2. 1 Warta Advent On-line (WAO) 20 Maret 2009 1 Salam sejahtera, Puji Tuhan oleh karena kasih dan tuntunan Tuhan saja kita dapat kembali dipertemukan dalam WAO edisi 20 Maret 2009 ini. Kesukaan bagi kita semua pula pada penghujung minggu ini kita boleh kembali memuji dan memuliakan Tuhan di kaabah Allah, gereja kita dan bersama-sama menjadi pengikut-Nya. Terlebih pada sabat ini sebagian besar GMAHK akan mengadakan perjamuan suci yang melambangakan akan pengorbanan Yesus di kayu salib, di mana DIA telah mengorbankan nyawa-Nya bagi kita manusia yang berdosa. Selamat mengikuti perjamuan suci! Salib menyimpan sesuatu kekuatan yang tak kelihatan yakni cinta Tuhan yang tak terbatas kepada manusia. Logika yang dipakai Yesus adalah KASIH, dan ini pulalah yang mendorong-Nya ketika Ia memilih para rasulNya. Penulis, Pdtm. Kelso Pasaribu menjabarkan ada lima ’kelemahan’ Yesus dalam yang mengambil sikap dan menjadi teladan bagi umat-Nya. ’Kelemahan’ yang bagaimanakah itu? Adventist World Radio, Artikel Kesehatan, Serial Akhir Zaman dan Pendalaman Alkitab dapat anda ikuti lanjutannya pada edisi ini. Mudahmudahan materi-materi pekan ini dapat menjadi santapan rohani yang menguatkan kita semua dalam menanti kedatangan Yesus yang kedua kali. Nantikan selalu WAO dan beritahukan kepada sahabat atau keluarga anda untuk berlangganan WAO secara rutin dengan mengunjungi website kami di http://www.wartaadvent.org atau dapat mengirimkan permohonan anda ke alamat redaksi. Masukan dapat dikirimkan kepada redaksi WAO dengan alamat [email protected] atau kunjungi website kami di http://www.wartaadvent.org dan mengisi buku tamu yang tersedia. Edisiedisi sebelumnya (pertama hingga terakhir) dapat juga di-download dari situs kami tersebut dan tersedia dalam dua format file yaitu MS_Word dan Adobe_PDF. Di website ini pun dapat di-download file perhitungan waktu matahari terbenam dalam format Excel. Juga Artikel Musik, Artikel Kesehatan (CELEBRATIONS) dan pelajaran Sekolah Sabat dengan bahasa yang mudah dimengerti dalam format MS_Word. Bila Anda mempunyai pertanyaan atas tulisan/artikel WAO, baik pada edisi ini maupun edisi-edisi sebelumnya, silahkan kirimkan pertanyaan Anda kepada redaksi melalui email ke [email protected] Mudah–mudahan edisi WAO minggu ini membawa berkat bagi kita semua. Amin -Tim Redaksi WAO PENTING! - Redaksi berhak menentukan tulisan dan/atau berita untuk dimuat atau tidak dengan/tanpa pemberitahuan kepada sumber/pengirim berita. - Redaksi berhak memeriksa keaslian dari tulisan/sumber tulisan/berita. - Redaksi berhak mengedit kata atau kalimat dalam berita untuk tujuan mempertegas makna, kesantunan bahasa dan tujuan positif lainnya. - Foto/gambar yang masuk menjadi hak WAO. Warta Advent On-line (WAO) 20 Maret 2009 GAMBAR SAMPUL 1 Yesus Bertelut dan Berdoa Meminta Kekuatan dari Allah Bapa – MAHK Memiliki Pengharapan dan Keselamatan Hanya dari Kristus RENUNGAN 4 Lima Kelemahan Yang Dimiliki Yesus EDITORIAL 6 Janji, Janji, Tinggal Janji DARI REDAKSI 2 Pengantar Edisi 20 Maret 2009 KOLOM TETAP 14 Jadwal Buka/Tutup Sabat 15 Terjemahan SDA RN/BC KOLOM PEMBACA 3 Edisi minggu lalu & Surat Pembaca ARTIKEL ROHANI 7 Adventist World Radio – Komunikasi Keluarga Dlam Perbedaan Keyakinan (Bag-1) [Chapter 81] 9 Gaya Hidup Sehat Seutuhnya: Anda dan Alkohol (Bag. Ke-32) 11 Pendalaman Alkitab – Apa Kata Alkitab - Kesaksian Kristus = Roh Nubuat Tentang Gereja 13 Serial Akhir Zaman – Spiritisme & Secret Rapture (Bag-44) 2 :: Media Penyejuk & Penjernih :: EDISI 13 MARET 2009 Penasehat Pdt. Berlin Samosir Penanggung Jawab Philip C. Wattimena Pemimpin Redaksi Bonar Panjaitan Dewan Redaksi Pdt. Berlin Samosir Philip C. Wattimena Bonar Panjaitan Wilhon Silitonga Jeffrey E.R. Kiroyan Frederik J. Wantah Dr. Richard A. Sabuin Samuel Pandiangan Dr. Samuel Simorangkir Albert Panjaitan Pdt. Sweneys Tandidio Willy Wuisan Dr. Eddy Lukas Wayne Rumambi Tata Letak: Janette Sepang Samuel Pandiangan Wilhon Silitonga Webmasters: Albert Panjaitan Lucky Mangkey Nielson Assa Kontributor Khusus: Dr. Andrey Sitanggang Dr. Ronny Kountur Dr. Jonathan Kuntaraf Dr. Kathleen Kuntaraf-Liwidjaja Max W. Langi Dr. Herbert A. Legoh Hans Mandalas Joice Manurung Edy Nurhan Dr. Rudolf Sagala Dr. H.S.P. Silitonga Dr. Albert Hutapea Dirjon Sitohang Dr. E.H. Tambunan Joppy Wauran Kirim berita ke: [email protected] Website: www.wartaadvent.org Berlangganan: [email protected] Warta Advent On-line (WAO) 20 Maret 2009 3 R ENU NG AN Lima ‘kelemahan’ Yang Dimiliki Yesus OLEH PDTM. KELSO PASARIBU M ari kita menghidupkan logika Yesus ini dalam hidup kita setiap hari. Kita hidup oleh cinta, dan mendapat tugas untuk membawa cinta yang sama untuk dibagikan kepada orang lain. Kita baca dari kitab Ibrani 8:6-13 Markus 3:13-19 Saat membaca bacaan Injil hari ini, saya teringat Cardinal F.X.Nguyen Van Thuan. Pada tanggal 15 Agustus 1975, ia ditangkap oleh Komunis Vietnam dan dipenjarakan selama tiga belas tahun. Dalam masa yang demikian ia tak diperbolehkan membawa bendaWarta Advent On-line (WAO) benda yang mengandung unsur keagamaan. Selama sembilan tahun ia dikurung seorang diri dalam sebuah gua yang gelap. Pada tahun 2000, ia diminta oleh Paus Yohanes Paulus II untuk membimbing retret Vatikan. Kumpulan renungan yang diberikan kepada pejabat Vatikan itu kini dikumpulkan dalam sebuah buku: "Testimony Of Hope". enulis merasa tertarik dengan buku ini karena di dalamnya Kardinal Nguyen menceritakan juga bagaimana pengalamannya ketika ia harus menghadapi penghukuman karena imannya. Imannya akan Kristus, itulah kekuatannya selama masa waktu tiga belas tahun tersebut. 