2.. 1 Warta Advent On-line (WAO) 20 Pebruari 2009 1 Salam

advertisement
2. 1
Warta Advent On-line (WAO)
20 Pebruari 2009
1
Salam sejahtera,
Puji Tuhan, oleh kasih dan cinta-Nya saja kita dapat berjumpa kembali dalam WAO
edisi 20 Pebruari 2009. Kami berharap Anda saat ini mempunyai sukacita dan
harapan yang besar untuk menggapai keinginan dan prioritas tinggi dalam hidup.
Acapkali kita terlalu percaya diri ingin memiliki sesuatu di luar batas kemampuan
kita, ketika kita mengalami kekecewaan, kita sulit untuk bangkit. Tidak banyak yang
mampu bersikap positif. Beberapa yang lain memilih untuk tinggal dalam
kekecewaan dan membiarkan rasa kecewa itu melukai hatinya. Kita tidak bisa
menghindari kekecewaan, cepat atau lambat suasana itu pasti datang kecuali kita
segera sadar akan keterbatasan kita, jangan pernah memutuskan untuk tinggal di
dalam kekecewaan.
Renungan yang dibawakan oleh Dr. Larry Langingi, beliau mengambil kisah nyata
seorang ibu yang sudah tidak mempunyai harapan hidup lagi secara teknologi
kedokteran. Namun pelayanan tenaga medis yang menjunjung tinggi kasih dan cinta
akan sesama serta mencerminkan akan kehidupan Yesus, si Ibu dapat berangsungangsur pulih. Yesus mengasihi dalam merawat dan mengasihi domba–domba-Nya.
Hal itu menjadi teladan bagi kita untuk mengasihi sesama umat manusia. Lain lagi
Ponari, bocah ini diyakini masyarakat setempat dan luar daerah bahwa dia dapat
menyembuhkan berbagai macam penyakit. Apakah cara penyembuhan ’ajaib’ ini
datangnya dari Tuhan? Editorial edisi ini akan memberikan solusi bagi kita.
Adventist World Radio, Artikel Kesehatan, dan Pendalaman Alkitab dapat anda
ikuti lanjutannya pada edisi ini. Mudah-mudahan materi-materi dari para penulis
dan kontributor pekan ini dapat menjadi santapan rohani yang menguatkan kita
semua dalam menanti kedatangan Yesus yang kedua kali.
Nantikan selalu WAO dan beritahukan kepada sahabat atau keluarga anda untuk
berlangganan WAO secara rutin dengan mengunjungi website kami di
http://www.wartaadvent.org atau dapat mengirimkan permohonan anda ke alamat
redaksi. Masukan dapat dikirimkan kepada redaksi WAO dengan alamat
[email protected]
atau
kunjungi
website
kami
di
http://www.wartaadvent.org
dan mengisi buku tamu yang tersedia. Edisi-edisi
sebelumnya (pertama hingga terakhir) dapat juga di-download dari situs kami
tersebut dan tersedia dalam dua format file yaitu MS_Word dan Adobe_PDF. Di
website ini pun dapat di-download file perhitungan waktu matahari terbenam dalam
format Excel. Juga Artikel Musik, Artikel Kesehatan (CELEBRATIONS) dan
pelajaran Sekolah Sabat dengan bahasa yang mudah dimengerti dalam format
MS_Word.
Bila Anda mempunyai pertanyaan atas tulisan/artikel WAO, baik pada edisi ini
maupun edisi-edisi sebelumnya, silahkan kirimkan pertanyaan Anda kepada redaksi
melalui email ke [email protected]
Mudah–mudahan edisi WAO minggu ini membawa berkat bagi kita semua. Amin
-Tim Redaksi WAO
-
PENTING!
Redaksi berhak menentukan tulisan dan/atau berita untuk dimuat atau
tidak dengan/tanpa pemberitahuan kepada sumber/pengirim berita.
Redaksi berhak memeriksa keaslian dari tulisan/sumber tulisan/berita.
Redaksi berhak mengedit kata atau kalimat dalam berita untuk tujuan
mempertegas makna, kesantunan bahasa dan tujuan positif lainnya.
Foto/gambar yang masuk menjadi hak WAO.
Warta Advent On-line (WAO)
20 Pebruari 2009
GAMBAR SAMPUL
1 Yesus Adalah Gembala Agung,
Jalan Hidup & Terang KemuliaanNya Terpancar Melalui Kasih dan
Karunia-Nya Kepada Umat
Manusia
RENUNGAN
4 Pelayanan Kesehatan Seperti
Yesus Gembala Yang Agung
EDITORIAL
6 Fenomena Ponari
DARI REDAKSI
2 Pengantar Edisi 20 Pebruari 2009
KOLOM TETAP
8 Jadwal Buka/Tutup Sabat
KOLOM PEMBACA
3 Edisi minggu lalu & Surat
Pembaca
ARTIKEL ROHANI
9 Adventist World Radio –
Mengomunikasikan Pengalaman
Dalam Komunikasi Keluarga
[Chapter 77]
11 Gaya Hidup Sehat Seutuhnya:
Pulas Berarti Puas
(Bag. Ke-28)
13 Pendalaman Alkitab – Apa Kata
Alkitab - Kesaksian
Kristus=Roh Nubuat
(bersambung)
15 Serial Akhir Zaman –
Spiritisme & Teori Evolusi
(Bagian-41)
2
:: Media Penyejuk & Penjernih ::
Penasehat
Pdt. Berlin Samosir
EDISI 13 PEBRUARI 2009
Penanggung Jawab
Philip C. Wattimena
Pemimpin Redaksi
Bonar Panjaitan
Dewan Redaksi
Pdt. Berlin Samosir
Philip C. Wattimena
Bonar Panjaitan
Wilhon Silitonga
Jeffrey E.R. Kiroyan
Frederik J. Wantah
Dr. Richard A. Sabuin
Samuel Pandiangan
Dr. Samuel Simorangkir
Albert Panjaitan
Pdt. Sweneys Tandidio
Willy Wuisan
Dr. Eddy Lukas
Wayne Rumambi
Tata Letak:
Janette Sepang
Samuel Pandiangan
Wilhon Silitonga
Webmasters:
Albert Panjaitan
Lucky Mangkey
Nielson Assa
Kontributor Khusus:
Dr. Andrey Sitanggang
Dr. Ronny Kountur
Dr. Jonathan Kuntaraf
Dr. Kathleen Kuntaraf-Liwidjaja
Max W. Langi
Dr. Herbert A. Legoh
Hans Mandalas
Joice Manurung
Edy Nurhan
Dr. Rudolf Sagala
Dr. H.S.P. Silitonga
Dr. Albert Hutapea
Dirjon Sitohang
Dr. E.H. Tambunan
Joppy Wauran
Kirim berita ke:
[email protected]
Website:
www.wartaadvent.org
Berlangganan:
[email protected]
Warta Advent On-line (WAO)
20 Pebruari 2009
3
R E N U N G A N
Yesus Gembala
Pelayanan Kesehatan Seperti
Yang Agung
O LEH DR. LERRY LANGINGI
S
eorang
pasien
masuk
Emergensi Rumah Sakit
Advent
Manado
dalam
keadaan tidak sadar, tekanan darah
tidak teratur, nadi lemah. Dokter
sudah menjelaskan kepada keluarga
Warta Advent On-line (WAO)
tentang kondisi si pasien yang
secara medis sulit untuk di tolong.
