MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Psikologi Sosial II Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Periklanan & Marketing Komunikasi Tatap Muka 07 Kode MK Disusun Oleh 85018 Wulansari Budiastuti,S.T.,M.Si. Abstract Kompetensi Manusia mempunyai naluri untuk senantiasa berhubungan dengan sesamanya. Hubungan yang sinambung tersebut menghasilkan pola pergaulan yang dinamakan pola interaksi sosial. Pergaulan tersebut menghasilkan pandanganpandangan mengenai kebaikan dan keburukan. Mampu memahami dan menjelaskan perilaku sosial, terbentuk kelompok, media massa dan perubahan sosial, penyakit sosial dan konflik sosial. Pengertian media menurut para ahli : Dalam Buku Pengantar Ilmu Komunikasi (Cangara, 2006 : 119), media adalah alat atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan dari komunikator kepada khalayak. Ada beberapa pakar psikologi memandang bahwa dalam komunikasi antarmanusia, maka media yang paling dominasi dalam berkomunikasi adalah pancaindera manusia seperti mata dan telinga. Pesan – pesan yang diterima selanjutnya oleh pancaindera selanjutnya diproses oleh pikiran manusia untuk mengontrol dan menentukan sikapnya terhadap sesuatu, sebelum dinyatakan dalam tindakan. Menurut Arsyad, 2002; Sadiman, dkk., 1990, mengatakan bahwa media (bentuk jamak dari kata medium), merupakan kata yang berasal dari bahasa latin medius, yang secara harfiah berarti ‘tengah’, ‘perantara’ atau ‘pengantar’.Oleh karena itu, media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan. Media dapat berupa sesuatu bahan (software) dan/atau alat (hardware). Dapat dikatakan bahwa media adalah suatu organisasi terstruktur, yang menjadi agen penyedia Informasi bagi masyarakat. Media memiliki peran penting dalam proses pembentukan masyarakat yang lebih dewasa dan modern. Unsur lain yang tidak kalah pentingnya adalah, seberapa besar media mempengaruhi masyarakat sebagai penyimak tetap mereka. Beberapa ahli percaya, bahwa media memberikan pengaruh yang besar bagi para penggunanya. Era globalisasi memiliki pengaruh yang kuat disegala dimensi kehidupan masyarakat. Hal ini menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan sosial baik secara positif maupun negatif. Perkembangan teknologi membuat masyarakat terapit diantara dua pilihan. Disatu pihak masyarakat menerima kehadiran teknologi, di pihak lain kehadiran teknologi modern justru menimbulkan masalah-masalah yang bersifat struktural yang kemudian merambah di semua aspek kehidupan masyarakat. Apabila globalisasi diartikan sebagai perkembangan kebudayaan manusia, maka globalisasi informasi dan komunikasi yang mucul karena perkembangan teknologi komunikasi. Media massa merupakan salah satu bentuk kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Melalui media massa yang semakin banyak berkembang memungkinkan informasi menyebar dengan mudah di masyarakat. Informasi dalam bentuk apapun dapat disebarluaskan dengan mudah dan cepat sehingga mempengaruhi cara pandang, gaya hidup, serta budaya suatu bangsa. Pengaruh media berkaitan dengan aspek-aspek lain seperti sifat komunikator, isi/informasi dari media itu sendiri, serta tanggapan dari masyarakat. Sadar maupun tidak masyarakat sering dipengaruhi oleh media massa, misalnya media membujuk untuk menggunakan 2016 2 Kapita Selekta Ilmu Sosial Wulansari Budiastuti,S.T.,M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id suatu produk tertentu ataupun secara tidak langsung membujuk untuk mendukung ideologi politik tertentu maupun partai tertentu. Media massa maupun sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat. Melalui media massa kita dapat belajar banyak hal yang bisa di jadikan pelajaran. Berita tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di luar negeri maupun dalam negeri dapat diketahui dengan cepat dan mudah melalui media massa. Hal ini karena media massa memiliki kemampuan untuk memberikan informasi-informasi secara efektif. Peran media massa ialah: Media dapat memperluas cakrawala pemikiran Media telah membantu