2. 1 Warta Advent On-line (WAO) 20 Pebruari 2009 1 Salam sejahtera, Puji Tuhan, oleh kasih dan cinta-Nya saja kita dapat berjumpa kembali dalam WAO edisi 20 Pebruari 2009. Kami berharap Anda saat ini mempunyai sukacita dan harapan yang besar untuk menggapai keinginan dan prioritas tinggi dalam hidup. Acapkali kita terlalu percaya diri ingin memiliki sesuatu di luar batas kemampuan kita, ketika kita mengalami kekecewaan, kita sulit untuk bangkit. Tidak banyak yang mampu bersikap positif. Beberapa yang lain memilih untuk tinggal dalam kekecewaan dan membiarkan rasa kecewa itu melukai hatinya. Kita tidak bisa menghindari kekecewaan, cepat atau lambat suasana itu pasti datang kecuali kita segera sadar akan keterbatasan kita, jangan pernah memutuskan untuk tinggal di dalam kekecewaan. Renungan yang dibawakan oleh Dr. Larry Langingi, beliau mengambil kisah nyata seorang ibu yang sudah tidak mempunyai harapan hidup lagi secara teknologi kedokteran. Namun pelayanan tenaga medis yang menjunjung tinggi kasih dan cinta akan sesama serta mencerminkan akan kehidupan Yesus, si Ibu dapat berangsungangsur pulih. Yesus mengasihi dalam merawat dan mengasihi domba–domba-Nya. Hal itu menjadi teladan bagi kita untuk mengasihi sesama umat manusia. Lain lagi Ponari, bocah ini diyakini masyarakat setempat dan luar daerah bahwa dia dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Apakah cara penyembuhan ’ajaib’ ini datangnya dari Tuhan? Editorial edisi ini akan memberikan solusi bagi kita. Adventist World Radio, Artikel Kesehatan, dan Pendalaman Alkitab dapat anda ikuti lanjutannya pada edisi ini. Mudah-mudahan materi-materi dari para penulis dan kontributor pekan ini dapat menjadi santapan rohani yang menguatkan kita semua dalam menanti kedatangan Yesus yang kedua kali. Nantikan selalu WAO dan beritahukan kepada sahabat atau keluarga anda untuk berlangganan WAO secara rutin dengan mengunjungi website kami di http://www.wartaadvent.org atau dapat mengirimkan permohonan anda ke alamat redaksi. Masukan dapat dikirimkan kepada redaksi WAO dengan alamat [email protected] atau kunjungi website kami di http://www.wartaadvent.org dan mengisi buku tamu yang tersedia. Edisi-edisi sebelumnya (pertama hingga terakhir) dapat juga di-download dari situs kami tersebut dan tersedia dalam dua format file yaitu MS_Word dan Adobe_PDF. Di website ini pun dapat di-download file perhitungan waktu matahari terbenam dalam format Excel. Juga Artikel Musik, Artikel Kesehatan (CELEBRATIONS) dan pelajaran Sekolah Sabat dengan bahasa yang mudah dimengerti dalam format MS_Word. Bila Anda mempunyai pertanyaan atas tulisan/artikel WAO, baik pada edisi ini maupun edisi-edisi sebelumnya, silahkan kirimkan pertanyaan Anda kepada redaksi melalui email ke [email protected] Mudah–mudahan edisi WAO minggu ini membawa berkat bagi kita semua. Amin -Tim Redaksi WAO - PENTING! Redaksi berhak menentukan tulisan dan/atau berita untuk dimuat atau tidak dengan/tanpa pemberitahuan kepada sumber/pengirim berita. Redaksi berhak memeriksa keaslian dari tulisan/sumber tulisan/berita. Redaksi berhak mengedit kata atau kalimat dalam berita untuk tujuan mempertegas makna, kesantunan bahasa dan tujuan positif lainnya. Foto/gambar yang masuk menjadi hak WAO. Warta Advent On-line (WAO) 20 Pebruari 2009 GAMBAR SAMPUL 1 Yesus Adalah Gembala Agung, Jalan Hidup & Terang KemuliaanNya Terpancar Melalui Kasih dan Karunia-Nya Kepada Umat Manusia RENUNGAN 4 Pelayanan Kesehatan Seperti Yesus Gembala Yang Agung EDITORIAL 6 Fenomena Ponari DARI REDAKSI 2 Pengantar Edisi 20 Pebruari 2009 KOLOM TETAP 8 Jadwal Buka/Tutup Sabat KOLOM PEMBACA 3 Edisi minggu lalu & Surat Pembaca ARTIKEL ROHANI 9 Adventist World Radio – Mengomunikasikan Pengalaman Dalam Komunikasi Keluarga [Chapter 77] 11 Gaya Hidup Sehat Seutuhnya: Pulas Berarti Puas (Bag. Ke-28) 13 Pendalaman Alkitab – Apa Kata Alkitab - Kesaksian Kristus=Roh Nubuat (bersambung) 15 Serial Akhir Zaman – Spiritisme & Teori Evolusi (Bagian-41) 2 :: Media Penyejuk & Penjernih :: Penasehat Pdt. Berlin Samosir EDISI 13 PEBRUARI 2009 Penanggung Jawab Philip C. Wattimena Pemimpin Redaksi Bonar Panjaitan Dewan Redaksi Pdt. Berlin Samosir Philip C. Wattimena Bonar Panjaitan Wilhon Silitonga Jeffrey E.R. Kiroyan Frederik J. Wantah Dr. Richard A. Sabuin Samuel Pandiangan Dr. Samuel Simorangkir Albert Panjaitan Pdt. Sweneys Tandidio Willy Wuisan Dr. Eddy Lukas Wayne Rumambi Tata Letak: Janette Sepang Samuel Pandiangan Wilhon Silitonga Webmasters: Albert Panjaitan Lucky Mangkey Nielson Assa Kontributor Khusus: Dr. Andrey Sitanggang Dr. Ronny Kountur Dr. Jonathan Kuntaraf Dr. Kathleen Kuntaraf-Liwidjaja Max W. Langi Dr. Herbert A. Legoh Hans Mandalas Joice Manurung Edy Nurhan Dr. Rudolf Sagala Dr. H.S.P. Silitonga Dr. Albert Hutapea Dirjon Sitohang Dr. E.H. Tambunan Joppy Wauran Kirim berita ke: [email protected] Website: www.wartaadvent.org Berlangganan: [email protected] Warta Advent On-line (WAO) 20 Pebruari 2009 3 R E N U N G A N Yesus Gembala Pelayanan Kesehatan Seperti Yang Agung O LEH DR. LERRY LANGINGI S eorang pasien masuk Emergensi Rumah Sakit Advent Manado dalam keadaan tidak sadar, tekanan darah tidak teratur, nadi lemah. Dokter sudah menjelaskan kepada keluarga Warta Advent On-line (WAO) tentang kondisi si