LANDASAN PENDIDIKAN

advertisement
ISSN 0215 - 8250
549
ANALISIS HUMAN RESOURCES INVESTMENT
DALAM PENDIDIKAN
oleh
I Ketut Suandi
Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali
ABSTRAK
Pendidikan sebagai bentuk investasi sumber daya manusia
semestinya dikenakan prinsip-prinsip dan kriteria-kriteria investasi seperti,
dalam dunia usaha lainnya. Analisis kriteria investasi, seperti nilai bersih,
tingkat pengembalian internal, dan periode pengembalian investasi, yang
biasanya diberlakukan dalam investasi dunia usaha, dapat diaplikasikan
investasi sumber daya manusia dalam dunia pendidikan. Biaya pendidikan
yang telah dikeluarkan selama mengikuti pendidikan dan pendapatan yang
diperoleh setelah menyelesaikan pendidikan dianalisis dengan
menggunakan kriteria investasi tertentu. Dari hasil analisis dapat diketahui
apakah investasi sumber daya manusia dalam pendidikan tersebut feasible
atau tidak. Tidak tersedianya informasi yang relevan mengenai gaji
pertama, waktu tunggu, dan lama pendidikan merupakan kendala-kendala
yang dihadapi dalam menganalisis jenis investasi ini. Untuk mengatasi
kendala yang terjadi, diperlukan manajemen database yang memadai untuk
menyediakan data akurat dan informasi yang relevan.
Kata kunci : investasi sumber daya manusia, kriteria investasi, database
ABSTRACT
Education as a form of human resources investment should be
imposed the principles and investment criteria like in other businness. Such
investment criteria analysis as ; net present value (npv), internal rate of
______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 3 TH. XXXVIII Juli 2005
ISSN 0215 - 8250
550
return (irr), and payback period (pp), that are usually applied in business,
can be applied in human resources investment. Education expenditures over
a period of study and revenues that the graduate obtained are analyzed by
certain investment criteria. From the analysis results, it can be known,
whether the human resources investment are feasible or not. Unavailability
of relevant informations about first job salary, waiting time, and length of
study is the constraints of this analysis. To deal with this constrains,
reasonable database management are required to provide accurate data and
relevant information.
Key words : human resources investment, investment criteria, database
1. Pendahuluan
Krisis multidimensi yang melumpuhkan sendi-sendi perekonomian,
politik, keamanan, dan dunia pendidikan masih terasa efeknya sampai
sekarang. Efek dunia pendidikan adalah turunnya anggaran pendidikan.
Anggaran sektor pendidikan dalam APBN 2003 hanya 4,15% atau sekitar
Rp.13,6 triliun dari APBN. Persentase ini adalah terendah di Asia
Tenggara. Masa pemerintahan sekarang, menganggarkan 20 persen dari
APBN untuk pendidikan, namun itu masih sekadar wacana
(http://mediaindo.i2.co.id). Rendahnya anggaran pendidikan sangat
berpengaruh terhadap kualitas pendidikan. Hal itu menyebabkan tidak
tersedianya fasilitas penunjang pendidikan yang memadai, seperti ruang
kelas yang nyaman, dan laboratorium yang representatif akan berpengaruh
pada pencapaian tujuan pendidikan nasional.
Bukankah sebuah ironi yang tragis apabila mereka yang cerdas,
pintar, dan cakap tidak bisa masuk ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi
lantaran kondisi keuangan tidak memungkinkan. Sebaliknya, mereka yang
intelektualnya di bawah standar dengan mudah mengakses pendidikan
______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 3 TH. XXXVIII Juli 2005
ISSN 0215 - 8250
551
karena kondisi keuangannya mapan. Dunia pendidikan tidak bisa terlepas
dari masalah ekonomi. Bagaimana memperoleh sumber dana pendidikan
dan bagaimana memanfaatkan dana yang terbatas tersebut sehingga
penggunaannya dapat digunakan untuk memaksimalkan kepuasan bagi
yang terlibat dalam proses pendidikan dan yang lebih penting investasi
dalam pendidikan tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ekonomi.
