MODUL PERKULIAHAN BERPIKIR POSITIF Fakultas Program Studi Pertemuan 4 Online Kode MK Disusun Oleh Dra. Yayah Hidayah M.Si Abstract Kompetensi Modul tatap muka ini dipergunakan sebagai Bahan Materi Perkuliahan Mata Kuliah Etik di Universitas Mercu Buana Dengan membaca materi ini mahasiswa diharapkan dapat menambah pemahaman mengenai berpikir positif dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari KOIVIPETENSI (KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN) Pada akhir pertemuan, mahasiswa diharapkan mampu: Membedakan pikiran positif dan negative Memiliki dan mengelola pikiran positif Memiliki dan mengelola perasaan positif DESKRIPSI Sumber setiap perilaku adalah pikiran. Dengan pikiran, manusia bisa maju atau mundur. Dengan pikiran, manusia bisa bahagia atau sengsara... (Plato) Pikiranlah yang membedakan manusia dengan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Dengan akal dan pikirannya, manusia mampu berpikir dan mengelola pikirannya. Dengan berpikir manusia mampu memilih yang baik dan buruk. Membedakan yang bermanfaat dan tidak bermanfaat bagi dirinya maupun orang lain. Dengan pikiran positif, manusia mencapai cita-citanya, merasakan hidup yang bahagia, menghasilkan tindakan-tindakan yang menyenangkan bagi dirinya sendiri, orang lain, dan lingkungannya. KASUS Masih ingatkan Anda pada Mohammad Ali? Sang petinju legendaris dunia? Apa yang ia katakan tentang dirinya? "Akulah petinju yang hebat. Apapun yang terjadi, aku tetap petinju hebat. Akulah petinju terbaik di dunia ini". Ketika diwawancarai mengapa ia selalu mengatakan hal tersebut, Muhammad Ali menjawab: " karena kalimat itu memberiku rasa percaya diri, menguatkan keinginanku, dan membuatku konsentrasi pada target yang ingin aku capai. Jika akhirnya gagal, aku akan belaiar dari kegagalan, kemudian berlatih lebih baik, hingga berhasil". Kemudian dia melanjutkan, "pikiran sangat berbahaya. Pikiran bisa menjadi penyebab kegagalan dan bisa pula menjadi pendukung keberhasilan. Pikiran adalah sumber percaya diri" (dalam Sofian, 2011). Orang yang terbiasa berpikir positif akan menemukan solusi-solusi cerdas. Sebab pikiran yang positif dapat bekerja secara sederhana, mencari ide dan segala kemungkinan yang berhasil. Lim (2012) dalam bukunya memberi contoh, suatu hari seorang ayah sengaja membawa pekerjaan kantor ke rumah agar dapat segera dituntaskan. Sesampainya di rumah anaknya merengek terus mengajaknya bermain. Dikarenakan banyak pekerjaan sang ayah keberatan memenuhi permintaan anaknya. Ia mencari akal untuk mengalihkan perhatian anaknya sehingga punya kesempatan menyelesaikan pekerjaannya. Saat itu sang ayah melihat sebuah majalah yang memuat peta dunia. Muncul ide menggunting gambar peta dunia tersebut menjadi beberapa bagian kecil. Sang ayah memberkan potongan peta dunia tersebut kepada anaknya sambil berkata, "kalau kamu sudah selesai menyatukan potongan-potongan kertas ini, Ayah akan menemani bermain'. Sang ayah berpikir bahwa menyatukan potongan 2013 2 Etik Yayah Hidayah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id peta dunia itu akan sulit dan memakan waktu sekurang-kurangnya 30 menit, sehingga ia punya waktu untuk menyelesaikan pekerjaannnya. Ternyata tidak lama kemudian, sekitar 5 menit, sang anak sudah kembali sambil memberikan potongan peta dunia yang telah disatukan. Sang ayah tercengang, bagaimana bisa anak sekecil ini sudah tahu letak benua Amerika, Eropa, Afrika? Aneh sekali... Dengan penuh keheranan sang ayah bertanya "bagaimana kamu bisa melakukannya, Nak?" Anaknya berkata, "menggabungkan potonganpotongan kertas itu tidak sulit Ayah, karena di balik gambar peta itu ada gambar kepala manusia. Jadi aku benarkan kepala manusianya, maka benarlah gambar peta dunianya". Ya anak