20 Maret 2009 Dalam salah satu bagian bukunya, ia mencoba meneropong siapa Yesus ini dengan menggunakan kaca mata manusia yang hidup di abad kita ini. Menurut kaca mata zaman ini, Yesus sungguh memiliki lima ’kelemahan’ fatal sebagaimana dapat dilihat oleh Kardinal Nguyen. Kelemahan’’ pertama adalah bahwa Yesus memiliki daya ingat yang lemah. Ketika Yesus tergantung di atas salib, seorang penjahat berkata kepada-Nya: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." (Luk. 23:42). esus seharusnya mengatakan; "Saudaraku, aku sungguh mencintaimu. Namun selama hidupmu engkau telah banyak berdosa, maka engkau 4 sekurang-kurangnya mendekap neraka selama 12 tahun sebelum dibebaskan." Namun Yesus melupakan kesalahan penjahat tersebut dan berkata kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." (Luk. 23:43). anyak tempat dalam Kitab Suci bisa kita temukan kenyataan yang serupa di mana Yesus elupakan kesalahan pendosa, dan memberikan pengampunan kepada mereka. (Luk. 7:46; Luk. 15 18-25). Kardinal Nguyen mengatakan bahwa Yesus tak hanya lupa akan dosa-dosa yang pernah dibuat para pendosa, Ia bahkan lupa bahwa Ia pernah mengampuni mereka. ‘Kelemahan’ kedua Yesus tak pandai matematika. Yesus seakan tak tahu perbedaan antara satu dan sembilan puluh sembilan. Mengapa demikian? Karena ia tak pandai menghitung. "Karena itu Ia rela meninggalkan sembilan puluh sembilan ekor domba dan pergi mencari seekor yang hilang." (Luk 15;22-24). Yesus tak pandai matematika namun mencintai setiap jiwa. Ia rela menjadi orang yang tak pandai matematika demi menyelamatkan jiwa yang tersesat. ‘Kelemahan’ Yesus yang ketiga adalah Yesus tak bisa berpikir logis menurut tata logika kita dewasa ini. "Seorang ibu kehilangan sekeping dinar. Ia memasang lampu dan membuang waktu untuk pergi mencari keping logam yang hilang itu. Setelah memperolehnya, ia tak tinggal diam tetapi berteriak mengganggu tetangganya dan membuat sebuah pesta." (Luk. 15: 8-10). Aneh dan sekali lagi aneh. Logika yang dipakai Yesus tak sesuai dengan logika dan cara berpikir kita dewasa ini, karena Yesus berpijak pada kasih-Nya yang tak terbatas untuk membawa keselamatan. Dan inilah rahasia logika yang dipakai Yesus: "Aku Warta Advent On-line (WAO) berkata kepadamu: Demikian juga akan ada sukacita pada malaikatmalaikat Allah karena satu orang berdosa yang bertobat." (Luk. 15:10). ‘Kelemahan’ Yesus yang keempat adalah bahwa Yesus tak memahami tata buku, Yesus tak mengenal hukum-hukum yang berhubungan dengan soal keuangan. Sebuah perusahaan pasti akan bangkrut bila mereka mengikuti apa yang diajarkan Yesus dalam Matius 20:1-16; Perumpamaan tentang orang-orang upahan di kebun anggur, yang semuanya baik yang masuk kerja di pagi buta maupun yang datang di akhir hari dan bekerja cuma sejam mendapat upah yang sama. ‘Kelemahan’ Yesus dalam hal ini memiliki alasan di baliknya, yang dinyatakan-Nya dalam Matius 20:15; "Tidakkah aku bebas mempergunakan milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau, karena aku murah hati?" ’Kebodohan’ Yesus bertolak dari hati-Nya yang lemah lembut. ‘Kelemahan’ yang terakhir adalah bahwa Yesus adalah tipe seorang yang mencintai resiko yang berbahaya. Setiap perusahaan dewasa ini akan membuat publikasi luar biasa memperkenalkan perusahaan tersebut. Pemimpin perusahaan akan mengadakan interview yang ketat untuk menerima karyawannya. Tentu saja orang-orang dengan latar pendidikan yang sesuai, dengan pengalaman yang memadai yang akan diterima. Tapi sekali lagi aneh sejuta aneh. Yesus justru memilih para karyawannya dari golongan kaum tak terdidik, kaum yang bodoh, kaum petani dan nelayan. Kisah pemilihan para murid inilah yang kita dengar dalam bacaan Injil hari ini. Ia memilih seseorang yang memiliki tempramen yang berbahaya, Petrus untuk menjadi pemimpin perusahaan-Nya. Akan dibawa ke manakah perusahaan yang akan didirikan Yesus? Namun begitulah. Logika yang dipakai Yesus bukanlah logika 20 Maret 2009 manusia. Logika yang dipakai Yesus adalah logika sebuah kayu palang, logika salib yang walaupun bagi kebanyakan orang hal ini merupakan suatu hambatan, namun pagi para murid-Nya Ia membawa kekuatan. Karena salib menyimpan sesuatu kekuatan yang tak kelihatan yakni cinta Tuhan yang tak terbatas kepada manusia. Logika yang dipakai Yesus adalah KASIH, dan ini pulalah yang mendorong-Nya ketika Ia memilih para rasul-Nya. Mari kita menghidupkan logika Yesus ini dalam hidup kita setiap hari. Kita hidup oleh cinta, dan mendapat tugas untuk membawa cinta yang sama untuk dibagikan kepada orang lain. -PDTM. KELSO PASARIBU ASISTEN GEMBALA JEMAAT TMII 5 EDITORIAL janji, Janji, Tinggal Janji A nda tentu mengenal lagu yang populer di era tahun 80an ini, syairnya kira-kira demikian: “Janji-janji tinggal janji......., Bulan madu hanya mimpi, Janji-janji tinggal janji di bibirmu........” Begitulah salah satu bait penutup lagu yang pernah populer dinyanyikan oleh artis melankolis Betharia Sonata. Lagu itu mungkin akan pas untuk menggambarkan situasi kampanye sekarang ini. Pelaksanaan Pemilu 2009 sendiri masih menyisakan beberapa bulan ke depan, semakin seru, semakin sehat, kampanye melalui perang iklan partai politik nampaknya semakin memanas dan cenderung tidak terkendali. Sebut saja, Caleg (Calon