MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Sistem Ekonomi Fakultas Bidang Studi Ilmu Komunikasi Penyiaran Tatap Muka 08 Kode MK Disusun Oleh 85018 Finy F. Basarah, M.Si Abstract Kompetensi Pengertian ilmu ekonomi, sistem ekonomi, sistem ekonomi Indonesia Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan pengertian ilmu ekonomi, sistem ekonomi, sistem ekonomi Indonesia 8.1 Pengertian Ilmu Ekonomi Ilmu ekonomi sering dikaitkan dengan uang. Apabila belajar ilmu ekonomi harus bisa mengatur dan memiliki uang. Uang memang dipelajari dalam ilmu ekonomi, tetapi bukan satu – satunya materi studi. Bahkan uang hanya sebagian kecil materi ilmu ekonomi. Sebagai manusia, kita adalah makhluk yang serba terbatas. Tidak semua cita – cita atau keinginannya dapat tercapai. Karena itu manusia harus berani menentukan pilihan. Keputusan dalam menentukan pilihan bukanlah pekerjaan mudah, sebab harus berdasarkan pertimbangan – pertimbangan tertentu. Karenanya manusia perlu belajar bagaimana menentukan pilihan. Hal inilah yang dipelajari dalam ilmu ekonomi. 8.1.1 Kelangkaan (Scarcity) Keterbatasan kita menyebabkan banyak hal yang terasa langka (scarce). Kelangkaan mancakup kuantitas, kualitas, tempat, dan waktu. Sesuatu tidak akan langka apabila jumlah (kuantitas) yang tersedia sesuai dengan kebutuhan, berkualitas baik, tersedia di mana saja (di setiap tempat) dan kapan saja (waktu) dibutuhkan. Udara (oksigen) untuk pernafasan manusia, di pedesaan yang masih hijau dan bersih, belum langka. Sebab tersedia dalam jumlah banyak, berkualitas baik, tersedia di mana saja dan kapan saja. Karena itu mereka yang tinggal di pedesaan tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun untuk memenuhi kebutuhan oksigen bagi pernafasannya. Tidak demikian halnya dengan mereka yang tinggal di wilayah industri di Jepang. Polusi udara yang sudah parah membuat mereka tidak leluasa lagi menghirup udara berkualitas baik dalam jumlah banyak, kapan saja di mana saja. Udara segar menjadi langka. Untuk menikmatinya diperlukan biaya. 8.1.2 Pilihan – Pilihan (Choices) Dalam setiap masyarakat selalu didapati bahwa kebutuhan manusia tidak terbatas banyaknya. Manusia tidak pernah merasa puas atas apa yang telah mereka peroleh 2014 1 Kapita Selekta Ilmu Sosial Finy F. Basarah, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dan mereka capai. Apabila keinginan sebelumnya sudah terpenuhi, maka keinginan – keinginan lain akan muncul. Terbatasnya sumber daya tersedia dibandingkan kebutuhan / keinginan, menyebabkan manusia harus menentukan pilihan – pilihan yang bersifat individu maupun kolektif. Pilihan bersifat individu, misalnya, baju apa yang akan dipakai hari ini. Pilihan kolektif, misalnya, ke mana kita piknik hari Sabtu nanti. Ada juga pilihan – pilihan yang sangat kompleks (sulit). Misalnya, mana yang kita dahulukan, sekolah yang tinggi atau cepat – cepat bekerja. 8.1.3 Biaya Kesempatan (Opportunity Cost) Ilmu ekonomi memandang manusia sebagai makhluk rasional. Pilihan yang dibautnya berdasarkan pertimbangan untung rugi, dengan membandingkan biaya yang harus dikeluarkan dan hasil yang akan diperoleh. Biaya yang dimaksudkan dalam konsep ilmu ekonomi (economic cost) berbeda dengan konsep biaya akuntansi (accounting cost). Bagi seorang akuntan, biaya adalah total uang yang dikeluarkan untuk memperoleh atau menghasilkan sesuatu. Misalnya, Nona Lia berbisnis jual beli mobil