MODUL PERKULIAHAN KARAKTERISTIK KOMUNIKASI MANUSIA Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Broadcasting Tatap Muka 04 Kode MK Disusun Oleh MK85005 Dicky Andika, M.Si Abstract Kompetensi Setelah mempelajari konsepkonsep pokok-pokok dan cabang-cabang filsafat, pembahasan lebih mendalam difokuskan pada isu yang dihadapi oleh pelaku komunikasi dalam profesi dan masyarakat, khususnya berkaitan dengan dilemma-dilema etik Dalam pokok bahasan ini adalah memperkenalkan dan membahas terhadap filsafat sebagai induk etika. Setelah mempelajari konsep-konsep pokok-pokok dan cabang-cabang filsafat, pembahasan lebih mendalam difokuskan pada isu yang dihadapi oleh pelaku komunikasi dalam profesi dan masyarakat, khususnya berkaitan dengan dilemma-dilema etik KARAKTERISTIK KOMUNIKASI MANUSIA Proses komunikasi tampaknya sederhana, pesan dikirimkan, kemudian pesan diterima, selanjutnya seseorang bertindak atas pesan yang diterimanya. Sesungguhnya proses yang tampak sederhana itu, tidaklah demikian. Proses komunikasi yang terjadi sangatlah kompleks. Dalam komunikasi manusia, proses yang dapat terlihat atau diamati hanyalah sedikit atau sebagian kecil. Bagian terbesar dalam proses komunikasi antarmanusia justru tidak dapat diamati. Menurut Brent Ruben, komunikasi manusia sesungguhnya merupakan gunung es. Tampak dipermukaan (yakni yang dapat dilihat) hanyalah sebagian kecil. Bagian terbesarnya justru berada di bawah permukaan, tidak dapat dilihat atau diamati. ‘13 2 Psikologi Komunikasi Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id A. Aspek Komunikasi yang dapat diamati (terlihat) 1. Interactans Interactans adalah orang yang terlibat dalam proses komunikasi, baik sebagai pengirim maupun penerima. Disebut juga partisipan komunikasi 2. Simbol Simbol adalah sesuatu (huruf, angka, kata, objek, orang atau tindakan) yang mewakili sesuatu. Simbol dapat berupa simbol verbal dan nonverbal. 3. Media Media adalah sarana yang digunakan oleh manusia dalam mengirimkan pesan. ‘13 3 Psikologi Komunikasi Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id B. Aspek Komunikasi yang Tidak Dapat Diamati (tidak terlihat) 1. Meaning Manusia menciptakan atau menghasilkan simbol. Ketika menggunakan simbol dalam berkomunikasi, kita menciptakan arti (meaning) dari simbol-simbol tersebut. Tanpa arti yang kita buat, simbol itu tidak akan bermakna. Contoh lampu lalu lintas, merah, kuning dan hijau, itu merupakan simbol yang mempunyai arti. Dalam memberi makna sebuah simbol sebuah simbol, ada yang maknanya disepakati oleh banyak orang, ada pula artinya disepakati secara terbatas atau berbeda-beda. Budaya sangat mempengaruhi pemberian makna sebuah simbol. 2. Learning Respons merupakan salah satu aktifitas manusia. Dalam kehidupannya, manusia justru lebih banyak dituntut memproses pesan yang didasari oleh arti-arti (meaning) yang telah dipelajarinya. Setiap saat manusia dihadapi oleh pesan-pesan dan ia harus memberikan reaksi atas pesan-pesan itu. Di sini ia bertindak atau memberikan respon dengan memberi arti atas pesan-pesan itu. Pemberian arti ini, diperoleh manusia lewat proses learning (belajar). Hal ini dapat diperoleh melalui sekolah formal (membaca, menulis, menghitung), namun proses belajar terbanyak dilakukan melalui pengalaman. ‘13 4 Psikologi Komunikasi Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Subjectivity Setiap orang adalah unik. Tidak ada dua orang yang memiliki pengalaman yang sama persis, oleh karena itu tidak ada dua orang yang sama persis dalam memberikan makna atas pesan yang diperolehnya. Setiap simbol yang diterima akan diberikan makna menurut pengalaman kita sendiri. Makna yang kita berikan itu bersifat personal dan subjektif. Contoh setiap orang akan memiliki makna yang berbeda tentang kegagalan dan keberhasilan. 