Legistatif) yang diusung partai peserta masing-masing. Ibarat pesawat-pesawat tempur di masa perang dunia ke II yang siap memangsa sasaran dan bermanuver mencari target, begitu juga manuver parpol (partai politik) bukan hal yang baru lagi dan nyaris persis dengan situasi perang dunia lalu hanya bedanya perang partai politik yang mengusung si caleg lebih intelek dan tidak memakan jiwa. Semua caleg yang terlibat ‘pertempuran’ itu berjanji dan mengatakan semua yang dilakukan itu untuk kepentingan rakyat. Bahkan Warta Advent On-line (WAO) tidak sedikit antar caleg atau partai saling sikut, klaim keberhasilan hingga menyerang pemerintah. Janji-janji muluk dan sulit dipenuhi alis janji palsu dalam kampanye dan mengimingimingkan janji perbaikan dan siap bela rakyat, itu kata mereka! Sebetulnya tidak salah menjanjikan sesuatu, malah sah-sah saja si caleg menawarkan janji perbaikan-perbaikan, toh untuk kepentingan rakyat juga dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, istilah pasarannya “dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.” Tapi tunggu dulu, masyarakat tentu harus pandaipandai menilai program kerja, misi dan visi partai yang baik, untuk dipilih dalam pemilu 2009 nanti. Kalau ada caleg, tentu ada pemilih (baca=rakyat), ini sudah satu paket. Kalau berbicara caleg tentu tidak habis-habisnya. Bagaimana dengan pemilih? Kenyataannya sudah beredar di masyarakat cagolput (calon golongan putih). Diperkirakan anggota ‘partai golput’ ini akan terus meningkat. Kebanyakan calon golongan putih tidak peduli sama janjijanji palsu kontestan, yang terpenting adalah jalannya kampanye caleg dan Pemilu 2009 bisa damai dan tidak ada keributan atau kerusuhan sama sekali, itu harapan mereka. Tapi yang namanya kampanye damai tentu tidak mungkin luput dengan yang namanya janji palsu. Caleg dan petinggi dari setiap partai politik berlomba-lomba membius rakyat supaya terpesona 20 Maret 2009 dengan dirinya, yang sebenarnya tidak ada yang istimewa. Betapa tidak, rakyat melihat itu sebetulnya untuk kepentingan politikus, hati nurani tidak bisa dibohongi. Tidak perlu menghambur-hamburkan anggaran untuk meraih suara terbanyak. Kampanye caleg dan janji palsu tidaklah 100% benar, namun, kebenaran akan sesuatu yang mereka janjikan itu sepertinya jauh. Atau bahkan bukan cuma jauh, tapi memang tak terbukti sama sekali alias gratis. Tidak salah untuk memilih partai dan tidak salah juga menggusung caleg, bahkan umat GMAHK dihimbau berpartisipasi dan mendukung pesta demokrasi yang diharapkan akan tercipta pemerintahan yang adil dan bijaksana. Pada hakekatnya rakyatlah yang menang, anggota legislatif yang terpilih wajib menjalankan amanat rakyat. Umat Tuhan sudah dimenangkan atas kuasa setan dengan pengorbanan Kristus di kayu salib! Nah, janji sudah terlanjur diucapkan. Tidak saja diucapkan di depan satu dua orang, namun ribuan bahkan puluhan ribu rakyat mendengarkan. Media massa juga mencatat seluruh janji-janji yang diberikan. Spanduk, pamflet, stiker pun dipasang tulisan yang isinya juga terdapat janji-janji muluk. Jelas sudah bahwa sering kepentingan diri lebih tinggi, kita juga diselamatkan Yesus tapi sering kita tidak tahu diri, lebih mementingkan keinginan diri sendiri. 6 Karena itu, jangan sampai seperti lagu tadi, ”Janji-janji Tinggal Janji, di bibirmu.....” -TIM REDAKSI ARTIKEL ROHANI ADVENTIST WORLD RADIO komunikasi keluarga dalam Perbedaan keyakinan - Chapter 81 – Oleh DR. Nico J.J. Koroh S audara Pembaca, selamat berjumpa lagi dalam acara komunikasi dalam keluarga melalui Adventist World Radio. Melanjutkan program komunikasi keluarga, edisi ini kita akan lanjutkan lagi diskusi dengan seorang pakar komunikasi keluarga, Dr. Nico J.J. Koroh, dengan moderator Sdri. Ayura. (Ayura): Nah Apa kabar Pak Nico semoga tetap sehat, demikian pula Warta Advent On-line (WAO) hendaknya para pembaca kita pada hari ini. (Nico): Puji Tuhan Ayura, hingga kini Tuhan masih memberikan kesehatan yang prima kepada saya, terima kasih. (Ayura): Terima kasih Pak Nico, wah rupanya pokok diskusi kita kali ini sepertinya agak lain dari biasanya, apa sebenarnya maksud Bapak untuk membahas “Komunikasi Keluarga dalam Perbedaan Keyakinan, Pak? 20 Maret 2009 (1) (Nico): Sebenarnya Ayura sederhana saja, sebab saya menduga banyak juga di antara pembaca kita yang menghadapi masalah seperti ini, sebab pasti di dalam satu keluarga tidak selamanya suami dan isteri itu memiliki keyakinan yang sama. (Ayura): Yang Bapak maksudkan tentunya memiliki keyakinan agama yang berbeda bukan begitu Pak Nico? 7 (Nico): Tentu yang saya maksudkan dengan keyakinan itu bukan saja keyakinan mengenai agama, tetapi termasuk juga keyakinan dalam prinsip-prinsip dan nilai-nilai tertentu. Tapi pada umumnya perbedaan dalam keyakinan agamalah yang selalu menjadi persoalan. Sedangkan perbedaan keyakinan di luar itu biasanya lebih mudah untuk diatasi atau dicari jalan keluarnya. (Ayura): Kalau saya boleh tanya Pak, mengapa sih masih banyak orang yang mau membangun mahligai rumah tangga walaupun dengan keyakinan agama yang berbeda Pak? (Nico): Wah Ayura, di dalam Negara yang berbhineka tunggal ika seperti Negara yang kita cintai ini, tentu hal seperti itu merupakan hal yang sering sulit untuk dihindarkan, bukan Ayura? (Ayura): Ya memang benar sih Pak, tapi perundang-undangan kita sebenarnya sudah mempersulit hal seperti itu terjadi, bukan begitu Pak Nico? (Nico): Wah saya tidak ingin