Modul Strategi Perubahan dan Komunikasi [TM7]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
STRATEGI PERUBAHAN DAN
KOMUNIKASI
Manajemen Perubahan Dalam
Konteks Komunikasi Massa
Fakultas
Program Studi
Tatap Muka
Kode MK
Disusun Oleh
PASCASARJANA
MAGISTER ILMU
KOMUNIKASI
07
MK52002
Dr. Dadan Anugrah, M.Si
Abstract
Semakin menguatnya keberadaan komunikasi massa
hampir pada seluruh bidang kehidupan masyarakat telah
menjadikan kajian-kajian (research) yang tidak saja
kompleks tetapi juga semakin menarik. Para akademisi
tertantang untuk mengkaji secara mendalam dengan
harapan mengembangkan teori-teori yang telah ada atau
bahkan menemukan teori-teori baru yang sejalan dengan
perkembangan zaman. Penelitan-penelitian pun semakin
beragam dan kaya, jika pada beberapa tahun ke belakang
lebih banyak pada kajian-kajian dengan paradigma
positivistik, namun belakangan ini mulai menguat kajiankajian dengan paradigma naturalistik.
Kompetensi
Setelah mempelajari modul ini
diharapkan mahasiswa mampu
menemahami dan menjelaskan
mengenai:
1. Pengertian komunikasi massa
2. Urgensi komunikasi massa
3. Karakteristik komunikasi
massa
4. Fungsi komunikasi massa
MODUL 07
MANAJEMEN PERUBAHAN DALAM KONTEKS
KOMUNIKASI MASSA
PENGANTAR
Sejauh ini Komunikasi Massa berkembang sangat pesat, bahkan dapat
dikatakan sebagai kajian yang melesat jauh meninggalkan konteks komunikasi
lainnya. Kenyataann itu secara faktual didukung oleh bebarapa hal, di antaranya:
Pertama, Komunikasi Massa berkembang pesat sejalan dengan pesatnya
perkembangan teknologi komunikasi baik cetak maupun elektronik. Dari situ pula
membawa implikasi ke ranah akademis dengan munculnya kajian-kajian
lapangan dan kajian-kajian yang sifatnya teks yang lebih variatif dann
kontekstual.
Kedua, dalam konteks lokal Indonesia, perkembangan komunikasi massa
tidak bisa melepaskan dirinya dari pertumbuhan dan perkembangan media
massa yang sangat massif setelah runtuhnya Orde Baru. Bila pada masa Orde
Baru media massa lebih berfungsi sebagai sarana informasi dan hiburan, maka
pada Orde Reformasi media massa memiliki fungsi penting dalam kontrol sosial
(social control). Pada titik ini, komunikasi massa menjelma menjadi sebuah
entitas yang sangat berpengaruh
dalam mengembangkan opini untuk
kepentingan-kepentingan politik praktis.
Ketiga, tumbuhnya politik pencitraan sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari realitas reformasi di Indonesia. Media massa berperan penting
dalam mencitrakan seseorang, terutama para politisi dan pejabat negara, lepas
dari pencitraan tersebut positif atau negatif. Dalam sejarah pemilihan presiden di
Indonesia misalnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dapat dikatakan
sebagai presiden yang disokong penuh oleh media massa untuk mendapatkan
pencitraan yang positif. Hal ini dperkuat oleh telaahan (2007:199), demikian:
Ketika dunia politik masuk
dalam logika budaya pop, figur politisi
(kandidat presiden atau calon anggota legislatif) pun sengaja dikonstruksi
2016
2
Strategi Perubahan dan Komunikasi
Dr. Dadan Anugrah, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
supaya menjadi figur entertainer…..Dalam dunia politik popular ini, para
politisi mulai merasa perlu dan berkewajiban mempelajari seni promosidiri dan presentasi-diri serta merekrut para asisten yang merupakan kaum
professional yang ahli dalam bidang publisitas dan praktisi public relations
(PR) yang dianggap cerdas memanfaatkan publikasi media.
Keempat, pertumbuhan dan perkembangan komunikasi massa telah
membawa dampak ekonomi yang demikian signifikan. Artinya, jutaan orang yang
saat ini menggantungkan hidupnya dari eksistensi media massa. Realitas ini
tidak terlepas dari munculnya revolusi informasi yang melahirkan kaum
kognitariat sebagai kelompok yang menyandarkan dirinya pada pengetahuan,
penggunaan pikiran, dan bukan otot (Hamka dan Rafiq, ed., 1989:162).
