Modul Antropologi [TM5]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
ANTROPOLOGI
Eksistensi Beragam Budaya dan
Peradaban Serta Toleransi
Dalam Masyarakat
Fakultas
Program Studi
PSIKOLOGI
PSIKOLOGI
Tatap Muka
Kode MK
Disusun Oleh
05
MK61005
DR. DADAN ANUGRAH, M.Si.
Abstract
Kompetensi
Dalam kehidupan sehari-hari, atau bahkan
dalam konteks akademik kerapkali muncul
istilah budaya, kebudayaan dan peradaban.
Dewasa ini, kebudayaan diartikan sebagai
manifestasi kehidupan setiap orang dan setiap
kelompok orang-orang dalam arti luas.
Setelah mempelajari modul ini,
mahasiswa diharapkan mampu
memahami dan menjelaskan
tentang:
1. Penfgertian kebudayaan
2. Kebudayaan dan culture
3. Hubungan kebudayaan
dengan kepribadian
MODUL 5
EKSISTENSI BERAGAM BUDAYA DAN PERADABAN
SERTA TOLERANSI DALAM MASYARAKAT
A. Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari, atau bahkan dalam konteks akademik
kerapkali muncul istilah budaya, kebudayaan dan peradaban. Dewasa ini,
kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang dan setiap
kelompok orang-orang dalam arti luas. Berlainan dengar binatang, maka
manusia tidak dapat hidup begitu saja di tengah-tengah alam, melainkan selalu
mengubah alam itu. Pengertian kebudayaan meliputi segala perbuatan manusia.
Kebudayaan juga dipandang sebagai sesuatu yang lebih bersifat dinamis, bukan
sesuatu yang statis, bukan lagi "kata benda" tetapi "kata kerja”.
Konsep kebudayaan telah diperluas dan didinamisasi, kendatipun secara
akademik orang sering membedakan antara kebudayaan dan peradaban. Tetapi
pada dasarnya keduanya menyatu dalam pengertian kebudayaan secara luas
dan dinamis. Sebab kebudayaan sebagai wilayah akal budi manusia tidak hanya
mengandung salah satu aspek dari kegiatan manusia. Dapat dikatakan bahwa
kebudayaan dan peradaban merupakan dua sisi mata uang yang sama dalam
pengertian kebudayaan
secara
luas.
Jika kebudayaan
adalah
aspirasi
peradabanlah bentuk konkret yang mewujud demi realisasi aspirasi itu1.
Menurut
dibandingkan
Koentjaraningrat2,
dengan
salah
makhluk-makhluk
satu
lain
keunggulan
adalah
manusia
bila
kemampuannya
menghasilkan kebudayaan dalam berbagai bentuk dan ragamnya. Kebudayaan
adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, serta karya yang dihasilkan
manusia dalam kehidupan masyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar.
Oleh karena itu, hampir seluruh tindakan manusia adalah “kebudayaan”.
1
2
Lihat http://www.onpsikologi.com/2015/08/dinamika-masyarakat-dan-kebudayaan.html
Lihat Koentjaraningrat, 2005, hal. 72.
2012
2
Antropologi
Dr Dadan Anugrah, S.Sos, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Tulisan ini akan membahas sekurang-kurangnya tiga persoalan penting
yang terkait dengan kebudayaan, yaitu (1) pengertian kebudayaan, (2)
perbedaan kebudayaan dan culture, dan (3) hubungan kebudayaan atau
peradaban dengan kepribadian.
B. Pengertian Kebudayaan
Kata Kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta, Budhayah, yaitu bentuk
jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. Budaya adalah suatu cara hidup
yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan
diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang
rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan, dan karya seni.Bahasa, sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang
berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan
menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu
dipelajari.
Dengan demikian budaya dapat diartikan hal-hal yang bersangkutan
dengan akal dan cara hidup yang selalu berubah dan berkembang dari waktu ke
waktu. Ada pendapat lain yang mengupas kata budaya sebagai suatu
perkembangan dari kata majemuk budi-daya yang berarti daya dari budi3.
Koentjoroningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan sistem
gagasan,
tindakan
dan
hasil
karya
manusiadalam
rangka
kehidupan
bermasyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. Hal tersebut
berarti bahwa hampir seluruh tindakan manusia adalah kebudayaan karena
hanya sedikit tindakan manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang tak
perlu dibiasakan dengan belajar, seperti tindakan naluri, refleks, beberapa
tindakanakibat proses fisiologi, atau kelakuan apabila ia sedang membabi buta.
Bahkan tidankan manusia yang merupakan kemampuan naluri yang terbawa
3
Lihat http://historikultur.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-budaya-dan-kebudayaan.html
2012
3
Antropologi
Dr Dadan Anugrah, S.Sos, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
oleh makhluk manusia dalamgennya bersamanya (seperti makan, minum, atau
berjalan), juga dirombak olehnya menjadi tindakan yang berkebudayaan.
Kebudayaan menurut Ki Hajar Dewantara berarti buah budi manusia
adalah hasil perjuangan manusia terhadap dua pengaruh kuat, yakni alam dan
zaman (kodrat dan masyarakat) yang merupakan bukti kejayaan hidup manusia
untuk mengatasi berbagai rintangan dan kesukaran di dalam hidup dan
penghidupannya guna mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang pada
lahirnya bersifat tertib dan damai.
Malinowski
menyebutkan
bahwa
kebudayaan
pada
prinsipnya
berdasarkan atas berbagai system kebutuhan manusia. Tiap tingkat kebutuhan
itu menghadirkan corak budaya yang khas. Misalnya, guna memenuhi kebutuhan
manusia akan keselamatannya maka timbul kebudayaan yang berupa
perlindungan, yakni seperangkat budaya dalam bentuk tertentu, seperti lembaga
kemasyarakatan.
E.B Taylor (1873:30) dalam bukunya Primitive Culture kebudayaan
adalah suatu satu kesatuan atau jalinan kompleks, yang meliputi pengetahuan,
kepercayaan,
kesenian,
susila,
hokum,
adat-istiadat
dan
kesanggupan-
kesanggupan lain yang diperoleh seseorang sebagai anggota masyarakat.
Sebagai konsep dalam ilmu sosial, para ahli memberikan pengertian yang
berbeda-beda mengenai kebudayaan, di antaranya:
1. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun
dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai
superorganic.
2. Menurut
Andreas
Eppink,
kebudayaan
mengandung
keseluruhan
pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan
struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala
pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
3. Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang
kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan,
2012
4
Antropologi
Dr Dadan Anugrah, S.Sos, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain
yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
4. Menurut Selo Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah
sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
5. Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai
kebudayaan
adalah
sesuatu
yang
akan
memengaruhi
tingkat
pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam
pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu
bersifat abstrak.
6. Sedangkan
perwujudan
kebudayaan
adalah
benda-benda
yang
diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa
perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola
perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lainlain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam
melangsungkan kehidupan bermasyarakat4.
Dari tulisan di atas dapat disimpulkan bahwa perbedaan antara budaya
dan kebudayaan adalah bahwa budaya itu merupakan cipta, rasa dan karsa
suatu masyarakat, sedangkan kebudayaan merupakan hasil dari cipta, rasa dan
karsa masyarakat tersebut.
Kebudayaan memiliki spectrum yang sangat luas, bahkan dapat
dikatakan seluas kehidupan manusia itu sendiri.
Untuk keperluan akademik,
Koentjaraningrat5, merinci dan menyederhanakan kebudayaan dalam tujuh
unsur, yaitu:
1.
Sistem Religi (sistem kepercayaan).
Merupakan
produk
manusia
sebagai homo
religieus.
Manusia
yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur, tanggap bahwa di atas
kekuatan dirinya terdapat kekuatan lain yang maha besar. Karena itu manusia
4
5
Lihat https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
Lihat Koentjaraningrat, 1992, hal.
2012
5
Antropologi
Dr Dadan Anugrah, S.Sos, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
takut, sehingga menyembahnya
dan lahirlah kepercayaan
yang sekarang
menjadi agama.
2.