4. Negotiation Walaupun manusia dikatakan unik, dan setiap orang memberi makna yang berbeda terhadap suatu pesan, anehnya komunikasi yang kita lakukan tetap bisa berlangsung. Mengapa demikian ?. Jawabnya karena manusia senantiasa melakukan negosiasi. Dalam proses negosiasi, kita akan mengirimkan pesan-pesan yang kita perkirakan akan dapat diterima mitra bicara kita dan kita berusaha membuat interpretasi atau menangkap makna atas pesan yang dikirim olehnya sesuai dengan yang dimaksudkannya. ‘13 5 Psikologi Komunikasi Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 5. Culture Setiap saat kita belajar dari dan dengan orang lain. Kita dipengaruhi orang-orang lain melalui partisipasi kita dalam kelompok, organisasi dan masyarakat. Melalui partisipasi ini, kita membangun kesamaan pengalaman dengan orang lain. Melalui komunikasi manusia, kita menciptakan budaya bersama. Ini akan membantu kita dalam memberikan makna atas sesuatu. Makin sama budaya kita dengan orang lain, makin sama pandangan atau makna kita tentang sesuatu, maka makin baik komunikasi berjalan. 6. Interaktive Levels and Context Komunikasi manusia berjalan dalam berbagai konteks, dan berbagai tingkat: tingkat individual, antarindividu, kelompok, organisasi dan masyarakat. Komunikasi tersebut tidak berjalan masing-masing secara sendiri-sendiri. Selalu ada keterkaitan antar berbagai tingkat komunikasi itu. Hubungan-hubungan yang kita jalin di berbagai level, akan mempengaruhi aktifitas komunikasi individual kita. Pada gilrannya komunikasi kita, misalnya apa yang bisa kita rasakan dan pikirkan tentang diri kita sendiri, mempengaruhi interaksi kita dengan orang lain, dengan kelompok kita, dengan organisasi dan dengan masyarakat. 7. Self Reference Komunikasi manusia bersifat self reference dan aotobiografis. Dalam berkata atau bertindak, atau memberikan makna sesuatu, orang selalu merujuk pada dirinya sendiri dan pengalamannya sendiri tentang hal tersebut. Jika A bicara masakan ‘13 6 Psikologi Komunikasi Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Padang pedas, artinya A bicara tentang perasaan, penilaian dan pengalamannya tentang makanan Padang tersebut. 8. Self Reflextivity Karakteristik lain dari manusia adalah adanya kemampuan refleksi diri atau kesadaran diri. Artinya manusia mempunyai kemampuan melihat dirinya sendiri sebagai diri (self). Karena kemampuan ini, manusia memiliki kemampuan untuk memikirkan dirinya, perilakunya, harapannya dan juga mengenali kekurangan dan kelebihan yang ada pada dirinya. Hal-hal tersebut, berpengaruh besar terhadap komunikasi yang kita lakukan. Misalnya bagaimana kita harus bicara pada orang lain, kita berpikir tentang sesuatu, kita bertindak dan sebagainya. 9. Inevitability Manusia tidak dapat tidak berkomunikasi (we cannot communicate). Manusia tidak akan pernah berhenti melakukan komunikasi. Sepanjang waktu, ia akan terlibat dalam proses menghasilkan dan menerima pesan. ‘13 7 Psikologi Komunikasi Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id ‘13 8 Psikologi Komunikasi Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Referensi: De Vito, Joseph. Human Comunication Krech dkk.1962. Individual in Society Rakhmat, Jalaluddin.1991. Psikologi Komunikasi Mutmainah, Siti dan Fauzi Ahmad. 2004. Psikologi Komunikasi. 1. Bertens, K, Etika, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2001 2. Day, Louis, Ethics in Media Communications: Cases and Controversies, Wadsworth, 1991 3. Effendy, Onong Uchjana, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Citra Aditya Bakti, 1993 4. Katsoff, Louis O, Pengantar Filsafat, Tiara Wacana, Yogyakarta, 1996 5. Mulyana, Deddy, Etika Komunikasi, Remaja Rodakarya, Bandung, 1996 6. M Mufid. 2009. Etika dan Filsafat Komunikasi. Jakarta: PT Kencana ‘13 9 Psikologi Komunikasi Dicky Andika Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id