Modul Komunikasi Politik [TM7]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Modul Standar untuk
digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana
Fakultas
Program Studi
Ilmu Komunikasi
Broadcasting
Tatap Muka
06
Kode MK
Disusun Oleh
MK43011
Dicky Andika, M.Si
Abstract
Kompetensi
pengertian dan ruang lingkup
Setelah memperoleh materi ini
mahasiswa diharapkan dapat
memahami dan menjelaskan
kembali tentang definisi politik,
definisi komunikasi, dan
pengertian serta ruang lingkup
komunikasi politik
komunikasi politik, komunikator
politik, pesan-pesan politik,
saluran komunikasi politik,
khalayak komunikasi politik, dan
efek komunikasi politik. Selain itu
juga dibahas tentang hubungan
komunikasi politik dan sistem
politik, propaganda dan perang
urat syaraf/psy-war sebagai
bentuk komunikasi politik, dan
periklanan politik.
‘13
2
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
I. Pengertian
Menurut Dan Nimmo, opini adalah suatu respons yang aktif terhadap suatu stimulus,
suatu respons yang dikonstruksikan melalui ionterpretasi pribadi yang berkembang dari
dan menyumbang pada imej.
Setiap opini mencerminkan suatu organisasi yang kompleks dari tiga komponen, yaitu
keyakinan, nilai-nilai, dan pengharapan/ekspektasi.
Ketiga komponen tersebut sebenarnya saling tumpang tindih, namun untuk memahami
opini pribadi sebagai building block dari opini publik, perlu untuk melihat masing-masing
unsur itu untuk kemudian dapat mengerti bagaimana interrelasi di antara satu dengan
yang lainnya.
Antara opini, kepercayaan, dan sikap/attitude saling berhubungan satu sama lain.
Kepercayaan merupakan pegangan seseorang dalam menjalani kehidupan, yang
kemudian menjadi dasar dari opini dan attitude orang yang brsangkutan. Perkembangan
opini dan attitude selalu berdasarkan pada kepercayaan yang dimiliki seseorang..
Opini merupakan ekspresi dari attitude. Sedangkan attitude adalah predisposisi
seseorang dalam menilai sesuatu lambang, obyek, ataupun dunia untuk disukai atau
tidak disukai. Penelitian mengatakan bahwa, opini lebih mudah berubah dibanding
dengan attitude yang besifat stabil.
II. Karakteristik Opini
‘13
3
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
1) mempunyai arah
2) mempunyai isi informasi/content
3) mempunyai intensitas.
Tiap opini seseorang mengenai sesuatu hal ada arahnya, dalam arti
Di pihak manakah individu itu berada?
Misalnya, dalam masalah isu emansipasi, seorang wanita cendeung berada pada pihak
yang mendukung.
Opini seseorang juga ditandai oleh apakah yang menjadi dasar dari opini tersebut adlah
pengetahuan faktual atau informasi. Kebanyakan opini menunjukkan informasi yang
relatif kurang mengenai isu yang bersangkutan dengan individu yang beropini tersebut.
Intensitas dari opini pada pokoknya merupakan ukuran tingkat keterlibatan seseorang
dalam isu yang dimaksud. Sebagian orang bisa begitu hebat perasaannya atas sesuatu
isu, sedangkan orang lain tidak atau merasa tidak berkepentingan sama sekali.
Penyebab intens atau tidaknya opini seseorang terhadap suatu isu adalah :
a. karena benar-benar brkepentingan sendiri
b. menyangkut identifikasi kelompok tempatnya bergabung
c. menyangkut nilai-nuilai sosial
d. karena kekhususan dari kepentingan spesial
e. karena merupakan bagian dari pola keterlibatan dan concern politiknya.
