MODUL PERKULIAHAN Etik UMB Berpikir Positif Fakultas Bidang Studi MKCU MKCU Tatap Muka 04 Kode MK Disusun Oleh 9004 Finy F. Basarah, M.Si Abstract Kompetensi Berpikir positif meliputi pikiran dan perasaan, pikiran positif dan negatif, beliefs. Mahasiswa mampu membedakan pikiran positif dan negatif, memiliki dan mengelola pikiran positif. Manusia adalah makhluk yang berpikir. Kemampuan manusia dalam berpikirlah yang membedakan manusia dengan ciptaan Tuhan lainnya. Segala hal, temuan, dan peristiwa yang terjadi di dunia adalah perbuatan manusia dan merupakan hasil pemikiran manusia, baik yang sifatnya positif maupun negatif. Contoh hasil pemikiran manusia yang bersifat positif adalah ditemukannya alat komunikasi telepon genggam, yang menyebabkan komunikasi semakin mudah dan informasi tersebar cepat. Sementara contoh hasil pemikiran manusia yang bersifat negatif misalnya pembuatan virus komputer yang mengganggu komunikasi melalui internet. Pikiran merupakan aktivitas mental dan intelektual yang melibatkan kesadaran penggunanya. Dengan pikiran, manusia bisa menimbang, mengingat, memutuskan, hingga menciptakan sesuatu. Pikiran juga merupakan suatu potensi. Melalui pikiran, manusia melakukan sesuatu dengan cara mendayagunakan apa yang dimilikinya untuk memperoleh apa yang diyakini alam pikirannya sendiri. Pikiran manusia juga menjadi kekuatan untuk mempertahankan keberadaannya dan memperjuangkan cita-cita dan keinginannya. Begitu besar pengaruh pikiran bagi manusia. Melalui pikiran sesuatu menjadi ada atau tidak pernah ada. Pemikiran yang terus ditanamkan dalam diri seseorang, dipupuk dari hari ke hari akan menentukan kehidupan orang tersebut. Jika kita ingin memiliki kehidupan yang baik, yang menyenangkan, tentu diperlukan pikiran-pikiran yang sifatnya positif. 4.1 Pikiran dan Perasaan Menurut Sofian (2011) pikiran berawal dari sebuah informasi. Informasi tersebut melahirkan gagasan. Berbagai informasi yang kita terima, baik melalui lisan, tulisan, gambar, dari orang lain, dari buku, surat kabar, televisi dan lain sebagainya akan melahirkan ide. Jika ide tersebut dirasakan menarik, maka akan mendapat perhatian, kemudian dipikirkan, dan menjadi pemikiran. Semakin banyak informasi yang didapatkan, dan semakin banyak yang menarik, akan semakin banyak pemikiran yang tercetus di benak orang tersebut. Pikiran tersebut akan disimpan dalam memori akal dan dikotak-kotakkan berdasarkan 2015 1 Etik UMB Finy F. Basarah, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kategori yang sama. Ada pikiran kebahagiaan. Ada pikiran kesedihan. Pikiran ketenangan. Pikiran kepanikan. Juga pikiran positif, maupun negatif. Bila kita berpikir maka yang kita gunakan adalah organ intelektual kita (otak) atau disebut domain/wlayah intelektual. Perasaan menggunakan domain emosional. Artinya orang mengkaitkannya dengan organ hati/jantung. Bagi yang sudah terlatih menggunakan domain emosional dan sudah menguasainya maka dia menjadi orang yang penuh belas kasih. Dalam kehidupan, orang yang berperasaan positif, akan cenderung lebih peka dan mudah simpati terhadap orang lain. Dia mencoba merasakan apa yang dirasakan orang lain. Maka munculah komitmen. Jadi bila anda mau menjadi orang yang berkomitmen, latihlah terus bagaimana menjadi orang yang selalu berperasaan positif. Belas kasih, ikhlas, perhatian, ramah, altruis/sosial, sabar, adalah beberapa contoh bagaimana perasaan positif mendominasi