memperbincangkan mengenai masalah hukum tentang hal ini, sebaiknya kita hindari saja persoalan itu, tetapi fokus saja tentang masalah komunikasi di dalam rumah tangga di mana hal seperti itu selalu saja bisa terjadi. (Ayura): Tapi ’kan kalau masingmasing pihak setuju untuk menikah dengan mempertahankan masingmasing keyakinan itu maka pasti komunikasi di dalam rumah tangga kelak akan baik-baik saja bukan? (Nico): Nah idealnya ’kan begitu Ayura, tapi coba anda bayangkan bagaimana kita melakukan komunikasi dan interaksi kita yang tentu direncanakan untuk bertahan seumur hidup di dalam satu suasana di mana suami dan istri memiliki keyakinan agama yang berbeda, dengan sendirinya komunikasi dalam keadaan seperti itu memiliki resiko tinggi untuk terwujud dalam konflik bukan? (Ayura): Tapi ’kan kalau suami dan istri yang benar-benar saling menyintai, pasti sebelum mereka menikah mereka sudah memiliki perjanjian bersama, karena pasti sebelumnya mereka berdua sudah melihat jauh ke depan konsekwensi dari pernikahan seperti itu Pak? Warta Advent On-line (WAO) (Nico): Saya sangat sependapat dengan apa yang Ayura katakan tadi. Pasti sebelum dua sejoli melanjutkan proses hubungan mereka untuk menjadi suami istri, sebagian besar dari pasangan seperti itu pasti sudah membuat komitmen bersama bagaimana mengatasi perbedaan mereka dalam proses selanjutnya bukan? (Ayura): Dan biasanya cinta dapat mengatasi segala-galanya bukan? (Nico): Idealnya seperti itu, tapi dalam kenyataan sering jauh berbeda dengan apa yang diimpikan oleh dua sejoli itu sebelum memasuki hubungan berumahtangga. Dan sebenarnya di sinilah sering letak persoalan tersebut Ayura, sebab bilamana dua sejoli sedang diombangambingkan oleh asmara maka biasanya apa yang diimpikan itu selalu yang indah-indah saja bukan? Dan pasti Ayura pernah mengalami hal seperti itu juga bukan? (Ayura): Dan pasti Pak Nico juga pernah mengalami hal yang sama bukan? (Nico): Tentu saja Ayura, dan ternyata setelah menikah maka masing-masing sering melupakan komitmen bersama itu kemudian setelah berkeluarga, sering masing-masing ingin mendahulukan kepentingannya masing-masing. Sehingga apa yang diimpikan itu mulai berangsur-angsur hilang. (Ayura): Kalau demikian Pak, apa memang kawin campur itu senantiasa beresiko untuk mengalami keretakan, apa begitu Pak? (Nico): Coba saja kita lihat apa yang terjadi dewasa ini Ayura, yang menikah dengan keyakinan yang sama pun tidak bisa menjamin bahwa pernikahan mereka bisa langgeng, apalagi kalau sudah pasti memiliki perbedaan yang mendasar, tentu 20 Maret 2009 resiko keretakan akan lebih tinggi bukan? (Ayura): Mengapa bisa seperti itu Pak Nico? (Nico): Sebab menurut hemat saya, “keyakinan” itu, apalagi keyakinan agama merupakan faktor yang menjadi salah satu dasar dari “sistim nilai” yang dimiliki seseorang, kemudian sistim nilai ini akan sangat terkait dengan otak atau kognisi kita, demikian pula dengan afeksi atau emosi kita, bahkan secara utuh seorang manusia akan dibentuk melalui sistim nilai ini, dan tentu ini pula yang membentuk perilaku dan cara berpikirnya. (Ayura): Tetapi banyak juga yang saya lihat, bahkan ada beberapa teman saya menikah dengan keyakinan yang berbeda, ternyata keluarga mereka berbahagia dan langgeng. (Nico): Benar Ayura, di dalam keluarga kami juga terjadi hal yang sama, dan dari pengamatan saya, sampai saat ini pernikahan mereka langgeng dan berbahagia. (Ayura): Kalau begitu sebenarnya tidak ada persoalan apabila dua sejoli yang berbeda keyakinan itu memutuskan untuk berumah tangga bukan begitu Pak Nico? (Nico): Ya tentu saja kalau masingmasing pihak sudah memperhitungkan secara dewasa dan matang segala resiko yang akan dihadapi, kemudian sudah membuat komitmen bersama untuk mengatasi berbagai hal yang akan terjadi kemudian. (Ayura): Tapi seharusnya diskusi kita menyinggung mengenai hal komunikasinya, rasanya kita belum sampai ke situ, apakah kita akan bahas dalam bagian kedua Pak? (Nico): Saya kira begitu Ayura. (Ayura): Baiklah Saudara, sampai di sini dulu perjumpaan kita, dari studio kami ucapkan selamat berpisah, sampai beretemu lagi dalam pokok diskusi komunikasi keluarga berikut, kiranya Tuhan memberkati kita semua. Terima kasih. (bersambung bagian II) 8 -DR. NICO J.J. KOROH, MBA Dosen Pascasarjana, Institut Bisnis dan Informatika Indonesia (iBii), Yakarta SERIAL KESEHATAN gaya hidup sehat seutuhnya OLEH PROF. DR. ALBERT M. HUTAPEA, MPH, PHD, AIFM BAGIAN KE 32 H ingga sekitar 20 tahun yang lalu, hampir semua ahli riset percaya bahwa alkohol dalam jumlah yang “sedang” tidak akan merusak tubuh sama sekali. Tetapi sekarang, para ahli fisiologi tubuh telah diyakinkan bahwa alkohol yang diminum dalam “jumlah sedang” oleh social-drinkers pun akan mengakibatkan kerusakan permanen pada kedua organ utama tubuh yaitu otak dan jantung. Alkohol (etanol) yang terdapat dalam setiap minuman keras akan langsung diserap oleh tubuh setelah diteguk. Bahkan karena memang tidak perlu dicerna terlebih dahulu, maka alkohol itu telah mulai diserap sekalipun sewaktu masih berada di mulut. Oleh karena sangat singkat alkohol ini segera beredar di seluruh tubuh, terutama di bagian tubuh yang memiliki sangat banyak pembuluh darah. Contohnya, otak. Warta Advent On-line (WAO) Oleh sebab itulah, semua reaksi dalam tubuh dan perilaku yang dikendalikan oleh otak sangat dipengaruhi oleh alkohol. Para ahli telah membuat rumusan antara jumlah alkohol yang diminum