“Hanya mujizat Tuhan lah yang
dapat
menyembuhkan
dan
menyelamatkan Ibu, kami tenaga
medis dan paramedis akan berusaha
20 Pebruari 2009
sedapat mungkin dengan kuasa
Tuhan Yesus untuk merawat si Ibu
agar bisa sembuh.
Setelah dilayani di ER (Emergency
Room), si Ibu dipindahkan ke ICU
4
(Ruang Perawatan Intensif) RS.
Advent Manado.
Tim Medik
paramedis RS. Advent juga sudah
pasrah menyerahkan ke tangan
kuasa Yesus sebagai Gembala yang
Agung, melayani dengan penuh
kerendahan diri (I Petrus 5:2).
Dengan
memperjuangkan
kehidupan
seseorang,
pihak
keluarga sudah sangat pesimis,
merasa sudah siap bila ibu itu
sewaktu-waktu dipanggil Yang
Kuasa. Namun keajaiban terjadi,
Yesus masih mengasihi Ibu itu.
Hari berganti hari, perlahan-lahan si
Ibu tersebut semakin baik dan
berangsur-angsur pulih, berbeda
sekali seperti pada waktu Ibu itu
dibawa ke ruang ICU, walaupun
kadang–kadang
harus
dibantu
dengan
alat
bantu
nafas
(Ventilator).
Pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit Advent mengacu kepada
Yesus,
seperti Yesus melayani
domba–dombanya dengan penuh
kasih, sabar dan penuh pengabdian
(Mazmur 23). Setiap pasien yang
dirawat dilayani dengan penuh
kasih, senyum, sabar dan melayani
secara maksimal dibarengi dengan
doa dan penyerahan kepada-Nya.
Banyak kesaksian masyarakat yang
sudah berobat di RS Advent tsb
tentang pelayanan yang penuh kasih
itu. Prioritas menghargai nyawa
pasien dan setiap orang yang
memerlukan pertolongan dan kasih
Yesus dapat dirasakan di Rumah
Sakit Advent tsb. Ada cerita dalam
Alkitab yang persis sama dengan
kisah si Ibu ini, yaitu terdapat di
dalam I Korintus 13:4ª, “Kasih itu
sabar, Kasih itu murah hati.”
Dilanjutkan dalam Yohanes 21:10,
“Sesudah sarapan Yesus berkata
kepada Simon Petrus, Simon
Apakah engkau mengasihi Aku
lebih dari pada mereka ini? Jawab
Petrus, Ya benar Tuhan, Engkau
tahu bahwa aku mengasihi Engkau.
Lalu kata Yesus kepadanya,
gembalakanlah domba–dombaKu.
Warta Advent On-line (WAO)
Pelayanan kesehatan yang
terbaik adalah pelayanan
kesehatan yang mengikuti
teladan gembala yang Agung
yaitu Yesus Kristus
Seperti Yesus mengasihi domba–
dombanya dengan penuh kasih,
demikian
pula
dengan kita,
melayani penuh kasih (sesama
manusia) dengan penuh kasih,
penuh pengabdian diri (1 Petrus
5:2) dan menghargai setiap nyawa
yang datang berobat ke Rumah
Sakit Advent.
pengobatan di Rumah Sakit Advent
Manado. Kiranya roh kudus
memberkati rumah sakit ini menjadi
saluran kasih bagi orang-orang yang
membutuhkan pertolongan, dan
Tuhan campur tangan di dalam
segala perkara. Selamat sabat!
Yesus
berkata:
“Kasihilah
sesamamu manusia seperti dirimu
sendiri.”
Pelayanan kesehatan yang terbaik
adalah pelayanan kesehatan yang
mengikuti teladan gembala yang
Agung yaitu Yesus Kristus. Yaitu
bagaimana Yesus mengasihi dalam
merawat dan mengasihi domba–
domba-Nya. Hal itu menjadi teladan
bagi kita untuk mengasihi sesama
umat manusia dan merawat setiap
pasien
yang
membutuhkan
20 Pebruari 2009
-DR. LARRY LANGINGI
RS ADVENT MANADO
5
EDI TORI AL
Fenomena Ponari
Mendadak Ponari, seorang bocah berumur 9 tahun dari Jombang
menjadi ‘selebriti’. Hampir tiap hari berita tentang dia masuk di media
elektronik. Beda dengan selebriti yang sesungguhnya. Tidak ada
perubahan dalam dirinya dari segi penampilan, dandanan ataupun cara
dia berbicara dengan orang lain. Beberapa waktu yang lalu Ponari
disambar petir tetapi tidak mengalami cedera. Lalu sebuah batu jatuh di
dekatnya. Ketika dibuang, ternyata batu itu muncul kembali sampai tiga
kali. Batu tersebut kemudian dikatakan dapat membawa berkah untuk
menyembuhkan orang, melalui Ponari sebagai pengantara. Caranya
yaitu dengan batu itu digengam Ponari lalu dicelupkan dalam tempat
berisi air, kemudian airnya diminum. Setelah dicoba kepada beberapa
orang tertentu mereka mengaku mengalami kesembuhan. Memang ada
sedikit embel-embel tambahan. Anda harus percaya. Hah!? Ya,
semacam disclaimer dalam pengiriman berita atau penerbitan dokumen.
Kalau ada yang salah tulis (baca: yang tidak sembuh) itu bukan salah
yang menyediakan jasa. Berita ini segera tersiar ke seluruh pelosok
negeri. Orang pun mulai berdatangan dari berbagai penjuru untuk
diobati sakitnya. Sakit apa? Ya, semuanya. Karena memang Ponari
tidak menyebut dirinya sebagai ‘spesialis’ penyakit tertentu layaknya
dokter yang praktek di rumah sakit.
Apakah ada yang percaya? Bukan hanya ada, tapi banyak. Sangat
banyak malah. Bayangkan bisa sampai ribuan yang antri. Rumah sakit
terkenal jelas kalah kalau soal banyaknya karcis antrian yang dibagikan.
Namun jika diperhatikan dari pengunjung yang antri untuk mendapatkan
kesembuhan, umumnya mereka dari golongan berpenghasilan rendah.
Penampilannya sederhana. Cara berpikirnya sederhana. Harapannya
Warta Advent On-line (WAO)
20 Pebruari 2009
mungkin yang tinggi, walaupun
mereka sudah terbiasa mengalami
kekecewaan dalam hidup.
Banyak yang pro dan kontra
akan hal ini. Sosiolog, rohaniawan,
ahli
medis
bahkan
Komnas
Perlindungan Anak juga ikut turun.
Polisi juga turun untuk menjaga
ketertiban dan keamanan. Ada yang
sesumbar mengatakan bahwa Ponari
dieksploitasi.
Bahwa dia telah
mengorbankan sekolahnya. Oleh
karena itu prakteknya harus
dihentikan. Alasannya sederhana.
