MODUL PERKULIAHAN Saluran Komunikasi Politik Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Broadcasting Tatap Muka 05 Kode MK Disusun Oleh MK43011 Dicky Andika, M.Si Abstract Kompetensi pengertian dan ruang lingkup Setelah memperoleh materi ini mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan kembali tentang definisi politik, definisi komunikasi, dan pengertian serta ruang lingkup komunikasi politik komunikasi politik, komunikator politik, pesan-pesan politik, saluran komunikasi politik, khalayak komunikasi politik, dan efek komunikasi politik. Selain itu juga dibahas tentang hubungan komunikasi politik dan sistem politik, propaganda dan perang urat syaraf/psy-war sebagai bentuk komunikasi politik, dan periklanan politik. ‘13 2 Nama Mata Kuliah dari Modul Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Beberapa bentuk saluran komunikasi politik yang dikemukakn di sini meskipun dalam fungsi yang berbeda memang telah dikemukakan sebelumnya, yakni sebagai komuniaktor dalam komuniksi politik. Ia dapat berfungsi sebagai sumbre/komunikator politik di satu sat, tapi pada waktu yang lain lebih berfungsi sebagai saluran atau media, atau pada waktu yang lain berfungsi sebagai keduanya. Kegandaan fungsi ini bukanlah sesuatu yang aneh karena fungsi suatu pihak dalam berlangsungnya proses komunikasi memang tergantung dari mana kita meninjaunya. Birokrasi misalnya, di satu pihak merupakan komunikator yang menyampaikan pesanpesan yang berasal dari pemerintah, namun pada kesempatan lain ia juga dapat berfungsi saluran bagi lewatnya informasi yang berasal dari khlayak masyarakat. Fungsi yang ganda ini terutama ditemui paeda unsur-unsur yang bersifat organisasional seperti pemerintah, partai politik, kelompok kepentingan, keleompok penekan, dan media massa. Pengertian saluran komunikasi politik mencakup segala sesuatu pihak atau unsur yang memungkinkan sampainya pesan-pesan politik. 1) Saluran Komunikasi Massa Ada dua bentuk saluran komunikasi massa, amsing-masing berdasarkan tingkat langsungnya komunikasi satu kepada banyak. Bentuk yang pertama terdiri atas komunikasi tatap muka, sepertim bila seorang kandidat berbicara di depan rapat umum, atau ketika seorang presiden muncul di depan khalayak para reporter dalam konferensi pers. ‘13 3 Nama Mata Kuliah dari Modul Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Bentuk yang kedua terjadi jika ada perantara ditempatkan di antara komuniaktor dan khalayak. Di sini media, teknologi, sarana dan alat komunikasi lainnya turut serta. Sebagian informasi yang disampaikan oleh media massa akan melintasi garis-garis batas geografis dan kelas sosial. Dalam banyak hal media massa diakui sebagai saluran komuniksi politik yang berkemampuan untuk menyampaikan lebih dari sekedar inforamsi politik. Artinya media massa dapat dibuktikan mempunyai efek politik dalam suatu kelangsungan sistem politik suatu masyarakat. Menurut Gurevitch dan Blumer, kekuatan media sebagai saluran komunikasi politik bersumber pada tiga hal. Pertama; struktural Kedua; psikologis Ketiga; normatif. Pertama; Sttruktural, Akar struktural kekuatan media bersumber pada kemampuannya yang unik untuk menyediakan khalayak bagi para politisi yang ukuran dan komposisinya tidak akan diperoleh para politisi tersebut melalui alat yang lain. Memang secara historis pun, meningkatnya peran media massa dalam politik antara lain terletak pada pelipatgandaan khalayak yang sampai tingkat tertentu umumnya telah berhasil mengatasi berbagai hambatan yang sebelumnya dihadapi (misalnya tingkat pendidikan yang rendah, dan minimnya minat terhadap politik). Kedua; akar psikologis. ‘13 4 Nama Mata Kuliah