Sistem organisasi kemasyarakatan.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Manusia sadar
bahwa tubuhnya lemah, namun memiliki akal, maka disusunlah organisasi
kemasyarakatan
dimana manusia bekerja
sama
untuk
meningkatkan
kesejahteraan hidupnya.
3.
Sistem pengetahuan.
Merupakan
produk manusia sebagai homo sapiens. Pengetahuan
dapat diperoleh dari pemikiran sendiri, disamping itu didapat juga dari orang
lain. Kemampuan
kemudian
manusia mengingat-
menyampaikannya
ingat apa yang telah diketahui
kepada
orang lain melalui bahasa.
menyebabkan pengetahuan menyebar luas. Lebih-lebih bila pengetahuan itu
dibukukan,
maka penyebarannya
dapat dilakukan
dari satu generasi
ke
generasi berikutnya.
4.
Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi.
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus menjadikan
tingkat kehidupan manusia secara umum terus meningkat,
5.
Sistem Teknologi dan Peralatan.
Merupakan produk dari manusia sebagai homo faber. Bersumber dari
pemikirarmya yang eerdas
dan dibantu
memegang
dengan erat,manusia
sesuatu
dengan tangannya
yang dapat
dapat membuat
dan
mempergunakan alat. Dengan alat-alat ciptaannya itulah manusia dapat lebih
mampu meneukupi
6.
Bahasa.
Merupakan
manusia
2012
6
kebutuhannya daripada binatang
produk dari manusia sebagai homo longuens. Bahasa
pada mulanya
diwujudkan
Antropologi
Dr Dadan Anugrah, S.Sos, M.Si
dalam
bentuk tanda
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
(kode) yang
kemudian disempumakan dalam bentuk bahasa lisan, dan akhimya menjadi
bentuk bahasa tulisan.
7.
Kesenian.
Merupakan
hasil dari manusia sebagai homo aestetieus.
Setelah
manusia
dapat mencukupi kebutuhan fisiknya, maka dibutuhkan kebutuhan
psikisnya
untuk dipuaskan. Manusia
bukan
lagi semata-mata
memenuhi
kebutuhan isi perut saja, mereka juga perlu pandangan mata yang indah,
suara yang merdu, yang semuanya dapat dipenuhi melalui kesenian,
C. Antara Budaya Dengan Culture
Budaya
atau
kebudayaan
berasal
dari
bahasa
sanskerta
yakni
buddhayah, yaitu merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau kekal).
Diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.
Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari
kata latin colere, yakni mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai
mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
"kultur" dalam bahasa Indonesia6.
Kebudayaan sebagai penciptaan, penerbitan dan pengolahan nilai-nilai
insani. Tercakup di dalamnya usaha membudayakan bahan alam mentah serta
hasilnya. Di dalam bahan alam, alam diri dan alam lingkungannya baik fisik
maupun sosial, nilai-nilai diidentifkasikan dan dikembangkan sehingga sempurna.
Membudayakan alam, memanusiakan manusia, menyempurnakan hubungan
keinsanian merupakan kesatuan tidak terpisahkan
D. Perbedaan Budaya Dengan Peradaban
Selain istilah kebudayaan kita juga mengenal istilah “peradaban”, yang
dalam bahasa Inggris disebut “civilization”, dan dipakai untuk menyebut bagian6
Lihat Koentjaraningrat, 2005, hal. 73.
2012
7
Antropologi
Dr Dadan Anugrah, S.Sos, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
bagian serta unsur-unsur dari kebudayaan yang sifatnya halus, maju, dan indah,
seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan, adat sopan santun serta
pergaulan, kepandaian menulis, organisasi bernegara, dan lain-lain. Istilah
“peradaban” sering juga dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan yang
memiliki sistem teknologi, ilmu pengetahuan, seni bangunan, seni rupa, sistem
kenegaraan, serta masyarakat kota yang maju dan kompleks7.