Bagaimana nanti masa depannya
kalau dia sudah besar padahal putus
sekolah? Tanyakan kepada keluarga
atau mereka yang menjadi ’panitia’.
Ganti mereka balik bertanya. Masa
depan yang mana? Bukankah ini
sudah bicara masa depan? Orang
miskin dan sederhana seperti
keluarga Ponari bisa mendapat Rp
20-50 juta sehari? Apa itu bukan
tabungan untuk masa depan?
Sebagian orang mengatakan biarkan
6
Ada yang mengatakan bahwa
sebagian dari yang ngantri itu
sembuh karena imannya. Ah, ini
menjadi menarik. Karena Alkitab
berkata bahwa iman timbul melalui
pendengaran akan firman Tuhan.
Artinya iman yang benar dan hidup
hanya dapat diperoleh melalui
hubungan dengan Tuhan. Tentu
harus dibedakan dengan sugesti.
Fenomena Ponari mengingatkan kita
bahwa ada banyak orang yang
menginginkan kesembuhan badani
(dan tanpa disadarinya juga
rohaninya) tetapi mereka tidak tahu
bagaimana caranya.
Di dalam
kekalutannya
mereka
sering
terperangkap jalan pintas karena
lembaga formal (rumah sakit) sulit
terjangkau.
saja, yang penting diawasi dan ditertibkan. Fenomena seperti ini
biasanya tidak akan lama.
Mereka berdalih bahwa itu wujud
kekecewaan, ketidakpercayaan dan keputusasaan terhadap lembaga
formal, yaitu pelayanan medis di rumah sakit. Lalu orang mencari jalan
keluar untuk kesehatan badaninya ke lembaga alternatif, mumpung biaya
murah. Yang mahal saja dicoba apalagi ini murah.
Satu hal yang menarik dari seluruh rangkaian pengobatan ala Ponari
ini adalah ’keyakinan’ para pengunjung yang antri untuk diobati.
Mereka mengantri berjam-jam, berdesak-desakan sampai menguras
tenaga. Tidak heran fenomena ini telah memakan korban sampai 4
orang meninggal. Suara-suara sumbang mulai terdengar. Protes mulai
berdatangan. Tetapi tidak sedikit yang bersaksi bahwa mereka sembuh.
Kita lalu bertanya? Apa benar sembuh? Secara medis atau hanya
perasaan? Ah, tentu repot untuk membuktikannya. Karena jenis
sakitnya juga bukan hasil diagnosa dokter. Tapi itu tidak terlalu perlu.
Orang yang merasa sakit itu kemudian merasakan dirinya menjadi lebih
baik, menjadi sembuh. Mungkinkah? Mungkin saja. Orang tersebut
mungkin saja sembuh (pikirannya) karena sugesti. Tetapi tidak tertutup
kemungkinan karena adanya ’kekuatan’ di dalam batu yang dipakai
Ponari. Lalu bagaimana kita melihat hal ini?
Ada banyak orang yang merasa
sakit secara rohani. Mereka merasa
bahwa ada yang kurang pas di
dalam kehidupan kerohaniannya.
Tetapi mereka tidak tahu jalan
menuju
keselamatan,
karena
lembaga formal (gereja yang benar)
sulit terjangkau (baca: umat Tuhan
belum siap untuk menyampaikan
kabar keselamatan). Mereka berada
dalam bahaya terperangkap dalam
ajaran-ajaran
yang
memberi
kedamaian semua tetapi ujungnya
menuju kebinasaan.
Tugas kita
untuk menyampaikan bahwa ada
Jalan menuju keselamatan, gratis
dan mempunyai dampak kekal.
Tidak perlu batu ajaib, karena Dia
adalah Gunung Batu keselamatan
kita.
-TIM REDAKSI WAO
Kita tentu menyadari banyak mujizat dapat dibuat oleh berbagai
kekuatan. Tuhan mengizinkan hal itu terjadi sekaligus untuk menguji
iman dan kepercayaan kita. Semua orang sakit ingin sembuh. Tetapi
kesembuhan rohani lebih penting dari badani. Jika karena ingin
mendapatkan kesembuhan badani kita mengorbankan kerohanian kita,
tentu itu bukanlah wujud dari iman yang hidup. Tuhan juga dapat
menyembuhkan dan melakukan mujizat jika memang itu yang terbaik
bagi umat-Nya.
Warta Advent On-line (WAO)
20 Pebruari 2009
7
Terbit/Terbenamnya Matahari
Sumber http://www.wartaadvent.org
JUMAT
SABAT
21-Feb-2009
20-Feb
LOKASI
2009
TERBENAM
Sabang
Medan
Pematangsiantar
Pekanbaru
Padang
Jambi
Palembang
Bndr. Lampung
Anyer-Carita
Jakarta
Puncak
U N A I
Bandung
Cirebon
Cilacap
Semarang
Solo
Surabaya
Jember
Denpasar
Mataram
Ende
Kupang
Pontianak
Pangkalan Bun
Palangkaraya
Banjarmasin
Balikpapan
Tarakan
Makassar
Kendari
Palu
Gorontalo
Manado
UNKLAB
Ternate
Ambon
Sorong
Tembagapura
Biak
Jayapura
Merauke
Kuala Lumpur
Singapore
Manila
A I I A S
Andrews Univ.*
GC*
Loma Linda*
Seattle*
Delft*
Edison, NJ*
18:51
18:39
18:38
18:30
18:36
18:23
18:20
18:20
18:18
18:14
18:14
18:12
18:12
18:08
18:07
18:00
17:59
17:51
17:48
18:43
18:39
18:17
18:10
17:59
17:52
17:43
18:41
18:30
18:24
18:23
18:09
18:18
18:04
17:56
17:56
18:47
18:47
18:32
18:12
18:13
17:56
18:02
19:27
19:20
18:01
18:02
18:24
17:51
17:37
17:40
18:05
17:38
Day
Length
MATAHARI
BEREM
TERTERBIT
-BANG
BENAM
6:53
6:38
6:36
6:24
6:28
6:14
6:09
6:05
6:02
5:58
5:57
5:54
5:54
5:51
5:48
5:43
5:41
5:33
5:29
6:22
6:19
5:56
5:48
5:53
5:41
5:32
6:29
6:22
6:22
6:08
5:57
6:10
5:58
5:52
5:51
6:41
6:34
6:24
5:59
6:05
5:45
5:42
7:25
7:15
6:17
6:17
7:32
6:51
6:26
7:03
7:45
6:42
12:52
12:38
12:37
12:27
12:32
12:19
12:14
12:12
12:10
12:06
12:05
12:03
12:03
11:59
11:57
11:52
11:50
11:42
11:38
12:32
12:29
12:07
11:59
11:56
11:47
11:37
12:35
12:26
12:23
12:16
12:03
12:14
12:01
11:54
11:53
12:44
12:41
12:28
12:05
12:09
11:50
11:52
13:26
13:18
12:09
12:09
12:58
12:21
12:02
12:22
12:56
12:11
18:51
18:39
18:38
18:30
18:36
18:23
18:20
18:20
18:18
18:14
18:13
18:11
18:11
18:07
18:06
18:00
17:59
17:51
17:48
18:42
18:39
18:17
18:10
17:59
17:52
17:42
18:41
18:30
18:24
18:23
18:09
18:18
18:04
17:56
17:56
18:46
18:47
18:32
18:12
18:13
17:56
18:01
19:27
19:20
18:02
18:02
18:26
17:52
17:38
17:42
18:07
17:40
11:58
12:01
12:02
12:05
12:08
12:09
12:11
12:14
12:15
12:16
12:16
12:16
12:17
12:16
12:18
12:17
12:18
12:17
12:19
12:19
12:19
12:20
12:22
12:06
12:10
12:10
12:11
12:08
12:01
12:14
12:12
12:08
12:05
12:04
12:04
12:05
12:12
12:08
12:13
12:08
12:10
12:19
12:02
12:04
11:44
11:45
10:53
11:00
11:11
10:38
10:22
10:57
PENTING: Daftar waktu terbit, berembang,
dan terbenamnya matahari ini diolah berdasarkan
daerah waktu tunggal. Untuk kota-kota yang
menerapkan daylight savings time
pada musim tertentu (*), merubah
waktu terbit, berembang, dan terbenamnya
matahari sesuai dengan perubahan yang dilakukan.
