MODUL PERKULIAHAN STRATEGI PERUBAHAN DAN KOMUNIKASI Manajemen Perubahan Dalam Konteks Komunikasi Massa Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh PASCASARJANA MAGISTER ILMU KOMUNIKASI 07 MK52002 Dr. Dadan Anugrah, M.Si Abstract Semakin menguatnya keberadaan komunikasi massa hampir pada seluruh bidang kehidupan masyarakat telah menjadikan kajian-kajian (research) yang tidak saja kompleks tetapi juga semakin menarik. Para akademisi tertantang untuk mengkaji secara mendalam dengan harapan mengembangkan teori-teori yang telah ada atau bahkan menemukan teori-teori baru yang sejalan dengan perkembangan zaman. Penelitan-penelitian pun semakin beragam dan kaya, jika pada beberapa tahun ke belakang lebih banyak pada kajian-kajian dengan paradigma positivistik, namun belakangan ini mulai menguat kajiankajian dengan paradigma naturalistik. Kompetensi Setelah mempelajari modul ini diharapkan mahasiswa mampu menemahami dan menjelaskan mengenai: 1. Pengertian komunikasi massa 2. Urgensi komunikasi massa 3. Karakteristik komunikasi massa 4. Fungsi komunikasi massa MODUL 07 MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM KONTEKS KOMUNIKASI MASSA PENGANTAR Sejauh ini Komunikasi Massa berkembang sangat pesat, bahkan dapat dikatakan sebagai kajian yang melesat jauh meninggalkan konteks komunikasi lainnya. Kenyataann itu secara faktual didukung oleh bebarapa hal, di antaranya: Pertama, Komunikasi Massa berkembang pesat sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi komunikasi baik cetak maupun elektronik. Dari situ pula membawa implikasi ke ranah akademis dengan munculnya kajian-kajian lapangan dan kajian-kajian yang sifatnya teks yang lebih variatif dann kontekstual. Kedua, dalam konteks lokal Indonesia, perkembangan komunikasi massa tidak bisa melepaskan dirinya dari pertumbuhan dan perkembangan media massa yang sangat massif setelah runtuhnya Orde Baru. Bila pada masa Orde Baru media massa lebih berfungsi sebagai sarana informasi dan hiburan, maka pada Orde Reformasi media massa memiliki fungsi penting dalam kontrol sosial (social control). Pada titik ini, komunikasi massa menjelma menjadi sebuah entitas yang sangat berpengaruh dalam mengembangkan opini untuk kepentingan-kepentingan politik praktis. Ketiga, tumbuhnya politik pencitraan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari realitas reformasi di Indonesia. Media massa berperan penting dalam mencitrakan seseorang, terutama para politisi dan pejabat negara, lepas dari pencitraan tersebut positif atau negatif. Dalam sejarah pemilihan presiden di Indonesia misalnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dapat dikatakan sebagai presiden yang disokong penuh oleh media massa untuk mendapatkan pencitraan yang positif. Hal ini dperkuat oleh telaahan (2007:199), demikian: Ketika dunia politik masuk dalam logika budaya pop, figur politisi (kandidat presiden atau calon anggota legislatif) pun sengaja dikonstruksi 2016 2 Strategi Perubahan dan Komunikasi Dr. Dadan Anugrah, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id supaya menjadi figur entertainer…..Dalam dunia politik popular ini, para politisi mulai merasa perlu dan berkewajiban mempelajari seni promosidiri dan presentasi-diri serta merekrut para asisten yang merupakan kaum professional yang ahli dalam bidang publisitas dan praktisi public relations (PR) yang dianggap cerdas memanfaatkan publikasi media. Keempat, pertumbuhan dan perkembangan komunikasi massa telah membawa dampak ekonomi yang demikian signifikan. Artinya, jutaan orang yang saat ini menggantungkan hidupnya dari eksistensi media massa. Realitas ini tidak terlepas dari munculnya revolusi informasi yang melahirkan kaum kognitariat sebagai kelompok yang menyandarkan dirinya pada pengetahuan, penggunaan pikiran, dan bukan otot (Hamka dan Rafiq, ed., 1989:162). Atas dasar beberapa alasan di atas, komunikasi massa memiliki peran penting dalam penciptaan informasi, ekonomi hingga pada persoalan-persoalan yang berkaitan dengan politik praktis. Meskipun tidak bisa dihindarkan pada wilayah lain menimbulkan media massa yang partisan