Atas dasar beberapa alasan di atas, komunikasi massa memiliki peran
penting dalam penciptaan informasi, ekonomi hingga pada persoalan-persoalan
yang berkaitan dengan politik praktis. Meskipun tidak bisa dihindarkan pada
wilayah
lain
menimbulkan
media
massa
yang
partisan
dengan
lebih
mementingkan pemilik modal daripada kepentingan masyarakat luas. Media
massa menjadi terkotak-kotak pada blok partai yang berbeda, dan jika ini
berkembang secara tidak terkontrol maka akan menyebabkan kekacauan yang
merugikan masyarakat banyak.
Semakin menguatnya keberadaan komunikasi massa hampir pada
seluruh bidang kehidupan masyarakat telah menjadikan kajian-kajian (research)
yang tidak saja kompleks tetapi juga semakin menarik. Para akademisi
tertantang untuk mengkaji secara mendalam dengan harapan mengembangkan
teori-teori yang telah ada atau bahkan menemukan teori-teori baru yang sejalan
dengan perkembangan zaman. Penelitan-penelitian pun semakin beragam dan
kaya, jika pada beberapa tahun ke belakang lebih banyak pada kajian-kajian
dengan paradigma positivistik,
namun belakangan ini mulai menguat kajian-
kajian dengan paradigma naturalistik.
Dalam lingkup yang lebih luas, literatur-literatur mengani komunikasi
massa semakin dibutuhkan sebagai bahan bacaan para akademisi, baik para
dosen maupun mahasiswa. Sebagai disiplin iilmu yang “relatif baru” komunikasi
massa menyediakan ruang yang cukup “seksi” untuk terus dikaji dan
2016
3
Strategi Perubahan dan Komunikasi
Dr. Dadan Anugrah, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dikembangkan. Secara lebih spesifik dalam konteks media massa, Ishadi S.K.
(dalam Mulyana, 2008:6) mengemukakan, demikian:
Saya
melihat
perlu
dilakukan
usaha
terus-menerus
untuk
mengembangkan studi media di Indonesia secara lebih komprehensif dan
keluar dari “kegagapan” menghadapi perubahan yang cepat dengan
melihat konteks media Indonesia yang sedang berproses menuju
keseimbangan dan kematangan.
Melalui kajian-kajian yang dalam dan komrehensif diharapkan adanya
keseimbangan antara kemajuan teknologi dan teori-teori yang berbasis
penelitian. Sejauh ini, masyarakat akademis cenderung “ketinggalan” dalam
membangun teori daripada laju pertumbuhan teknologi komunikasi yang
demikian cepat. Teknologi komunikasi telah berhasil membangun dirinya secara
konvergen dengan memadukan berbagai fitur dalam satu perangkat.
Fakta
tersebut di satu sisi sebagai suatu yang membanggakan, namun di sisi lain
menjadi tantangan tersendiri bagi para akademisi untuk terusa mengkaji secara
teoretik dengan pendekatan yang interdisipliner.
PENGERTIAN
Komunikasi
communication,
massa
sebagai
diambil
dari
kependekan
dari
Istilah
mass
bahasa
media
Inggris,
mass
communication
(komunikasi media massa). Artinya komunikasi yang menggunakan media
massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communication atau
communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (mass media)
sebagai kependekan dari media of mass communication (Wiryanto, 2004:69).
Baran dan Dennis K. Davis (2009:5), mendefinisikan komunikasi massa
sebagai berikut: “Mass communication when a source, typically an organization,
employs a technology as a medium to communicate with a large audience”.
Definisi ini sekaligus memberikan batasan bahwa komunikasi massa sumbernya
bersifat organisasi, para pekerjanya bekerja dengan menggunakan teknologi
sebagai medianya untuk mencapai komunikan yang jumlahnya besar.
2016
4
Strategi Perubahan dan Komunikasi
Dr. Dadan Anugrah, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Definisi lain sebagaimana dikemukakan oleh Bittner (dalam Ardianto dan
Lukiati Komala Erdinaya, 2004:3), yakni: “mass communication is messages
communicated through a mass medium to a large number of people” (komunikasi
massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah
besar orang).
