MODUL PERKULIAHAN Kewirausahaan II/3 Sks Bukti Transaksi Keuangan Fakultas Program Studi Teknik Arsitektur Tatap Muka 9 Kode MK Disusun Oleh Tukina, S. Pd. M. Si Abstract Kompetensi Dalam Usaha/Bisnis Pencatatan Keuangan sangat penting. Pencatatan Keuangan itu juga termasuk Bukti Transaksi. Bukti Transaksi menjadi dasar dalam melihat aktivitas Usaha, memperkirakan untung rugi dan liquiditas usaha yang sedang berjalan. Bukti transasi dibuat sebagai pegangan antara pihak usahawan dan pihak kedua atau ketiga mengenai transaksi yang terjadi dalam Usaha Mahasiswa dapat mengetahui arti penting Bukti transaksi keuangan dan dapat menyusun/ membuat Bukti transaksi Keuangan tersebut dengan Baik. Bagian Isi Bukti Transaksi Keuangan (BTK) TUJUAN PERKULIAHAN 1. Mahasiswa mengerti dan memahami bahwa dalam Usaha diperlukan Bukti Transaksi Keuangan 2. Mahasiswa mampu Menyusun dan membuat Bukti Transaksi Keuangan dengan Baik 3. Mahasiswa mampu Mencari Solusi bila ada masalah berdasarkan Bukti Transaksi Keuangan Yang ada dengan baik. ------------------------------------------------------ Bukti Transaksi Keuangan Bukti Transaksi Keuangan merupakan aktivitas sangat penting dalam Akuntansi Keuangan. Ada dua pihak utama yang terkait dengan Bukti Transaksi, yaitu pihak orang yang beli jasa/barang,yang terkait dengan orang luar yang ingin beli, menggunakan barang atau jasa dan pihak usahawan, pengusaha yang menawarkan sesuatu untuk dibeli. Sebagai contoh sederhana bila anda berbelanja ke supermarket, Superindo, Alfamark, Indomark dan atau ke grand mall, Anda akan memperoleh bukti penerimaan barang yang sekaligus berfungsi sebagai bukti pembayaran. Bukti ini biasa kita namakan struk belanja. Bagi pihak akuntan perusahaan, bukti transaksi keuangan ini bermanfaat untuk menyusun laporan keuangan. Dalam setiap usaha adalah penting bahwa setiap transaksi yang terjadi harus memiliki bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. Bukti Transaksi Keuangan itu perlu dibuat dengan jujur dan bertanggungjawab karena merupakan dasar bagi penyusunan langkah berikutnya dan juga bila ada masalah yang muncul dapat dilihat kembali bukti yang ada. Dapat dipertanggungjawabkan artinya setiap transaksi keuangan yang terjadi, harus dicatat dalam bukti transaksi secara benar. Bila catatan Bukti Transaksi Keuangan Buruk maka akan dapat menjadi sebab awal munculnya masalah dalam usaha dan bisa jadi Laporan Keuangan tidak dapat dirumuskan dan Perusahaan/Usaha menjadi kacau tidak dapat mengambil keputusan 2016 2 Kewirausahaan 2 Tukina, S. Pd. M. Si PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id dengan tepat atas masalah yang muncul, Dan parahnya bila ada masalah tidak bisa dikomplain dan dijawab dengan benar sehingga kepercayaan pihak kedua dan ketiga bisa hilang. Bila kepercayaan itu hilang maka dapat dipastikan Perusahaan/Usaha akan tidak untung dan akan rugi terus menerus. Perlu dipahami bahwa konsumen adalah raja, kepuasan dan kepercayaan adalah sangat penting demi keberhasilan Usaha yang dijalankan. Perlu disadari bahwa bukti transaksi keuangan merupakan sumber pencatatan akuntansi. Bukti transaksi keuangan secara mendasar dibedakan kedalam dua hal, yaitu : 1. Bukti intern merupakan bukti pencatatan untuk transaksi keuangan yang terjadi di dalam perusahaan itu sendiri. Misalnya memo yang dibuat oleh manajer bagian pembukuan. 