pasien yang secara medis sulit untuk di tolong. “Hanya mujizat Tuhan lah yang dapat menyembuhkan dan menyelamatkan Ibu, kami tenaga medis dan paramedis akan berusaha 20 Pebruari 2009 sedapat mungkin dengan kuasa Tuhan Yesus untuk merawat si Ibu agar bisa sembuh. Setelah dilayani di ER (Emergency Room), si Ibu dipindahkan ke ICU 4 (Ruang Perawatan Intensif) RS. Advent Manado. Tim Medik paramedis RS. Advent juga sudah pasrah menyerahkan ke tangan kuasa Yesus sebagai Gembala yang Agung, melayani dengan penuh kerendahan diri (I Petrus 5:2). Dengan memperjuangkan kehidupan seseorang, pihak keluarga sudah sangat pesimis, merasa sudah siap bila ibu itu sewaktu-waktu dipanggil Yang Kuasa. Namun keajaiban terjadi, Yesus masih mengasihi Ibu itu. Hari berganti hari, perlahan-lahan si Ibu tersebut semakin baik dan berangsur-angsur pulih, berbeda sekali seperti pada waktu Ibu itu dibawa ke ruang ICU, walaupun kadang–kadang harus dibantu dengan alat bantu nafas (Ventilator). Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Advent mengacu kepada Yesus, seperti Yesus melayani domba–dombanya dengan penuh kasih, sabar dan penuh pengabdian (Mazmur 23). Setiap pasien yang dirawat dilayani dengan penuh kasih, senyum, sabar dan melayani secara maksimal dibarengi dengan doa dan penyerahan kepada-Nya. Banyak kesaksian masyarakat yang sudah berobat di RS Advent tsb tentang pelayanan yang penuh kasih itu. Prioritas menghargai nyawa pasien dan setiap orang yang memerlukan pertolongan dan kasih Yesus dapat dirasakan di Rumah Sakit Advent tsb. Ada cerita dalam Alkitab yang persis sama dengan kisah si Ibu ini, yaitu terdapat di dalam I Korintus 13:4ª, “Kasih itu sabar, Kasih itu murah hati.” Dilanjutkan dalam Yohanes 21:10, “Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus, Simon Apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini? Jawab Petrus, Ya benar Tuhan, Engkau tahu bahwa aku mengasihi Engkau. Lalu kata Yesus kepadanya, gembalakanlah domba–dombaKu. Warta Advent On-line (WAO) Pelayanan kesehatan yang terbaik adalah pelayanan kesehatan yang mengikuti teladan gembala yang Agung yaitu Yesus Kristus Seperti Yesus mengasihi domba– dombanya dengan penuh kasih, demikian pula dengan kita, melayani penuh kasih (sesama manusia) dengan penuh kasih, penuh pengabdian diri (1 Petrus 5:2) dan menghargai setiap nyawa yang datang berobat ke Rumah Sakit Advent. pengobatan di Rumah Sakit Advent Manado. Kiranya roh kudus memberkati rumah sakit ini menjadi saluran kasih bagi orang-orang yang membutuhkan pertolongan, dan Tuhan campur tangan di dalam segala perkara. Selamat sabat! Yesus berkata: “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Pelayanan kesehatan yang terbaik adalah pelayanan kesehatan yang mengikuti teladan gembala yang Agung yaitu Yesus Kristus. Yaitu bagaimana Yesus mengasihi dalam merawat dan mengasihi domba– domba-Nya. Hal itu menjadi teladan bagi kita untuk mengasihi sesama umat manusia dan merawat setiap pasien yang membutuhkan 20 Pebruari 2009 -DR. LARRY LANGINGI RS ADVENT MANADO 5 EDI TORI AL Fenomena Ponari Mendadak Ponari, seorang bocah berumur 9 tahun dari Jombang menjadi ‘selebriti’. Hampir tiap hari berita tentang dia masuk di media elektronik. Beda dengan selebriti yang sesungguhnya. Tidak ada perubahan dalam dirinya dari segi penampilan, dandanan ataupun cara dia berbicara dengan orang lain. Beberapa waktu yang lalu Ponari disambar petir tetapi tidak mengalami cedera. Lalu sebuah batu jatuh di dekatnya. Ketika dibuang, ternyata batu itu muncul kembali sampai tiga kali. Batu tersebut kemudian dikatakan dapat membawa berkah untuk menyembuhkan orang, melalui Ponari sebagai pengantara. Caranya yaitu dengan batu itu digengam Ponari lalu dicelupkan dalam tempat berisi air, kemudian airnya diminum. Setelah dicoba kepada beberapa orang tertentu mereka mengaku mengalami kesembuhan. Memang ada sedikit embel-embel tambahan. Anda harus percaya. Hah!? Ya, semacam disclaimer dalam pengiriman berita atau penerbitan dokumen. Kalau ada yang salah tulis (baca: yang tidak sembuh) itu bukan salah yang menyediakan jasa. Berita ini segera tersiar ke seluruh pelosok negeri. Orang pun mulai berdatangan dari berbagai penjuru untuk diobati sakitnya. Sakit apa? Ya, semuanya. Karena memang Ponari tidak menyebut dirinya sebagai ‘spesialis’ penyakit tertentu layaknya dokter yang praktek di rumah sakit. Apakah ada yang percaya? Bukan hanya ada, tapi banyak. Sangat banyak malah. Bayangkan bisa sampai ribuan yang antri. Rumah sakit terkenal jelas kalah kalau soal banyaknya karcis antrian yang dibagikan. Namun jika diperhatikan dari pengunjung yang antri untuk mendapatkan kesembuhan, umumnya mereka dari golongan berpenghasilan rendah. Penampilannya sederhana. Cara berpikirnya sederhana. Harapannya Warta Advent On-line (WAO) 20 Pebruari 2009 mungkin yang tinggi, walaupun mereka sudah terbiasa mengalami kekecewaan dalam hidup. Banyak yang pro dan kontra akan hal ini. Sosiolog, rohaniawan, ahli medis bahkan Komnas Perlindungan Anak juga ikut turun. Polisi juga turun untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Ada yang sesumbar mengatakan bahwa Ponari dieksploitasi. Bahwa dia telah mengorbankan sekolahnya. Oleh karena itu prakteknya harus dihentikan. Alasannya sederhana. Bagaimana