Investasi yang besar dalam dunia pendidikan perlu dievaluasi
dengan alat analisis yang akurat, apakah investasi tersebut feasible atau
tidak. Dengan menilai input yang terjadi atau input dikeluarkan dan menilai
ouput yang dihasilkan dalam pendidikan, akan dapat dibandingkan apakah
output yang dihasilkan sepadan dengan pengeluaran yang terjadi. Untuk
mengetahuinya memerlukan alat analisis yang memadai dan sulit untuk
dilaksanakan terutama pada negara yang sedang berkembang, seperti
Indonesia. Data dan informasi yang menyangkut variabel yang dianalisis
tersedia sangat terbatas, seperti waiting time, first job salary, length of study
dan lain sebagainya. Pendidikan merupakan suatu human investment, maka
sepatutnya investasi tersebut diberikan perlakuan yang sama seperti halnya
investasi pada dunia bisnis. Kapan investasi itu akan kembali dan berapa
tingkat pengembalian investasi yang telah dilakukan tersebut. Hal itu,
merupakan pertanyaan yang perlu mendapat jawaban secara kuantitatif.
Sebagai dasar pembahasan, di bawah ini disajikan data hasil tracer
study, yang dilakukan oleh Tim tracer study dalam penyusunan self
evaluation, Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali. Data dan informasi
yang dikumpulkan untuk kepentingan analisis adalah rata-rata dari length of
study selama 3 tahun (diploma 3), rata-rata waiting time selama 2 bulan,
dan rata-rata first job salary sebesar Rp.850.000. Biaya total yang
dikeluarkan oleh mahasiswa untuk mengikuti pendidikan sebesar
Rp.8.150.000 per tahun (biaya langsung dan biaya taklangsung) dan belum
______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 3 TH. XXXVIII Juli 2005
ISSN 0215 - 8250
552
termasuk forgone income rata-rata sebesar Rp.2.400.000 per tahun. Cost
diasumsikan naik sebesar 10% dari tahun ke tahun, kecuali pada akhir
tahun ke-3 ada tambahan pengeluaran untuk menyusun tugas akhir rata-rata
sebesar Rp.1.500.000, dan cost of capital yang berlaku secara umum pada
saat analisis rata-rata sebesar 12% p.a. Di samping itu, pendapatan
diperkirakan naik 10% dari tahun ke tahun, kecuali 3 tahun pertama tetap
sebesar minus Rp.2.400.000 sebagai forgone income. Untuk mengetahui
apakah investasi yang ditanamkan dalam pendidikan tersebut feasible atau
tidak, perlu dilakukan analisis secara cermat dengan menggunakan alat-alat
analisis dalam investasi. Sehubungan dengan itu, dipandang perlu untuk
menganalisis investasi sumber daya manusia dalam pendidikan, sehingga
dapat diketahui apakah investasi tersebut dapat dipertanggungjawabkan
secara ekonomi atau tidak.
2. Pembahasan
2.1 Fungsi Produksi, Investasi, Biaya Pendidikan dan Dana
Pendidikan
Fungsi produksi adalah hubungan antara input dengan output. Suatu
organisasi dikatakan produktif kalau paling tidak memiliki keseimbangan
antara output dengan input. Fungsi produksi menjadi tiga, yaitu fungsi
produksi administrator, fungsi produksi psikologi dan fungsi produksi
ekonomi (Pidarta, 2000:35). Menurut Simarmata (1986:155), investasi
diartikan sebagai suatu kegiatan yang hendak menanamkan uang dengan
aman bagi peningkatan kapasitas sistem produksi atau peningkatan asset
capital. Sedangkan, menurut Fattah (2002:39), investasi merupakan
pengorbanan sejumlah nilai tertentu saat ini untuk memperoleh nilai
(pengembalian) mendatang yang tentunya dengan harapan lebih besar dari
pada nilai saat ini. Dalam kaitannya dengan pendidikan Schult (dalam
______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 3 TH. XXXVIII Juli 2005
ISSN 0215 - 8250
553
Anwar,2004:154) berpendapat, bahwa pendidikan merupakan investasi
manusia. Sebagai suatu investasi, maka pendidikan memberikan pengaruh
pada produktivitas suatu negara. Simarmata (1985:156) mengelompokkan
analisis investasi secara umum menjadi 2 bagian, yaitu analisis investasi
statis (rentabilitas, payback period, B/C ratio, dan Return On Investment),
dan analisis investasi dinamis (net present value, internal rate of return,
dan Profitability Index). Setiap jenis analisis di atas, mempunyai kriteria
tersendiri dalam menilai suatu investasi.