kecil itu sanggup menyelesaikan soal yang sulit itu karena ia berpikir secara sederhana. Tidak ada prasangka, keinginan untuk dipuji, kebencian, atau pikiran negatif lain. la hanya ingin segera bisa bermain dengan sang ayah. PEMBAHASAN Manusia adalah makhluk yang berpikir. Kemampuan manusia dalam berpikirlah yang membedakan manusia dengan ciptaaan Tuhan lainnya. Segala hal, temuan, dan peristiwa yang terjadi di dunia adalah perbuatan manusia dan merupakan hasil pemikiran manusia, baik yang sifatnya positif maupun negatif Berpikir Positif Contoh hasil pemikiran manusia yang bersifat positif adalah ditemukannya alat komunikasi telepon genggam, yang menyebabkan komunikasi semakin mudah dan informasi tersebar cepat. Sementara contoh hasil pemikiran manusia yang bersifat negatif misalnya pembuatan virus komputer yang mengganggu komunikasi melalui internet. Pikiran merupakan aktivitas mental dan intelektual yang melibatkan kesadaran penggunanya. Dengan pikiran, manusia bisa menimbang, mengingat, memutuskan, hingga menciptakan sesuatu. Pikiran juga merupakan suatu potensi. Melalui pikiran, manusia melaku- Pikiran juga merapakan kan sesuatu dengan cara mendayagunakan apa yang dimilikinya untuk memperoleh suatu potensi apa yang diyakini alam pikirannya tersebut. Pikiran manusia juga menjadi kekuatan untuk mempertahankan keberadaannya dan memperjuangkan cita-cita dan keinginannya. Begitu besar pengaruh pikiran bagi manusia. Melalui pikiran sesuatu menjadi ada atau tidak pernah ada. Pemikiran yang terus ditanamkan dalam diri seseorang, dipupuk dari hari ke hari akan menentukan kehidupan orang tersebut. Jika kita ingin memiliki kehidupan yang baik, yang menyenangkan, tentu diperlukan pikiran-pikiran yang sifatnya positif. Pikiran dan Perasaan Menurut Sofian (2011) pikiran berawal dari sebuah informasi. Informasi tersebut melahirkan gagasan. Berbagai informasi yang kita terima, baik melalui lisan, tulisan, gambar, dari orang lain, dari buku, surat kabar, televisi dan lain sebagainya akan melahirkan ide. Jika ide tersebut 2013 3 Etik Yayah Hidayah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dirasakan menarik, maka akan mendapat perhatian, kemudian dipikirkan, dan menjadi pemikiran. Semakin banyak informasi yang didapatkan, dan semakin banyak yang menarik, akan semakin banyak pemikiran yang tercetus di banyk orang tersebut. Pikiran tersebut akan disimpan dalam memori akal dan dikotak-kotakkan berdasarkan kategori yang sama. Ada pikiran kebahagiaan. Ada pikiran kesedihan. Pikiran ketenangan. Pikiran kepanikan. Juga pikiran positif, maupun negatif. Bila kita berpikir maka yang kita gunakan adalah organ intelektual kita (otak ) atau disebut domain/wilayah intelektual. Perasaan menggunakan domain emosional. Artinya orang mengkaitkannya dengan organ hati/jantung. Bagi yang sudah terlatih menggunakan domain emosional dan sudah menguasainya maka dia menjadi orang yang penuh belas kasih. Dalam kehidupan, orang yang berperasaan positif, akan cenderung lebih peka dan mudah simpati terhadap orang lain. Dia mencoba merasakan apa yang dirasakan orang lain. Maka muncullah komitmen. Jadi bila Anda mau menjadi orang yang berkomitmen, latihlah terus bagaimana menjadi orang yang selalu berperasaan positif. Belas kasih, iklas, perhatian, ramah, altruis/sosial, sabar, adalah beberapa contoh bagaimana perasaan positif mendominasi kita. Orang yang berhati ikhlas dan penuh syukur, ciri orang berperasaan positif! (Edymartin, 2007). Agar mampu mencapai cita-cita dan mempertahankan hidupnya, manusia perlu berpikir. Pikiran-pikiran dalam bentuk keyakinan, pengetahuan, dan juga pengalaman menjadi bekal dalam menjalani hidup dan menuju kesuksesan. Pikiran manusia terbagi dua: positif (baik) dan negatif (buruk). Kedua