nanti masa depannya kalau dia sudah besar padahal putus sekolah? Tanyakan kepada keluarga atau mereka yang menjadi ’panitia’. Ganti mereka balik bertanya. Masa depan yang mana? Bukankah ini sudah bicara masa depan? Orang miskin dan sederhana seperti keluarga Ponari bisa mendapat Rp 20-50 juta sehari? Apa itu bukan tabungan untuk masa depan? Sebagian orang mengatakan biarkan 6 Ada yang mengatakan bahwa sebagian dari yang ngantri itu sembuh karena imannya. Ah, ini menjadi menarik. Karena Alkitab berkata bahwa iman timbul melalui pendengaran akan firman Tuhan. Artinya iman yang benar dan hidup hanya dapat diperoleh melalui hubungan dengan Tuhan. Tentu harus dibedakan dengan sugesti. Fenomena Ponari mengingatkan kita bahwa ada banyak orang yang menginginkan kesembuhan badani (dan tanpa disadarinya juga rohaninya) tetapi mereka tidak tahu bagaimana caranya. Di dalam kekalutannya mereka sering terperangkap jalan pintas karena lembaga formal (rumah sakit) sulit terjangkau. saja, yang penting diawasi dan ditertibkan. Fenomena seperti ini biasanya tidak akan lama. Mereka berdalih bahwa itu wujud kekecewaan, ketidakpercayaan dan keputusasaan terhadap lembaga formal, yaitu pelayanan medis di rumah sakit. Lalu orang mencari jalan keluar untuk kesehatan badaninya ke lembaga alternatif, mumpung biaya murah. Yang mahal saja dicoba apalagi ini murah. Satu hal yang menarik dari seluruh rangkaian pengobatan ala Ponari ini adalah ’keyakinan’ para pengunjung yang antri untuk diobati. Mereka mengantri berjam-jam, berdesak-desakan sampai menguras tenaga. Tidak heran fenomena ini telah memakan korban sampai 4 orang meninggal. Suara-suara sumbang mulai terdengar. Protes mulai berdatangan. Tetapi tidak sedikit yang bersaksi bahwa mereka sembuh. Kita lalu bertanya? Apa benar sembuh? Secara medis atau hanya perasaan? Ah, tentu repot untuk membuktikannya. Karena jenis sakitnya juga bukan hasil diagnosa dokter. Tapi itu tidak terlalu perlu. Orang yang merasa sakit itu kemudian merasakan dirinya menjadi lebih baik, menjadi sembuh. Mungkinkah? Mungkin saja. Orang tersebut mungkin saja sembuh (pikirannya) karena sugesti. Tetapi tidak tertutup kemungkinan karena adanya ’kekuatan’ di dalam batu yang dipakai Ponari. Lalu bagaimana kita melihat hal ini? Ada banyak orang yang merasa sakit secara rohani. Mereka merasa bahwa ada yang kurang pas di dalam kehidupan kerohaniannya. Tetapi mereka tidak tahu jalan menuju keselamatan, karena lembaga formal (gereja yang benar) sulit terjangkau (baca: umat Tuhan belum siap untuk menyampaikan kabar keselamatan). Mereka berada dalam bahaya terperangkap dalam ajaran-ajaran yang memberi kedamaian semua tetapi ujungnya menuju kebinasaan. Tugas kita untuk menyampaikan bahwa ada Jalan menuju keselamatan, gratis dan mempunyai dampak kekal. Tidak perlu batu ajaib, karena Dia adalah Gunung Batu keselamatan kita. -TIM REDAKSI WAO Kita tentu menyadari banyak mujizat dapat dibuat oleh berbagai kekuatan. Tuhan mengizinkan hal itu terjadi sekaligus untuk menguji iman dan kepercayaan kita. Semua orang sakit ingin sembuh. Tetapi kesembuhan rohani lebih penting dari badani. Jika karena ingin mendapatkan kesembuhan badani kita mengorbankan kerohanian kita, tentu itu bukanlah wujud dari iman yang hidup. Tuhan juga dapat menyembuhkan dan melakukan mujizat jika memang itu yang terbaik bagi umat-Nya. Warta Advent On-line (WAO) 20 Pebruari 2009 7 Terbit/Terbenamnya Matahari Sumber http://www.wartaadvent.org JUMAT SABAT 21-Feb-2009 20-Feb LOKASI 2009 TERBENAM Sabang Medan Pematangsiantar Pekanbaru Padang Jambi Palembang Bndr. Lampung Anyer-Carita Jakarta Puncak U N A I Bandung Cirebon Cilacap Semarang Solo Surabaya Jember Denpasar Mataram Ende Kupang Pontianak Pangkalan Bun Palangkaraya Banjarmasin Balikpapan Tarakan Makassar Kendari Palu Gorontalo Manado UNKLAB Ternate Ambon Sorong Tembagapura Biak Jayapura Merauke Kuala Lumpur Singapore Manila A I I A S Andrews Univ.* GC* Loma Linda* Seattle* Delft* Edison, NJ* 18:51 18:39 18:38 18:30 18:36 18:23 18:20 18:20 18:18 18:14 18:14 18:12 18:12 18:08 18:07 18:00 17:59 17:51 17:48 18:43 18:39 18:17 18:10 17:59 17:52 17:43 18:41 18:30 18:24 18:23 18:09 18:18 18:04 17:56 17:56 18:47 18:47 18:32 18:12 18:13 17:56 18:02 19:27 19:20 18:01 18:02 18:24 17:51 17:37 17:40 18:05 17:38 Day Length MATAHARI BEREM TERTERBIT -BANG BENAM 6:53 6:38 6:36 6:24 6:28 6:14 6:09 6:05 6:02 5:58 5:57 5:54 5:54 5:51 5:48 5:43 5:41 5:33 5:29 6:22 6:19 5:56 5:48 5:53 5:41 5:32 6:29 6:22 6:22 6:08 5:57 6:10 5:58 5:52 5:51 6:41 6:34 6:24 5:59 6:05 5:45 5:42 7:25 7:15 6:17 6:17 7:32 6:51 6:26 7:03 7:45 6:42 12:52 12:38 12:37 12:27 12:32 12:19 12:14 12:12 12:10 12:06 12:05 12:03 12:03 11:59 11:57 11:52 11:50 11:42 11:38 12:32 12:29 12:07 11:59 11:56 11:47 11:37 12:35 12:26 12:23 12:16 12:03 12:14 12:01 11:54 11:53 12:44 12:41 12:28 12:05 12:09 11:50 11:52 13:26 13:18 12:09 12:09 12:58 12:21 12:02 12:22 12:56 12:11 18:51 18:39 18:38 18:30 18:36 18:23 18:20 18:20 18:18 18:14 18:13 18:11 18:11 18:07 18:06 18:00 17:59 17:51 17:48 18:42 18:39 18:17 18:10 17:59 17:52 17:42 18:41 18:30 18:24 18:23 18:09 18:18 18:04 17:56 17:56 18:46 18:47 18:32 18:12 18:13 17:56 18:01 19:27 19:20 18:02 18:02 18:26 17:52 17:38 17:42 18:07 17:40 11:58 12:01 12:02 12:05 12:08 12:09 12:11 12:14 