2. Bukti ekstern, merupakan bukti pencatatan untuk transaksi keuangan yang terjadi antara perusahaan dan pihak lain di luar perusahaan (pihak kedua dan pihak ketiga). Misalnya, bukti pengeluaran kas, bukti penerimaan kas, bukti penjualan, dan bukti pembelian. Jenis-jenis Bukti Transaksi Keuangan Ada banyak contoh bukti transaksi Keuangan (terkait pihak ekstern/eksternal/Pihak Luar) ; a. Kuitansi Kuitansi adalah catatan untuk transaksi penerimaan dan pengeluaran sejumlah uang. Contoh Kuitansi : 2016 3 Kewirausahaan 2 Tukina, S. Pd. M. Si PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Kuitansi merupakan Bukti Keuangan sangat umum dan dikenal luas. Setipa kita ingin membayar sesuatu barang, jasa atau urusan keuangan lainnya bisanya selalu dibutuhkan kuitansi. Bagi ornag yang Berbisnis/berusaha Kuitansi ini juga dipersiapkan dari awal. Mengenai bentuk tulisan dan bagaimana dapat dibeli kuitansi ini pada prinsipnya perlu memgandung pernyataan keuangan yang jelas (klir) dan Kuitansi ini dapat dibuat sendiri atau beli jadi di took buku atau peratan kantor bahkan tak jarang disekitar rumah anda ada dengan mudah menjual kuitansi ini. Bila ingin corak dan modal khusus lain dengan yang ditoko anda bisa membuat sendiri. Dalam kuitansi ada dua pihak/segi yaitu segi penyedia dan pengguna, segi penerima pembayaran sejumlah uang dan dari segi pembayar sejumlah uang untuk keperluan tertentu (bisa jual beli, dan juga bisa juga jasa), kemudian dalam kuitansi keuangan ada pihak/nama orang yang melakukan transaski. Nama-nama ini penting sekali untuk menjelaskan perihal transaksi keuangan dengan siapa. Dalam kuitansi juga menjelaskan dengan mudah dan jelas transaksi berupa apa? Transaksi keuangan juga menyebut sejumlah nomila uang yang dibayarkan dalam bentuk angka dan tulisan. Bentuk tulisan angka nominal sangat penting karena bila hanya nominal angka rawan kesalahan misalnya jumlah uangnya tidak jelas, atau jumlah nol kurang atau lebih dan lain sebagainya. Dan tidak boleh lupa tanggal transaksi keuangan kapan dilakukan dan dimana dengan jelas. Mengenai dimana sebenarnya dapat diwakili dengan nama Usaha/alamat Badan Hukum yang tertera atau ada dalam kuitansi itu sendiri. b. Faktur Faktur merupakan bukti transaksi keuangan pembelian atau penjualan barang dagangan dengan jumlah yang relative besar dan bervariasi. Karena jumlah dan variasinya yang banyak maka pembayarannya bisanya dilakukan dengan cara diangsur / secara kredit. Pembelian model diangsur atau dikredit sudah biasa dilakukan dalam berbagai usaha/dagang. Pembelian secara diangsur ini juga untuk memudahkan baik pihak pembeli atau penjual terutama bagi pihak pembeli yang ingin mencicil, dan pihak penyedia yang bersedia barang atau jasa yang disediakan untuk dibayar secara mencicil. Bagi pembeli banyak keuntungan model seperti ini dan tentunya bagi penyedia barang, jasa karena barangnya akan lebih mudah laku atau terbeli. . Dalam model pembelian secara kridit/diangsur maka catatan keuangan berupa faktur sangat perlu dilakukan dan dibuat secara jelas. Catatan berupa faktur ini akan mampu 2016 4 Kewirausahaan 2 Tukina, S. Pd. M. Si PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id menjelaskan dengan mudah transaksi keuangan yang sedang dilakukan. Dalam pembuatan transaksi keuangan berupa faktur perlu ada kesepakatan dua pihak dibawah sadar, tidak boleh ada unsur penipuan, kebohongan dan tidak objetif. Bila tidak benar tentunya merupakan masalah perdata dan bisa berujung pada pertanggungjawaban secara hukum (bila tidak benar/ada unsur penipuan dan pemalsuan) Contoh Faktur : Faktur diatas merupakan transaksi keuangan dengan jumlah barang yang dibeli jumlahnya banyak dan bervariasi. Penulisan harus jelas (klir). Cara pembayarannya pun perlu perlu