Biaya pendidikan merupakan salah satu komponen masukan
instrumental (instrumental input) yang penting dalam penyelenggaraan
pendidikan. Supriadi (2003:3) memberikan pengertian mengenai biaya
dalam bidang pendidikan sebagai berikut. “Biaya (cost) memiliki cakupan
yang luas, yakni semua jenis pengeluaran yang berkenaan dengan
penyelenggaraan pendidikan, baik dalam bentuk uang maupun barang dan
tenaga yang dapat dihargakan dengan uang.
Dana pendidikan merupakan isu yang kontroversial dalam ekonomi
pendidikan karena terdapat ketidaksepakatan tidak hanya pada pemerintah
sebagai satu-satunya yang berperan dalam pendidikan, tetapi juga
seharusnya pemerintah hanya memainkan sebagian peranan dalam
penyelenggaraan pendidikan. Dalam kaitannya dengan dana pendidikan,
menurut Thomas (dalam Mulyasa,2003:168), dana pendidikan
diklasifikasikan menjadi dana langsung, dan tidak langsung, dana
masyarakat, dan dana pribadi.
2.2 Analisis Investasi Sumber Daya Manusia Dalam Pendidikan
Pendidikan sebagai bentuk modal produktif merupakan investasi
manusia yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi. Sebagai barang
modal yang produktif, perlu adanya suatu analisis terhadap investasi
______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 3 TH. XXXVIII Juli 2005
ISSN 0215 - 8250
554
tersebut. Dengan memperhitungkan biaya pendidikan total dan
pengembalian dari investasi tersebut, dapat diketahui apakah investasi
tersebut feasibel atau tidak. Teknik analisis yang dapat digunakan untuk
menganalisis adalah sebagai berikut.
(1) Payback Period (PP), yaitu suatu periode waktu yang menunjukkan
periode kembalinya suatu investasi pendidikan. Dengan menggunakan
kriteria ini, semakin cepat investasi tersebut dapat ditutup dengan
pendapatan dari pendidikan atau minimal sama dengan umur ekonomis
dari barang modal pendidikan, maka investasi tersebut semakin
feasible. Dari data di depan, payback period dapat ditentukan seperti
tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Perhitungan Payback Period
Period
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Total
Cost/Investment
Rp
Rp
Rp
8.150.000,00
8.965.000,00
11.361.500,00
Revenue/Opp.Cost
Total
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
(2.400.000,00)
(2.400.000,00)
(2.400.000,00)
10.200.000,00
11.220.000,00
12.342.000,00
13.576.200,00
14.933.820,00
16.427.202,00
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
(2.400.000,00)
(4.800.000,00)
(7.200.000,00)
3.000.000,00
14.220.000,00
26.562.000,00
40.138.200,00
55.072.020,00
71.499.222,00
Rp
Rp
Rp
18.069.922,20
89.569.144,20
26.562.000,00
Rp
89.569.144,20
Rp
28.476.500,00
Total periode ke 6
Periode ke 7
Rp
1.914.500,00
Payback Periode (PP)
6 tahun
1,7 bulan
6 tahun, 1,7 bulan
Dari tabel 1 di atas, dapat dijelaskan bahwa, dengan investasi sebesar
Rp.28.476.500.00, dapat dikembalikan dalam waktu 6 tahun 1,7 bulan.