12:15 12:16 12:16 12:16 12:17 12:16 12:18 12:17 12:18 12:17 12:19 12:19 12:19 12:20 12:22 12:06 12:10 12:10 12:11 12:08 12:01 12:14 12:12 12:08 12:05 12:04 12:04 12:05 12:12 12:08 12:13 12:08 12:10 12:19 12:02 12:04 11:44 11:45 10:53 11:00 11:11 10:38 10:22 10:57 PENTING: Daftar waktu terbit, berembang, dan terbenamnya matahari ini diolah berdasarkan daerah waktu tunggal. Untuk kota-kota yang menerapkan daylight savings time pada musim tertentu (*), merubah waktu terbit, berembang, dan terbenamnya matahari sesuai dengan perubahan yang dilakukan. Warta Advent On-line (WAO) 20 Pebruari 2009 8 ARTIKEL ROHANI ADVENTIST WORLD RADIO Mengomunikasikan Pengalaman dalam komunikasi keluarga Oleh DR. Nico J.J. Koroh - Chapter 77 - S audara Pembaca, selamat berjumpa lagi dalam acara komunikasi dalam keluarga melalui Adventist World Radio. Melanjutkan program komunikasi keluarga, edisi ini kita akan lanjutkan lagi diskusi dengan seorang pakar komunikasi keluarga, Dr. Nico J.J. Koroh, dengan moderator Sdri. Ayura. Topik yang kita akan bahas hari ini adalah “Mengomunikasikan Pengalaman dalam Komunikasi Keluarga.” (Ayura): Nah Apa kabar Pak Nico semoga tetap sehat, demikian pula hendaknya para pembaca kita pada hari ini. (Nico): Puji Tuhan Ayura, hingga kini Tuhan masih memberikan kesehatan yang prima kepada saya, terima kasih. (Ayura): Apa memang perlu untuk mengomunikasikan pengalamanpengalaman orang tua kepada anakanak Pak? (Nico): Beberapa waktu lalu pernah kita diskusikan tentang bagaimana mengomunikasikan nilai-nilai penting Warta Advent On-line (WAO) pada anak-anak di dalam keluarga bukan? (Ayura): Ya, memang saya masih ingat itu Pak (Nico): Nah, bagaimana kita dapat mengomunikasikan nilai-nilai tersebut kalau kita sebagai orang tua tidak mau membagikan apa yang pernah orang tua alami dalam kehidupan mereka masing-masing, yang saya maksudkan tentu baik pengalaman ibu atau ayah. (Ayura): Dalam pengalaman orang tua, ada yang negatif dan ada pula yang positif, apa itu harus di ceriterakan kepada anak-anak semua Pak Nico? (Nico): Saya kira, apakah itu positif atau pun negatif, kalau memang pengalaman itu memberikan makna sebagai suatu pembelajaran kepada anak-anak saya kira itulah pokok yang paling penting, dan bukan soal apakah itu negatif atau pun positif. Kalau saya boleh tanya Ayura, yang anda maksudkan pengalaman negatif atau positif itu seperti apa Ayura? 20 Pebruari 2009 (Ayura): Ya, yang positif misalnya pengalaman yang berhasil dari ayah atu ibu di dalam kehidupannya, sedangkan yang negatif misalnya pengalaman kegagalan di dalam kehidupannya, begitu lho Pak Nico. (Nico): Kalau begitu persepsi kita mengenai itu masih sama, nah sebaiknya pengalaman-pengalaman itu sebelum dibagikan kepada anakanak sebaiknya suami dan isteri bicarakan dulu. (Ayura): Lha kok bisa begitu Pak? (Nico): Mungkin saja pengalaman yang ingin diceriterakan itu misalnya pengalaman sang suami atau sang istri yang belum pernah didengar oleh istri ataupun suami, nah ini bisa merepotkan. Sebab bagi anak-anak mereka senantiasa berasumsi bahwa pengalaman yang ayah atau ibu alami pasti kedua-duanya sudah saling mengetahui, dan bilamana tidak, ini akan membuat anak-anak bertanyatanya bukan? (Ayura): Ya, memang bisa dimengerti Pak, tapi banyak juga keluarga di 9 mau atau enggan untuk berpartisipasi. Akan merupakan suatu peluang besar dan keuntungan besar apabila anak-anak dan orang tua samasama menyukai petualangan, seperti mendaki gunung, atau berkemah di mana ayah atau ibu di dalam keluarga tersebut dan terutama sang ayah barangkali yang jarang sekali mau berbicara, biasanya mereka hanya memberikan komando saja, bagaimana itu Pak? (Nico): Kalau memang si ayah jarang sekali mau berbicara, dalam hal ini si ibu harus mengambil inisiatif, barangkali si ibu harus mengajarkan anak-anak mereka bagaimana membujuk sang ayah untuk juga membagi pengalamannya. Dan ini dari pengalaman saya mendengar ceritera dari keluarga yang lain pernah terjadi, dan biasanya kalau anak yang membujuk besar sekali kemungkinannya di mana ayah tidak bisa menolak. (Ayura): Tapi kalau pun sampai akhirnya sang ayah tidak mau berbicara juga bagaimana itu Pak? (Nico): Wah tentu kalau begini, namanya memang repot, tapi kalau sampai terjadi seperti ini, barangkali saatnya untuk meminta pertolongan pihak ketiga. Pihak ketiga ini bisa saja orang lebih tua yang mungkin masih saudara dari ayah, kalau perlu berkonsultasi dengan dokter yang ahli ilmu jiwa atau psikiater. Tapi tentu hal seperti ini merupakan kekecualian. (Ayura): Tapi sekarang bagaimana caranya membagikan pengalaman pada anak-anak secara efektif Pak? (Nico): Wah sebenarnya begitu banyak peluang dan kesempatan untuk melakukan hal ini, dan yang paling banyak adalah ketika anakanak masih berusia 5 sampai dengan 12 atau 13 tahun, dan sesudah usia tersebut mereka lebih banyak mau mendengarkan teman sebaya mereka Warta Advent On-line (WAO) atau teman sekelas mereka dari pada mendengarkan orang tua berbicara. (Ayura): Nah Pak, apakah setelah umur seperti itu berarti orang tua sudah putus hubungan dengan anakanak? (Nico): Tentu saja tidak, hal ini tentu akan sangat bergantung pada inisiatif orang tua untuk tetap mempunyai hubungan dekat dengan anak-anak mereka, karena pada saat itu, anakanak