Modul Etik UMB [TM3] - Universitas Mercu Buana

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
BAB III
BERPIKIR POSITIF
Fakultas
Program Studi
Ekonomi
Manajemen
Pertemuan 4
Online
3
Kode MK
Disusun Oleh
90004
Dra. Yayah Hidayah M.Si
Abstract
Kompetensi
Modul tatap muka ini dipergunakan sebagai Bahan
Materi Perkuliahan Mata Kuliah Etik di Universitas
Mercu Buana
Dengan membaca materi ini mahasiswa
diharapkan dapat menambah
pemahaman mengenai berpikir positif
dan mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari
KOMPETENSI (KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN)
Pada akhir pertemuan, mahasiswa diharapkan mampu:



Membedakan pikiran positif dan negative
Memiliki dan mengelola pikiran positif
Memiliki dan mengelola perasaan positif
DESKRIPSI
Sumber setiap perilaku adalah pikiran. Dengan pikiran, manusia bisa maju atau mundur.
Dengan pikiran, manusia bisa bahagia atau sengsara... (Plato)
Pikiranlah yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya.
Dengan akal dan pikirannya, manusia mampu berpikir dan mengelola pikirannya. Dengan
berpikir manusia mampu memilih yang baik dan buruk. Membedakan yang bermanfaat dan
tidak bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain.
Dengan pikiran positif, manusia mencapai cita-citanya, merasakan hidup yang bahagia,
menghasilkan tindakan-tindakan yang menyenangkan bagi dirinya sendiri, orang lain, dan
lingkungannya.
KASUS
Masih ingatkan Anda pada Mohammad Ali? Sang petinju legendaris dunia? Apa yang ia
katakan tentang dirinya? "Akulah petinju yang hebat. Apapun yang terjadi, aku tetap petinju
hebat. Akulah petinju terbaik di dunia ini". Ketika diwawancarai mengapa ia selalu
mengatakan hal tersebut, Muhammad Ali menjawab: " karena kalimat itu memberiku rasa
percaya diri, menguatkan keinginanku, dan membuatku konsentrasi pada target yang ingin
aku capai. Jika akhirnya gagal, aku akan belaiar dari kegagalan, kemudian berlatih lebih baik,
hingga berhasil". Kemudian dia melanjutkan, "pikiran sangat berbahaya. Pikiran bisa menjadi
penyebab kegagalan dan bisa pula menjadi pendukung keberhasilan. Pikiran adalah sumber
percaya diri" (dalam Sofian, 2011).
Orang yang terbiasa berpikir positif akan menemukan solusi-solusi cerdas. Sebab pikiran
yang positif dapat bekerja secara sederhana, mencari ide dan segala kemungkinan yang
berhasil. Lim (2012) dalam bukunya memberi contoh, suatu hari seorang ayah sengaja
membawa pekerjaan kantor ke rumah agar dapat segera dituntaskan. Sesampainya di rumah
anaknya merengek terus mengajaknya bermain. Dikarenakan banyak pekerjaan sang ayah
keberatan memenuhi permintaan anaknya. Ia mencari akal untuk mengalihkan perhatian
anaknya sehingga punya kesempatan menyelesaikan pekerjaannya. Saat itu sang ayah melihat
sebuah majalah yang memuat peta dunia. Muncul ide menggunting gambar peta dunia
tersebut menjadi beberapa bagian kecil. Sang ayah memberkan potongan peta dunia tersebut
kepada anaknya sambil berkata, "kalau kamu sudah selesai menyatukan potongan-potongan
kertas ini, Ayah akan menemani bermain'. Sang ayah berpikir bahwa menyatukan potongan
2016
2
Etik UMB
Dra. Yayah Hidayah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
peta dunia itu akan sulit dan memakan waktu sekurang-kurangnya 30 menit, sehingga ia
punya waktu untuk menyelesaikan pekerjaannnya. Ternyata tidak lama kemudian, sekitar 5
menit, sang anak sudah kembali sambil memberikan potongan peta dunia yang telah
disatukan. Sang ayah tercengang, bagaimana bisa anak sekecil ini sudah tahu letak benua
Amerika, Eropa, Afrika? Aneh sekali... Dengan penuh keheranan sang ayah bertanya
"bagaimana kamu bisa melakukannya, Nak?" Anaknya berkata, "menggabungkan potonganpotongan kertas itu tidak sulit Ayah, karena di balik gambar peta itu ada gambar kepala
manusia. Jadi aku benarkan kepala manusianya, maka benarlah gambar peta dunianya". Ya
anak kecil itu sanggup menyelesaikan soal yang sulit itu karena ia berpikir secara sederhana.