jenis pikiran tersebut akan mempengaruhi perasaan dan juga tindakan yang dilakukan pemilik pikiran tersebut. Pikiran manusia seperti halnya sebuah tempayan. Jika diisi air bening, akan tersimpan air yang bening. Jika diisi air yang berlumpur, akan tersimpan air yang keruh. Oleh karena itu penting bagi kita untuk menjaga pikiran kita dari hal-hal yang negatif, karena dari pikiran negatif dihasilkan perasaan negatif dan selanjutnya dapat dihasilkan tindakan yang negatif. Tindakan negatif yang berulang akan menjadi rutinitas negatif, dan berujung pada kehidupan negatif, yang tentunya bukan menjadi tujuan hidup siapapun. Pikiran Negatif El-Bahdal (2010) mengartikan pikiran negatif sebagai sekumpulan pikiran salah yang menghambat langkah menuju kondisi yang lebih baik dan membuat perilaku yang tidak terarah. Pikiran negatif akan membuat pemiliknya menjadi manusia yang tidak mampu karena merasa lemah. Beberapa contoh pikiran negatif adalah iri, berburuk sangka, pesimis, gelisah, frustasi, kesepian, merasa tidak berharga, dan mudah menyerah. Pikiran negatif akan mengantarkan 2013 4 Etik Yayah Hidayah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id manusia pada perasaan negatif dan juga tindakan negatif. Dikarenakan tindakan negatif akan menghambat langkah menuju cita-cita dan kehidupan yang bahagia, maka pikiran negatif perlu dikelola atau dikendalikan. Penyebab Pikiran Negatif Pikiran negatif tidak datang begitu saja. Pikiran ini bisa merupakan akumulasi dari semua hal yang pernah dilakukan di masa lalu, atau pengaruh dari lingkungan eksternal yang dekat dan intens. Beberapa penyebab pikiran negatif (Sofian, 2011) adalah: • Riwayat masa lalu Cara Anda dibesarkan merupakan hal yang paling mempengaruhi cara berpikir Anda. Bila Anda dibesarkan dengan orangtua yang selalu melarang, maka dalam pikiran Anda akan tertanam ketakutan dan keraguan. Anda akan tumbuh menjadi anak yang tidak berani mencoba dan takut salah. Bila Anda memiliki orangtua yang selalu mengatakan hal-hal yang pesimis, akibatnya Anda tumbuh menjadi seseorang yang kurang memiliki kepercayaan diri. • Keinginan yang lemah atau bahkan tidak memiliki tujuan yang jelas Saat seseorang sangat menginginkan sesuatu, dia akan berusaha mendapatkannya. Sebelum keinginannya diperoleh, dia akan tetap fokus pada keinginan tesebut dan terus berusaha mendapatkannya. Pikirannya akan terfokus pada tujuan, dan dia tidak memikirkan hal lain (termasuk hambatan dan hal-hal negatif yang menahan langkah menuju tujuannya). Sebaliknya saat seseorang tidak memiliki tujuan atau keinginan yang jelas, pikirannya akan mudah dimasuki pikiran negatif, merasa tidak berharga, merasa sia-sia dalam hidup. • Rutinitas negative Banyak orang tidak menyadari rutinitas (negatif) yang mereka lakukan. Rutinitas negatif bisa membawa seseorang pada ketidakpuasan dan ketidakbahagiaan. Misalkan saja seseorang yang melakukan pekerjaan yang sama selama puluhan tahun. Melakukan pekerjaan yang ituitu saja bisa membuat pekerjaan tersebut menjadi tidak bermakna lagi baginya. Akibatnya dia pun merasa hidupnya tidak bermakna, hambar, dan berakhir pada kekecewaan. Salah sate contoh rutinitas negatif yang paling banyak dilakukan adalah menonton televisi beriam-jam. Rutinitas tersebut muncul akibat rasa malas, pesimis, ragu, atau takut mencoba hal-hal baru, sehingga menonton televisi adalah pilihan yang "aman". Aman dari kemungkinan kecewa karena melakukan hal baru yang sebelumnya belum pernah Anda lakukan • Pengaruh internal Banyak orang yang dengan mudah menghakimi diri sendiri dengan pendapat-pendapat negatif. Contohnya, wanita yang merasa tidak cantik atau merasakan kekurangan pada hal-hal tertentu. Pikiran dan perasaan tersebut melemahkan kepercayaan diri bahkan bisa