bekas. Di awal tahun ia membeli sebuah mobil bekas dengan harga Rp. 70 juta. Mobil itu diperbaiki dengan biaya Rp. 10 juta. Maka total harga perolehan mobil menurut konsep akuntansi adalah Rp. 80 juta. Di akhir tahun mobil itu terjual seharga Rp. 92 juta. Nona Lia untung Rp. 12 juta. Benarkah demikian? Ekonomi melihat dari sudut pandang yang lebih luas, yaitu alternatif penggunaan uang sebesar Rp. 80 juta jika tidak digunakan untuk membeli mobil bekas. Alternatif yang paling umum adalah menyimpannya dalam deposito berjangka. Jika bunga deposito sebesar 20% per tahun, maka di akhir tahun Nona Lia akan mendapatkan Rp. 96 juta. Jadi walaupun secara akuntansi Nona Lia untung Rp. 12 juta, namun secara ekonomi rugi Rp. 4 juta. Sebab dengan mendepositokan uangnya dia memperoleh Rp. 4 juta lebih banyak dibanding jual beli mobil bekas. Konsep yang dijelaskan pada paragraph di atas adalah biaya kesempatan (opportunity cost), yaitu kesempatan untuk memperoleh sesuatu yang hilang karena kita telah memilih alternatif lain. 2014 2 Kapita Selekta Ilmu Sosial Finy F. Basarah, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 8.2 Sistem Ekonomi Menurut Gregory Grossman (1984), yang dimaksud dengan sistem ekonomi adalah sekumpulan komponen – komponen serta lembaga – lembaga (institusi – institusi) ekonomi, yang bukan saja saling berhubungan dan berinteraksi, melainkan juga sampai tingkat tertentu saling menopang dan memengaruhi. Dengan demikian, komponen – komponen tersebut memiliki hubungan fungsional yang dapat menjadi alat koordinasi alokasi sumber daya ekonomi. Perekonomian yang di dalamnya individu – individu dan keluarga – keluarga memiliki kesalingtergantungan disebut sosial ekonomi. Dari definisi di atas, ada beberapa aspek penting dalam suatu sistem ekonomi: 1) Komponen – komponen yang terdiri atas unit, pelaku, dan institusi a) Unit ekonomi adalah individu atau kelompok – kelompok dalam sistem ekonomi yang bekerja sama untuk mencapai tujuan – tujuan tertentu. Misalnya rumah tangga konsumen, perusahaan, serikat pekerja, dan kantor pemerintah. b) Agen ekonomi adalah seseorang yang menjalankan fungsi – fungsi ekonomi tertentu. Misalnya konsumen, pekerja, pengusaha, investor, dan perencana. c) Institusi ekonomi dalam arti yang paling luas, institusi ekonomi adalah sekumpulan norma – norma, aturan main, dan cara pikir yang telah baku. Hak milik, perusahaan – perusahaan, rumah tangga konsumen, pemerintah, uang, pajak, motivasi memperoleh keuntungan, perencanaan, semuanya adalah contoh – contoh institusi ekonomi. 2) Saling terkait dan saling memengaruhi secara teratur – kontinu untuk terbentuknya sistem ekonomi, unit – unit, pelaku – pelaku dan institusi – institusi haus saling terkait dan memengaruhi. Misalnya adalah hubungan dan saling memengaruhi antara rumah tangga dan perusahaan. Perusahaan membeli faktor produksi atau input dari rumah tangga. Rumah tangga konsumen membeli barang dan jasa dari perusahaan. Untuk memperlancar interaksi dibutuhkan uang dan hak memperoleh keuntungan. Tetapi sistem 2014 3 Kapita Selekta Ilmu Sosial Finy F. Basarah, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id ekonomi baru benar – benar terbentuk jika hubungan dan ketergantungan ekonomi dapat diramalkan. Misalnya, jika jumlah uang beredar berkurang, maka kelancaran hubungan antara rumah tangga konsumen dengan perusahaan akan terganggu. 