Dengan estimasi umur ekonomis dari investasi rata-rata 10 tahun, maka
______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 3 TH. XXXVIII Juli 2005
ISSN 0215 - 8250
555
dengan payback period 6 tahun 1,7 bulan, investasi dalam pendidikan
dapat dikatakan feasible.
(2) Net Present Value (NPV). Metode ini diterapkan dengan cara
membandingkan antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang
pendapatan. Kriteria yang ditetapkan dari metode ini adalah, jika selisih
antara total nilai sekarang suatu investasi dengan total nilai sekarang
pendapatan dari pendidikan lebih besar dari nol, maka investasi dalam
pendidikan feasible. Formula dan penerapan model analisis dari metode
ini adalah sebagai berikut.
n
NPV =
Rk  Ck
 (1  r )
k 0
k
Keterangan
:
Rk = revenue tahun ke k
Ck = biaya-biaya tahun ke k
r = tingkat bunga riil
k = periode waktu
Perhitungan rinci dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini.
Tabel 2. Perhitungan Net Present Value
Per.
Cost/Investment
1
2
3
4
5
6
7
8
Rp 8.150.000,00
Rp 8.965.000,00
Rp 11.361.500,00
9
10
Revenue/Opp.Cost
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Df(12%)
PV-Investment
1,0000
0,8929
0,7972
0,7118
0,6355
0,5674
0,5066
0,4523
Rp 8.150.000,00
Rp 8.004.464,29
Rp 9.057.318,24
(2.400.000,00)
(2.400.000,00)
(2.400.000,00)
10.200.000,00
11.220.000,00
12.342.000,00
13.576.200,00
14.933.820,00
Rp 16.427.202,00
Rp 18.069.922,20
0,4039
0,3606
Net Present Value (NPV)
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
(2.400.000,00)
(2.142.857,14)
(1.913.265,31)
7.260.158,53
7.130.512,84
7.003.182,25
6.878.125,43
6.755.301,76
Rp 6.634.671,37
Rp 6.516.195,10
Total P.V. of Revenue
Total P.V. of Investment
PV-Revenue
Rp 41.722.024,82
25.211.782,53
Rp 16.510.242,30
______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 3 TH. XXXVIII Juli 2005
ISSN 0215 - 8250
556
Discount factor (df 12%) merupakan cost of capital, yaitu beban
bunga riil yang ditanggung karena menggunakan sejumlah dana tertentu
dari sumber tertentu. Dengan membandingkan antara kedua total
present value tersebut, diperoleh nilai net present value positif
Rp.16,510.242,30.
Ini
berarti,
investasi
tersebut
dapat
dipertanggungjawabkan secara ekonomi (feasible).
(3) Internal Rate of Return (IRR). Dengan menggunakan metode ini, dapat
diketahui pada tingkat bunga riil (cost of capital) berapakah, total nilai
sekarang dari investasi dalam pendidikan sama dengan total nilai
sekarang dari pendapatan. Kriteria alat analisis ini adalah jika tingkat
IRR lebih besar dari pada cost of capital, maka investasi dalam
pendidikan feasible. Untuk memperoleh IRR dapat menggunakan
teknik interpolasi dan coba-coba dengan formula sebagai berikut.
IRR = r2 
dimana,
NPV2
(r2  r1 ) ,
NPV1  NPV2
r2
r1
NPV1
NPV2
=
=
=
=
tingkat bunga pada NPV 2
tingkat bunga pada NPV1
Net Present Value pada r1
Net Present Value pada r2
Untuk interpolasi, hasil perhitungan Net Present Value (NPV) pada
tingkat df 22% dan 23% adalah sebagai berikut.
______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 3 TH. XXXVIII Juli 2005
ISSN 0215 - 8250
557
Tabel 3 Perhitungan Net Present Value
Per.