Banyak pakar yang memberikan pengertian mengenai komunikasi massa.
Sejauh ini pengertian komunikasi massa selalu mengaitkan dengan pesan
(pengolahan, pengiriman dan penerimaan), teknologi, khalayak dan efek. Secara
lebih rinci, beberapa pengertian komunikasi massa adalah sebagai berikut:
1) Komunikasi massa adalah bentuk komunikasi yang menggunakan
saluran (media) dalam menghubugkan komunikator dan komunikan
secara
masal,
berjumlah
banyak,
bertempat
tinggal
yang
jauh
(terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek tertentu.
2) Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media
massa pada sejumlah besar orang.
3) Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan
teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas
dimiliki orang dalam masyarakat industri.
Dari beberapa pendapat di atas, pengertian komunikasi massa merujuk
kepada:
a. Komunikasi massa harus menggunakan media massa.
b. Disampaikan kepada sejumlah besar orang.
c. Khalayaknya bersifat heterogen.
d. Memiliki efek.
e. Pesan diproduksi dan disebarkan oleh lembaga
f.
2016
Penyampaian pesan secara kontinyu
5
Strategi Perubahan dan Komunikasi
Dr. Dadan Anugrah, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pengertian yang agak panjang dikemukakan oleh Michael W Gamble dan
Teri Kwal Gamble. Menurut mereka sesuatu bisa didefinisikan sebagai
Komunikasi Massa jika mencakup:
1) Komunikator
dalam
komunikasi
massa
mengandalkan peralatan
modern untuk menyebarkan atau memancarkan pesan secara cepat
kepada khalayak yang luas dann tersebar. Pesan itu disebarkan melalui
media modern pula antara lain surat kabar, majalah, televisi, film atau
gabungan diantara media tersebut.
2)
Komunikator dalam komunikasi massa dalam menyebarkan pesanpesannya bermaksud mencoba berbagi pengertian dengan jutaan orang
yang tidak saling kenal atau mengetahui satu sama lain. Anonimitas
audience dalam komunikasi massa inilah yang membedakan pula dengan
jenis komunikasi yang lain. Bahkan pengirim dan penerima pesan tidak
saling mengenal satu sama lain.
3)
Pesan adalah publik. Artinya bahwa pesan ini bisa didapatkan dan
diterima oleh banyak orang. Karena itu, diartikan milik publik.
4)
Sebagai sumber, komunikator massa biasanya organisasi formal
seperti
jaringan,
ikatan
atau
perkumpulan.
Dengan
kata
lain,
komunikatornya tidak berasal dari seseorang, tetapi lembaga. Lembaga ini
pun biasanya berorientasi pada keuntungan bukan organisasi suka rela
atau nirlaba.
5) Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper (pentapis informasi). Artinya,
pesan-pesan yang disebarkan atau dipancarkan dikontrol oleh sejumlah
individu dalam lembaga tersebut sebelum disiarkan lewat media massa.
Ini berbeda dengan komunikasi antar pribadi, kelompok atau publik
dimana yang mengontrol tidak oleh sejumlah individu. Beberapa
individu dalam komunikasi massa itu ikut berperan dalam membatasi,
memperluas pesan yang disiarkan. Contohnya adalah
seorang
reporter, editor film, penjaga rubrik dan lembaga sensor lain dalam
media itu bisa berfungsi sebagai gatekeeper.
6) Umpan balik dalam komunikasi massa sifatnya tertunda. Kalau dalam
2016
6
Strategi Perubahan dan Komunikasi
Dr. Dadan Anugrah, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
jenis komunikasi lain, umpan balik bisa bersifat langsung. Misalnya,
dalam komunikasi antar persona. Dalam komunikasi ini umpan balik
langsung dilakukan, tetapi komunikasi yang dilakukan lewat surat kabar
tidak bisa langsung dilakukan alias tertunda (delayed).
Dengan demikian, media massa adalah alat-alat dalam komunikasi
yang bisa menyebarkan pesan secara serempak, cepat kepada audience yang
luas dan heterogen. Kelebihan media massa dibanding dengan jenis
komunikasi lain adalah ia bisa mengatasi hambatan ruang dan waktu. Bahkan
media massa mampu menyebarkan pesan hampir seketika pada waktu yang tak
terbatas (Nurudin, 2007:8-9).