3) Memiliki fungsi koordinasi jika hubungan antar elemen dalam sistem ekonomi dapat diramalkan, sistem ekonomi dapat dipakai sebagai alat koordinasi. Elemen terpenting dari pengertian koordinasi adalah tercapainya keselarasan tindakan antar elemen dalam sistem, melalui proses komunikasi atau pertukaran informasi, jadi sistem koordinasi yang baik harus didukung oleh data yang memadai, benar, dan akurat, serta sistem informasi yang baik. Dengan demikian para pelaku ekonomi dapat menempatkan diri dengan benar ketika berinteraksi tanpa harus saling mengenal secara pribadi. Sistem – sistem ekonomi yang ada di dunia dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa cara, yaitu: 1) Dilihat dari mekanisme koordinasinya: a) Sistem tradisi mekanisme koordinasi berdasarkan tradisi berlaku dalam perekonomian yang masih berada dalam tahap sangat sederhana, di mana kegiatan ekonomi sangat terbatas, jumlah penduduk masih sangat sedikit dan saling mengenal. Karena itu ikatan kekeluargaan juga masih sangat kuat. b) Sistem komando mekanisme koordinasinya memang berdasarkan komando pusat kekuasaan. Semua kegiatan ekonomi yang penting, yaitu produksi, konsumsi, dan distribusi, ditentukan oleh lembaga kekuasaan. Lembaga yang diberikan hak koordinasi ekonomi disebut perencanaan terpusat. Dari nama institusinya saja dapat diketahui bahwa sistem komando sangat mengandalkan perencanaan. Salah satu Negara yang pernah sangat mengandalkan perencanaan terpusat adalah Republik Rakyat Cina pada zaman Mao Zedong. c) Sistem pasar mengandalkan interaksi kekuatan permintaan – penawaran sebagai alat alokasi yang efisien. Indikator yang digunakan para pelaku ekonomi untuk bertindak adalah tingkat harga dan perubahannya. Jika tingkat harga makin tinggi, menunjukkan 2014 4 Kapita Selekta Ilmu Sosial Finy F. Basarah, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id indikasi bahwa permintaan relatif lebih besar daripada penawaran. Begitu juga sebaliknya, berdasarkan informasi itulah produsen dan konsumen memposisikan diri. Misalnya, jika harga tinggi dan terus meninggi, adalah tanda kelebihan permintaan makin membesar. Produsen akan meningkatkan produksinya, sehingga pernawaran bertambah. Sebaliknya konsumen membatasi konsumsinya, sehingga permintaan tidak bertambah atau mungkin berkurang. Pergerakan harga akan terhenti jika permintaan sudah sama dengan penawaran. 2) Berdasarkan penekanan hak kepemilikan yang diberlakukan: a) Sistem kapitalis adalah sistem ekonomi yang aset – aset produktif dan / atau faktor – faktor produksinya sebagian besar dimiliki oleh sektor individu / swasta. Sementara tujuan utama kegiatan produksi adalah menjual untuk memperoleh laba. b) Sistem sosialis sebaliknya dari sistem kapitalis, kemakmuran individu hanya mungkin tercapai apabila berfondasikan kemakmuran bersama. Konsekuensinya, penguasaan individu atas aset – aset ekonomi atau faktor – faktor ekonomi harus ditekan sesedikit mungkin. Itulah sebabnya, dalam masyarakat sosialis sebagian besar kepemilikan merupakan kepemilikan sosial. Sistem ini tidak percaya pada mekanisme pasar, setidaknya ditekan seminimal mungkin. Sebagai gantinya, peranan perencanaan ekonomi sangat diandalkan. Konsekuensinya, peranan pemerintah sangatlah besar. Karena itu sistem ekonomi sosialis merupakan sistem etatis (peranan Negara sangat besar). 