penggunaan modul bertanya dapat meningkatkan aktivitas dan

advertisement
ISSN 0215 - 8250
964
PENGGUNAAN MODUL BERTANYA DAPAT MENINGKATKAN
AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MAHASISWA
PROGRAM STUDI ILMU KEOLAHRAGAAN
oleh
Siti Maryam
Jurusan Pendidikan Kimia
Fakultas MIPA, Universitas Pendidikan Ganesha
ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas ini bertujuan meningkatkan aktivitas dan
pemahaman konsep (hasil belajar) mahasiswa Program Studi Ilmu
Keolahragaan. Penelitian ini dilaksanakan secara kolaboratif oleh dua orang
dosen IKIP Negeri Singaraja. Subjek dalam penelitian ini adalah
mahasiswa Progran Studi Ilmu Keolahragaan tahun Akademik 2003/2004
sebanyak 4 orang. Penelitian ini dilaksanakan dalam tiga siklus. Se tiap
siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta
analisis dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar
mahasiswa meningkat dari siklus ke siklus. Pada siklus III aktivitas belajar
mahasiswa sangat tinggi. Hasil belajar mahasiswa pada siklus I, II dan III
masing-masing 66,68 ; 71 dan 78,5. Pada siklus III hasil belajar masiswa
sudah mencapai kategori baik. Kendala-kendala yang dihadapi dalam
mengimplementasikan model pembelajaran dengan menggunakan modul
bertanya adalah banyaknya waktu yang diperlukan. Sikap mahasiswa
terhadap tindakan yang dilakukan
baik dan positif. Dari temuan
direkomentasikan kepada dosen kimia yang mengalami masalah yang
serupa agar menggunakan model pembelajaran ini untuk meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar mahasiswa.
Kata kunci : modul bertanya, kimia dasar
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006
ISSN 0215 - 8250
965
ABSTACT
This classroom action research aimed to increase learning activities
and learning achievement of students of Ilmu Keolahragaan Departement.
This research was conducted collaboratively by two lectures of IKIP Negeri
Singaraja. The subjects werethe students of
Ilmu Keolahragaan
Departement in academic year 2003/2004 involving 4 students. This
research was carried out in three cycle, each cycle consisted of planning,
implementation, observation and evaluation phase, as well as analysis and
reflection. The results of the research show that the learning activities
increased significantly from cycle to cycle. At the cycle III, the learning
activities were very high. The learning achievement of students in cycle I,
II and III were 66,68 ; 71 and 78,5 respectively. In the there of the
implementation of the questioning module in the teaching learning model
were great amount of time spent. The student attitude towards the
application of the teaching-learning model questioning module was very
good. Based on the finding, the teachers of chemistry who had the similar
problems were recommended to implement the teaching-learning model
questioning module in order to increase the learning activities and learning
achievement of students.
Key Word : questioning module , basic chemistry
1. Pendahuluan
Prestasi belajar mahasiswa dicerminkan dari nilai akademik, yang
dipengaruhi oleh kemampuan dasar dan proses belajar mengajar yang
terjadi. Oleh sebab itu, dosen yang merupakan salah satu komponen dalam
proses belajar dan mengajar berusaha semaksimal mungkin untuk
menyelenggarakan proses belajar yang berkualitas agar mahasiswa yang
diajarnya dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal melalui fungsi
utama dosen adalah merancang, mengelola dan mengevaluasi
pembelajaran.
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006
ISSN 0215 - 8250
966
Dalam kegiatan pembelajaran, dosen tidak hanya memberikan
sejumlah konsep kepada mahasiswa untuk dihafal, tetapi yang penting
adalah bagaimana konsep-konsep tersebut dapat mempengaruhi proses
belajar mahasiswa dan dapat mengaplikasikan konsep-konsep tersebut
untuk memecahkan masalah yang dihadapinya (Nana Sujana, 1996).