sudah memiliki dan menikmati dunianya sendiri. Oleh karena ini inisiatif itu akan sangat tergantung pada orang tua, apalagi dari sudut hubungan emosionalnya. Orang tua yang kreatif dan efektif, akan mencari jalan untuk selalu menjadi kawan dekat dengan anak-anak mereka. Jadi di sini bukan lagi menceriterakan pengalaman-pengalaman orang tua pada mereka, tapi sebagai kawan dekat, orang tua mau mendengarkan pengalaman mereka dengan kawankawan mereka, sebenarnya di sinilah merupakan seni yang sangat menentukan dalam menjaga hubungan dengan anak-anak yang sudah semakin dewasa. (Ayura): Apa dalam situasi seperti ini, ayah atau ibu tidak lagi membagi pengalaman-pengalaman mereka atau bagaimana Pak? (Nico): Tentu kalau kita sudah jadikan anak-anak kita sebagai kawan bermain kita maka dunia semakin luas yang terbuka untuk mengajak mereka. (Ayura): Contohnya seperti apa Pak? (Nico): Tentu yang paling mudah adalah mengajak mereka untuk berpiknik, atau mengunjungi suatu tempat dan usahakan agar mereka termotivasi untuk ikut, sebab bila tidak, maka anak-anak biasanya tidak 20 Pebruari 2009 hutan. (Ayura): Mengapa petualangan seperti itu Bapak katakan memilki keuntungan besar Pak? (Nico): Karena hal seperti ini, memberikan kesempatan pada orang tua dan anak-anak untuk melakukan interaksi yang sangat positif, dan dalam interaksi itu banyak hal tentang pengalaman orang tua dapat ditularkan kepada anak-anak, misalnya pada anak–anak pria dapat diajarkan bagaimana mengatasi tantangan alam, bagi para anak wanita misalnya bagaimana cara masak di tengah hutan, dan lain sebagainya yang kesemuanya dapat mewujudkan dengan mentransformasikan pengalaman-pengalaman orang tua pada anak-anak mereka. (Ayura): Baiklah Saudara, sampai di sini dulu perjumpaan kita, dari studio kami ucapkan selamat berpisah, sampai beretemu lagi dalam pokok diskusi komunikasi keluarga berikut, kiranya Tuhan memberkati kita semua. Terima kasih. -DR. NICO J.J. KOROH, MBA Dosen Pascasarjana, Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (iBii), Yakarta 10 SERIAL KESEHATAN gaya hidup sehat seutuhnya BAGIAN KE 28 Pulas berarti Puas D ari gajah yang begitu besar bahkan semut yang kecil sekalipun, semua mahluk hidup membutuhkan tidur. Ada yang tidur dengan berdiri (kuda), duduk (bebek), berbaring (singa) dan bahkan bergantung (kelelawar). Manusia pun tidak terkecuali. Dari sejak lahir sampai usia lanjut, tidur adalah bagian penting dari hidup manusia. Sepertiga dari hidup manusia dihabiskan untuk tidur. Jadi, seseorang yang telah berusia 75 tahun telah tidur selama kurang lebih 25 tahun. Warta Advent On-line (WAO) OLEH PROF. DR. ALBERT M. HUTAPEA, MPH, PHD, AIFM 20 Pebruari 2009 11 Berapa banyaklah waktu tidur yang cukup? ...berapa pulas kita tidur adalah faktor penentu yang lebih penting daripada berapa jam lamanya tidur itu. Ada dua jenis pola tidur yang saling bergantian sepanjang malam. Seseorang yang mulai tertidur akan memasuki pola tidur ringan lalu berlanjut ke pola tidur nyenyak. Perubahan dari pola tidur ringan ke tidur nyenyak dan kembali ke tidur ringan membentuk satu daur yang berlangsung selama sekitar 90 menit. Bagi orang dewasa yang sehat, ini terjadi sebanyak lima sampai enam kali selama tidur yang tidak terganggu. Kedua pola tidur ini sangat penting bagi kesehatan fisik maupun kesehatan mental seseorang. Pada pola tidur ringan atau masa REM (rapid eyemovement) seseorang akan bermimpi. Ini akan ditandai dengan bergeraknya bola mata dengan cepat. Pada pola tidur inilah seorang anak akan mengompol. Rata-rata seseorang akan bermimpi sebanyak lima kali semalam. Akan tetapi, umumnya hanya mimpi yang terakhir saja yang dapat diingat. Bahkan sebagian orang tidak dapat mengingat mimpinya sama sekali. Selama pola tidur ringan inilah konflik pikiran dan perasaan terselesaikan sehingga mental akan megalami ketenangan. Selama pola tidur nyenyak, sistem perbaikan dan pemeliharaan tubuh bekerja keras mempersiapkan tubuh untuk menghadapi kesibukan pekerjaan keesokan harinya. Bagian-bagian tubuh yang rusak akan diperbaiki maupun diganti dengan yang baru. Sel-sel darah yang baru akan dihasilkan dalam jumlah yang banyak. Organ-organ tubuh yang telah bekerja keras sepanjang hari seperti otot-otot tubuh dan organ pencernaan akan beristirahat penuh. Berapa banyaklah waktu tidur yang cukup? Sebuah penelitian pernah diadakan untuk menguji ketahanan untuk tidak tidur. Pada penelitian ini, di bawah Warta Advent On-line (WAO) 20 Pebruari 2009 kondisi laboratorium seorang sukarelawan yang sehat pernah dipaksa untuk tidak tidur sampai 264 jam (11 hari). Kekurangan tidur yang sangat hebat ini mengakibatkan tingkah laku yang aneh serta perubahan-perubahan fisik yang nyata. Tidur yang kurang akan mengurangi kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi dan berpikir dengan cerdas, serta akan menimbulkan rasa letih yang kronis. Hasil penelitian Dr. Wilse B. Webb dari laboratorium tidur di University of Florida menunjukkan bahwa 9 dari 10 orang membutuhkan antara 5 sampai 9 jam tidur. Tentunya ada beberapa orang yang memerlukan tidur hanya 4 jam seperti Benjamin Franklin, Thomas A. Edison, dan Imelda Marcos. Dan ada juga yang seperti Albert Einstein yang harus tidur paling sedikit 9 jam semalam agar sehat. Meskipun