Warta Advent On-line (WAO)
20 Pebruari 2009
8
ARTIKEL ROHANI
ADVENTIST WORLD RADIO
Mengomunikasikan Pengalaman
dalam
komunikasi keluarga
Oleh DR. Nico J.J. Koroh
- Chapter 77 -
S
audara
Pembaca,
selamat
berjumpa lagi dalam acara
komunikasi dalam keluarga
melalui Adventist World Radio.
Melanjutkan program komunikasi
keluarga, edisi ini kita akan lanjutkan
lagi diskusi dengan seorang pakar
komunikasi keluarga, Dr. Nico J.J.
Koroh, dengan moderator Sdri. Ayura.
Topik yang kita akan bahas hari ini
adalah
“Mengomunikasikan
Pengalaman
dalam
Komunikasi
Keluarga.”
(Ayura): Nah Apa kabar Pak Nico
semoga tetap sehat, demikian pula
hendaknya para pembaca kita pada
hari ini.
(Nico): Puji Tuhan Ayura, hingga kini
Tuhan masih memberikan kesehatan
yang prima kepada saya, terima kasih.
(Ayura): Apa memang perlu untuk
mengomunikasikan
pengalamanpengalaman orang tua kepada anakanak Pak?
(Nico): Beberapa waktu lalu pernah
kita diskusikan tentang bagaimana
mengomunikasikan nilai-nilai penting
Warta Advent On-line (WAO)
pada anak-anak di dalam keluarga
bukan?
(Ayura): Ya, memang saya masih
ingat itu Pak
(Nico): Nah, bagaimana kita dapat
mengomunikasikan nilai-nilai tersebut
kalau kita sebagai orang tua tidak mau
membagikan apa yang pernah orang
tua alami dalam kehidupan mereka
masing-masing, yang saya maksudkan
tentu baik pengalaman ibu atau ayah.
(Ayura): Dalam pengalaman orang
tua, ada yang negatif dan ada pula
yang positif, apa itu harus di
ceriterakan kepada anak-anak semua
Pak Nico?
(Nico): Saya kira, apakah itu positif
atau pun negatif, kalau memang
pengalaman itu memberikan makna
sebagai suatu pembelajaran kepada
anak-anak saya kira itulah pokok yang
paling penting, dan bukan soal apakah
itu negatif atau pun positif. Kalau saya
boleh tanya Ayura, yang anda
maksudkan pengalaman negatif atau
positif itu seperti apa Ayura?
20 Pebruari 2009
(Ayura): Ya, yang positif misalnya
pengalaman yang berhasil dari ayah
atu ibu di dalam kehidupannya,
sedangkan yang negatif misalnya
pengalaman kegagalan di dalam
kehidupannya, begitu lho Pak Nico.
(Nico): Kalau begitu persepsi kita
mengenai itu masih sama, nah
sebaiknya pengalaman-pengalaman
itu sebelum dibagikan kepada anakanak sebaiknya suami dan isteri
bicarakan dulu.
(Ayura): Lha kok bisa begitu Pak?
(Nico): Mungkin saja pengalaman
yang ingin diceriterakan itu misalnya
pengalaman sang suami atau sang istri
yang belum pernah didengar oleh istri
ataupun suami, nah ini bisa
merepotkan. Sebab bagi anak-anak
mereka senantiasa berasumsi bahwa
pengalaman yang ayah atau ibu alami
pasti kedua-duanya sudah saling
mengetahui, dan bilamana tidak, ini
akan membuat anak-anak bertanyatanya bukan?
(Ayura): Ya, memang bisa dimengerti
Pak, tapi banyak juga keluarga di
9
mau
atau
enggan untuk
berpartisipasi.
Akan
merupakan
suatu peluang
besar
dan
keuntungan
besar
apabila
anak-anak dan
orang tua samasama menyukai
petualangan,
seperti mendaki
gunung,
atau
berkemah
di
mana ayah atau ibu di dalam keluarga
tersebut dan terutama sang ayah
barangkali yang jarang sekali mau
berbicara, biasanya mereka hanya
memberikan
komando
saja,
bagaimana itu Pak?
(Nico): Kalau memang si ayah jarang
sekali mau berbicara, dalam hal ini si
ibu harus mengambil inisiatif,
barangkali si ibu harus mengajarkan
anak-anak
mereka
bagaimana
membujuk sang ayah untuk juga
membagi pengalamannya. Dan ini
dari pengalaman saya mendengar
ceritera dari keluarga yang lain pernah
terjadi, dan biasanya kalau anak yang
membujuk
besar
sekali
kemungkinannya di mana ayah tidak
bisa menolak.
(Ayura): Tapi kalau pun sampai
akhirnya sang ayah tidak mau
berbicara juga bagaimana itu Pak?
(Nico): Wah tentu kalau begini,
namanya memang repot, tapi kalau
sampai terjadi seperti ini, barangkali
saatnya untuk meminta pertolongan
pihak ketiga. Pihak ketiga ini bisa saja
orang lebih tua yang mungkin masih
saudara dari ayah, kalau perlu
berkonsultasi dengan dokter yang ahli
ilmu jiwa atau psikiater. Tapi tentu hal
seperti ini merupakan kekecualian.
(Ayura): Tapi sekarang bagaimana
caranya membagikan pengalaman
pada anak-anak secara efektif Pak?
(Nico): Wah sebenarnya begitu
banyak peluang dan kesempatan
untuk melakukan hal ini, dan yang
paling banyak adalah ketika anakanak masih berusia 5 sampai dengan
12 atau 13 tahun, dan sesudah usia
tersebut mereka lebih banyak mau
mendengarkan teman sebaya mereka
Warta Advent On-line (WAO)
atau teman sekelas mereka dari pada
mendengarkan orang tua berbicara.
(Ayura): Nah Pak, apakah setelah
umur seperti itu berarti orang tua
sudah putus hubungan dengan anakanak?