Saat ini, Jurusan Ilmu Keolahragaan IKIP Negeri Singaraja
memiliki Program Studi Ilmu Keolahragaan (S1) yang merupakan bidang
studi non-kependidikan selain Program Studi Pelatihan Olahraga Pariwisata
(D3). Agar dihasilkannya mutu lulusan yang baik, secara umum mahasiswa
Program Studi Ilmu Keolahragaan harus memahami konsep-konsep
keolahragaan yang erat hubungannya dengan proses metabolisme dalam
tubuh. Konsep ini tidak lepas dari pemahaman akan konsep-konsep kimia.
Dari beberapa mata kuliah yang ditawarkan pada program studi Ilmu
Keolahragaan, Kimia Dasar merupakan salah satu mata kuliah keilmuan
dan keterampilan yang ditawarkan pada semester I. Mata kuliah ini
merupakan dasar untuk mengambil mata kuliah lain yang bernafaskan
kimia seperti Biokimia yang ditawarkan pada semester II dan juga Ilmu
Gizi yang ditawarkan pada semester III. Dengan demikian, agar mahasiswa
bisa mendalami materi yang tercantum dalam Biokimia dan Ilmu Gizi,
sudah barang tentu ia harus memahami konsep-konsep Kimia Dasar
terlebih dahulu.
Kenyataan menunjukkan bahwa prestasi belajar mahasiswa pada
mata kuliah Kimia Dasar belum menggembirakan. Ini dapat dilihat dari
nilai rata-rata yang dicapai oleh mahasiswa untuk mata kuliah Kimia Dasar
sebesar 5,65 (skala 11). Kegagalan mahasiswa umumnya terletak pada
kekurangmampuan mahasiswa dalam menjelaskan konsep-konsep kimia
secara tuntas dan kebanyakan mahasiswa tidak dapat memecahkan
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006
ISSN 0215 - 8250
967
permasalahan yang terjadi, terutama masalah yang menyangkut konsep
kimia yang abstrak.
Hasil pengamatan peneliti juga menunjukkan bahwa minat
mahasiswa dalam mengikuti materi perkuliahan kimia dasar sangat rendah.
Hanya sebagian kecil mahasiswa tertarik dengan materi kimia dasar sangat
rendah. Alasan yang disampaikan mahasiswa, banyak
konsep-konsep
kimia bersifat abstrak, banyak rumus-rumus dan perhitungan sehingga perlu
suatu metode pembelajaran yang lebih menekankan pada hal-hal yang
menggiring pemikiran mahasiswa ke arah nyata (Suparno, 1997). Di
samping itu, mahasiswa hadir pada perkuliahan tidak dengan persiapan
belajar. Mahasiswa hanya menunggu penjelasan dosen dan aktivitas belajar
mahasiswa masih belum berlangsung secara optimal. Mahasiswa hanya
menunggu dan menerima penjelasan dosen serta kurang terlibat secara
aktif dalam pembelajaran. Ini tampak dari kurangnya jumlah mahasiswa
yang bertanya atau memberi tanggapan terhadap penjelasan dosen. Di
samping itu, kerjasama dan interaksi belajar mahasiswa masih kurang. Sifat
individualis dari mahasiswa masih sangat menonjol. Mahasiswa juga sering
malu-malu bertanya pada temannya yang memiliki kemampuan akademik
lebih. Demikian juga, mahasiswa yang pintar kurang memberi bantuan atau
bimbingan kepada temannya. Kemampuan mahasiswa berkomunikasi, baik
dengan dosen maupun dengan temannya belum menunjukkan hasil yang
diharapkan.
Beberapa upaya perbaikan pembelajaran yang sudah dilakukan
antara lain, penerapan metode pemberian tugas. Namun, upaya tersebut
belum mampu memperbaiki prestasi belajar mahasiswa secara
memgembirakan.