masyarakat Negara sedang berkembang mengenal kehidupan masyarakat lain sehingga mereka memperoleh pandangan baru dalam hidupnya. Media dapat memusatkan perhatian Masyarakat tradisional yang bergerak ke arah modern sedikit demi sedikit mulai menggantungkan pengetahuannya pada media massa sehingga hal-hal mengenai apa yang penting, yang berbahaya, apa yang menarik dan sebagainya berasal dari media. Akibatnya lama kelamaan masyarakat mulai meninggalkan kebiasaan atau budayanya dan menganggap budaya tersebut sebagai sesuatu yang kuno dan tidak modern. Oleh karena itu, media massa harus bisa memutuskan dengan tepat informasi atau rubric apa yang akan disampaikannya sebab media dapat mempenggaruhi pola pikir masyarakat dan membangkitkan aspirasi masyarakat. Media massa mampu menumbuhkan aspirasi Secara tidak langsung aspirasi masyarakat tumbuh melalui siaran-siaran atau informasi yang disampaikan media massa. Banyak hal-hal baru yang disampaikan oleh media, misalnya dari gaya berpakaian atau potongan rambut yang membuat masyarakat terdorong untuk melakukan atau menggunakan hal yang sama seperti yang dilihat mereka melalui media. Media massa dan sosial sedikit demi sedikit membawa masuk masyarakat ke suatu pola budaya yang baru dan masyarakat. Keberadaaan perubahan serta mulai media banyak menentukan dalam membawa pola pikir menyajikan pengaruh serta informasi pada budaya perilaku cenderung memicu penetapan pola hidup masyarakat. Media memperlihatkan pada masyarakat bagaimana standar hidup layak bagi seorang manusia, sehingga secara tidak langsung menyebabkan masyarakat menilai apakah lingkungan mereka sudah layak atau apakah ia telah memenuhi standar tersebut dan gambaran ini banyak dipengaruhi dari apa yang di lihat, didengar dan dibaca dari 2016 3 Kapita Selekta Ilmu Sosial Wulansari Budiastuti,S.T.,M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id media. Pesan/informasi yang disampaikan oleh media bisa jadi mendukung masyarakat menjadi lebih baik, membuat masyarakat merasa senang akan diri mereka, merasa cukup atau sebaliknya mengempiskan kepercayaan dirinya atau merasa rendah dari yang lain. Pergeseran pola tingkah laku yang diakibatkan oleh media massa dapat terjadi di lingkungan keluarga, sekolah, dan dalam kehidupan bermasyarakat. Wujud perubahan pola tingkah laku lainnya yaitu gaya hidup khususnya untuk anak-anak dan remaja. Pola perilaku mereka, sedikit demi sedikit dipengaruhi oleh apa yang mereka terima yang mungkin melenceng dari tahap perkembangan jiwa maupun norma-norma yang berlaku. Hal ini dapat terjadi bila taayangan atau informasi yang mestinya di konsumsi oleh orang dewasa sempat ditonton oleh anak-anak. Dampak lainnya yaitu adanya kecenderungan makin meningkatnya pola hidup konsumerisme. Dengan perkembangan media massa apalagi dengan munculnya media massa elektronik (media massa modern) sedikit banyak membuat masyarakat senantiasa diliputi prerasaan tidak puas dan bergaya hidup yang serba instant Gaya hidup seperti ini tanpa sadar akan membunuh kreatifitas yang ada dalam diri kita dikemudian hari. Rubrik dari layar TV dan media lainnya yang menyajikan begitu banyak unsur-unsur kenikmatan dari pagi hingga larut malam membuat menurunnya minat belajar dikalangan generasi muda. Dari hal tersebut terlihat bahwa budaya dan pola tingkah laku yang sudah lama tertanam dalam kehidupan masyarakat mulai pudar dan sedikit demi sedikit mulai diambil perannya oleh media massa dalam menyajikan informasi-informasi yang berasal dari jaringan nasional maupun dari luar negeri yang terkadang kurang pas dengan budaya yang telah dianut dari dulu. Teori Dampak Media Kumpulan teori yang menjelaskan mengenai efek teknologi komunikasi yang berbentuk media memberikan pengaruhnya terhadap perilaku dan cara berpikir manusia di kehidupan sosialnya dari berbagai perspektif. 1. Teori Jarum Suntik Kuatnya media dalam mendorong perubahan pikiran manusia, dengan dampak dan proses yang begitu hebat sepeti jarum suntik (hypodermic) maupun peluru yang meluncur dengan kecepatan tinggi. Contohnya adalah media melebihlebihkan suatu berita tanpa tau kebenarannya sehingga masyrakat terpancing dengan berita tersebut. 