(Nico): Tentu saja tidak, hal ini tentu
akan sangat bergantung pada inisiatif
orang tua untuk tetap mempunyai
hubungan dekat dengan anak-anak
mereka, karena pada saat itu, anakanak sudah memiliki dan menikmati
dunianya sendiri. Oleh karena ini
inisiatif itu akan sangat tergantung
pada orang tua, apalagi dari sudut
hubungan emosionalnya. Orang tua
yang kreatif dan efektif, akan mencari
jalan untuk selalu menjadi kawan
dekat dengan anak-anak mereka. Jadi
di sini bukan lagi menceriterakan
pengalaman-pengalaman orang tua
pada mereka, tapi sebagai kawan
dekat, orang tua mau mendengarkan
pengalaman mereka dengan kawankawan mereka, sebenarnya di sinilah
merupakan
seni
yang
sangat
menentukan dalam menjaga hubungan
dengan anak-anak yang sudah
semakin dewasa.
(Ayura): Apa dalam situasi seperti ini,
ayah atau ibu tidak lagi membagi
pengalaman-pengalaman mereka atau
bagaimana Pak?
(Nico): Tentu kalau kita sudah jadikan
anak-anak kita sebagai kawan
bermain kita maka dunia semakin luas
yang terbuka untuk mengajak mereka.
(Ayura): Contohnya seperti apa Pak?
(Nico): Tentu yang paling mudah
adalah mengajak mereka untuk
berpiknik, atau mengunjungi suatu
tempat dan usahakan agar mereka
termotivasi untuk ikut, sebab bila
tidak, maka anak-anak biasanya tidak
20 Pebruari 2009
hutan.
(Ayura): Mengapa petualangan seperti
itu
Bapak
katakan
memilki
keuntungan besar Pak?
(Nico): Karena hal seperti ini,
memberikan kesempatan pada orang
tua dan anak-anak untuk melakukan
interaksi yang sangat positif, dan
dalam interaksi itu banyak hal tentang
pengalaman
orang
tua
dapat
ditularkan
kepada
anak-anak,
misalnya pada anak–anak pria dapat
diajarkan
bagaimana
mengatasi
tantangan alam, bagi para anak wanita
misalnya bagaimana cara masak di
tengah hutan, dan lain sebagainya
yang kesemuanya dapat mewujudkan
dengan
mentransformasikan
pengalaman-pengalaman orang tua
pada anak-anak mereka.
(Ayura): Baiklah Saudara, sampai di
sini dulu perjumpaan kita, dari studio
kami ucapkan selamat berpisah,
sampai beretemu lagi dalam pokok
diskusi komunikasi keluarga berikut,
kiranya Tuhan memberkati kita
semua. Terima kasih.
-DR. NICO J.J. KOROH, MBA
Dosen Pascasarjana, Institut Bisnis dan
Informatika Indonesia (iBii), Yakarta
10
SERIAL KESEHATAN
gaya
hidup
sehat
seutuhnya
BAGIAN KE 28
Pulas
berarti
Puas
D
ari gajah yang begitu
besar bahkan semut yang
kecil sekalipun, semua
mahluk hidup membutuhkan
tidur. Ada yang tidur dengan
berdiri (kuda), duduk (bebek),
berbaring (singa) dan bahkan
bergantung (kelelawar). Manusia
pun tidak terkecuali. Dari sejak
lahir sampai usia lanjut, tidur
adalah bagian penting dari hidup
manusia. Sepertiga dari hidup
manusia dihabiskan untuk tidur.
Jadi, seseorang yang telah berusia
75 tahun telah tidur selama
kurang lebih 25 tahun.
Warta Advent On-line (WAO)
OLEH PROF. DR. ALBERT M. HUTAPEA, MPH, PHD, AIFM
20 Pebruari 2009
11
Berapa
banyaklah waktu
tidur yang
cukup?
...berapa pulas kita
tidur adalah faktor
penentu yang lebih
penting daripada
berapa jam lamanya
tidur itu.
Ada dua jenis pola tidur yang
saling bergantian sepanjang
malam. Seseorang yang mulai
tertidur akan memasuki pola
tidur ringan lalu berlanjut ke
pola tidur nyenyak. Perubahan
dari pola tidur ringan ke tidur
nyenyak dan kembali ke tidur
ringan membentuk satu daur
yang berlangsung selama sekitar
90 menit. Bagi orang dewasa
yang sehat, ini terjadi sebanyak
lima sampai enam kali selama
tidur yang tidak terganggu.
Kedua pola tidur ini sangat
penting bagi kesehatan fisik
maupun
kesehatan
mental
seseorang.
Pada pola tidur ringan atau
masa
REM
(rapid
eyemovement) seseorang akan
bermimpi. Ini akan ditandai
dengan bergeraknya bola mata
dengan cepat. Pada pola tidur
inilah seorang anak akan
mengompol.
Rata-rata
seseorang
akan
bermimpi
sebanyak lima kali semalam.
Akan tetapi, umumnya hanya
mimpi yang terakhir saja yang
dapat diingat. Bahkan sebagian
orang tidak dapat mengingat
mimpinya sama sekali. Selama
pola tidur ringan inilah konflik
pikiran
dan
perasaan
terselesaikan sehingga mental
akan megalami ketenangan.
Selama pola tidur nyenyak,
sistem
perbaikan
dan
pemeliharaan tubuh bekerja
keras mempersiapkan tubuh
untuk menghadapi kesibukan
pekerjaan keesokan harinya.
Bagian-bagian tubuh yang rusak
akan diperbaiki maupun diganti
dengan yang baru. Sel-sel darah
yang baru akan dihasilkan
dalam jumlah yang banyak.
Organ-organ tubuh yang telah
bekerja keras sepanjang hari
seperti otot-otot tubuh dan
organ
pencernaan
akan
beristirahat penuh.
Berapa banyaklah waktu tidur
yang cukup? Sebuah penelitian
pernah diadakan untuk menguji
ketahanan untuk tidak tidur.
Pada penelitian ini, di bawah
Warta Advent On-line (WAO)
20 Pebruari 2009
kondisi
laboratorium
seorang
sukarelawan yang sehat pernah
dipaksa untuk tidak tidur sampai 264
jam (11 hari). Kekurangan tidur yang
sangat hebat ini mengakibatkan
tingkah laku yang aneh serta
perubahan-perubahan
fisik
yang
nyata.
Tidur yang kurang akan
mengurangi kemampuan seseorang
untuk berkonsentrasi dan berpikir
dengan
cerdas,
serta
akan
menimbulkan rasa letih yang kronis.
Hasil penelitian Dr. Wilse B. Webb
dari laboratorium tidur di University
of Florida menunjukkan bahwa 9 dari
10 orang membutuhkan antara 5
sampai 9 jam tidur. Tentunya ada
beberapa orang yang memerlukan
tidur hanya 4 jam seperti Benjamin
Franklin, Thomas A. Edison, dan
Imelda Marcos. Dan ada juga yang
seperti Albert Einstein yang harus
tidur paling sedikit 9 jam semalam
agar sehat.
Meskipun demikian,
kebanyakan orang membutuhkan 7,5
sampai 8,0 jam tidur setiap malamnya.