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas, sistem
perkuliahan Kimia Dasar perlu dioptimalkan. Pada penelitian ini, akan
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006
ISSN 0215 - 8250
968
diterapkan pembelajaran dengan menggunakan modul bertanya sebagai
upaya untuk meningkatkan aktivitas belajar dan pemahaman mahasiswa
terhadap konsep-konsep Kimia Dasar. Modul bertanya merupakan buku
kerja mahasiswa, yang memuat tentang tujuan pembelajaran umum, tujuan
pembelajaran khusus, konsep-konsep penting, pertanyaan penguasaan
konsep dan pertanyaan-pertanyaan aplikasi konsep kimia (Suryosubroto B,
1983). Pertanyaan yang diberikan bertujuan untuk melatih keterampilan
berpikir kritis mahasiswa dalam memecahkan masalah yang berkaitan
dengan konsep-konsep yang dipelajari di bangku kuliah (Nasution, 1977).
Pembelajaran ini akan memberi peluang bagi mahasiswa untuk belajar
secara bermakna (meaningfull) (Ratna Willis Dahar dan Liliasari, 1986).
Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang akan dicarikan
jawabannya melalui penelitian tindakan kelas ini adalah apakah aktivitas
belajar dan pemahaman konsep Kimia Dasar dapat ditingkatkan melalui
penerapan pembelajaran dengan menggunakan modul bertanya serta
bagaimana pendapat mahasiswa terhadap penerapan pembelajaran
menggunakan modul bertanya ?
2. Metode Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Program Studi Ilmu
Keolahragaan semester I tahun akademik 2003/2004. Komponen yang
diamati adalah aktivitas belajar dan pemahaman mahasiswa terhadap
konsep-konsep Kimia Dasar yang diketahui dari hasil belajar mahasiswa
serta pendapat mahasiswa terhadap penerapan pembelajaran menggunakan
modul bertanya.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus,
masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan,
observasi dan evaluasi, serta refleksi tindakan. Siklus I meliputi konsep
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006
ISSN 0215 - 8250
969
Materi dan Perubahannya, Stuktur Atom dan Sistim Periodik. Siklus II
terdiri atas konsep Mol dan Perhitungan Kimia serta siklus III meliputi
konsep Senyawa Karbon dan Biokimia.
Tahap Perencanaan Tindakan
1) Peneliti menyiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari satuan
acara perkuliahan (SAP) dan modul bertanya yang memuat tentang
tujuan pembelaran umum , tujuan pembelajaran khusus, konsep-konsep
kimia yang dipelajari serta pertanyaan yang mengarah pada tujuan
pembelajaran.
2) Pengumpulan data menggunakan instrumen berikut.
 Fieldnotes, digunakan untuk “merekam” aktivitas belajar mahasiswa
selama mengikuti proses belajar mengajar. Aspek-aspek aktivitas
belajar yang evaluasi, antara lain (1) kerjasama kelompok, (2)
interaksi mahasiswa, (3) kegiatan peer tutoring), (4) kemampuan
mahasiswa berkomunikasi, 5) jumlah mahasiswa yang bertanya, dan
6) jumlah mahasiswa yang memberikan jawaban/tanggapan. Aspekaspek aktivitas belajar mahasiswa dinarasikan pada fieldnotes.
 Tape recorder, digunakan untuk merekam proses belajar mengajar
sehingga didapatkan data berupa aktivitas belajar mahasiswa dan
situasi pembelajaran yang lebih akurat.
 Kuesioner, digunakan untuk mengetahui pendapat mahasiswa
terhadap penerapan pembelajaran menggunakan modul bertanya.
Kuesioner ini terdiri dari kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka.
Pilihan jawaban pada kuesioner tertutup terdiri dari sangat setuju
(SS), setuju (S) ,netral (N), tidak setuju (TS) dan sangat tidak setuju
(STS).