Tidak ada prasangka, keinginan untuk dipuji, kebencian, atau pikiran negatif lain. la hanya
ingin segera bisa bermain dengan sang ayah.
PEMBAHASAN
Manusia adalah makhluk yang berpikir. Kemampuan manusia dalam berpikirlah yang
membedakan manusia dengan ciptaaan Tuhan lainnya. Segala hal, temuan, dan peristiwa
yang terjadi di dunia adalah perbuatan manusia dan merupakan hasil pemikiran manusia, baik
yang sifatnya positif maupun negatif
Berpikir Positif
Contoh hasil pemikiran manusia yang bersifat positif adalah ditemukannya alat komunikasi
telepon genggam, yang menyebabkan komunikasi semakin mudah dan informasi tersebar
cepat. Sementara contoh hasil pemikiran manusia yang bersifat negatif misalnya pembuatan
virus komputer yang mengganggu komunikasi melalui internet.
Pikiran merupakan aktivitas mental dan intelektual yang melibatkan kesadaran penggunanya.
Dengan pikiran, manusia bisa menimbang, mengingat, memutuskan, hingga menciptakan
sesuatu.
Pikiran juga merupakan suatu potensi. Melalui pikiran, manusia melaku- Pikiran juga
merapakan kan sesuatu dengan cara mendayagunakan apa yang dimilikinya untuk
memperoleh suatu potensi apa yang diyakini alam pikirannya tersebut. Pikiran manusia juga
menjadi kekuatan untuk mempertahankan keberadaannya dan memperjuangkan cita-cita dan
keinginannya. Begitu besar pengaruh pikiran bagi manusia. Melalui pikiran sesuatu menjadi
ada atau tidak pernah ada.
Pemikiran yang terus ditanamkan dalam diri seseorang, dipupuk dari hari ke hari akan
menentukan kehidupan orang tersebut. Jika kita ingin memiliki kehidupan yang baik, yang
menyenangkan, tentu diperlukan pikiran-pikiran yang sifatnya positif.
Pikiran dan Perasaan
Menurut Sofian (2011) pikiran berawal dari sebuah informasi. Informasi tersebut melahirkan
gagasan. Berbagai informasi yang kita terima, baik melalui lisan, tulisan, gambar, dari orang
lain, dari buku, surat kabar, televisi dan lain sebagainya akan melahirkan ide. Jika ide tersebut
2016
3
Etik UMB
Dra. Yayah Hidayah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dirasakan menarik, maka akan mendapat perhatian, kemudian dipikirkan, dan menjadi
pemikiran.
Semakin banyak informasi yang didapatkan, dan semakin banyak yang menarik, akan
semakin banyak pemikiran yang tercetus di banyk orang tersebut. Pikiran tersebut akan
disimpan dalam memori akal dan dikotak-kotakkan berdasarkan kategori yang sama. Ada
pikiran kebahagiaan. Ada pikiran kesedihan. Pikiran ketenangan. Pikiran kepanikan. Juga
pikiran positif, maupun negatif.