membuat mereka rnengucilkan diri. Menurut Elfiky (2009) orang yang paling menderita adalah orang yang tidak bisa menerima dirinya sendiri. Sulit menerima diri sendiri memudahkan seseorang 2013 5 Etik Yayah Hidayah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id untuk berpikiran negatif seperti minder. ragu-ragu, cemas, takut, pesimis, berprasangka buruk, dan mudah mengeluh. • Pengaruh eksternal Orang-orang terdekat, seperti keluarga, sahabat, guru; juga tayangan di teleivisi, berita di koran, dan informasi di berbagai media merupakan faktor di luar diri yang bisa mempengaruhi pikiran seseorang. Banyak orang yang tidak berani melangkah atau meraih cita-cita karena terlanjur meyakini perkataan pesimis dari orang-orang di sekitar mereka. Apakah Anda pernah ditertawakan ketika menyebutkan cita-cita atau impian Anda? Apa yang terjadi setelah itu? Anda makin bersemangat menuju impian tersebut atau Anda menjadi ciut dan memilih mundur untuk mewujudkannya? 4.2.2 Ciri-ciri orang Berpikiran Negatif Sebagian besar orang tidak menyadari kebiasaan, keyakinan, maupun pikiran negatif yang mereka miliki. Hal ini disebabkan pikiran dan kebiasaan negatif cenderung dikerjakan oleh alam bawah sadar (unconcious mind) sehingga terjadi begitu saja, tanpa disadari. Berikut adalah ciri-ciri orang yang berpikiran negatif sebagaimana diuraikan Sofian (2011) sehingga sebisa mungkin kita mewaspadainya, agar tidak mengikutinya juga. Mudah meyakini hal yang negatif dan melihat sesuatu dari sisi negatif Seseorang dengan kepribadian negatif lebih mudah meyakini pikiran-pikiran negatif Bayang-bayang negatif, seperti kegagalan di masa lalu, terus menghantui dan menahan untuk melangkah menuju keberhasilan. Itu sebabnya kita perlu hidup di masa sekarang, bukan di masa lalu, juga tidak di masa depan (yang belum terjadi). Masa lalu adalah sejarah, masa depan adalah misteri, hari ini adalah anugerah ("Yesterday is History; Tomorrow a Mystery, Today is a Gift, That's why it's called the Present'). Dengan demikian, jika di masa lalu pernah ada kegagalan, tidak perlu kegagalan itu dirasakan terus hingga saat ini, hingga cenderung berburuk sangka terhadap segala sesuatu, bahkan tetap berburuk sangka atas hal-hal baik yang menghampiri. • Takut akan perubahan Pribadi yang dipenuhi pikiran negatif, biasanya menolak segala bentuk perubahan. Baginya perubahan adalah hal berbahaya yang akan mengeluarkannya dari zona aman (comfort zone). Zona aman merupakan wilayah yang menawarkan rutinitas, nyaman, tanpa tantangan, sehingga mereka merasa tidak akan menemui kegagalan yang mereka takuti. • Sering mengeluh dan merasa dirinya paling benar Orang yang selalu memandang sesuatu dari sisi negatif, akan dengan mudah mengeluhkan apa saja yang terjadi dengannya. Dia sering merasa kekurangan dan mengeluhkan apa yang kurang menyenangkan baginya, bahkan cenderung ingin dikasihani. Menurutnya apa yang terjadi padanya karena takdir atau karena orang-orang tidak berpihak kepadanya. Akibatnya dia menyalahkan orang lain karena dirinya adalah pihak yang benar, pihak yang teraniaya. Bila terbentur masalah, dia akan fokus pada masalah tersebut bukan fokus mencari solusi. Orang tersebut mudah mencela orang lain, pekerjaan orang lain, bahkan capaian orang lain. 2013 6 Etik Yayah Hidayah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id • Tidak mudah berinteraksi dan cenderung menyendiri Orang yang berpikiran negatif biasanya memiliki rasa percaya diri yang rendah, merasa diri sendiri yang paling benar, selalu mengeluh, dan mudah mengkritik orang lain dan semua itu merupakan kombinasi yang sempurna untuk menjauhkan diri dari orang lain. Hilangnya interaksi dari orang lain semakin memudahkan pikiran negatif memasuki dirinya karena yang dia tahu hanya dirinya, cara pandangnya, hasil-hasil sebagairnana yang dia hasilkan, padahal belum tentu itu benar dan baik baginya. Tidak jarang beragam penyakit fisik maupun kejiwaan dengan mudah menjangkiti orang-orang yang didominasi pikiran negatif. 