2. Teori Arus Bertahap Teori ini beranggapan bahwa efek media terjadi secara tidak langsung dan termediasi melalui opinion leaders. Opinion Leaders ini memiliki pengertian Individu yang gagasannya dan perilaku menjadi model bagi orang lain yang 2016 4 Kapita Selekta Ilmu Sosial Wulansari Budiastuti,S.T.,M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kemudian mengkomunikasikan pesan dan mempengaruhi sikap dan perubahan perilaku para pengikut mereka. ebagai contoh, Opinion Leaders yang datang dari dunia politik, akan menggunakan cara kampanye yang berbeda ketika ingin melakukan komunikasi tentang dirinya dengan penyimak yang memiliki tingkat pengetahuan yang tinggi (elite audience),dengan menggunakan penggunaan bahasa yang lebih kompleks dan rumit. Sebaliknya, ketika ingin berkomunikasi dengan masyarakat secara umum dengan tingkat pengetahuan yang sedang bahkan rendah, politikus tersebut akan menjadi lebih rendah hati, dengan menggunakan bahasa yang lebih merakyat dan media yang bisa dijangkau oleh masyarakat secara luas. 3. Teori Proses Selektif Teori ini menjelaskan bahwa masyarakat melakukan suatu proses seleksi sehingga masyarakatlah yang secara selektif menentukan, efek apa yang mereka ingin dapatkan dari informasi yang diberikan oleh media. Masyarakat, pada umumnya akan menghindari informasi yang datang dari media, yang secara fundamental kontradiktif dengan nilai-nilai atau ideologi yang selama ini mereka miliki, dan yakin akan kebenarannnya. Sebagai contoh, kelompok masyarakat yang mendukung invasi Amerika Serikat ke Irak, tidak akan membaca artikel mengenai pembentukan kedamaian di Irak, dan penghapusan perang. 4. Teori Pembelajaran Sosial Teori pembelajaran sosial adalah teori yang memprediksi perilaku dengan melihat cara lain yang dilakukan individu dalam memproses informasi. Teori ini menjelaskan bahwa contoh dari personal tertentu atau media massa dapat menjadi penting dalam usaha memperoleh perilaku yang baru. Individu melakukan proses imitasi atas apa yang mereka lihat dari media. Teori ini sendiri menekankan pengaruh Televisi secara khusus dalam proses imitasi tersebut. Sebagai contoh, ketika suatu acara ditelevisi menampilkan seorang preman yang akhirnya ditangkap polisi, karena melakukan tindakan kriminal, masyarakat yang menontonnya akan berusaha untuk tidak meniru apa yang telah dilakukan oleh preman tersebut. 5. Teori Kultivasi Teori kultivasi (Cultivation Theory) pertama kali dikenalkan oleh Profesor George Gerbner ketika ia menjadi dekan. Tulisan pertama yang memperkenalkan teori ini adalah “Living with Television: The Violence profile”, Journal of Communication. Awalnya, ia melakukan penelitian tentang “Indikator Budaya” dipertengahan tahun 60-an untuk mempelajari pengaruh menonton televisi.Teori 2016 5 Kapita Selekta Ilmu Sosial Wulansari Budiastuti,S.T.,M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id ini mendeksripsikan bahwa media menghasilkan sebuah dampak dimana ada sebagian masyarakat yang menganggap dunia nyata (kehidupannya sehari-hari) berjalan sesuai dengan dunia yang digambarkan oleh media. Ataupun sebaliknya, menganggap bahwa dunia dalam media itu adalah "realita". Sebagai contoh, anak-anak yang secara konsisten menyaksikan liputan mengenai penculikan anak, akan menganggap bahwa dimana pun Ia berada penculikan tersebut bisa terjadi, sehingga memiliki rasa ketakutan yang berlebihan, dibandingkan anak-anak yang tidak menonton liputan tersebut. 6. Teori Priming Priming adalah proses di mana media massa berfokus pada sebagian isu dan tidak pada isu lainnya dan dengan demikian mengubah juga standar evaluasi yang digunakan khalayak untuk menilai realitas sosial yang dihadapinya. Selain itu teori ini juga menjelaskan bahwa media mendorong terbentuknya pikiran yang terhubung dengan apa yang ditampilkan dimedia itu sendiri. 