dengan lebih mementingkan pemilik modal daripada kepentingan masyarakat luas. Media massa menjadi terkotak-kotak pada blok partai yang berbeda, dan jika ini berkembang secara tidak terkontrol maka akan menyebabkan kekacauan yang merugikan masyarakat banyak. Semakin menguatnya keberadaan komunikasi massa hampir pada seluruh bidang kehidupan masyarakat telah menjadikan kajian-kajian (research) yang tidak saja kompleks tetapi juga semakin menarik. Para akademisi tertantang untuk mengkaji secara mendalam dengan harapan mengembangkan teori-teori yang telah ada atau bahkan menemukan teori-teori baru yang sejalan dengan perkembangan zaman. Penelitan-penelitian pun semakin beragam dan kaya, jika pada beberapa tahun ke belakang lebih banyak pada kajian-kajian dengan paradigma positivistik, namun belakangan ini mulai menguat kajian- kajian dengan paradigma naturalistik. Dalam lingkup yang lebih luas, literatur-literatur mengani komunikasi massa semakin dibutuhkan sebagai bahan bacaan para akademisi, baik para dosen maupun mahasiswa. Sebagai disiplin iilmu yang “relatif baru” komunikasi massa menyediakan ruang yang cukup “seksi” untuk terus dikaji dan 2016 3 Strategi Perubahan dan Komunikasi Dr. Dadan Anugrah, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dikembangkan. Secara lebih spesifik dalam konteks media massa, Ishadi S.K. (dalam Mulyana, 2008:6) mengemukakan, demikian: Saya melihat perlu dilakukan usaha terus-menerus untuk mengembangkan studi media di Indonesia secara lebih komprehensif dan keluar dari “kegagapan” menghadapi perubahan yang cepat dengan melihat konteks media Indonesia yang sedang berproses menuju keseimbangan dan kematangan. Melalui kajian-kajian yang dalam dan komrehensif diharapkan adanya keseimbangan antara kemajuan teknologi dan teori-teori yang berbasis penelitian. Sejauh ini, masyarakat akademis cenderung “ketinggalan” dalam membangun teori daripada laju pertumbuhan teknologi komunikasi yang demikian cepat. Teknologi komunikasi telah berhasil membangun dirinya secara konvergen dengan memadukan berbagai fitur dalam satu perangkat. Fakta tersebut di satu sisi sebagai suatu yang membanggakan, namun di sisi lain menjadi tantangan tersendiri bagi para akademisi untuk terusa mengkaji secara teoretik dengan pendekatan yang interdisipliner. PENGERTIAN Komunikasi communication, massa sebagai diambil dari kependekan dari Istilah mass bahasa media Inggris, mass communication (komunikasi media massa). Artinya komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communication atau communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (mass media) sebagai kependekan dari media of mass communication (Wiryanto, 2004:69). Baran dan Dennis K. Davis (2009:5), mendefinisikan komunikasi massa sebagai berikut: “Mass communication when a source, typically an organization, employs a technology as a medium to communicate with a large audience”. Definisi ini sekaligus memberikan batasan bahwa komunikasi massa sumbernya bersifat organisasi, para pekerjanya bekerja dengan menggunakan teknologi sebagai medianya untuk mencapai komunikan yang jumlahnya besar. 2016 4 Strategi Perubahan dan Komunikasi Dr. Dadan Anugrah, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Definisi lain sebagaimana dikemukakan oleh Bittner (dalam Ardianto dan Lukiati Komala Erdinaya, 2004:3), yakni: “mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people” (komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang). Banyak pakar yang memberikan pengertian mengenai komunikasi massa. Sejauh ini pengertian komunikasi massa selalu mengaitkan dengan pesan (pengolahan, pengiriman dan penerimaan), teknologi, khalayak dan efek. Secara lebih rinci, beberapa pengertian komunikasi massa adalah sebagai berikut: 1) Komunikasi massa adalah bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubugkan komunikator dan komunikan secara masal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu. 2) Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang. 3) Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri. Dari beberapa pendapat di atas, pengertian