URGENSI KOMUNIKASI MASSA
Komunikasi massa telah menjadi bagian yang sangat penting pada setiap
lingkup kehidupan masyarakat, dari mulai persoalan sosial, budaya, ekonomi,
terlebih-lebih pada ranah politik saat ini. Secara lebih spesifik urgensi
mempelajari komunikasi massa diantaranya adalah:
1. Media merupakan industri yang berubah dan berkembang yang
menciptakan lapangan kerja, barang dan jasa serta menghidupkan industri
lain yang terkait. Media juga merupakan industri tersendiri yang memiliki
peraturan dan norma-norma yang menghubungkan institusi sosial lainnya.
Di pihak lain, industri media diatur oleh masyarakat.
2. Media massa merupakan sumber kekuatan --alat kontrol manajemen, dan
inovasi dalam masyarakat yang dapat didayagunakan sebagai pengganti
kekuatan atau sumber daya lainnya.
3. Media merupakan lokasi (atau norma)
yang semakin berperan untuk
menampilkan peristiwa kehidupan masyarakat, baik yang bersifat nasional
maupun internasional.
4. Media sering kali berperan sebagai wahana pengembangan kebudayaan,
bukan saja dalam pengertian pengembangan bentuk seni dan simbol,
2016
7
Strategi Perubahan dan Komunikasi
Dr. Dadan Anugrah, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
tetapi juga dalam pengertian pengembangan tata cara, mode, gaya hidup
dan norma-norma.
5. Media telah menjadi sumber dominan bukan saja bagi individu untuk
memperolah gambaran dan citra realitas sosial, tetapi juga bagi
masyarakat dan kelompok secara kolektif. Media juga menyuguhkan nilainilai dan penilaian normatif yang dibaurkan dengan berita dan hiburan
(McQuail, 1996:3).
Dengan demikian, betapa komunikasi massa dan media massa telah
menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam gaya hidup masyarakat modern.
Apabila kita mengikuti teori belajar sosial (social learning theory), media massa
telah berperan menggantikan institusi pendidikan, kawan, sahabat, orang tua,
dan sebagainya. Media massa mengajarkan banyak hal tentang beragam
pengetahuan dan keterampilan. Media massa telah sanggup menggantikan
peran guru bagi anak-anak. Dengan ekstrem Hollander (1971) berujar, the mass
media have become not only ‘teachers’ but also ‘new parent’ for million of
children.
KARAKTERISTIK KOMUNIKASI MASSA
Komunikasi
massa
memiliki
karakteristik
yang
berbeda
dengan
komunikasi yang lain (antarpribadi, kelompok, organisasi, dan lain-lain. Beberapa
karakteristik komunikasi massa adalah:
1. Komunikator dalam komunikasi massa melembaga
Komunikator dalam komunikasi massa tidak seorang, melainkan kumpulan
orang-orang. Dalam kata lain, bahwa komunikator dalam komunikasi massa
gabungan antar berbagai macam, unsur dan satu sam lain saling
bekerjasama dalam sebuah lembaga atau dalam sebuah sistem. Dalam
komunikasi massa, yang namanya komunikator adalah lembaga media
massa itu sendiri. Menurut Alexis S. Tan (1981), komunikator dalam
komunikasi massa adalah organisasi sosial yang mampu memproduksi
2016
8
Strategi Perubahan dan Komunikasi
Dr. Dadan Anugrah, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pesan dan mengirimkannya secara serempak kepada sejumlah khalayak
besar dan terpisah.
Menurut Alexis S. Tan (dalam Nurudin, 2007:21),
komunikator dalam
komunikasi massa setidak-tidaknya memiliki ciri:
a. Kumpulan individu-individu
b. Dalam berkomunikasi individu-individu itu terbatasi perannya dengan
system dalam media massa.
c. Pesan yang disebarkan atas nama media yang bersangkutan dan
bukan atas nama pribadi unsur-unsur yang terlibat.
d. Apa yang dikemukakan oleh komunikator biasanya untuk mencapai
keuntungan atau mendapatkan laba secara ekonomis.
2. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen
Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen, artinya beragam dari mulai
unsur
pendidikan,
jenis
kelamin,
status
sosial,
ekonomi,
agama,
kepercayaan, dan lain-lain. Misalnya, satu acara sinetron dapat ditonton oleh
siapapun tanpa memandang kelompok atau status setiap individu.
Herbert Blumer memberikan cirri-ciri komunikan komunikasi massa sebagai
berikut:
e. Audience dalam komunikasi massa sangatlah heterogen. Artinya, ia
memiliki heterogenitas komposisi atau susunan. Jika ditinjau dari
asalnya, mereka berasal dari berbagai kelompok dalam masyarakat.
f.
Berisis individu-individu yang tidak tahu atau mengenal satu sama
lain. Di samping itu, antar individu itu tidak berinteraksi satu sama lain
secara langsung.
g. Mereka tidak mempunyai kepemimpinan atau organisasi formal.
2016
9
Strategi Perubahan dan Komunikasi
Dr. Dadan Anugrah, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Pesannya bersifat umum
Pesan dalam
komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau
kepada satu kelompok masyarakat tertentu, dengan kata lain pesannya
ditujukan kepada masyarakat plural. Misalnya, pesan televisi tidak ditujukan
kepada satu orang atau kelompok tertentu melainkan kepada masyarakat
umum.
Pesan yang dimuat pada media massa umumnya memiliki kriteria tersendiri,
yaitu:
1. Minat pribadi
2. Uang
3. Seks
4. Pertentangan
5. Hal-hal yang luar biasa
6. Berjiwa pahlawan dan termashur
7. Kegelisahan
8. Kemanusiaan
9. Kejadian-kejadian yang memengaruhi organisasi-organisasi penting
10. Kontes
11. Penemuan dan pendapat
12. Kejahatan (Bond, 1961:81-83).
4. Komunikasinya berlangsung satu arah.
Perkembangan teknologi telah menghadirkan fenomena baru dalam
komunikasi massa. Saat ini, acara-acara di televisi bisa ditayangkan secara
interaktif, misalnya acara dialog atau acara kuis. Pertanyaannya, apakah
2016
10
Strategi Perubahan dan Komunikasi
Dr. Dadan Anugrah, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
yang demikian tersebut menunjukkan bahwa komunikasi massa pun bisa
bersifat dua arah ?
Mari kita cermati. Kasus dialog interaktif atau kuis
interaktif tidak bisa dikatakan sebagai alasan bahwa dalam komunikasi
massa itu juga bisa berlangsung dua arah. Komunikasi dua arah hanya
berlangsung antara orang yang menelpon dengan stasiun televisi dan tidak
terjadi pada semua audience yang heterogen dan banyak tersebut. Penelpon
sendiri tetap menjadi komunikan dalam komunikasi massa, tetapi ia juga
sekaligus menjadi komunikan dalam komunikasi yang dilakukan lewat
telepon (nir massa).
5. Komunikasi massa menimbulkan keserempakan
Satu kali pesan disampaikan melalui media massa, maka akan menerpa
ribuan bahkan jutaan khalayak. Misalnya pertandingan sepak bola dari Lebak
bulus Jakarta antara Persija dan Persib akan dinikmati secara serempak oleh
khalayak di manapun. Acara sinetron kesayangan yang disiarkan dari salah
satu stasiun televisi bisa dinikmati seketika oleh pemirsa dari Sabang sampai
Merauke, dan sebagainya.
6. Komunikasi massa mengandalkan peralatan teknis
Artinya terdapat beberapa peralatan yang menyebabkabn terjadinya
komunikasi massa berlangsung. Misalnya, pesawat televisi memerlukan
satelit, radio memerlukan pemancar atau relay, surat kabar memerlukan
mesin cetak, dan sebagainya. Melelaui peralatan teknis itulah komunikasi
massa bisa berjalan.
7. Komunikasi massa dikontrol oleh gatekeeper.
Gatekeeper adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi
melalui media massa. Gatekeeper adalah orang yang ikut menambah atau
mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang
disebarkan lebih mudah dipahami. Gate keeper ini misalnya reporter, editor
(buku, film, surat kabar) manajer pemberitaan, penjaga rubrik, kameraman,
sutradara, lembaga sensor film yang semuanya memengaruhi bahan-bahan
yang akan dikemas untuk pesan media massa 7 .