Satu hasil penelitian yang tidak kalah
penting menunjukkan bahwa tidur
terlalu banyak akan memberikan
pengaruh yang sama dengan tidur
terlalu sedikit. Masing-masing orang
membutuhkan jumlah jam tidur yang
berbeda dari yang lainnya. Jumlah
jam tidur yang ideal untuk kita adalah
jumlah
jam
yang
umumnya
memberikan kita perasaan segar dan
semangat yang tinggi untuk segera
bangun. Tetapi, berapa pulas kita
tidur adalah faktor penentu yang lebih
penting daripada berapa jam lamanya
tidur itu. Usahakan agar tidur anda
adalah jenis tidur yang menyegarkan
dan memulihkan.
-ALBERT M. HUTAPEA
-KONTRIBUTOR KHUSUS WAO
UNIVERSITAS ADVENT IMDONESIA
12
SERIAL PENDALAMAN ALKITAB
Dianalisis Berdasarkan Alkitab oleh
Pdt. Hotma S. P. Silitonga, MA, MTh, PhD.
Lektor Kepala Ilmu Filsafat Teologi DikNas RI
- Lanjutan -
RUMAH TANGGA SURGAWI
KEJADIAN 1:25---2:25
CKonsep Gereja di 1 Peterus 2:9. Rasul Peterus menasihati Jemaat di Asia Kecil, agar
menyadari keberadaan ”Gereja sebagai Persekutuan Orang Beriman.” Alkitab menulis 1 Peterus 2:9,
”Kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri,
supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar
dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib.” Gereja sebagai persekutuan orang beriman yaitu sebyah
masyarakat Surgawi digambarkan sebagai sebuah ”Bangsa yang terpilih dalam arti kudus yaitu memiliki
tujuan hidup yang istimewa sesuai 1 Korintus 10:31,” ”Imamat yang memerintah—semua anggota Gereja
memiliki status sosial yang sama dalam Persekutuan Orang Beriman,” karena semuanya adalah ”Umat
kepunyaan Raja Surga sebagai Pencipta. SATU-SATUNYA MISI KEHIDUPAN SEUMUR HIDUP ADALAH
MENGINJIL YAITU ”MEMBERITAKAN PERBUATAN-PERBUATAN YANG AKBAR DARI RAJA SURGA.”
Penginjilan adalah sama dengan PELAYANAN KISAH KASIH RAJA SURGA (2 Timotius 4:1-8}. GEREJA
ADALAH SEBUAH MASYARAKAT YANG HIDUP ROHANI DAN TUGASNYA DI
MASYARAKAT ADALAH UNTUK MENGINJIL—KAPAN SAJA—DIMANA SAJA—KEPADA
SIAPA SAJA. INILAH YANG PAULUS NYATAKAN DI 2 KORINTUS 3 SEBAGAI SURAT KRISTUS
YANG SELALU AKTIF BERPARTISIPASI.
Warta Advent On-line (WAO)
20 Pebruari 2009
13
Rasul Peterus menggambarkan ”Gereja sebagai Persekutuan Orang Beriman,” dengan ”BATU
HIDUP UNTUK PEMBANGUNAN SUATU RUMAH ROHANI, bagi suatu IMAMAT KUDUS,
untuk mempersembahkan persembahan rohani yang karena Yesus Kristus berkenan kepada Allah. Karena
itu bagi kamu, yang percaya, ia mahal, tetapi bagi mereka yang tidak percaya: "Batu yang telah dibuang
oleh tukang-tukang bangunan, telah menjadi batu penjuru, juga telah menjadi batu sentuhan dan suatu
batu sandungan." Berdasarkan realita ini di Gereja, Matius 16:18 akan dianalisis.
DKonsep Gereja di Matius 16:18. Matius 16:18 adalah pernyataan Kristus sebagai
TUANNYA JEMAAT kepada Peterus yang menjadi salah seorang ”Anggota Jemaat dalam Keluarga Allah
Yang Besar.” Alkitab menulis: Kata Yesus Kristus kepadanya [Peterus]: "Berbahagialah engkau Simon bin
Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapa-[Surgawi]-Ku. [Itulah
sebabnya:] AKU [KRISTUS SEBAGAI TUANNYA JEMAAT] PUN BERKATA KEPADAMU
[PETERUS]: ENGKAU ADALAH PETRUS [BATU YANG BERGULING-GULING] [NAMUN
DEMIKIAN] DI ATAS BATU KARANG INI [KRISTUS SEBAGAI BATU KARANG
KEHIDUPAN] AKU AKAN MENDIRIKAN JEMAAT-KU DAN ALAM MAUT TIDAK AKAN
MENGUASAINYA. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga. Apa yang kauikat di dunia ini akan
terikat di sorga [atau] apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." Kunci kerajaan Surga
yang dimaksudkan adalah IMAN YANG MEMBUKA ANUGERAH SURGA—SOLA FIDE—SOLA GRACIA.
KRISTUS ADALAH BATU PENJURU GEREJA DALAM SEBUAH PERSEKUTUAN ORANG BERIMAN..
EKonsep Gereja di Kitab Wahyu. Kitab Wahyu mendata banyak ungkapan angka tujuh.
Salah satu diantaranya adalah ”Tujuh Jemaat.” Pengertian ”Tujuh Jemaat” dalam kitab Wahyu adalah
gambaran dari Jemaat di seluruh dunia yang dibuat alat peraganya melalui tujuh Jemaat yang berada di
Asia Kecil. Mengapa demikian? Realitanya di zaman modern ini di Asia Kecil—sekarang adalah Turki,
yang namanya ”Gereja sebagai Persekutuan Orang Beriman” di Turki sama sekali tidak ada. Ketujuh kota
yang disebut di Wahyu, sekarang ini hanyalah puing-puing kuno yang berfungsi hanya untuk pariwisata.
Berdasarkan realita itu, kitab Wahyu membuat empat garis besar ”Perkataan Nubuat” yang
menggambarkan situasi dan kondisi ”Gereja sebagai Persekutuan Orang Beriman,” mulai dari Kejadian
sampai Wahyu. Inilah garis besarnya:
WAHYU 1 – 3 – TUJUH JEMAAT
JEMAAT YANG BERJUANG MENUJU KEMENANGAN PASTI
PENGANTARNYA—7 KAKI DIAN – BILIK SUCI
WAHYU 4:1 – 8:1 – TUJUH METERAI
JEMAAT YANG BERJUANG DISERANG MENUJU KEMENANGAN PASTI
PENGANTARNYA—MEJA ROTI SAJIAN – BILIK SUCI
WAHYU 8:2 – 11:18 – TUJUH SANGKAKALA
JEMAAT YANG BERJUANG MENGINJIL MENUJU KEMENANGAN PASTI
PENGANTARNYA—MEZBAH PEDUPAAN – BILIK SUCI
WAHYU 11:19 – 22:21 – FINAL PERTENTANGAN SEMESTA
FINAL HARMAGEDON JEMAAT BERJUANG MENUJU KEMENANGAN PASTI
PENGANTARNYA—TABUT PERJANJIAN – BILIK MAHA SUCI
(bersambung)
-PDT. DR. HSP. SILITONGA, M.A, M.TH
KONTRIBUTOR KHUSUS WAO, UNAI
Warta Advent On-line (WAO)
20 Pebruari 2009
14
SERIAL AKHIR ZAMAN
Saatnya Hampir Tiba
(Bagian Ke-41)
Spiritisme – Di Awal dan Akhir Zaman
P
enipuan pertama yang terjadi di dunia berkaitan
dengan spiritisme. Peristiwa ini dicatat di bagian
awal buku Kejadian (Kej. 3:4) ketika ular berkata
kepada Hawa: “Sekali-kali kamu tidak akan mati.” Roh
Nubuat mencatat bahwa menjelang akhir sejarah dunia,
Setan akan datang dalam rupa manusia. Orang tersebut
kemudian akan berkata bahwa dia telah bangkit dari
dunia orang mati.