7. Teori Penetapan Agenda Merupakan sebuah proses dimana figur publik dan peristiwa penting apa yang membantu menentukan konten yang akan disampaikan oleh media. Teori ini juga menjelaskan efek proses tersebut bagi masyarakat penyimak media, dimana dijelaskan bahwa semakin besar ketertarikan masyarakat akan suatu isu, maka semakin besar pula coverageyang dilakukan oleh media atas isu tersebut. 8. Teori Katharsis Teori Katharsis pertama kali diperkenalkan pada kisaran awal tahun 1960 dalam tulisan berjudul "The Stimulating Versus Cathartic Effect of a Vicarious Aggressive Activity" yang dipublikasikan dalam journal of abnormal social psychology. Konsep teori ini berdiri diatas psikoanalisa Sigmund freud, yaitu emosi yang tertahan bisa menyebabkan ledakan emosi berlebihan, maka dari itu diperlukan sebuah penyaluran atas emosi yang tertahan tersebut.Penyaluran emosi yang konstruktif ini disebut dengan katharsis.Pada masa itu, Freud berpikir bahwa pelepasan emosi yang tertahan dapat menjadi suatu efek terapeutik yang menguntungkan (Corsini & Wedding, 1989). Penyaluran emosi dan agresi tersebut, terkadang didasari oleh sebuah tragedy atau peristiwa yang pernah menimpa seseorang dimasa lalu dan menimbulkan rasa trauma. Contohnya, Warga Indonesia yang jenuh melihat kondisi kehidupan Indonesia dengan segala warna kecurangan, korupsi serta tindak ketidak adilan yang dilakukan oleh pemrintah dan polisi, merasa senang dan emosi serta agresinya tersebut tersalurkan ketika menonton film India, yang menceritakan tentang 2016 6 Kapita Selekta Ilmu Sosial Wulansari Budiastuti,S.T.,M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id kepahlawanan seorang inspektur polisi membasmi koruptor dan polisi jahat. Musik, film, gambar, peristiwa merupakan contoh dari efek katarsis tersebut. Teori ini menjelaskan juga bahwa konten dewasa dan juga kekerasan yang ditampilkan oleh media memberikan efek positif karena memberikan kesempatan bagi individu untuk meninggalkan sifat anti sosial mereka di dalam sebuah dunia fantasi. Teori ini populer pada tahun 1930 hingga 1940, sebelum akhirnya masyarakat secara luas percayan bahwa media memiliki tanggung jawab terhadap penyakit-penyakit sosial yang terjadi di dalam masyarakat. 9. Teori Kritis Teori kritis pertama kali ditemukan Max Horkheimer pada tahun 1930-an. Pada mulanya teori kritis berarti pemaknaan kembali ideal-ideal modernitas tentang nalar dan kebebasan, dengan mengungkap deviasi dari ideal-ideal itu dalam bentuk saintisme, kapitalisme, industri kebudayaan, dan institusi politik borjuis.Teori kritis memungkinkan pembacaan produksi budaya dan komunikasi dalam perspektif yang luas dan beragam. Teori ini bertujuan untuk melakukan eksplorasi refleksif terhadap pengalaman yang manusia alami dan cara manusia mendefinisikan dirinya sendiri, budaya , dan dunia. Teori ini mempertanyakan teori-teori lain yang digunakan dalam menjelaskan dampak yang dihasilkan oleh media. Teori ini sendiri memfokuskan pembahasannya bukan pada efek perilaku yang diterima Individu dari media, namun melihat perubahan budaya dalam ruang lingkup yang luas yang disebabkan oleh media. Teori Kritis ini juga memiliki kemampuan dalam mendeksripsikan secara lanjut hubungan antara budaya dengan media itu sendiri. Teori ini percaya, dampak yang dihasilkan oleh media, bukanlah efek yang terjadi secara monoton, namun sebagai sebuah proses timbal balik. Peran Media Sosial Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaringsosial, wiki, forum dan dunia virtual. Blog, jejaringsosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Di dalam masyarakat kita saat ini, banyak sekali media yang berpengaruh terhadap perubahan sosial. Contoh dari media sosial yang mempengaruhi perubahan sosial yaitu facebook, twitter, instagram, path, G+ dan masih banyak lagi lainnya yang ada di lingkungan sekitar kita. Masyarakat tidak susah-susah lagi memberikan aspirasi dan komentar tentang apapun yang terjadi di dunia saat ini, semua bisa di tulis di twitter. Beberapa media sosial 2016 7 Kapita Selekta Ilmu Sosial Wulansari