kita. Orang yang berhati ikhlas dan penuh syukur, ciri orang berperasaan positif! (Edymartin, 2007). Agar mampu mencapai cita-cita dan mempertahankan hidupnya, manusia perlu berpikir. Pikiran-pikiran dalam bentuk keyakinan, pengetahuan, dan juga pengalaman menjadi bekal dalam menjalani hidup dan menuju kesuksesan. Pikiran manusia terbagi dua: positif (baik) dan negatif (buruk). Kedua jenis pikiran tersebut akan memengaruhi perasaan dan juga tindakan yang dilakukan pemilik pikiran tersebut. Pikiran manusia seperti halnya sebuah tempayan. Jika diisi air bening, akan tersimpan air yang bening. Jika diisi air yang berlumpur, akan tersimpan air yang keruh. Oleh karena itu penting bagi kita untuk menjaga pikiran kita dari hal-hal yang negatif, karena dari pikiran negatif dihasilkan perasaan negatif dan selanjutnya dapat dihasilkan tindakan yang negatif. Tindakan negatif yang berulang akan menjadi rutinitas negatif, dan berujung pada kehidupan negatif, yang tentunya bukan menjadi tujuan hidup siapapun. 4.2 Pikiran Negatif El-Bahdal (2010) mengartikan pikiran negatif sebagai sekumpulan pikiran salah yang menghambat langkah menuju kondisi yang lebih baik dan membuat perilaku yang tidak terarah. Pikiran negatif akan membuat pemiliknya menjadi manusia yang tidak mampu karena merasa lemah. 2015 2 Etik UMB Finy F. Basarah, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Beberapa contoh pikiran negatif adalah iri, berburuk sangka, pesimis, gelisah, frustasi, kesepian, merasa tidak berharga, dan mudah menyerah. Pikiran negatif akan mengantarkan manusia pada perasaan negatif dan juga tindakan negatif. Dikarenakan tindakan negatif akan menghambat langkah menuju cita-cita dan kehidupan yang bahagia, maka pikiran negatif perlu dikelola atau dikendalikan. 4.2.1 Penyebab Pikiran Negatif Pikiran negatif tidak datang begitu saja. Pikiran ini bisa merupakan akumulasi dari semua hal yang pernah dilakukan di masa lalu, atau pengaruh dari lingkungan eksternal yang dekat dan intens. Beberapa penyebab pikiran negatif (Sofian, 2011) adalah: Riwayat masa lalu. Cara anda dibesarkan merupakan hal yang paling memengaruhi cara berpikir anda. Bila anda dibesarkan dengan orang tua yang selalu melarang, maka dalam pikiran ada akan tertanam ketakutan dan keraguan. Anda akan tumbuh menjadi anak yang tidak berani mencoba dan takut salah. Bila anda memiliki orang tua yang selalu mengatakan hal-hal yang pesimis, akibatnya anda tumbuh menjadi seseorang yang kurang memiliki kepercayaan diri. Keinginan yang lemah atau bahkan tidak memiliki tujuan yang jelas. Saat seseorang sangat menginginkan sesuatu, dia akan berusaha mendapatkannya. Sebelum keinginannya diperoleh, dia akan tetap fokus pada keinginan tersebut dan terus berusaha mendapatkannya. Pikirannya akan terfokus pada tujuan, dan dia tidak memikirkan hal lain (termasuk hambatan dan hal-hal negatif yang menahan langkah menuju tujuannya). Sebaiknya saat seseorang tidak memiliki tujuan atau keinginan yang jelas, pikirannya akan mudah dimasuki pikiran negatif, merasa tidak berharga, merasa sia-sia dalam hidup. Rutinitas negatif. Banyak orang tidak menyadari rutinitas (negatif) yang mereka lakukan. Rutinitas negatif bisa membawa seseorang pada ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan. Misalkan saja seseorang yang melakukan pekerjaan yang sama selama puluhan tahun. Melakukan pekerjaan yang itu-itu saja bisa membuat pekerjaan tersebut