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006
ISSN 0215 - 8250
970
 Tes hasil belajar, digunakan untuk mengetahui pemahaman
mahasiswa terhadap konsep-konsep Kimia Dasar. Tes hasil belajar
mengacu pada skala PAP
Tahap Pelaksanaan Tindakan
Sebelum pembelajaran Kimia Dasar dimulai, peneliti membagikan
modul bertanya sebagai bahan pembelajaran. Pada saat ini juga dibentuk
kelompok belajar, yang terdiri dari dua orang mahasiswa. Setiap
mahasiswa disuruh mempelajari modul bertanya.
Pembelajaran Kimia Dasar dilakukan oleh salah seorang peneliti,
peneliti lainnya bertugas membantu dan mengobservasi pelaksanaan
pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan melalui tahapan
berikut. (1) Tahap orientasi, pengajar memberikan orientasi umum dan
rasional tentang konsep yang akan dipelajari, membangkitkan minat dan
motivasi belajar mahasiswa, serta sekaligus memusatkan perhatian
mahasiswa terhadap konsep yang akan dibahas. (2) Tahap restrukturisasi
ide, pengajar merestrukturisasi ide-ide mahasiswa dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan terstruktur dan terbimbing yang terdapat dalam
modul bertanya. Setelah mahasiswa mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan pengajar, salah satu kelompok ditunjuk untuk menyampaikan
hasil diskusinya dan kelompok lain disuruh memberi tanggapan. Pengajar
dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang sudah diajukan,
sehingga gagasan-gagasan mahasiswa dapat digali dan diarahkan ke
pembentukan konsep. (3) Tahap sistematisasi dan penerapan konsep,
pengajar menyuruh setiap kelompok membuat jalinan/hubungan antara
konsep yang satu dengan konsep yang lainnya dalam bentuk peta konsep.
Kelompok lain disuruh mengajukan pertanyaan atau memberi tanggapan.
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006
ISSN 0215 - 8250
971
Tahap Observasi dan Evaluasi Tindakan
Pada tahap ini, dilakukan observasi terhadap proses belajar
mengajar yang sedang berlangsung untuk mengetahui aktivitas belajar dan
pemahaman konsep Kimia Dasar serta untuk mengetahui kendala-kendala
yang dihadapi dalam mengimplementasikan pembelajaran serta untuk
menilai tindakan-tindakan yang sudah baik dan tindakan yang masih perlu
diperbaiki. Pada setiap akhir siklus dilakukan pengukuran terhadap tiga hal,
yaitu (1) aktivitas belajar mahasiswa dalam pembelajaran yang diketahui
dari situasi dalam pembelajaran; (2) pemahaman mahasiswa terhadap
konsep-konsep Kimia Dasar, yang diketahui dari hasil belajar mahasiswa;
(3) pendapat mahasiswa terhadap pembelajaran yang diterapkan yang
diketahui dari angket dan wawancara dengan mahasiswa (dipilih secara
acak).
Analisis data dan Refleksi tindakan
Data yang diperoleh dari penelitian tindakan ini ada dua jenis, yaitu
data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa hasil belajar
mahasiswa, sedangkan data kualitatif berupa aktivitas belajar mahasiswa,
pendapat mahasiswa dari hasil angket dan hasil wawancara.
Hasil belajar mahasiswa dianalisis secara deskriptif dengan
menghitung rata-rata dan simpangan bakunya. Data pendapat mahasiswa
terhadap pembelajaran yang diterapkan, disajikan dalam bentuk prosentase
dan dianalisis dengan membandingkan jumlah prosentase yang memilih
setuju dengan prosentase yang memilih tidak setuju. Pendapat mahasiswa
dikatakan positif terhadap pembelajaran yang diterapkan bila perbandingan
prosentase yang memilih setuju lebih besar daripada jumlah prosentase
yang memilih tidak setuju.
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006
ISSN 0215 - 8250
972
Data kualitatif tentang aktivitas belajar dan pendapat mahasiswa
dari hasil angket terbuka dan wawancara dideskripsikan secara naratif
untuk selanjutnya ditarik simpulan secara umum. Semua data yang
diperoleh dihubungkan sehingga dihasilkan simpulan yang lebih akurat.