Bila kita berpikir maka yang kita gunakan adalah organ intelektual kita (otak ) atau disebut
domain/wilayah intelektual. Perasaan menggunakan domain emosional. Artinya orang
mengkaitkannya dengan organ hati/jantung. Bagi yang sudah terlatih menggunakan domain
emosional dan sudah menguasainya maka dia menjadi orang yang penuh belas kasih. Dalam
kehidupan, orang yang berperasaan positif, akan cenderung lebih peka dan mudah simpati
terhadap orang lain. Dia mencoba merasakan apa yang dirasakan orang lain.
Maka muncullah komitmen. Jadi bila Anda mau menjadi orang yang berkomitmen, latihlah
terus bagaimana menjadi orang yang selalu berperasaan positif. Belas kasih, iklas, perhatian,
ramah, altruis/sosial, sabar, adalah beberapa contoh bagaimana perasaan positif mendominasi
kita. Orang yang berhati ikhlas dan penuh syukur, ciri orang berperasaan positif! (Edymartin,
2007).
Agar mampu mencapai cita-cita dan mempertahankan hidupnya, manusia perlu berpikir.
Pikiran-pikiran dalam bentuk keyakinan, pengetahuan, dan juga pengalaman menjadi bekal
dalam menjalani hidup dan menuju kesuksesan.
Pikiran manusia terbagi dua: positif (baik) dan negatif (buruk). Kedua jenis pikiran tersebut
akan mempengaruhi perasaan dan juga tindakan yang dilakukan pemilik pikiran tersebut.
Pikiran manusia seperti halnya sebuah tempayan. Jika diisi air bening, akan tersimpan air
yang bening. Jika diisi air yang berlumpur, akan tersimpan air yang keruh.
Oleh karena itu penting bagi kita untuk menjaga pikiran kita dari hal-hal yang negatif, karena
dari pikiran negatif dihasilkan perasaan negatif dan selanjutnya dapat dihasilkan tindakan
yang negatif. Tindakan negatif yang berulang akan menjadi rutinitas negatif, dan berujung
pada kehidupan negatif, yang tentunya bukan menjadi tujuan hidup siapapun.
Pikiran Negatif
El-Bahdal (2010) mengartikan pikiran negatif sebagai sekumpulan pikiran salah yang
menghambat langkah menuju kondisi yang lebih baik dan membuat perilaku yang tidak
terarah. Pikiran negatif akan membuat pemiliknya menjadi manusia yang tidak mampu
karena merasa lemah.
Beberapa contoh pikiran negatif adalah iri, berburuk sangka, pesimis, gelisah, frustasi,
kesepian, merasa tidak berharga, dan mudah menyerah. Pikiran negatif akan mengantarkan
2016
4
Etik UMB
Dra. Yayah Hidayah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
manusia pada perasaan negatif dan juga tindakan negatif. Dikarenakan tindakan negatif akan
menghambat langkah menuju cita-cita dan kehidupan yang bahagia, maka pikiran negatif
perlu dikelola atau dikendalikan.
Penyebab Pikiran Negatif
Pikiran negatif tidak datang begitu saja. Pikiran ini bisa merupakan akumulasi dari semua hal
yang pernah dilakukan di masa lalu, atau pengaruh dari lingkungan eksternal yang dekat dan
intens.
Beberapa penyebab pikiran negatif (Sofian, 2011) adalah:
•
Riwayat masa lalu
Cara Anda dibesarkan merupakan hal yang paling mempengaruhi cara berpikir Anda. Bila
Anda dibesarkan dengan orangtua yang selalu melarang, maka dalam pikiran Anda akan
tertanam ketakutan dan keraguan. Anda akan tumbuh menjadi anak yang tidak berani
mencoba dan takut salah. Bila Anda memiliki orangtua yang selalu mengatakan hal-hal yang
pesimis, akibatnya Anda tumbuh menjadi seseorang yang kurang memiliki kepercayaan diri.