demikian, kebanyakan orang membutuhkan 7,5 sampai 8,0 jam tidur setiap malamnya. Satu hasil penelitian yang tidak kalah penting menunjukkan bahwa tidur terlalu banyak akan memberikan pengaruh yang sama dengan tidur terlalu sedikit. Masing-masing orang membutuhkan jumlah jam tidur yang berbeda dari yang lainnya. Jumlah jam tidur yang ideal untuk kita adalah jumlah jam yang umumnya memberikan kita perasaan segar dan semangat yang tinggi untuk segera bangun. Tetapi, berapa pulas kita tidur adalah faktor penentu yang lebih penting daripada berapa jam lamanya tidur itu. Usahakan agar tidur anda adalah jenis tidur yang menyegarkan dan memulihkan. -ALBERT M. HUTAPEA -KONTRIBUTOR KHUSUS WAO UNIVERSITAS ADVENT IMDONESIA 12 SERIAL PENDALAMAN ALKITAB Dianalisis Berdasarkan Alkitab oleh Pdt. Hotma S. P. Silitonga, MA, MTh, PhD. Lektor Kepala Ilmu Filsafat Teologi DikNas RI - Lanjutan - RUMAH TANGGA SURGAWI KEJADIAN 1:25---2:25 CKonsep Gereja di 1 Peterus 2:9. Rasul Peterus menasihati Jemaat di Asia Kecil, agar menyadari keberadaan ”Gereja sebagai Persekutuan Orang Beriman.” Alkitab menulis 1 Peterus 2:9, ”Kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.” Gereja sebagai persekutuan orang beriman yaitu sebyah masyarakat Surgawi digambarkan sebagai sebuah ”Bangsa yang terpilih dalam arti kudus yaitu memiliki tujuan hidup yang istimewa sesuai 1 Korintus 10:31,” ”Imamat yang memerintah—semua anggota Gereja memiliki status sosial yang sama dalam Persekutuan Orang Beriman,” karena semuanya adalah ”Umat kepunyaan Raja Surga sebagai Pencipta. SATU-SATUNYA MISI KEHIDUPAN SEUMUR HIDUP ADALAH MENGINJIL YAITU ”MEMBERITAKAN PERBUATAN-PERBUATAN YANG AKBAR DARI RAJA SURGA.” Penginjilan adalah sama dengan PELAYANAN KISAH KASIH RAJA SURGA (2 Timotius 4:1-8}. GEREJA ADALAH SEBUAH MASYARAKAT YANG HIDUP ROHANI DAN TUGASNYA DI MASYARAKAT ADALAH UNTUK MENGINJIL—KAPAN SAJA—DIMANA SAJA—KEPADA SIAPA SAJA. INILAH YANG PAULUS NYATAKAN DI 2 KORINTUS 3 SEBAGAI SURAT KRISTUS YANG SELALU AKTIF BERPARTISIPASI. Warta Advent On-line (WAO) 20 Pebruari 2009 13 Rasul Peterus menggambarkan ”Gereja sebagai Persekutuan Orang Beriman,” dengan ”BATU HIDUP UNTUK PEMBANGUNAN SUATU RUMAH ROHANI, bagi suatu IMAMAT KUDUS, untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. Karena itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu batu sandungan." Berdasarkan realita ini di Gereja, Matius 16:18 akan dianalisis. DKonsep Gereja di Matius 16:18. Matius 16:18 adalah pernyataan Kristus sebagai TUANNYA JEMAAT kepada Peterus yang menjadi salah seorang ”Anggota Jemaat dalam Keluarga Allah Yang Besar.” Alkitab menulis: Kata Yesus Kristus kepadanya [Peterus]: "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-[Surgawi]-Ku. [Itulah sebabnya:] AKU [KRISTUS SEBAGAI TUANNYA JEMAAT] PUN BERKATA KEPADAMU [PETERUS]: ENGKAU ADALAH PETRUS [BATU YANG BERGULING-GULING] [NAMUN DEMIKIAN] DI ATAS BATU KARANG INI [KRISTUS SEBAGAI BATU KARANG KEHIDUPAN] AKU AKAN MENDIRIKAN JEMAAT-KU DAN ALAM MAUT TIDAK AKAN MENGUASAINYA. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga [atau] apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." Kunci kerajaan Surga yang dimaksudkan adalah IMAN YANG MEMBUKA ANUGERAH SURGA—SOLA FIDE—SOLA GRACIA. KRISTUS ADALAH BATU PENJURU GEREJA DALAM SEBUAH PERSEKUTUAN ORANG BERIMAN.. EKonsep Gereja di Kitab Wahyu. Kitab Wahyu mendata banyak ungkapan angka tujuh. Salah satu diantaranya adalah ”Tujuh Jemaat.” Pengertian ”Tujuh Jemaat” dalam kitab Wahyu adalah gambaran dari Jemaat di seluruh dunia yang dibuat alat peraganya melalui tujuh Jemaat yang berada di Asia Kecil. Mengapa demikian? Realitanya di zaman modern ini di Asia Kecil—sekarang adalah Turki, yang namanya ”Gereja sebagai Persekutuan Orang Beriman” di Turki sama sekali tidak ada. Ketujuh kota yang disebut di Wahyu, sekarang ini hanyalah puing-puing kuno yang berfungsi hanya untuk pariwisata. Berdasarkan realita itu, kitab Wahyu membuat empat garis besar ”Perkataan Nubuat” yang menggambarkan situasi dan kondisi ”Gereja sebagai Persekutuan Orang Beriman,” mulai dari Kejadian sampai Wahyu. Inilah garis besarnya: WAHYU 1 – 3 – TUJUH JEMAAT JEMAAT YANG BERJUANG MENUJU KEMENANGAN PASTI PENGANTARNYA—7 KAKI DIAN – BILIK SUCI WAHYU 4:1 – 8:1 – TUJUH METERAI JEMAAT YANG BERJUANG DISERANG MENUJU KEMENANGAN PASTI PENGANTARNYA—MEJA ROTI SAJIAN – BILIK SUCI WAHYU 8:2 – 11:18 – TUJUH SANGKAKALA JEMAAT YANG BERJUANG MENGINJIL MENUJU KEMENANGAN PASTI PENGANTARNYA—MEZBAH PEDUPAAN – BILIK SUCI WAHYU 11:19 – 22:21 – FINAL PERTENTANGAN SEMESTA FINAL HARMAGEDON JEMAAT BERJUANG MENUJU KEMENANGAN PASTI PENGANTARNYA—TABUT PERJANJIAN – BILIK MAHA SUCI (bersambung) -PDT. DR. HSP. SILITONGA, M.A, M.TH KONTRIBUTOR KHUSUS WAO, UNAI Warta Advent On-line (WAO) 20 Pebruari 2009 14 SERIAL AKHIR ZAMAN Saatnya Hampir Tiba (Bagian Ke-41) Spiritisme – Di Awal dan Akhir Zaman P enipuan pertama yang terjadi di dunia berkaitan dengan spiritisme. Peristiwa ini dicatat di bagian awal buku Kejadian (Kej. 3:4) ketika ular berkata kepada Hawa: “Sekali-kali kamu tidak akan mati.” Roh Nubuat mencatat bahwa menjelang akhir sejarah dunia, Setan akan datang dalam rupa manusia. Orang tersebut kemudian akan berkata bahwa dia telah bangkit dari dunia orang mati. Pertanyaannya sekarang adalah