menjadi tidak bermakna, hambar, dan berakhir pada kekecewaan. Salah satu contoh 2015 3 Etik UMB Finy F. Basarah, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id rutinitas negatif yang paling banyak dilakukan adalah menonton televisi berjam-jam. Rutinitas tersebut muncul akibat rasa malas, pesimis, ragu, atau takut mencoba hal-hal baru, sehingga menonton televisi adalah pilihan yang “aman”. Aman dari kemungkinan kecewa karena melakukan hal baru yang sebelumnya belum pernah anda lakukan. Pengaruh internal. Banyak orang yang dengan mudah menghakimi diri sendiri dengan pendapat-pendapat negatif. Contohnya, wanita yang merasa tidak cantik atau merasakan kekurangan pada hal-hal tertentu. Pikiran dan perasaan tersebut melemahkan kepercayaan diri bahkan bisa membuat mereka mengucilkan diri. Menurut Elfiky (2009) orang yang paling menderita adalah orang yang tidak bisa menerima dirinya sendiri. Sulit menerima diri sendiri memudahkan seseorang untuk berpikiran negatif seperti minder, raguragu, cemas, takut, pesimis, berprasangka buruk, dan mudah mengeluh. Pengaruh eksternal. Orang-orang terdekat, seperti keluarga, sahabat, guru, juga tayangan di televisi, berita di Koran, dan informasi di berbagai media merupakan faktor di luar diri yang bisa memengaruhi pikiran seseorang. Banyak orang yang tidak berani melangkan atau meraih cita-cita karena terlanjur meyakini perkataan pesimis dari orang-orang di sekitar mereka. Apakah anda pernah ditertawakan ketika menyebut cita-cita dan impian anda? Apa yang terjadi setelah itu? Anda makin bersemangat menuju impian tersebut atau anda menjadi ciut dan memilih mundur untuk mewujudkannya? 4.2.2 Ciri-ciri Orang Berpikiran Negatif Sebagian besar orang tidak menyadari kebiasaan, keyakinan, maupun pikiran negatif yang mereka miliki. Hal ini disebabkan pikiran dan kebiasaan negatif cenderung dikerjakan oleh alam bawah sadar (unconscious mind) sehingga terjadi begitu saja, tanpa disadari. Berikut adalah ciri-ciri orang yang berpikiran negatif sebagaimana diuraikan Sofian (2011) sehingga sebisa mungkin kita mewaspadainya, agar tidak mengikutinya juga: Mudah meyakini hal yang negatif dan melihat sesuatu dari sisi negatif. Seseorang dengan kepribadian negatif lebih mudah meyakini pikiran-pikiran negatif. Bayang-bayang negatif, seperti kegagalan di masa lalu, terus menghantui dan menahan untuk melangkah menuju keberhasilan. Itu 2015 4 Etik UMB Finy F. Basarah, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id sebabnya kita perlu hidup di masa sekarang, bukan di masa lalu, juga tidak di masa depan (yang belum terjadi). Masa lalu adalah sejarah, masa depan adalah misteri, hari ini adalah anugrah (“Yesterday is History, Tomorrow is Mystery, Today is a Gift, That’s why it’s called the Present”). Dengan demikian, jika di masa lalu pernah ada kegagalan, tidak perlu kegagalan itu dirasakan terus hingga saat ini, hingga cenderung berburuk sangka terhadap segala sesuatu, bahkan tetap berburuk sangka atas hal-hal baik yang menghampiri. Takut akan perubahan. Pribadi yang dipenuhi pikiran negatif, biasanya menolak segala bentuk perubahan. Baginya perubahan adalah hal berbahaya yang akan mengeluarkannya dari zona aman (comfort zone). Zona aman merupakan wilayah yang menawarkan rutinitas, nyaman, tanpa tantangan, sehingga mereka merasa tidak akan menemui kegagalan yang mereka takuti. Sering mengeluh dan merasa dirinya paling benar. Orang