•
Keinginan yang lemah atau bahkan tidak memiliki tujuan yang jelas
Saat seseorang sangat menginginkan sesuatu, dia akan berusaha mendapatkannya. Sebelum
keinginannya diperoleh, dia akan tetap fokus pada keinginan tesebut dan terus berusaha
mendapatkannya. Pikirannya akan terfokus pada tujuan, dan dia tidak memikirkan hal lain
(termasuk hambatan dan hal-hal negatif yang menahan langkah menuju tujuannya).
Sebaliknya saat seseorang tidak memiliki tujuan atau keinginan yang jelas, pikirannya akan
mudah dimasuki pikiran negatif, merasa tidak berharga, merasa sia-sia dalam hidup.
•
Rutinitas negative
Banyak orang tidak menyadari rutinitas (negatif) yang mereka lakukan. Rutinitas negatif bisa
membawa seseorang pada ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan. Misalkan saja seseorang
yang melakukan pekerjaan yang sama selama puluhan tahun. Melakukan pekerjaan yang ituitu saja bisa membuat pekerjaan tersebut menjadi tidak bermakna lagi baginya. Akibatnya dia
pun merasa hidupnya tidak bermakna, hambar, dan berakhir pada kekecewaan. Salah sate
contoh rutinitas negatif yang paling banyak dilakukan adalah menonton televisi beriam-jam.
Rutinitas tersebut muncul akibat rasa malas, pesimis, ragu, atau takut mencoba hal-hal baru,
sehingga menonton televisi adalah pilihan yang "aman". Aman dari kemungkinan kecewa
karena melakukan hal baru yang sebelumnya belum pernah Anda lakukan
•
Pengaruh internal
Banyak orang yang dengan mudah menghakimi diri sendiri dengan pendapat-pendapat
negatif. Contohnya, wanita yang merasa tidak cantik atau merasakan kekurangan pada hal-hal
tertentu. Pikiran dan perasaan tersebut melemahkan kepercayaan diri bahkan bisa membuat
mereka rnengucilkan diri. Menurut Elfiky (2009) orang yang paling menderita adalah orang
yang tidak bisa menerima dirinya sendiri. Sulit menerima diri sendiri memudahkan seseorang
2016
5
Etik UMB
Dra. Yayah Hidayah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
untuk berpikiran negatif seperti minder. ragu-ragu, cemas, takut, pesimis, berprasangka
buruk, dan mudah mengeluh.
•
Pengaruh eksternal
Orang-orang terdekat, seperti keluarga, sahabat, guru; juga tayangan di teleivisi, berita di
koran, dan informasi di berbagai media merupakan faktor di luar diri yang bisa
mempengaruhi pikiran seseorang. Banyak orang yang tidak berani melangkah atau meraih
cita-cita karena terlanjur meyakini perkataan pesimis dari orang-orang di sekitar mereka.
Apakah Anda pernah ditertawakan ketika menyebutkan cita-cita atau impian Anda? Apa
yang terjadi setelah itu? Anda makin bersemangat menuju impian tersebut atau Anda menjadi
ciut dan memilih mundur untuk mewujudkannya?
4.2.2 Ciri-ciri orang Berpikiran Negatif
Sebagian besar orang tidak menyadari kebiasaan, keyakinan, maupun pikiran negatif yang
mereka miliki. Hal ini disebabkan pikiran dan kebiasaan negatif cenderung dikerjakan oleh
alam bawah sadar (unconcious mind) sehingga terjadi begitu saja, tanpa disadari. Berikut
adalah ciri-ciri orang yang berpikiran negatif sebagaimana diuraikan Sofian (2011) sehingga
sebisa mungkin kita mewaspadainya, agar tidak mengikutinya juga.