IV. Opini Publik
Publik adalah kumpulan orang-orang yang sama minat dan kepentingannya terhadap
suatu isu. Publik tidak sama dengan umum, karena publik ditandai oleh adanya sesuatu
‘13
4
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
isu yang dihadapi dan dibincangkan oleh kelompok kepentingan yang dimaksud, yang
menghasilkan terbentuknya opini mengenai isu tersebut.
Istilah publik bersifat kontroversial, dan di dalamnya terdapat proses diskusi.
Opini publik adalah suatu proses yang menggabungkan pikiran-pikiran, perasaanperasaan, dan usulan-usulan yang dinyatakan oleh pribadi warga negara terhadap
kebijakan yang diambil oleh pejabat pemerintah.
Karakteristik opini publik sama seperti karakteristik opini, yaitu mempunyai isi/content
(mengenai sesuatu); mempunyai arah ( percaya tak percaya); dan mempunyai intensitas
(kuat, moderat, dan lemah).
IV. Proses Pembentukan Opini publik
Menurut Santoso Sstropoetro dengan mengutip G. Carlslake Thomson, kalau public
menghadapi isu tertentu, maka timbul perbedan opini karena :
1. Perebdaan pandangan terhadap fakta.
2. Perbedaan perkiraan tentang cara-cara terbaik untuk mencapai tujuan
3. perbedaan motif yang serupa guna mencapai tujuan
‘13
5
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Dalam hubungannya dengan penilaian terhadap suatu opini public, perlau diperhatikan
4 hal sebagai berikut :
1. Difusi, yaitu apakah opini yang timbul merupakan suara terbanyak, akibat
adanya kepentingan golongan;
2. Persistence, yaitu kepastian atau ketetapan tentang masa berlangsungnya isu
karena disamping itu opini pun perlu diperhitungkan
3. Intensitas, yaitu kedalaman dan ketajaman isu yang berkembang
4. Reasonable, yaitu pertimbangan-pertimbangan yang tepat dan beralasan.
V. Opini public dan Propaganda
Komponen-komponen yang terdapat dalam propaganda adalah :
1. Ada pihak yang menyampaikan pesan
2. Dilakukan secara terus menerus/kontinyu
3. Tedpat proses penyampaian ide/gagassan, kepercayaan atau doktrin
4. Mempunyai tujuan untuk mengubah opini, sikap, dn perilaku individu atau
kelompok
5. Suatu cara sistematis, procedural dan terencana dengan matang
6. Suatu program yang mempunyai tujuan konkret.
Opini public mempunyai hubungan erat dengan propaganda dan keduanya tidak dapat
dipisahkan. Menurut Lasswell, propaganda adalah alat untuk mengontrol opini public.
Propaganda dilakukan untuk mengontrol opini public yang menjadi sasaran dari
propaganda. Opini public menjadi perantara bagi perubahan sikap dan perilaku objek
yang menjadi sasaran para propagandis. Opini public dipersiapkan terlebih dahulu
kemudian dilontarkan atau dipropagandakan untuk mempengaruhi opini public. Jika
opini sudah terbentuk secara baik, baru diterapkan demokrasi.
Pada masa Orde Baru, opini public yang dibentuk lewat propaganda digunakan untuk
mempertahankan kekauasaan pemerintah. Contoh kasus penerapan propaganda itu
antara lain Dwi Fugsi ABRI, asas tunggal, sakralisasi Pancasila, mayoritas tunggal, dan
lain-lain.
‘13
6
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
‘13
7
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Beer, Jennifer, Intercultural Communication at Work, Washington, 1997.
2. Mulyana, Deddy dan Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi Antarbudaya, Remaja
Rosdakarya, Bandung, 2003.
3. Rumondor, Alex dkk, Komunikasi Antarbudaya, Universitas Terbuka, Jakarta,
1996.
4. Mulyana, Deddy, Komunikasi Efektif; Suatu Pendekatan Lintasbudaya,
Remaja Rosdakarya, Bandung, 2004.
‘13
8
Nama Mata Kuliah dari Modul
Dicky Andika
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download