disepakati dengan baik antar dua pihak secara deal/sepakat. Bila tidak sepakat tentunya tidak mungkin keluar faktur. Faktur ini dapat dilihat dari sisi penjual dan dari sisi pembeli. c. Nota debit Nota Pemasukan (debit) adalah bukti transaksi pengembalian barang yang sudah dibeli (retur pembelian). Nota debit dibuat oleh pihak pembelian. Dalam usaha/bisnis terkait dengan barang seringkali barang diambil terlebih dahulu dan diantar pihak penjual. Kualitas bentuk warna dan lain=lain menjadi harapan yang baik bagi penerima barang. Atau barang diambil terlebih dahulu kemudian terjual, dengan perjanjian pada penjual bila tidak laku barang boleh dikembalikan. Model terakhir ini membantu pembeli karena tidak harus menyediakan modal besar karena bila ia berhasil menjual maka akan dapat uang untuk mengembalikan dan tentunya dengan keuntungan yang ia dapat, namun bila barang tidak 2016 5 Kewirausahaan 2 Tukina, S. Pd. M. Si PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id bisa dijual mungkin karena kualitas buruk, barang tidak sesuai dengan harapan konsumen, warna tidak diseukai daln lain sebaginya maka barang tersebut dapat dikembalikan. Bagi penjual barang dengan mengambil barang lebih menguntungkan karena barang akan cepat laku dengan harapan segera dapat mendapat keuntungan. Bagi penjual perlua da kesepakatan diawal apakah barang boleh dikembalikan atau tidak. Bila tidak dijelaskan konsekuensinya dan bila boleh dikembalikan harus sadar juga konsekuensinya/akibat yang mungkin ditimbulkan. Barang sendiri bila dikembalikan perlu juga dipikirkan langkah berikutnya. Contoh Nota Debit d. Nota Kredit Nota Kredit. Nota Kridit sebenarnya secara prinsip kebalikan dari not Debit. Nota Kredit adalah bukti transaksi penerimaan kembali barang yang sudah dijual (retur penjualan). Nota kredit dibuat oleh penjual ketika barang yang dijual dikembalikan oleh pembeli. Bagi penjual barang yang sudah dijual ada kemungkinan dikembalikan dengan berbagai alas an. Dalam kondisi seperti ini maka penjual perlu membuat Nota Kredit. Pengembalian barang dengan harga perlu disebutkan beserta alasannya mengapa barang itu dikembalikan. Alasan itu sangat diperlukan untuk langkah berikutnya bagi penjual. 2016 6 Kewirausahaan 2 Tukina, S. Pd. M. Si PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Contoh Nota Kredit e. Nota Kontan /Tunai Nota Kontan. Bila antara pihak pembeli dan penjual sepakat melakukan pembayaran secara langsung bayar (kontan) maka perlu dipersiapakan nota kontan. Nota Kontan adalah bukti pencatatan untuk transaksi pembelian barang secara tunai yang dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pembeli. Nota kontan/tunai ini tentunya dibuat setelah ada kesepakatan harga dan cara pembayaran secara tunai: Contoh Nota Kontan/Tunai 2016 7 Kewirausahaan 2 Tukina, S. Pd. M. Si PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id f. Cek Cek adalah surat perintah kepada bank untuk membayar sejumlah uang kepada pemegang cek. Cek dibuat oleh pihak yang mempunyai simpanan di bank tersebut. Pembayaran dengan cek ini akan memudahkan transaksi keuangan. Perlu diingat pihak yang memrintahkan pembayaran wajib punya simpanan uang di Bank yang ditunjuk bila tidak berarti cek itu bodong/kosong. Untuk menghindari penipuan maka pihak yang terkait atau berkaitan harus benar-benar hati-hati, kenal orangnya, kredibilitas dan tanda tangannya. Blangko/form chek bisa didapat ke Bank penyedia dimana orang yang melakukan perintah pembayaran memiliki simpanan uang di Bank Tersebut. Didalam chek juga ada kode dan nomer