Mudah meyakini hal yang negatif dan melihat sesuatu dari sisi negatif Seseorang dengan
kepribadian negatif lebih mudah meyakini pikiran-pikiran negatif Bayang-bayang negatif,
seperti kegagalan di masa lalu, terus menghantui dan menahan untuk melangkah menuju
keberhasilan. Itu sebabnya kita perlu hidup di masa sekarang, bukan di masa lalu, juga tidak
di masa depan (yang belum terjadi). Masa lalu adalah sejarah, masa depan adalah misteri,
hari ini adalah anugerah ("Yesterday is History; Tomorrow a Mystery, Today is a Gift, That's
why it's called the Present'). Dengan demikian, jika di masa lalu pernah ada kegagalan, tidak
perlu kegagalan itu dirasakan terus hingga saat ini, hingga cenderung berburuk sangka
terhadap segala sesuatu, bahkan tetap berburuk sangka atas hal-hal baik yang menghampiri.
•
Takut akan perubahan
Pribadi yang dipenuhi pikiran negatif, biasanya menolak segala bentuk perubahan. Baginya
perubahan adalah hal berbahaya yang akan mengeluarkannya dari zona aman (comfort zone).
Zona aman merupakan wilayah yang menawarkan rutinitas, nyaman, tanpa tantangan,
sehingga mereka merasa tidak akan menemui kegagalan yang mereka takuti.
•
Sering mengeluh dan merasa dirinya paling benar
Orang yang selalu memandang sesuatu dari sisi negatif, akan dengan mudah mengeluhkan
apa saja yang terjadi dengannya. Dia sering merasa kekurangan dan mengeluhkan apa yang
kurang menyenangkan baginya, bahkan cenderung ingin dikasihani. Menurutnya apa yang
terjadi padanya karena takdir atau karena orang-orang tidak berpihak kepadanya. Akibatnya
dia menyalahkan orang lain karena dirinya adalah pihak yang benar, pihak yang teraniaya.
Bila terbentur masalah, dia akan fokus pada masalah tersebut bukan fokus mencari solusi.
Orang tersebut mudah mencela orang lain, pekerjaan orang lain, bahkan capaian orang lain.
2016
6
Etik UMB
Dra. Yayah Hidayah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
•
Tidak mudah berinteraksi dan cenderung menyendiri
Orang yang berpikiran negatif biasanya memiliki rasa percaya diri yang rendah, merasa diri
sendiri yang paling benar, selalu mengeluh, dan mudah mengkritik orang lain dan semua itu
merupakan kombinasi yang sempurna untuk menjauhkan diri dari orang lain. Hilangnya
interaksi dari orang lain semakin memudahkan pikiran negatif memasuki dirinya karena yang
dia tahu hanya dirinya, cara pandangnya, hasil-hasil sebagairnana yang dia hasilkan, padahal
belum tentu itu benar dan baik baginya. Tidak jarang beragam penyakit fisik maupun
kejiwaan dengan mudah menjangkiti orang-orang yang didominasi pikiran negatif.
4.3 Pikiran Positif
Setelah mengetahui penyebab dan ciri-ciri pikiran negatif, akan lebih mudah mengetahui
pikiran positif. Pikiran positif adalah lawan dari pikiran negatif, sehingga segala hal tentang
pikiran positif adalah kebalikan dari pikiran negatif.
Jika dalam pribadi yang berpikiran negatif hanya ada keluh kesah, cemas, ketakutan, furstasi,
dendam, dan hal-hal buruk lainnya, maka pribadi dengan Pikiran positif memiliki
kebalikannya. Pribadi dengan pikiran positif diliputi kebahagiaan, tantangan yang
menyenangkan, semangat, dan hal-hal luar biasa lainnya.
El-Bahdad (2010) mengartikan pikiran positif sebagai potensi yang mendorong pemiliknya
untuk berbuat dan bekerja dengan menginvestasikan seluruh kemampuan kemanusiaannya.
4.3.1 Alasan Perlu Berpikir Positif
Banyak "keajaiban" di baik pikiran positif! Bagi Anda yang belum yakin dengan perlunya
berpikiran positif, coba jawab pertanyaan berikut:
 Apakah Anda ingin hidup bahagia, baik dengan diri Anda sendiri ataupun dengan
keluarga?
 Apakah Anda ingin sukses meraih cita-cita? Mencapai tujuan dan berhasil mewujudkan
mimpi-mimpi?
