MODUL PERKULIAHAN Pengantar Komunikasi Politik Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Broadcasting Tatap Muka 01 Kode MK Disusun Oleh MK43011 Dicky Andika, M.Si Abstract Kompetensi pengertian dan ruang lingkup Setelah memperoleh materi ini mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan kembali tentang definisi politik, definisi komunikasi, dan pengertian serta ruang lingkup komunikasi politik komunikasi politik, komunikator politik, pesan-pesan politik, saluran komunikasi politik, khalayak komunikasi politik, dan efek komunikasi politik. Selain itu juga dibahas tentang hubungan komunikasi politik dan sistem politik, propaganda dan perang urat syaraf/psy-war sebagai bentuk komunikasi politik, dan periklanan politik. ‘13 2 Nama Mata Kuliah dari Modul Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id I. Pengertian Menurut pengertian yang digunakan secara umum dalam komunikasi, pihak yang menjadi tujuan disampaikannya suatu pesan disebut sebagai penerima atau receiver, atau disebut juga khalayak atau audience. Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa khalayak sebenarnya hanyalah suatu peran yang sifatnya sementara. Mengapa demikian? Karena ketika tiba gilirannya pihak yang disebut khalayak atau penerima pesan tersebut memberikan umpan balik, ataupun pada kesempatan atau peristiwa komunikasi lain ia memprakarsai penyampaian suatu pesan, maka pada saat itu sebenarnya pihak yang disebut sebagai khalayak itu telah berubah/berganti peran menjadi sumber atau komunikator. Pengertian yang sama berlaku juga dalam komunikasi politik. Pihak yang tadinya pernah dikenali sebagai komunikator atau sebagai saluran komunikasi politik, pada saat yang lain dapat pula diidentifikasi sebagai penerima pesan-pesan politik. Jadi semuanya tergantung pada situasi dan sudut pandang dari mana kita melihatnya. Dalam kuliah ini selanjutnya, yang dimaksud dengan khalayak adalah dalam arti masyarakat luas atau yang sering juga disebut public. II. Jenis-jenis Khalayak Komunikasi Politik Seperti halnya tidak semua warga Negara di dalam suatu system politik demokrasi mempunyai minat atau perhatian yang serius dan kontinyu terhadap urusan politik, maka dapat pula dikemukakan bahwa tidak semua warga Negara berperan sebagai khalayak komunikasi politik dengan intensitas yang sama. ‘13 3 Nama Mata Kuliah dari Modul Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Menurut Davison, ada 3 jenis khalayak komunikasi politik sebagai berikut : 1. Publik umum (general public) 2. Publik yang penuh perhatian (the attentive public) 3. Elit opini dan kebijakan 1) Public umum Yang tercakup dalam public umum meliputi lebih dari separuh penduduk, yang dalam kenyataan jarang berkomunikasi dengan apra pembuat kebijakan. 2) Publik yang penuh perhatian (the attentive public) Yaitu khalayak yang sering terlibat dalam diskusi-diskusi seperti antarelit, dan seringkali dimobilisasi untuk bertindak dalam kaitannya dengan isu-isu politik. The attentive public ini, oleh Almond disebut jugasebagai attentive stratum atau lapisan yang mempunyai perhatian, merupakan suatu subkultur yang khusus di mana kelompok-kelompok kepentingan jenis-jenis tertentu berkembang dengan subur, yaitu kelompok-kelompok kepentingan yang merasa berkepentingan dengan masalah-masalah kebijakan umum ketimbang dengan kepentingan yang khusus. Mereka ini diperlukan bagi terlaksananya system politik yang sehat. Mereka itulah lapisan masyarakat yang mau tahu dan menaruh minat pada perkembangan negaranya. ‘13 4 Nama Mata Kuliah dari Modul Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Publik atentif menempati posisi penting dalam proses opini karena didasarkan pada kenyataan bahwa : a. Lapisan public inilah yang berperan sebagai saluran komunikasi politik antarpribadi dalam arus pesan yang timbale balik annatra para pemimpin politik dengan public umum. Publik berperhatian ini merupakan khalayak utama (key audience), baik bagi komunikator massa maupun komunikator organisasional. b. Publik atentif menyertai para pemimpin politik sebagai pembawa (carrier) consensus politik, yaitu orang-orang yang digambarkan mendorong ke arah nilai-nilai demokrasi. c. Publik atentif membentuk surrogate electorate atau pemilih bayangan dalam periode antara masa pemilihan (baik pemilihan legislative maupun pemilihan presiden). Para politisi biasanya mempersepsikan gelombang arus opini di kalanga public atentif sebagai representasi dari apa yang diyakini, dinilai, dan diharapkan oleh public umum ( yang kurang berperhatian pada politik semasa periode di antara dua pemilu). Dengan prkataan lain, khalayak meng mempunyai perhatian ini merupakan lapisan masyarakat yang berkemauan untuk mengikuti perkembangan politik yang berlangsung. ‘13 5 Nama Mata Kuliah dari Modul Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3) Elit Opini dan kebijakan Khalayak komunikasi politik ini adalah merupakan kalangan yang paling tinggi dan aktif minatnya terhadap masalah politik atau pemerintahan. ‘13 6 Nama Mata Kuliah dari Modul Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id IV. Khalayak Komunikasi Politik yang Ideal Baik ditinjau dari sudut pandang ilmu politik maupun ilmu komunikasi, terdapat persamaan gambaran tentang cirri-ciri khalayak yang ideal. Diantara ciri-ciri itu adalah bahwa khalayak tersebut haruslah yang mempunyai perhatian untuk mengikuti perkembangan politik yang terjadi di sekitarnya. Ini berarti bahwa khalayak tersebut mempunyai akses informasi yang teratur, baik melalui saluran antarpribadi maupun melalui media massa. Dengan perkataan lain, pertama-pertama haruslah ada dorongan rasa keingintahuan atau rasa peduli pada apa yang terjadi dalam masyarakat dan negaranya. Tidaklah mungkin seseorang bisa aktif mengikuti perkembangan politik dan pemerintahan pada masyarakatnya, bila yang bersangkutan bersikap masa bodoh atau tidak peduli terhadap perkembangan yang terjadi. ‘13 7 Nama Mata Kuliah dari Modul Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka 1. Beer, Jennifer, Intercultural Communication at Work, Washington, 1997. 2. Mulyana, Deddy dan Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi Antarbudaya, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003. 3. Rumondor, Alex dkk, Komunikasi Antarbudaya, Universitas Terbuka, Jakarta, 1996. 4. Mulyana, Deddy, Komunikasi Efektif; Suatu Pendekatan Lintasbudaya, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004. ‘13 8 Nama Mata Kuliah dari Modul Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id