2016
11
Strategi Perubahan dan Komunikasi
Dr. Dadan Anugrah, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Ketujuh hal di atas menggambarkan bagaimana “cara kerja”
atau
perbedaan komunikasi massa dengan komunikasi lainnya. Wiryanto (2000:17),
mengemukakan beberapa perbedaan mendasar antara saluran massa dan
komunikasi saluran antarpribadi, demikian:
Tabel
Jenis Komunikasi dan Saluran Komunikasi
NO.
KARAKTERISTIK
SALURAN
MASSA
Cenderung
one-way
SALURAN
ANTARPRIBADI
Cenderung oneway
Interposed
Face to face
1.
Arus pesan
2.
Konteks
komunikasi
3.
Jumlah feedback
yang segera bisa
diperoleh
Rendah
Tinggi
4.
Kemampuan
mengatasi proses
seleksi, khususnya
selective
exposure.
Rendah
Tinggi
5.
Kecepatan dalam
mencapai audiens
yang luas
Tinggi
Rendah
6.
Efek (possible
effect)
Perubahan
pengetahuan
Perubahan sikap
dan perilaku
nyata
(Sumber: Wiryanto, 2000:17)
2016
12
Strategi Perubahan dan Komunikasi
Dr. Dadan Anugrah, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
FUNGSI KOMUNIKASI MASSA
Fungsi adalah potensi yang dapat digunakan untuk memenuhi tujuantujuan tertentu. Komunikai sebagai ilmu, seni dan lapangan kerja dengan
sendirinya memiliki fungsi yang dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam
memenuhi kebutuhan hidupnya (Cangara, 2002:61). Bila pada masa lalu media
massa ataukomunikasi massa lebih berat pada fungsi informasi, tetapi seiring
waktu berjalan, fungsi komunikasi massa merambah kepada bidang-bidang
lainnya seperti politik. Faktanya, komunikasi massa terkait dengan sejmlah hal
yang “berbau” politik seperti kampanye, public relation politik, propaganda, iklan
politik, bahkan humor politik.
Perluasan fungsi komunikasi massa ini didukung oleh beragam temuan
teknologi yang semakin modern. Kehadirann internet saat ini telah membawa
perubahan besar dalam cara-cara berkomunikasi yang dapat melibatkan
partisipasi masyarakat luas sebagai pengguna internet. Maka saat ini tumbuh
apa yang dinamakan sosial media. Suka atau tidak suka, kehadiran sosial media
membawa perubahan besar dalam dunia politik yang semakin kompleks akan
kepentingan. Presiden Amerika Barack Obama adalah salah satu presiden yang
memenangkan pertarungan pemilihan presiden melalui sosial media.
Dalam garis besarnya, fungsi komunikasi massa di kelompokkan ke
dalam dua bagian, yaitu fungsi bagi kehidupan sosial masyarakat (societal
function) dan fungsi bagi individu (individual function). Kedua fungsi tersebut
terjabarkan di dalam proses pengolahan, pengiriman dan penerimaan isi pesan
media massa. Jika fungsi sosial lebih merujuk kepada khalayak (masayarakat
umum), sedangkan fungsi individu merujuk kepada individu-individu secara
khusus.
1. Fungsi Komunikasi Massa Bagi Masyarakat
Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat dikemukakan oleh Harold
Lasswell. Dalam penelitiannya, ia mengidentifikasi tiga fungsi, yaitu: surveillance
(pengawasan lingkungan), correlation (korelasi antar bagian masyarakat dalam
2016
13
Strategi Perubahan dan Komunikasi
Dr. Dadan Anugrah, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
menanggapi lingkungannya), dan transmission (transmisi warisan sosial baru dari
generasi ke generasi).
a.
Surveillance
Pengertian surveillance merujuk kepada pengumpulan dan distribusi
informasi
mengenai
di
lingkungan.
Surveillance dibagi ke dalam dua bagian: Pertama, warning
or beware
surveillance
kejadian-kejadian
(pengawasan
yang
peringatan),
berlangsung
yaitu
ketika
media
massa
menginformasikan tentang ancaman dari bencana alam (banjir, angina topan,
dll), kondisi efek yang memprihatinkan, tayangan inflasi atau adanya serangan
militer.