Peradaban
berasal
dari
kata
adab
yang
dalam
pengertian
ini
mengandung pengertian tata krama, perilaku atau sopan santun. Adapun istilah
“peradaban” dalam bahasa Inggris disebut civilization Dengan demikian
peradaban adalah segenap prilaku sopan santun dan tata krama yang
diwujudkan oleh umat Muslim dari waktu ke waktu baik dalam realitas politik,
ekonomi dan sosial lainnya.
Peradaban adalah kebudayaan yang telah mencapai taraf perkembangan
teknologi yang sudah lebih tinggi. Pengertian yang lain menyebutkan bahwa
peradaban adalah kumpulan seluruh hasil budi daya manusia, yang mencakup
seluruh aspek kehidupan manusia, baik fisik (misalnya bangunan, jalan), maupun
non-fisik (nilai-nilai, tatanan, seni budaya, maupun iptek).
Dalam bahasa Indonesia, kata peradaban sering diidentikkan dengan
kata kebudayaan. Akan tetapi dalam bahasa Inggris, terdapat perbedaan
pengertian antara civilization untuk peradaban dan culture untuk kebudayaan.
Demikian pula dalam bahasa Arab dibedakan antara tsaqafah (kebudayaan),
hadharah (kemajuan) dan tamaddun (peradaban). Ketika din (agama) Allah yang
bernama Islam telah disempurnakan dan dilaksanakan di suatu tempat, maka
tempat itu diberi nama Madinah. Dari akar kata din dan Madinah ini lalu dibentuk
akar kata baru madana, yang berarti membangun, mendirikan kota, memajukan,
memurnikan dan memartabatkan. Dari akar kata madana lahir kata benda
tamaddun. Dalam bahasa Melayu istilah tamaddun dimaksudkan untuk
menyebutkan keduanya yaitu kebudayaan dan peradaban.
Peradaban (civilization) dapat diartikan sebagai hubungannya dengan
kewarganegaraan karena diambil dari kata civies (Latin) atau civil (Inggris) yang
7
Lihat Koentjaraningrat, 2005, hal. 74
2012
8
Antropologi
Dr Dadan Anugrah, S.Sos, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
berarti seorang warga Negara yang berkemajuan. Dalam hal ini dapat diartikan
dengan dua cara: (1) proses menjadi berkeadaban, (2) suatu masyarakat
manusia yang sudah berkembang atau maju. Berdasarkan pengertian tersebut
maka indikasi suatu peradaban adalah adanya gejala-gejala lahir seperti
masyarakat yang telah memiliki berbagai perangkat kehidupan.
Peradaban adalah identik dengan gagasan tentang kemajuan sosial, baik
dalam bentuk kemenangan akal dan rasionalitas terhadap dogma maupun
doktrin agama, memudarnya norma - norma lokal tradisional dan perkembangan
pesat ilmu pengetahuan alam dan teknologi. Segala hal, berupa perbuatan dan
pemikiran manusia tak bisa dilepaskan dari peradaban. Jadi, konsep peradaban
bersifat mencakup semua. Oleh karena itu, menjadi beradab adalah menjadi
santun dan berakhlak baik dan peduli pada orang lain, bersih dan sopan dan
higienis dalam kebiasaan pribadi dan sebagainya. Sebuah peradaban tinggi
seharusnya bisa menjaga keagungan manusianya, memberikan kepuasan
terhadap fisik, estetika psikis, dan kreativitas manusianya. Oleh sebab itu, ia
meniscayakan adanya fleksibilitas yang saling menunjang antara manusia dan
peradabannya.
Untuk lebih memberikan pembeda antara kebudayaan dan peradaban,
maka dapat dilihat sebagai berikut:
1. Peradaban (hadharah, civilization) berakar pada ide tentang kota.
Kemajuan material (ilmu dan teknologi), aspek kehalusan, penataan
sosial dan aspek kemajuan lain.
2. Kebudayaan (culture, tsaqafah) berakar pada ide mengenai nilai, tujuan,
pemikiran yang ditransmisikan melalui ilmu, seni dan agama suatu
masyarakat.