Pada tahap refleksi ini dilakukan langkah-langkah berikut. (1)
Peneliti mengumpulkan hasil evaluasi terhadap aktivitas dan hasil belajar
mahasiswa. (2) Peneliti mengkaji hasil-hasil yang diperoleh dan hambatanhambatan atau kelemahan-kelemahan yang dihadapi selama pembelajaran
untuk selanjutnya dicarikan solusi alternatifnya dalam rangka perbaikan
pada siklus berikutnya. (3) Dengan demikian, kegiatan-kegiatan penelitian
tindakan kelas ini terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi
dan evaluasi, serta refleksi tindakan, dan kembali lagi ke tahap perencanaan
pada siklus berikutnya.
Indikator Keberhasilan
Penelitian ini dikatakan berhasil apabila ada peningkatan aktivitas
belajar mahasiswa dan pemahaman mahasiswa terhadap konsep-konsep
Kimia Dasar.
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan
3.1 Hasil Penelitian
3.1.1 Aktivitas Belajar Mahasiswa
Dari hasil pemantauan terhadap aktivitas belajar mahasiswa,
diperoleh hasil berikut ini :
Siklus I
Aktivitas belajar mahasiswa pada siklus I ini belum berlangsung
dengan baik, baru mencapai kategori cukup, yaitu
mencapai 60 %.
Kerjasama dalam kelompok masih rendah. Mahasiswa yang memiliki
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006
ISSN 0215 - 8250
973
kemampuan akademiknya tinggi belum mau membimbing temannya yang
memiliki kemampuan akademik yang kurang. Mahasiswa yang memiliki
kemampuan akademiknya kurang masih enggan dan malu menanyakan
permasalahan yang dihadapinya. Konsep yang tidak dimengerti hanya
dipendam saja, sehingga interaksi antara mahasiswa dan mahasiswa atau
dosen dan mahasiswa belum berlangsung dengan baik. Dalam menjawab
pertanyaan ada dari mahasiswa yang memiliki kemampuan akademiknya
lebih atau tergolong mahasiswa pintar, sedangkan mahasiswa yang
memiliki kemampuan akademiknya rendah hanya berfungsi sebagai
pendengar saja.
Siklus II
Aktivitas belajar mahasiswa pada siklus II ini sudah meningkat,
kerjasama mahasiswa dalam kelompok sudah berlangsung dengan baik dan
sudah mencapai 75 %. Mahasiswa yang memiliki kemampuan
akademiknya lebih sudah mau membimbing temannya yang memiliki
kemampuan akademik kurang, sehingga dapat dikatakan kegiatan peer
tutoring telah berlangsung. Kemampuan mahasiswa dalam menjawab
pertanyaan sudah meningkat. Mahasiswa yang memiliki kemampuan
akademik kurang telah termotivasi untuk mengemukakan pendapat.
Akibatnya, suasana pembelajaran lebih dinamis atau lebih baik.
Siklus III
Pada siklus III ini aktivitas belajar mahasiswa sudah sangat baik.
Kerjasama di antara mahasiswa telah berjalan sangat baik atau mencapai
85%. Mahasiswa yang mempunyai kemampuan akademik lebih dengan
sabar membimbing temannnya, sehingga mahasiswa yang dibimbing
merasa aman dan senang. Interaksi antara dosen dan mahasiswa demikian
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006
ISSN 0215 - 8250
974
juga interaksi antara mahasiswa dan mahasiswa sudah berjalan dengan
baik.
3.1.2 Hasil Belajar Kimia Dasar
Penguasaan konsep Kimia Dasar pada mahasiswa dinyatakan dalam
bentuk hasil belajar. Hasil belajar Kimia Dasar dari satu siklus ke siklus
lainnya dinyatakan dalam tabel 01 di bawah ini.