 Apakah Anda ingin hidup sejahtera? Tanpa kekurangan financial, dan bekerja di bidang
yang disukai?
 Apakah Anda ingin hidup sehat? Mencapai usia tua dalam keadaan sehat dan bugar?
Tentu jawaban atas semua pertanyaan di atas adalah: Ya, Tentu saya menginginkannya!
Bila Anda menginginkannya maka Anda akan mendapatkannya. Jika Anda
memperjuangkannya, berarti Anda layak mendapatkannya. Cara untuk mendapatkan
keinginan-keinginan tersebut adalah dengan berpikir dan berperasaan positif.
-
2016
Jika Anda ingin bahagia, dengan berpikir positif dan berperasaan bahagia (positif)
Anda akan bahagia
Jika Anda ingin sukses, dengan berpikir dan berperasaan sukses (positif) Anda bisa
sukses
7
Etik UMB
Dra. Yayah Hidayah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
-
Jika Anda ingin hidup sejahtera, dengan berpikir dan berperasaan sejahtera (positif)
Anda akan hidup sejahtera
Jika Anda ingin hidup sehat, dengan berpikir sehat (positif) Anda akan sehat.
4.3.2 Pemicu Pikiran Positif
Agar bisa selalu berpikiran positif, jauhilah hal-hal yang negatif. Sebagaimana telah
diuraikan sebelumnya, beberapa hal yang bisa memicu pikiran negatif adalah informasi
negatif, obrolan negatif yang tidak bermanfaat, dan rutinitas negatif. Perlu diingat bahwa halhal negatif bukan hanya membicarakan keburukan orang lain, melakukan tindakan yang
merugikan orang lain, melainkan juga hal-hal yang melemahkan diri sendiri, yang dapat
menghilangkan kepercayaan diri Anda (Sofian, 2011). Agar pikiran positif hadir di setiap
waktu Anda, maka:
1. Berbaik sangka
Misalkan pada suatu waktu Anda membuat janji dengan teman Anda. Ternyata teman
tersebut tidak datang tepat waktu sebagaimana telah disepakati. Pikirkanlah alasan
positif mengapa teman tersebut tidak tepat waktu. Mungkin karena tiba-tiba
orangtuanya minta bantuan pada teman Anda karena keperluan mendadak. Mungkin
memang lebih baik bagi Annda untuk menunda waktu pertemuan tersebut.
2. Ambil Pengaruh Positif Orang Lain
Perkataan dan atau tindakan orang lain bisa memicu pikiran positif dalam din
seseorang. Misalnya melihat teman yang pandai, yang bisa mencapai IPK tinggi
mendorong Anda ingin mencapai kesuksesan yang lama. Anak-anak yang memegang
teguh prinsip-prinsip hidup yang diajarkan orangtuanya, mahasiswa yang meneladani
nilai-nilai mulia yang dicontohkan dosennya, pemuda yang meniru sepak terjang
tokoh-tokoh pendahulunya merupakan contoh pikiran dan tindakan positif yang
mendapat pengaruh dari luar.
3. Ambil Hikmah dari Peristiwa Tertentu
Peristiwa atau kejadian tertentu bisa menjadi titik balik perubahan dalam diri
seseorang. Misalkan saja setelah selesai menjalani ibadah Ramadhan menjadi
momentum bagi Anda untuk membiasakan segala kebaikan yang telah dilaksanakan
di bukan tersebut. Seseorang yang didiagnosa mengalami penyempitan pembuluh
darah, terpacu untuk mengubah kebiasaan mengkonsumsi makanan gorengan agar
hidup lebih sehat dan bisa berumur panjang
4. Kesulitan adalah "Guru Terbaik"
Seseorang yang menghadapi kesulitan bisa rentan terasuki pikiran negatif, atau
sebaliknya terpacu untuk berjuang melewati kesulitannya. Mereka yang mampu
keluar dari pikiran negatif akan menerima kesulitan yang dihadapinya bahkan akan
berpikir bahwa kesulitan tersebut justru membuatnya semakin "besar", semakin
"pandai".
