Modul Komunikasi Organisasi[TM9]

advertisement
MODUL 9
PERKULIAHAN ONLINE
JARINGAN KOMUNIKASI
Fakultas
Program Studi
FIKOM
Hub.Masyarakat
Modul
09
Kode MK
Disusun Oleh
A31421EL
Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom
Abstract
Kompetensi
Modul ini membahas tentang
Jaringan Komunikasi dalam
Organisasi meliputi: Pengertian
jaringan, Cara melihat
jaringan,Jaringan pengelolaan
informasi, dll.
Dengan mempelajari jaringan
komunikasi diharapkan mahasiswa
dapat mengetahui, mengkajii, dan
memahami tentang hal-hal yang
berkaita dengan Jaringan
Komunikasi dalam Komunikasi
Organisasi
Pendahuluan
Komunikasi dapat ditransmisikan dalam sejumlah arah dalam suatu organisasi
baik ke bawah maupun ke atas dalam rantai organisasi. Komunikasi horizontal bagi
peruntukkkan bagi rekan-rekan di dalam atau di luar unit organisasi, sedangkan
komunikasi vertikal terjadi ketika seseorang atau pihak yang dalam suatu organisasi
menempati posisi lebih bawah berkomunikasi kepada yang lebih tinggi . Saluran
komunikasi dapat bersifat formal informal, tergantung cara mereka menghubungkan
jaringan.
Pembahasan
JARINGAN KOMUNIKASI ORGANISASI
Jaringan adalah sistem jalur komunikasi yang menghubungkan pengirim dan
penerima menjadi organisasi sosial yang berfungsi. Jaringan ini mempengaruhi
perilaku individu yang bekerja di dalamnya, dan posisiyang ditempati individu dalam
jaringan
memainkan peran kunci
dalam
menentukan
perilaku
mereka
dan
perilaku orang-orang yang mereka pengaruhi.
Jaringan komunikasi merupakan faktor dalam situasi yang dapat bervariasi
secara independen dari tugas atau gaya kepemimpinan dalam kelompok, meskipun
biasanya erat terkait dengan itu. Ketika tugas membutuhkan jenis tertentu dari
jaringan komunikasi untuk kinerja optimal. gaya pemimpin cenderung untuk
menempatkan batasan pada frekuensi, durasi, dan arah komunikasi anggota.
Namun, semua tiga variabel. tugas, jaringan komunikasi, dan kepemimpinan, adalah
serupa bahwa mereka adalah cara untuk memanipulasi situasi untuk kelompok
dengan menetapkan norma-norma untuk bentuk dan isi interaksi.
Ada beberapa cara untuk melihat jaringan komunikasi:
Pertama, kita bisa memikirkan semua komunikasi organisasi yaitu internal,
eksternal ke atas, ke bawah, dan horizontal sebagai jaringan yang dikelola
dari arus informasi.
Kedua, kita dapat melihat sistem komunikasi organisasi sebagai jumlah dari
2015
2
Komunikasi Organisasi
Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
kelompok subsistem jaringan komunikasi fungsional yang terkait dengan satu
atau lebih tujuan organisasi.
Ketiga, kita dapat memeriksa kategori utama untuk mengklasifikasikan tujuan yang
berbeda dari anggota organisasi.
Empat, Kita bisa mempertimbangkan efek jaringan komunikasi tertentu pada kinerja
Anggota kelompok.
Sebelum melihat jaringan komunikasi organisasi, alangkah baiknya, kita perlu
memahami
hubungan
antara
bentuk
jaringan
dan
fungsi pelaksanaannya.
Bagaimana kelompok terstruktur memiliki banyak kaitannya dengan efektivitas dalam
melaksanakan tugasnya, dan dengan kepuasan yang diperoleh kepada para
anggotanya. Bentuk yang usang memiliki banyak kaitannya dengan kegagalan untuk
berfungsi dalam menghadapi perubahan kondisi lingkungan sekitar. Organisasi
sosial dapat menjadi usang dalam bentuk, dan membawa kepunahan mereka
sendiri. Prinsip ini sering ditunjukkan pada tingkat subsistem yang kita sebut jaringan.
Oleh karena itu kita akan menyadari bahwa tidak ada pola universal. Dari
himpunan spesifikasi kita mungkin bukan hanya memperoleh pola komunikasi
tunggal tetapi seluruh pola, Secara logis semua cukup memadai untuk menunjang
kinerja yang sukses dari suatu tugas.