Tabel 01. Hasil Belajar Mahasiswa setelah menggunakan Modul Bertanya
No
NIM
Skor
Tes Awal
Siklus I
Siklus II
Siklus III
1
0316021001
45
65
75
75
2
0316021003
32,5
50
54
63
3
0316021005
35
77,5
75
83
4
0316021007
40
75
80
93
Rerata
38,125
66,68
71
78,5
6,45 %
10,56
Kenaikan
3.1.3 Refleksi Tindakan
Refleksi Siklus I
Aktivitas belajar mahasiswa secara umum sudah berlangsung cukup
baik, namun masih perlu ditingkatkan lagi. Kejasama antara mahasiswa
yang memiliki kemampuan akademik lebih dan mahasiswa yang memiliki
kemampuan akademik kurang belum berjalan dengan baik. Mahasiswa
yang pintar belum mau membimbing temannya yang mengalami kesulitan
dalam menjawab pertanyaan, sedangkan mahasiswa yang memiliki
kemampuan akademik kurang masih enggan menanyakan/mohon bantuan
kepada temannya.
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006
ISSN 0215 - 8250
975
Rerata hasil belajar mahasiswa yang dicapai pada siklus I ini cukup
baik (66,68). Sebagian besar mahasiswa mencapai kategori cukup (75%)
dan hanya seorang (25%) yang mencapai prestasi belajar dengan kategori
kurang. Kekurangan yang dialaminya ini terletak pada pemahaman konsep
Struktur Atom yang bersifat abstrak.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada siklus II adalah (1) Penyajian
konsep-konsep Kimia pada modul bertanya hendaknya dibuat lebih
mendetail demikian juga dengan pemberian contoh-contoh. Pertanyaan
yang dibuat hendaknya lebih terstruktur, sehingga pertanyaan dapat
memberikan arahan pada proses pembelajaran. (2) Dosen hendaknya lebih
bersifat fasilitator dalam pembelajaran, sehingga suasana diskusi lebih
aktif.
Refleksi Siklus II
Pada siklus II sudah tampak adanya peningkatan dalam aktivitas
belajar mahasiswa, yaitu pada kerjasama dalam kelompok. Mahasiswa yang
memiliki kemamapuan akademik lebih akan membimbing temannya yang
memiliki kemampuan akademik kurang. Sudah banyak mahasiswa yang
menjawab pertanyaan dalam diskusi, walaupun jawabannya masih perlu
pengarahan dari fasilitator (dosen). Kegiatan mahasiswa bertanya sudah
mengalami peningkatan. Mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik
kurang sudah tidak takut dalam mengemukakan pendapatnya.
Rata-rata hasil belajar mahasiswa pada siklus II ini sudah ada
peningkatan dibandingkan dengan siklus sebelumnya (siklus I).
Peningkatannya sebesar 6,45 %. Rerata hasil belajar ada pada kategori baik
(71). Namun, jika dilihat per individu, masih ada seorang mahasiswa yang
memiliki hasil belajar yang tergolong kategori kurang (54).
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006
ISSN 0215 - 8250
976
Hal-hal yang perlu mendapat perhatian pada siklus III adalah (1)
Konsep-konsep yang sulit sebaiknya mendapat perhatian yang lebih. (2)
Dosen lebih mengoptimalkan fungsinya sebagai fasilitator
Refleksi Siklus III
Aktivitas belajar mahasiswa pada siklus III ini sudah termasuk
sangat baik. Mahasiswa sudah mengadakan kerjasama yang baik, sehingga
mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik kurang dapat dibantu oleh
temannya yang memiliki kemampuan akademik lebih. Mahasiswa sudah
tidak canggung lagi dalam mengemukakan pendapat baik dalam bertanya
maupun memberikan jawaban dalam diskusi,
Rerata hasil belajar pada siklus III ini sebesar 78,5 ( baik) dan
terjadi peningkatan jika dibandingkan dengan siklus II sebesar 10,56 %.
Keadaan ini sudah mencapai kreteria keberhasilan.