dengan ukuran bagian otak yang terserang. Sebagai contoh, jika seseorang yang memiliki berat tubuh sebesar 70 kg dengan perut kosong meminum 720 cc bir (2 botol), atau 45 cc whiskey (1–2 seloki), maka alkohol dalam darahnya akan mencapai jumlah 50 mg/dl atau dengan konsentrasi 0,05%. Pada tingkat ini 20 Maret 2009 bagian otak yang terpengaruh adalah lapisan luarnya (korteks) yang merupakan pusat pengendalian rasa cemas, sehingga ia akan kelihatan 9 gembira dan tenang. tersumbat bahkan pecah sampai menimbulkan pendarahan kecil. Hal ini terjadi di berbagai organ tubuh terutama otak. Berbagai jaringan tubuh manusia mampu menggantikan selsel yang telah mati. Tetapi, tidak demikian halnya dengan otak. Sel otak yang telah mati tidak akan pernah digantikan oleh sel-sel yang baru. Selama alkohol tetap berada dalam darah maka ini akan melemahkan ingatan. Demikian dilaporkan oleh Dr. Ben Morgan Jones dari University of Oklahama (AS) atas hasil Dengan meminum sekitar 6 botol bir, atau sekitar 135 cc whiskey, ia akan memiliki keberanian sosial karena tidak lagi malu-malu, menunjukkan ketidakstabilan dalam berdiri maupun berjalan, dan lamban bereaksi, oleh karena pusat pengendalian otot yaitu otak bagian belakang telah dipengaruhi. Pada tingkat ini jumlah alkohol dalam tubuh adalah sekitar 150–300 mg/dl atau dengan konsentrasi sekitar 0,1% dan ia akan mabuk. Setelah menenggak minuman keras dalam jumlah yang sama, konsentrasi alkohol pada darah wanita lebih tinggi daripada pada pria. Hal ini disebabkan karena dengan berat yang sama, tubuh wanita mengandung lebih sedikit cairan karena mengandung lebih banyak lemak tubuh. Jika si peminum minum terus sampai jumlah alkohol dalam darah mencapai di atas 400 mg/dl atau dengan konsentrasi 0,2% (di atas 0,5 liter whiskey) maka bagian yang lebih dalam dari otaknya akan terserang, sehingga ia akan mengantuk sekali. Jika konsentrasinya melewati 0,5% maka pusat pengendali pernapasan pada bagian terdalam dari otaknya akan dilumpuhkan, sehingga akan sulit baginya untuk bernapas. Lalu suhu tubuh pun akan menurun drastis, dan kemudian si peminum ini akan lambat laun meninggal dengan tenang. Tubuh memiliki kemampuan untuk membersihkan racun yang masuk ke dalamnya. Termasuk di antaranya adalah alkohol. Tubuh membersihkan alkohol dari darah dengan kecepatan yang tetap, yakni tidak bisa diperlambat maupun dipercepat. Dibutuhkan waktu sekitar 90 menit untuk membersihkan tubuh dari 30 cc whiskey atau 1 botol (360 ml) bir. Melihat hal ini boleh jadi Anda akan bertanya” jadi, jikalau memang tubuh dapat membuang alkohol yang kita minum, kenapa kita perlu Warta Advent On-line (WAO) khawatir:” Walaupun toh akhirnya akan ditarik dari peredaran darah, sewaktu masih dalam darah, alkohol akan mengakibatkan beberapa hal yang merugikan. Prof. Dr. Melvin H. Knisely, Prof. Dr. Herbert A. Moskow dan Prof. Dr. Raymond C. Penington dari Medical University of South Carolina (AS) adalah para pakar tentang darah, yang keahliannya diakui oleh dunia. Penelitian mereka menunjukkan bahwa alkohol akan memperkental darah manusia, bahkan sampai membentuk gumpalan-gumpalan kecil. Gumpalan kecil ini dapat menyumbat pembuluh-pembuluh darah kecil (kapiler) yang menjadi pusat perpindahan oksigen dari darah ke sel-sel dalam tubuh. Dengan demikian, sel-sel ini akan mati karena kekurangan oksigen. Ini terjadi setiap kali seseorang meminum minuman keras. Semakin banyak alkohol yang masuk dalam darah, semakin meningkat jumlah gumpalangumpalan tersebut sehingga semakin banyak pembuluh kapiler yang 20 Maret 2009 penelitiannya. Alkohol dapat mengurangi kesanggupan jantung untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh, serta meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh sehingga membuka peluang untuk penyakit reumatik. Zat ini juga dapat mengakibatkan lemah syahwat dan kemandulan pada pria dan wanita. Peminum alkohol memiliki risiko 8 kali lipat untuk menderita sirosis (pengerasan lever) daripada yang bukan peminum. Alkohol akan menutupi perasaan letih sehingga membuat yang meminumnya bekerja melewati batas kemampuannya. Dengan demikian, ia telah meminjam tenaga yang seharusnya digunakan keesokan harinya. Ada yang berusaha menanggulangi penyakit susah tidur dengan meminum alkohol. Pada awalnya, kelihatannya memang alkohol tersebut dapat menolong melelapkan tidur, tetapi selanjutnya, alkohol ini akan mengganggu tidur. Ini berarti bahwa produktivitas untuk keesokan harinya akan benar-benar berkurang. 10 Dengan demikian, tanpa bermaksud untuk menghakimi, memang tidak ada jumlah alkohol yang aman untuk diteguk tanpa menimbulkan kerusakan dalam tubuh. Ini berarti, para social-drinker pun yaitu peminum ringan dan sedang tidak luput dari hal-hal di atas. Sebab, memang tidak ada jumlah alkohol yang aman untuk diteguk. Meminum atau tidak meminum alkohol adalah pilihan pribadi masing-masing kita. -ALBERT M. HUTAPEA -KONTRIBUTOR KHUSUS WAO UNIVERSITAS ADVENT IMDONESIA SERIAL PENDALAMAN ALKITAB APA KATA ALKITAB KESAKSIAN KRISTUS==ROH NUBUAT tentang GEREJA— PERSEKUTUAN ORANG BERIMAN Dianalisis Berdasarkan Alkitab oleh Pdt. Hotma S. P. Silitonga, MA, MTh, PhD. Lektor Kepala Ilmu Filsafat Teologi DikNas RI Pendahuluan A da dua teks di dalam Alkitab yang patut dipahami sebelum melakukan sebuah analisis Alkitabiah. Pertama, Yesaya 8:20, Terjemahan Lama, bunyinya: ”Akan taurat [yang sama dengan] assyahadat [YAITU FIRMAN TUHAN—MAZMUR 