemilihan Media Berbasis Web Degeng (2001) menyampaikan sejumlah hal yang perlu dipertimbangkan dalam memilih, mengembangkan, dan menggunakan media ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVII Januari 2004 ISSN 0215 - 8250 54 pembelajaran. Di antara pertimbangan yang disampaikan adalah bahwa tidak ada satu media yang paling unggul untuk semua tujuan, suatu media hanya cocok untuk tujuan pembelajaran tertentu dan mungkin tidak cocok untuk yang lain. Di samping itu, media merupakan bagian integral dari proses belajar mengajar. Dapat disimpulkan bahwa terdapat sejumlah media yang dapat dipilih dalam proses pembelajaran. Media pembelajaran wajib tersedia sebagai prasyarat terselenggaranya proses pembelajaran. Fungsi media, menurut Degeng (2001), ada enam, dan salah satu di antara keenam fungsi media yang dikemukakan adalah fungsi mengatasi keterbatasan ruang dan waktu. Fungsi untuk mengatasi keterbatasan ruang dan waktu merupakan kelebihan dari media pembelajaran berbasis web yang belum dimiliki oleh media pembelajaran yang lain. Di samping itu, media ini bersifat netral tidak pernah memarahi siswa yang tingkat pemahamannya rendah serta memberikan keleluasaan bagi siswa yang tingkat pemahamannya tinggi untuk melaju seiring dengan tingkat kecepatan pemahaman yang dimiliki. Media berbasis web juga tidak pernah bosan untuk mengulangi proses sampai siswa memahami konsep yang dipelajari. Media pembelajaran berbasis web memberikan peluang pada siswa sebagai kontrol pembelajaran, di mana siswa dapat menetapkan sendiri pengaturan proses pembelajarannya yang meliputi waktu, penataan ruangan, serta suasana belajar yang dikehendaki tanpa muncul kekhawatiran kemungkinan mengganggu proses pembelajaran siswa lainnya. Keilmiahan sajian materi dalam proses pembelajaran berbasis web selanjutnya menjadi bagian yang sangat penting untuk dipikirkan. Melalui pembelajaran berbasis web, pebelajar memiliki sumber belajar yang sangat banyak serta memiliki otoritas untuk mengkonstruksi pemahaman konsep dari beragam sumber. Dengan demikian, miskonsepsi dalam proses pembelajaran berbasis web diharapkan dapat diminimumkan dengan dimungkinkannya pebelajar menyimak sajian-sajian para pakar pada bidangnya dan pemahaman konsep tidak melulu melalui proses pembelajaran di kelas saja. Proses minimalisasi miskonsepsi melalui pembelajaran berbasis web sangat mungkin diupayakan dengan memanfaatkan kecanggihan layanan teknologi komputer baik dalam bentuk ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVII Januari 2004 ISSN 0215 - 8250 55 simulasi maupun paket program multimedia. Paket program simulasi atau multimedia yang dihasilkan dibagi pakai bersama (shared-software) oleh pengguna pembelajaran berbasis web, sehingga siswa memperoleh pemahaman yang lebih lengkap, tidak lagi dibebani tuntutan membayangkan objek yang dibelajarkan yang kemungkinan juga belum pernah dijumpai oleh siswa. Di samping itu, minimnya keberadaan pakar di suatu lingkungan belajar dapat ditanggulangi melalui akses ke informasi pakar yang dipublikasikan melalui jaringan informasi global. 3.1.5 Rancangan Sistem Pembelajaran Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, web pembelajaran matematika untuk siswa SD dibangun bersifat dinamis dengan memanfaatkan sistem sebagai pusat pengetahuan yang diimplementasikan melalui pemeliharaan basis data. Basis data pengetahuan mengelola materi soal, baik yang berupa soal-soal latihan maupun soal-soal yang bersifat pengayaan. Pengelolaan soal-soal dengan cara seperti ini memudahkan administrator web melakukan pemutakhiran soal-soal yang digunakan untuk mengevaluasi pemahaman siswa dan sekaligus menghindari siswa menghafalkan jawaban dari soal-soal yang disediakan. Di samping untuk pengelolaan soal, basis data juga difungsikan untuk mengelola citra statik dan citra dinamis sehingga dapat memperkaya kualitas sajian. Untuk tujuan memberikan kesempatan berpikir lebih seksama, siswa diberi peluang maksimum tiga kali menjawab soal-soal yang disodorkan di halaman web. Bentuk soal yang dirancang berupa soal isian, belum meliputi soal-soal esai dan pilihan ganda. Dua bentuk soal yang