JARINGAN PENGELOLAAN INFORMASI
Sejak penemuan mesin fotokopi dan kemudian komputer, manajer telah
mencari cara yang lebih sistematis untuk menangani komunikasi organisasi. Karena
komunikasi adalah cara manajemen membuat setiap pekerjaan dapat terselesaikan.
Kebanyakan manajer akan setuju dengan Chester Barnard: "Fungsi pertama dari
eksekutif adalah untuk mengembangkan dan memelihara sistem komunikasi"
Pekerjaan ini tidak mudah.
Melihat komunikasi organisasi sebagai jaringan informasi yang teratur
menyiratkan sifat dinamis dari perilaku organisasi. Ini juga menegaskan penerimaan
dua hal berikut.
Pertama, informasi adalah komoditas yang harus berpindah dari orang satu ke orang
yang lain dan dari departemen ke departemen.
2015
3
Komunikasi Organisasi
Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Kedua, Komunikasi adalah kegiatan yang mirip dengan kegiatan organisasi lainnya
yaitu, penjualan pemasaran, keuangan, produksi. Sehingga harus ada departemen
komunikasi dengan wewenang, tanggung jawab, dan anggaran untuk mengelola
komunikasi organisasi.
Pembangunan
jaringan
informasi
yang
dikelola
akan berdasar
pada
pertanyaan kritis tertentu. yaitu :
1). Bagian mana pada perusahaan yang tergantung pada informasi dan apakah
pihak itu ingin mendapatkan informasi ?
2). Jenis informasi apakah yang diinginkan dari mereka dan informasi seperti
apakah yang mereka inginkan?
3). Saluran apa yang harus digunakan dalam alur informasi, yaitu, di
mana seharusnya memulai informasi atau asal mulanya, melalui perantara apa
informasi itu disampaikan, siapa penerima utama?
4). Sarana komunikasi apa yang seharusnya digunakan: radio, koran, memo,
konferensi, wawancara, surat atau kombinasi dari mereka?
5). Kontrol apa yang harus dimasukkan ke dalam sistem ini sehingga perusahaan
dapat mengevaluasi efektivitas dan efisiensi berdasarkan kriteria tertentu dan
dalam hal tujuan tertentu?
Salah satu keuntungan untuk membangun sistem seperti ini akan menjadi
identifikasi bagi masalah komunikasi itu berada, apakah itu kebuntuan, berlebihan,
kesenjangan. Hal ini juga memungkinkan untuk koordinasi pesan dalam organisasi.
Selain itu, manajemen dapat mengevaluasi hasil kinerja komunikasi.
JARINGAN FUNGSIONAL KOMUNIKASI
Karena setiap sistem komunikasi organisasi adalah jumlah dari kelompok
subsistem, akan bermanfaat untuk mengetahui sesuatu tentang empat subsistem
komunikasi utama. Jaringan komunikasi fungsional adalah: Jaringan regulasi,
jaringan inovatif, integratif (maintenance) jaringan, dan-informatif-edukatif jaringan.
Masing-masing jaringan ini terkait dengan satu atau lebih tujuan organisasi (yaitu,
kesesuaian, addictiveness, moral, dan pelembagaan)
Jaringan komunikasi regulatif , berkaitan dengan tujuan organisasi
mengamankan kesesuaian dengan rencana. untuk menjamin produktivitas. Hal ini
2015
4
Komunikasi Organisasi
Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
berkaitan dengan kontrol. Pesanan, dan bentuk lain dari arah dan umpan balik
antara bawahan dan atasan dalam kegiatan tugas terkait. Contoh komunikasi
regulatif adalah pernyataan kebijakan, prosedur, dan aturan.
Jaringan komunikasi yang inovatif , berusaha untuk menjamin kemampuan
beradaptasi suatu organisasi dengan variatifnya pengaruh internal dan eksternal
(teknologi, sosiologis, pendidikan, Ekonomi, politik) dan sebagainya memberikan
kontribusi untuk terus produktif dan efektif. Hal ini berkaitan dengan pemecahan
masalah, adaptasi terhadap perubahan, dan strategi dan pelaksanaan pengolahan
ide baru. Beberapa contoh adalah sistem saran dan pertemuan pemecahan masalah
partisipatif.