Pertanyaannya sekarang adalah apakah Setan dapat
membangkitkan orang dari kematian? Tentu saja tidak.
Hanya Allah yang dapat membangkitkan orang mati.
Alasannya sederhana yaitu karena Allah adalah Sumber
Hidup. Kebangkitan orang dari kematian memerlukan
nafas kehidupan dan Setan tidak memiliki kemampuan
yang hanya dimiliki oleh Sang Pencipta. Kej. 2:7 –
ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari
debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam
hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk
yang hidup. Lalu mengapa ada arwah gentayangan?
Ini yang menjadi menarik karena banyak orang yang
senang dan percaya bahwa ada kehidupan (saat ini) di
balik kematian.
Alkitab (Pengkhotbah 9:5) jelas
mengatakan bahwa orang mati tidak tahu apa-apa bahkan
kenangan pada merekapun sudah lenyap. Kalau ada
yang mengatakan bahwa roh atau arwah orang mati itu
masih bergentayangan jelas itu bukan roh dari orang
yang mati tersebut. Karena Alkitab (Pengkhotbah 12:7)
berkata bahwa roh kembali kepada Allah yang
mengaruniakannya (baca: Allah mengambil roh yang
diberikan-Nya dan tidak ada pihak manapun yang dapat
menghalangi-Nya). Lalu siapakah gerangan arwah yang
bergentayangan itu?
Contoh klasik untuk menunjukkan bahwa orang yang
sudah mati seakan tidak mati dapat dilihat di dalam buku
1 Samuel 25:1, 28:7,8,11-14. Setelah Samuel mati dan
dikubur, raja Saul mendatangi seorang wanita pemanggil
arwah untuk menghadirkan arwah Samuel. Arwah
Samuel tidak mungkin datang karena telah kembali
kepada Allah. Orang yang terlihat muncul seperti
Samuel adalah Setan yang membuat dirinya mirip
Warta Advent On-line (WAO)
Samuel. Setan yang adalah makhluk cerdas dan telah
hidup sejak sebelum dunia diciptakan mengetahui
keadaan dan sifat manusia yang pernah hidup. Setan
mempunyai database yang lengkap untuk semua
manusia. Dia akan menggunakan kehebatannya dalam
hal ini untuk menipu manusia di akhir zaman ini.
Setan berkuasa menampilkan rupa sahabat-sahabat
yang sudah meninggal di hadapan manusia. Penipuan
itu sempurna; rupa yang dikenali, kata-katanya, nada
suranya, ditampilkan dengan ketepatan yang
mengagumkan – GC 552, 560 (1911). Apakah Tuhan
mengizinkan Setan untuk melakukan hal ini? Peristiwa
10 bela di Mesir pada zaman Musa menunjukkan bahwa
Allah mengizinkan Setan untuk melakukan mujizat
sampai batas-batas tertentu. Hal ini akan menjadi ujian
bagi umat Tuhan apakah akan mempercayai kebenaran
atau penipuan.
Setan memang tidak mampu
menghidupkan orang mati. Tetapi Roh Nubuat berkata
bahwa Setan akan melakukan satu penipuan yang sangat
berhasil – satu penipuan yang diperkirakan akan
memikat simpati mereka yang telah menguburkan
kekasih-kekasih mereka.
Malaikat-malaikat jahat
muncul dalam sosok orang-orang yang dikasihi itu dan
menceritakan peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan
kehidupan mereka, dan memperlihatkan tingkah laku
yang mereka buat semasa hidup. Orang-orang akan
menyangka bahwa kekasih-kekasih mereka sekarang
20 Pebruari 2009
15
telah berubah menjadi malaikat-malaikat – Signs of the
Times, 26 Agustus 1889.
Alkitab mengajarkan adanya 3 jenis dunia, yaitu i)
dunia nyata saat ini di mana kita hidup, ii) dunia orang
mati yang sesuai dengan namanya tidak ada kegiatan,
dan iii) dunia yang akan datang – dunia baru di mana
umat yang diselamatkan akan tinggal. Alkitab berkata
bahwa musuh yang terakhir dikalahkan adalah maut
(kematian). Setan ingin mengatakan bahwa dia telah
lebih dahulu mengalahkan kematian karena ingin
membuat orang percaya bahwa ada kehidupan di dunia
orang mati – saat ini (bukan saat yang akan datang).
Dalam bukunya The Law of Success, Napoleon Hill
mengatakan ada 6 ketakutan mendasar dari manusia.
Yaitu ketakutan akan 1) kemiskinan, 2) usia lanjut, 3)
kritikan, 4) kehilangan kasih seseorang, 5) kesehatan
yang memburuk, dan 6) kematian. Manusia merasa
takut akan hal nomor 1-5 karena hal itu dapat mengarah
kepada ketakutan terbesar yaitu ketakutan nomor 6.
Manusia takut mati, dan Setan tahu betul akan hal itu.
Itu sebabnya dia ingin untuk ‘menenteramkan’ hati
manusia. Sedikit banyaknya dia berhasil karena ada
banyak agama di dunia yang mengajarkan adanya
kehidupan (saat ini) di balik kematian.
Mereka
kemudian melakukan berbagai ritual keagamaan
sehubungan dengan hal itu. Alkitab mengajarkan hal
yang berbeda.
Tetapi bagaimana seseorang
mengetahuinya jika mereka jarang, tidak pernah atau
bahkan dilarang membaca Alkitab? Jika sudah begini
akan lebih mudah bagi Setan untuk membuat orang
percaya pada hal-hal yang bersifat gaib, mistik, mujizat,
dan sejenisnya. Berhasilkah Setan?
Teori Penciptaan vs Teori Evolusi
Setan yang tidak diikutsertakan dalam penciptaan
dunia dikalahkan dalam perang kosmik di sorga dan
dicampakkan ke dunia (Wahyu 12:7-9). Setan berusaha
menghilangkan ingatan manusia terhadap Penciptanya.
Otoritas Allah sebagai Pencipta ditunjukkan dalam
hukum keempat tentang hari Sabat.