119— MAZMUR ALKITAB], barangsiapa yang berkata-kata tiada setuju dengan perkataan itu [MAKSUDNYA TIDAK SESUAI DENGAN FIRMAN TUHAN YAITU PRIBADI TUHAN SENDIRI], sekali-kali tiada akan terbit fajar baginya [ORANG ITU SAMA SEKALI TIDAK MEMILIKI TERANG—SEBAB ALLAH ADALAH TERANG DAN TIDAK ADA KEGELAPAN DALAM DIRINYA—1 YOHANES 1:5-7].” Inilah semboyan Warta Advent On-line (WAO) Protestan sejati: SOLA SCRIPTURA—HANYA ALKITAB SAJA—TELAH TERSURAT. Yang kedua, berbicara tentang menafsirkan Alkitab, Alkitab mendata di 2 Peterus 1:19-21 sebagai berikut: ”Dengan demikian kami makin diteguhkan oleh firman yang telah disampaikan oleh para nabi [ALKITAB ADALAH TULISAN ROH NUBUAT]. Alangkah baiknya kalau kamu memperhatikannya sama seperti memperhatikan pelita yang bercahaya di tempat yang gelap sampai fajar menyingsing [yang tandanya nampak di langit sebagai] bintang timur terbit bersinar di dalam hatimu [KRISTUS SEBAGAI FIRMAN TUHAN DISEBUT SEBAGAI BINTANG TIMUR DI WAHYU 22:16]. [Oleh sebab itu:] Yang terutama harus kamu ketahui, ialah bahwa nubuat-nubuat dalam Kitab Suci [TULISAN ROH NUBUAT] tidak boleh ditafsirkan menurut kehendak 20 Maret 2009 11 sendiri [MENGAPA DEMIKIAN TEGAS?], sebab tidak pernah nubuat dihasilkan oleh kehendak manusia, tetapi oleh dorongan Roh Kudus orang-orang berbicara atas nama Allah [BACA 2 TIMOTIUS 3:16-17; YOHANES 14:26; 15:26-27; 16:13—ROH KUDUS ADALAH PENOLONG—PENGHIBUR—GURU KEBENARAN— PEMIMPIN HIDUP].” Singkatnya, BIARKAN ALKITAB MENERANGKAN DIRINYA SENDIRI. BUDAYAKANLAH MATIUS 11:28-30—MARI DATANG PADA TUHAN YANG SULIT MEMAHAMI ALKITAB—BELAJARLAH PADA TUHAN—FIRMAN TUHAN ITU MENYENANGKAN—AKIBATNYA HIDUP ANDA PASTI BAHAGIA—BUAH ROH GALATIA 5:22-23. Data realistis di dalam Alkitab tentang konsep ”Gereja sebagai Persekutuan Orang Beriman,” diangkat secara khusus melalui 5 teks Kitab Suci. Pertama, analisis berdasarkan kisah penciptaan di Kejadian 1-2. Kedua, Efesus 4:4-6 akan dianalisis dimana teks ini menyatakan keberadaan ungkapan Tujuh Kesatuan: ”SATU TUBUH— SATU ROH—SATU PENGHARAPAN—SATU TUAN— SATU IMAN—SATU BAPTISAN—SATU ALLAH.” Ketiga, konsep gereja diangkat berdasarkan 1 Peterus 2:9 yang erat hubungannya dengan yang keempat di Matius 16:18. Akhirnya, yang kelima akan menganalisis apa yang tampil di kitab Wahyu tentang ”Tujuh Jemaat.” Konsep Gereja Alkitabiah berdasarkan kitab Wahyu adalah ”Rangkuman dan Kesimpulan seluruh Alkitab” mulai dari Kejadian sampai Surat Yudas—sebelum kitab Wahyu. Inilah panca teks Alkitab yang patut dianalisis tentang konsep ”Gereja sebagai Persekutuan Orang Beriman.” (Mazmur 127-128 – Mazmur Rumah Tangga sebagai Keluarga). Rumah tangga pertama sebagai ”Gereja” dalam arti masyarakat patut hidup berdasarkan ”Pohon Kehidupan yaitu Hikmat Surgawi” (Amsal 3:13-18; Yakobus 3:13-18). Galatia 5:22-23 menyebutnya dengan ”BUAH ROH.” Inilah Hidup Berbudaya Surga yaitu sebuah ibadah seumur hidup berdasarkan Roma 12:1-2, dimana yang dilakukannya adalah PELAYANAN KISAH—KASIH. Pelayanan Ini berlangsung di RUMAH TANGGA TAMAN EDEN YAITU KELUARGA RAJA SURGA YANG AGUNG, dimana Sang Pencipta adalah SUAMINYA dan manusia adalah istrinya. Prinsip KASIH SETIA yang disampaikan kepada Adam dan Hawa di Kejadian 2 sebagai bagian dari Nasehat Sang Pencipta kepada Manusia adalah HUKUM KEHIDUPAN YANG SAMA DENGAN HUKUM KASIH. Apakah yang menjadi petunjuk Raja Surga? Kejadian 2:15-17. Memakan buah ”Pohon Kehidupan” adalah gambaran kesetiaan manusia sebagai istri kepada Raja Surga—BUAH ROH GALATIA 5:22-23, sedangkan memakan buah pohon pengetahuan yang baik dan jahat menggambarkan ketidak-setiaan pada Raja Surga sebagai suami—memakan buah dosa Galatia 5:19-21. Berdasarkan realita inilah, tampil dasar kepercayaan Alkitabiah tentang Rumah Tangga dan Keluarga Surgawi. Inilah rinciannya: ANALISIS ALKITABIAH TENTANG GEREJA ALKITABIAH RUMAH TAMAN EDEN YANG TERINDAH-1:9-12; 2:8-14 UMAT SURGAWI YANG ROHANI—JASMANI + PIKIRAN + SOSIALNYA-------1:26-28; 2:7 MASYARAKAT SURGAWI YANG BERSOSIAL------ 2:18 AKTIF MELAYANI VIA KASIH KEPADA ALLAH + SESAMA + DIRI-2:15-17 HAMBA SURGAWI YANG SEHATI---SEPIKIR— SEHIDUP SEMATI-—2:23 Aļ Kisah Penciptaan Kejadian 1-2. Pada waktu Raja Surga menciptakan manusia di Kejadian 1-2, Manusia diciptakan ”Menurut Gambar Allah” (Kejadian 1:26-27). Apa artinya? Kejadian 2:7 menjelaskan, bahwa ”TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah [dengan cara] menghembuskan nafas hidup [yaitu Dirinya Sendiri— Ayub 33:4] ke dalam hidungnya [SEBUAH HUBUNGAN KASIH SURGAWI—Mazmur 85:11-12]; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup [BERMORAL— HIDUP ROHANI—ROMA 8:14—Anak Allah]. Dengan demikian, Kejadian 2:18 menegaskan, bahwa ”Manusia diciptakan untuk hidup bermasyarakat—hidup bersosial— bukan individualis atau egois.” Itulah sebabnya Mazmur 8:6 mendata: ”Namun [Raja Surga--Pencipta] telah membuatnya hampir sama seperti Allah, [yang artinya] telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat [MEMILIKI SIFAT—TABIAT KEMULIAAN RAJA SURGA—KEBENARAN—KEKUDUSAN SEJATI— Efesus 4:24].” Kisah penciptaan Kejadian 1-2 menegaskan bahwa Raja Surga menciptakan manusia sebagai rumah tangga yang ideal sebagai panutan bagi generasi yang selanjutnya. Rumah tangga merupakan unit yang terkecil dari sebuah masyarakat. Inilah pada dasarnya ”Gereja— Persekutuan Orang Beriman” yang Raja Surga ciptakan Warta Advent On-line (WAO) RUMAH TANGGA SURGAWI KEJADIAN 1:25---2:25 TAKWA KEPADA SANG PENCIPTA ------------------ 2:2-3 ANUGERAH SURGAWI YANG MULIA ------------ 2:21-22 NGEBET HIDUP MENGASIHI ---------------------------- 2:25 GAMBAR CITRA SANG PENCIPTA TAMPIL PRIMA-----------------------------------------------------------1:26-28; 2:19-20 AKU ADALAH AKU SEBAGAI KEKASIH SURGAWI -2:7 KELUARGA SURGAWI Kejadian1:25---2:25 KARAKTER ----------------------------------------------- 1:26-27 S E TIKA-----------------------------------------------------------1:28 U LINGKUNGAN ----------------------------------- 2:8-14; 1:9-12 R USAHA----------------------------------------------------------2:15 G AGAMA-----------------------------------------------------2:16-17 A 20 Maret 2009 12 RUMAH --------------------------------------------------------- 2:8 W GIZI --------------------------------------------------------------1:29 I ANUGERAH ---------------------------------------------- 2:18-25 (bersambung) SERIAL AKHIR ZAMAN Spiritisme & Secret Rapture (Bagian Ke-44) Pengangkatan Rahasia (Secret Rapture) Sering sudah kita mendengar istilah ‘pengangkatan’ yang sering dikaitkan dengan kata – secara rahasia (secret rapture). Secret rapture mengatakan bahwa sekumpulan orang percaya dapat menghilang secara mendadak dari tengah-tengah komunitasnya karena telah diangkat ke surga. Hal ini terjadi sebagai bagian dari kedatangan Yesus yang kedua kali. Pemikiran ini telah mendominasi banyak ulasan dan tulisan dalam buku-buku agama dalam 25 tahun terakhir ini. Setiap tulisan yang membahas tentang hal ini tidak ada yang tidak merujuk ke buku 1Tesalonika 4:15-17. Menjadi menarik karena nas Alkitab yang sering dikutip untuk memberikan kata-kata pengharapan ketika ada orang yang meninggal, telah dipakai juga untuk mengatakan bahwa kematian tidak berkuasa bagi sebagian orang pada saat ini (sebelum kedatangan Yesus kedua kali) karena mereka telah diangkat secara rahasia. Lalu di mana mereka sekarang? Ah, mungkin mereka di surga atau di mana saja tempat yang menyenangkan. Betulkah? Ini menjadi semakin menarik karena menjelang kedatangan Yesus yang kedua kali, Setan akan menyamar dan muncul dalam rupa orang-orang yang sudah mati dan menyampaikan pekabaran-pekabaran menyesatkan. Saat ini dunia sedang dipersiapkan untuk tidak terkejut (bahkan menyambutnya dengan gembira) jika kemunculan seperti itu terjadi. Mungkinkah? Kenapa tidak? Saat ini banyak orang Kristen termasuk para teolog yang percaya akan adanya pengangkatan rahasia. Tentu orang-orang ini juga akan gampang menerima jika ada kemunculan orang-orang dari dunia orang mati. Itu semua tidak terlepas dari upaya Setan untuk mengembangkan spiritisme, sesuatu yang telah dimulainya di Taman Eden. Secret Rapture dan second chance Melalui agen-agennya Setan mencoba dengan berbagai cara untuk membuat manusia tidak siap, anggap enteng bahkan tidak percaya akan kedatangan Yesus yang kedua Warta Advent On-line (WAO) 20 Maret 2009 13 kali. Melalui karya Charles Darwin dalam bukunya “The Origin of Species” yang mengajarkan tentang teori evolusi, Setan ingin manusia mempercayai bahwa dunia ini terjadi secara perlahan. Berarti bukan karena diciptakan yang berarti tidak ada Allah, Sang Pencipta. Banyak orang terjaring dalam perangkap ini dan menjadi ateis. Melalui karya JK Rowling dalam 7 buku serial Harry Potter, banyak orang terpengaruh dan seakan terbawa dengan kehidupan di ‘dunia sana’. Bagi mereka yang percaya kepada Alkitab dan penciptaan, Setan ingin agar mereka tidak siap bagi kedatangan Yesus yang kedua kali. Teori pengangkatan yang berkembang di dunia Kristen dikaitkan dengan masa kesukaran (tribulation) dan kedatangan Yesus yang kedua kali. Sebagian teolog Kristen merujuk ke Daniel 9:27 mengenai masa kesukaran dan menetapkan tujuh tahun masa kesukaran sebelum kedatangan Yesus kedua kali. Kita boleh senyum karena mengetahui bahwa masa tujuh tahun dalam Daniel pasal 9 itu bukan berbicara tentang akhir zaman. Tetapi kita patut bersyukur karena memiliki terang kecil (tulisan-tulisan Roh Nubuat) yang menuntun kepada terang yang lebih besar yaitu Alkitab. Banyak orang yang tidak dapat mengerti tentang nubuatan Alkitab dan mencoba mereka-reka arti nubuatan. Orang-orang seperti ini menjadi makanan empuk Setan untuk dijadikan agen penyesatan dan membawa teori-teori yang tidak alkitabiah. Melalui best-selling novel “Left Behind” karangan Tim LaHaye dan Jerry Jenkins, dikatakan bahwa pengangkatan secara rahasia akan terjadi pada sebagian orang Kristen sebelum masa kesukaran. Novel yang terdiri dari 16 serial ini merujuk kepada Matius 24:40 yang mengatakan: Pada waktu itu kalau ada dua orang di ladang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan. Novel ini menceritakan bahwa akan ada pengangkatan bagi sebagian orang percaya sebelum datangnya masa kesukaran menjelang kedatangan Yesus kedua kali. Bagi mereka yang belum siap dan tertinggal (left behind) pada saat itu terpaksa harus menjalani masa kesukaran tetapi masih diberi kesempatan kedua (second chance) sehingga pada akhirnya dapat diselamatkan. Menarik dan menghibur, bukan? Jika kita kurang beruntung, masih bisa mendapat kesempatan kedua. Teori ini dapat membuat orang tidak sungguh-sungguh mencari Tuhan dan membuat orang terlena. Warta Advent On-line (WAO) Teori pengangkatan tidak alkitabiah. Tidak ada satu ayatpun di dalam Alkitab yang mengatakan akan adanya pengangkatan (apalagi secara rahasia) bagi orang yang sedang menunggu kedatangan Yesus