yang selalu memandang sesuatu dari sisi negatif, akan dengan mudah mengeluhkan apa saja yang terjadi dengannya. Dia sering merasa kekurangan dan mengeluhkan apa yang kurang menyenangkan baginya, bahkan cenderung ingin dikasihani. Menurutnya apa yang terjadi karena takdir atau karena orang-orang tidak berpihak kepadanya. Akibatnya dia menyalahkan orang lain karena dirinya adalah pihak yang benar, pihak yang teraniaya. Bila berbentuk masalah, dia akan fokus pada masalah terebut bukan fokus mencari solusi. Orang tersebut mudah mencela orang lain, pekerjaan orang lain, bahkan capaian orang lain. Tidak mudah berinteraksi dan cenderung menyendiri. Orang yang berpikiran negatif biasanya memiliki rasa percaya diri yang rendah, merasa diri sendiri yang paling benar, selalu mengeluh, dan mudak mengkritik orang lain dan semua itu merupakan kombinasi yang sempurna untuk menjauhkan diri dari orang lain. Hilangnya interaksi dari orang lain semakin memudahkan pikiran negatif memasuki dirinya karena yang dia tahu hanya dirinya, cara pandangnya, hasil-hasil sebagaimana yang dia hasilkan, padalah belum tentu itu benar dan baik baginya. Tidak jarang beragam penyakit fisik maupun kejiwaan dengan mudah menjangkiti orang-orang yang didominasi pikiran negatif. 2015 5 Etik UMB Finy F. Basarah, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 4.3 Pikiran Positif Setelah mengetahui penyebab dan ciri-ciri pikiran negatif, akan lebih mudah mengetahui pikiran positif. Pikiran positif adalah lawan dari pikiran negatif, sehingga segala hal tentang pikiran positif adalah kebalikan dari pikiran negatif. Jika dalam pribadi yang berpikiran negatif hanya ada keluh kesah, cemas, ketakutan, frustasi, dendam, dan hal-hal buruk lainnya, maka pribadi dengan pikiran positif memiliki kebalikannya. Pribadi dengan pikiran positif diliputi kebahagiaan, tantangan yang menyenangkan, semangat, dan hal-hal luar biasa lainnya. El-Bahdad (2010) mengartikan pikiran positif sebagai potensi yang mendorong pemiliknya untuk berbuat dan bekerja dengan menginvestasikan seluruh kemampuan kemanusiaannya. 4.3.1 Alasan Perlu Berpikir Positif Banyak “keajaiban” dibalik pikiran positif. Bagi anda yang belum yakin dengan perlunya berpikiran positif, coba jawab pertanyaan berikut: Apakah anda ingin hidup bahagia, baik dengan diri anda sendiri maupun dengan keluarga? Apakah anda ingin sukses meraih cita-cita? Mencapai tujuan dan berhasil mewujudkan mimpi-mimpi? Apakah anda ingin hidup sejahtera? Tanpa kekurangan finansial, dan bekerja di bidang yang disukai? Apakah anda ingin hidup sehat? Mencapai usia tua dalam keadaan sehat dan bugar? Tentu jawaban di atas semua pertanyaan di atas adalah: YA, tentu saya menginginkannya! Bila anda menginginkannya maka anda akan mendapatkannya. Jika anda memperjuangkannya, berarti anda layak mendapatkannya. Cara untuk mendapatkan keinginan-keinginan tersebut adalah dengan berpikir dan berperasaan positif. 2015 6 Etik UMB Finy F. Basarah, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Jika anda ingin bahagia, dengan berpikir positif dan berperasaan bahagia (positif) anda akan bahagia. Jika anda ingin sukses, dengan berpikir dan berperasaan sukses (positif) anda bisa sukses. Jika anda ingin hidup sejahtera, dengan berpikir dan berperasaan sejahtera (positif) anda akan hidup sejahtera. 