4.3 Pikiran Positif Setelah mengetahui penyebab dan ciri-ciri pikiran negatif, akan lebih mudah mengetahui pikiran positif. Pikiran positif adalah lawan dari pikiran negatif, sehingga segala hal tentang pikiran positif adalah kebalikan dari pikiran negatif. Jika dalam pribadi yang berpikiran negatif hanya ada keluh kesah, cemas, ketakutan, furstasi, dendam, dan hal-hal buruk lainnya, maka pribadi dengan Pikiran positif memiliki kebalikannya. Pribadi dengan pikiran positif diliputi kebahagiaan, tantangan yang menyenangkan, semangat, dan hal-hal luar biasa lainnya. El-Bahdad (2010) mengartikan pikiran positif sebagai potensi yang mendorong pemiliknya untuk berbuat dan bekerja dengan menginvestasikan seluruh kemampuan kemanusiaannya. 4.3.1 Alasan Perlu Berpikir Positif Banyak "keajaiban" di baik pikiran positif! Bagi Anda yang belum yakin dengan perlunya berpikiran positif, coba jawab pertanyaan berikut: Apakah Anda ingin hidup bahagia, baik dengan diri Anda sendiri ataupun dengan keluarga? Apakah Anda ingin sukses meraih cita-cita? Mencapai tujuan dan berhasil mewujudkan mimpi-mimpi? Apakah Anda ingin hidup sejahtera? Tanpa kekurangan financial, dan bekerja di bidang yang disukai? Apakah Anda ingin hidup sehat? Mencapai usia tua dalam keadaan sehat dan bugar? Tentu jawaban atas semua pertanyaan di atas adalah: Ya, Tentu saya menginginkannya! Bila Anda menginginkannya maka Anda akan mendapatkannya. Jika Anda memperjuangkannya, berarti Anda layak mendapatkannya. Cara untuk mendapatkan keinginan-keinginan tersebut adalah dengan berpikir dan berperasaan positif. - 2013 Jika Anda ingin bahagia, dengan berpikir positif dan berperasaan bahagia (positif) Anda akan bahagia Jika Anda ingin sukses, dengan berpikir dan berperasaan sukses (positif) Anda bisa sukses 7 Etik Yayah Hidayah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id - Jika Anda ingin hidup sejahtera, dengan berpikir dan berperasaan sejahtera (positif) Anda akan hidup sejahtera Jika Anda ingin hidup sehat, dengan berpikir sehat (positif) Anda akan sehat. 4.3.2 Pemicu Pikiran Positif Agar bisa selalu berpikiran positif, jauhilah hal-hal yang negatif. Sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, beberapa hal yang bisa memicu pikiran negatif adalah informasi negatif, obrolan negatif yang tidak bermanfaat, dan rutinitas negatif. Perlu diingat bahwa halhal negatif bukan hanya membicarakan keburukan orang lain, melakukan tindakan yang merugikan orang lain, melainkan juga hal-hal yang melemahkan diri sendiri, yang dapat menghilangkan kepercayaan diri Anda (Sofian, 2011). Agar pikiran positif hadir di setiap waktu Anda, maka: 1. Berbaik sangka Misalkan pada suatu waktu Anda membuat janji dengan teman Anda. Ternyata teman tersebut tidak datang tepat waktu sebagaimana telah disepakati. Pikirkanlah alasan positif mengapa teman tersebut tidak tepat waktu. Mungkin karena tiba-tiba orangtuanya minta bantuan pada teman Anda karena keperluan mendadak. Mungkin memang lebih baik bagi Annda untuk menunda waktu pertemuan tersebut. 