Banyak contoh di sekitar kita, seperti orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik
(seperti tidak memiliki penglihatan), namun mampu berkarya bahkan mencapai
kehidupan yang sukses, yang tidak berkekurangan.
5. Membiasakan berpikir poitif
2016
8
Etik UMB
Dra. Yayah Hidayah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pribadi yang terbiasa berpikir positif akan memandang segala sesuatu dari sisi
positifnya. Orang yang biasa berpikiran positif akan menjalant kehidupan dengan
perasaan senang, mudah, dan ringan.
4.3.3 Ciri-ciri Orang Berpikiran Positif
Amatilah orang-orang sukses yang ada di sekitar Anda. Coba temukan kesamaan mereka.
Sudah? Apa kesamaannya?
Ya, betul. Mereka sama-sama memiliki kepribadian positif. Mereka memiliki minimal salah
satu dari ciri-ciri kepribadian positif (Sofian, 2011) yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
Percaya Diri
Memiliki nilai-nilai hidup yang baik dan. Positif
Fokus pada solusi bukan pada masalah
Hidup dengan cita-cita dan pantang menyerah
Mudah bergaul
4.4 Mengembangkan Pikiran Posiitif
Kadang tidak mudah untuk mengembangkan pikiran positif. Sebagai contoh, ketika teman
Anda datang tidak tepat waktu pada suatu janji untuk bertemu, sering Anda tergoda untuk
memunculkan pikiran negatif seperti Anda tidak akan mau membuat janji dengan dia !agi.
Namun jangan menyerah, ketika pikiran negatif itu datang menggoda, cobs halau dengan
mendatangkan pikiran positif. Ketika Anda berhasil mengusir pikiran negatif yang datang,
berikan "hadiah" bagi pikiran Anda. Rasakan betapa Anda menikmati ketika Anda merasa
tidak ada kekesalan ketika teman Anda datang terlambat, bahkan Anda bersyukur bahwa
dengan terlambatnya kedatangan teman Anda maka Anda mengundurkan waktu ke acara
berikutnya yang ternyata membuat Anda terhindar dari kemacetan luar biasa yang terjadi di
jam tersebut.
Beberapa cara yang dapat dilakukan agar terbiasa berpikir positif adalah (Sofian, 2011):
1. Menerima diri sendiri
Menerima diri sendiri bukan berarti pasrah pada keadaan diri. Menerima diri sendiri
berarti bersyukur dengan segala yang dimiliki.
2. Meneladani orang-orang yang telah sukses karena Pikiran, perasaan, dan tindakan
positif mereka Setiap orang besar, terkenal, sukses, memiliki satu kesamaan. Mereka
menerapkan pikiran, perasaan, keyakinan, dan sikap positif dalam kehidupan mereka.
Dengan mempelajari, kemudian meneladani cara-cara sukses orang yang telah
terlebih dahulu sukses, kita akan lebih mudah mempraktekkannya. Mengapa? Karena
kita telah memiliki role model, panutan, atau petunjuk untuk melakukannya
3. Mengubah cara pandang
Orang dengan pikiran positif akan melihat segala sesuatu dari sisi dan cara yang
positif. Ketika kita mengalami hal-hal yag tidak menyenangkan, kita akan mudah
berpikiran negatif, mulai dari mengasihani diri sendiri, masih pada penyebab
kejadian, atau bahkan marah pada Tuhan karena merasa diperlakukan tidak adil.
2016
9
Etik UMB
Dra. Yayah Hidayah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Akibat Pikiran-Pikiran tersebut, kita menjadi sedih, jengkel, frustasi, semua perasaan
yang menguras hati dan membuat lelah. Oleh karena itu, mulai sekarang jika Anda
mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan, ubahlah cara pandang Anda.
