ISSN 0215 - 8250 922 OPTIMALISASI PEMBELAJARAN KECAKAPAN HIDUP TENTANG PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN PADA SISWA KELAS III SMP NEGERI 2 SINGARAJA oleh Risa Panti Ariani, IBN Sudria, Ni Made Warsiki Made Meli, I Ketut Widiadnyana, Made Sudarwati ABSTRAK Penelitian tindakan kelas ini bertujuan menemukan program pembelajaran kecakapan hidup tentang peningkatan produksi pangan secara optimal di SMP Negeri 2 Singaraja. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III F. Subjek tersebut akan dikenakan perlakuan mengenai program pembelajaran kecakapan hidup, terdiri atas siklus besar I berupa belajar secara terbimbing dan Siklus besar II berupa belajar mandiri. Langkah kerja proyek meliputi (1) pengungkapan pengetahuan awal tentang upaya-upaya peningkatan produksi pangan dan keterampilan kerja ilmiah awal, (2) mengenal cakupan bahasan peningkatan produksi pangan, (3) pembekalan komponen-komponen dan langkah-langkah kerja proyek, (4) pelibatan siswa dalam menemukan masalah dan membuat rancangan proyek,(5) pelaksanaan proyek oleh siswa, (6) pembuatan laporan proyek dan poster, dan (7) pengkomunikasian hasil proyek melalui poster di dinding kelas dan presentasi hasil di depan kelas. Bimbingan oleh guru/tutor terhadap siswa sedapat mungkin bersifat klinis (mengutamakan kreatifitas/inisiatif siswa). Data hasil konsepsi siswa dan aktivitas belajar dikumpulkan dengan tes, observasi, angket, tugas perorangan dan tugas kelompok, kemudian data dianalisis secara kualitatif yang disajikan secara deskriptif. Hasil penelitian tindakan kelas ini menunjukan adanya peningkatan pemahaman konsepsi dan aktifitas belajar terutama pada aspek kecakapan hidup yaitu personal, berpikir rasional, sosial, akademik dan vokasional dari sangat rendah (rerata 24,7%) menjadi rendah (rerata 52,4%). Meskipun terjadi peningkatan pada semua aspek kecakapan hidup, tetapi peningkatan tersebut belum mencapai pemahaman konsepsi minimal. Aktivitas siswa tinggi sehingga memotivasi ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH. XXXVIII Desember 2005 ISSN 0215 - 8250 923 siswa untuk memperoleh pengalaman belajar mandiri dalam kegiatan ilmiah secara optimal. Kata kunci: kecakapan hidup, peningkatan, produksi pangan ABSTRACT The purpose of class research is to find the optimal life skill learning program of food production enhancement at SMP Negeri 2 Singaraja. The research subjects are student of class III F and will be subjected to life skill learning program, which consist of Large Cycle I, which is learning by mean of consulting and Large Cycle II, which is learning by mean of independence. The steps of the project are (1) giving basic knowledge of food production enhancement and basic knowledge of making scientific writing (2) introducing need of food production enhancement (3) giving the component and steps in scientific writing (4) signing students to find problems and make model of project (5) experiment the project (6) make report and poster (7) create a communication project model by mean of poster and presenting the result in front of class. Consulting with teacher/ tutor should be clinical, which mean to let student be the active party. Resulting data of student and their activities are gathered by mean of tests, observations, handout, group work, individual work, then data are analize qualitatively and descriptively. The result of this class research show that there is an upgrading knowledge of concept and learning activities especially in the aspect of life skill, such as, personalities, rational thinking, social, academic and the lowest vocational is 24.7% and the highest is 52.4%. Eventhough there is upgrading nearly at all life skill aspect, but those upgrading is not enough in achieving the minimal understanding concept. The activities of student is high and so it motivated them in achieving experience towards scientific activities. Key words : life skill, food production, enhancement. ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH. XXXVIII Desember 2005 ISSN 0215 - 8250 924 1. Pendahuluan Pembelajaran peningkatan produksi pangan yang diselenggarakan pada tahun-tahun sebelumnya oleh guru-guru sebagai kolaborator dalam penelitian ini masih dilakukan secara konvensional hanya dengan metode ceramah dan tanya jawab. Isi, organisasi, dan strategi pembelajaran kurang optimal mengakomodasi kecakapan hidup yang dibutuhkan lulusan untuk terjun ke masyarakat. Kesadaran guru-guru sebagai kolaborator untuk menanamkan kecakapan hidup (life skills) secara maksimal pada jenjang persekolahan wajib belajar (SMP) menguat setelah menyikapi tuntutan hidup di masyarakat dalam zaman teknologi semakin tinggi. Kelemahan pembelajaran secara konvensional telah diingatkan juga secara nasional oleh Dirjen Dikdasmen (Indrajadi Sidi : 2002) yang menyatakan munculnya gejala lulusan SLTP dan sekolah menengah yang menjadi pengangguran di pedesaan. Kurikulum Tahun 2004 menyadari kelemahan-kelemahan di atas, kemudian menekankan pentingnya pembinaan kecakapan hidup (life skills) pada siswa. Pembelajaran dalam Kurikulum 2004 berorietasi pada kompetensi lulusan yang dipadukan dengan pemberlakuan otonomi daerah yang berkesan kurang dipersiapkan dengan baik. Banyak sekolah yang masih mengalami kesulitan dalam mengimplementasikan Kurikulum 2004. Koordinasi dan kolaborasi antara pihak-pihak yang berperan dalam pengembangan dan pelaksanaan pendidikan yang sangat sentral dalam implementasi KBK dalam suasana otonomi sekolah belum berfungsi dengan baik. Kecakapan hidup semestinya menekankan pada keterampilan yang mendukung kreatifitas. Pembelajaran kecapan hidup melalui proyek sains (yang meliputi sains sebagai produk dan proses) tentang peningkatan produksi pangan kiranya dapat mengakomodasi tuntutan ini. Sains sebagai produk akan berorientasi pada pengetahuan dan produk pangan yang ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH. XXXVIII Desember 2005 ISSN 0215 - 8250 925 menjadi perhatian, sementara sains sebagai proses akan menekankan pada keterampilan berinovasi atau berimprovisasi cara-cara berproduksi untuk menghasilkan produk baru atau produk yang lebih baik atau lebih unggul. Melalui proyek sains tentang peningkatan produksi pangan diharapkan pada siswa akan tumbuh kepercayaan diri bahwa mereka punya potensi kemampuan untuk mengembangkan suatu produk. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas ini menemukan suatu program pembelajaran untuk peningkatan produksi pangan yang mengakomodasikan kecakapan hidup secara optimal sesuai dengan perkembangan kognitif dan pengalaman belajar kelas III SMP. Penelitian ini juga bertujuan mengembangkan multibentuk asesmen dalam mendokumentasikan perkembangan kemajuan belajar kecakapan hidup. Penanaman kecakapan hidup lulusan khususnya dalam peningkatan produksi pangan dapat dioptimalkan dengan melibatkan siswa dalam suatu proyek sains (kerja ilmiah) peningkatan produksi pangan. Pelibatan siswa dalam kegiatan tersebut akan membawa efek ikutan berupa peningkatan usaha mencari pengetahuan dan menguasai kemampuan yang terkait. Dalam proyek sains ini, siswa diajak (1) menemukan sejumlah bahan/produk atau teknologi pangan, (2) kegunaan bahan atau teknologi tersebut, (3) menemukan zat atau proses yang menentukan fungsi atau mutu produk, (4) menemukan suatu ide untuk mmperbaiki atau mengolah bahan menjadi prodak yang mempunyai nilai tambah, (5) memilih satu ide atau masalah untuk menjadi suatu proyek peningkatan produksi pangan, (7) membuat rancangan proyek, (8) melaksanakan proyek, (9) membuat laporan proyek dan poster, (10) mengkompetisikan hasil kegiatan proyek dalam kelas melalui poster dinding (dicari 3 buah proyek yang terbaik sebagai portofolio kelas), (11) mengkomunikasikan ketiga hasil terbaik ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH. XXXVIII Desember 2005 ISSN 0215 - 8250 926 tersebut dalam majalah dinding, dan (12) mempresentasikan masingmasing karya terbaik tersebut di depan kelas atau forum ilmiah lain. Di samping penguasaan konsep, program pembelajaran juga dirancang secara optimal mengakomodasi keterampilan kerja ilmiah, berpikir kritis, dan berpikir kreatif. Penilaian pembelajaran melibatkan penggunaan multi bentuk asesmen yaitu essay, asesmen performance, personal komunikasi, dan respon pilihan (selected responses). Efek tindakan yang akan dikaji dalam penelitian tindakan kelas ini berupa rancangan kecakapan hidup secara umum dan kecakapan hidup secara khusus. perkembangan. Rancangan kecakapan hidup secara umum yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi perkembangan (1) Personal (kesadaran diri), (2) Berpikir Rasional, dan (3) Sosial. Sedangkan, rancangan kecakapan hidup secara khusus yang dikembangkan dalam penelitian ini meliputi perkembangan (1) Akademik (berpikir ilmiah), dan (2) Vokasional (keterampilan kejuruan). Pengungkapan kemampuan dasar awal pada siklus I, meliputi penguasaan informasi dan konsepsi-konsepsi yang berhubungan dengan pokok bahasan peningkatan produksi pangan, serta kemampuan dasar kerja sains sebelum kegiatan proyek dimulai. Pemberian tindakan pada siklus II berupa pembelajaran pengayaan setelah siswa memperoleh pengalaman dalam melaksanakan proyek sains, sehingga pengalaman setiap kelompok dapat dipahami oleh kelompok lainnya. 2. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dimana hasil-hasil tindakan dianalisis secara kualitatif. Tindakan penelitian berupa penerapan rancangan program (isi, organisasi, dan strategi pembelajaran) yang ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH. XXXVIII Desember 2005 ISSN 0215 - 8250 927 menekankan penanaman kecakapan hidup dalam kajian pokok bahasan peningkatan produksi pangan. Penelitian dilakukan terhadap satu kelas siswa kelas III F SMP Negeri 2 Tahun Akademik 2005/2006 yang diajar oleh guru sebagai anggota peneliti (kolaborator) dari mana ide dan masalah dalam penelitian ini diungkap. Siswa-siswi kelas III F berjumlah 46 orang yang akan menjadi subjek dalam penelitian tindakan kelas ini. Waktu tatap muka menggunakan jam pelajaran Muatan Lokal (Mulok) dengan pertemuan sebanyak satu kali dalam seminggu. Jumlah pertemuan pada penelitian ini adalah 13 kali pertemuan (termasuk pertemuan prasiklus dan pertemuan untuk melaksanakan eksperimen Proyek kerja ilmiah.). Sedangkan untuk refleksi pada tiap siklus dilaksanakan diluar waktu tatap muka, dan hanya tim pengajar (peneliti) saja. Tetapi karena siswa memerlukan pengarahan dan bimbingan klinis secara intensif, maka pertemuan dengan siswa atau kelompok dapat dilakukan sewaktu-waktu diluar jam pelajaran sesuai kondisi sekolah. Penelitian tindakan kelas ini direncanakan terdiri atas dua siklus, yaitu siklus besar I berupa belajar terbimbing dan siklus besar II berupa belajar mandiri. Belajar terbimbing pada siklus besar I terdiri atas beberapa siklus yang melibatkan beberapa tahapan kegiatan, yaitu menemukan masalah untuk proyek, membuat rancangan, pelaksanaan, dan pembuatan laporan proyek. Belajar mandiri dalam siklus besar II juga terdiri atas beberapa siklus kecil, yakni mencari informasi atau pengetahuan dari pameran hasil proyek orang lain dan presentasi hasil proyek kelompok lain; dan tugas mandiri menambah pengetahuan tentang peningkatan produksi pangan yang tidak dapat dikerjakan melalui proyek karena keterbatasan waktu yang tersedia. ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH. XXXVIII Desember 2005 ISSN 0215 - 8250 928 Dalam pelaksanaan penelitian diperlukan persiapan umum berupa perencanaan program semester, tujuan pembelajaran, buku/unit-unit bahan ajar, dan buku buku resep teknologi tepat guna yang berkaitan dengan peningkatan produksi pangan. Di samping persiapan umum, juga diperlukan sejumlah persiapan khusus dalam belajar melalui proyek sains, yaitu (1) rancangan pembelajaran kecakapan hidup, (2) lembar kerja siswa (LKS) yang dirancang khusus untuk kegiatan proyek dalam PTK ini dan disertai pedoman pelaksanaan proyek, (3) instrumen/lembar asesmen sesuai dengan target asesmen, dan (4) media atau sarana untuk mengkomunikasikan hasil kegiatan proyek melalui poster dan presentasi. Dalam pembelajaran di kelas, guru cenderung sebagai fasilitator dan pembimbing. Aktivitas siswa dirangsang melalui tugas-tugas kelompok dan tugas-tugas perongan yang menantang. Rancangan kecakapan hidup yang akan dikembangkan dalam penelitian ini disajikan dalam tabel berikut. Rincian Kecakapan hidup untuk Kelas IX (SMP) Umum Personal Kesadaran Kebiasaan mental : (kesadaran diri) sebagai mahluk menghargai orang lain Tuhan (ahklaq berkonsentrasi pada obyek yang mulia), anggota dipelajari masyarakat, & bersikap jujur/terbuka dalam pengamatan warga negara dan berpendapat berbuat untuk pengabdian pd masyakat, bangsa, & Tuhan Kesadaran & mensyukuri kelebihan & kekurangan yg dimiliki Potensi diri yang positif : mensyukuri kelebihan akal yang diberikan pd manusia melatih kemampuan penemuan sendiri memupuk kepercayaan & menggunakan kemampuan diri Kelemahan diri : menemukan & mengatasi sehingga berguna ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH. XXXVIII Desember 2005 ISSN 0215 - 8250 Berpikir Rasional Sosial Khu-sus Akademik (berpi-kir ilmiah) Vokasional (keterampila n ke-juruan) 929 Menggali & menemukan informasi Menemukan informasi ttg peningkatan produksi pangan dari sumber pustaka, guru, keluarga,dan/atau masyarakat poster dinding & presentasi hasil ttg hasil karya ilmiah Mengolah Informasi ttg beberapa cara peningkatan informasi & produksi pangan : mengambil memilih yang penting, tepat, & dapat keputusan dilaksanakan memutuskan satu proyek kerja ilmiah untuk dikerjakan Memecahkan Melakukan proyek sains (kerja ilmiah) ttg masalah secara satu contoh dalam peningkatan produksi kreatif pangan Komunikasi Melatih mendengar dan menerima secara empati pendapat anggota kelompok (kerja kelompok) anggota kelompok lain (presentasi dan diskusi kelas) Bekerjasama Kerja sama kelompok dalam memilih (kolaborasi) ide/maslah,merancang, melaksanakan satu proyek peningkatan produksi pangan Identivikasi Merancang perlakuan eksperimen variabel sederhana ttg suatu teknologi pangan Merumuskan Merumus hipotesis secara terbimbing hipotesa dalam satu rancangan proyek (percobaan) peningkatan produksi pangan Melakukan Melakukan esperimen sederhana ttg satu penelitian cara peningktan produksi pangan Sesusi dengan Pengalaman dalam pekerjaan peningkatan bidang pekerjaan produksi pangan tertentu Latihan suatu cara peningkatan produksi pangan tukar menukar pengalaman ttg caracara peningkatan produksi pangan melalui poster dan presentasi hasil proyek Data konsepsi siswa sebelum, selama, dan pada akhir untuk keseluruhan kegiatan siklus besar ataupun untuk setiap siklus-siklus kecil ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH. XXXVIII Desember 2005 ISSN 0215 - 8250 930 diungkap dengan menggunakan metode tes, wawancara terbatas untuk klarifikasi konsepsi, dan mencatat/merekam konsep-konsep yang muncul selama pembelajaran. Observasi juga dilakukan pada aktivitas siswa dalam efektivitas pemberian tindakan pada setiap siklus kecil dievaluasi untuk menetapkan tindakan yang akan diberikan pada siklus kecil berikutnya. Tingkat penguasaan pengetahuan dan keterampilan dasar secara klasikal maupun perorangan yang diperoleh dari berbagai bentuk asesmen pada setiap siklus kecil dalam siklus besar dicatat. Evaluasi efek pemberian tindakan siklus kecil diarahkan pada aspek-aspek bimbingan yang menjadi penekanan pada unit kegiatan siklus kecil tersebut. Penyempurnaan tindakan pada siklus-siklus kecil diarahkan pada bimbingan yang mengarahkan pada keberhasilan siklus berikutnya. Refleksi secara keseluruhan pada siklus besar dilakukan terhadap sejumlah data hasil observasi, yakni (1) kemampuan siswa menemukan ide/masalah yang layak disebutkankan sebagai proyek sains (kerja ilmiah), (2) kemampuan siswa membuat rancangan proyek, (3) perkembangan aktivitas dan ketrampilan dasar siswa dalam melaksanakan eksperimen, (4) kualitas laporan/pembahasan hasil eksperimen, dan (5) hasil tes formatif. Refleksi siklus II dilakukan dengan mengkonfirmasikan efek positif dari keseluruhan rangkaian tindakan yang dicobakan (termasuk siklus I) terkait dengan pencapaian tujuan penelitian, kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan program, kemungkinan penerapan dan penyempurnaan program. 