Upaya Setan terlihat hampir berhasil. Melalui
penindasan agama di Eropa, hari Sabat hampir dilupakan
orang. Pada zaman reformasi, Marthin Luther dan para
penganjur reformasi lainnya masih memelihara hari
Minggu. Ellen G. White dan para pioner Gereja MAHK
juga sebelumnya masih memelihara hari Minggu. Atas
pimpinan
Tuhan,
Alkitab
mulai
dicetak
secara
besar-besaran.
(British)
Bible
Society
berdiri
tahun 1804 dan
American
Bible
Society
dibentuk
pada tahun 1816.
Warta Advent On-line (WAO)
Pekabaran Tiga Malaikat tahun 1844 mengingatkan
manusia bahwa dunia ini diciptakan oleh Allah – Wahyu
14:7. “Takutlah akan Allah dan muliakanlah Dia,
karena telah tiba saat penghakiman-Nya, dan sembahlah
Dia yang telah menjadikan langit dan bumi dan laut dan
segala mata air.”
Ayat Alkitab yang mengingatkan
manusia akan keberadaan Pencipta dunia ini hanyalah
ada di dalam hukum keempat (Keluaran 20:11) yang
sekaligus meminta manusia untuk memelihara hari
Sabat. Ketika hari Sabat
yang
sudah
hampir
terlupakan
akan
dikumandangkan,
maka
Setanpun pasang ancangancang. Melalui bukunya
berjudul The Origin of
Species, pada tahun 1859
Charles
Darwin
memperkenalkan
teori
evolusi.
Hanya ada dua teori
mengenai asal usul dunia ini – teori penciptaan dan teori
evolusi. Melalui teori evolusi Setan ingin menempatkan
di dalam pikiran manusia bahwa tidak ada minggu
penciptaan, berarti tidak ada Pencipta dan berarti tidak
ada Allah. Prophets and Kings, 184. “Aku akan
berusaha menghalangi Allah. Aku akan memberi kuasa
kepada para pengikutku untuk menyingkirkan hari
peringatan Allah, yaitu hari Sabat yang ketujuh.
Dengan demikian aku akan menunjukkan kepada dunia
ini bahwa hari yang disucikan dan diberkati Allah itu
sudah diubah. Hari itu tidak boleh timbul dalam pikiran
manusia. Aku akan menghapus ingatan tentang hari
itu.” Menghapus hari Sabat berarti mengatakan bahwa
dunia ini bukan diciptakan oleh Allah.
Teori penciptaan mengajarkan bahwa dunia ini
diciptakan dalam enam hari di mana lamanya waktu satu
hari pada saat penciptaan sama dengan lamanya waktu
satu hari pada ini.
Teori
evolusi
mengajarkan bahwa
dunia ini tercipta
secara lambat laun
melalui suatu proses
yang lama, sampai
berjuta-juta tahun.
Alkitab mengajarkan teori penciptaan dan Alkitab
selalu benar.
Kalau begitu apakah orang yang
mengajarkan dan mempercayai teori evolusi adalah
orang-orang bodoh? Tidak juga. Mereka lebih pintar
dari kebanyakan kita. Mereka adalah para ilmuwan
dengan reputasi yang hebat. Pada tanggal 12 Pebruari
2009 yang lalu, James McCarthy, ketua dari American
Association for the Advancement of Science
mengatakan pada saat peringatan 200 tahun kelahiran
Charles Darwin: “Evolution is not an idea. It’s a fact.”
20 Pebruari 2009
16
– Jakarta Post, 14 Pebruari 2009 dengan judul: US
scientists defend Darwin from attacks. McCarthy
mengatakan: “It’s impossible to deny evolution: The
development of drug resistant microbes, pesticide
resistant insects, there are abundant examples in
ordinary life.” McCarthy lupa kalau terlalu banyak
bukti yang menunjukkan bahwa ada Pencipta semesta
alam yang mengontrol semua peristiwa di jagad raya ini.
Para ilmuwan sulit untuk menerima hal-hal yang tidak
masuk akal.
Mereka selalu mencoba untuk
membuktikan berbagai keajaiban dengan ilmu
pengetahuan.
Mereka tidak menyadari betapa
terbatasnya kemampuan berpikir manusia. Tingkat
intelegensia manusia saat ini jauh di bawah manusia
sebelum Air Bah. Padahal manusia zaman dulupun tidak
mampu memahami kebesaran Allah.
Masih ingat
dengan Yuri Gagarin, kosmonot Uni Soviet yang dipujapuja sebagai manusia pertama yang mengorbit bumi
pada tahun 1961? Sekembalinya dari angkasa luar, dia
sesumbar mengatakan bahwa dia telah mencari tetapi
tidak menemukan Allah di angkasa. Namun 7 tahun
kemudian pada usia 34 tahun dia meninggal akibat
kecelakaan pesawat yang sampai sekarang kematiannya
masih merupakan sebuah misteri. Itulah sebabnya Rasul
Paulus mengatakan di dalam 1 Korintus 1:25: “Sebab
apa yang bodoh dari Allah lebih besar hikmatnya dari
pada manusia.”
percaya bahwa doktrin Tuhan menciptakan dunia dan
manusia sesuai citra-Nya serta teori evolusi
bertentangan.”
Kita dapat melihat bagaimana Paus Yohanes Paulus
II mendukung teori evolusi yang jelas-jelas bertentangan
dengan teori penciptaan. Sesuatu yang secara eksplisit
dinyatakan oleh Alkitab dapat dibantah. Bukankah hari
Sabat juga dinyatakan secara eksplisit dan jelas, tetapi
dibantah? Jika dilihat lebih jauh maka hal ini dapat
merupakan wujud dari penggabungan iman dan akal budi
sebagaimana dinyatakan di atas.
-BONAR PANJAITAN
PEMIMPIN REDAKSI WAO
Sehubungan dengan hal di atas menarik untuk
melihat tulisan di dalam Kompas, 17 Oktober 1998
dengan judul “Suara Lurus di Tengah Kebingungan.”
Di situ disebutkan bahwa dalam khotbah memperingati
20 tahun penobatannya, Paus Yohanes Paulus II
menyerukan agar ada rekonsiliasi antara iman dan akal
budi. Umat beriman harus melawan bahaya-bahaya
fundamentalisme anti-intelektual – fideisme yang tidak
memberi tempat pada akal budi. Paus mengatakan:
“Iman dan akal budi ibarat dua sayap yang menjadi
pijakan semangat manusia untuk melakukan kontemplasi
akan kebenaran.” Khotbah yang diberikan pada saat
dunia dilanda krisis moneter pada tahun 1998 itu
memberi tempat kepada pemikiran para ilmuwan yang
berdalih bahwa untuk menerima hal-hal yang bersifat
rohani, tidak cukup dengan iman. Bila sesuatu tidak bisa
dibuktikan secara ilmiah, maka hal itu tidak bisa
diterima. Dengan demikian kita bisa mengerti apa yang
ditulis di Kompas, 25 Oktober 1996 di bawah judul
Teori Darwin Sesuai Iman Kristen. “Paus Yohanes
Paulus II mendukung teori evolusi dengan menyatakan
teori itu sesuai dengan iman Kristen. Paus berdamai
dengan Darwin. Sebagian besar teolog tidak lagi
Warta Advent On-line (WAO)
20 Pebruari 2009
17
Download