Daripada merasa frustasi ketika menghadapi kegagalan, lebih baik memandang bahwa
Ands memang belum saatnya meraih yang Anda ingirdcan, Anda perlu belajar dari
kesalahan vang lalu dan melakukannya dengan tindakan baru. Pikiran scmacam ini
akan meringankan Anda dan membuat Anda lebih bahagia dan bersemangat.
4. Melihat dari sudut pandang orang lain
Berinteraksi dengan orang lain merupakan konsekuensi sebagai makhluk sosial.
Begitu eratnya interaksi kita dengan orang lain, menyebabkan tidak jarang terjadi
gesekan, terutama dengan prang-prang terdekat. Salah satu konflik antar pribadi yang
sering terjadi adalah antara anak dan orangtuanya. Untuk konflik semacam ini, ads
baiknya mencoba melihat masalah dari pihak lain, berempati. Anak melihat dari
suclut pandang orangtuanya. Sebaliknya, orang tua memahami keinginan anaknya.
Kita akan menyerap Pikiran positif orang lain dan mengambil sisi positif mereka
sehingga mampu melihat masalah dengan lebih baik. Dengan melihat masalah atau
peristiwa dari sudut pandang orang lain, kita memiliki alternatif lain. Cara pandang
kita terhadap masalah menjadi lebih beragam. Kita memiliki lebih banyak pilihan.
5. Fokus pada tujuan
Setiap orang yang berpikiran positif hidup dengan cita-cita. Mereka memiliki tujuan
yang jelas dan yakin dengan tujuan yang ingin dicapai tersebut. Dikarenakan
senantiasa fokus pada tujuan, pemilik pikiran positif tidak memiliki ruang untuk
memikirkan hal negatif.
6. Berbaik sangka
Tidak seorangpun yang tidak pernah memiliki masalah. Sayangnya, banyak orang
lebih melihat besarnya masalah danpada mencari solusi. Salah satu cara terbaik dalam
menghadapi masalah adalah dengan berbaik sangka. Dengan berbaik sangka, segala
hal yang terjadi menjadi lebih ringan dan menyenangkan karena dalam pikiran Anda
hal tersebut adalah yang terbaik bagi Anda dan akan mendatangkan kebaikan.
7. Menjauhkan diri dari hal-hal yang mendatangkan pikiran negatif
4.5 Beliefs
Adakah di antara Anda pernah membuat cerita tentang hidup Anda? Membuat semacam
novel yang bercerita mulai ketika Anda lahir ke dunia hingga saat ini Anda berada di masa
ini. Mungkin layaknya seperti autobiografi, namun dituturkan dalam gaya novel yang penuh
perasaan dan warna, sesuai yang Anda suka.
Cerita boleh dimulai dengan "pada suatu hari lahirlah seorang anak, bernama .... (Anda)".
Lalu ceritakan Anda dibesarkan dalam keluarga yang seperti apa, berteman dengan siapa,
bagaimana kernampuan intelektualitas yang Anda miliki, kondisi kesehatan, juga keadaan
spiritual Anda.
Dari cerita diri yang Anda tulis sendiri itu, akan terbaca, tergambarkan, dan terasakan tentang
beliefs (keyakinan pikiran) apa yang mendasari Anda dalam menjalani hidup. Kalau sudah
2016
10
Etik UMB
Dra. Yayah Hidayah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
tahu apa keyakinan Anda, maka Anda bisa lebih mudah mengatur gelombang dan volume
hidup Anda dalam menjalani hidup ini.
Sebenarnya apakah beliefs itu? Beliefs adalah keyakinan pikiran atau kepercayaan. Misalnya
saya percaya bahwa saya adalah anak yang rajin dan pantang menyerah. Beliefs yang saya
miliki tersebut membuat saya menjadi selalu bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugas.
Semangat tersebut selanjutnya mempengaruhi cara saya memandang tugas-tugas, dan cara
saya mengerjakannya.
.
Daftar Pustaka
2016
11
Etik UMB
Dra. Yayah Hidayah, M.Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download