4.3.2 Jika anda ingin hidup sehat, dengan berpikir sehat (positif) anda akan sehat. Pemicu Pikiran Positif Agar pikiran positif hadir di setiap waktu anda, maka: 1. Berbaik sangka. Misalkan pada suatu waktu anda membuat janji dengan teman anda. Ternyata teman tersebut tidak datang tepat waktu sebagaimana telah disepakati. Pikirkanlah alasan positif mengapa teman anda tersebut tidak tepat waktu. Mungkin karena tiba-tiba orangtuanya minta bantuan pada teman anda karena keperluan mendadak. Mungkin memang lebih baik bagi anda untuk menunda pertemuan tersebut. 2. Ambil pengaruh positif orang lain. Perkataan dan atau tindakan orang lain bisa memicu pikiran positif dalam diri seseorang. Misalnya melihat teman yang pandai, yang bisa mencapai IPK tinggi mendorong anda ingin mencapai kesuksesan yang sama. Anak-anak yang memegang teguh prinsip-prinsip hidup yang diajarkan orangtuanya, mahasiswa yang meneladani nilai-nilai mulia yang dicontohkan dosennya, pemuda yang meniru sepak terjang tokohtokoh pendahulunya merupakan contoh pikiran dan tindakan positif yang mendapat pengaruh dari luar. 3. Ambil hikmah dari peristiwa tertentu. Peristiwa atau kejadian tertentu bisa menjadi titik balik perubahan dalam diri seseorang. Misalkan saja setelah selesai menjalani ibadah Ramadhan menjadi momentum bagi anda untuk membiasakan segala kebaikan yang telah dilaksanakan di bulan tersebut. Seseorang yang didiagnosa mengalami penyempitan pembuluh darah, terpacu untuk mengubah kebiasaan mengkonsumsi makanan gorengan agar hidup lebih sehat dan berumur panjang. 2015 7 Etik UMB Finy F. Basarah, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 4. Kesulitan adalah “Guru Terbaik”. Seseorang yang menghadapi kesulitan bisa rentan terasuki pikiran negatif atau sebaliknya terpacu untuk berjuang melewati kesulitannya. Mereka yang mampu keluar dari pikiran negatif akan menerima kesulitan yang dihadapinya bahkan akan berpikir bahwa kesulitan tersebut justru membuatnya semakin “besar”, semakin “pandai”. Banyak contoh di sekitar kita seperti orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik (seperti tidak memiliki penglihatan), namun mampu berkarya bahkan mencapai kehidupan yang sukses, yang tidak berkekurangan. 5. Membiasakan berpikir positif. Pribadi yang terbiasa berpikir positif akan memandang segala sesuatu dari sisi positifnya. Orang yang biasa berpikiran positif akan menjalani kehidupan dengan perasaan senang, mudah, dan ringan. 4.3.3 Ciri-ciri Orang Berpikiran Positif Mereka yang memiliki kepribadian positif minimal memiliki salah satu dari ciri kepribadian positif (Sofian, 2011), yaitu: 1. Percaya diri. 2. Memiliki nilai-nilai hidup yang baik dan positif. 3. Fokus pada solusi bukan pada masalah. 4. Hidup dengan cita-cita dan pantang menyerah. 5. Mudah bergaul. 4.4 Mengembangkan Pikiran Positif Beberapa cara yang dapat dilakukan agar terbiasa berpikir positif adalah (Sofian, 2011): 1. Menerima diri sendiri. Menerima diri sendiri bukan berarti pasrah pada keadaan diri. Menerima diri sendiri berarti bersyukur dengan segala yang dimiliki. 2015 8 Etik UMB Finy F. Basarah, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id 2. Meneladani orang-orang yang telah sukses karena pikiran, perasaan, dan tindakan positif mereka. 