Modul Kapita Selekta Ilmu Sosial

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Kapita Selekta Ilmu Sosial
Sistem Sosial
FAKULTAS
Bidang Studi
ILMU KOMUNIKASI
Public relations/
Humas
Tatap Muka
Kode MK
2
Abstract
Yuni Tresnawati,S.Sos., M.Ikom.
Kompetensi
Dalam pokok bahasan ini adalah Setelah
memperkenalkan
Disusun Oleh
dan membahas
mengenai system sosial
membaca
mengikuti
mata
modul
kuliah
dan
ini
diharapkan mahasiswa :
 Memahami apa itu sistem
 Memiliki
pengetahuan
system sosial
tentang
Pendahuluan
•
Secara etimologis berasal dari bahasa Yunani systema artinya sehimpunan dari
bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berhubungan satu sama lain
secara teratur danmerupakan suatu keseluruhan
•
Sistem adalah sesuatu yang terdiri dari sejumlah unsur atau komponen yang selalu
pengaruh-mempengaruhi dan terkait satu sama lain oleh satu atau beberapa asas
•
Suatu kompleksitas dari saling ketergantungan antar bagian-bagian,komponenkomponen, dan proses-proses yang melingkupi aturan-aturan tata hubungan yang
dapat dikenali.
Suatu tipe serupa dari saling ketergantungan antar kompleksitas tersebut dengan
Definisi Sistem Sosial
•
Menurut Talcot Parson
•
Sistem = interdependensi antar bagian, komponen & proses yang mengatur
hubungan-hubungan tersebut
‘13
2
Kapita Selekta Ilmu Sosial
Yuni Tresnawati, S.Sos., M.Ikom.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
•
Interdepensi berarti tanpa 1 bagian/komponen maka akan mengalami guncangan.
Suatu sistem akan terintegrasi ke suatu equilibrium
•
Teori Sibenertika Parson: sistem sosial merupakan suatu sinergi antara berbagai sub
sistem sosial yang saling mengalami ketergantungan dan keterkaitan.
•
Adanya hubungan yang saling keterkaitan, interaksi dan saling ketergantungan.
.
Persyaratan Sistem Sosial
Menurut TALCOTT PARSON, ada 4 syarat fungsional agar sistem sosial bertahan:
•
ADAPTATION (adaptasi)
•
GOAL ATTAINMENT (pencapaian tujuan)
•
INTEGRATION (integrasi)
•
LATENT PATTERN MAINTENANCE (pemeliharaan pola
latent)
‘13
3
Kapita Selekta Ilmu Sosial
Yuni Tresnawati, S.Sos., M.Ikom.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
PENCAPAIAN TUJUAN YANG DIHARAPKAN
•
Tujuan individu harus menyesuaikan dengan tujuan sosial yang lebih besar agar
tidak bertentangan dengan tujuan-tujuan lingkungan sosial
INTEGRASI/KEBERSAMAAN
•
Menunjukkan adanya solidaritas sosial dari bagian-bagian yang membentuknya,
serta berperannya masing-masing unsur tersebut sesuai dengan posisinya.
•
Integrasi hanya bisa terwujud jika semua unsur yang membentuk sistem tersebut
saling menyesuaikan
PEMELIHARAAN POLA LATENT
•
Sebagai pemeliharaan pola yang tersembunyi, yang biasanya berwujud sistem nilai
budaya yang selalu mengontrol tindakan-tindakan individu.
‘13
4
Kapita Selekta Ilmu Sosial
Yuni Tresnawati, S.Sos., M.Ikom.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
•
nilai-nilai yang telah disepakati oleh suatu masyarakat akan dapat mengendalikan
keutuhan solidaritas sosial
Masyarakat sebagai sebuah sistem
•
Masyarakat sebagai suatu sistem secara fungsional terintegrasi ke dalam suatu
bentuk equilibrium
•
Kehidupan sosial (masyarakat) sebagai sistem sosial harus dilihat sebagai suatu
keseluruhan atau totalitas dari bagian2 atau unsur2 yang saling berhubungan satu
sama lain, saling tergantung & berada dalam satu kesatuan
•
Sistem sosial sifatnya tidak empiris (abstrak) sehingga komponennya tidak dapat
dilihat tapi hanya dapat dibayangkan dengan suatu Kontruksi berfikir
•
Sosiologi memandang masyarakat sebagai suatu hal yang penting. Penelitian
apapun dalam sosiologi berangkat dari pengetahuan tentang masyarakat dan
diarahkan untuk lebih memahaminya.