apakah Setan dapat membangkitkan orang dari kematian? Tentu saja tidak. Hanya Allah yang dapat membangkitkan orang mati. Alasannya sederhana yaitu karena Allah adalah Sumber Hidup. Kebangkitan orang dari kematian memerlukan nafas kehidupan dan Setan tidak memiliki kemampuan yang hanya dimiliki oleh Sang Pencipta. Kej. 2:7 – ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Lalu mengapa ada arwah gentayangan? Ini yang menjadi menarik karena banyak orang yang senang dan percaya bahwa ada kehidupan (saat ini) di balik kematian. Alkitab (Pengkhotbah 9:5) jelas mengatakan bahwa orang mati tidak tahu apa-apa bahkan kenangan pada merekapun sudah lenyap. Kalau ada yang mengatakan bahwa roh atau arwah orang mati itu masih bergentayangan jelas itu bukan roh dari orang yang mati tersebut. Karena Alkitab (Pengkhotbah 12:7) berkata bahwa roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya (baca: Allah mengambil roh yang diberikan-Nya dan tidak ada pihak manapun yang dapat menghalangi-Nya). Lalu siapakah gerangan arwah yang bergentayangan itu? Contoh klasik untuk menunjukkan bahwa orang yang sudah mati seakan tidak mati dapat dilihat di dalam buku 1 Samuel 25:1, 28:7,8,11-14. Setelah Samuel mati dan dikubur, raja Saul mendatangi seorang wanita pemanggil arwah untuk menghadirkan arwah Samuel. Arwah Samuel tidak mungkin datang karena telah kembali kepada Allah. Orang yang terlihat muncul seperti Samuel adalah Setan yang membuat dirinya mirip Warta Advent On-line (WAO) Samuel. Setan yang adalah makhluk cerdas dan telah hidup sejak sebelum dunia diciptakan mengetahui keadaan dan sifat manusia yang pernah hidup. Setan mempunyai database yang lengkap untuk semua manusia. Dia akan menggunakan kehebatannya dalam hal ini untuk menipu manusia di akhir zaman ini. Setan berkuasa menampilkan rupa sahabat-sahabat yang sudah meninggal di hadapan manusia. Penipuan itu sempurna; rupa yang dikenali, kata-katanya, nada suranya, ditampilkan dengan ketepatan yang mengagumkan – GC 552, 560 (1911). Apakah Tuhan mengizinkan Setan untuk melakukan hal ini? Peristiwa 10 bela di Mesir pada zaman Musa menunjukkan bahwa Allah mengizinkan Setan untuk melakukan mujizat sampai batas-batas tertentu. Hal ini akan menjadi ujian bagi umat Tuhan apakah akan mempercayai kebenaran atau penipuan. Setan memang tidak mampu menghidupkan orang mati. Tetapi Roh Nubuat berkata bahwa Setan akan melakukan satu penipuan yang sangat berhasil – satu penipuan yang diperkirakan akan memikat simpati mereka yang telah menguburkan kekasih-kekasih mereka. Malaikat-malaikat jahat muncul dalam sosok orang-orang yang dikasihi itu dan menceritakan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan kehidupan mereka, dan memperlihatkan tingkah laku yang mereka buat semasa hidup. Orang-orang akan menyangka bahwa kekasih-kekasih mereka sekarang 20 Pebruari 2009 15 telah berubah menjadi malaikat-malaikat – Signs of the Times, 26 Agustus 1889. Alkitab mengajarkan adanya 3 jenis dunia, yaitu i) dunia nyata saat ini di mana kita hidup, ii) dunia orang mati yang sesuai dengan namanya tidak ada kegiatan, dan iii) dunia yang akan datang – dunia baru di mana umat yang diselamatkan akan tinggal. Alkitab berkata bahwa musuh yang terakhir dikalahkan adalah maut (kematian). Setan ingin mengatakan bahwa dia telah lebih dahulu mengalahkan kematian karena ingin membuat orang percaya bahwa ada kehidupan di dunia orang mati – saat ini (bukan saat yang akan datang). Dalam bukunya The Law of Success, Napoleon Hill mengatakan ada 6 ketakutan mendasar dari manusia. Yaitu ketakutan akan 1) kemiskinan, 2) usia lanjut, 3) kritikan, 4) kehilangan kasih seseorang, 5) kesehatan yang memburuk, dan 6) kematian. Manusia merasa takut akan hal nomor 1-5 karena hal itu dapat mengarah kepada ketakutan terbesar yaitu ketakutan nomor 6. Manusia takut mati, dan Setan tahu betul akan hal itu. Itu sebabnya dia ingin untuk ‘menenteramkan’ hati manusia. Sedikit banyaknya dia berhasil karena ada banyak agama di dunia yang mengajarkan adanya kehidupan (saat ini) di balik kematian. Mereka kemudian melakukan berbagai ritual keagamaan sehubungan dengan hal itu. Alkitab mengajarkan hal yang berbeda. Tetapi bagaimana seseorang mengetahuinya jika mereka jarang, tidak pernah atau bahkan dilarang membaca Alkitab? Jika sudah begini akan lebih mudah bagi Setan untuk membuat orang percaya pada hal-hal yang bersifat gaib, mistik, mujizat, dan sejenisnya. Berhasilkah Setan? Teori Penciptaan vs Teori Evolusi Setan yang tidak diikutsertakan dalam penciptaan dunia dikalahkan dalam perang kosmik di sorga dan dicampakkan ke dunia (Wahyu 12:7-9). Setan berusaha menghilangkan ingatan manusia terhadap Penciptanya. Otoritas Allah sebagai Pencipta ditunjukkan dalam hukum keempat tentang hari Sabat. Upaya Setan terlihat hampir berhasil. Melalui penindasan agama di Eropa, hari Sabat hampir dilupakan orang. Pada zaman reformasi, Marthin Luther dan para penganjur reformasi lainnya masih memelihara hari Minggu. Ellen G. White dan para pioner Gereja MAHK juga sebelumnya masih memelihara hari Minggu. Atas pimpinan Tuhan, Alkitab mulai dicetak secara besar-besaran. (British) Bible Society berdiri tahun 1804 dan American Bible Society dibentuk pada tahun 1816. Warta Advent On-line (WAO) Pekabaran Tiga