terakhir belum dipilih dengan pertimbangan berikut ini. (a) Rancangan penyelesaian soa-soal esai masih sulit diimplementasikan melalui halaman web dan membutuhkan piranti tambahan untuk dapat menuliskan jawaban siswa melalui komputer. (b) Soal-soal pilihan ganda memiliki peluang besar untuk dijawab melalui tebakan dan jawaban dari soal-soal cenderung dihafal oleh siswa. (c) Untuk menjawab soal-soal isian yang diberikan di halaman web, siswa juga dituntut untuk melakukan proses pendahuluan yaitu mengimplementasikan pengetahuannya untuk mengkalkulasi hasil ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVII Januari 2004 ISSN 0215 - 8250 56 yang diharapkan. Ini berarti siswa tidak menebak begitu saja hasil yang diharapkan. Pada bagian akhir dari penyelesaian soal-soal, siswa mengetahui tingkat penguasaan konsep yang dipelajari berdasarkan proporsi jumlah soal yang dijawab dengan benar dari tiga kali kesempatan menjawab. Di samping memanfaatkan basis data pengetahuan, web pembelajaran matematika untuk siswa SD juga memanfaatkan teks untuk mendeskripsikan konsep. Teks-teks ini disusun dalam tumpukan halaman yang pengaksesannya dikontrol melalui tombol atau metode link yang lain. Rancangan ini memungkinkan siswa memilih level konsep yang hendak dipelajari berdasarkan kemampuan awal yang sudah dimiliki. Rancangan ini mendukung keunggulan pembelajaran berbantuan komputer, yakni teradopsinya keragaman perkembangan individu siswa dalam pembelajaran. Dua di antara sejumlah halaman web hasil implementasi melalui aplikasi Macromedia Dreamweaver DX tampak, seperti pada Gambar 3 dan Gambar 4. Gambar 3 menggambarkan tampilan awal dari web pembelajaran matematika untuk siswa SD, sedangkan Gambar 4 menampilkan halaman deskripsi subpokok bahasan pembagian dari Unit 1 : Bilangan dan Lambangnya. Gambar 3. Halaman Utama ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVII Januari 2004 ISSN 0215 - 8250 57 Gambar 4. Halaman Indeks 3.2 Pembahasan Era teknologi infromasi (TI) yang sudah mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu memiliki prospek positif bagi peningkatan kualitas dunia pendidikan. Salah satu aspek yang dapat dikembangkan dalam kaitan memberikan pemerataan kesempatan belajar yang terkait dengan TI adalah apa yang dikenal dengan nama pembelajaran elektronik (e-learning) yang implementasinya dapat dilakukan melalui pengembangan pembelajaran berbasis web. Pembelajaran berbasis web menyertakan beragam bentuk data, di antaranya : teks, citra statik, dan citra dinamis. Kelebihan-kelebihan ini potensial diberdayakan dalam dunia pendidikan termasuk dalam pembelajaran matematika. Matematika berhubungan dengan objek abstrak yang sulit divisualisasikan. Visualisasi ini dihubungkan dengan upaya mengonkretkan ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVII Januari 2004 ISSN 0215 - 8250 58 konsep matematika sehingga lebih mudah dipahami oleh siswa. Kebutuhan untuk memvisualisasikan penerapan konsep matematika dalam kehidupan bermasyarakat di dalam media pembelajaran ini dijembatani melalui penyimpanan citra dinamis dalam bentuk file video. Citra ini ditransfer dari perangkat handycam. Citra ini selanjutnya diedit melalui perangkat lunak Adobe yang mencakup penyusunan urutan, penataan ulang citra, dan penambahan efek transisi. Pelibatan citra dinamis dalam rancangan pembelajaran ini juga ditujukan untuk memvariasikan proses memahami sebuah konsep, tidak monoton hanya melalui teks. Di samping itu, akomodasi kebebasan individu siswa dalam menentukan level konsep yang hendak dipelajari dikelola melalui rancangan antarmuka sistem. Siswa berpeluang meloncat ke bagian-bagian tertentu berdasarkan tingkat kemampuan awal yang dimiliki. Variasi loncatan yang disediakan meliputi penayangan penerapan konsep dalam kehidupan bermasyarakat, deskripsi konsep, mempelajari soal-soal latihan, pengerjaan soal-soal dasar, atau pengerjaan soal-soal pengayaan. Produk akhir penelitian ini berupa perangkat lunak pembelajaran berbasis web yang dikemas dalam satu Compact Disk (CD). memanfaatkan simulasi jaringan global dalam satu perangkat personal computer. Dengan kata lain, perangkat lunak hasil penelitian belum di-upload ke jaringan informasi global. Pilihan kemasan akhir dalam bentuk CD ini ditujukan untuk mendukung visibilitas pengaplikasian sistem di SD. Lembaga pendidikan setingkat SD umumnya belum memiliki jangkauan akses ke jaringan informasi global. Di sisi lain, kecenderungan penurunan harga komputer dengan kemampuan yang semakin lengkap juga menguntungkan sekolah dilihat dari kebutuhan biaya operasionalnya. 