kedua kali. Alkitab bahkan mengatakan kedatangan Yesus akan didahului dengan suara sangkakala dari surga (1Tesalonika 4:16) dan semua mata akan memandang (Wahyu 1:7). Tidak ada yang tersembunyi karena kedatangan-Nya akan terlihat seperti kilat yang memancar dari timur sampai ke barat (Matius 24:27). Spiritisme akan merupakan salah satu dari tiga kekuatan yang akan bersatu untuk menentang Allah. Umat Tuhan harus senantiasa berhati-hati untuk mengamati sepak terjang Setan. Seandainya ditanya apakah kita percaya dengan kebohongan yang ditunjukkan dalam berbagai novel maupun film yang bersifat spiritisme, tentulah kita akan mengatakan bahwa kita tidak percaya. Percaya saja tidak cukup karena Setan juga percaya akan Alkitab. Kita perlu untuk membenci dan menjauhi diri kita dari segala bentuk dan godaan yang Setan tawarkan dalam berbagai bentuk. Dengan kuasa dan pertolongan Tuhan, maka kita akan dapat bertahan menghadapi kuasa-kuasa kegelapan di dunia. -BONAR PANJAITAN PEMIMPIN REDAKSI WAO Terbit/Terbenamnya Matahari Sumber: http://www.wartaadvent.org JUMAT 20-Maret LOKASI 2009 TERBENAM Sabang 18:49 Medan 18:36 Pematangsiantar 18:34 Pekanbaru 18:25 Padang 18:29 Jambi 18:16 Palembang 18:11 Bndr. Lampung 18:09 Anyer-Carita 18:07 Jakarta 18:03 Puncak 18:02 U N A I 18:00 Bandung 18:00 Cirebon 17:56 Cilacap 17:54 Semarang 17:49 Solo 17:47 20 Maret 2009 SABAT 21-Maret-2009 Day Length MATAHARI BEREM TERTERBIT -BANG BENAM 6:42 12:45 18:49 12:06 6:29 12:32 18:35 12:06 6:27 12:31 18:34 12:06 6:18 12:21 18:24 12:06 6:22 12:25 18:29 12:06 6:09 12:12 18:16 12:06 6:04 12:08 18:11 12:06 6:03 12:06 18:09 12:06 6:00 12:03 18:06 12:06 5:56 12:00 18:03 12:06 5:55 11:59 18:02 12:06 5:53 11:57 18:00 12:06 5:53 11:56 17:59 12:06 5:49 11:53 17:56 12:06 5:48 11:51 17:54 12:06 5:42 11:45 17:48 12:06 5:40 11:44 17:47 12:06 14 Surabaya Jember Denpasar Mataram Ende Kupang Pontianak Pangkalan Bun Palangkaraya Banjarmasin Balikpapan Tarakan Makassar Kendari Palu Gorontalo Manado UNKLAB Ternate Ambon Sorong Tembagapura Biak Jayapura Merauke 17:39 17:36 18:30 18:26 18:04 17:56 17:53 17:44 17:35 18:32 18:23 18:20 18:13 18:00 18:11 17:58 17:51 17:50 18:41 18:38 18:25 18:02 18:06 17:48 17:49 5:33 5:29 6:23 6:19 5:57 5:49 5:46 5:37 5:28 6:25 6:16 6:13 6:06 5:53 6:04 5:51 5:44 5:44 6:34 6:31 6:18 5:56 5:59 5:41 5:42 11:36 11:32 12:26 12:22 12:00 11:52 11:50 11:40 11:31 12:28 12:19 12:16 12:09 11:56 12:07 11:55 11:47 11:47 12:37 12:34 12:22 11:59 12:03 11:44 11:45 17:39 17:35 18:29 18:25 18:03 17:55 17:53 17:43 17:34 18:32 18:23 18:20 18:12 18:00 18:11 17:58 17:51 17:50 18:41 18:37 18:25 18:02 18:06 17:47 17:48 12:06 12:06 12:06 12:06 12:06 12:06 12:06 12:06 12:06 12:06 12:06 12:06 12:06 12:06 12:06 12:06 12:06 12:06 12:06 12:06 12:06 12:06 12:06 12:06 12:06 Kuala Lumpur Singapore Manila A I I A S Andrews Univ.* GC* Loma Linda* Seattle* Delft* Edison, NJ* 19:23 19:15 18:06 18:07 18:57 18:20 18:00 18:22 18:55 18:09 7:17 7:08 5:59 5:59 6:46 6:09 5:50 6:09 6:42 5:59 13:20 13:11 12:03 12:03 12:52 12:15 11:56 12:16 12:49 12:04 19:23 19:15 18:06 18:07 18:58 18:21 18:01 18:23 18:57 18:10 12:06 12:06 12:07 12:07 12:12 12:11 12:10 12:14 12:14 12:11 PENTING: Daftar waktu terbit, berembang, dan terbenamnya matahari ini diolah berdasarkan daerah waktu tunggal. Untuk kota-kota yang menerapkan daylight savings time pada musim tertentu (*), merubah waktu terbit, berembang, dan terbenamnya matahari sesuai dengan perubahan yang dilakukan. TERJEMAHAN ROH NUBUAT & BIBLE COMMENTARY D ITERJEMAHKAN BEBAS OLEH M ARLINE S EPANG Amos 3:7 Allah akan bekerja kepada mereka yang menyerahkan Sungguh Tuhan Allah. Semua hal buruk yang pernah terjadi atas Israel akan datang, tapi bukan tanpa amaran dari Allah kepada manusia melalui para nabi (lih. Yoh. 13:19; 14:29). Kemurahan Allah ditunjukkan kenyataan bahwa Dia tidak memberikan penghakiman-Nya kepada manusia tanpa amaran terlebih dahulu melalui nabi-nabi. Dia memprediksikan yang kurang menyenangkan (penghukuman) akan datang dengan harapan agar Dia tidak dipaksa melakukan penghukuman itu (kalau tidak ada pertobatan, maka terpaksa hukuman harus datang). Sebelum Allah menurunkan tulah atas Mesir, Dia sudah memperingatkan Firaun melalui Musa. Sebelum Roma menghancurkan Yerusalem, Yesus sudah memberitahukan akan kejatuhan Yerusalem. Jadi di saat kita sekarang ini, sebelum kehancuran dunia pada kedatangan Yesus yang kedua kali, Allah sudah mengajar kita melalui nubuatan-nubuatan (lih. GC, hal., 594, 598; 7T, hal., 14). Meskipun kenyataannya bahwa Israel telah memerintahkan kepada para nabi: ”Jangan kamu bernubuat!” (Amos 2:12), Allah menyatakan bahwa Dia akan terus untuk menyatakan kehendak-Nya kepada pesuruh-pesuruh pilihan-Nya. Hamba-hamba-Nya. Penghormatan Allah yang tinggi kepada para nabi yang ditunjuk-Nya menyatakan bahwa mereka bukan hanya ”pelayan-pelayan-Nya,” tapi orang-orang kepercayaan-Nya, yang kepada mereka dipercayakan firman-Nya. dirinya kepada pekerjaan Roh Suci. Dia menjanjikan kemuliaan-Nya untuk keberhasilan Messias dan KerajaanNya. Allah berkata, Dia yang menciptakan langit, dan membentangkannya; Dia yang menciptakan dunia dan semua yang keluar dari dalamnya; Dia yang memberikan napas hidup dan jiwa kepada manusia: “Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.” ELLEN, G. WHITE, Testimonies for the Church, Jil. 9. hal., 183 Warta Advent On-line (WAO) 20 Maret 2009 15 Warta Advent On-line (WAO) 20 Maret 2009 16