3.1.4 Kendala-kendala yang Dihadapi dalam Mengimplementasikan
Modul Bertanya
Dalam pengimplementasiannya modul bertanya ada beberapa
kendala yang dihadapi, yaitu Banyak waktu yang diperlukan dalam proses
pembelajaran dan juga diperlukan persiapan yang matang sebelum proses
pembelajaran dimulai.
3.1.5 Pendapat Mahasiswa dalam Penerapan Modul Bertanya
Mahasiswa menyambut dengan sangat positif model pembelajaran
dengan menggunakan modul bertanya. Model pembelajaran ini sangat
bermanfaat bagi mahasiswa, sebab sebelum proses pembelajaran di kelas
dimulai, mereka sudah mempersiapkannya di rumah, memotivasi belajar
dan meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal, meningkatkan
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006
ISSN 0215 - 8250
977
kemampuan berkomunikasi, meningkatkan aktivitas belajar serta
meningkatkan hubungan atau kerjasama di antara mahasiswa. Pendapat ini
disajikan pada lampiran
4.2 Pembahasan
Hasil yang diperoleh dari penelitian tindakan kelas
ini,
menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran dengan menggunakan
modul bertanya dapat meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa dan juga
hasil belajar mahasiswa melalui kegiatan yang dilakukan dalam 3 siklus.
Pada siklus I, aktivitas belajar mahasiswa belum memenuhi
harapan. Hampir sebagian besar aspek-aspek yang ada dalam menentukan
aktivitas belajar belum berlangsung dengan baik. Di samping itu , jawaban
dan pertanyaan yang diajukan oleh mahasiswa dalam proses pembelajaran
masih belum baik. Hal ini disebabkan oleh mahasiswa terbiasa dengan
konsep pembelajaran yang mengarah pada kebiasaan mendengar, mencatat,
melakukan kegiatan sesuai dengan perintah dosen. Mahasiswa terbiasa
dengan perannya sebagai pendengar , mencatat penjelasan-penjelasan dosen
bukan sebagai pebelajar yang aktif. Mahasiswa belum memahami hakikat
pembelajaran berkelompok. Padahal melalui kelompok ini akan dipecahkan
suatu permasalahan dengan bekerjasama dan juga adanya saling harga
menghargai satu dengan lainnya.
Dalam kegiatan diskusi, mahasiswa yang bertanya dan menjawab
hanya sedikit. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pemahaman mahasiswa
akan konsep Kimia yang dipelajari, apalagi pada saat pembelajaran Struktur
Atom. Mahasiswa masih menemui kesulitan dalam memahami konsep
Struktur Atom. Akibatnya, mahasiswa enggan untuk bertanya maupun
menjawab pertanyaan
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006
ISSN 0215 - 8250
978
Penguasaan konsep-konsep Kimia dalam bentuk hasil belajar pada
siklus I ini tergolong cukup, namun masih perlu ditingkatkan karena belum
memenuhi target dari penelitian. Penguasaan konsep-konsep Kimia sejalan
dengan pemahaman konsep pada saat diskusi. Hal ini disebabkan oleh
proses pembelajaran yang belum berlangsung secara optimal.
Penerapan tindakan perbaikan yang dilakukan pada siklus II cukup
efektif dalam meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa. Pemberian tugas
pada setiap anggota kelompok dapat meningkatkan aktivitas belajar
mahasiswa dalam diskusi. Mahasiswa yang mempunyai kemampuan lebih
mau membimbing temannya yang kurang melalui kegiatan peer tutoring.
Setiap anggota kelompok bersama-sama memecahkan masalah, sehingga
akan terlihat sifat kooperatifnya. Mahasiswa yang pada siklus I hanya
sebagai pendengar, pada siklus II ini sudah terlihat partipasinya secara
aktif.
Hasil belajar yang dicapai oleh mahasiswa pada siklus II ini sebesar
71, sehingga terjadi peningkatan sebesar 6,45 %. Hal ini terjadi karena
adanya peninjauan kembali (restrukturisasi) terhadap modul bertanya.