3. Hasil Penelitian dan Pembahasan Penelitian tindakan kelas ini merupakan penerapan dari rancangan program (isi, organisasi, dan strategi pembelajaran) yang menekankan penanaman kecakapan hidup (life skills) dalam kajian pokok bahasan ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH. XXXVIII Desember 2005 ISSN 0215 - 8250 931 peningkatan produksi pangan. Penguasaan siswa terhadap konsep-konsep prasyarat peningkatan produksi pangan sangat terbatas dan kualitas konsepsi siswa masih sangat rendah, hanya berupa hafalan, dan pemahaman konsep prasyarat yang sangat rendah, sehingga banyak terdapat kesalahan konsep mengenai peningkatan produksi pangan. Pada siklus besar I, siswa dilatih untuk dapat membuat rancangan percobaan, melaksanakan eksperimen dan membuat hasil laporan/poster mengenai pembelajaran kecakapan hidup peningkatan produksi pangan. Aktivitas siswa meningkat, karena proses diskusi berjalan lancar sehingga siswa dapat menemukan sendiri informasi peningkatan produksi pangan. Siswa dapat berpikir secara ilmiah (akademik) dengan merancang proyek kerja ilmiah secara benar, meskipun memerlukan proses bimbingan intensif (klinis). Siswa lebih tertarik pada masalah teknologi pangan pascapanen daripada masalah bidang pertanian, peternakan, dan perikanan. Hasil pelaksanaan eksperimen (lebih dari 80%) sesuai dengan rancangan percobaan. Penyusunan laporan dan poster sudah cukup tepat dan baik sebagai pengalaman awal siswa. Refleksi siklus besar II, siswa dapat mengkomunikasikan poster dan presentasi proyek kerja ilmiah yang sudah dilaksanakan. Lebih dari 80% siswa dapat menggali dan menemukan informasi yang dipercaya tentang peningkatan produksi pangan melalui poster. Presentasi siswa di kelas dapat menunjukkan peningkatan aktivitas dan keterampilan diskusi siswa dalam melaksanakan kegiatan ilmiah di kelas karena hampir semua siswa (lebih dari 80%) belum pernah mengikuti presentasi (sebagai kelompok penyaji ataupun sebagai peserta presentasi). Meskipun demikian, presentasi ini berjalan lancar, bahkan siswa terkesan santai, tertib dan terarah. ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH. XXXVIII Desember 2005 ISSN 0215 - 8250 932 Berdasarkan hasil pretes dan postes dari penelitian tindakan kelas ini menunjukan adanya peningkatan pemahaman konsepsi dan aktivitas belajar terutama pada aspek kecakapan hidup yaitu personal, berpikir rasional, sosial, akademik dan vokasional dari sangat rendah (rerata 24,7%) menjadi rendah (rerata 52,4%). Meskipun terjadi peningkatan pada semua aspek kecakapan hidup, tetapi peningkatan tersebut belum mencapai pemahaman konsepsi minimal. Aktivitas siswa tinggi sehingga memotivasi siswa untuk memperoleh pengalaman belajar mandiri dalam kegiatan ilmiah secara optimal. Perbedaan peningkatan indikator kecakapan hidup paling besar pada peningkatan kemampuan dasar untuk melakukan kerja ilmiah (keterampilan peningkatan produksi pangan) daripada peningkatan pada kemampuan dasar lainnya. Hal ini disebabkan siswa lebih mudah memahami materi atau mencapai sasaran pembelajaran dalam bentuk kegiatan kelompok atau perorangan dengan aktifitas siswa tinggi ( diskusi, eksperimen, kerja kelompok, kegiatan aktifitas) dalam bentuk kerja ilmiah dari pada pembelajaran dalam bentuk pasif (ceramah, tanya jawab, membaca sumber pustaka). Selain itu, dampak ikutan dalam penelitian ini siswa memiliki pengalaman dalam berpikir ilmiah (mulai menyusun rancangan