komunikasi massa merujuk kepada: a. Komunikasi massa harus menggunakan media massa. b. Disampaikan kepada sejumlah besar orang. c. Khalayaknya bersifat heterogen. d. Memiliki efek. e. Pesan diproduksi dan disebarkan oleh lembaga f. 2016 Penyampaian pesan secara kontinyu 5 Strategi Perubahan dan Komunikasi Dr. Dadan Anugrah, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pengertian yang agak panjang dikemukakan oleh Michael W Gamble dan Teri Kwal Gamble. Menurut mereka sesuatu bisa didefinisikan sebagai Komunikasi Massa jika mencakup: 1) Komunikator dalam komunikasi massa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak yang luas dann tersebar. Pesan itu disebarkan melalui media modern pula antara lain surat kabar, majalah, televisi, film atau gabungan diantara media tersebut. 2) Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesanpesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. Anonimitas audience dalam komunikasi massa inilah yang membedakan pula dengan jenis komunikasi yang lain. Bahkan pengirim dan penerima pesan tidak saling mengenal satu sama lain. 3) Pesan adalah publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan diterima oleh banyak orang. Karena itu, diartikan milik publik. 4) Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal seperti jaringan, ikatan atau perkumpulan. Dengan kata lain, komunikatornya tidak berasal dari seseorang, tetapi lembaga. Lembaga ini pun biasanya berorientasi pada keuntungan bukan organisasi suka rela atau nirlaba. 5) Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (pentapis informasi). Artinya, pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa. Ini berbeda dengan komunikasi antar pribadi, kelompok atau publik dimana yang mengontrol tidak oleh sejumlah individu. Beberapa individu dalam komunikasi massa itu ikut berperan dalam membatasi, memperluas pesan yang disiarkan. Contohnya adalah seorang reporter, editor film, penjaga rubrik dan lembaga sensor lain dalam media itu bisa berfungsi sebagai gatekeeper. 6) Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam 2016 6 Strategi Perubahan dan Komunikasi Dr. Dadan Anugrah, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id jenis komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung. Misalnya, dalam komunikasi antar persona. Dalam komunikasi ini umpan balik langsung dilakukan, tetapi komunikasi yang dilakukan lewat surat kabar tidak bisa langsung dilakukan alias tertunda (delayed). Dengan demikian, media massa adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak terbatas (Nurudin, 2007:8-9). URGENSI KOMUNIKASI MASSA Komunikasi massa telah menjadi bagian yang sangat penting pada setiap lingkup kehidupan masyarakat, dari mulai persoalan sosial, budaya, ekonomi, terlebih-lebih pada ranah politik saat ini. Secara lebih spesifik urgensi mempelajari komunikasi massa diantaranya adalah: 1. Media merupakan industri yang berubah dan berkembang yang menciptakan lapangan kerja, barang dan jasa serta menghidupkan industri lain yang terkait. Media juga merupakan industri tersendiri yang memiliki peraturan dan norma-norma yang menghubungkan institusi sosial lainnya. Di pihak lain, industri media diatur oleh masyarakat. 2. Media massa merupakan sumber kekuatan --alat kontrol manajemen, dan inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti kekuatan atau sumber daya lainnya. 3. Media merupakan lokasi (atau norma) yang semakin berperan untuk menampilkan peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang bersifat nasional maupun internasional. 4. Media sering kali berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan, bukan saja dalam pengertian pengembangan bentuk seni dan simbol, 2016 7 Strategi Perubahan dan Komunikasi Dr. Dadan Anugrah, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata cara, mode, gaya hidup dan norma-norma. 5. Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk memperolah gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi masyarakat dan kelompok secara kolektif. Media juga menyuguhkan nilainilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan (McQuail, 1996:3). Dengan demikian, betapa komunikasi massa dan media massa telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam gaya hidup masyarakat modern. Apabila kita mengikuti teori belajar sosial (social learning theory), media massa telah berperan menggantikan institusi pendidikan, kawan, sahabat, orang tua, dan sebagainya. Media massa mengajarkan banyak hal tentang beragam pengetahuan dan keterampilan. Media massa telah sanggup menggantikan peran guru bagi anak-anak. Dengan ekstrem Hollander (1971) berujar, the mass media have become not only ‘teachers’ but also ‘new parent’ for million of children. KARAKTERISTIK KOMUNIKASI MASSA Komunikasi massa memiliki karakteristik yang berbeda dengan komunikasi yang lain (antarpribadi, kelompok, organisasi, dan lain-lain. Beberapa karakteristik komunikasi massa adalah: 1. Komunikator dalam komunikasi massa melembaga Komunikator dalam komunikasi massa tidak seorang, melainkan kumpulan orang-orang. Dalam kata lain, bahwa komunikator dalam komunikasi massa gabungan antar berbagai macam, unsur dan satu sam lain saling bekerjasama dalam sebuah lembaga atau dalam sebuah sistem. Dalam komunikasi massa, yang namanya komunikator adalah lembaga media massa itu sendiri. Menurut Alexis S. Tan (1981), komunikator dalam komunikasi massa adalah organisasi sosial yang mampu memproduksi 2016 8 Strategi Perubahan dan Komunikasi Dr. Dadan Anugrah, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id pesan dan mengirimkannya secara serempak kepada sejumlah khalayak besar dan terpisah. Menurut Alexis S. Tan (dalam Nurudin, 2007:21), komunikator dalam komunikasi massa setidak-tidaknya memiliki ciri: a. Kumpulan individu-individu b. Dalam berkomunikasi individu-individu itu terbatasi perannya dengan system dalam media massa. c. Pesan yang disebarkan atas nama media yang bersangkutan dan bukan atas nama pribadi unsur-unsur yang terlibat. d. Apa yang dikemukakan oleh komunikator biasanya untuk mencapai keuntungan atau mendapatkan laba secara ekonomis. 2. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen, artinya beragam dari mulai unsur pendidikan, jenis kelamin, status sosial, ekonomi, agama, kepercayaan, dan lain-lain. Misalnya, satu acara sinetron dapat ditonton oleh siapapun tanpa memandang kelompok atau status setiap individu. Herbert Blumer memberikan cirri-ciri komunikan komunikasi massa sebagai berikut: e. Audience dalam komunikasi massa sangatlah heterogen. Artinya, ia memiliki heterogenitas komposisi atau susunan. Jika ditinjau dari asalnya, mereka berasal dari berbagai kelompok dalam masyarakat. f. Berisis individu-individu yang tidak tahu atau mengenal satu sama lain. Di samping itu, antar individu itu tidak berinteraksi satu sama lain secara langsung. g. Mereka tidak mempunyai kepemimpinan atau organisasi formal. 2016 9 Strategi Perubahan dan Komunikasi Dr. Dadan Anugrah, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Pesannya bersifat umum Pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau kepada satu kelompok masyarakat tertentu, dengan kata lain pesannya ditujukan kepada masyarakat plural. Misalnya, pesan televisi tidak ditujukan kepada satu orang atau kelompok tertentu melainkan kepada masyarakat umum. Pesan yang dimuat pada media massa umumnya memiliki kriteria tersendiri, yaitu: 1. Minat pribadi 2. Uang 3. Seks 4. Pertentangan 5. Hal-hal yang luar biasa 6. Berjiwa pahlawan dan termashur 7. Kegelisahan 8. Kemanusiaan 9. Kejadian-kejadian yang memengaruhi organisasi-organisasi penting 10. Kontes 11. Penemuan dan pendapat 12. Kejahatan (Bond, 1961:81-83). 4. Komunikasinya berlangsung satu arah. Perkembangan teknologi telah menghadirkan fenomena baru dalam komunikasi massa. Saat ini, acara-acara di televisi bisa ditayangkan secara interaktif, misalnya acara dialog atau acara kuis. Pertanyaannya, apakah 2016 10 Strategi Perubahan dan Komunikasi Dr. Dadan Anugrah, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id yang demikian tersebut menunjukkan bahwa komunikasi massa pun bisa bersifat dua arah ? Mari kita cermati. Kasus dialog interaktif atau kuis interaktif tidak bisa dikatakan sebagai alasan bahwa dalam komunikasi massa itu juga bisa berlangsung dua arah. Komunikasi dua arah hanya berlangsung antara orang yang menelpon dengan stasiun televisi dan tidak terjadi pada semua audience yang heterogen dan banyak tersebut. Penelpon sendiri tetap menjadi komunikan dalam komunikasi massa, tetapi ia juga sekaligus menjadi komunikan dalam komunikasi yang dilakukan lewat telepon (nir massa). 5. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan Satu kali pesan disampaikan melalui media massa, maka akan menerpa ribuan bahkan jutaan khalayak. Misalnya pertandingan sepak bola dari Lebak bulus Jakarta antara Persija dan Persib akan dinikmati secara serempak oleh khalayak di manapun. Acara sinetron kesayangan yang disiarkan dari salah satu stasiun televisi bisa dinikmati seketika oleh pemirsa dari Sabang sampai Merauke, dan sebagainya. 6. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis Artinya terdapat beberapa peralatan yang menyebabkabn terjadinya komunikasi massa berlangsung. Misalnya, pesawat televisi memerlukan satelit, radio memerlukan pemancar atau relay, surat kabar memerlukan mesin cetak, dan sebagainya. Melelaui peralatan teknis itulah komunikasi massa bisa berjalan. 7. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper. Gatekeeper adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper adalah orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami. Gate keeper ini misalnya reporter, editor (buku, film, surat kabar) manajer pemberitaan, penjaga rubrik, kameraman, sutradara, lembaga sensor film yang semuanya memengaruhi bahan-bahan yang akan dikemas untuk pesan media massa 7 . 2016 11 Strategi Perubahan dan Komunikasi Dr. Dadan Anugrah, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Ketujuh hal di atas menggambarkan bagaimana “cara kerja” atau perbedaan komunikasi massa dengan komunikasi lainnya. Wiryanto (2000:17), mengemukakan beberapa perbedaan mendasar antara saluran massa dan komunikasi saluran antarpribadi, demikian: Tabel Jenis Komunikasi dan Saluran Komunikasi NO. KARAKTERISTIK SALURAN MASSA Cenderung one-way SALURAN ANTARPRIBADI Cenderung oneway Interposed Face to face 1. Arus pesan 2. Konteks komunikasi 3. Jumlah feedback yang segera bisa diperoleh Rendah Tinggi 4. Kemampuan mengatasi proses seleksi, khususnya selective exposure. Rendah Tinggi 5. Kecepatan dalam mencapai audiens yang luas Tinggi Rendah 6. Efek (possible effect) Perubahan pengetahuan Perubahan sikap dan perilaku nyata (Sumber: Wiryanto, 2000:17) 2016 12 Strategi Perubahan dan Komunikasi Dr. Dadan Anugrah, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id FUNGSI KOMUNIKASI MASSA Fungsi adalah potensi yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuantujuan tertentu. Komunikai sebagai ilmu, seni dan lapangan kerja dengan sendirinya memiliki fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (Cangara, 2002:61). Bila pada masa lalu media massa ataukomunikasi massa lebih berat pada fungsi informasi, tetapi seiring waktu berjalan, fungsi komunikasi massa merambah kepada bidang-bidang lainnya seperti politik. Faktanya, komunikasi massa terkait dengan sejmlah hal yang “berbau” politik seperti kampanye, public relation politik, propaganda, iklan politik, bahkan humor politik. Perluasan fungsi komunikasi massa ini didukung oleh beragam temuan teknologi yang semakin modern. Kehadirann internet saat ini telah membawa perubahan besar dalam cara-cara berkomunikasi yang dapat melibatkan partisipasi masyarakat luas sebagai pengguna internet. Maka saat ini tumbuh apa yang dinamakan sosial media. Suka atau tidak suka, kehadiran sosial media membawa perubahan besar dalam dunia politik yang semakin kompleks akan kepentingan. Presiden Amerika Barack Obama adalah salah satu presiden yang memenangkan pertarungan pemilihan presiden melalui sosial media. Dalam garis besarnya, fungsi komunikasi massa di kelompokkan ke dalam dua bagian, yaitu fungsi bagi kehidupan sosial masyarakat (societal function) dan fungsi bagi individu (individual function). Kedua fungsi tersebut terjabarkan di dalam proses pengolahan, pengiriman dan penerimaan isi pesan media massa. Jika fungsi sosial lebih merujuk kepada khalayak (masayarakat umum), sedangkan fungsi individu merujuk kepada individu-individu secara khusus. 