Pengajuan pertanyaan yang diawali oleh pertanyaan sederhana dan
dikembangkan ke tingkat yang lebih tinggi dapat membantu mahasiswa
dalam membangun gagasan yang dimilikinya. Yang tidak kalah penting
adalah adanya kerja sama di antara kelompok akan mengakibatkan
mahasiswa yang kurang akan mendapat pengetahuan dari temannya.
Akibatnya, mahasiswa yang kurang mampu akan bertambah
pengetahuannya terhadap konsep-konsep Kimia Dasar. Di samping itu,
usaha dosen dengan adanya pengajuan pertanyaan pengembangan dapat
juga memberikan kontribusi pada peningkatan hasil belajar mahasiswa.
Pada siklus III, adanya usaha dosen untuk mengadakan pendekatan
partisipatif dalam diskusi dapat meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa.
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006
ISSN 0215 - 8250
979
Kejasama mahasiswa dalam diskusi dapat dikatakan kondusif. Hubungan
yang harmonis di antara mahasiswa dan mahasiswa, maupun antara
mahasiswa dan dosen akan mengakibatkan terdorongnya proses
pembelajaran yang berlangsung optimal.
Peningkatan hasil belajar sebesar 10,56 % dibandingkan siklus II,
disebabkan oleh pengaruh proses pembelajaran yang dilaksanakan pada
siklus III ini. Melalui proses pembelajaran ini dapat meningkatkan
pemahaman mahasiswa terhadap konsep-konsep Kimia Dasar melalui
kegiatan peer tutoring .
Adanya model pembelajaran dengan menggunakan modul bertanya
di tengah-tengah mahasiswa disambut dengan sikap positif dan mahasiswa
berharap agar model ini dapat diteruskan atau dilanjutkan
4. Penutup
Berdasarkan hasil analisis data yang telah dipaparkan di atas, maka
dapat disimpulkan sebagai berikut. (1) Model Pembelajaran dengan
menggunakan modul bertanya dapat meningkatkan aktivitas belajar
mahasiswa. (2) Pemahaman mahasiswa terhadap konsep-konsep Kimia
Dasar dapat ditingkatkan melalui penerapan pembelajaran menggunakan
modul bertanya. (3) Mahasiswa menyambut baik penerapan pembelajaran
menggunakan modul bertanya.
(4) Kendala yang dihadapi dalam
mengimplementasikan modul bertanya adalah banyaknya waktu yang
dibutuhkan dalam proses pembelajarannya.
Dengan memperhatikan temuan di atas, penerapan pembelajaran
dengan menggunakan modul bertanya dapat meningkatkan aktivitas belajar
mahasiswa dan juga pemahaman konsep-konsep Kimia Dasar. Oleh karena
itu, kepada dosen yang akan mengajarkan Kimia Dasar di Jurusan Ilmu
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006
ISSN 0215 - 8250
980
Keolahragaan, disarankan agar menerapkan model pembelajaran ini dalam
mengajarkan Kimia Dasar
DAFTAR PUSTAKA
Nana Sudjana, 1995. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung :
Sinar Baru Algensindo.
Nana Sudjana, 1996. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar
Mengajar. Bandung : Sinar Baru Algensindo.
Nasution, S., 1997. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan
Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Ratna Wilis Dahar dan Aa Sumarna, 1986. Buku Materi Pokok Pengelolaan
Pengajaran Kimia. Modul 7-12. Jakarta: Karunika.
Ratna Wilis Dahar dan Liliasari, 1986. Buku Materi Pokok Pengelolaan
Pengajaran Kimia. Modul 1-6. Jakarta: Karunika.
Suparno, P., 1997. Filasafat
Yogyakarta : Kanisius.
Konstruktivisme
dalam
Pendidikan.
Suryosubroto, B., 1983. Sistem Pengajaran dengan Modul.Yogyakarta :
Bina Aksara.
___________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA, Edisi Khusus TH. XXXIX Desember 2006
Download