Jaringan komunikasi Integratif (maintenance) adalah berhubungan dengan
perasaan untuk diri, rekan, dan pekerjaan, dan secara langsung berkaitan dengan
tujuan organisasi semangat kerja karyawan. Hal ini secara tidak langsung terkait
dengan pelembagaan, yang melibatkan penerimaan organisasi dengan nonanggota
seperti masyarakat dan pemerintah unit. Hal ini dimanifestasikan dengan perilaku
yang mendukung dan mempertahankan diri yang berkisar dari desas-desus dan
status simbol informal untuk penghargaan dan unsur-unsur realisasi diri dan
manusia-pemenuhan sangat terlihat. Beberapa contoh adalah selentingan, pujian
dari atasan, dan promosi.
Alat bantu jaringan komunikasi informatif-edukatif dalam mengamankan tujuan
organisasi kesesuaian, kemampuan beradaptasi, moral, dan pelembagaan, dan
dengan demikian bekerja untuk produktivitas dan efektivitas tingkat yang lebih tinggi.
Hal ini berkaitan dengan mendapatkan dan memberikan informasi tidak terkait
dengan jaringan komunikasi lainnya, dan termasuk instruksi yang memungkinkan
bawahan untuk benar melaksanakan persyaratan kerja: misalnya; pemberitahuan
papan buletin, publikasi perusahaan, dan kegiatan pelatihan.
Masing-masing jaringan ini terdiri dari kebijakan komunikasi tertentu, dan
tujuan organisasi menentukan tujuan jaringan komunikasi khusus. Dengan demikian,
seperti yang kita lihat di bagian sebelumnya. manajer yang membangun jaringan
informasi yang dikelola akan lebih mampu.
2015
5
Komunikasi Organisasi
Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
DIMENSI JARINGAN KOMUNIKASI
Beberapa tahun terakhir ditandai dengan meningkatnya perhatian pada detail
pekerjaan
di
suatu organisasi
bisnis
dan
pola
komunikasi
dalam
struktur
tersebut. Oleh karena itu, dua daerah yang harus diperhatikan adalah kategori utama
untuk mengklasifikasikan tujuan yang berbeda dari jaringan komunikasi organisasi
dan peran masing-masing anggota dalam organisasi.
KARAKTERISTIK JARINGAN KOMUNIKASI INDIVIDU
Tampaknya ada lima kategori utama untuk mengklasifikasikan tujuan yang
berbeda dari komunikasi organisasi. Kelima kategori tersebut adalah informasi
diterima atau disebarluaskan, instruksi yang diberikan atau diterima, persetujuan
diberikan atau diterima, kegiatan pemecahan masalah, dan komunikasi atau desasdesus non bisnis yang terkait. Kelima kategori menunjukkan beberapa kesimpulan
umum:
1). Tujuan yang komunikasi muncul terpisah menjadi empat tingkatan frekuensi.
Transmisi informasi berada jauh tertinggi, diikuti oleh instruksi dan pemecahan
masalah di posisi tengah, dan dengan desas-desus dan persetujuan difrekuensi
terendah. Sangat sedikit variasi antara manajer dan non manajer dalam komposisi
frekuensi subyek komunikasi mereka.
2). Komunikasi dapat mengalir ke atas atau ke bawah, di dalam atau di luar, atau
diagonal
3). Keanggotaan jaringan dapat dipertimbangkan dalam hal:
(a) jumlah total individu dengan siapa seseorang berkomunikasi dan lokasi unit
dalam organisasi,
(b) tingkat organisasi dari para anggota dalam hal berkomunikasi secara vertikal,
horizontal, atau diagonal
(c) sifat atau tujuan komunikasi. Sebagian besar keanggotaan jaringan antara
rekan-rekan seseorang di unit lain (struktur horizontal) dan pada orang di tingkat
yang lebih tinggi atau lebih rendah dalam unit selain home base sendiri (struktur
diagonal). "
Karena anggota organisasi ini tidak sama dalam perilaku komunikasi mereka ,
ada beberapa peran komunikasi individual untuk dipertimbangkan.
2015
6
Komunikasi Organisasi
Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
PERAN KOMUNIKASI
Peran adalah suatu pola perilaku yang mencirikan tempat individu dalam
kelompok. Peran seorang anggota memiliki implikasi yang kuat pada pengembangan
perilaku individu tersebut. Peran ini umumnya diklasifikasikan menjadi tiga pos yang
luas: peran tugas, peran pemeliharaan, dan peran individu.
