MODUL PERKULIAHAN PENGANTAR ILMU KOMUNIKASI Modul Standar untuk digunakan dalam Perkuliahan di Universitas Mercu Buana Fakultas Program Studi Ilmu Komunikasi Marketing Communications & Advertising Tatap Muka 01 Abstract Komunikasi Sebagai Proses Sosial dan Peristiwa sosial Komunikasi Sebagai Ilmu Kode MK Disusun Oleh MK85001 Ira Purwitasari S.Sos.,M.IKom Kompetensi Mahasiswa mampu memahami, menjelaskan pengertian dan hakikat komunikasi . HAKIKAT KOMUNIKASI I. Filsafat: Ilmu Segala Ilmu Jika ilmu komunikasi kita ibaratkan sebagai pohon, ia tumbuh dari “biji buah” pohon fiklsafat. Pohon filsafat merupakan pohon dari mana semua ilmu berasal, membuat filsafat disebut “ilmu segala ilmu” (Keraf, 2001). Sebagai pohon ilmu, filsafat memiliki dua cabang utama yang membentuk rumpunnya masing-masing, yakni rumpun ilmu-ilmu alam atau eksakta dan rumpun ilmu-ilmu social. Ilmu-ilmu alam mempelajari berbagai zat dan benda alam sedangkan ilmu-ilmu social mempelajari manusia dalam konteks hubungannya dengan manusia lain. Sebagai ilmu, filsafat mengkaji segala sesuatu yang ada dan yang mungkin ada. Didorong naluri ingin tahunya – tatkala melihat isi, benda, serta gejala alam menimbulkan pertanyaan dalam diri manusia: apakah ini? Mengapa sesuatu ini ada? Darimana ia berasal? Bagaimana ia menjadi ada? Dalam upaya memecahkan masalah dan menjawab berbagai pertanyaan itu, lahirlah ilmu fisika (mengkaji segala yang ada di alam), ilmu kimia (zat atau unsure alam), ilmu biologi makhluk pengisi alam; tumbuh-tumbuhan, hewan termasuk makhluk hayati manusia). Karena obyek ini adalah benda alam maka dikelompokkanlah mereka dalam ilmu-ilmu alam. Cabang ilmu-ilmu alam tadi kita sebut ilmuilmu alam murni. Selanjutnya manusia mulai menyadari bahwa terdapat masalah dan sejumlah pertanyaan muncul dalam berbagai hal menyangkut diri manusia itu sendiri, utamanya dalam konteks perilaku dan hubungan social antarmanusia maka lahirlah, ilmu-ilmu social. Dalam rumpun ilmu-ilmu social yang tumbuh belakangan setelah ilmu-ilmu alam berkembang beberapa cabang utama, antara lain: (1) Antroplogi, mempelajari manusia dalam konteks budaya; (2) Psikologi, mempelajari manusia dalam konteks kejiwaan dan tingkah laku; (3) Ekonomi, mempelajari manusia dalam konteks pemenuhan kebutuhannya atas barang dan jasa; (4) Sosiologi, mempelajari manusia dalam konteks organisasi social kemasyarakatan; (5) politik, mempelajari manusia dalam konteks kekuasaan serta sistem pemerintahan. Cabang dalam rumpun ilmu-uilmu social ini disebut ilmu-ilmu social murni. Dari ilmu-ilmu social murni berkembang sejumlah ilmu social terapan sebagai aplikasi ilmu-ilmu social ilmu murni pada salah satu bidang telaah tertentu. Misalnya: (1) ilmu pendidikan, merupakan ilmu social terapan yang mengaplikasikan konsep-konsep dari psikologi, antroplogi dan sosiologi; (2) ilmu manajemen menerapkan konsep-konsep psikologi, ekonomi, antropologi dan sosiologi; serta (3) ilmu komunikasi yang dikategorikan ‘13 2 Pengantar Ilmu Komunikasi Ira Purwitasari S.Sos.,M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id sebagai ilmu social terapan dengan mengaplikasikan konsep-konsep sosiologi, psikologi, ekonomi, politik, dan antropologi. Dalam konteks inilah maka ilmu komunikasi dikatakan bersifat interdisipliner, ia memanfaatkan ilmu-ilmu lain yang berada di dalam rumpun ilmu-ilmu social. Selain itu, dalam perkembangannya, komunikasi juga memanfaatkan ilmu-ilmu yang berada dalam rumpun ilmu-ulmu alam/eksakta yang bersifat terapan seperti telekomunikasi atau komputer bahkan beberapa teori atau model dikembangkan dari sana. Misalnya, model komunikasi Shannon-Weaver. Karenanya ilmu komunikasi juga dikatakan bersifat multidisipliner: memanfaatkan ilmu-ilmu lain yang berada di luar rumpun ilmu-ilmu sosial. II. Komunikasi: Arti dan Akar Kata Manusia tidak bisa tidak berkomunikasi, sebuak aksioma yang menggambarkan betapa komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Kehidupan manusia akan tampak hampa dan sepi apabila tidak ada komunikasi. Bahkan seseorang yang sedang dalam keadaaan sakit, akan bertambah berat derita sakitnya apabila komunikasi dengan orang-orang yang dicintainya diputus. Dan ada beberapa saran dalam dunia kesehatan untuk melakukan terapi sentuhan pada orang sakit untuk membantu proses kesembuhan. Komunikasi atau communications dalam bahasa Inggris berasal dari kata Latin communis yang berarti “sama”. Communico, communicatio, communicare, yang berarti “membuat sama” (to make common). Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama Komunikasi sebagai kata kerja (verb) dalam bahasa Inggris, communicate, berarti: 1. Untuk bertukar pikiran-pikiran, perasaan-perasaan dan informasi 2. Untuk membuat tahu, 3. Untuk membuat sama, dan 4. Untuk mempunyai hubungan yang simpatik Sedangkan dalam kata benda (noun), communication berarti : 1. Pertukaran symbol, pesan-pesan yang sama dan informasi 2. Proses pertukaran di antara individu-individu melalui sistem symbol-simbol yang sama; 3. Seni untuk mengekspresikan gagasan-gagasan, dan 4. Ilmu pengetahuan tentang pengiriman informasi ‘13 2 Pengantar Ilmu Komunikasi Ira Purwitasari S.Sos.,M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id (Stuart, 1983). Ilmu komunikasi seperti juga antroplogi atau sosiologi adalah disiplin ilmu deskriptif. Dalam sejarah pertumbuhannya, ilmu komunikasi berawal sejak retorika terlahir sebagai pengetahuan dan seni berbicara secara lisan, tatap muka dalam konteks public. Ilmu dan seni dalam menyampaikan pesan ini kemudian berkembang bukan saja dalam tataran tatap muka dengan public tapi juga melalui media massa. Di Eropa, ia berkembang menjadi publizistikwissenschaft atau publisistik, sedangkan di Amerika ia lebih dikenal sebagai communication science atau ilmu komunikasi. Isi dari interaksi antar manusia adalah komunikasi. Dua orang dikatakan melakukan interaksi apabila masing-masing melakukan aksi dan reaksi. Aksi dan reaksi yang dilakukan manusia baik perorangan, kelompok, ataupun organisasi dalam ilmu komunikasi disebut tindakan komunikasi. Tindakan komunikasi dapat dilakukan dalam berbagai macam cara, baik secara verbal (dalam bentuk kata-kata secara lisan ataupun tertulis) maupun non verbal (tidak dalam bentuk kata-kata, misalnya gestura, sikap, tingkah laku, gambar-gambar dan bentuk-bentuk lainnya yang mengandung arti). Tindakan komunikasi juga dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Berbicara secara tatap muka, berbicara melalui telepon, menulis surat kepada seseorang. Sementara yang termasuk tindakan komunikasi tidak langsung adalah tindakan komunikasi yang dilakukan dengan menggunakan medium atau alat perantara seperti penyampaian informasi melalui surat kabar, majalah, radio, TV, film, atau internet. Peristiwa komunikasi dapat terjadi dalam berbagai konteks kehidupan manusia, mulai dari kegiatan yang bersifat individual diantara dua orang atau lebih, kelompok, keluarga, organisasi, melalui media atau dalam konteks publik secara lokal, nasional, regional dan global. Berikut beberapa contoh peristiwa komunikasi: • Seorang bayi menangis, ia berhenti setelah disusui ibunya. • Seorang pengendara mobil ditilang oleh polisi, karena ia melanggar aturan ramburambu lalu lintas. • Seorang Bapak duduk sambil membaca koran • Seluruh warga kampung sedang menonton siaran pertandingan bola bersama di lapangan terbuka ‘13 • Seorang direktur perusahaan berdiskusi dengan bawahannya dalam sebuah rapat • Dsb. 2 Pengantar Ilmu Komunikasi Ira Purwitasari S.Sos.,M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Memahami komunikasi berarti memahami apa yang terjadi selama komunikasi berlangsung, mengapa itu terjadi, manfaat apa yang dirasakan, akibat-akibat apa yang ditimbulkannya, apakah tujuan dari aktifitas berkomunikasi sesuai dengan apa yang diinginkan, memahami hal-hal yang dapat mempengaruhi dan memaksimalkan hasil-hasil dari kejadian tersebut. Apa itu komunikasi masing-masing individu mempunyai pemahaman sendiri. Bahkan tidak dipungkiri orang tidak menyadari akan makna komunikasi bagi diri dan kehidupannya. Komunikasi menjadi seperti kegiatan rutin yang tidak disadari