1. Fungsi Komunikasi Massa Bagi Masyarakat Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat dikemukakan oleh Harold Lasswell. Dalam penelitiannya, ia mengidentifikasi tiga fungsi, yaitu: surveillance (pengawasan lingkungan), correlation (korelasi antar bagian masyarakat dalam 2016 13 Strategi Perubahan dan Komunikasi Dr. Dadan Anugrah, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menanggapi lingkungannya), dan transmission (transmisi warisan sosial baru dari generasi ke generasi). a. Surveillance Pengertian surveillance merujuk kepada pengumpulan dan distribusi informasi mengenai di lingkungan. Surveillance dibagi ke dalam dua bagian: Pertama, warning or beware surveillance kejadian-kejadian (pengawasan yang peringatan), berlangsung yaitu ketika media massa menginformasikan tentang ancaman dari bencana alam (banjir, angina topan, dll), kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya serangan militer. Kedua, instrumental surveillance (pengawasan instrument), yaitu penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya berita tentang film apa yang sedang dimainkan di bioskop, harga-harga saham di bursa efek, produk-produk baru, perkembangan fashion, resep masakan dan sebagainya. b. Correlation Fungsi ini meliputi interpretasi informasi mengenai lingkungan dan reaksi terhadap peristiwa yang terjadi. Correlation juga dapat diartikan fungsi menghubung-hubungkan bagian-bagian masyarakat agar sesuai dengan lingkungannya. Fungsi ini membantu khalayak untuk lebih memahami peristiwaperistiwa yang terjadi dengan adanya komentar-komentar dari orang-orang terkait, tokoh masyarakat dan para pengamat. Misalnya, demonstrasi mengenai kasus Munir, bank Century, dan kasus lainnya mengundang komentar berbagai tokoh dan pengamat politik. Para tokoh atau pakar yang memiliki disiplin ilmu berbeda atau sudut pandang yang berbeda terhubungkan oleh media massa satu sama lain. c. Transmission Fokus fungsi transmission yaitu pada komunikasi pengetahuan, nilai-nilai dan norma-norma sosial dari satu generasi kepada generasi berikutnya. Nilainilai budaya, masalah sosial dan lain-lain dikemas dan disiarkan melalui media 2016 14 Strategi Perubahan dan Komunikasi Dr. Dadan Anugrah, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id massa dalam beragam acara. d. Entertainment Fungsi ini merujuk kepada tindakan-tindakan komunikasi yang bersifat menghibur. Media massa (terutama televisi) memiliki kekuatan menghibur begitu kuat. Misalnya, orang berjam-jam menonton sinetron, kuis, atau acara-acara hiburan lainnya. Televisi telah mampu menghadirkan bioskop di rumah sendiri. 2. Fungsi Komunikasi Massa Bagi Individu Komunikasi massa pun secara potensial memiliki fungsi bagi individu, diantaranya: a. Pengawasan Atau Pencarian Informasi Seseorang mencari informasi jika merasa tidak pasti terhadap sesuatu hal atau peristiwa. Misalnya, jika seseorang ingin mengetahui kepastian mengani kasus Bom Bali atau kasus pembobolan Bank BNI 46 beberapa waktu yang lalu, maka media massa akan menjadi sumber informasi yang dapat memberikan nilai/sumber kepastian bagi seseorang (individu). b. Mengembangkan Konsep Diri Konsep diri seseorang tidaklah stagnan (statis), melainkan seseorang senantiasa ingin mengembangkannya ke arah yang lebih baik. Dengan membaca surat kabar, atau menonton televisi yang berkaitan dengan pekerjaan atau hobi maka akan memperoleh banyak pengetahuan. Dan pengetahuan tersebut dijadikan untuk mengembangkan konsep dirinya. c. Fasilitasi dalam Hubungan Sosial Pengetahuan atau informasi-informasi yang diperoleh dengan dari media massa dapat digunakan untuk berdiskusi, bertukar pikiran atau sebagai bahan pembicaraan dengan orang lain dalam hubungan sosial. Seseorang bisa berdiskusi berjam-jam dengan memanfaatkan informasi yang diperoleh dari 2016 15 Strategi Perubahan dan Komunikasi Dr. Dadan Anugrah, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id