PERAN TUGAS
Peran tugas berkaitan dengan pemecahan masalah, membuat keputusan, dan
menyelesaikan proyek. Peran ini memfasilitasi dan mengkoordinasikan upaya
kelompok, mereka membantu pemilihan dan definisi tujuan. Peran tugas meliputi tiga
jenis perilaku: ideation, berpikir kritis dan pengaturan prosedur.
Ideation :
1). Memulai aktivitas-memulai diskusi, mendefinisikan masalah, menetapkan aturan,
menyumbangkan ide-ide, mengusulkan tugas, tujuan, prosedur, metode, dan solusi.
2). pencarian-informasiyang diperlukan meminta materi faktual dan data objektif.
3).Memberikan
informasi-mengajukan pendapat, keyakinan,
atau
generalisasi,
memberikan informasi yang relevan tentang perhatiankelompok.
Berpikir Kritis :
1). Mencari pendapat-meminta pendapat akan nilai suatu ide atau saran, membantu
kelompok mencari tau apa yang anggota pikirkan atau rasakan tentang apa yang
sedang dibahas.
2).Memberikan
pendapat-menyatakan
pendapat
dan
keyakinan
sendiri,
mengungkapkan penilaian tentang sikap kelompok terhadap saran, mengevaluasi.
3). Penalaran logis -pengujian bukti dan pendapat.
4).Memperjelas atau mengelaborasi-memberikan informasi tambahan tentang saran
tertentu, mengembangkan makna, mengurangi kebingungan.
Pengaturan Prosedur :
1). Pengorganisasian dan perencanaan prosedur pemecahan masalah.
2015
7
Komunikasi Organisasi
Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
2). Goal, focus mendorong kelompok untuk mendefinisikan masalah dan dirumuskan
tujuannya.
3).Meringkas, ulangan dalam bentuk singkat poin penting yang digunakan untuk
memandu arah diskusi.
PERAN PEMELIHARAAN
Sedangkan peran tugas fokus pada cerdas pencapaian tujuan pemecahan
masalah, peran pemeliharaan fokus pada hubungan pribadi di antara anggota
kelompok. Peran-peran ini dirancang untuk mempertahankan, memperkuat,
mengatur, dan melestarikan cara kelompok kerja. Mereka memungkinkan kelompok
untuk mengerjakan tugasnya tanpa menjadi bergerak karena perilaku sosial yang
tidak pantas. Peran pemeliharaan kelompok meliputi dua perilaku yaitu: partisipasi
interaksi dan iklim pembuatan
Hal-hal yang berkaitan dengan Partisipasi / Interaksi :
1). Redaksi
Menjaga saluran komunikasi terbuka antara semua anggota, membantu orang lain
untuk menyumbangkan ide-ide dan berpartisipasi dalam diskusi.
2). Mendorong
Menunjukkan
pengakuan
anggotanya, memfasilitasi interaksi,
dan dedikasi kepada
mempertahankan
setiap
suasana
kontribusi
yang
bersahabat, hangat, santai, acceptive, dan permisif.
3).Memperhatikan
Mendengarkan dengan penuh perhatian dari semua kontribusi.
Pembuatan Iklim :
1). Mediasi-memfokuskan perhatian pada isu-isu, bukan kepribadian.
2). Kompromi-mencoba untuk mendamaikan pandangan yang saling bertentangan
dan berusaha untuk mengembangkan sebuah konsensus, atau setidaknya jalan
tengah yang harmonis.
3). Melepaskan
Ketegangan-mengurangi
formalitas
status, menghibur yang lain dengan humor yang konstruktif.
2015
8
Komunikasi Organisasi
Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dan
perbedaan
Peran Individu
Selain peran kelompok sebelumnya, mungkin ada peran “egois” tertentu.
Kegiatan ini tidak relevan dengan baik tugas kelompok maupun untuk fungsi
kelompok. Perilaku tersebut dapat mencakup hal-hal berikut:.
1). Playboying-beingsinis atau acuh tak acuh, terlibat dalam permainan kasar yang
berlebihan, ataumemperlihatkan kurangnya keterlibatan,
2). Aggressing-Bekerja untuk status dengan membual, mengkritik, berkelahi,
menunjukkan permusuhan, merendahkanorang lain.