•
Masyarakat dapat dirumuskan sebagai berikut:
•
Suatu tipe sistem interaksi sosial yang melibatkan bermacam-macam
manusia. Masyarakat bersifat kompleks, karena merupakan sistem interaksi
yang melibatkan, seperti keluarga, perusahaan, organisasi keagamaan,
organisasi pendidikan, organisasi politik, dan berbagai sistem interaksi
lainnya.
•
Suatu unit yang mandiri. Masyarakat terdiri dari keragaman individu seperti
usia, jenis kelamin, status pendidikan dan lain sebagainya. Masyarakat
memiliki berbagai pranata sosial yang saling terkait sehingga dapat
memenuhi kebutuhan para anggotanya dan menjamin kelangsungan hidup
masyarakat yang bersangkutan secara keseluruhan.
•
Menempati suatu wilayah geografis tertentu, yang merupakan warisan.
•
Berusia panjang. Hal ini terlihat jika dibandingkan dengan umur-umur individu
para anggotanya.
‘13
5
Kapita Selekta Ilmu Sosial
Yuni Tresnawati, S.Sos., M.Ikom.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
•
Masyarakat sebagai tatanan pranata sosial yang berifat kompleks terus-menerus
berada dalam proses pembentukan, pertahanan, dan atau pengubahan oleh individu.
Pada umumnya anggota masyarakat relatif besar, namun bukan ukuran mutlak.
•
Dalam sosiologi ada pendekatan yang digunakan untuk melakukan kajian sistem
sosial, yaitu pendekatan fungsionalisme struktural dan pendekatan konflik (Nasikum,
2001: 11-18). Anggapan dasar dari pendekatan fungsionalisme struktural adalah:
•
Masyarakat harus dilihat sebagai suatu sistem daripada bagian-bagian yang
saling berhubungan satu sama lain.
•
Dengan demikian hubungan pengaruh memengaruhi di antara bagian-bagian
tersebut bersifat ganda dan timbal balik.
•
Sekalipun integarsi sosial tidak pernah dapat dicapai dengan sempurna,
namun secara fundamental sistem sosial selalu cenderung bergerak ke hal
yang bersifat dinamis, menanggapi perubahan-perubahan yang datang dari
luar dengan kecenderungan memelihara agar perubahan-perubahan yang
terjadi di dalam sistem sebagai akibatnya hanya akan mencapai derajat yang
minimal.
•
Sekalipun
disfungsi,
ketegangan-ketenagan
dan
penyimpangan-
penyimpangan senantiasa terjadi juga, akan tetapi di dalam jangka yang
panjang keadaan tersebut pada akhirnya akan teratasi dengan sendirinya
melalui penyesuaian-penyesuaian dan proses institusionalisasi. Dengan
perkataan lain, sekalipun integrasi sosial pada tingkatnya yang sempurna
tidak akan pernah tercapai, akan tetapi setiap sistem sosial akan senantiasa
berproses ke arah itu.
•
Perubahan-perubahan di dalam sistem sosial pada umumnya terjadi secara
gradual, melalui penyesuaian-penyesuaian dan tidak secara revolusioner.
Perubahan-perubahan yang terjadi secara drastis pada umumnya hanya
mengenal bentuk luarnya saja, sedangkan unsur-unsur sosial budayanya
yang menjadi bangunan dasarnya tidak seberapa mengalami perubahan.
•
Pada dasarnya, perubahan-perubahan sosial timbul atau terjadi melalui tiga
macam kemungkinan; penyesuaian-penyesuaian yang dilakukan oleh sistem
sosial tersebut terhadap perubahan-perubahan yang datang dari luar (extra
systemic change), pertumbuhan melalui proses diferensiasi struktural dan
‘13
6
Kapita Selekta Ilmu Sosial
Yuni Tresnawati, S.Sos., M.Ikom.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
fungsional,
serta
penemuan-penemuan
baru
oleh
anggota-anggota
masyarakat.
•
Faktor yang penting yang dimiliki daya mengintegrasi suatu sistem sosial
adalah konsensus di antara para anggota masyarakat mengenai nilai-nilai
kemasyarakatan tertentu.
•
Sistem sosial pada dasarnya tidak lain adalah sistem dari tindakan-tindakan. Ia
terbentuk dari interaksi sosial yang terjadi di antara berbagai individu, yang tumbuh
dan berkembang tidak secara kebetulan, melainkan tumbuh dan berkembang di atas
standar penilaian umum yang disepakati bersama oleh para anggota masyarakat.
Yang paling penting di antara berbagai standar penilaian umum tersebut adalah apa
yang
kita
kenal
sebagai
norma-norma
sosial.