sampai laporan) dan melakukan kegiatan ilmiah melalui presentasi. Tanggapan siswa terhadap program pembelajaran Kecakapan Hidup tentang Peningkatan Produksi Pangan secara umum adalah positif, maksudnya adalah sebagian besar siswa setuju dengan program pembelajaran ini. 4. Penutup Hasil penelitian tindakan kelas ini dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kecakapan hidup tentang peningkatan produksi pangan pada ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH. XXXVIII Desember 2005 ISSN 0215 - 8250 933 kelas III F di SMP negeri 2 Singaraja menunjukan adanya peningkatan. Peningkatan ini meliputi pemahaman konsepsi dan aktivitas belajar terutama pada aspek kecakapan hidup, yaitu personal, berpikir rasional, sosial, akademik dan vokasional dari sangat rendah (rerata 24,7%) menjadi rendah (rerata 52,4%). Meskipun terjadi peningkatan pada semua aspek kecakapan hidup, tetapi peningkatan tersebut belum mencapai pemahaman konsepsi minimal. Aktivitas siswa tinggi sehingga memotivasi siswa untuk memperoleh pengalaman belajar mandiri dalam kegiatan ilmiah secara optimal. Tanggapan siswa terhadap program pembelajaran Kecakapan Hidup tentang Peningkatan Produksi Pangan secara umum adalah positif, maksudnya adalah sebagian besar siswa setuju dengan program pembelajaran ini. Untuk mengoptimalkan pembelajaran kecakapan hidup, maka perlu dipertimbangkan beberapa saran, sebagai berikut. (1) Melalui pengalaman belajar siswa dalam kegiatan ilmiah, akan memudahkan penguasaan konsep dasar. (2) Agar aktivitas siswa dalam kegiatan ilmiah tinggi (lebih dari 80%), siswa dimotivasi dengan menemukan sendiri informasi dan menentukan proyek kerja ilmiah yang akan dieksperimenkan. (3) pada pengajar disarankan menanamkan kecakapan hidup (life skills) secara maksimal pada jenjang persekolahan wajib belajar (SMP), karena hal ini akan mempersiapkan siswa dalam menyikapi tuntutan hidup di masyarakat dalam zaman teknologi semakin tinggi. (4) diperlukan penelitian lanjutan mengenai peningkatan produksi pangan agar mencapai pemahaman konsepsi minimal, selain itu juga pada peningkatan produksi pangan di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan. ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH. XXXVIII Desember 2005 ISSN 0215 - 8250 934 DAFTAR PUSTAKA Adam, R.G. & Gullota, T. 1983. Adolescent Life Experiences. California : Brooks/Cole Publishing Company. Depdikbud. (1993). Kurikulum Pendidikan Dasar Garis-Garis Besar Program Pengajaran IPA Sekolah Menengah Tingkat Pertama. Jakarta. Depdiknas. (2003). Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Mata Pelajaran Sains Sekolah Menengah Pertama dan Madrasah Tsanawiyah. Jakarta. Hopson, B. & Scally, M. (1981). Life Skill Teaching. London : McGrawHill Book Company (UK) Limited. Mayer,V.J. (1996). Development in Japanase Scinece Curriculum. Tersedia: http://earthsys.or.ohio-state.edu/japan96/curriculum.html. [26-5-2003] Lawson, A.E. (1980). 1980 AETS Yearbook The Psychology of Teaching for Thinking and Creativity. Ohio : Clearinghouse for Science, Mathematics, and Eviromental Education. Lawson, A.E. (1995). Science Teaching and the Development of Thinking. Californea : Wadsworth Publishing Company. Popham, W.J. 1995. Classroom Assessment – What Teachers Need to Know. Sinagapore : Allyn Bacon. Sidi, I. (2002). Konsep Pendidikan Berorientasi Keecakapan Hidup melalui Pendidikan Berbasis Luas (BBE), Jakarta : Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional Stiggins, R, J. (1994). Student-Centered Clasroom assessment. New York : Maxwell Macmillan International. Sundria, I.B.N., Suja, W., Suardana, N., Redhana, W. dan Kirna, M. (2000). Analisis Pembelajaran Konsep-konsep Kimia SLTP di Kota Singaraja. Laporan hasil Tim BBE Depdiknas. (2001). Konsep Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill Education) (Buku I). Depdiknas. ______ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, Edisi Khusus TH. XXXVIII Desember 2005