Kedua,
instrumental
surveillance
(pengawasan
instrument),
yaitu
penyampaian atau penyebaran informasi yang memiliki kegunaan atau dapat
membantu khalayak dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya berita tentang film
apa yang sedang dimainkan di bioskop, harga-harga saham di bursa efek,
produk-produk baru, perkembangan fashion, resep masakan dan sebagainya.
b.
Correlation
Fungsi ini meliputi interpretasi informasi mengenai lingkungan dan reaksi
terhadap peristiwa yang terjadi. Correlation juga dapat diartikan fungsi
menghubung-hubungkan
bagian-bagian
masyarakat
agar
sesuai
dengan
lingkungannya. Fungsi ini membantu khalayak untuk lebih memahami peristiwaperistiwa yang terjadi dengan adanya komentar-komentar dari orang-orang
terkait, tokoh masyarakat dan para pengamat. Misalnya, demonstrasi mengenai
kasus Munir, bank Century, dan kasus lainnya mengundang komentar berbagai
tokoh dan pengamat politik. Para tokoh atau pakar yang memiliki disiplin ilmu
berbeda atau sudut pandang yang berbeda terhubungkan oleh media massa
satu sama lain.
c.
Transmission
Fokus fungsi transmission yaitu pada komunikasi pengetahuan, nilai-nilai
dan norma-norma sosial dari satu generasi kepada generasi berikutnya. Nilainilai budaya, masalah sosial dan lain-lain dikemas dan disiarkan melalui media
2016
14
Strategi Perubahan dan Komunikasi
Dr. Dadan Anugrah, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
massa dalam beragam acara.
d.
Entertainment
Fungsi ini merujuk kepada tindakan-tindakan komunikasi yang bersifat
menghibur. Media massa (terutama televisi) memiliki kekuatan menghibur begitu
kuat. Misalnya, orang berjam-jam menonton sinetron, kuis, atau acara-acara
hiburan lainnya. Televisi telah mampu menghadirkan bioskop di rumah sendiri.
2. Fungsi Komunikasi Massa Bagi Individu
Komunikasi massa pun secara potensial memiliki fungsi bagi individu,
diantaranya:
a. Pengawasan Atau Pencarian Informasi
Seseorang mencari informasi jika merasa tidak pasti terhadap sesuatu hal
atau peristiwa. Misalnya, jika seseorang ingin mengetahui kepastian mengani
kasus Bom Bali atau kasus pembobolan Bank BNI 46 beberapa waktu yang lalu,
maka media massa akan menjadi sumber informasi yang dapat memberikan
nilai/sumber kepastian bagi seseorang (individu).
b. Mengembangkan Konsep Diri
Konsep diri seseorang tidaklah stagnan (statis), melainkan seseorang
senantiasa ingin mengembangkannya ke
arah yang lebih baik. Dengan
membaca surat kabar, atau menonton televisi yang berkaitan dengan pekerjaan
atau hobi maka akan memperoleh banyak pengetahuan. Dan pengetahuan
tersebut dijadikan untuk mengembangkan konsep dirinya.
c. Fasilitasi dalam Hubungan Sosial
Pengetahuan atau informasi-informasi yang diperoleh dengan dari media
massa dapat digunakan untuk berdiskusi, bertukar pikiran atau sebagai bahan
pembicaraan dengan orang lain dalam hubungan sosial. Seseorang bisa
berdiskusi berjam-jam dengan memanfaatkan informasi yang diperoleh dari
2016
15
Strategi Perubahan dan Komunikasi
Dr. Dadan Anugrah, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
media massa. Media massa telah memfasilitasi seseorang untuk tampil cerdas
pada saat dimuka umum.
d. Substitusi Dalam Hubungan Sosial
Ketika menjalin hubungan sosial, seseorang akan terlibat secara
psikologis dan memunculkan hubungan yang akrab. Aspek-aspek psikologis
yang terjadi dalam hubungan sosial sering kita dapatkan dari isi pesan media
massa. Miaslnya, kita larut dalam kesedihan, bahkan sampai mengeluarkan air
mata ketika menyaksikan kekejaman ibu tiri dalam sinetron. Atau kita juga begitu
membenci seorang tokoh dalam sinetron, seperti tokoh Malin Kundang.