4. Penutup Berdasarkan uraian pada hasil dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa (a) perkembangan yang sangat pesat di era teknologi informasi memberikan peluang positif bagi upaya peningkatan kualitas pembelajaran dalam bentuk penganekaragaman penyediaan sumber belajar yang sangat dimungkinkan dikelola melalui teknologi web; (b) teknologi web memberi ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVII Januari 2004 ISSN 0215 - 8250 59 peluang kepada siswa sebagai kontrol pembelajaran; (c) teknologi web dapat menyajikan konsep melalui beragam bentuk sajian sehingga potensial mendukung keutuhan sajian informasi; (d) teknologi web sangat visibel untuk diimplementasikan di SD melalui simulasi jaringan global di satu personal computer. Mengacu pada simpulan di atas, disarankan bagi pihak-pihak yang berkecimpung di dunia pendidikan untuk mempertimbangkan kemungkinan penggunaan media pembelajaran berbasis web sebagai media alternatif pembelajaran. Saran ini diajukan atas dasar pertimbangan aspek psikologis yang dimiliki sebagai kelebihan dari media berbasis web. Penulis berpikir bahwa untuk mengaplikasikan alternatif baru perlu pengkajian yang cermat dan sebagai bagian dari pengkajian itu perlu dilakukan penelitian lanjutan. DAFTAR PUSTAKA Degeng S., Nyoman. 2001. Media Pembelajaran, Menuju Pribadi Unggul Lewat perbaikan Kualitas Pembelajaran di Perguruan Tinggi, Lembaga Pengembangan Pendidikan dan Pembelajaran, Universitas Negeri Malang. Fitzpatrick R. 2001. Is Distance Education Better Than Tradisional Education?, http://www.clearpnt.com/accelepoint/articles/r_fitzpatrick_060101.sh tml McKenzie B.K. 2000. Needs, Concerns and Parctices of Online Instructors, Online Journal of Distance Education Administration, Volume 3, Number 3, Fall 2000. Mega T. Budiarto-Tatag Y.E Siswono. 2001. Implementasi Pendekatan Realistik dalam Pembelajaran Matematika, Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional di FPMIPA UNESA, 24 Pebruari 2001. Metra Cahya Utama, Asrifa Sagitri, Cok. Raka A.J, dan Dian Tresna N. 2000. Aplikasi Sistem Pendidikan Jarak Jauh Berbasis Web, http://www.detik.com/net/onno /jurnal/200004/aplikasi/pendidikan/p01.html. ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVII Januari 2004 ISSN 0215 - 8250 60 Norman Crumpacker. 2001. Faculty Pedagogical Approach, Skill, and Motivation in Today's Education Milieu, Online Journal of Distance Learning Administration, Volume IV, Number IV, Winter 2001. O'Donoghue. 2000. IT Developments and Changes in Costumer Demand in Higher Education, ALN Magazine, Volume IV, Issue 1. Onno W. Purbo. 2000. Pergeseran Drastis Paradigma Dunia Pendidikan, http://www.detik.com/net/onno /jurnal/200004/aplikasi/pendidikan/p13.html. Perrin, Kay M. 2000. The Reality of Designing and Implementing an Internet-Based Course, Online Journal of Distance Learning Administration, Volume II, Number IV, Winter 2000. Ruseffendi E.T. 1992. Pengatar kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya dalam Pengajaran Matematika untuk Mengembangkan CBSA. Bandung: Tarsito. Sadra, I Wayan. 1992. Penggunaan Benda Lingkungan Sekolah Sebagai Sarana Pengajaran Matematika SD. Makalah. Soejono. 2001. Menyikapi Unsur Kurikulum Pendidikan Matematika Sekolah untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika, Makalah disampaikan pada Seminar Program Studi Pendidikan Matematika. STKIP Singaraja. Wegner S.B. 1999. The Effects of Internet-Based Instruction on Student Learning, Journal of Asynchronous Learning Networks, Volume 3, Issue 2. Zamroni. 2000. Paradigma Pendidikan Masa Depan, Yogyakarta: Bigraf Publishing. ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 1 TH. XXXVII Januari 2004