Lecture Note: Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom 1 Hal yang sering terlewatkan namun justru sangat penting artinya sebagai perekat suatu perusahaan adalah budaya perusahaan (corporate culture). Budaya perusahaan adalah nilai-nilai yang menjadi pegangan sumber daya manusia dalam menjalankan kewajibannya dan perilakunya di dalam organisasi. Budaya perusahaan ini terlihat dalam interaksi dari pimpinan ke karyawan, di antara karyawan, dan dari karyawan ke pimpinan. Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom 2 Untuk mengoptimalkan budaya di perusahaan keluarga, dimulai dari pertanyaan siapa diri kita (who we are), apa yang kita percaya (what we believe), apa yang kita lakukan (what we do), dan bagaimana kita melakukannya (how we do it). Corporate culture memuat artifacts, values, dan beliefs yang kesemuanya menuju pada performance. Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom 3 Jika culture of competence sudah dimiliki, sangat dimungkinkan untuk mencapai hasil pada tingkatan high performance (kinerja unggul) dan tidak berbicara lagi tentang inward looking dalam keluarga tetapi sudah bergeser pada business operation excellence. Jadi, budaya yang kuat akan memaksimalkan kinerja, yang pada akhirnya menciptakan, menumbuhkan, dan mempertahankan sense of belonging bagi non-family members. Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom 4 Suatu organisasi akan dapat berprestasi tinggi apabila organisasi tersebut dapat menyatakan tujuannya secara SMART (specific, Measurable, Achievable, Realistic, dan Timebound). Untuk mencapai tujuan tersebut harus dirancang strategi yang tepat dan dijabarkan ke dalam rencana bisnis. Dalam perjalanan pelaksanaannya diperlukan pelatihan internal, memonitor kemajuan, serta mengukur hasil-hasil yang ada. Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom 5 Perusahaan keluarga dengan operasi bisnis kelas dunia menyelaraskan antara proses bisnis dan hasil-hasil bisnis yang dicapainya dalam 3 dimensi: approach, deployment, dan results. Dalam konsep ini, komitmen pimpinan yang visioner dan budaya organisasi memegang peran sebagai pendorong (driver). Keduanya mendapat peran ini karena organisasi memerlukan baik visibilitas maupun fleksibilitas. Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom 6 Sebuah perusahaan yang layak masuk dalam world class company, setidaknya mempunyai 5 karakteristik utama, yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. Kompetensi Kemampuan beradaptasi Budaya kualitas Inovatif Sifat wirausaha. Pada dasarnya GCG mengarahkan perhatian pada peningkatan kinerja korporasi (corporate performance) melalui supervisi atau monitoring dari kinerja manajemen dan sekaligus memastikan akuntabilitas manajemen kepada pemegang saham dan stakeholders lain. Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom 7 The Jakarta Consulting Group menawarkan model untuk GCG yang mencakup legal system, company regulation, dan industry best practice. Ketiganya harus memenuhi prinsip-prinsip GCG, yakni fairness, transparency, accountability, dan responsibility. GCG memiliki mekanisme kontrol yang di satu sisi melibatkan auditors dan audit committee untuk hasil-hasil terbaik dan di sisi lain adalah shareholders, debt providers, independent supervisors, dan public/enviromental interest. Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom 8 Pada umumnya tugas dan kewajiban seseorang dalam bisnis keluarga adalah karena ditunjuk oleh keluarga atau berdasarkan nasihat dan anjuran yang diberikan mengenai struktur dasar dari bisnis keluarga. Ada 3 kelompok struktur dasar yang dibutuhkan oleh bisnis keluarga, yaitu: 1. 2. 3. Family council Audit committee Advisory council. Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom 9 1. 2. 3. 4. 5. 6. Selection of manager Integrity of Management Responsibility of Management Accountability of Audit Committee Transparency on Accounting Reports Adherence to Commitment and Agreements Made. Trisnadi Wijaya, S.E., S.Kom 10