Norma-norma
sosial
yang
sesungguhnya membentuk struktur sosial. Prosesnya adalah setiap orang yang
menganut dan mengikuti pengertian-pengertian yang sama mengenai situasi-situasi
tertentu dalam bentuk norma-norma sosial, maka tingkah laku mereka kemudian
terjalin sedemikian rupa ke dalam bentuk suatu struktur sosial tertentu.
Proses Sosial

Proses sosial adalah cara-cara berhubungan yang dilihat apabila orang perorangan
dan kelompok sosial saling bertemu dan menentukan sistem serta bentuk-bentuk
hubungan tersebut atau apa yang akan terjadi apabila ada perubahan-perubahan
yang menyebabkan goyahnya pola-pola kehidupan yang telah ada. Dengan kata
lain, proses sosial sebagai hubungan pengaruh timbal balik antara berbagai segi
kehidupan bersama, misalnya saling memengaruhi antara sosial dan politik, politik
dengan ekonomi, atau ekonomi dengan hokum

Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial, oleh karena interaksi sosial
merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial
merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan
antara orang perorangan dengan kelompok manusia. Hubungan timbak balik antara
individu dengan individu, individu dengan kelompok, atau kelompok dengan
kelompok lain. Jadi, definisi interaksi sosial dapat dirumuskan sebagai suatu proses
saling memengaruhi di antara dua orang atau lebih. Semenjak lahir hingga
meninggal, seorang manusia dalam masyarakat bergerak dari suatu jalinan interaksi
‘13
7
Kapita Selekta Ilmu Sosial
Yuni Tresnawati, S.Sos., M.Ikom.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
ke jalinan interaksi sosial lainnya. Bahkan, dalam satu hari saja seseorang dapat
berpindah-pindah pada antar-jalinan interaksi sosial.

Secara teoritis, setidak-tidaknya ada tiga syarat terjadinya interaksi sosial, yakni:
relasi, adanya kontak sosial, dan adanya komunikasi.
Asumsi Dasar Teori Struktural Fungsional
•
Masyarakat adalah suatu sistem dari bagian-bagian yang saling berhubungan
•
Hubungan dalam masyarakat bersifat ganda dan timbal balik (saling mempengaruhi)
•
Secara fundamental, sistem sosial cenderung bergerak kearah equilibrium dan
bersifat dinamis
•
Disfungsi/ketegangan sosial/ penyimpangan pada akhirnya akan teratasi dengan
sendirinya melalui penyesuaian dan proses institusionalisasi
•
Perubahan-perubahan dalam sistem sosial bersifat gradual melalui penyesuaian.
Bukan bersifat revolusioner
•
Perubahan terjadi melalui 3 macam kemungkinan:
•
1. Penyesuaian siatem sosial terhadap perubahan dari luar (extra systemic
change)
•
•
2. Pertumbuhan melalui proses differensiasi struktural dan fungsional
•
3. Penemuan baru oleh anggota masyarakat
Faktor terpenting dalam integrasi adalah konsensus
Kesimpulan
•
Memahami sistem sosial ialah proses belajar mengenali, menganalisis dan
mempertimbangkan
eksistensi
dan
perilaku
organisasi
dan
institusi
sosial
kemasyarakatan dalam berbagai ranah kehidupan manusia.
•
Peran manusia di sini lebih dilihat sebagai makhluk sosial dan bagian dari kelompok
kepentingan, bukan sebagai individu.
•
Ketika kita mengamati suatu fenomena sosial, maka sebenarnya kita sedang
mencerna realitas kehidupan yang membawakan kondisi sistem masyarakat tertentu
yang sedang bekerja, berusaha tetap langgeng, dan seringkali berbenturan dengan
sistem-sistem lainnya.
•
Sistem ini mencirikan karakteristik sifat, tata nilai, ukuran, kualitas dan kedudukan
relasional di dalam dan antarsistem.
•
Oleh karenanya, fenomena sosial pada hakikatnya adalah proses dialog, transaksi
dan negosiasi sejumlah sistem sosial pada konteks waktu dan tempat tertentu
‘13
8
Kapita Selekta Ilmu Sosial
Yuni Tresnawati, S.Sos., M.Ikom.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka
1. Soerjono Soekamto, Pengantar Sosiologi, Raja Graf, Jakarta, 1990
2. Zulkarnaen N, Sosiologi Komunikasi Massa
3. Syarbaini, Syahrial, Rusdiyanta dan Fatkhuri. 2012. Konsep Dasar Sosiologi &
Antropologi. Jakarta: Hartomo Media Pustaka
‘13
9
Kapita Selekta Ilmu Sosial
Yuni Tresnawati, S.Sos., M.Ikom.
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download