Budiastuti,S.T.,M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id tersebut dapat merubah sikap dan pikiran masyarakat yang menggunakannya. Baik dari segi positif maupun negatif. Perkembangan media sosial ini sangat cepat dikalangan masyarakat, terutama kalangan remaja. Pada sebuah data riset disebutkan, bahwa 8 dari 10 remaja (83%) pernahmengunjungi situs jejaring sosial; 75% diantaranya memiliki akun dalam website tersebut,51% remaja mengecek akun jejaring sosialnya setiap hari, dan 1 dari 3 (34%) mengunjungiwebsite mereka lebih dari dua kali sehari. Tiga-perempat (75%) dari mereka mengatakanmereka berpikir bahwa mereka mengerti kebijakan privasi yang diberikan oleh situs tersebut dengan baik. Dari berbagai riset yang telah dilakukan, terlihat jelas bahwa media sosial diterimadengan baik oleh hamper diseluruh lapisan masyarakat. Pengaplikasiannya juga selalu berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kecepatan laju informasi yang kian cepat. Peran media sosial sangat berpengaruh terhadap perubahan sosial : Peranmedia sosial dapat merubah sistem perilaku masyarakat Salah satu peran media sosial seperti twitter dan facebook dapat merubah perilaku dan sistem demokrasi dalam menyampaikan aspirasi dan perspektif yang dilakukan oleh masyarakat. Dilihat pada masa lampau, masyarakat masih menggunakan teknik yang sederhana dalam hal mengungkapkan aspirasi mereka terhadap tindakan pemerintah seperti mengirim surat dan berunjuk rasa. Sedangkan dilihat pada masa kini, masyarakat dapat mengungkapkan aspirasi dan perspektif kepada pemerintah dengan melalui twitter dan facebook. Hal tersebut menggambarkan peran media sosial yang dapat mempengaruhi perubahan sosial dalam masyarakat. Peran media sosial terhadap perubahan sosial dapat memberikan wawasan luas Salah satu contohnya, dengan adanya penyiaran televisi, radio, dan media internet yang memberikan informasi, masyarakat dapat mengetahui berita-berita yang baru terjadi. Peran media sosial dapat merubah pemikiran atau pandangan masyarakat Salah satu contohnya pada zaman pemerintahan Soeharto, masyarakat Indonesia sering menyaksikan penyiaran melalui televisi maupun radio mengenai kekejaman Partai Komunis Indonesia (PKI). Dengan adanya penyiaran tersebut, maka pemikiran atau pandangan masyarakat terhadap PKI menjadi negatif, yaitu berpandangan bahwa para komunis itu kejam dan tidak berperikemanusiaan. Contoh lain, pada zaman sekarang media sosial menjadi sarana untuk melakukan kampanye yang dilakukan oleh para partai. Di dalam media sosial tersebut, para 2016 8 Kapita Selekta Ilmu Sosial Wulansari Budiastuti,S.T.,M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id partai berlomba-lomba memperlihatkan kebaikan-kebaikan yang mereka lakukan agar merubah pola pikir masyarakat terhadap mereka menjadi positif. Menurut Keith R. Stamm & John E. Bowes (1990), efek media dalam mempengaruhi manusia, dibagi menjadi dua bagian, yaitu : • Efek Primer efek yang ditimbulkan karena adanya terpaan, perhatian dan pemahaman. Jika manusia tidak bisa lepas dari media massa, maka efek yang ditimbulkan sungguhsungguh terjadi. Semakin memahami apa yang disampaikan oleh media, maka semakin kuat pula efek primer yang terjadi. • Efek Sekunder efek yang ditimbulkan karena adanya perubahan tingkat kognitif (perubahan pengetahuan dan sikap) dan perubahan prilaku (menerima dan memilih). Efek sekunder diyakini lebih menggambarkan realitas yang sungguh-sungguh terjadi di masyarakat. Salah satu bentuk efek sekunder adalah efek dari teori penggunaan dan kepuasan, atau uses and gratifications, yang memfokuskan perhatian pada audience atau masyarakat sebagai konsumen media massa, dan bukan pada pesan yang disampaikan. Pemanfaatan Media Sosial dalam Kehidupan : Aspek Pendidikan Media edukasi internet adalah salah satu perkembangan dari Internet yang dibuatdibidang pendidikan, salah satu produknya lebih akrab disapa e-learning. Walaupun e-learning learning telah menjadi bagian yang mandiri dari internet, banyaknya pengguna media sosialdi