2. Ambil Pengaruh Positif Orang Lain Perkataan dan atau tindakan orang lain bisa memicu pikiran positif dalam din seseorang. Misalnya melihat teman yang pandai, yang bisa mencapai IPK tinggi mendorong Anda ingin mencapai kesuksesan yang lama. Anak-anak yang memegang teguh prinsip-prinsip hidup yang diajarkan orangtuanya, mahasiswa yang meneladani nilai-nilai mulia yang dicontohkan dosennya, pemuda yang meniru sepak terjang tokoh-tokoh pendahulunya merupakan contoh pikiran dan tindakan positif yang mendapat pengaruh dari luar. 3. Ambil Hikmah dari Peristiwa Tertentu Peristiwa atau kejadian tertentu bisa menjadi titik balik perubahan dalam diri seseorang. Misalkan saja setelah selesai menjalani ibadah Ramadhan menjadi momentum bagi Anda untuk membiasakan segala kebaikan yang telah dilaksanakan di bukan tersebut. Seseorang yang didiagnosa mengalami penyempitan pembuluh darah, terpacu untuk mengubah kebiasaan mengkonsumsi makanan gorengan agar hidup lebih sehat dan bisa berumur panjang 4. Kesulitan adalah "Guru Terbaik" Seseorang yang menghadapi kesulitan bisa rentan terasuki pikiran negatif, atau sebaliknya terpacu untuk berjuang melewati kesulitannya. Mereka yang mampu keluar dari pikiran negatif akan menerima kesulitan yang dihadapinya bahkan akan berpikir bahwa kesulitan tersebut justru membuatnya semakin "besar", semakin "pandai". Banyak contoh di sekitar kita, seperti orang-orang yang memiliki keterbatasan fisik (seperti tidak memiliki penglihatan), namun mampu berkarya bahkan mencapai kehidupan yang sukses, yang tidak berkekurangan. 5. Membiasakan berpikir poitif 2013 8 Etik Yayah Hidayah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Pribadi yang terbiasa berpikir positif akan memandang segala sesuatu dari sisi positifnya. Orang yang biasa berpikiran positif akan menjalant kehidupan dengan perasaan senang, mudah, dan ringan. 4.3.3 Ciri-ciri Orang Berpikiran Positif Amatilah orang-orang sukses yang ada di sekitar Anda. Coba temukan kesamaan mereka. Sudah? Apa kesamaannya? Ya, betul. Mereka sama-sama memiliki kepribadian positif. Mereka memiliki minimal salah satu dari ciri-ciri kepribadian positif (Sofian, 2011) yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. Percaya Diri Memiliki nilai-nilai hidup yang baik dan. Positif Fokus pada solusi bukan pada masalah Hidup dengan cita-cita dan pantang menyerah Mudah bergaul 4.4 Mengembangkan Pikiran Posiitif Kadang tidak mudah untuk mengembangkan pikiran positif. Sebagai contoh, ketika teman Anda datang tidak tepat waktu pada suatu janji untuk bertemu, sering Anda tergoda untuk memunculkan pikiran negatif seperti Anda tidak akan mau membuat janji dengan dia !agi. Namun jangan menyerah, ketika pikiran negatif itu datang menggoda, cobs halau dengan mendatangkan pikiran positif. Ketika Anda berhasil mengusir pikiran negatif yang datang, berikan "hadiah" bagi pikiran Anda. Rasakan betapa Anda menikmati ketika Anda merasa tidak ada kekesalan ketika teman Anda datang terlambat, bahkan Anda bersyukur bahwa dengan terlambatnya kedatangan teman Anda maka Anda mengundurkan waktu ke acara berikutnya yang ternyata membuat Anda terhindar dari kemacetan luar biasa yang terjadi di jam tersebut. Beberapa cara yang dapat dilakukan agar terbiasa berpikir positif adalah (Sofian, 2011): 1. Menerima diri sendiri Menerima diri sendiri bukan berarti pasrah pada keadaan diri. Menerima diri sendiri berarti bersyukur dengan segala yang dimiliki. 2. Meneladani orang-orang yang telah sukses karena Pikiran, perasaan, dan tindakan positif mereka Setiap orang besar, terkenal, sukses, memiliki satu kesamaan. Mereka menerapkan pikiran, perasaan, keyakinan, dan sikap positif dalam kehidupan mereka. Dengan mempelajari, kemudian meneladani cara-cara sukses orang yang telah terlebih dahulu sukses, kita akan lebih mudah mempraktekkannya. Mengapa? Karena kita telah memiliki role model, panutan, atau petunjuk untuk melakukannya 3. Mengubah cara pandang Orang dengan pikiran positif akan melihat segala sesuatu dari sisi dan cara yang positif. Ketika kita mengalami hal-hal yag tidak menyenangkan, kita akan mudah berpikiran negatif, mulai dari mengasihani diri sendiri, masih pada penyebab kejadian, atau bahkan marah pada