Cost/Investment
Revenue/Opp.Cost
Df(22%)
PV-Investment
PV-Revenue
1
Rp 8.150.000,00
Rp (2.400.000,00)
1,0000
Rp 8.150.000,00
Rp (2.400.000,00)
2
Rp 8.965.000,00
Rp (2.400.000,00)
0,8197
Rp 7.348.360,66
Rp (1.967.213,11)
3
Rp 11.361.500,00
Rp 7.633.364,69
Rp (1.612.469,77)
Rp (2.400.000,00)
0,6719
4
Rp 10.200.000,00
0,5507
Rp 5.617.210,25
5
Rp 11.220.000,00
0,4514
Rp 5.064.697,77
6
Rp 12.342.000,00
0,3700
Rp 4.566.530,77
7
Rp 13.576.200,00
0,3033
Rp 4.117.363,81
8
Rp 14.933.820,00
0,2486
Rp 3.712.377,21
9
Rp 16.427.202,00
0,2038
Rp 3.347.225,35
10
Rp 18.069.922,20
0,1670
Rp 3.017.990,07
Total P.V. of Revenue
Rp 23.463.712,35
Total P.V. of Investment
23.131.725,34
Net Present Value (NPV)
Rp
331.987,01
Tabel 4. Perhitungan Net Present Value
Per.
Cost/Investment
Revenue/Opp.Cost
Df(23%)
PV-Investment
PV-Revenue
1
Rp 8.150.000,00
Rp (2.400.000,00)
1,0000
Rp 8.150.000,00
Rp (2.400.000,00)
2
Rp 8.965.000,00
Rp (2.400.000,00)
0,8130
Rp 7.288.617,89
Rp (1.951.219,51)
3
Rp 11.361.500,00
Rp 7.509.749,49
Rp (1.586.357,33)
Rp (2.400.000,00)
0,6610
4
Rp 10.200.000,00
0,5374
Rp 5.481.315,97
5
Rp 11.220.000,00
0,4369
Rp 4.901.989,89
6
Rp 12.342.000,00
0,3552
Rp 4.383.893,40
7
Rp 13.576.200,00
0,2888
Rp 3.920.555,07
8
Rp 14.933.820,00
0,2348
Rp 3.506.187,46
9
Rp 16.427.202,00
0,1909
Rp 3.135.614,80
10
Rp 18.069.922,20
0,1552
Rp 2.804.208,36
Total P.V. of Proceed
Total P.V. of Investment
Net Present Value (NPV)
Rp 22.196.188,11
22.948.367,37
Rp
(752.179,26)
______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 3 TH. XXXVIII Juli 2005
ISSN 0215 - 8250
558
Berdasarkan tabel-3 dan tabel-4 di atas, maka nilai IRR dapat
dipastikan berada antara 22% dan 23%. Dengan menggunakan formula
interpolasi di atas, didapat hasil perhitungan IRR sebesar 22,31% dengan
perhitungan sebagai berikut.
IRR  23% 
 752.179,26
(23%  22%) = 22,31%
331.987,01  (752.179,26)
Karena IRR berada diatas cost of capital (12%), maka dapat
dinyatakan investasi dalam pendidikan tersebut feasibel.
2.3 Kendala Analisis Human Resources Investment
Di negara-negara sedang berkembang, menghitung harga atau
menentukan nilai pada fungsi produksi ekonomi tidak mudah. Konsekuensi
logis dari keadaan tersebut, analisis terhadap human resources investment
sulit untuk dilakukan. Menurut Pidarta (2000:240), ada beberapa kendala
yang dihadapi dalam menganalisis investasi sumber daya manusia, antara
lain : Pertama, adanya waktu tunggu (waiting time) antara waktu peserta
didik tamat dengan waktu memperoleh pekerjaan pertama kali. Kalau
peserta didik tamat, belum tentu mereka langsung bekerja. Walaupun sudah
bekerja atau ada yang segera bekerja, tetapi persentase yang belum bekerja
jauh lebih besar. Keadaan ini akan menyulitkan untuk melakukan analisis.
Kedua, selama waktu tunggu (waiting time), mungkin mereka
telah bekerja seadanya dan pekerjaan tersebut mungkin tidak sesuai dengan
disiplin ilmunya. dengan memperoleh penghasilan dalam jumlah tertentu.