e. Membantu Melegakan Emosi
Dengan menyaksikan tayangan diskusi di media mengenai suatu
masalah yang krusial dan menyangkut orang banyak akan mengurangi atau
melegakan emosi. Misalnya, kita merasa lega karena pembunuh keluarga “A”
dapat diidentifikasi.
g. Pelarian Dari Ketegangan Dan Keterasingan
Jika seseorang sedang merasa tegang atau terasing, maka akan merasa
tenang dan merasakan ada yang menemani jika ia menonton televisi atau
menonton film.
h. Bagian Dari Kehidupan Rutin Atau Ritualisasi
Bagi sebagian orang, membaca surat kabar di pagi hari atau menyimak
berita pagi di televisi menjadi sebuah keharusan. Jika sehari saja tidak membaca
surat kabar atau menyaksikan berita di televisi seakan-akan ada sesuatu yang
hilang dalam rutinitasnya.
Effendy (1994:27), mengelaborasi bahwa komunikasi massa memiliki
fungsi yang lebih luas dari sekedar komunikasi biasa. Menurutnya, fungsi
komunikasi massa dapat menyentuh beberapa hal fundamental, seperti:
1. Informasi
2. Sosialisasi
2016
16
Strategi Perubahan dan Komunikasi
Dr. Dadan Anugrah, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
3. Motivasi
4. Perdebatan dan diskusi
5. Pendidikan
6. Memajukan kebudayaan
7. Hiburan
8. Integrasi
Goran Hedebro (dalam Cangara, 2002:65), menyebut dua belas fungsi
komunikasi massa, yaitu:\
1. Menciptakan iklim perubahan dengan memperkenalkan nilai-nilai baru
untuk mengubah sikap dan perilaku ke arah modernisasi.
2. Mengajarkan keterampilan baru.
3. Berperan sebagai pelipat ganda ilmu pengetahuan.
4. Menciptakan efisiensi tenaga dan biaya terhadap obilitas seseorang.
5. Meningkatkan aspirasi seseorang.
6. Menumbuhkan partispasi dalam pengambilan keputusan terhadap hal-hal
yang menyangkut kepentingan orang banyak.
7. Membantu orang menemukan nilai baru dan keharmonisan dari sutau
situasi tertentu.
8. Mempertinggi rasa kebangsaan.
9. Meningkakan aktivitas politik seseorang.
10. Mengubah struktur kekuasaan dalam suatu masyarakat.
11. Menjadi
sarana
untuk
membantu
pelaksanaan
program-program
pembangunan.
12. Mendukung pembangunan ekonomi, sosial dan politik suatu bangsa.
2016
17
Strategi Perubahan dan Komunikasi
Dr. Dadan Anugrah, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Referensi:
Ardianto, Elvinaro dan Lukiati Komala Erdinaya, 2004. Komunikasi Massa Suatu
Pengantar. Bandung: Simbiosa.
Bond, Fraser, 1961. An Introduction to Journalism. New York: The Macmillan
Company.
DeVito, Joseph, 1997. Komunikasi Antarmanusia. Alih bahasa Agus Maulana.
Jakarta: Professional Books.
Effendy, Onong Uchjana, 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung:
Citra Aditya bakti.
John Vivian, 2008. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Kencana.
Liliweri, Allo, 1997. Komunikasi Antarpribadi. Bandung: Citra Aditya.
McQuail, Denis, 1996. Teori Komunikasi Massa. Edisi Kedua. Jakarta: Erlangga.
Mulyana Deddy, 2001. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Rosda.
Nurudin, 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Rajawali.
Sobur, Alex, 2003. Psikologi Umum. Bandung: Pustaka Setia.
Susanto, Astrid S., 1985. Komunikasi Sosial di Indonesia. Bandung: Binacipta.
Tubbs, Stewart L. dan Sylvia Moss, 2000. Human Communication Prinsip-Prinsip
Dasar. Bandung: Rosda.
Wiryanto, 2000. Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Grasindo.
Wiryanto, 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Grasindo
2016
18
Strategi Perubahan dan Komunikasi
Dr. Dadan Anugrah, M.Si.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download