Tuhan karena merasa diperlakukan tidak adil. 2013 9 Etik Yayah Hidayah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Akibat Pikiran-Pikiran tersebut, kita menjadi sedih, jengkel, frustasi, semua perasaan yang menguras hati dan membuat lelah. Oleh karena itu, mulai sekarang jika Anda mengalami hal-hal yang kurang menyenangkan, ubahlah cara pandang Anda. Daripada merasa frustasi ketika menghadapi kegagalan, lebih baik memandang bahwa Ands memang belum saatnya meraih yang Anda ingirdcan, Anda perlu belajar dari kesalahan vang lalu dan melakukannya dengan tindakan baru. Pikiran scmacam ini akan meringankan Anda dan membuat Anda lebih bahagia dan bersemangat. 4. Melihat dari sudut pandang orang lain Berinteraksi dengan orang lain merupakan konsekuensi sebagai makhluk sosial. Begitu eratnya interaksi kita dengan orang lain, menyebabkan tidak jarang terjadi gesekan, terutama dengan prang-prang terdekat. Salah satu konflik antar pribadi yang sering terjadi adalah antara anak dan orangtuanya. Untuk konflik semacam ini, ads baiknya mencoba melihat masalah dari pihak lain, berempati. Anak melihat dari suclut pandang orangtuanya. Sebaliknya, orang tua memahami keinginan anaknya. Kita akan menyerap Pikiran positif orang lain dan mengambil sisi positif mereka sehingga mampu melihat masalah dengan lebih baik. Dengan melihat masalah atau peristiwa dari sudut pandang orang lain, kita memiliki alternatif lain. Cara pandang kita terhadap masalah menjadi lebih beragam. Kita memiliki lebih banyak pilihan. 5. Fokus pada tujuan Setiap orang yang berpikiran positif hidup dengan cita-cita. Mereka memiliki tujuan yang jelas dan yakin dengan tujuan yang ingin dicapai tersebut. Dikarenakan senantiasa fokus pada tujuan, pemilik pikiran positif tidak memiliki ruang untuk memikirkan hal negatif. 6. Berbaik sangka Tidak seorangpun yang tidak pernah memiliki masalah. Sayangnya, banyak orang lebih melihat besarnya masalah danpada mencari solusi. Salah satu cara terbaik dalam menghadapi masalah adalah dengan berbaik sangka. Dengan berbaik sangka, segala hal yang terjadi menjadi lebih ringan dan menyenangkan karena dalam pikiran Anda hal tersebut adalah yang terbaik bagi Anda dan akan mendatangkan kebaikan. 7. Menjauhkan diri dari hal-hal yang mendatangkan pikiran negatif 4.5 Beliefs Adakah di antara Anda pernah membuat cerita tentang hidup Anda? Membuat semacam novel yang bercerita mulai ketika Anda lahir ke dunia hingga saat ini Anda berada di masa ini. Mungkin layaknya seperti autobiografi, namun dituturkan dalam gaya novel yang penuh perasaan dan warna, sesuai yang Anda suka. Cerita boleh dimulai dengan "pada suatu hari lahirlah seorang anak, bernama .... (Anda)". Lalu ceritakan Anda dibesarkan dalam keluarga yang seperti apa, berteman dengan siapa, bagaimana kernampuan intelektualitas yang Anda miliki, kondisi kesehatan, juga keadaan spiritual Anda. Dari cerita diri yang Anda tulis sendiri itu, akan terbaca, tergambarkan, dan terasakan tentang beliefs (keyakinan pikiran) apa yang mendasari Anda dalam menjalani hidup. Kalau sudah 2013 10 Etik Yayah Hidayah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id tahu apa keyakinan Anda, maka Anda bisa lebih mudah mengatur gelombang dan volume hidup Anda dalam menjalani hidup ini. Sebenarnya apakah beliefs itu? Beliefs adalah keyakinan pikiran atau kepercayaan. Misalnya saya percaya bahwa saya adalah anak yang rajin dan pantang menyerah. Beliefs yang saya miliki tersebut membuat saya menjadi selalu bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugas. Semangat tersebut selanjutnya mempengaruhi cara saya memandang tugas-tugas, dan cara saya mengerjakannya. . Daftar Pustaka 2013 11 Etik Yayah Hidayah Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id