seri itu tentunya untuk keperluan Bank Penerbit. g. Bukti memorial Bukti Memorial merupakan bukti transaksi intern dalam bentuk memo dari pejabat dalam perusahaan kepada bagian akuntansi, untuk mencatat suatu peristiwa atau keadaan yang sifatnya intern. Pencatatan itu secara umum terkait dengan keuangan dan bisanya untuk keprluan dan kondisi tertentu bisa mendesak atau sangat penting 2016 8 Kewirausahaan 2 Tukina, S. Pd. M. Si PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Contoh bukti memorial Untuk Apa Bukti Transaksi Keuangan Staf bagian akuntansi dalam suatu perusahaan harus mencatat setiap transaksi yang terjadi di perusahaan berdasarkan bukti-bukti transaksi yang diterimanya. Setelah dicatat, bukti-bukti transaksi tersebut harus disimpan secara rapi dan tidak boleh dimusnahkan selama periode waktu tertentu sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. Bukti-bukti transaksi akan dipergunakan sebagai bahan terakhir dalam proses pemeriksaan (auditing) terhadap laporan keuangan. Bukti transaksi keuangan perlu dicatata denga baik dengan model akuntansi yang benar. Catatan-catatan keuangan itu nantinya merupakan sumber dalam penyusunan laporan keuangan yang terakhir. Laporan keuangan yang baik akan memudahkan bagian Akuntansi untuk membuat laporan menyeluruh dan untuk mengetahui kondisi terakhir dari usaha yang sedang dilakukan dan bila ada kondisi yang menghambat usaha/bisnis akan dengan mudah diketahui penyebabnya. Dengan demikian laporan keuangan berupa bukti transaksi menjadi dasar utama laporan keuangan yang baik. Semakin baik maka laporan keuangan akan semakin sehat dan baik, dan bila tidak ada bukti transaksi keuangan yang memadai/baik maka akan menjadikan laporang keuangan akan sangat buruk, tidak baik, tercela dan bermasalah. Bagi orang yang sudah berusaha/berbisnis yang berpengalaman maka laporan ini merupakan pegangan utama untuk menentukan langkah berikutnya dengan keputusan yang tentunya perlu diambil. 2016 9 Kewirausahaan 2 Tukina, S. Pd. M. Si PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Penutup Kesimpulan Dalam Bisnis perlu ada pencatatan keuangan yang teliti, rapid dan sistematis dan mudah dimengerti oleh pihak-pihak terkait termasuk pihak yang mendanai usaha kita. Semakin baik laporan transaksi yang disertai dengan buktik transaksi yang dapat dipertanggungjawabkan maka akan semakin tergambar bagaimana jalannya bisnis apakah sudah sesuai rencana atau belum. Dunia Bisnis tidak dapat dilepaskan dengan Bukti transaksi keuangan. Bukti transaksi keuangan merupakan sesuatu yang vital yang sangat berguna disamping sebagai dasar evaluasi, sebagai gambaran untung tidaknya usaha kita juga sebagai gambaran menyluruh bagaimana jalannya bisnis kita. Bukti transaksi perlu dibuat dengan kaidah dan standar akuntansi yang memadai dan dapat dipertanggungjawabkan. Saran-saran Setiap bentuk transaksi keuangan dalam bisnis perlu ditulis dengan teliti dan rapi. Tulisan tersebut akan banyak manfaatnya dan sebagai bahan evaluasi apakah Usaha/Binis telah sesuai yang diharapkan atau belum. Dalam bentuk tulisan yang teliti dan rapi juga akan diketahui Bisnis kita untung atau tidak, berjalan baik atau tidak, dan apa saja kendalanya. 2016 10 Kewirausahaan 2 Tukina, S. Pd. M. Si PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka Tim Dosen Kewirausahaan UMB. Etika Bewirausaha. Penerbit Universitas Mercubuana http://akuntansis.blogspot.co.id/2014/07/bukti-transaksi.html 2016 11 Kewirausahaan 2 Tukina, S. Pd. M. Si PusatBahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id