kepentingannya, bahwa komunikasi adalah hal biasa yang sudah selayaknya ada. Menurut Anwar Arifin (1988:17), komunikasi merupakan suatu konsep yang multi makna. Makna komunikasi dapat dibedakan berdasarkan: Komunikasi sebagai proses sosial Proses adalah suatu kegiatan atau aktivitas secara terus menerus dalam kurun waktu tertentu dalam waktu yang panjang ataupun dalam jangka waktu pendek tergantung pada konteksnya. Misalnya membuat kue dan meraih kesarjanaan adalah suatu proses. Proses adalah suatu perubahan atau rangkaian tindakan serta peristiwa selama beberapa waktu dan menuju suatu hasil tertentu. Kata komunikasi berasal dari kata latin communicare yang berarti bergaul dengan seseorang, memberitahukan sesuatu kepada orang lain dan berhubungan dengan orang lain. Dari kata kerja tersebut dibentuk kata benda communication yang dalam bahasa Indonesia komunikasi dan berarti pergaulan, pemberitahuan dan berhubungan. Selanjutnya dari kata proses dan komunikasi itu bisa diambil suatu kesimpulan bahwa proses komunikasi adalah setiap langkah yang dimulai dari saat menciptakan informasi sampai saat informasi itu dipahami merupakan proses komunikasi. Proses social diartikan sebagai pengaruh timal balik antara berbagai kehidupan bersama (individu, masyarakat, organisasi, lemabaga kemasyarakatan, asosiasi, dll). Sedangkan komunikasi sebagai proses social berarti dalam kehidupan bersama antara individu dan masyarakat ada saling pengaruh memengaruhi tersebut dibangun dengan melalui proses komunikasi. Komunikasi sebagai proses social di masyarakat mempunyai fungsi : ‘13 Komunikasi menghubungkan antar berbagai komponen masyarakat Komunikasi membuka peradaban baru manusia 2 Pengantar Ilmu Komunikasi Ira Purwitasari S.Sos.,M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Komunikasi adalah manifestasi control social dalam masyarakat Individu berkomunikasi dengan orang lain menunjukan jati diri kemanusiaannya. Komunikasi sebagai peristiwa social Konteks ini mempunyai pengertian bahwa komunikasi merupakan gejala yang dipahami dari sudut bagaimana bentuk dan sifat terjadinya. Peristiwa komunikasi dapat diklasifikasikan berdasarkan criteria tertentu. Ada yang membedakan komunikasi massa dengan tatap muka; komunikasi verbal dan non verbal; komunikasi bermedia dan non media dll. Selain itu komunikasi dapaat dibedakan berdasarkan lokasi atau kawasan seperti komunikasi internasional, komunikasi nasional dan komunikasi regional. Tercakup di dalamnya komunikasi lintas budaya yakni komunikasi yang berlangsung antara masyarakat yang mempunyai kebudayaan berbeda. Pembagian lain yang berdasarkan tujuan dan jenis pesan mencakup jenis komunikasi politik; komunikasi bisnis; komunikasi pembangunan; dll. Komunikasi sebagai sebuah ilmu Struktur ilmu (pengetahuan) meliputi aspek, aksiologi, epistemology dan ontology. Aksiologi mempertanyakan dimensi utilitas (faedah, peranan, kegunaan), epistemology menjelaskan norma-norma yang dipergunakan ilmu pengetahuan untuk membenarkan dirinya sendiri. Sedangkan ontology menjelaskan struktur material (apanya) dari ilmu pengetahuan. Perkembangan ilmu komunikasi di Indonesia, dari segi aksiologi ilmu komunikasi telah banyak dimanfaatkan untuk memecahkan persoalan-persoalan social. Dari segi epistemology, ilmu komunikasi pada umumnya dianggap sebagai sub ordinat ilmu lain. Misalnya, sarjana psikologi mempelajari perilaku individu dan memandang komunikasi sebagai salah satu jenis tertentu dari perilaku manusia. Sarjaana sosiologi berfokus pada masyarakat dan proses social, melihat komunikasi sebagai salah satu dari factor-faktor social. Makin berkembangnya pendidikan tinggi ilmu komunikasi, sifat subordinat tersebut perlahan-lahan berkurang. Sebaliknya, penelitian-pe terhadap gejala komunikasi memungkinkan berkembangnya teori-teori komunika. Dengan demikian wilayah ontologi semakin luas. Komunikasi sebagai kiat atau keterampilan Komunikasi dipandang sebagai skill yang oleh individu dipergunakan untuk melakukan profesi komunikasi. Perkembangan dunia komunikasi di Indonesia pada masa ‘13 