3). Mendominasi-Menegaskan
otoritas
atau
superioritas,
mengganggu,
atau
memonopoli percakapan: mencoba untuk menjalankan kelompok.
4).Memblokir-penolakan untuk bekerja sama, mengganggu kemajuan kelompok
dengan pergi pada garis singgung, menolak ide-ide tanpa pertimbangan.
5). Mencari perhatian-ingin menjadi pusat perhatian dengan berbicara keras atau
berlebihan, ide-ide ekstrim, atau perilaku yang tidak biasa.
POLA KOMUNIKASI
Sekitar tahun 1950 serangkaian penelitian dimulai yang bertujuan untuk
mengisolasi dan mempelajari sifat umum sistem penanganan informasi tertentu.
Tahap pertama dari program penelitian ini diarahkan pada properti dasar dari semua
sistem komunikasi, bahwa koneksi atau "yang dapat berbicara kepada siapa"
DAMPAK JARINGAN KOMUNIKASI TERTENTU
Untuk mencapai keputusan tentang dampak jaringan pada pengembangan
struktur internal organisasi dan kinerja kelompok tugas operasi, kita perlu
meninjau pola-pola jaringan.
a. Jaringan Roda.
Roda dianggap paling terstruktur dan tengah. Dalam pola ini, misalnya, masingmasing empat anggota dapat berkomunikasi dengan orang kelima tetapi keempat
anggota ini tidak melalukan kontak/komunikasi. Masalah ini diselesaikan oleh
anggota mengirim pesan kepada anggota atas atau tengah yang membuat
keputusan dan mengirimkan informasi kembali. Pola ini disebut Hierarki dua tingkat.
b. Jaringan Rantai
2015
9
Komunikasi Organisasi
Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Menempati peringkat tertinggi berikutnya dalam sentralitas. Dalam jaringan ini dua
orang menjadi orang akhir, hanya memiliki satu orang lain dengan siapa mereka
dapat berkomunikasi secara langsung. Mereka biasanya mengirimkan informasi
kepada individu lain yang berfungsi sebagai perantara, mengirim pesan sendiri,
bersama dengan orang-orang akhir, untuk orang kelima yang mengumpulkan
informasi.
Orang pusat ini kemudian memutuskan jawaban dan mengirimkannya kembali
ke orang-orang yang kemudian estafet, kirim jawaban ke orang akhir masing-masing.
Dengan demikian setiap perantara berkomunikasi langsung dengan dua orang.
Orang pusat juga berkomunikasi dengan dua individu, tetapi dalam posisi ini ia
berada dalam kontak dekat dengan semua anggota grup.
c. Jaringan lingkaran
Sangat kontras dengan kedua sistem jaringan yakni sistem jaringan roda dan sistem
jaringan rantai. setiap anggota memiliki kesempatan komunikasi sama, masingmasing dapat berkomunikasi dengan orang-orang yang ada di sebeleh kiri kanan
mereka secara langsung. Anggota memiliki batasan-batasan yang identik, namun
lingkaran adalah suatu kondisi kurang dibatasi. Sebagai contoh, jaringan lingkaran
memiliki lebih dua arah saluran terbuka untuk memecahkan masalah-(lima)-dari
empat jaringan roda dan rantai. Untuk mengatasi masalah di jaringan lingkaran,
anggota biasanya menyampaikan informasi sekitar untuk semua anggota yang
bertindak sebagai pusat sendiri pengambilan keputusan mereka. Pola ini disebut
hierarki tiga tingkat.
SIFAT HUBUNGAN POLA KOMUNIKASI
Perlu ditambahkan di sini bahwa dalam pola kepemimpinan yang muncul,
pemimpin akan selalu menjadi orang yang menduduki posisi sentralitas tertinggi.
Sebuah kata dari hati-hati harus diberikan mengenai lambat, tidak akurat, tapi
senang "lingkaran" pola. Eksperimental selanjutnya menunjukkan bahwa pola ini
memiliki kemampuan yang tidak biasa untuk adaptasi terhadap perubahan
mendadak dan membingungkan tugas-kualitas yang kurang dalam dua pola lainnya.
2015
10
Komunikasi Organisasi
Oni Tarsani, S.Sos.I., M.Ikom
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download