dari Modul Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Akar psikologis kekuatan media bersumber pada hubungan kepercayaan/credibility dan keyakinan yang berhasil diperoleh media massa dari anggota khalayaknya masingmasing. Ikatan saling percaya ini tumbuh bredasarkan pada pemenuhan harapan khalayak selama ini dan validasi dari hubungan percaya mempercayai di masa lampau antara media yang bersangkutan dengan khalayaknya, yang padea dasarnya tergantung pada penyajian informasi yang legitimized. Ketiga; akar normatif. Kombinasi antara akar struktural dan akar psikologis tadi memungkinkan media menempatkan dirinya di tengah-tengah, yaitu antara politisi dan khalayak, dan sekaligus mencampuri proses politik yang brelangsung. Di sini media kekuatan media bersumber pada prinsip-prinsip demokrasi mengenai kebebasan mengemukakan pendapat, kebutuhan akan perlindungan terhadap warga negara dari penyalahgunaan kekuatan politik. Menurut Galnoor, media massa mempunyai kesamaan dengan partai politik dan birokrasi dalam hal-hal tertentu, dan dalam hal lain brbeda. Bagaimanapun juga, setiap sistem politik tidak dapat mengabaikan potensi penerobos yang dimiliki surat kabar, TV, radio, dan film. 2) Saluran Komunikasi Interpersonal Berbicara tentang masalah politik dalam komunikasi antarpribadi di antara sesama anggota masyarakat, menurut Almond dan Verba, merupakan sesuatu yang bisa dianggap sebagai indikasi dari perasaan aman pada anggota masyarakat dalam melakukan komunikasi politik. ‘13 5 Nama Mata Kuliah dari Modul Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Bila dibandingkan membicarakan politik lewat saluran komunikasi massa dengan saluran komunikasi antarpribadi, kedua ahli tersebut mengemukakan hal-hal sebagai brikut : a. Membicarakan politik dallam saluran antarpribadi merupakan partisipasi politik yang aktif, sedangkan pengenaan komunikasi politik melalui media massa bersifat relatif lebih psif. b. Membicarakan politik dengan orang lain menunjukkan perasaan aman dalam melakukan komunikasi politik. Sebab bagaimanapun juga, membicarakan politik berarti mengundang resiko yang kalau di negara totaliter berarti suatu persoalan besar. Bahkan di negara demokratis pun, membicarakan politik tetap saja mempunyai resiko, sekalipun tidak besar. 3) Saluran Komunikasi Organisasi Saluran komunikasi organisasi dalam komunikasi politik menggabungkan sifat-sifat saluran massa dan saluran antarpribadi. Untuk itu perlu dipahami terlebih dahulu tentang tujuan organisasi, serta mengapa dan bagaimana mereka berkomunikasi. Dalam komunikasi organisasi terdapat dua tipe umum saluran komunikasi, yaitu saluran internal dan saluran eksternal. Proses komuniksi birokratik internal memiliki 3 aspek sebagai berikut : a. Orang-orang harus memiliki informasisebagai dasar untuk membuat keputusan. b. Putusan dan dasar alasannya harus disebarkan agar anggota-anggota organisasi itu melaksanakannya. c. Terdapat saluran-saluran untuk “pembicaraan keorganisasian”, percakapan sehari-hari yang biasa dalam menjalankan pekerjaan. ‘13 6 Nama Mata Kuliah dari Modul Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka 1. Beer, Jennifer, Intercultural Communication at Work, Washington, 1997. 2. Mulyana, Deddy dan Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi Antarbudaya, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2003. 3. Rumondor, Alex dkk, Komunikasi Antarbudaya, Universitas Terbuka, Jakarta, 1996. 4. Mulyana, Deddy, Komunikasi Efektif; Suatu Pendekatan Lintasbudaya, Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004. ‘13 7 Nama Mata Kuliah dari Modul Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id