media massa. Media massa telah memfasilitasi seseorang untuk tampil cerdas pada saat dimuka umum. d. Substitusi Dalam Hubungan Sosial Ketika menjalin hubungan sosial, seseorang akan terlibat secara psikologis dan memunculkan hubungan yang akrab. Aspek-aspek psikologis yang terjadi dalam hubungan sosial sering kita dapatkan dari isi pesan media massa. Miaslnya, kita larut dalam kesedihan, bahkan sampai mengeluarkan air mata ketika menyaksikan kekejaman ibu tiri dalam sinetron. Atau kita juga begitu membenci seorang tokoh dalam sinetron, seperti tokoh Malin Kundang. e. Membantu Melegakan Emosi Dengan menyaksikan tayangan diskusi di media mengenai suatu masalah yang krusial dan menyangkut orang banyak akan mengurangi atau melegakan emosi. Misalnya, kita merasa lega karena pembunuh keluarga “A” dapat diidentifikasi. g. Pelarian Dari Ketegangan Dan Keterasingan Jika seseorang sedang merasa tegang atau terasing, maka akan merasa tenang dan merasakan ada yang menemani jika ia menonton televisi atau menonton film. h. Bagian Dari Kehidupan Rutin Atau Ritualisasi Bagi sebagian orang, membaca surat kabar di pagi hari atau menyimak berita pagi di televisi menjadi sebuah keharusan. Jika sehari saja tidak membaca surat kabar atau menyaksikan berita di televisi seakan-akan ada sesuatu yang hilang dalam rutinitasnya. Effendy (1994:27), mengelaborasi bahwa komunikasi massa memiliki fungsi yang lebih luas dari sekedar komunikasi biasa. Menurutnya, fungsi komunikasi massa dapat menyentuh beberapa hal fundamental, seperti: 1. Informasi 2. Sosialisasi 2016 16 Strategi Perubahan dan Komunikasi Dr. Dadan Anugrah, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 3. Motivasi 4. Perdebatan dan diskusi 5. Pendidikan 6. Memajukan kebudayaan 7. Hiburan 8. Integrasi Goran Hedebro (dalam Cangara, 2002:65), menyebut dua belas fungsi komunikasi massa, yaitu:\ 1. Menciptakan iklim perubahan dengan memperkenalkan nilai-nilai baru untuk mengubah sikap dan perilaku ke arah modernisasi. 2. Mengajarkan keterampilan baru. 3. Berperan sebagai pelipat ganda ilmu pengetahuan. 4. Menciptakan efisiensi tenaga dan biaya terhadap obilitas seseorang. 5. Meningkatkan aspirasi seseorang. 6. Menumbuhkan partispasi dalam pengambilan keputusan terhadap hal-hal yang menyangkut kepentingan orang banyak. 7. Membantu orang menemukan nilai baru dan keharmonisan dari sutau situasi tertentu. 8. Mempertinggi rasa kebangsaan. 9. Meningkakan aktivitas politik seseorang. 10. Mengubah struktur kekuasaan dalam suatu masyarakat. 11. Menjadi sarana untuk membantu pelaksanaan program-program pembangunan. 12. Mendukung pembangunan ekonomi, sosial dan politik suatu bangsa. 2016 17 Strategi Perubahan dan Komunikasi Dr. Dadan Anugrah, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Referensi: Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya, 2004. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa. Bond, Fraser, 1961. An Introduction to Journalism. New York: The Macmillan Company. DeVito, Joseph, 1997. Komunikasi Antarmanusia. Alih bahasa Agus Maulana. Jakarta: Professional Books. Effendy, Onong Uchjana, 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: Citra Aditya bakti. John Vivian, 2008. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana. Liliweri, Allo, 1997. Komunikasi Antarpribadi. Bandung: Citra Aditya. McQuail, Denis, 1996. Teori Komunikasi Massa. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga. Mulyana Deddy, 2001. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Rosda. Nurudin, 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajawali. Sobur, Alex, 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia. Susanto, Astrid S., 1985. Komunikasi Sosial di Indonesia. Bandung: Binacipta. Tubbs, Stewart L. dan Sylvia Moss, 2000. Human Communication Prinsip-Prinsip Dasar. Bandung: Rosda. Wiryanto, 2000. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Grasindo. Wiryanto, 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Grasindo 2016 18 Strategi Perubahan dan Komunikasi Dr. Dadan Anugrah, M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id