3. Kebudayaan dan peradaban merupakan aspek-aspek kehidupan sosial
manusia. Sebuah deskripsi mengenai kontras-kontras antara kebudayaan
dan peradaban dijelaskan secara menarik oleh Alija Izebegovic dalam
Membangun Jalan Tengah. Karena peradaban dan kebudayaan adalah
dua aspek dalam kehidupan manusia, ada interelasi antara keduanya.
2012
9
Antropologi
Dr Dadan Anugrah, S.Sos, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sebagaimana interelasi antara aspek spiritual, mental dan material dalam
diri manusia.
4. Ide utama yang terkandung dalam peradaban adalah kemajuan,
perkembangan (progress dan development). Tetapi sebuah masyarakat
memiliki nilai-nilai, pemikiran-pemikiran dasar yang tetap, yang menjadi
identitas kulturalnya. Nilai-nilai yang tidak hilang begitu saja ketika sebuah
peradaban mundur atau hancur. Yang terjadi adalah nilai-nilai itu menjadi
tidak efektif secara sosial.
5. Sebuah peradaban mengalami siklus dalam ruang dan waktu. Ia
mengalami pasang dan surut. Sedang kebudayaan lepas dari kontradiksi
ruang dan waktu. Ia memiliki ukuran tersendiri (ukuran benar salah, tepat
tidak atau berguna tidak) di dunai pemikiran.
6. Membangun peradaban tidak bisa dengan sekedar menumpuk-numpuk
produk peradaban lain. Sebuah peradaban diukur dari pencapaiannya.
7. Untuk membangun peradaban perlu adanya jaringan sosial (dalam
terminologi Bennabi) atau inovasi sosial (dalam terminologi Drucker) yang
menciptakan pranata (institusi) sosial yang memungkinkannya menerima
dan mengembangkan produk-produk peradaban lain dalam konteks
kebudayaan sendiri8.
E. Hubungan Kebudayaan dan Kepribadian
Kepribadian merupakan faktor kunci dalam mendefinisikan keunikan
dalam individu dan membentuk individu tersebut melalui sebuah kehidupan.
Budaya adalah cara hidup. Budaya tidak hanya melihat berdasarkan nilai-nilai
sadar kita, tetapi juga melihat asumsi dan percaya pada perkembangannya.
Budaya merupakan faktor penting dalam membentuk suatu kepribadian.
8
Lihat http://rizky-akbar-n.blogspot.co.id/2013/05/perbedaan-antara-kebudayaan-dan.html
2012
10
Antropologi
Dr Dadan Anugrah, S.Sos, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Studi
budaya
dan
kepribadian
berusaha
untuk
memahami
pertumbuhan perkembangan Identitas pribadi atau social yang berkaitan dengan
lingkungan sosial. Dengan menggunakan beberapa elemen sosial umum dan
mekanisme ada kemungkinan terbentuk fitur umum dan kepribadian bagi
anggota masyarakat.
Dalam setiap masyarakat atau beberapa jenis kepribadian bahwa anak
biasanya menyalin, di masyarakat Eropa jenis utama dari kepribadian terkait
dengan beberapa fitur :
1. Keramahan
2. Kebaikan
3. Kerjasama
4. Daya Saing
5. Berorientasi pada praktek
6. Efisiensi kerja
7. Ketepatan waktu
Keluarga atau faktor – faktor yang lainnya dalam sosialisasi
mengirimkan fitur – fitur tersebut ke anak – anak mereka.
Hubungan antara budaya sangatlah jelas, karena kepribadian terdiri
dari sebagian besar Internalisasi unsur budaya. Budaya adalah aspek
kepribadian kolektif. Dan munculnya kepribadian dibedakan atas beberapa
subkultur, diantaranya :
1. Etnis
2. Kelas Sosial
3. Agama
4. Keriteria Pekerjaan
Dimulai pada masa bayi, kita belajar bagaimana menjadi manusia melalui
interaksi dengan orang lain dalam budaya kita. Tanpa adanya sosial dan
kmunikasi antar orang lain, maka seorang anak tidak bisa menjadi makhluk
sosial yang normal, karena tidak cukup untuk mengembangkan bahasa, atau
ekspresi emosional atau respo sosial yang diharapkan. Budaya tidak dapat
2012
11
Antropologi
Dr Dadan Anugrah, S.Sos, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dipisahkan dengan kepribadian karena kebudayaan menengahi semua pikiran
dan pengalaman manusia dalam bentuk interaksi sosial.