dunia menjadikan para pengajar mengikuti kecenderungan untuk memberikan ilmumereka lewat media sosial. Aspek Ekonomi Ekonomi adalah aspek yang sangat penting mengingat aspek ini sangat berhubungan langsung dengan kehidupan masyarakat setiap harinya. Ekonomi berperan penting dalammenggerakkan roda kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, aspek ini lebih berkembangdi dunia teknologi informasi, khususnya di media sosial.Salah satu produk ekonomi yang berkembang di media sosial adalah e-commerce. Walaupun kini banyak pengusaha e-commerce yang membuat websitetersendiri untuk produk mereka, namun tidak sedikit juga yang sengaja memanfaatkanmedia jejaring sosial untuk memasarkan produknya. 2016 9 Kapita Selekta Ilmu Sosial Wulansari Budiastuti,S.T.,M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Aspek Politik Fungsi internet dan media sosial sebagai media informasi dan komunikasi jelas sangatdimanfaatkan secara optimal oleh orang- orang yang berkecimpung di dunia politik.Forum, Facebook, Twitter, ataupun media sosial lain dimanfaatkan oleh masyarakat untukmendiskusikan isu-isu politik yang ada. Sebagai contoh yaitu Kegiatan Pemilu pada masa kampanye, banyak forum di internet membuka ruang diskusi politik untuk membicarakan visi dan misi partai politik. Ada juga yang membuat diskusitentang beberapa tokoh politik lokal ataupun nasional. Selain itu, para tokoh politik inimenggunakan jejaring sosial Twitter untuk memperkenalkan visi dan misi mereka kepadamasyarakat. Begitu pula pembuatan fanspage Facebook untuk memperkenalkan tokohtersebut kepada para pengguna setia Facebook. Aspek Kesehatan Gaya hidup masyarakat modern pada era seperti sekarang ini telah membuat tingkatkesehatan masyarakat menurun. Tingkat polusi yang tinggi serta makanan yangkebanyakan adalah junk food juga menjadi faktor mengapa tingkat kesehatan masyarakatkini cukup menyita perhatian.Gaya hidup seperti itulah yang mendorong adanya gerakan hidup sehat. KampanyeGerakan Hidup Sehat ini dilakukan dimanamana tidak terkecuali di Media Sosial.Popularitas media sosial telah berkembang dengan pesat dalam beberapa tahun terakhir.Hal ini ditunjukkan dengan meluasnya penggunaan situs seperti Facebook dan Twitter dikalangan mahasiswa kedokteran dan para dokter serta semakin banyaknya blog mapan danforum internet yang ditunjukkan khusus untuk para profesional medis.Walaupun para profesional medis seharusnya bebas untuk manfaat personal dan profesional yang mendapat keuntungan dan banyak bisa diberikan oleh media sosial, mereka juga harus memperhatikan resiko potensial yang bisa didapat, mengingat ilmu media tidak dapat digunakan sembarangan karena menyangkut nyawa mahluk hiddup. Media sosial telah menjadi bagian penting dari hidup kita. Sebagai kaum modern yangmembutuhkan yang cepat, akurat, serta bisa dipertanggung jawabkan menjadikan mediasosial ini sebagai salah satu media utama dalam pencarian informasi dan media komunikasi.Perkembangan ini bukan tidak memiliki resiko, masalah privasi keabsahan dataataupun presisi dari informasi harus selalu diperhatikan saat sebuah informasi diterima.Selain itu, upaya beberapa pihak untuk mengoptimalkan fungsi media sosial ini juga harusdidukung oleh masyarakat agar tujuan utama dari pengembangan penggunaan media sosialini dapat terlaksana. 2016 10 Kapita Selekta Ilmu Sosial Wulansari Budiastuti,S.T.,M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Daftar Pustaka 1. Abimanyu,Anggito. Ekonomi Indonesia baru: Kajian dan Alternatif Solusi Menuju Pemulihan Melek Media, Jakarta,Komputindo,2000. 2. Soekanto,Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar edisi Revisi, Jakarta, Raja Grafindo,2013. 3. https://id.wikipedia.org/wiki/Efek_media 4. https://ptkomunikasi.wordpress.com/2012/06/11/pengertian-media-sosial-peranserta-fungsinya/ 5. http://www.perpustakaan.depkeu.go.id/DefaultPrg.asp?in=Detailresensi&IdResensi= 454 2016 11 Kapita Selekta Ilmu Sosial Wulansari Budiastuti,S.T.,M.Si. Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id