3) Sistem yang tidak dapat diklasifikasikan berdasarkan kedua cara di atas, yaitu sistem campuran siambil oleh Negara – Negara yang tidak memilih sistem – sistem tersebut di atas. Pemilikan sistem ini adalah untuk mengombinasikan kekuatan sistem sosialis dan sistem kapitalis, sekaligus mereduksi atau saling menutupi kelemahan – kelemahan kedua sistem tersebut. Tampaknya sistem ekonomi campuran akan menjadi alternatif yang paling baik diantara kapitalis dan sosialis. Indonesia sendiri sebagai Negara non kapitalis mengandalkan perencanaan ekonomi dalam upaya pencapaian cita – cita masyarakat adil dan makmur. Tetapi mekanisme pasar juga 2014 5 Kapita Selekta Ilmu Sosial Finy F. Basarah, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id digunakan sebagai alat alokasi sumber daya, terutama untuk barang – barang privat. 8.3 Sistem Ekonomi Indonesia Pergulatan pemikiran tentang sistem ekonomi apa yang sebaiknya digunakan oleh suatu perekonomian atau Negara adalah proses yang tidak pernah berhenti. Demikian halnya dengan Indonesia. Pergulatan pemikiran tentang sistem ekonomi apa yang sebaiknya diterapkan di Indonesia telah dimulai sejak Indonesia belum mencapai kemerdekaannya. Sampai sekarang pergulatan pemikiran tersebut masih berlangsung, yang tercermin dari evolusi pemikiran tentang Sistem Ekonomi Pancasila (SEP). Menurut para ahli, pergulatan pemikiran tentang SEP pada hakikatnya merupakan dinamika penafsiran tentang pasal – pasal ekonomi dalam UUD 1945. Dalam pidato Wakil Presiden RI dalam konferensi ekonomi di Yogyakarta pada tanggal 3 Februari 1946 ditegaskan bahwa dasar sistem perekonomian Indonesia adalah pasal 33 UUD 1945; (1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan (2) Cabang – cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara (3) Bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar – besar kemakmuran rakyat. Sistem ekonomi Indonesia merupakan Sistem Ekonomi Pancasila, yang sering disebut pula sebagai Demokrasi Ekonomi, yang memiliki ciri – ciri sebagai berikut: 1) Peranan Negara sangat penting, tetapi tidak dominan. Maksudnya, agar dapat dicegah tumbuhnya sistem ekonomi komando. Peranan swasta penting, tetapi tidak dominan. Maksudnya, agar dapat dicegah tumbuhnya sistem liberal. Dalam Sistem Ekonomi Pancasila, usaha Negara dan swasta tumbuh berdampingan secara seimbang. 2014 6 Kapita Selekta Ilmu Sosial Finy F. Basarah, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2) Sistem ekonomi tidak didominasi oleh modal dan tidak didominasi buruh. Sistem ekonomi didasarkan atas asas kekeluargaan menurut keakraban hubungan antar manusia. 3) Masyarakat memegang peranan penting. Maksudnya, produksi dikerjakan oleh semua, dan di bawah pimpinan atau pengawasan anggota – anggota masyarakat. 4) Negara menguasai bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya. Sistem ekonomi berdasarkan atas sila – sila dalam Pancasila. Dalam sistem ekonomi inilah koperasi dikembangkan, sekaligus berfungsi mengarahkan perkembangan ekonomi Indonesia ke arah sistem Ekonomi Pancasila. Dalam Demokrasi Ekonomi yang berdasarkan Pancasila, harus dihindari ciri – ciri negatif seperti: 1) Sistem ekonomi liberal yang bebas. Artinya sistem ekonomi yang menumbuhkan eksploitasi atau pemerasan terhadap manusia dan bangsa lain. Dalam sejarahnya, sistem ekonomi liberal yang bebas di Indonesia telah menumbuhkan kelemahan posisi Indonesia dalam ekonomi dunia. 