Budaya diwariskan melalui bahasa dan bermacam-macam perilaku dan
dapat dimungkinkan manusia berinteraksi dalam bahasa yang sama dan hidup di
zaman yang sama. Kita adalah pewaris kebudayaan, setiap individu yang baru
muncul akan mengikuti tatanan kebudayaan kita. Dan kepribadian sangat di
tentukan oleh faktor kebudayaan yang terjadi pada lingkungannya.
Penerapan yang baik dari sebuah kebudayaan sudah cukup berjalan
dengan baik, tapi banyak hal yang tidak bisa dihindari adalah salahsatunya
masuknya kebudayaan-kebudayaan asing yang dapat menggeser kebudayaan
yang di miliki serta antusiasme masyarakat dengan budaya asing ukup besar.
Sehingga dapat menyebabkan kepribadian seseorang bisa berubah karena
adannya budaya asing tersebut. Datangnya budaya asing yang paling dominan
adalah banyaknya turis-turis asing yang datang berkunjung ke daerah-daerah
dengan membawa kebudayaannya.
Kerpibadian seorang individu disesuaikan dengan sistem norma yang
berlaku dalam masyarakat Kesesuaian kepribadian dan nilai atau norma
membutuhkan proses sosialisasi. Sifat kebudayaan yang dinamis juga
memerlukan sosialisasi agar sesuai dengan kepribadian masyarakatnya. Saling
keterkaitan antara kehidupan tersebut berlangsung terus dalam lingkaran
kehidupan. Kebudayaan merupakan karakter masyarakat bukan karakter secara
individual. Semua yang dipelajari dalam kehidupan sosial dan diwariskan dari
satu generasi ke generasi berikutnya merupakan kebudayaan. Kebudayaan
selalu digunakan sebagai pedoman hidup artinya sebagai sarana untuk
menyelenggarakan seluruh tata kehidupan warga masyarakat tersebut. Bagi
generasi baru kebudayaan akan berfungsi membentuk atau mencetak pola-pola
perilaku yang selanjutnya akan membentuk suatu kepribadian bagi warga
generasi baru tersebut. Jelas bahwa dalam proses pembentukan kepribadian
bagi seseorang, kebudayaan merupakan komponen yang akan menentukan
bagaimana corak kepribadian dari warga masyarakat khususnya generasi baru.
2012
12
Antropologi
Dr Dadan Anugrah, S.Sos, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Menurut Koentjaraningrat, suatu kebudayaan sering memancarkan suatu
watak khas tertentu yang tampak dari luar. Watak inilah yang terlihat oleh orang
asing. Watak khas itu sering tampak pada gaya tingkah laku masyarakatnya,
kebiasaan-kebiasaannya, maupun dari hasil karya benda mereka.
Menurut Soerjono Soekanto (2001: 206) ada beberapa tipe kebudayaan
khusus yang secara nyata dapat mempengaruhi bentuk kperibadian seorang
individu.
1. Budaya khusus atas dasar faktor kedaerahan.
2. Budaya khusus masyarakat desa dan kota.
3. Budaya khusus kelas sosial.
4. Budaya khusus atas dasar agama
5. Budaya khusus berdasarkan profesi9.
______________________________
Referensi:
Koentjaraningrat, 2005. Pengantar Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Koentjaraningrat, 1992. Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta:
Gramedia.
http://www.onpsikologi.com/2015/08/dinamika-masyarakat-dan-kebudayaan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
http://historikultur.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-budaya-dankebudayaan.html
http://rizky-akbar-n.blogspot.co.id/2013/05/perbedaan-antara-kebudayaandan.html
http://sukma-stc.blogspot.co.id/2012/05/hubungan-antara-kepribadiandengan.html
9
Lihat http://sukma-stc.blogspot.co.id/2012/05/hubungan-antara-kepribadian-dengan.html
2012
13
Antropologi
Dr Dadan Anugrah, S.Sos, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download