Malaikat tahun 1844 mengingatkan manusia bahwa dunia ini diciptakan oleh Allah – Wahyu 14:7. “Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia, karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan segala mata air.” Ayat Alkitab yang mengingatkan manusia akan keberadaan Pencipta dunia ini hanyalah ada di dalam hukum keempat (Keluaran 20:11) yang sekaligus meminta manusia untuk memelihara hari Sabat. Ketika hari Sabat yang sudah hampir terlupakan akan dikumandangkan, maka Setanpun pasang ancangancang. Melalui bukunya berjudul The Origin of Species, pada tahun 1859 Charles Darwin memperkenalkan teori evolusi. Hanya ada dua teori mengenai asal usul dunia ini – teori penciptaan dan teori evolusi. Melalui teori evolusi Setan ingin menempatkan di dalam pikiran manusia bahwa tidak ada minggu penciptaan, berarti tidak ada Pencipta dan berarti tidak ada Allah. Prophets and Kings, 184. “Aku akan berusaha menghalangi Allah. Aku akan memberi kuasa kepada para pengikutku untuk menyingkirkan hari peringatan Allah, yaitu hari Sabat yang ketujuh. Dengan demikian aku akan menunjukkan kepada dunia ini bahwa hari yang disucikan dan diberkati Allah itu sudah diubah. Hari itu tidak boleh timbul dalam pikiran manusia. Aku akan menghapus ingatan tentang hari itu.” Menghapus hari Sabat berarti mengatakan bahwa dunia ini bukan diciptakan oleh Allah. Teori penciptaan mengajarkan bahwa dunia ini diciptakan dalam enam hari di mana lamanya waktu satu hari pada saat penciptaan sama dengan lamanya waktu satu hari pada ini. Teori evolusi mengajarkan bahwa dunia ini tercipta secara lambat laun melalui suatu proses yang lama, sampai berjuta-juta tahun. Alkitab mengajarkan teori penciptaan dan Alkitab selalu benar. Kalau begitu apakah orang yang mengajarkan dan mempercayai teori evolusi adalah orang-orang bodoh? Tidak juga. Mereka lebih pintar dari kebanyakan kita. Mereka adalah para ilmuwan dengan reputasi yang hebat. Pada tanggal 12 Pebruari 2009 yang lalu, James McCarthy, ketua dari American Association for the Advancement of Science mengatakan pada saat peringatan 200 tahun kelahiran Charles Darwin: “Evolution is not an idea. It’s a fact.” 20 Pebruari 2009 16 – Jakarta Post, 14 Pebruari 2009 dengan judul: US scientists defend Darwin from attacks. McCarthy mengatakan: “It’s impossible to deny evolution: The development of drug resistant microbes, pesticide resistant insects, there are abundant examples in ordinary life.” McCarthy lupa kalau terlalu banyak bukti yang menunjukkan bahwa ada Pencipta semesta alam yang mengontrol semua peristiwa di jagad raya ini. Para ilmuwan sulit untuk menerima hal-hal yang tidak masuk akal. Mereka selalu mencoba untuk membuktikan berbagai keajaiban dengan ilmu pengetahuan. Mereka tidak menyadari betapa terbatasnya kemampuan berpikir manusia. Tingkat intelegensia manusia saat ini jauh di bawah manusia sebelum Air Bah. Padahal manusia zaman dulupun tidak mampu memahami kebesaran Allah. Masih ingat dengan Yuri Gagarin, kosmonot Uni Soviet yang dipujapuja sebagai manusia pertama yang mengorbit bumi pada tahun 1961? Sekembalinya dari angkasa luar, dia sesumbar mengatakan bahwa dia telah mencari tetapi tidak menemukan Allah di angkasa. Namun 7 tahun kemudian pada usia 34 tahun dia meninggal akibat kecelakaan pesawat yang sampai sekarang kematiannya masih merupakan sebuah misteri. Itulah sebabnya Rasul Paulus mengatakan di dalam 1 Korintus 1:25: “Sebab apa yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari pada manusia.” percaya bahwa doktrin Tuhan menciptakan dunia dan manusia sesuai citra-Nya serta teori evolusi bertentangan.” Kita dapat melihat bagaimana Paus Yohanes Paulus II mendukung teori evolusi yang jelas-jelas bertentangan dengan teori penciptaan. Sesuatu yang secara eksplisit dinyatakan oleh Alkitab dapat dibantah. Bukankah hari Sabat juga dinyatakan secara eksplisit dan jelas, tetapi dibantah? Jika dilihat lebih jauh maka hal ini dapat merupakan wujud dari penggabungan iman dan akal budi sebagaimana dinyatakan di atas. -BONAR PANJAITAN PEMIMPIN REDAKSI WAO Sehubungan dengan hal di atas menarik untuk melihat tulisan di dalam Kompas, 17 Oktober 1998 dengan judul “Suara Lurus di Tengah Kebingungan.” Di situ disebutkan bahwa dalam khotbah memperingati 20 tahun penobatannya, Paus Yohanes Paulus II menyerukan agar ada rekonsiliasi antara iman dan akal budi. Umat beriman harus melawan bahaya-bahaya fundamentalisme anti-intelektual – fideisme yang tidak memberi tempat pada akal budi. Paus mengatakan: “Iman dan akal budi ibarat dua sayap yang menjadi pijakan semangat manusia untuk melakukan kontemplasi akan kebenaran.” Khotbah yang diberikan pada saat dunia dilanda krisis moneter pada tahun 1998 itu memberi tempat kepada pemikiran para ilmuwan yang berdalih bahwa untuk menerima hal-hal yang bersifat rohani, tidak cukup dengan iman. Bila sesuatu tidak bisa dibuktikan secara ilmiah, maka hal itu tidak bisa diterima. Dengan demikian kita bisa mengerti apa yang ditulis di Kompas, 25 Oktober 1996 di bawah judul Teori Darwin Sesuai Iman Kristen. “Paus Yohanes Paulus II mendukung teori evolusi dengan menyatakan teori itu sesuai dengan iman Kristen. Paus berdamai dengan Darwin. Sebagian besar teolog tidak lagi Warta Advent On-line (WAO) 20 Pebruari 2009 17