2 Pengantar Ilmu Komunikasi Ira Purwitasari S.Sos.,M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id yang akan datang menunjukkan prospek yang semakin cerah. Dengan demikian masalahmasalah yang berhubungan dengan profesi komunikasi tetap menjadi agenda penting. Antara komunikasi dan bidang profesional terdapat kaitan yang signifikan. Dalam menunjang suatu profesi atau karir yang menuntut kemampuan pemahaman pada sifat dasar komunikasi, berkomunikasi secara kompeten dan efektif diperlukan dalam bidang kemampuan berkomunikasi (speech communication), komunikasi massa, komunikasi organisasi, komunikasi politik, public relations, periklanan, penyiaran (broadcasting) dan pemasaran. Pengetahuan dan kemampuan komunikasi adalah dasar untuk kualitas kepemimpinan. Merupakan hal pokok untuk hubungan interpersonal, mempengaruhi dan perkembangan informasi dalam organisasi. Komunikasi juga memainkan peran penting dalam perencanaan, pengambilan keputusan, pemikiran strategis, memperoleh pengetahuan teknis dan menilai hasil. III. Pengertian Ilmu dan Ilmu Komunikasi Ilmu pada dasarnya adalah pengetahuan tentang sesuatu hal, baik yang menyangkut alam (natural) atau sosial (kehidupan masyarakat) yang diperoleh manusia melalui proses berpikir (S. Djuarsa, 1999 : 9) Pengertian ilmu dalam dunia ilmiah menuntut tiga ciri. Pertama, ilmu harus merupakan suatu pengetahuan yang didasarkan pada logika. Kedua, ilmu harus terorganisasikan secara sistematik. Pengertian mengenai ilmu komunikasi pada dasarnya memiliki karakteristik yang sama dengan pengertian ilmu secara umum. Hanya saja objek perhatiannya difokuskan pada peristiwa-peristiwa komunikasi antarmanusia. Berger & Chaffee (1987) mendefinisikan ilmu komunikasi sebagai suatu pengamatan terhadap produksi, proses dan peengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang melalui pengembangan teori-teori yang dapat diuji dan digeneralisasikan dengan tujuan menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang. Pengertian ilmu komunikasi tersebut memberikan tiga pokok pikiran. Pertama, objek pengamatan yang menjadi fokus perhatian dalam ilmu komunikasi adalah produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang dalam konteks kehidupan manusia. Kedua, ilmu komunikasi bersifat ”ilmiah-empiris” (scientific) dalam arti pokok-pokok pikiran dalam ilmu komunikasi bertujuan menjelaskan fenomena sosial yang berkaitan dengan produksi, proses, dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang. ‘13 2 Pengantar Ilmu Komunikasi Ira Purwitasari S.Sos.,M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id Dari uraian di atas maka ilmu komunikasi didefinisikan sebagai pengetahuan tentang peristiwa komunikasi yang diperoleh melalui suatu penelitian tentang sistem, proses dan pengaruhnya yang dilakukan secara rasional dan sistematik, serta kebenarannya dapat diuji dan digeneralisasikan. Syarat dari suatu ilmu adalah harus memiliki obyek kajian yang terdiri dari satu golongan masalah yang sama sifatnya. Obyek ilmu dapat dibedakan atas obyek material dan obyek forma. Obyek materia adalah obyek dari mana ilmu itu dalam bidang yang sama diamati. Sdangkan obyek forma adalah sudut dari mana obyek material itu dikaji secara lebih spesifik. Contoh: disiplin ilmu antropologi, sosiologi dan psikologi sama-sama mengkaji perilaku manusia (obyek material), namun masing-masing memiliki sudut pandang (obyek forma) yang berbeda. Dalam hal ilmu komunikasi, obyek materianya adalah sama dengan ilmu-ilmu social lainnya, yakni manusia dilihat dari sisi tingkah laku dan perilaku sosialnya. Sedangkan obyek forma ilmu komunikasi yakni bagaimana obyek material itu disoroti, mengkaji tentang penyampaian pesan yang dilakukan manusia dalam kehidupan sosialnya. Daftar Pustaka 1. Devito, Joseph A., Komunikasi Antar Manusia – Kuliah Dasar, e.d. ke-5, profesional Books, 2011 2. Mulyana, Deddy, Ilmu Komunikasi suatu Pengantar, PT. Remaja Rosdakarja, Bandung, 2007 ‘13 2 Pengantar Ilmu Komunikasi Ira Purwitasari S.Sos.,M.IKom Pusat Bahan Ajar dan eLearning http://www.mercubuana.ac.id