2) Sistem ekonomi komando. Artinya, Negara beserta aparatur ekonomi Negara bersifat dominan, mendesak, dan mematikan potensi serta daya kreasi unit – unit ekonomi swasta. 3) Persaingan tidak sehat serta pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok atau monopoli yang merugikan masyarakat. 8.4 Manfaat Mempelajari Ilmu Ekonomi Mengapa belajar Ilmu Ekonomi? Case dan Fair (1996) memberikan pandangan tentang beberapa manfaat dari studi ekonomi sebagai berikut. 2014 7 Kapita Selekta Ilmu Sosial Finy F. Basarah, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 8.4.1 Memperbaiki Cara Berpikir yang Membantu dalam Pengambilan Keputusan Harta yang sangat berharga dalam diri manusia adalah pikiran. Dengan pikiran kita mampu menganalisi, menilai benar – salah, baik – buruk, dan menentukan pilihan. Kemampuan ini memungkinkan manusia mempertahankan keberadaannya di bumi. Kemampuan itu pula yang memungkinkan manusia terus – menerus meningkatkan kualitas hidupnya. Metode – metode, teknik berpikir dalam ilmu ekonomi akan meningkatkan kemampuan berpikr dalam mengambil keputusan. 8.4.2 Membantu Memahami Masyarakat Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain. Kita tidak pernah berhenti berinteraksi. Menurut ilmu ekonomi interaksi manusia terjadi lewat pertukaran (pasar). Sejarah ekonomi mengajarkan bahwa melalui pertukaran itu manusia berupaya mengatasi kelangkaan, selanjutnya mengembangkan teknologi dan sistem kemasyarakatan. Berdasarkan ini kita dapat memahami terjadinya Revolusi Industri di Inggris, Revolusi Politik di Perancis, dan peristiwa – peristiwa bersejarah lainnya. 8.4.3 Membantu Memahami Masalah – Masalah Internasional (Global) Kelangkaan yang dihadapi terjadi pada setiap tingkatan hidup, mulai dari individu, keluarga, masyarakat desa, kota, Negara, dan internasional. Di tingkat internasional, interaksi antar individu secara langsung demi kepentingan pribadi, jarang terjadi. Individu – individu yang berinteraksi lebih mewakili kepentingan – kepentingan kelompok (Negara / Perusahaan). Yang mereka lakukan meskipun tampaknya baik bagi kelompok / Negara lain, sebenarnya lebih mempertimbangkan kepentingan kelompok / Negara mereka. Dengan belajar ilmu ekonomi, kita dapat mengerti lebih pasti dan dalam, mengapa pada saat Negara – Negara Asia Timur (Indonesia) mengalami krisis ekonomi tahun 1998, Negara – Negara maju (Eropa Barat, Amerika Serikat, dan Jepang) mau memberi bantuan melalui Dana Moneter Internasional (IMF) dan atau Bank Dunia (World Bank). 2014 8 Kapita Selekta Ilmu Sosial Finy F. Basarah, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 8.4.4 Bermanfaat dalam Membangun Masyarakat Demokrasi Cita – cita terbentuknya masyarakat demokrasi bukan monopoli kaum politisi saja. Ekonom pun mempunyai cita – cita yang sama, seperti yang disampaikan oleh Kenneth Arrow. Ekonom memandang demokratisasi sangat penting dalam rangka memperbaiki proses alokasi sumber daya, karena lebih mencerminkan aspirasi masyarakat kebanyakan. Tidak mengherankan bila di masyarakat maju, para calon pemimpin yang akan dipilih harus mampu menjabarkan program – program ekonomi mereka. Daftar Pustaka Rahardja, Prathama, dan Mandala Manurung. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi dan Makroekonomi). Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbut Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. 2014 9 Kapita Selekta Ilmu Sosial Finy F. Basarah, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id