Penghasilan yang diperoleh dari pemberi kerja tersebut cenderung tidak
tetap sehingga sulit dipakai sebagai dasar untuk melakukan analisis.
______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 3 TH. XXXVIII Juli 2005
ISSN 0215 - 8250
559
Ketiga, penghasilan yang diperoleh dari usaha dengan modal
sendiri jumlahnya cenderung tidak teratur dalam suatu periode tertentu. Hal
ini terjadi karena penghasilan yang diperoleh dari sumber ini sangat
berfluktuasi tergantung dari kondisi perekonomian sehingga akan
menyulitkan dalam melakukan analisis.
Keempat, disamping telah memperoleh penghasilan yang teratur
melalui pekerjaan tetap, ada penghasilan tambahan yang diperoleh secara
tidak teratur dari pekerjaan sampingan. Mencari penghasilan tambahan
yang jumlahnya tidak teratur sangat mungkin terjadi dalam usaha untuk
menambah penghasilan. Kondisi seperti ini juga akan menyulitkan
melakukan analisis.
Kelima, bekerja di sektor swasta dengan gaji dan upah yang
bervariasi. Gaji dan upah bervariasi pada perusahaan-perusahaan.
Disamping itu struktur gaji dan upah yang diterapkan juga bervariasi.
Kondisi seperti ini akan mendapatkan hasil analisis investasi sumber daya
manusia yang tidak akurat.
3. Penutup
Berdasarkan uraian di depan, dapat disimpulkan bahwa dengan
menggunakan beberapa model analisis investasi dalam pendidikan, baik
statis maupun dinamis, seperti payback period, internal rate of return dan
net present value, dapat diketahui bagaimana investasi yang telah dilakukan
dalam pendidikan, apakah feasible atau tidak. Dengan metode payback
period, semakin cepat atau pendek periode tersebut semakin feasible suatu
investasi yang ditanamkan. Dengan menggunakan metode net present
value, semakin besar selisih antara total present value of proceed dengan
total present value of initial investment semakin feasible investasi dalam
pendidikan. Suatu investasi dalam pendidikan akan semakin feasibel jika
______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 3 TH. XXXVIII Juli 2005
ISSN 0215 - 8250
560
internal rate of return semakin besar selisihnya dengan cost of capital yang
berlaku pada saat analisis dilakukan.
Banyak kendala yang dihadapi dalam menerapkan model analisis
investasi sumber daya manusia dalam dunia pendidikan di Indonesia, hal ini
terjadi karena tidak tersedianya data yang relevan yang berkaitan dengan
variabel-variabel yang dianalisis. Untuk dapat menganalisis investasi
sumber daya manusia dalam pendidikan diperlukan database yang memadai
dalam dunia pendidikan, sehingga semua variabel yang mendukung dalam
melakukan analisis tersedia setiap saat. Tracer study yang dilakukan secara
periodik adalah pendekatan yang terbaik untuk mengumpulkan dan mengupdate database lulusan.
DAFTAR PUSTAKA
Dedi Supriadi. 2003. Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah.
Bandung :Remaja Rosdakarya.
Dj.A.Simarmata. 1984. Pendekatan Sistem Dalam Analisa Proyek
Investasi. Jakarta : Gramedia.
Fattah, Nanang. 2002. Ekonomi & Pembiayaan Pendidikan. Bandung PT
Remaja Rosdakarya.
H.Moch.Idhoci Anwar. 2004. Administrasi Pendidikan dan Manajemen
Biaya Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Pidarta, Made. 2000. Landasan Kependidikan. Jakarta : Rineka Cipta.
McMahon Walter,W, dkk. 2001. Improving Education Finance in
Indonesia. Policy Research Center, Institute for Research and
Development, MONE, UNICEF and UNESCO.
Mulyasa. 2003. Manajemen Berbasis Sekolah, konsep, strategi dan
implementasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.
______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 3 TH. XXXVIII Juli 2005
Download