3. Mengubah cara pandang. Orang dengan pikiran positif akan melihat segala sesuatu dari sisi dan cara yang positif. Oleh karena itu, mulai sekarang jika anda mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan, ubahlah cara pandang anda. 4. Melihat dari sudut pandang orang lain. Berempati. Anak melihat dari sudut pandang orang tuanya, sebaliknya orang tua memahami keinginan anaknya. Kita akan menyerap pikiran positif orang lain dan mengambil sisi positif mereka sehingga mampu melihat masalah dengan lebih baik. Dengan melihat masalah atau peristiwa dari sudut pandang orang lain, kita memiliki alternatif lain. Cara pandang kita terhadap masalah menjadi lebih beragam. Kita memiliki lebih banyak pilihan. 5. Fokus pada tujuan. Setiap orang yang berpikiran positif hidup dengan citacita. Mereka memiliki tujuan yang jelas dan yakin dengan tujuan yang ingin dicapai tersebut. Dikarenakan senantiasa fokus pada tujuan, pemilik pikiran positif tidak memiliki ruang untuk memikirkan hal negatif. 6. Berbaik sangka. Tidak seorang pun yang tidak pernah memiliki masalah. Sayangnya, banyak orang yang melihat besarnya masalah daripada mencari solusi. Salah satu cara terbaik dalam menghadapi masalah adalah dengan berbaik sangka. Dengan berbaik sangka, segala hal yang terjadi menjadi lebih ringan dan menyenangkan karena dalam pikiran anda hal tersebut adalah yang terbaik bagi anda dan akan mendatangkan kebaikan. 7. Menjauhkan diri dari hal-hal yang mendatangkan pikiran negatif. 4.5 Beliefs Adakah di antara anda pernah membuat cerita tentang hidup anda? Membuat semacam novel yang bercerita mulai ketika anda lahir ke dunia hingga saat ini anda berada di masa ini. Mungkin layaknya seperti autobiografi namun dituturkan dalam gaya novel yang penuh perasaan dan warna, sesuai yang anda suka. 2015 9 Etik UMB Finy F. Basarah, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Cerita boleh dimulai dengan “Pada suatu hari lahirlah seorang anak, bernama ….. (Anda)”. Lalu ceritakan anda dibesarkan dalam keluarga yang seperti apa, berteman dengan siapa, bagaimana kemampuan intelektualitas yang anda miliki, kondisi kesehatan, juga keadaan spiritual anda. Dari cerita diri yang anda tulis sendiri itu, akan terbaca, tergambarkan dan terasakan tentang beliefs (keyakinan pikiran) apa yang mendasari anda dalam menjalani hidup. Kalau sudah tahu apa keyakinan anda, maka anda bisa lebih mudah mengatur gelombang dan volume hidup anda dalam menjalani hidup ini. Sebenarnya apakah beliefs itu? Beliefs adalah keyakinan pikiran atau kepercayaan. Misalnya saya percaya bahwa saya adalah anak yang rajin dan pantang menyerah. Beliefs yang saya miliki tersebut membuat saya menjadi selalu bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugas. Semangat tersebut selanjutnya memengaruhi cara saya memandang tugas-tugas, dan cara saya mengerjakannya. Kemudian, ketika suatu tugas (apalagi yang sulit, yang orang lain banyak tidak mampu mengerjakannya dan saya berhasil menyelesaikannya dengan baik) maka beliefs saya bertambah bahwa… tuhhhh benar kan… saya memang orang yang bersemangat dan pantang menyerah. Keyakinan pikiran (yang positif) tersebut akan mengantarkan anda pada kesuksesan. Anda juga sudh tahu bahaya pikiran negatif. Jadi mana yang anda pilih? Mengembangkan pikiran positif atau pikiran negatif? Berperasaan positif atau berperasaan negatif? Pilihan ada di tangan anda. Andalah penentu kesuksesan anda! Daftar Pustaka Artiningrum, Primi, Augustina Kurniasih, dan Arissetyanto Nugroho. 2013. Etika dan Perilaku Profesional Sarjana. Cetakan Pertama. Yogyakara: Graha Ilmu. 2015 10 Etik UMB Finy F. Basarah, M.Si Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id